ORGANISASI PEMBELAJARAN
November 30, 2018 | Author: Jerry Makawimbang | Category: N/A
Short Description
Download ORGANISASI PEMBELAJARAN...
Description
EVALUASI PEMBELAJARAN DAN ORGANISASI BELAJAR
I.
PENDAHULUAN Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian
kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian, praktikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir. Pembobotan masing -masing unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana. II. PEMBAHASAN A. EVALUASI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN I)
PENGERTIAN EVALUASI Wiersma dan Jurs membedakan antara evaluasi, pengukuran dan testing. Mereka berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. nilai.
Pendapat ini sejalan dengan
pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia
1
dar i ada
ran dan t
Br inkerhoff nkerhoff dkk. dkk.
ting ting..
endefi endefin ni ikan
al
.
l r ,
eval eval asi asi
enyat enyatakan bahwa eval eval ation tion as the
ang di
sedi sedikit
tif
erbeda. erbeda.
l Ia
rocess of det determi ermining to what what
ext extent ent the the educati educationa onall ob jec jecti tiv v es are act actuall ually y bei being realiz realized ed.. ani aniel Stu Stufflebeam fflebeam (1971 yang dikuti kuti
oleh
ana Syaodi yaodih S
menyat menyatakan bahwa evaluation is the process of delinating, obtaining and providing useful information for
emi emikian juga dengan
judging decision alternatif .
ichael chael Scr iven (1969 menyat menyatakan evaluation
defin nisi is an observed value compared to some standard . Beberapa defi terakhi erakhir ini menyoroti menyoroti eval evaluasi uasi sebagai sebagai sarana unt untuk mendapat mendapatkan inf ormasi ormasi yang diperol peroleh dar i proses pengumpul pengumpulan dan pengol pengolahan dat data. Sement ementara itu itu Asmawi smawi Zainul nul dan
oehi oehi
asuti asution on mengar tikan tikan
pengukuran sebagai sebagai pember ian angka kepada suat suatu atr ibut but atau karakt karakter istik tik ter tent entu yang dimilik iliki oleh orang, orang, hal, hal, atau obyek ter tent entu menurut menurut aturan atau f ormul ormulasi asi yang jelas, as, sedangkan penil penila aian adal adalah suat suatu proses unt untuk mengambil mengambil keput keputusan dengan menggunakan inf ormasi ormasi yang diperol peroleh mel melalui pengukur pengukur an hasil hasil bel bela jar jar bai baik yang menggunakan tes maupun nont nontes. es. Pendapat endapat ini se ja jalan dengan pendapat pendapat Suharsi uharsimi Ar ikunt kunto yang membedakan ant antara pengukuran, pengukuran, penil penila aian, an, dan eval evaluasi. uasi. Ar A r ikunt kunto menyat menyatakan bahwa mengukur adal adalah membandi membandingkan sesuat sesuatu dengan sat satu ukuran. ukuran. Pengukuran bersif bersif at kuantit kuantita atif. Sedangkan Sedangkan menil menila ai adal adalah mengambil mengambil suat suatu keput keputusan terhadap sesuat sesuatu dengan ukuran bai baik buruk kualit kualita atif. T
¥
¢ ¤
¡
£
¤
£
¡
M
¥
©
asil asil pengukuran yang bersif bersif at kuantit kuantita atif juga juga dikemukakan
©
¨ ¤
¦
¦
§
¡
Penil enila aian bersif bersif at
£
¡
I
©
¨ ¤
¡
¡
2
oleh
orman E.
ronl ronlund (1971 yang menyat menyatakan
M easurement easurement
is
tian limited to quantitative descriptions of pupil behavioris. Penger tian penil penila aian yang ditekankan itekankan pada penent penentuan nila ilai suat suatu obyek juga dikemukakan oleh
ana Sud jana jana.. Ia menyat menyatakan bahwa penil penila aian
adal adalah proses menent menentukan nila ilai suat suatu obyek dengan menggunakan ukuran atau kr iter iter ia ter tent entu, seper ti ti Ba B aik , Sedang S edang,, elek. ek. Seper S eper ti ti juga juga hal halnya yang dikemukakan oleh
ichard
.
indeman (1967
he
assi assignment gnment of one or a set set of numbers to each of a set set of person or ob jec jectts accordi according to cer tain est establi ablished shed rul ruleser , eser , II
u juan juan Eval valuasi uasi Sebagai ebagaimana diurai uraikan pada bagi bagian terdahul erdahulu bahwa eval evaluasi uasi dilaksanakan ilaksanakan dengan berbagai berbagai tu tu juan juan.. Khusus Khusus terkait erkait dengan pembel pembela jaran jaran,, eval evaluasi uasi dilaksanakan ilaksanakan dengan tu juan juan : y
endeskr ipsi psikan kemampuan bel bela jar jar s siswa. swa.
y
enget engetahui ahui tingka tingkatt keberhasil keberhasilan an PB
y
enent enentukan tindak tindak lan ju jut hasil hasil penil penila aian
y
ember ikan per tanggung jawaban (account accountabilit ability) y)
III) III) Fungsi ungsi Eva Evalluasi uasi Se ja jalan dengan tu juan juan eval evaluasi uasi di atas, as, eval evaluasi uasi yang dilakukan ilakukan juga memili memilik ki banyak f ungsi, ungsi, diant ant aranya adal adalah f ungsi ungsi : 1. Se Selektif ektif ; 2. iagnosti agnostik k ; 3. Penempa Penempattan ; 4. Pengukur keberhasil keberhasilan an.. Se Selain keempat keempat f ungsi ungsi di atas Asmawi smawi Za Zainul nul dan
oehi oehi
asuti asution on menyat menyatakan
masi masih ada f ungsi ungsi f ungsi ungsi la lain dar i eval evaluasi uasi pembel pembela jaran jaran,, yait yaitu u f ungsi: ungsi: 1.
T
M
!
!
I
!
"
#
3
emedial 2. Remedi
mpan bali balik k 3.
emoti emotivas vasii dan membi membimbi mbing anak 4.
Perbai erbaikan kur ikul kulum dan program pendi pendidikan 5. Pengembangan Pengembangan ilmu ilmu IV) IV)
anf anf aat aat Eva Evalluasi uasi Secara umum manf manf aat aat yang dapat dapat diambil ambil dar i kegi kegiatan eval evaluasi uasi dal dalam pembel pembela jaran jaran,, yait yaitu u: 1.
emahami emahami sesuat sesuatu : mahasi mahasiswa (ent entry behavi behavior , moti motivas vasi, i, dll) ll), sarana dan prasarana, prasarana, dan kondi kondisi dosen
2.
embuat embuat keput keputusan : kel ke lan ju jutan program, program, penanganan masal masalah ,
3.
eni eningkat ngkatkan kualit kualitas as PB . Komponen ± komponen PB
Sement ementara secara lebi ebih khusus
eval evaluasi uasi akan member i manf manf aat aat bagi bagi pihak- pihak yang terkait erkait dengan pembel pembela jaran jaran,, seper ti ti siswa, swa, guru, guru, dan kepal kepala sekol sekolah. ah. Bagi agi enget engetahui ahui tingka tingkatt pencapai pencapaian tu juan juan pembel pembela jaran jaran :
Siswa Siswa
emuaskan
atau tidak tidak memuaskan. memuaskan . Bagi Guru : 1. mendet mendeteksi eksi siswa yang tel ah dan bel belum menguasai menguasai tu tu juan juan : mel melan ju jutkan, kan, remedi remedial atau pengayaan 2. ket ketepat epatan mat mater i yang diber ikan : jen jeniis, lingkup lingkup,, tingka tingkatt kesulit kesulitan an,, dll. 3. ket ketepat epatan met metode yang digunakan . Bagi Sekolah : 1. hasil hasil bel bela jar jar cerm cermiin kualit kualitas as sekol sekolah 2.
membuat membuat program sekol sekolah
3. pemenuhan standar T
)
& (
$
%
'
(
'
%
M
)
3
3
2 (
0
0
1
%
$
$
'
%
I
3
4
2 ( 5
%
%
$
4
V)
acam-macam Eval valuasi uasi 1. Formatif ormatif Eva Evalluasi uasi Formatif ormatif adal adalah eval evaluasi uasi yang dilakukan ilakukan pada seti setiap ap akhi akhir pembahasan suat suatu pokok bahasan / top t opiik, dan dimaksudkan unt untuk menget mengetahui ahui se jauh jauh manakah suat suatu proses pembel pembela jaran jaran telah ber ja jalan sebagai sebagaimana yang direncanakan. rencanakan. bahwa
yang
dimaksud
dengan
inkel nkel menyat menyatakan
eval evaluasi uasi
f ormatif ormatif adal adalah
penggunaan tes-t es- tes sel selama proses pembel pembela jaran jaran yang masi masih ber langsung, angsung,
agar siswa
dan
guru
memperol memperoleh
inf ormasi ormasi
(f eedback) eedback) mengenai mengenai kema juan juan yang telah dicapai. capai. Sement ementara
esmer menyat menyatakan
formative
evaluation
is
a
judgement of the strengths and weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the instruction to improve
valuasi uasi ini dimaksudkan unt untuk its effectiveness and appeal . Eval mengont mengontrol rol sampai sampai seberapa jauh siswa telah menguasai menguasai mat mater i yang
dia jarkan jarkan
pada
pokok
bahasan
tersebut. ersebut.
iersma
menyat menyatakan f ormati ormative ve testi esting ng is done to monit monitor or student udent progress over per iod of time time..
kuran keberhasil keberhasilan an atau kema juan juan siswa
dal dalam eval evaluasi uasi ini adal adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dal dalam rumusan tu juan juan ( IK) IK) yang telah dite itetapkan sebel sebelumnya. umnya.
IK yang akan dicapai capai pada seti setiap ap pembahasan
suat suatu pokok bahasan, bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingka tingkatt kemat kematangan
siswa. swa.
Ar tinya tinya
IK
dirumuskan
dengan
memperhati memperhatikan kan kemampuan awal awal anak dan tingka tingkatt kesulit kesulitan an yang T
A
8 @
6
7
9
@
9
7
M
A
E
E
D @
B
B
C
7
6
6
9
7
I
E
F
D @ G
7
7
6
5
wa jar jar yang diperki perkiran masi masih sangat sangat mungki mungkin dijangkau ijangkau// dikuasai kuasai dengan kemampuan yang dimilik iliki siswa. swa.
engan kat kata lain eval evaluasi uasi
f ormatif ormatif d dilaksanakan ilaksanakan unt untuk menget mengetahui ahui seberapa jauh tu juan juan yang telah dite itetapkan telah tercapai. ercapai.
ar i hasil hasil eval evaluasi uasi ini akan
diperol peroleh gambaran siapa sa ja ja yang telah berhasil berhasil dan siapa yang dianggap bel belum berhasil berhasil unt untuk sel selan ju jutnya diambil ambil tind tindak akan an tindakan tindakan yang tepat. epat. indak lan ju jut dar i eval evaluasi uasi in ini adal adalah bagi bagi para siswa yang bel belum berhasil berhasil maka akan diber ikan remedi remedial, yait yaitu u bant bant uan khusus yang diber ikan kepada siswa yang mengal mengalami ami kesulit kesulitan an memahami memahami suat suatu pokok bahasan ter tent entu. Sement ementara bagi bagi siswa yang telah berhasil berhasil akan mel melan ju jutkan pada topi opik ber ikut kutnya, nya, bahkan bagi bagi mereka yang memili memilik ki kemampuan yang lebi ebih akan diber ikan pengayaan, pengayaan, yait yaitu u mat mater i tambahan yang sif atnya per luasan dan pendal pendalaman dar i top topiik yang telah dibahas. bahas. 2. Sumatif umatif Eva Evalluasi uasi Sumatif umatif ada adallah eval evaluasi uasi yang dilakukan ilakukan pada seti setiap ap akhi akhir sat satu sat satuan wakt waktu yang didal dalamnya tercakup lebi ebih dar i sat satu pokok bahasan, bahasan, dan dimaksudkan unt untuk menget mengetahui ahui se jauhmana jauhmana peser ta didik telah dapat dapat berpi berpindah dar i suat suatu unit unit ke unit unit ber ikut kutnya. nya. inkel nkel mendefi mendefin nisikan eval evaluasi uasi sumatif sumatif sebagai sebagai penggunaan tes tes pada akhi akhir suat suatu per iode penga jaran jaran ter tent entu, yang meli melipu puti ti beberapa atau semua unit unit pel pela jaran jaran yang dia jarkan jarkan dal dalam sat satu semest semester , bahkan set setelah sel selesai esai pembahasan suat suatu bidang studi. udi. 3. T
S
P R
H
I
Q
R
Q
I
M
iagnosti agnostik k Eval valuasi uasi
S
W
W
V R
T
T
U
I
H
H
Q
I
I
W
X
V R Y
I
I
H
6
iagnosti agnostik k adal adalah eval evaluasi uasi yang digunakan unt untuk menget mengetahui ahui kel kelebi ebihan- kel kelebi ebihan dan kel kelemahan-kel emahan-kelemahan yang ada pada siswa sehi sehingga dapat dapat diber ikan per lakuan yang tepat. epat. Eval valuasi uasi diagnosti agnostik k dapat dapat dilakukan ilakukan dal dalam beberapa tahapan, ahapan, bai baik pada tahap awal, awal, sel selama proses, proses, maupun akhi akhir pembel pembela jaran jaran.. Pada tahap awal awal dilakukan ilakukan terhadap cal calon siswa sebagai sebagai input. nput.
alam
hal hal in ini eval eval uasi uasi diagnosti agnostik k dilakukan ilakukan unt untuk menget mengetahui ahui kemampuan awal awal atau penget pengetahuan prasyarat prasyarat yang harus dikuasai kuasai oleh siswa. swa. Pada tahap proses eval evaluasi uasi ini diper lukan unt untuk menget mengetahui ahui bahan-bahan pel pela jaran jaran mana yang masi masih bel belum dikuasai kuasai dengan bai baik, sehi sehingga guru dapat dapat member i bant bantuan secara dini agar siswa tidak tidak ter tingga tinggall ter lalu jauh. auh. Sement ementara pada tahap akhi akhir eval evaluasi uasi diagnosti agnostik k ini unt untuk menget mengetahui ahui tingka tingkatt penguasaan siswa atas sel seluruh mat mater i yang telah dipel pela jar jar inya. nya. Perbandi erbandingan itin itin jau jau
es
es
iagnosti agnostik k
mengel mengelompokkan
iagnosti agnostik k,
es Formatif, ormatif, dan
es Formatif ormatif
mpan bali balik k bagi bagi
es Sumatif umatif
es Sumatif umatif dar i Fungsi ungsinya ember i tanda telah siswa
berdasarkan siswa, swa, guru mengi mengikuti kuti suat suatu kemampuannya maupun program program, program , dan unt untuk menil menila ai menent menentukan posi posisi menent menentukan kesulit kesulitan an pel pelaksanaan suat suatu kemampuan siswa bel bela jar jar yang dialami ami unit unit program dibandi bandingkan dengan anggot anggota kel kelompoknya cara memili memilih h tiaptiap-ti tiap ap
engukur semua
engukur tu juan juan memili memilih h ket keterampil erampilan an
prasarat prasarat tu juan juan inst nstruksi ruksional onal inst nstruksi ruksional onal umum tu juan juan khusus yang memili memilih h tu juan juan seti setiap ap dieval evaluasi uasi program pembel pembela jaran jaran secara T
e
b d
`
a
c
d
c
a
M
e
i
i
h d
f
f
g
a
`
`
c
a
I
i
p
h d q
a
a
`
7
ber imbang memili memilih h yang berhubungan dengan tingkah tingkah laku fis fisik, ment mental dan perasaan Skor ing menggunakan standar menggunakan menggunakan (cara mutl mutlak ak dan rel relatif standar mutl mutlak ak standar rel relatif menyekor) VI) VI) Pr insi nsip Eval valuasi uasi erdapat erdapat
beberapa
pr insi nsip
yang
harus
diperhati perhatikan kan
dal dalam
mel melaksanakan eval evaluasi, uasi, agar mendapat mendapat inf ormasi ormasi yang akurat, akurat, diant antaranya: aranya: 1.
irancang secara jelas abilit abilitas as yang harus dinila ila i, mat mater i penil penila aian, an, alat
penil penila aian, an,
dan
i nterpret erpretasi asi
hasil hasil
penil penila aian. an.
Patokan
:
Kur ikul kulum/ um/silabus ilabus.. 2. Penil enila aian hasil hasil bel bela jar jar men jad jadii bagi bagian integral egral dal dalam proses bel bela jar jar menga jar jar . 3. Agar hasil hasil penil penila aian obyektif, obyektif, gunakan berbagai berbagai alat penil penila aian dan sif atnya komprehensif. komprehensif. 4.
asil asilnya nya hendaknya diiku iikuti ti tindak tindak lan ju jut.
Pr insi nsip lain yang dikemukakan oleh
gali galim m Purwant urwanto adal adalah
1. Penil enila aian hendaknya d idasarkan pada hasil hasil pengukuran yang komprehensif. komprehensif. 2.
arus dibedakan ant antara penskoran (scor ing ) dengan penil penila aian (gradi grading)
3.
endaknya disadar i bet betul tu tu juan juan penggunaan pendek at atan penil penila aian (PAP dan PA )
T
w
t v
r
s
u
v
u
s
M
w
v
x
x
y
s
r
r
u
s
I
v
s
s
r
8
4. Penil enila aian hendaknya merupakan bagi bagian integral egral da lam proses bel bela jar jar menga menga jar jar . 5. Penil enila aian harus bersif bersif at komparabel. komparabel. 6. Sis Sistem penil penila aian yang digunakan hendaknya jelas bagi bagi siswa dan guru. guru. VII) VII) Pendekat endekatan Eval valuasi uasi 1.
ua jeni enis pendekat pendekatan penil penila aian Ada Ada dua jeni enis pendekat pendekatan penil penila aian yang dapat dapat digunakan unt untuk menaf menaf sirkan sekor men jad jadii nila ilai. Kedua pendekat pendekatan ini memili memilik ki tu juan juan,, proses, proses, standar dan juga akan menghasil menghasilkan kan nila ilai yang berbeda. berbeda. Karena itu itulah pemili pemilihan han dengan tepat epat pendekat pendekatan yang akan digunakan men jad jadii penti penting ng.. Kedua pendekat pendekatan itu itu adal adalah Pendekat endekatan Acuan
orma (PA ) dan Pendekat endekatan Acuan
Patokan (PAP) (PAP). Se S e ja jalan dengan urai uraian di atas, as, dikuti kutip p oleh
laser (1963) (1963) yang
. ames Popham menyat menyatakan bahwa terdapat erdapat dua
strat rategi egi pengukuran yang mengarah pada dua perbedaan tu juan juan subst substansi ansial, yait yaitu u pengukuran acuan norma ( RM) yang berusaha menet menetapkan status rel relatif, dan pengukuran acuan kr iter iter ia (CRM) yang berusaha menet menetapkan status absol absolut. Se ja jalan dengan pendapat pendapat
laser ,
iersma
menyat menyatakan
norm-referenced
interpretation interpretation is a relative interpr etation based on an individual position with respect to some group.
Glaser menggunakan
pengukuran acuan norma ( Norm Reference
M easurement easurement
konsep / NR M M )
unt untuk menggambarkan tes prest prestasi asi siswa dengan menekankan T
M
I
9
pada
tingka tingkatt
ket keta jaman jaman
suat suatu
pemahaman
rel relatif siswa. swa.
Sedangkan unt untuk mengukur tes yang mengi mengidentifi dentifikas kasii ket ketunt untasan / keti ketidak dakttunt untasan absol absolut siswa atas per ilaku ilaku spesifi spesifik k, menggunakan konsep
pengukuran
acuan
kr iter iter ia
( C riterion riterion
Reference
M easurement easurement ).
enila aian Acuan Patokan (PAP) (PAP), a. Penil
C riterion riterion
Reference Test
(CRT) Tu juan juan penggunaan tes acuan pat patokan ber f fokus o kus pada kel kelompok per ilaku ilaku siswa yang khusus. khusus. oesmani oesmani menyebut menyebutnya dengan didasarkan pada kr iter iter ia atau standard khusus. khusus. imaksudkan unt untuk mendapat mendapat gambaran yang jelas tent entang per f f orman orman
peser ta
bagai bagaimana
tes
per f f orman orman
per f f orman orman yang lain.
dengan tersebut ersebut
tanpa
memperhati memperhatikan kan
dibandi bandingkan
dengan
engan kat kata lain tes acuan kr iter iter ia
digunakan unt untuk menyel menyeleksi eksi (secara pasti pasti)) status indi ndividual dual berkenaan
dengan
(mengenai mengenai)
domai domain
per ilaku ilaku
yang
dite itetapkan / dirumuskan dengan bai baik. Pada pendekat pendekatan acuan pat patokan, okan, standar per f f orman orman yang digunakan adal adalah standar absol absolut. Semi emiawan menyebut menyebutnya sebagai sebagai standar mut mutu yang mutl mutlak ak.. Cr iter iter ion-ref on-ref erenced erenced interpret erpretation tion is an absol absolut r ather than rel relative tive interpet erpetation tion,, ref ref erenced erenced to a defi defined ned body of learner behavi behaviors. ors.
alam standar ini penent penentuan tingka tingkattan
(grade) didasarkan pada sekor-sekor yang telah dite itetapkan sebel sebelumnya dal dalam bent bentuk persent persentase. ase.
ntuk mendapat mendapatkan
nila ilai A atau B, seorang siswa harus mendapat mendapatkan sekor T
M
I
j
k
10
ter tent entu sesuai sesuai dengan bat batas yang telah dite itetapkan tanpa terpengaruh oleh per f f orman orman (sekor) yang diperol peroleh siswa lain dal dalam kel kelasnya. asnya. Salah sat satu kel kelemahan dal dalam menggunakan standar absol absolut adal adalah sekor siswa bergant bergantung pad a tingka tingkatt kesulit kesulitan an tes yang mereka ter ima. ma. Ar tinya tinya apabil apabila a tes yang diter iter ima siswa mudah akan sangat sangat mungki mungkin para siswa mendapat mendapatkan nila ilai A atau B, dan sebali sebaliknya knya apabil apabila a tes tersebut ersebut ter lalu sulit sulit unt untuk disel selesai esaikan, kan, maka kemungki kemungkinan unt untuk mendapat mendapat nila ilai A atau B men jad jadii sangat sangat kecil. kecil.
amun
kel kelemahan ini dapat dapat diatasi asi dengan memperhati memperhatikan kan secara ket ketat tu juan juan yang akan diukur tingka tingkatt pencapai pencapaiannya. annya. mengi menginterpret erpretasi asi menggunakan
skor
ment mentah
pendekat pendekatan kel kelulusan
PAP,
alam
men jad jadii
nila ilai
dengan
maka
ter lebi ebih
dahul dahulu
diten itenttukan
kr iter iter ia
dengan
bat batas -
bat batas
nila ilai
kel kelulusan. usan.
mumnya kr iter iter ia nila ilai yang digunakan dal dalam bent bentuk
rent rentang skor ber ikut: kut: Rent entang Skor ila ilai 80% s.d. 100% A 70% s.d. 79% B 60% s.d. 69% C 45% s.d. 59% lulus Penil enila aian Acuan
< 44% E / Tidak
orma (PA ), Norm Reference .
b. Test est ( RT) Tu juan juan penggunaan tes acuan norma biasanya lebi ebih umum dan komprehensif komprehensif dan dan meli melipu puti ti suat suatu bidang isi dan tugas bel bela jar jar yang yang besar . Tes acuan norma dimaksudkan unt untuk menget mengetahui ahui status peser ta tes dal dalam hubungannya dengan per f f ormans ormans kel kelompok peser ta yang lain yang telah mengi mengikuti kuti tes. es. Tes acuan kr iter iter ia Perbedaan lain yang mendasar ant antara T
n
l
m
o
o
m
M
m
l
l
o
m
I
m
m
l
11
pendekat pendekatan acuan norma dan pendekat pendekatan acuan pat patokan adal adalah pada standar per f f orman orman yang
digunakan. gunakan.
Pada
pendekat pendekatan acuan norma standar per f f orman orman yang digunakan bersif bersif at rel relatif. Ar Ar tinya tinya tingka tingkatt per f f orman orman seorang siswa dite itetapkan berdasarkan pada posi posisi rel relatif da tif dallam kel kelompoknya ; nggi rendahnya per f f orman orman seorang siswa sangat sangat bergant bergantung Tinggi pada kondi kondisi per f f orman orman kel kelompoknya. ompoknya .
engan kat kata lain standar
pengukuran yang di gunakan ialah norma kel kelompok. ompok. Sa S alah sat satu keunt keuntungan dar i standar rel relatif in ini adal adalah penempat penempatan sekor ( performan ilakukan tanpa memandang kesulit kesulitan an suat suatu performan) siswa dilakukan tes secara teliti. 2. Kekurangan dar i penggunaan standar rel relatif d tif diant antaranya adal adalah : a. dianggap tidak ti dak adil, adil, karena bagi bagi mereka yang berada di kel kelas yang memili memilik ki sekor yang tingg tinggi, i, harus berusaha mendapat mendapatkan sekor yang lebi ebih tingg tinggii unt untuk mendapat mendapatkan nila ilai A atau B. Situas Situasii seper ti ti in ini men jad jadii bai baik ba gi moti motivas vasii beberapa siswa. swa. b. Standar Standar rel relatif membuat membuat ter jad jadiinya persai persaingan yang kurang sehat sehat diant antara para siswa, swa, karena pada saat saat seorang atau sekel sekelompok
siswa
mendapat mendapat
nila ilai
A
akan
mengurangi mengurangi
kesempat kesempatan pada yang lain unt untuk mendapat mendapatkannya. kannya. Con Conttoh: oh: 7. Satu kel kelompok peser ta tes terdi erdir i dar i 9 orang mendapat mendapat skor ment mentah: ah: 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, 30
engan
menggunakan pendekat pendekatan PA , maka peser ta tes yang mendapat mendapat skor ter tingg tinggii (50) (50) akan mendapat mendapat nila ilai ter tingg tinggi, i, T
}
z |
{
|
{
M
}
|
~
~
{
I
|
12
misal salnya 10, sedangkan mereka yang mendapat mendapat skor di bawahnya akan mendapat mendapat nila ilai secara proporsi proporsional, onal, yait yaitu u 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6 Penen Penenttuan nila ilai dengan skor di atas dapat dapat juga dihitung itung ter lebi ebih dahul dahulu persent persentase jawaban benar . Kemudi emudian kepada
persent persentase
ter tingg tinggii
diber ikan
nila ilai
ter tingg tinggi. i.
8.
Sekel ekelompok mahasi mahasiswa terdi erdir i dar i 40 orang dal dalam s atu u jian jian mendapat mendapat nila ilai ment mentah sebagai sebagai ber ikut: kut: 55 43 39 38 37 35 34 32 52 43 40 37 36 35 34 30 49 43 40 37 36 35 34 28 48 42 40 37 35 34 33 22 46 39 38 37 36 34 32 21 S ponsored Penyebaran skor t skor tersebut ersebut dapat dapat ditu itulis lis sebagai sebagai ber ikut: kut: entah Ment
inks
o Skor
uml umlah Mahasi ahasiswa ika 55 diber i nila ilai 10 maka 1 55 1
10,0 2 52 1 9,5 3 49 1 9,0 4 48 1 8,7 5 46 1 8,4 6 43 3 7,8 7 42 1 7,6 8 40 3 7,3 9 39 2 7,1 10 38 2 6,9 11 37 5 6,7 12 36 4 6,5 13 35 3 6,4 14 34 4 6,2 15 33 2 6,0 16 32 2 5,8 17 30 1 5,5 18 28 1 5,1 19 22 1 4,0 20 21 1 3,8 uml umlah Mahasi ahasiswa 40 ika skor ment mentah yang pali paling ng tingg tinggii (55) (55) diber i nila ilai 10 maka nila ilai unt untuk : 52 adal adalah (52/55) (52/55) x 10 = 9,5 49 adal adalah (49/55) (49/55) x 10 = 9,0 dan set seterusnya 9. Bila Bila juml umlah peser tanya rat ratusan, usan, maka unt untuk member i nila ilainya menggunakan statis tistik tik sederhana unt untuk menent menentukan besarnya skor rat rata-rat a-rata kel kelompok dan simpangan baku kel kelompok (mean dan standard devi deviation) tion) sehi sehingga akan ter jad jadii penyebaran kemampuan menurut menurut kurva normal. normal. Menurut enurut distr ibusi busi kurva normal, normal, sekel sekelompok mahasi mahasiswa yang memili memilik ki skor di atas rat rata-rat a-rata 60 dal dalam kel kelompok itu itu adal adalah: ah: 60 sampai sampai T
M
I
13
dengan (60 + 2 S.B.) S.B.) adal adalah 34,13% (60 + 1 S.B.) S.B. ) sampai sampai dengan (60 + 2 S.B.) S.B.) adal adalah 13,59% (60 + 2 S.B.) S.B. ) sampai sampai dengan (60 + 3 S.B.) S.B.) adal adalah 2,14% Beg Begit itu u juga dengan mahasi mahasiswa yang memili memilik ki skor 60 ke bawah, bawah, adal adalah: ah: 60 sampai sampai dengan (60 - 2 S.B.) S.B.) adal adalah 34,13% (60 - 1 S.B.) S.B.) sampai sampai dengan (60 - 2 S.B.) S.B.) adal adalah 13,59% (60 - 2 S.B.) S.B.) sampai sampai dengan (60 - 3 S.B.) S.B.) adal adalah 2,14%
engan kat kata lain
mahasi mahasiswa yang mendapat mendapat skor ant antara (+1 S.B. s .d. -1 S.B.) S.B.) adal adalah 68,26%, yang mendapat mendapat skor (+2 S.B. s.d. -2 S.B.) S.B.) adal adalah 95,44%.
engan demi demikian dapat dapat dibuat buat tabel abel konversi konversi
skor ment mentah ke dal dalam nila ilai 1 -10. Skor Skor Ment entah
ila ilai 1 â¼³ 10
Skor rat rata-rat a-rata +2,25 S.B. 10 Skor Skor rat rata-rat a-rata +1,75 S.B. 9 Skor Skor rat rata-rat a-rata +1,25 S.B. 8 Skor Skor ra ratta-rat a-rata +0,75 S.B. 7 Skor Skor ra ratta-rat a-rata +0,25 S.B. 6 Skor Skor rat rata-rat a-rata -0,25 S.B. 5 Skor Skor rat rata-rat a-rata -0,75 S.B. 4 Skor Skor B. Organisasi belajar I)
PE
GERTIA
ORGA ISASI PE MBE A AR A
Organi rganisasi sasi bel bela jar jar atau organi organisasi sasi pembel pembela jaran jaran adal adalah suat suatu konsep dimana organi organisasi sasi dianggap mampu unt untuk terus menerus mel melakukan proses pembel pembela jaran jaran mandi mandir i ( self leraning ) sehi sehingga organi organisasi sasi tersebut ersebut memili memilik ki µkecepat kecepatan berpi berpikir dan ber tindak¶ tindak¶ dal dalam merespon beragam perubahan yang muncul. muncul. Pedl edler , Boydell oydell dan Burgoyne mendefi mendefin nisikan bahwa organi organisasi sasi pembel pembela jaran jaran adal adalah
T
M
I
14
³Sebuah ³Sebuah organi organisasi sasi yang memf memf asilit asilitas asii pembel pembela jaran jaran dar i sel seluruh anggot anggotanya dan secara terus menerus ment mentransf ransf ormasi ormasikan dir i´. i´. enurut Menurut
undberg ( ale, 2003) 2003) menyat menyatakan bahwa Organi rganisasi sasi
pembel pembela jaran jaran adal adalah ³suat suatu kegi kegiatan ber tu juan juan yang diarahkan pada pemerol pemerolehan dan pengembangan ket keterampil erampilan an dan penget pengetahuan ser ta apli aplikas kasiinya´. nya´. Menurut enurut Sandra Kerka (1995) (1995) yang pali paling ng konsept konseptual ual dar i learni earning organiz organiza ation tion adal adalah asumsi asumsi bahwa µbel bela j ar itu itu penti penting¶ ng¶,, berkel berkelan ju jutan, an, dan lebi ebih ef ektif ektif keti ketika ka dibagi bagikan dan bahwa seti setiap ap pengal pengalaman
adal adalah
suat suatu
kesempat kesempatan
unt untuk
bel bela jar jar .
Kerka
menyat menyatakan, akan, lima lima disiplin lin yang diiden iidentifi tifikas kasiikan Peter Senge adal adalah kunci kunci unt untuk mencapai mencapai organi organisasi sasi jeni enis ini. Peter Senge juga menekankan penti pentingnya ngnya dialog dal dalam organi organisasi, sasi, khususnya dengan memperhati memperhatikan kan pada disiplin lin bel bela jar jar tim tim (team (team learni earning). ng). Maka dialog merupakan sal salah sat satu cir i dar i seti setiap ap pembi pemb icaraan sesungguhnya dimana seti setiap ap orang membuka dir inya terhadap yang lain, benar-benar mener ima sudut sudut pandangnya sebagai sebagai per timbangan timbangan berharga dan memasuki memasuki yang lain dal dalam bat batasan bahwa dia menger ti ti tidak tidak sebagai sebagai indi ndividu secara khusus, khusus, namun isi pembi pembicaraannya. caraannya. Tu juannya juannya bukan memenangkan argumen mel melainkan unt untuk penger ti ti an lebi ebih lan ju jut. Bela jar jar tim tim (team (team learni earning) memer lukan kapasit kapasitas as anggot anggota kel kelompok unt untuk mencabut mencabut asumsi asumsi dan mesu ke dal dalam pol pola ³ber fik fikir bersama´ bersama ´ yang sesungguhnya. sesungguhnya. [Senge [Senge.. 1990]. enurut Pedl edler , dkk ( ale, 2003) 2003) suat suatu organi organisasi sasi pembel pembela jaran jaran Menurut adal adalah organi organisasi sasi yang : T
M
I
15
1. Mempunyai empunyai suasana dimana anggot anggota-anggot a-anggotanya secara indi ndividu terdorong unt untuk bel bela jar jar dan mengembangkan pot potensi ensi penuh mereka; mereka; 2. Memper luas budaya bel bela jar jar ini sampai sampai pada pel pelanggan, anggan, pemasok dan stakehol akeholder l der lain yang signifi gnifikan kan;; 3. Men jad jadiikan strat rategi egi pengembangan sumber daya manusi manusia seb seb aga agai pusat pusat kebij kebijakan akan bisni snis ; 4. Berada dal dalam proses transf ransf ormasi ormasi
organi organisasi sasi
secara
terus
menerus; menerus; Tu juan juan proses transf ransf ormasi ormasi ini, sebagai sebagai akti aktiv vitas itas sent sentral, ral, adal adalah agar perusahaan mampu mencar i secara l uas ide-i de-ide baru, baru, masal masalah-masal ah-masalah
baru
dan
pel peluang-pel uang-peluang
baru
unt untuk
pembel pembela jaran jaran,, dan mampu memanf memanf aat aatkan keunggul keunggulan kompetitif kompetitif dal dalam duni dunia yang semaki semakin kompetitif. kompetitif. Peter Sange (1990) (1990) mengat mengatakan sebuah organi organisasi sasi pembel pembela jar jar adal adalah organi organisasi sasi ³yang terus menerus memperbesar kemampuannya unt untuk menci menciptakan masa depannya´ depannya´ dan berpendapat berpendapat mereka dibedakan oleh lima lima disiplin lin, yait yaitu u: penguasaan pr ibadi, badi, model model ment mental, visi bersama, bersama, pembel pembela jaran jaran tim tim, dan pemi pemikiran sistem. em.
undberg ( ale,
2003) 2003) menyat menyatakan bahwa pembel pembela jaran jaran adal adalah suat suatu kegi kegiatan ber tu juan juan yang diarahkan pada pemerol pemerolehan dan pengembangan ket ketrampil rampilan an
dan
penget pengetahuan
ser ta
apli aplikas kasiinya. nya.
enurutnya, nya, Menurut
pembel pembela jaran jaran organi organisasi sasi adal adalah: ah: 1. Tidakl daklah
semat semata-mat a-mata
juml umlah
pembel pembela jaran jaran
masi masing-masi ng-masing
anggot anggota; T
ª ¬
«
¬
«
M
±
±
° ¬
®
®
¯
«
I
±
²
° ¬ ³
16
2. Pembel embela jaran jaran itu itu membangun pemahaman yang luas terhadap keadaan internal ernal maupun ekst eksternal ernal mel melalui kegi kegiatan -keg -kegiatan dan sistem-si em-sistem
yang
tidak tidak
tergant ergantung
pada
anggot anggota -anggo -anggotta
tidak tidak
hanya
tent entang
penat penataan
ter tent entu; 3. Pembel embela jaran jaran
kembali kembali
atau
perancangan kembali kembali unsur-unsur organi organisasi; sasi; 4. Pembel embela jaran jaran lebi ebih merupakan suat suatu bent bentuk met meta -pem -pembe bella jaran jaran yang
mensyarat mensyaratkan
pemi pemikiran
kembali kembali
pol pola-pol a-pola
yang
menyambung dan memper taut autkan pot potongan ongan -pot -potongan sebuah organi organisasi sasi dan juga memper taut autkan pol pola-pol a-pola dengan lingkungan lingkungan yang rel relevan; evan; 5. Pembel embela jaran jaran organi organisasi sasi adal adalah suat suatu proses yang seol seolah -ol -oleh mengi mengikat kat beberapa sub-proses, sub-proses, misal salnya perhati perhatian an,, penaf penaf siran, ran, pencar ian, an, pengungkapan dan penemuan, penemuan , pilihan ilihan,, pengaruh dan penil penila aian. an. 6. Pembel embela jaran jaran organi organisasi sasi mencakup bai baik unsur kognitif, kognitif, misal salnya penget pengetahuan dan wawasan yang dimilik iliki bersama oleh para anggot anggota organi organisasi sasi maupun kegi kegiatan organi organisasi sasi yang berul berulang ulang, ang, misal salnya ruti rutin nitas itas dan perbai perbaikan tindakan tindakan.. Ada proses yang sah dan tanpa henti henti unt untuk memuncul memunculkan ke permukaan dan mengu ji
prakt praktek-prakt ek-praktek
menyer tainya. nya.
organi organisasi sasi
ser ta
pen je jelasan
yang
engan demi demikian organi organisasi sasi pembel pembela jar jar ditanda itandaii
dengan penger tian tian kognitif kognitif dan dan per ilaku ilaku.. II) II) T
¹
¶ ¸
´
µ
·
¸
·
µ
imensi mensi earni earning Organiz rganiza ation tion M
¹
½
½
¼ ¸
º
º
»
µ
´
´
·
µ
I
½
¾
¼ ¸ ¿
µ
µ
´
17
Peter Senge (1999) (1999) mengemukakan bahwa di dal dalam learni earning organiz organiza ation tion
yang
ef ektif ektif diper lukan
5
dimensi mensi
yang
akan
memungki memungkinkan organi organisasi sasi unt untuk bel bela jar jar , berkembang, berkembang , dan ber inovasi novasi yakni yakni : 1. Personal ersonal Mast astery .Kemampuan .Kemampuan unt untuk secara terus menerus dan sabar memperbai memperbaiki wawasan agar ob jek jektif tif dal dalam meli meliha hatt realit realitas as dengan pemusat pemusat an energi energi pada hal hal -hal -hal yang strat rategi egis. Organi rganisasi sasi pembel pembela jaran jaran memer lukan karyawan yang memili memilik ki kompet kompetensi ensi yang tingg tinggi, i, agar bisa beradapt beradaptasi asi dengan tunt untutan perubahan, perubahan, khususnya perubahan teknol eknologi ogi dan perubahan paradi paradigma bisni snis dar i paradi paradigma yang berba berba sis kekuat kekuatan fis fisik ke paradi paradigma yang berbasi berbasis penget pengetahuan. ahuan. 2. Ment ental Model. odel. Suat uatu proses menil menila ai dir i sendi sendir i unt untuk memahami, memahami, asumsi, asumsi, keyaki keyakinan, nan, dan prasangka atas rangsangan yang muncul. muncul. ental model model memungki memungkinkan manusi manusia beker ja ja dengan lebi ebih cepat. cepat. Ment amun, amun, dal dalam organi organisasi sasi yang terus berubah, berubah, ment mental model model ini kadang-kadang tidak tidak ber f f ungsi ungsi dengan bai baik dan menghambat menghambat adapt adaptasi asi yang dibut butuhkan. uhkan.
alam organi organisasi sasi pembel pembela jar jar , ment mental
model model in ini didiskusi skusikan, kan, dicermati, cermati, dan direvi revisi pada level evel ind indiividual, dual, kel kelompok, ompok, dan organi organisasi. sasi. 3. Shared Vis Vision .Kom .Komit itmen men unt untuk menggali menggali visi bersama tent entang masa depan secara murni murni tanpa paksaan. paksaan. Oleh Oleh karena organi organisasi sasi terdi erdir i
atas
berbagai berbagai
orang
yang
berbeda
latar bel belakang
pendi pendidikan, kan, kesukuan, kesukuan , pengal pengalaman ser ta budayanya, budayanya, maka akan T
Å
 Ä
À
Á
Ã
Ä
Ã
Á
M
Å
É
É
È Ä
Æ
Æ
Ç
Á
À
À
Ã
Á
I
É
Ê
È Ä Ë
Á
Á
À
18
sangat sangat sulit sulit bagi bagi organi organisasi sasi unt untuk beker ja ja secara terpadu kal kalau tidak tidak memili memilik ki visi yang sama. sama. Selain perbedaan latar bel belakang karyawan, karyawan,
organi organisasi sasi
juga
memili memilik ki
berbagai berbagai
unit unit
peker jaannya jaannya berbeda ant antara sat satu unit unit dengan unit unit la l ainnya. nnya.
yang ntuk
menggerakkan organi organisasi sasi pada tu juan juan yang sama dengan akti aktiv vitas itas yang ter f f okus okus pada pencapai pencapaian tu juan juan bersama diper lukan adanya visi yang dimilik iliki oleh semua orang dan semua unit unit yang ada dal dalam organi organisasi. sasi. 4. Team
earni earning. ng. Kemampuan dan moti motivas vasii unt untuk bel bela jar jar secara
adaptif, adaptif, generatif, genera tif, dan berkesi berkesinambungan. nambungan. Kin Kini maki makin banyak organi organisasi sasi berbasi berbasis tim tim, karena rancangan organi organisasi sasi dibuat buat dal dalam lin lintas f ungsi ungsi yang biasanya berbasi berbasis team. eam. Kemampuan organi organisasi sasi unt untuk mensi mensinergi nergikan kegi kegiatan tim tim ini diten itenttukan oleh adanya visi bersama dan kemampuan ber fik fikir sistemi emik seper ti ti yang telah diurai uraikan di atas. as.
amun demi demikian tanpa adanya kebi kebiasaan
berbagi berbagi wawasan sukses dan gagal gagal yang ter jad jadii dal dalam suat suatu tim tim, maka pembel pembela jaran jaran organi organisasi sasi akan sangat sangat lambat, ambat, dan bahkan berhenti. berhenti. Pembe Pembella jaran j aran dal dalam organi organisasi sasi akan semaki semakin cepat cepat kal kalau orang mau berbagi berbagi wawasan dan bel bela jar jar bersama -sama. -sama. Berbagi erbagi wawasan penget pengetahuan dal dalam tim tim men jad jadii sangat sangat penti penting ng unt untuk peni peningkat ngkatan kapasit kapasitas as organi organisasi sasi dal dalam menambah modal modal intelekt ektual ualnya. nya. 5. Sis Sistem Thinki nking. ng. Organi rganisasi sasi pada dasarnya terdi erdir i atas unit unit yang harus beker ja ja sama unt untuk menghasil menghasilkan kan kiner ja ja yang opti optima mal. l. T
Ñ
Î Ð
Ì
Í
Ï
Ð
Ï
Í
M
Ñ
Õ
Õ
Ô Ð
Ò
Ò
Ó
Í
Ì
Ì
Ï
Í
I
Õ
Ö
Ô Ð ×
Í
Í
Ì
nit 19
unit unit itu itu ant antara lain ada yang disebut sebut divisi, direkt rektorat, orat, bagi bagian, an, atau cabang. cabang. Kesuksesan suat suatu organi organisasi sasi sangat sangat diten itenttukan oleh kemampuan
organi organ isasi sasi
unt untuk
mel melakukan
peker jaan jaan
secara
sinergi nergis. Kemampuan unt untuk membangun hubungan yang sinergi nergis ini hanya akan dimilik iliki kal kalau semua anggot anggota unit unit sali saling ng memahami memahami peker jaan jaan unit unit lain dan memahami memahami juga dampak dar i kiner ja ja unit unit tempat empat dia beker ja ja pada unit unit l ainnya. nnya. Kelima lima dimensi mensi dar i Peter Senge tersebut ersebut per lu dipadukan secara utuh, uh, dikembangkan dan dihayati hayati oleh seti setiap ap anggot anggota organi organisasi, sasi, dan diwu judkan judkan dal dalam per ilaku ilaku sehar i -har i. i. Kelima lima dimensi mensi organi organisasi sasi pembel pembela jaran jaran ini harus hadi hadir bersama-sama dal dalam sebuah organi organisasi sasi unt untuk meni meningkat ngkatkan kualit kualitas as pengembangan S M, karena mempercepat mempercepat proses
pembel pembela jaran jaran
kemampuannya
unt untuk
organi organisasi sasi beradapt beradaptasi asi
dan pada
meni meningkat ngkatkan perubahan
dan
menganti mengantis sipasi pasi perubahan di masa depan. depan. Kelima lima dimensi mensi dar i Peter Senge tersebut ersebut per lu dipadukan secara utuh, uh, dikembangkan dan dihayati hayati oleh seti setiap ap anggot anggota organi organisasi, sasi, dan diwu judkan judkan dal dalam per ilaku ilaku sehar i -har i. i. Kelima lima dimensi mensi organi organisasi sasi pembel pembela jaran jaran ini harus hadi hadir bersama-sama dal dalam sebuah organi organisasi sasi unt untuk meni meningkat ngkatkan kualit kualitas as pengembangan S M, karena mempercepat mempercepat proses
pembel pembela jaran jaran
kemampuannya
unt untuk
organi organisasi sasi beradapt beradaptasi asi
dan pada
meni meningkat ngkatkan perubahan
dan
menganti mengantis sipasi pasi perubahan di masa depan. depan. III) III) TIGA PI A R PEMBE A AR A T
Ý
Ú Ü
Ø
Ù
Û
Ü
Û
Ù
M
Ý
á
á
à Ü
Þ
Þ
ß
Ù
Ø
Ø
Û
Ù
I
á
â
à Ü ã
Ù
Ù
Ø
20
Berdasarkan hasil hasil peneliti penelitian an T jakraa jakraattma ja ja (2002) (2002) diha sil silkan kan temuan bahwa unt untuk membangun learni earning organiz organiza ation tion dibut butuhkan tiga tiga pilar ilar yang yang sali saling ng mendukung, mendukung, yait yaitu u : 1. Pembel embela jaran jaran Indi ndividual dual (ind (indiividual dual learn learniing), ng), 2.
alur Transf ransf ormasi ormasi Penge Pengettahuan, ahuan,
3. Pembel embela jaran jaran Organi rganisasi sasional onal (organ (organiz iza ationa tionall learn learniing). ng). IV) IV) Ruang ingkup earni earning Organiz rganiza ation tion.. earni earning Organiz rganiza ation tion meli melipu puti ti adanya perkembangan yang berkel berkelan ju jutan dan penyesuai penyesuaian terhadap perubahan yang ada dan mampu menci menciptakan tu juan juan dan/ dan/atau pendekat pendekatan yang baru. baru. Pembel embela jaran jaran ini harus menyat menyatu pada cara organi organisasi sasi men ja jalankan kegi kegiatannya. annya. Pembel embela jaran jaran dal dalam hal hal in ini berar ti ti : 1. Bagi agian dar i kegi kegiatan ker ja ja sehar i -har i. i. 2.
iterapkan iterapkan pada indi ndividu, du, unit unit ker ja ja dan perusahaan. perusahaan.
3. Bersif ersif at mampu memecahkan masal masalah pada akar penyebabnya akar penyebabnya.. 4. Fokus pada tersebarnya penget pengetahuan di sel seluruh stukt uktur organ ur organiisasi sasi 5.
igerakkan oleh kesempat kesempatan unt untuk mendapat mendapatkan perubahan yang signifi gnifikan kan dan menger jakan jakan dengan lebi ebih bai baik.
Sumber-sumber penget pengetahuan dan pembel pembela jaran jaran ini bisa berasal berasal dar i gagasan dan pendapat pendapat para karyawan, karyawan, research & devel development opment (R& ), masukan dar i para pel pe langgan, anggan, sali saling ng tukar /bagi bagi pengal pengalaman dan benchmarki benchmarking( ng(perbandi perbandingan). ngan). earni earning Oganiz ganiza ation tion mencakup banyak hal, hal, teru teruttama pada indi ndividu dal dalam organi organisasi sasi misal salnya, nya, T
é
æ è
ä
å
ç
è
ç
å
M
é
í
í
ì è
ê
ê
ë
å
ä
ä
ç
å
I
í
î
ì è ï
å
å
ä
21
karyawan dal dalam perusahaan. perusahaan. Keberhasil eberhasilan an karyawan sangat sangat tergant ergantung pada diperol perolehnya kesempat kesempat an unt untuk mempel mempela jar jar i dan memprakt mempraktekkan hal hal dan keahli keahlian an yang baru. baru. Perusahaan Perusahaan ber invest nvestasi asi pada pendi pendidikan, kan, pel pelatihan tihan dan berbagai berbagai kesempat kesempatan lain yang diber ikan pada para karyawannya unt untuk tumbuh dan berkembang. berkembang. Kesempat esempatan tersebut ersebut dapat dapat berupa rot rotasi asi pek pek er jaan jaan,, kenai kenaikan ga ji pada karyawan yang berprest berprestasi asi dan/ dan/atau ter latih tih. On On -the- job job trai raining merupakan suat suatu cara yang ef ektif ektif un unttuk mel melatih tih dan menar ik gar is hubungan yang lebi ebih bai baik ant antara kepenti kepentingan ngan dan pr ior itas itas perusahaan. perusahaan. V) Proses earni earning Organiz rganiza ation tion Prof. rof. ann ida ja jat T jakraa jakraattmad ja ja pada suat suatu semi seminar , member ikan pandangan mengenai mengenai tiga tiga gel gelombang "pembel pembela jaran jaran"" (learn (learniing). ng). Pada gel gelombang per tama, ama, organi organisasi sasi dan perusahaan berkonsent berkonsentrasi rasi pada peni peningkat ngkatan proses ker ja ja (improve (improve work process). process).
al am f ase ase ini,
muncul munculah konsep "kaiz kaizen en", ", TQM, dan konsep-konsep lain yang berbasi berbasiskan pada mengat mengatasi asi hambat hambatan dan bat batasan. asan. S elan ju jutnya, nya, f ase ase kedua memf memf okuskan okuskan pada peni peningkat ngkatan mengenai mengenai bagai bagaimana cara beker ja ja (improve (improve how to work). work). Fase Fase ini banyak berkut berkutat pada improvi mprovisasi sasi cara berpi berpikir dan r dan pembel pembela jaran jaran mengenai mengenai masal masalah masal masalah sistem yang dinami namis, kompl kompleks, eks, dan mengandung konfli konflik k. Pada gel gelombang keti ketiga ga,, konsep pembel pembela jaran jaran benar benar -benar -benar tter tanam dal dalam organi organisasi sasi sebagai sebagai cara pandang dan berpi berpikir para r para pimpi mpin an dan juga peker ja ja. T
õ
ò ô
ð
ñ
ó
ô
ó
ñ
M
õ
ù
ù
ø ô
ö
ö
÷
ñ
ð
ð
ó
ñ
I
ù
ú
ø ô û
ñ
ñ
ð
22
VI) VI) Tipe learni earning Organiz rganiza ation tion ada beberapa tipe tipe learni earning yang dapat dapat digunakan oleh seti setiap ap organi organisasi, sasi, yait yaitu u: 1.
earni earning f act acts, knowl knowledge, edge, processes and procedures. procedures. App Applilies es to known situa ituati tions ons where changes are minor .
2.
earni earning new job skil skillls that hat are transf ransf erabl erable to other s her situa ituati tions ons.. App Applilies es to new situa ituati tions ons where exi existing ting responses need to be changed. changed. Br Br ingi nging in out outside exper tise tise is a usef usef ul too tooll here. here.
3.
earni earning to adapt. adapt. App Applilies es to more dynami dynamic situa ituati tions ons where the sol solutions tions need devel develo ping. ng. Exper Exper iment mentation tion,, and der iving lessons f rom rom success and f ailure ilure is the mode of learn learniing here. here.
4.
earni earning to learn. earn. Is Is about about innova innovati tion on and creati creativ vity ity; desi designi gning the f uture rat rather t her than merel merely adapti adapting ng to it. This is where assumpti assumptions ons are chall challenged enged and knowl knowledge is ref ref ramed. ramed.
VII) VII) Masal asalah-masal ah-masalah yang dapat dapat ditemukan itemukan dal dalam earni earning Organiz rganiza ation tion Bahkan dal dalam Organi rganisasi sasi Be Bela jar jar , masal masalah yang mungki mungkin ditemu itemuii kios proses bel bela jar jar a atau menyebabkan hal hal itu itu mengal mengalami ami kemunduran. kemunduran. Sebag Sebagiian besar masal masalah timbu timbull dar i suat suatu Organi rganisasi sasi tidak tidak sepenuhnya merangkul merangkul semua aspek yang diurai uraikan di atas diper lukan dal dalam Organi rganisasi sasi Be Bela jar jar . ika masal masalah ini dapat dapat diiden iidentifi tifikas kasi, i, beker ja ja dapat dapat mul mulai memperbai memperbaiki mereka. mereka. VIII) VIII) Organi rganisasi sasi penghambat penghambat unt untuk bel bela jar jar Beberapa organi organisasi sasi te telah menemukan sulit sulitnya nya unt untuk merangkul merangkul penguasaan pr ibadi badi karena sebagai sebagai sebuah konsep itu itu adal adalah T
¡
þ
ü
ý
ÿ
ÿ
ý
M
¡
¥
¥
¤
¢
¢
£
ý
ü
ü
ÿ
ý
I
¥
¦
¤ §
ý
ý
ü
23
manf manf aat aat tak tak berwu jud jud dan tidak tidak dapat dapat diukur . Se Selain itu itu, penguasaan pr ibadi badi dapat dapat diliha ilihatt sebagai sebagai ancaman bagi bagi organi organisasi. sasi. Ancaman Ancaman ini dapat dapat men jad jadii nyat nyata, seper ti ti Senge Senge menun jukkan jukkan,, bahwa "unt untuk memberdayakan orang-orang dal dalam organi organisasi sasi dapat dapat men jad jadii kont kontraproduktif". raproduktif".
engan kat kata lain, jika jika indi ndividu tidak tidak ter liba libatt dengan
sebuah visi bersama, bersama, penguasaan pr ibadi badi dapat dapat digunakan unt untuk mema jukan jukan visi mereka sendi sendir i. i. alam beberapa organi organisasi sasi kurangnya budaya bel bela jar jar dapa dapatt men jad jadii penghal penghalang unt untuk bel bela jar jar .
al in ini penti penting ng agar terci ercipta sebuah
lingkungan lingkungan di mana indi ndividu dapat dapat berbagi berbagi pembel pembela jaran jaran,, sehi sehingga lebi ebih banyak orang dapat dapat memperol memperoleh manf manf aat aat dar i penget pengetahuan dan indi ndividu men jad jadii berdaya. berdaya. Sebuah Organi rganisasi sasi Pembe Pembella jar jar (( earni earning Organiz rganiza ation tion ) per lu merangkul merangkul sepenuhnya penghapusan strukt ruktur hirarki rarkis tradi radisional. onal. In Ini adal adalah sebuah penghal penghalang unt untuk pengembangan visi bersama dan berbagi berbagi penget pengetahua n. n. IX) IX) Indi ndividu penghambat penghambat unt untuk bel bela jar jar Per lawanan terhadap pembel pembela jaran jaran dapat dapat ter ter jad jadii dal dalam earni earning Organiz rganiza ation tion,ji ,jika ka tidak tidak tersedi ersedia cukup kesadaran pada tingka tingkatt ind indiividu. du. al in ini ser ing dihadapi hadapi oleh orang -orang -orang yang merasa terancam oleh perubahan at au percaya bahwa mereka memili memilik ki pali paling ng banyak kehil kehilangan angan.. Orang Orang yang sama yang merasa terancam oleh perubahan cenderung memili memilik ki pikiran ter tutup dan tidak tidak bersedi bersedia unt untuk men ja jalin lin ket keter liba libattan dengan model model ment mental. Kecua Kecualili diimp iimpllement ementasi asikan secara koheren di sel seluruh organi organisasi, sasi, Mereka meli meliha hatt pembel pembela jaran jaran sebagai sebagai T
¨
©
©
M
©
¨
¨
©
I
©
©
¨
24
sesuat sesuatu yang elitis litis dan terbat erbatas pada tingka tingkatt yang lebi ebih seni senior da or dallam organi organisasi. sasi. ika ika ini kasusnya, kasusnya, bel bela jar jar ti tidak dak akan dipandang sebagai sebagai visi bersama. bersama. ika pel pelatihan tihan dan pengembangan adal adalah wa jib jib, itu itu dapat dapat diliha ilihatt sebagai sebagai bent bentuk kont kontrol, rol, bukan suat suatu bent bentuk pengembangan pr ibadi badi dan menge jar jar penguasaan penguasaan pr ibadi badi dibandi bandingkan menge jar jar tu juan juan organi organisasi sasi secara bersama. bersama.
referensi
1. ^ [ o
atch, ch, Mary. ary. 1997. Organ Organiz iza ation tion Theory. heory.
ew York: ork: Ox Oxf ord ord niversit versity y
Press.] ress.] 2. ^ [Mason. ason. Moya K. 2009.
hat hat is is a earni earning
Organiz rganiza ation? tion?..www. www.wor ld.std.com.] com.] 3. ^ T jakraa jakraattmad ja ja, ann ida ja jat. 2005. Membangun earni earning Organiz rganiza ation tion : berbagi, dal dalam semi seminar S nar Sekol ekolah Mane jemen jemen dan Bisn Bisniis ITB. Mau berbagi, www.it www.itb b.ac.i ac.id d. 4. ^ [Farago [Farago,, ohn and avi avid . Skyrme Skyrme.. 1995. The earni earning Organiz rganiza ation tion.. www.Sl www.Sla a.org] org] 5. ^ [TH. eksana. eksana. 2009. earni earning Organiz rganiza ation tion.. www. www.sscnco. sscnco.com.] com.]
T
%
" $
!
#
$
#
!
M
%
)
)
( $
&
&
'
!
#
!
I
)
0
( $ 1
!
!
25
View more...
Comments