Otomikosis 3 Nov
May 13, 2018 | Author: Hermawan Surya Dharma | Category: N/A
Short Description
otmikosis...
Description
Presentasi Kasus
OTOMIKOSIS
Presentator : Dika Amelinda Moderator : dr. Anna Mintarti
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala eher !akultas Kedokteran "ni#ersitas $ad%ah Mada & 'S"P D'. Sard%ito (og)akarta *+,-
1
BAB I P/DAH""A/
Otomikosis atau Fungal Ototitis Eksterna adalah infeksi jamur yang melibatkan pinna dan kanalis auditorius eksternus, namun dengan adanya perforasi membran timpani, juga dapat melibatkan telinga tengah. Karakteristik otomikosis berupa peradangan, gatal, otalgia, otore, rasa penuh di telinga, gangguan pendengaran dan tinnitus. Kasus otomikosis yang disertai perforasi membran timpani, infeksi telinga tengah dan keterlibatan infeksi tulang temporal,
sering berhubungan dengan kondisi pasien yang
mengalami imunosupresi1,2,3. Penyebab otomikosis pada umumnya adalah spesies jamur saprofitik yang banyak terdapat di alam dan merupakan sebagian dari flora komensal pada kanalis auditorius normal. pesies terbanyak adalah Aspergillus dan Candida. Aspergillus niger memproduksi koloni hitam yg memberikan gambaran “pepper” like sedangkan Candida albicans dan Aspergillus fumigatus memberi gambaran klasik seperti fluffy white discharge !. Kejadian otomikosis banyak ditemukan di daerah iklim tropis dan
subtropis yang lembab. Pre"alensi otomikosis #$%22,&$ dari total kasus otitis e'terna, dan 3($ pada pasien dengan gejala keluarnya )airan pada telinga *. +istribusi jenis jamur pada otomikosis tergantung lokasi geografis. alaupun jarang menimbulkan bahaya, keberadaannya memberi tantangan dan rasa frustasi pada pasien dan ahli -- karena memerlukan follow up dan pengobatan jangka panjang yang disebabkan oleh tingginya angka rekurensi *,/.
2
BAB II TI/0A"A/ P"STAKA
A. A/ATOMI DA/ !ISIOO$I
e)ara anatomi telinga dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. -elinga luar terdiri dari aurikula, kanalis auditorius eksternus hingga lapisan epital membran timpani. 0urikula dan kanalis auditorius eksternus mengandung tulang raan elastis yang berasal dari mesoderm dan sedikit jaringan subkutan, yang ditutupi oleh kulit dengan kelenjar pelengkapnya&. 0urikula merupakan tulang raan elastis yang simetris se)ara bilateral. ekukan utama aurikula terdiri dari heliks, antiheliks, tragus, antitragus, dan konka. eliks merupakan lingkaran aurikula terluar yang besar. eliks berakhir di inferior pada lobulus, satu%satunya bagian aurikula yang tidak disangga oleh tulang raan. Konka aurikula adalah bagian tengah aurikula yang bergaung, dan kanalis auditorius eksternus berjalan mulai dari daerah ini. Ele"asi di anterior pada pembukaan kanalis auditorius eksternus, yang terletak di depan konka adalah tragus. Ele"asi lain yang berlaanan dengan tragus, dan terletak di atas lobulus adalah antitragus. ingkaran berlekuk yang lebih ke)il, paralel dan terletak anterior dari heliks adalah antiheliks. 0urikula berhubungan dengan banyak otot%otot intrinsik dan ekstrinsik.#
3
ambar 1. 0natomi 0urikula 4umber5 ray6s 0natomy for tudent,2((&7
eluruh kanalis auditorius eksternus dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis dengan keratinisasi, yang lebih tebal di bagian tulang raan 4(,* sampai 1 mm7 dibandingkan bagian osseus 4(.2 mm7. Pada kanalis auditorius eksternus bagian tulang raan terdiri dari lapisan epidermis dengan papillan ya, dermis dan subkutan me lekat dengan perikondrium. apisan kulit kanalis auditorius eksternus bagian tulang tidak mengandung papilla, melekat erat dengan periosteum tanpa lapisan subkutan, berlanjut menjadi lapisan luar dari membran timpani dan menutupi sutura antara tulang timpani dan tulang skuama. Kulit ini tidak mengandung kelenjar dan rambut8. Kanalis auditorius eksternus dapat dibagi menjadi dua bagian. !($ bagian luar merupakan tulang raan dan mengandung lapisan tipis jaringan subkutan antara kulit dan tulang raan. Kulit bagian tulang raan kanalis mengandung banyak sel%sel rambut dan kelenjar%kelenjar sebasea dan apokrin seperti kelenjar serumen. Ketiga struktur ini bersama%sama memberikan fungsi protektif dan disebut sebagai unit apopilosebasea. ekresi dari kelenjar ini,
4
dikombinasikan dengan lapisan keratin deskuamasi dari stratum korneum, membentuk
asam 4p /,(%/,*7, mantel lilin dari )erumen yang berfungsi
sebagai penghalang terhadap infeksi dan luka pada kulit. /($ bagian dalam merupakan tulang, dibentuk terutama oleh anulus timpani, dan mengandung jaringan lunak yang sangat sedikit. Oleh sebab itu, kulit bagian tulang kanalis tidak mengandung kelenjar%kelenjar dan sel%sel rambut. Panjang rata%rata kanalis auditorius eksternus orang deasa adalah 2,* )m. Pertemuan bagian kartilago dan bagian tulang kanalis merupakan bagian yang menyempit yang disebut isthmus.&
ambar 2. Potongan koronal kanalis auditorius eksterna. Kulit pada bagian kartilago dan bagian tulang diperbesar. 4umber5 alani, 2((87
Kanalis melekuk sedikit di superior dan posterior dalam bentuk huruf dari lateral ke medial. 0urikula perlu ditarik se)ara halus ke arah atas, keluar dan ke baah untuk meluruskan kanalis pada pemeriksaan. 0da tiga mekanisme perlindungan makroskopis yang melindungi kanalis auditorius eksternus dan permukaan lateral membran timpani 5 tragus dan antitragus, kulit dengan lapisan serumennya, dan isthmus kanalis auditorius eksterna. apisan
5
serumen se)ara bertahap berpindah meleati isthmus ke bagian lateral kanalis dan mengelupas di luar &. Kanalis auditorius eksternus merupakan struktur yang normalnya dapat melindungi dan membersihkan diri sendiri. Epitel kanalis auditorius eksterna mempunyai kapasitas untuk bermigrasi ke lateral, yang memungkinkan kanalis tetap tidak terobstruksi oleh debris. Ke)epatan migrasi epitel adalah (,(& mm9hari dan terjadi pada lapisan sel basal. erak saluran telinga yang disediakan oleh gerakan mengunyah biasa bersama%sama dengan proses proliferasi epitel dan migrasi lateral yang mendorong serumen ke luar dengan )ara self-cleansing 8 .
1askularisasi
-elinga luar mendapatkan suplai darah dari )abang arteri )arotis eksterna, adapun "askularisasi bagian anterior dari a . 0uri)ulo temporalis 4a. temporalis superfi)ialis7, bagian posterior dari a. 0uri)ularis posterior, bagian medial dari a. 0uri)ularis profunda 4 a. ma'illaris 7&. Iner#asi
Persarafan telinga luar terdiri dari :er"us auri)ularis mayor )abang ner"us spinalis ;2%;3 yang menginer"asi kulit auri)ula dan 193 lateral kulit diatas permukaan prosesus mastoideus. :er"us o))ipitalis minor
4bag ;27
menginer"asi kulit auri)ula 193 posterior. :er"us auri)ulo temporalis merupakan )abang :. < 4trigeminus7 yang menginer"asi kulit auri)ula 293 anterior, 192 bag anterior K0E dan membrana timpani. :er"us tympani)us, )abang dari : => 4: glosopharyngeus7 yang menginer"asi permukaan luar membran timpani. :er"us 0rnold )abang dari ner"us "agus 4:. >7 yang menginer"asi sebagian ke)il auri)ula, 192 bagian posterior kanalis auditorius eksternus dan membran timpani#,1(.
6
im2onodi
0liran limfe kanalis auditorius eksternus merupakan jalur penting untuk penyebaran infeksi. Kelenjar limfe telinga luar terdiri dari tiga bagian yaitu 5 17 imfonodi parotis superfisialis yang menerima aliran kelenjar limfe dari daerah tragus dan bagian anterior aurikula, 27 imfonodi retroaurikuler yang menerima aliran kelenjar limfe dari posterior dan kranial aurikula, 37 imfonodi )er"ikalis superfisialis yang menerima aliran kelenjar limfe dari daerah lobulus&,#,1(.
B. OTOMIKOSIS ,. De2inisi Otomikosis atau Fungal Ototitis Eksterna adalah infeksi jamur yang melibatkan pinna dan kanalis auditorius eksternus, namun dengan adanya perforasi membran timpani, juga dapat melibatkan telinga tengah 1.
*. tiologi . ?eberapa penulis menyatakan baha jenis Aspergillus dan Candida
banyak ditemukan pada pasien%pasien dengan otomikosis. @enis yang lain seperti Mucor, Fusarium, cedosporium, !endersonula, "hodotorula, dan Cryptococcus jarang menyebabkan otomikosis. @amur dari jenis Monilial dan dermatophyta 4#richophyton ssp, Microsporum spp, dan $pidermophyton floccosum7 diduga juga berhubungan dengan kejadian otomikosis11.
3. Patogenesis dan !aktor Predisposisi Pada kondisi normal, terdapat berbagai mikroorganisme pada liang
telinga yang merupakan organisme komensal. Organisme ini bersifat non pathogen selama terdapat keseimbangan antara sistem pertahanan tubuh dengan berbagai organisme tersebut. Kanalis auditorius yang intak mempunyai kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri dengan migrasi sel epitel yang terkelupas keluar bersama dengan serumen. erumen menjaga kanalis auditorius eksternus dalam kondisi asam. p kanalis auditorius eksternus
7
mempunyai rentang antara !,2 hingga *,/. Kondisi asam tersebut mempunyai efek anti%mikotik dan bakteriostatik. Kerusakan dari setiap pelindung K0E dapat menyebabkan kolonisasi dan in"asi oleh organisme patogen!,11. Kejadian otomikosis berhubungan dengan berbagai faktor predisposisi. Faktor yang mempengaruhi perubahan jamur saprofit komensal menjadi agen pathogen antara lain 5 Faktor lingkungan terdiri dari suhu dan kelembaban. Faktor lokal termasuk infeksi kronik pada telinga, penggunaan tetes telinga, penggunaan steroid, adanya infeksi jamur pada bagian tubuh lainnya seperti dermatomikosis, gangguan fungsi imunitas, malnutrisi dan perubahan hormonal tubuh yang dapat memi)u timbulnya infeksi seperti pada keadaan menstruasi ataupun pada anita hamil. Otomikosis meningkat pada iklim panas dan lembab karena kondisi ini sangat sesuai untuk proses pertumbuhan jamur. Kondisi panas dan lembab juga berpengaruh pada permukaan epitel liang telinga karena dalam kondisi ini liang telinga lebih banyak menyerap air sehingga sangat rentan terhadap infeksi1,11,12 . o et all menyebutkan laki%laki lebih banyak menderita otomikosis daripada anita, hal ini diduga karena laki%laki lebih banyak bekerja di luar rumah, ditempat lingkungan yang berdebu, sehingga mengakibatkan mudah terpapar spora jamur 1!. -. Diagnosa
Penegakan diagnosa otomikosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan otoskopik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesa pasien dengan otomikosis biasanya akan didapatkan keluhan gangguan pendengaran. elain itu gejala lain yang sering dirasakan adalah keluhan rasa gatal, otore 4keluar )airan dari telinga7, otalgia 4sakit pada telinga7, dan tinnitus. ejala gangguan pendengaran pada kasus otomikosis biasanya disebabkan oleh adanya akumulasi dari debris mikotik dalam liang telinga.
View more...
Comments