Panduan BLS

June 13, 2019 | Author: Cnoel Ischae | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

panduan bls...

Description

PANDUAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

Jalan Kyai Muksin No. 19 Kode Pos 67312 LUMAJANG

i

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

DAFTAR ISI

Halaman Judul Judul ... ............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........... i Daftar Isi ...... ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ii Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang ......................................................... iii BAB I. Definisi ................................................................................................................... .............................................................................................................................. ........... 1 BAB II. Ruang Lingkup ................................................................................................................ ................................................................................................................ 3 BAB III. Tata Laksana .................................................................................................................. .................................................................................................................. 4 BAB IV. Dokumentasi .......................................................................................................... .................................................................................................................. ........ 9

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG  Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang Lumajang 67312  Telp : 0334-887999, 0334-887999, 893535 (hunting), (hunting), Fax : 0334-890425 0334-890425 e-mail : [email protected]

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG Nomor : 320 / RSIL / SKEP-DIR SKEP-DIR / III / 2018 2018 TENTANG PANDUAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG Menimbang

:

a. Bahwa dalam rangka menciptakan dan mendukung budaya keselamatan di seluruh area Rumah Sakit perlu adanya aturan dasar yang mengatur tata laksana Basic Life Support ( BLS ) ; b. Bahwa sehubungan dengan hal hal tersebut diatas perlu adanya Panduan Basic Life Support ( BLS ) ; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud dalam a dan b, maka dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang Nomor 022/RSIL/SKEB-DIR/I/2018 tentang kebijakan Kualifikasi dan Kompetensi Staf. MEMUTUSKAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TENTANG PANDUAN BASIC LIFE SUPPORT ( BLS ) .

KESATU

:

Memberlakukan Panduan Basic Life Support ( BLS ) di Rumah Sakit Islam Lumajang sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini;

KEDUA

:

Pemberlakuan Panduan Basic Life Support ( BLS ) ini di gunakan sebagai acuan bagi Rumah Sakit Islam Lumaja, dalam rangka menciptakan dan mendukung budaya keselamatan di seluruh area Rumah Sakit;

KETIGA

: Panduan ini akan dievaluasi secara berkala sekurang kurangnya satu kali dalam 3

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

KEEMPAT

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan didalam surat keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Pada tanggal

: Lumajang :24 Jumadil Akhir 1439 H 12 Maret 2018 M DIREKTUR,

dr. R. ELYUNAR DWI NUGROHO, MMRS NIK. 01.71.0008

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang Nomor : 320 / RSIL / SKEP-DIR / III / 2018 Tanggal : 24 jumadil Akhir 1439 H / 12 Maret 2018 H Perihal : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TENTANG PANDUAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS) BAB I DEFINISI

Bantuan hidup dasar dewasa adalah tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada pasien yang mengalami henti jantung sebelum diberikan tindakan pertolongan medis lanjutan. Tujuan Memberikan bantuan sirkulasi dan pernafasan yang adekuat sampai keadaan henti jantung teratasi atau sampai pasien dinyatakan meninggal. Henti nafas adalah berhentinya pernafasan spontan disebabkan karena gangguan jalan nafas baik persial maupun total atau karena gangguan dipusat pernafasan. Henti jantung adalah berhentinya sirkulasi peredaran darah karena kegagalan jantung untuk melakukan kontraksi secara efektif, keadaan tetrsebut bisa disebabkan oleh penyakit primer dari  jantung atau penyakit sekunder s ekunder non jantung. Henti nafas dan henti jantung merupakan dua keadaan yang sering berkaitan sehingga penatalaksanaannya tidak bisa dipisahkan. Cardio pulmonary resuscitation (CPR) adalah serangkaian tindakan menyelamatkan nyawa yang meningkatkan kesempatan untuk bertahan hidup setelah henti jantung. Survey bantuan hidup dasar primer merupakan dasar untuk tindakan penyelamatan penyelamatan jiwa setelah terjadi keadaan henti jantung. Tindakan ini bisa dilakukan oleh seorang penolong ataupun lebih secara simultan. Pendekatan yang dilakukan saat ini sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh  American Heart Association  Association  tahun 2015 dengan skuens survey bantuan hidup dasar CAB. 1. Penyebab henti nafas a. Sumbatan jalan nafas Jalan nafas dapat mengalami sumbatan total ataupun parsial. Sumbatan jalan nafas total dapat menimbulkan menimbulkan henti jantung secara mendadak mendadak karena berhentuinya suplai oksigen oksigen baik ke otak maupun miokard. Sumbatan jalan nafas parsial umumnya lebih lambat menimbulkan keadaan henti jantung namun usaha yang dilakukan tubuh untuk bernafas dapat menyebabkan kelelahan. Kondisi-kondisi Kondisi-kondisi yang menyebabkan sumbatan jalan nafas.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

4. Spasme laring atau bronkus baik akibat radang atau trauma 5. tumor b. Gangguan paru Kondisi-kondisi Kondisi-kondisi paru yang menyebabkan gangguan oksigenasi dan ventilasi antara lain 1. Infeksi 2.  Aspirasi 3. Edema paru 4. Kontusio paru keadaan tertentu yang menyebabkan rongga paru tertekan oleh benda asing seperti pneumotoraks, hematotoraks, efusi pleura. c. Gangguan neuromuscular Kondisi-kondisi yang menyebabkan penurunan kemampuan otot-otot utama pernafasan (otot dinding dada, diafragma dan otot inteercostal) untuk mengembangkempiskan paru antara lain: 

Miastenia gravis



Sindroma guillan barre



Multiple sklerosis



Poliomyelitis



Kiposkoliosis



Muscular distrofi



Penyakit motor neuron

2. Penyebab henti jantung Henti jantung dapat disebabkan karena primer atau skunder jantung : Kondisi primer penyebab henti jantung a. Gagal jantung b. Tamponade jantung c. Miokarditis d. Kardiomiopati hipertrofi e. Fibrilasi ventrikel yang mungkin disebabkan oleh iskemia miokard, infark miokard, tersengat listrik, gangguan elektrolit atau karena konsumsi obat-obatan. 3. Indikasi bantuan hidup dasar a. Henti jantung

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

BAB II RUANG LINGKUP

Dalam pelaksanaannya, keputusan untuk melakukan tindakan RJP sering kali hanya diambil dalam hitungan detik oleh penolong yang mungkin tidak mengenal penderita yang mengalami henti  jantung atau tidak mengerti dengan permintaan yang lebih lanjut. Kita akan melakukan per tolongan, penolong harus mengetahui dan memahami hak penderita serta beberapa keadaan yang mengakibatkan mengakibatkan RJP tidak perlu dilaksanakan seperti : a) Henti jantung terjadi dalam sarana fasilitas kesehatan 1)  Ada permintaan dari pasien atau keluarga inti yang berhak secara sah dan ditanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien. 2) Henti jantung terjadi pada penyakit stadium akhir yang telah mendapat pengobatan secara optimal. 3) Pada neonatus atau bayi dengan kelainan yang memiliki angka mortalitas dini, tinggi sebagai contoh bayi sangat premature, anensefali atau kelainan kromosom seperti trisomi 3. b) Henti jantung yang terjadi diluar sarana atau fasilitas kesehatan 

Tanda klinis kematian yang ireversibel seperti kaku mayat, lebam mayat, dekapitasi atau tanda-tanda pembusukan.



Upaya RJP dengan resiko membahayakan penolong. penolong.



Penderita dengan trauma yang tdak bisa diselamatkan seperti hangus terbakar, dekapitasi atau hemikorporektomi.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

BAB III TATA LAKSANA

Urutan sekuens pelaksanaan bantuan hidup dasar yang benar akan memperbaiki tingkat keberhasilan. keberhasilan. Berdasarkan panduan bantuan hidup dasar terbaru yang dikeluarkan oleh  American Heart Association dan European Society Resuscitation , pelaksanaan bantuan hidup dasar dimulai dari penilaian kesadaran penderita, aktivasi layanan gawat darurat dan diteruskan dengan tindakan pertolongan yang diawali dengan CABD (Circulation-Airway-Breathing-Defibrillator) ( Circulation-Airway-Breathing-Defibrillator).. Tahapan pelaksanaan survey primer bantuan hidup dasar yang terbaru makin disederhanakan dengan mengutamakan sirkulasi daripada pemberian bantuan nafas, langkah-langkahnya terdiri dari CAB yaitu: 1.

Circulation (penilaian denyut nadi) Penelitian yang telah dilakukan mengenai resusitasi menunjukkan bahwa baik penolong awam maupun tenaga kesehatan kadangkala mengalami kesulitan dalam melakukan pengecekkan pulsasi arteri karotis. Kadangkala tenaga kesehatan juga memerlukan waktu lama untuk memastikan adanya pulsasi pada pasien tidak sadarkan diri. Sehingga untuk hal tertentu pengecekan pulsasi tidak diperlukan seperti 

Penolong tidak perlu untuk memeriksa nadi dan langsung mengasumsikan pasien menderita henti jantung jika pederita mengalami pingsan mendadak atau penderita yang tidak berespon dan tidak bernafas atau bernafas tidak normal.



Penilaian pulasasi sebaiknya sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 10 detik. Jika dalam 10 detik atau lebih, penolong belum bisa meraba pulsasi arteri, maka kompresi dada harus dilakukan.

Kompresi dada terdiri dari pemberian tekanan secara kuat dan berirama pada setengah bawah dinding sternum. Penekanan ini menciptakan aliran darah yang akan melalui peningkatan tekanan intratorakal serta penekan langsung pada dinding jantung. Komponen yang perlu diperhatikan

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.



Hindari pemberian nafas bantuan yang berlebihan.

Tidak ada respon, tidak bernafas/tidak bernafas/tidak ada nafas normal (misal : hanya gasping)

 Aktifkan sistem sistem emergensi

 Ambil defibrilator defibrilator

Mulai RJP

NB : kompresi dengan cepat

Cek irama/kejut listrik bila indikasi (ulangi setiap 2 menit

2.  Airway  (pembukaan  (pembukaan jalan nafas) Dalam teknik ini diajarkan bagaimana cara membuka jalan nafas serta mempertahankan jalan nafas untuk membantu memperbaiki oksigenasi tubuh serta ventilasi. Dalam prakteknya, tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh orang yangsudah menerima pelatihan bantuan hidup dasaratau tenaga kesehatan professional dengan menggunakan teknik angkat kepala dan angkat dagu ( head tilt chin lift). lift) . Cara ini dilakukan untuk penderita yang tidak diketahui mengalami cedera leher dengan mengangkat dagu keatas dan mendorong kepala/dahi kebelakang. Sedangkan untuk penderita yang dicurigai menderita trauma servikal, teknik head tilt chin lift   tidak bisa dilakukan. Teknik yang digunakan pada saat tersebut adalah menarik rahang tanpa melakukan ekstensi kepala (jaw thrust). thrust). Sedangkan untuk penolong yang hanya mampu kompresi dada saja, belum

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

menghabiskan terlalu banyak waktu. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bantuan nafas antara lain : 

Berikan nafas bantuan dalam dalam waktu 1 detik.



Berikan nafas buatan sesuai dengan volume tidal yang cukup untuk mengangkat dinding dada.



Berikan bantuan nafas sesuai dengan kompresi dengan perbandingan 2 kali bantuan nafas setelah 30 kali kompresi.



Pada kondisi terdapat 2 penollong penollong atau lebih, jika penolong berhasil memasukkan alat bantuan nafas lanjut untuk mempertahankan jalan nafas seperti pipa endotrakeal, combitube atau sungkup laring, maka bantuan nafas diberikan setiap 6-8 detik, ini akan menghasilkan pernafsan dengan frekuensi 8 - 10 kali/menit.



Pasien dengan hambatan jalan nafas atau komplians paru yang memburuk, memerlukan bantuan nafas dengan tekanan yang lebih tinggi untuk sampai memperlihatkan dinding dada terangkat.



Pemberian bantuan nafas yang berlebihan tidak diperlukan dan dapat menimbulkan distensi lambung beserta komplikasintya seperti regurgitasi dan aspirasi.

Tidak ada respon, tidak bernafas/tidak ada nafas normal (misal : hanya gasping)  Aktifkan sistem sistem emergensi, ambil AED/defibrilator AED/defibrilator Ya Nilai nadi : terdapat nadi DEFENITIF dalam 10 detik Tidak

Mulai siklus 30 kompresi dan 2 nafas  AED/defibrilator tiba tiba

Berikan 1 nafas tiap 5-6 detik dan Nilai nadi setiap 2 menit

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

4. Defibrilasi Tindakan defibrilasi sesegera mungkin memegang peranan kritisuntuk keberhasilan pertolongan penderita henti jantung mendadak berdasarkan alasan sebagai berikut : a. Irama dasar jantung yang paling sering didapat pada kasus henti jantung mendadak yang disaksikan diluar rumah sakit adalah fibrilasi ventrikel. b. Terapi untuk fibrilasi ventrikel adalah defibrilasi. c. Kemungkinan tindakan defibrilasi berkurang seiring dengan bertambahnya waktu. d. Perubahan irama dari fibrilasi ventrikel menjadi asistol seiring d engan berjalannya waktu. Pelaksanaan defibrilasi bisa dilakukan dengan menggunakan defibrillator manual atau menggunakan automated external defibrillator   defibrillator   (AED). Pada penderita dewasa yang mengalami fibrilasi ventrikel atau takikardi ventrikel tanpa nadi, maka untuk terapi diberikan energy kejutan sebesar 360 J untuk alat defibrillator monofasik 200 J untuk yang bifasik. Pada anak, walaupun kejadian henti jantung mendadak sangat jarang, energy kejut listrik diberikan dengan dosis 2 -4 J/kg yang dapat diulang dengan dosis 4-0 J/kg atau tidak melebihi energy yang dberikan kepada penderita dewasa. Pada kasus neonatus, pengguanana defibrillator defibrillator manual lebih dianjurkan. Hal penting yang perlu diingat adalah penggunaan defibrillator untuk tindakan kejut listrik tidak diindikasikan diindikasikan pada penderita dengan asistol atau  pulsuless electrical electrical activity  activity  (PEA).  (PEA).

5. Protocol penggunaan Auotomated penggunaan  Auotomated External Defibrillator  Defibrillator  Detail penggunaan AED dipengaruhi oleh jenis alat dan merek. Tapi pada garis besarnya adalah sebagai berikut : 

Hidupkan AED (dengan menekan sakelar “on” atau beberapa alat dengan membuka tutup  AED).



Pasang bantalan elektroda pada dada penderita.



Jangan melakukan kontak langsung dengan penderita saat sedang dilakukan analisisirama

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

6. Protocol penggunaan alat kejut listrik konvensional (manual defibrillator) 

Pada kasus henti jantung, RJP adalah tindakan yang mutlak dilakukan dan intrupsi terhadap kompresi harus diminimalisirkan. Prinsip ini tetap berlaku pada penggunaan difebrilator. Selama persiapan alat dan pengisisan energy listrik, korban tetap di RJP.



Tekan tombol power on atau putar kearah gambar EKG atau on untuk menyalakan menyalakan monitor.



Tempelkan kancing elektroda atau gunakan pedal defibrillator untuk melakukan analisis secara cepat.



Lihat irama monitor, bila akan melakukan tindakan kejut listrik berikan gel di defibrillator atau dada pasien agar tidak luka bakar yang berat serta memperbaiki hantaran listrik sdari pedal ketubuh pasien.



Bila irama terlihat pada monitor adalah fibrilasi ventrikel/ventrikel takikardia tanpa nadi, maka dilakukan pemberian kejut listrik dengan memilih energi sebesar 360 J pada alat defibrillator monofasik atau 200 J pada alat bifasik. Setelah dilakukan pengisian sampai ke energi yang diinginkan, satu pedal diletakkan di apex jantung dan yang lain diletakkan di strernum dengan disetrtai pemberian tekanan sebesar 2,5 kg saat ditempelkan kedinding dada. Listrik dialirkan dengan menekan tombol. Discharge yang Discharge yang berada dikedua ganggang



Segera lakukan RJP selama 2 menit, setelah 2 menit lakukan evaluasi. evaluasi. Bila irama yang terlihat dimonitoradalah irama yang harus diberikan kejut listrik yaitu VT tanpa nadi atau VF, maka dilakukan kejut listrik kembali. Bila irama yang terlihat adalah PEA atau asistol , maka

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

BAB IV DOKUMENTASI

Dokumentasi intervensi untuk mencegah hentijantung pada pasien kritis ketika terjadi henti jantung. CPR adalah dasar bagi keberhasilan keberhasilan ACLS berikutnya

Ditetapkan di Pada tanggal

: Lumajang :24 Jumadil Akhir 1439 H 12 Maret 2018 M DIREKTUR,

dr. R. ELYUNAR DWI NUGROHO, MMRS NIK. 01.71.0008

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF