P3K Remaja

September 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download P3K Remaja...

Description

 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.  Wr.Wb.  Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah proposal dengan judul “ penyuluhan “  penyuluhan pertolongan  pertama pada kecelakaan (P3K) ” . Pada kesempatan ini kegiatan yang akan kami lakukan yaitu yaitu penyuluhan penyuluhan dan pelatihan pertolongan pertama pertama pada kecelakaan (P3K) di Desa Kangkung dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja  pada pertolongan pertama pada kecelakaan. Apabila proposal ini terdapat kekurangan - kekurangan, maka kami sebagai  penyusun proposal ini mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca. Harapan kami semoga ini berguna bagi semua pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk pembelajaran berikutnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.  Wr.Wb. 

Semarang, 28 Desember 2019

Kelompok Ganjil

i

 

DAFTAR ISI

....................................................................................................... i KATA PENGANTAR  ........................................................................................................

A.  LATAR BELAKANG ............................................................................................... .............................................................................................. 1 ............................................................................................. 1 B.  TUJUAN KEGIATAN ..............................................................................................

C.  LANDASAN KEGIATAN ........................................................................................ ....................................................................................... 2 ............................................................................................. 2 D.  BENTUK KEGIATAN .............................................................................................

E.  ESTIMASI DANA ................................................................... .................................................................................................... ................................. 3 F. 

SUSUNAN ACARA .................................................................................................. 4

G.  PENUTUP  .................................................................................................................. .................................................................................................................. 4 ........................................... 5 LAMPIRAN NAMA ANGGOTA KELOMPOK GANJIL  ...........................................

 

A.  LATAR BELAKANG

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat  pertolongan yang lebih sempurna sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bukan sebagai pengobatan atau  penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian. Diharapkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang akan dilaksanakan dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan serta kepedulian remaja terhadap masyarakat yang yang membutuhkan membutuhkan pertolongan pertama. Dimana pada akhirnya remaja akan mempunyai pengetahuan dan rasa peduli yang tinggi untuk menolong masyarakat dan meningkatkan kemandirian masyarakat tentang kesehatan.

B.  TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Semarang ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut : 1.  Meningkatkan

penegtahuan

remaja

tentang

pertolongn

pertama

kecelakaan. 2.  Menumbuhkan rasa kepedulian remaja terhadap kesehatan masyarakat. 3.  Remaja dapat membantu kemandirian masyarakat terhadap kesehtan.

1

pada

 

C.  LANDASAN KEGIATAN

1.  Catur dharma perguruan tinggi. 2.  Hasil musyawarah tim KKN kelompok ganjil mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. 3.  Program kerja tim KKN kelompok ganjil mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang periode 2019.

D.  BENTUK KEGIATAN

Adapun Nama dan Tema dalam Kegiatan yang akan kami selenggarakan ini yaitu:  Nama Kegiatan

: Penyuluhan dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan

Tema

: Mewujudkan generasi muda yang peduli pada kesehatan

masyarakat. SASARAN KEGIATAN

Kegiatan ini ditujukan kepada para remaja Desa Kangkung.

WAKTU DAN TEMPAT

Hari/tanggal

: Sabtu, 11 Januari 2020.

Tempat

: Kelurahan Desa Kangkung

SUSUNAN PANITIA Pendamping : Dosen pembimbing lapangan Edy Soesanto., SKp., M.Kes

Ketua Pelaksana

: Muhamad Fitriyadi

Wakil ketua 1

: Ika Fatmawati

Wakil ketua 2

: Adin Nur Viki D.P.S

Wakil ketua 3

: Dhea Praditiya N

Sekretaris 1

: Suastini

Sekretaris 2

: Dina Madinatul M

Sekretaris 3

: Nurlaeli Ulfa

Sekretaris 4

: Siti Nurkhasanah

2

 

Bendahara 1

: Erna Sutrisnawati K

Bendahara 2

: Indah Ariyani

Seksi Humas 1

: Agus Bambang A

Seksi Humas 2 Seksi Humas 3

: Ike Sulistiawati : Laras Sari

Seksi Humas 4

: Adi Setya P

Seksi Perlengkapan 1 : Melisa Afiana Seksi Perlengkapan 2 : Endra Effendi Seksi Perlengkapan 3 : Eko Sarwo W Seksi Perlengkapan 4 : Lalan Risan S Seksi Dokumentasi Dokumentasi 1 : Anugrah Anugrah Wismanti P Seksi Dokumentasi 2 : Zuchruf Penta H Seksi Konsumsi 1 Seksi Konsumsi 2

: Rianty Elis K : Bakti Setiawan

Seksi Acara 1

: Novi Arsiyanti

Seksi Acara 2

: Shoffa Lu’luil U

E.  ESTIMASI DANA

Keterangan 

Estimasi 

Pemasukan

Iuran panitia @41

Rp.

Total pemasukan

Rp.

Rp.

Pengeluaran

Print dan Jilid Proposal  Print ID Card Panitia @41  Klip ID Card Panitia @41

3

 

Banner Konsumsi Panitia @41 Konsumsi Peserta @... Total Pengeluaran

Rp.

F.  SUSUNAN ACARA

 No

Jam

Kegiatan

1

08.00-08.15 WIB

Pembukaan dan sambutan ketua panitia

2

08.15-08.30 WIB

Sambutan kader posyandu

3

08.30-12.00 WIB

Demonstrasi dan pelatihan P3K

4

12.00 WIB

Penutupan ketua panitia

G.  PENUTUP

Demikianlah proposal ini dibuat, dengan harapan dapat memberikan gambaran kerangka konseptual dan visi dalam pelaksanaan “ penyuluhan dan  pelatihan pada remaja tentang pertolongan pertama pada kecelakaan” kecelakaan ” yang diselenggarakan oleh tim KKN Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. Untuk kelancaran kegiatan tersebut, kami sangat mengharapkan bantuan dan kerja sama dari semua pihak.

4

 

LAMPIRAN NAMA ANGGOTA KELOMPOK GANJIL

1 2

Muhamad Fitriyadi (G2A218001) Susiami (G2A218003)

22 Shoffa Lu’luil U (G2A218046) 23 Susi Widianti (G2A218052)

3

Septa Dwi R.U (G2A218005)

24 Laras Sari (G2A218056)

4

Bakti Setiawan (G2A218007)

25 Shirotul Jannah (G2A218076)

5

Nurlaeli Ulfa (G2A218009)

26

Adin Nur Viki D.P.S (G2A218080)

6

Hendrik Hidayatullah

27 Rizal Gunawan Uli S

(G2A218012)

(G2A218082)

7

Adi Setya P (G2A218015)

28

8

Endra Effendi (G2A218017)

29 Trisnowati Uji (G2A218048)

9

Dian Rahayu P (G2A218020)

30 Novi Arsiyanti (G2A218050)

10 Anugrah Wismanti P

Dhea Praditiya N (G2A218055)

31 Suastini (G2A218053)

(G2A218022) 11 Tria Hani Farhani (G2A218024)

32 Sri Ningsih (G2A218057)

12

33

Melisa Afiana (G2A218026)

Indah Ariyani (G2A218059)

13 Dina Madinatul M (G2A218028)

34 Ike Sulistiawati (G2A218061)

14 Teguh Ariwibowo (G2A218030)

35 Eko Sarwo W (G2A218063)

15 Rianty Elis K (G2A218032)

36 Endah Syukuriyah (G2A218065)

16 Erna Sutrisnawati K (G2A218034)

37 Paramarta Yuli A(G2A218067)

17 Dwi Yulianingsih (G2A218036)

38 Ika Fatmawati (G2A218069)

18 Fathur Rohman (G2A218038)

39 Siti Nurkhasanah (G2A218072)

19 Tari Nurapiani (G2A218040)

40 Lalan Risan S (G2A218074)

20 Tri Santoso (G2A218042)

41 Agus Bambang A (G2A218077)

21 Zuchruf Penta H (G2A218044)

5

 

LAMPIRAN MATERI

A.  Pengertian P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau ata u praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban.

1.  Sikap, Kewajiban dan Wilayah Seorang Penolong a.  Sikap penolong : 1)  Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban  jangan menganggap enteng luka luka yang diderita korban. 2)  Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan. 3)  Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar. 4)  Perhatikan tanda-tanda shock. 5)  Jangan

terburu-buru

memindahkan

korban,

sebelum

kita

dapat

menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban.  b.  Kewajiban Penolong : 1)  Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan 2)  Perhatikan keadaan penderita 3)  Merencanakan dalam hati cara-cara cara-car a pertolongan yang akan dilakukan 4)  Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit. c.  Wilayah Penolong: Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk  pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

6

 

B.  Teknik dalam P3K 1.  Prioritas dalam P3K a.  Urutan tindakan secara umum: 1)  Cari keterangan penyebab kecelakaan 2)  Amankan korban dari tempat berbahaya 3)  Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran. 4)  Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia. 5)  Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong  pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan. 2.  Pembalutan Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan  jaringan yang yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. a.  Kegunaan pembalutan adalah: 1)  Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll. 2)  Melakukan tekanan 3)  Mengurangi atau mencegah pembengkakan 4)  Membatasi pergerakan 5)  Mengikatkan bidai.  b.  Macam-macam pembalutan: 1)  Pembalutan segitiga atau mitela Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang

7

 

 panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah  pembalut segitiga. 2)  Pembalut Plester Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah  pinggir luka agar lekas tertutup). 3)  Pembalut Pita Gulung. 4)  Pembalut Cepat. Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung. c.  Indikasi pembalutan: Menghentikan pendarahan, mengurang rasa nyeri.

melindungi

bakteri/kuman

pada

luka,

d.  Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut: 1)  Bundar, pada kepala. 2)  Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal,  pada lengan bawah dan betis 3)  Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher,  badan, lengan atas, jari tangan. 4)  Tidak karuan bentuknya, pada persendian 3.  Pembidaian Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan  pada tulang yang patah. a.  Syarat pemasangan bidai: 1)  Bidai harus melebihi dua persendian yang patah 2)  Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih. 3)  Bidai dibungkus agar empuk. 4)  Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi  jangan kelonggaran.

8

 

B. Alat-alat bidai: 1)  Papan, bamboo, dahan 2)  Anggota badan sendiri 3)  Karton, majalah, kain 4)  Bantal, guling, selimut 4.  Pernafasan buatan Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan: kecela kaan: a.  Tersedak,  b.  Tenggelam c.  Sengatan Listrik, d.  Penderita tak sadar, e.  Menghirup gas dan atau kurang oksigen, f.  Serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

Fase RJP: A

: Airway control (pengeuasaan jalan napas),

B

: Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)

C

: Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)

5.  Evakuasi dan Transportasi Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan. Cara pengangkutan korban: a.  Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang

9

 

 b.  Pengangkutan dengan alat (tandu) Rangkaian pemindahan korban: 1)  Persiapan, 2)  Pengangkatan korban ke atas tandu, 3)  Pemberian selimut pada korban 4)  Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.

Prinsip pengangkatan korban dengan tandu: 1)  Pengangkatan korban, Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. 2)  Sikap mengangkat. Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera. 3)  Posisi siap angkat dan jalan. Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali; a)  Menaik, bila tungkai tidak cedera,  b)  Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia, c)  Mengangkut ke samping, d)  Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu e)  Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock. Transportasi merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter. Tata cara pemindahan korban: a.  Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar.  b.  Syarat pemindahan korban: 1)  Korban tentang keadaan umumnya cukup baik 10

 

2)  Tidak ada gangguan pernapasan 3)  Pendarahan sudah di atasi 4)  Luka sudah dibalut 5)  Patah tulang sudah dibidai Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan  pemantauan dari korban tentang: a)  Keadaan umum korban  b)  Sistem persyarafan (kesadaran) c)  Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah) d)  Sistem pernapasan e)  Bagian yang mengalami cedera.

C. Beberapa kecelakaan dan pertolongannya 1.  Pingsan Yaitu korban tidak sadarkan diri tetapi nafasnya ada. a.  Macam-macam pingsan: 1)  Pingsan karena sengatan matahari Gejalanya: penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-41ºc, pernapasan cepat dan tidak teratur. Pertolongan: baringkan ditempat teduh dan banyak angin, komperes seluruh tubuh dengan air dingin, usahakan agar tidak mengigil dengan memijat kaki dan tangan, bila keadaan tidak membaik bawa kerumah sakit. 2)  Pingsan karena kelelahan/ kelaparan Gejalanya:

Kedinginan

dan

berkeringat,

lemah,

pandangan

 berkunang-kunang, kesadaran kesadaran menurun. Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari kaki,buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah miringkan kepala, beri bau-bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman air gula.

11

 

2.  Shock Yaitu: peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan terganggunya alat tubuh. Gejalanya: kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin, lembab&pucat,napas tidak teratur, pandangan kosong,tidak bercahaya,  pupil melebar. Pertolongan: Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik lidah penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti, hentikan pendarahan bila ada patah tulang pasang p asang bidai,  bawa kers 3.  Keseleo Keadaan dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi. Pertolongannya: a)  Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditnggikan  b)  Boleh dikomperes air hangat dan urut hati-hati c)  Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan pembalutan agar keras  pada bagian lain d)  Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada retak atau patah tulang

12

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF