Panduan Alat Pelindung Diri

February 14, 2017 | Author: Cuma Eko | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Panduan Alat Pelindung Diri...

Description

PANDUAN ALAT PELINDUNG DIRI

RUMAH SAKIT

D K  DADI KELUARGA

RUMAH SAKIT UMUM DADI KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit dan hal itu terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit. Sejak awal tahun 1900 nstitusi rumah sakit selalu meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu struktur! proses! dan outcome dengan berbagai macam program regulasi yang berwenang misalnya antara lain penerapan Standar "elayanan #umah Sakit! S$! ndikator Klinis dan lain sebagainya. %amun harus diakui! pada pelayanan yang berkualitas masih terjadi Kejadian &idak 'iduga (K&') ('ep Kes #. 00). *alaupun patient safety adalah prioritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit! keselamatan petugas pelayanan kesehatan pun sangatlah penting dalam menjamin semua  petugas kesehatan terhindar dari bahaya penyakit akibat kerja. 'engan kondisi seperti ini layaklah petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien juga memerlukan perlindungan terhadap infeksi+ mikroorganisme dengan penggunaan ,lat "elindung 'iri (,"'). "elindung barrier! yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (,"')! telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. %amun dengan munculnya ,'S dan hepatitis ! serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak negara! pemakaian ,"' menjadi juga sangat  penting untuk melindungi petugas. 'engan munculnya infeksi baru seperti flu burung! S,#S dan penyakit infeksi lainnya nanti (/merging nfectious 'iseases)!pemakaian ,"' yang tepat dan benar menjadi semakin penting.  ,gar menjadi efektif! ,"' harus digunakan secara benar. isalnya! gaun dan duk  telah terbukti dapat mencegah infeksi luka hanya bila dalam keadaan yang kering. Sedangkan dalam keadaan basah! kain beraksi sebagai spons yang menarik bakteri dari kulit atau peralatan melalui bahan kain sehingga dapat mengkontaminasi luka operasi. Sebagai konsekuensinya! pengelola rumah sakit! penyedia dan para petugas kesehatan harus mengetahui tidak hanya kegunaan dan keterbatasan dari ,"' tertentu! tetapi juga peran ,"' sesungguhnya dalam mencegah penyakit infeksi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sebagai konsekuensinya! pengelola rumah sakit! penyedia dan para petugas kesehatan harus mengetahui tidak hanya kegunaan dan keterbatasan dari ,"' tertentu! tetapi juga peran ,"' sesungguhnya dalam mencegah penyakit infeksi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien.

1.2. Tujuan Panduan Alat Pelndung Dr !APD" 1.2.1. Tujuan U#u#

Sebagai pedoman bagi petugas medis #umah Sakit mum 'adi Keluarga untuk  menggunakan ,"'. 1.2.2. Tujuan K$u%u%

1. Sebagai pedoman penggunaan ,"' di #umah Sakit 2 . ,gar "enggunaan ,"' efektif dan sesuai dengan kritertia yang ditetapkan #S2 3. enghindari terjadinya Kejadian yang tidak diharapkan yang disebabkan kesalahan penggunaan ,"'. 1.& Ruang lngku'

1. "anduan ini diterapkan kepada seluruh kegiatan yang memerlukan penggunaan ,"' di #S' Kecamatan andau . "elaksana "anduan ini adalah seluruh "egawai dan "engunjung #S' Kecamatan andau 1.( Prn%'

1. Setiap pegawai #S 'adi Keluarga harus dapat menggunakan ,"' dengan  baik dan benar2 . Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat menimbulkan potensi bahaya di rumah sakit harus dilakukan dengan menggunakan ,lat "erlindungan 'iri (,"')2 3. "enggunaan ,"' disesuaikan dengan jenis tindakan dan kegiatan disetiap instalasi #S 'adi Keluarga2 4. Kejadian tidak diharapkan yang disebabkan oleh kelalaian dalam menggunakan ,"' di rumah sakit! bukan merupakan tanggung jawab rumah sakit. 1.) Tuga% dan Tanggung *a+a,

a. "erawat + 5idan + koordinator ,"' di nstalasi 6 a. enyiapkan kelengkapan ,lat "erlindungan 'iri di instalasi2  b. emberikan penyuluhan tentang hal 7 hal yang berkaitan penggunaan ,"' kepada "engunjung. c. encegah terjadinya Kejadian yang tidak diharapkan yang disebabkan kesalahan penggunaan ,"'  b. Kepala nstalasi + Kepala #uangan a. emastikan "enggunaan ,"' sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan2  b. engidentifikasi setiap kelalaian yang timbul dalam pelaksanaan  penggunaan ,"' dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk  mencegah terulangnya kembali insiden tersebut. c. 'irektur a. enetapkan kebijakan untuk mengembangkan atau mengatasi setiap masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan Kegiatan "enggunaan ,"' di #umah Sakit.

BAB II PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

2.1. *en% Alat Pelndung Dr !APD"

a. Sarung &angan elindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan melindungi  pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas kesehatan. Sarung tangan

merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya! untuk menghindari kontaminasi silang. eskipun efektifitas pemakaian sarung tangan dalam mencegah kontaminasi dari  petugas kesehatan telah terbukti berulang kali (&enorio et al. 001). &etapi pemakaian sarung tangan tidak menggantikan kebutuhan untuk mencuci tangan. Sebab sarung tangan  bedah lateks dengan kualitas terbaik sekalipun! mungkin mengalami kerusakan kecil yang tidak terlihat! sarung tangan mungkin robek pada saat digunakan atau tangan terkontaminasi pada saat melepas sarung tangan (5agg! 8enkins dan 5arker 19902 'ais 001). Kapan pemakaian sarung tangan diperlukan6 1)

,da kemungkinan kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh lain! membran mukosa atau kulit yang terlepas

)

elakukan prosedur medis yang bersifat inasif misalnya menusukkan sesuatu kedalam pembuluh darah! seperti memasang infus

3)

enangani bahan-bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi atau menyentuh  permukaan yang tercemar 

4)

enerapkan Kewaspadaan 5erdasarkan "enularan melalui kontak (yang diperlukan  pada kasus penyakit menular melalui kontak yang telah diketahui atau dicurigal)! yang mengharuskan petugas kesehatan menggunakan sarung tangan bersih! tidak  steril ketika memasuki ruangan pasien.

"etugas kesehatan harus melepas sarung tangan tersebut sebelum meninggalkan ruangan pasien clan mencuci tangan dengan air dan sabun atau dengan handrub berbasis alkohol Satu pasang sarung tangan harus digunakan untuk setiap pasien! sebagai upaya menghindari kontaminasi silang (' 19:;). "emakaian sepasang sarung tangan yang sama atau mencuci tangan yang masih bersarung tangan! ketika berpindah dari satu pasien ke pasien lain atau ketika melakukan perawatan di bagian tubuh yang kotor kemudian  berpindah ke bagian tubuh yang bersih! bukan merupakan praktek yang aman. 'oebbeling dan olleagues (19::) menemukan bakteri dalam jumlah bermakna pada tangan petugas yang hanya mencuci tangan dalam keadaan masih memakai sarung tangan dan tidak  mengganti sarung tangan ketika berpindah dari satu pasien ke pasien lain Hal -ang Haru% Dlakukan Bla Per%edaan Sarung Tangan Ter,ata%

5ila sumber daya terbatas dan jumlah sarung tangan periksa tidak memadai! sarung tangan  bedah sekali pakai (disposable) yang sudah digunakan dapat diproses ulang dengan cara 6 1)

'ekontaminasi dengan merendam dalam larutan orin 0!unakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai! khususnya untuk sarung tangan  bedah. Sarung tangan yang tidak sesuai dengan ukuran tangan dapat menggangu ketrampilan dan mudah robek 

)

8aga agar kuku selalu pendek untuk menurunkan risiko sarung tangan robek 

3)

&arik sarung tangan ke atas manset untuk melindungi pergelangan tangan

4)

>unakan pelembab yang larut dalam air (tidak mengandung lemak) untuk  mencegah kulit tangan kering+berkerut

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF