Obesitas Pada Anak
November 1, 2018 | Author: hhagy | Category: N/A
Short Description
Download Obesitas Pada Anak...
Description
Obesitas Pada Anak-Anak Angka kejadian obesitas pada masa kanak-kanak meningkat secara cepat di seluruh dunia. RataRata-rata rata penye penyebabnya babnya adalah karena anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan TV, komputer atau perangkat video vid eo ga game me da darip ripada ada ber bermai main n di lua luarr rua ruanga ngan. n. Dit Ditamb ambah ah den denga gan n tip tipika ikal l keluar kel uarga ga mas masa a kini yang san sangat gat sib sibuk uk dan bia biasan sanya ya han hanya ya pun punya ya sed sediki ikit t waktu untuk menyia menyiapkan pkan makanan sehari-hari. sehari-hari. Asumsi (yang salah) bahwa untuk menyiapkan makanan buatan sendiri yang penuh gizi membutuhkan waktu lama membuat makanan cepat saji yang biasanya tinggi kalori dan rendah nilai gizinya menjadi men jadi pilihan banyak keluarga. Kecepatan dan kemuda kem udahan han mer merupa upakan kan keb kebutu utuhan han ya yang ng dia diangg nggap ap pen pentin ting g ole oleh h ban banyak yak orang, baik tua maupun muda, di milenium ini. Bagaimana anda mengetahui apakah pertambahan berat badan pada anak anda berada pada kisaran normal dan kapan pertambahan tersebut menuju pada pad a obe obesit sitas? as? AnakAnak-ana anak, k, tid tidak ak sep sepert ertii ora orang ng dew dewasa asa,, mem membutu butuhka hkan n nutrisi dan kalori tambahan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jadii bil Jad bila a mer mereka eka men mengko gkonsu nsumsi msi kol kolori ori da dalam lam jum jumlah lah yan yang g cuku cukup p unt untuk uk aktivitas sehari-hari, pertumbuhan dan metabolisme mereka, maka pertam per tambah bahan an ber berat at bad badan an mer mereka eka aka akan n seim seimban bang g den dengan gan per pertam tambah bahan an tinggi badannya. Akan tetapi, anak-anak yang makan lebih banyak kalori daripada yang mereka butuhkan, akan menambah lebih banyak berat daripada darip ada tingg tinggii bada badan n mereka mereka.. Pada kasus-kasus kasus-kasus sepert sepertii ini, perta pertambaha mbahan n berat akan mening meningkatka katkan n risiko terjadinya terjadinya obesit obesitas as dan masalah keseha kesehatan tan yang berhubungan dengan berat badan. Obesitas pada anak-anak secara khusus akan menjadi masalah karena berat ekstra ekst ra ya yang ng dim dimilik ilik ana anak k ter terseb sebut ut pad pada a akh akhirn irnya ya aka akan n men mengan gantar tarkan kannya nya pada masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh orang dewasa, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Salah satu strategi untuk memerangi kelebihan berat pada anak-anak adalah dengan deng an mem memper perbai baiki ki pol pola a mak makan an dan mem membua buatt pro progra gram m ola olahra hraga ga unt untuk uk seluruh keluarga. Hal ini akan membantu melindungi kesehatan anak-anak anda sekarang dan di masa yang akan datang. Penyebab Meskipun Meskipu n mas masala alah h gen geneti etik k da dan n hor hormon monal al jug juga a dap dapat at men menjad jadii pen penyeb yebab ab terjad ter jadinya inya obe obesit sitas as pa pada da ana anak-a k-anak, nak, keb kebany anyaka akan n kas kasus us kel kelebi ebihan han ber berat at badan disebabkan karena anak-anak makan terlalu banyak dan terlalu sedikit bergerak. berger ak. Bila anak-a anak-anak nak mengk mengkonsumsi onsumsi lebih banya banyak k kalori daripada daripada kalor kalorii yang mereka buang melalui olah gerak dan perkembangan fisik yang normal, mereka akan mendapatkan kelebihan berat.
Penyebab lain selain gaya hidup adalah penyakit genetik gene tik yang dapat menyebabkan seorang anak mengalami obesitas. Penyakit-penyakit seperti ini, misal misalnya nya sindr sindrom om Prader-Willi dan sindro sindrom m Bardel-Biedl hanya terja terjadi di pada pa da se seba bagi gian an ke keci cill ana anakk-an anak ak.. Pa Pada da po popu pula lasi si um umum, um, po pola la ma maka kan n da dan n kebiasaan berolahraga memainkan peran yang lebih besar atas terjadinya obesitas. Faktor Risiko Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya kelebihan berat badan pada anak:
Pola makan. Mengkonsumsi makanan berkalori tinggi, seperti makanan makana n cepat saji, makanan yang diba dibakar kar dan kudap kudapan an memili memiliki ki andil dalam peningkatan berat badan. Makanan tinggi lemak biasanya tinggi kalori. Minuman bersoda, kudapan, permen dan makanan penutup dapat juga menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan. Makanan dan minuman seperti ini biasanya memiliki kandungan kalori dan gula atau garam yang tinggi.
Jarang bergerak. Anak-anak yang jarang bergerak akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan karena mereka tidak membakar kalori melalui aktivitas fisik. Aktivitas untuk mengisi waktu luang yang tidak membuat mereka mereka banyak banyak bergerak, bergerak, seperti menonton televisi televisi atau bermain video game, memiliki andil pada terjadinya masalah ini.
Masalah genetik. Bila anak anda datang dari sebuah keluarga yang rata-rata anggotanya mengalami kegemukan, dia mungkin secara genetik gen etik aka akan n men mengal galami ami kele kelebiha bihan n ber berat at bad bada, a, ter teruta utama ma bil bila a ber berada ada dalam dal am lin lingku gkunga ngan n di man mana a mak makana anan n tin tinggi ggi kal kalori ori sela selalu lu ter tersed sedia ia dan aktivitas fisik jarang dilakukan.
Faktor psik Faktor psikologi ologis. s. Ad Ada a se seba bagi gian an an anak ak-a -ana nak k ya yang ng ma maka kan n te terl rlal alu u banyak sebagai pelampiasan bila ada masalah, terutama masalah emosi, sepert sep ertii str stres es ata atau u keb kebosa osanan. nan. Ora Orang ng tua dar darii ana anak-a k-anak nak sep sepert ertii ini biasanya akan memiliki kecenderungan yang sama.
Faktor keluarga/sosial. Biasanya anak-anak tidak berbelanja untuk keperluan keluarga sehari-hari. Memang betul, orang tualah yang bertan ber tanggu ggung ng jaw jawab ab unt untuk uk men menyed yediak iakan an mak makana anan n seh sehat at di dap dapur ur dan meninggalkan makanan yang tidak sehat di dalam lemari. Anda tidak bisa menyalahkan anak-anak bila mereka tertarik pada gula-gula, maka ma kana nan n ya yang ng as asin in da dan n be berl rlem emak ak;; la lagi gipu pula la ra rasa sa ma maka kana nan n ter terse sebut but biasan bia sanya ya mem memang ang ena enak. k. Tap Tapii and anda a dap dapat at men mengen gendal dalika ikan n aks akses es yan yang g dimiliki anak-anak pada makanan seperti ini, terutama di rumah.
Beberapa Bebera pa fak faktor tor lai lain n yan yang g sul sulit it unt untuk uk dik dikend endali alikan kan jug juga a ber berper peran an dal dalam am menjadikan anak anda berisiko mengalami obesita. Contohnya, anak yang
memiliki latar belakang dari keluarga minoritas dan kurang mampu akan memiliki risiko lebih besar mengalami obesitas. Kemiskinan dan obesitas seringkali berhubungan erat karena orang tua dengan penghasilan minim seringkali tidak punya cukup waktu dan uang untuk menjadikan pola makan yang sehat dan olahraga sebagai prioritas dalam keluarga. Kapan Harus Mencari Bantuan Medis Tidak semua anak yang memiliki kelebihan berat badan mengalami kegemukan atau obesitas. Ada anak-anak yang memiliki postur tubuh yang lebih besar dari tubuh rata-rata. Dan anak-anak secara normal memang membawa lemak tubuh yang berbeda pada tahap berkembangan yang bervariasi. Jadi dengan hanya memandang saja, anda tidak dapat mengetahui apakah berat badan anak anda akan mengakibatkan mereka mengalami masalah kesehatan. Bila anda khawatir anak anda terlalu gemuk, cobalah untuk membicarakannya dengan dokter atau penyedia jasa kesehatan. Mereka akan membuatkan cara penghitungan berat badan yang lengkap, dengan mempertimbangkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan anak anda, sejarah tinggi dan berat dari seluruh anggota keluarga, dan dimana posisi anak anda pada tabel pertumbuhan. Evaluasi ini akan membantu untuk menentuka apakah berat badan anak berada pada kisaran yang tidak sehat. Pemeriksaan dan Diagnosis Sebagai bagian dari perawatan anak sehat, dokter akan menghitung index massa tubuh (Body Mass Index = BMI ) dan menentukan dimana posisinya pada tabel pertumbuhan sesuai usia. Indeks masa tubuh menunjukkan bila anak anda mengalami kelebihan berat untuk usia dan tinggi badannya. Untuk menghitung index massa tubuh anak anda, bagi beratnya dengan tinggi badannya yang dipangkat 2, atau 2 BB/TB (Penting: untuk menggunakan formula penghitungan indeks massa tubuh ini, berat badan harus dihitung dalam kilogram dan tinggi badan harus dihitung dalam meter. Bila anda menggunakan ukuran pound dan inci, kalikan hasil penghitungan dengan faktor konversi 703). Cara yang lebih mudah untuk mendapatkan indeks massa tubuh adalah dengan menggunakan kalkulator indeks massa tubuh. Bila anda telah mengetahui indeks massa tubuh anak anda, anda dapat memplotnya dalam tabel indeks massa tubuh yang sudah baku. Dengan menggunakan tabel pertumbuhan, dokter anda dapat menentukan persentil anak anda, artinya bagaimana perkembangan anak anda dibandingkan dengan anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Jadi, misalnya, anda diberitahu bahwa anak anda berada dalam persentil 80. Ini artinya, dibandingkan dengan anak-anak lain dengan jenis kelamin dan usia yang sama, 80 persennya memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dari anak anda.
Penghitungan dalam tabel pertumbuhan ini, dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika (Center for Disease Control and Prevention = CDC ). Anak anda akan dimasukkan dalam salah satu dari 4 kategori berikut : • • •
•
BMI – berdasarkan usia dibawah persentil 5 – kekurangan berat BMI – berdasarkan usia antara persentil 5-85 – berat normal BMI – berdasarkan usia antara persentil 85-95 – memiliki risiko kelebihan berat BMI – berdasarkan usia di atas persentil 95 – kelebihan berat
BMI bukanlah pengukuran lemak tubuh yang paling sempurna karena ada beberapa keadaan dimana penghitungan BMI dapat menimbulkan kesan yang salah. Contohnya, orang yang sangat berotot seringkali memiliki angka BMI yang tinggi walaupun tidak mengalami kelebihan berat (karena otot tambahan dapat menambah berat badan seseorang tapi tidak menambah lemak). Sebagai tambahan, BMI seringkali sulit untuk dijelaskan masa pubertas dimana seorang anak mengalami periode pertumbuhan yang sangat cepat. Penting untuk diingat bahwa BMI biasanya adalah indikator yang baik (tapi bukan pengukuran secara langsung) kadar lemak dalam tubuh. Dokter anda juga akan memperhitungkan pertumbuhan dan perkembangan anak anda dalam penilaian berat secara keseluruhan. Ini akan membantu untuk menentukan apakan berat badan anak anda membutuhkan perhatian medis. Sebagai tambahan selain BMI dan memposisikan berat badan pada tabel pertumbuhan, dokter juga akan mengevaluasi : •
• • •
Sejarah obesitas dalam keluarga dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan berat badan, seperti diabetes Kebiasaan makan dan asupan kalori anak anda Tingkat aktivitas anak anda Kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki oleh anak anda
Bila anda khawatir anak atau anak usia remaja anda mengalami kelebihan berat, buat perjanjian dengan dokter anak. Bila anak anda kelebihan berat, dokter akan menanyakan mengenai kebiasaan makan dan aktivitas seharihari anak anda dan akan memberikan saran-saran mengenai bagaimana membuat perubahan ke arah yang positif. Ia mungkin juga akan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan atas beberapa kondisi medis yang dapat diasosiasikan dengan obesitas (lihat keterangan di bawah). Tergantung dari nilai BMI, umur dan kondisi kesehatan, dokter mungkin akan merujuk anda pada seorang ahli gizi untuk saran-saran tambahan. Untuk anak-anak tertentu yang memiliki kelebihan berat, dokter juga akan merekomendasikan program penurunan berat badan yang komprehensif. Komplikasi Anak yang kelebihan berat badan dapat menderita masalah kesehatan yang cukup serius, seperti diabetes dan penyakit jantung, dan sering kali juga membawa kondisi ini sampai ke masa dewasanya. Anak yang kelebihan berat badan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita:
• •
•
•
• • •
• • •
Diabetes tipe 2, resisten terhadap insulin Sindrom metabolisme: kegemukan terutama di daerah perut, kadar lemak yang tinggi, tekanan darah tinggi, resistensi terhadap insulin, kerentanan terhadap terbentuknya sumbatan pembuluh darah, dan kerentanan terhadap proses peradangan (American Heart Association). Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan tingkat blood lipid yang abnormal Asma dan masalah saluran pernapasan lainnya (misalnya, napas pendek yang dapat membuat olah raga, senam atau aktivitas fisik lainnya sulit untuk dilakukan) Masalah tidur Penyakit liver dan kantong empedu Pubertas atau menarche dini: anak yang kelebihan berat badan dapat tumbuh lebih tinggi dan secara seksual lebih matang dari anakanak sebayanya, membuat orang-orang berharap mereka dapat berlaku sesuai dengan ukuran tubuh mereka, bukan sesuai dengan usia mereka; gadis-gadis yang mengalami kelebihan berat badan seringkali mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan menghadapi masalah fertilitas pada usia dewasanya. Masalah makan Infeksi kulit Masalah pada tulang dan persendian
Faktor risiko yang ada pada masa kanak-kanak (termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes) dapat menyebabkan terjadinya masalah medis saat mereka beranjak dewasa seperti penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke. Mencegah atau menangani obesitas pada anak-anak dapat mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan seperti ini saat mereka dewasa. Kelebihan berat juga dapat menyebabkan terjadinya masalah yang menyangkut perkembangan sosial dan emosional anak seperti: •
•
Percaya diri rendah dan rawan diganggu anak lain. Anak-anak seringkali mengganggu atau mencela kawan mereka yang kelebihan berat badan, yang seringkali mengakibatkan anak tersebut kehilangan rasa percaya diri dan meningkatkan risiko terjadinya depresi. Problem pada pola tingkah laku dan pola belajar . Anak-anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih sering merasa cemas dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih rendah daripada anakanak dengan berat normal. Pada satu sisi yang ekstrim, masalahmasalah ini akan menyebabkan anak tersebut meledak dan mengganggu ruang kelas. Pada sisi ekstrim yang lain, anak tersebut akan menarik diri dari pergaulan sosial. Stress dan kecemasan juga akan mengganggu proses belajar. Kecemasan yang berhubungan dengan masalah sekolah dapat menimbulkan lingkaran setan dimana didalamnya rasa khawatir yang terus meningkat akan menyebabkan menurunnya pencapaian akademis.
•
Depresi. Isolasi sosial dan rendahnya rasa percaya diri menimbulkan rasa perasaan tidak berdaya pada sebagian anak yang kelebihan berat. Bila anak-anak kehilangan harapan bahwa hidup mereka akan menjadi lebih baik, pada akhirnya mereka akan mengalami depresi. Seorang anak yang mengalami depresi akan kehilangan rasa tertarik pada aktivitas normal, lebih banyak tidur dari biasanya atau seringkali menangis. Pada beberapa anak yang mengalami depresi, mereka dapat menyembunyikan kesedihan mereka sehingga emosi mereka justru kelihatan datar saja. Bagaimanapun, depresi adalah masalah yang serius baik pada anakanak maupun pada orang dewasa. Bila anda merasa anak anda mengalami depresi, cobalah untuk bicara padanya. Anda juga dapat mendiskusikan kekhawatiran anda dengan dokter dan guru-guru anak anda.
Penanganan Anak-anak, tidak seperti orang dewasa, membutuhkan nutrisi dan kalori untuk perkembangan dan pertumbuhan mereka. Meskipun demikian, berat badan merupakan suatu keseimbangan antara kalori yang masuk dengan kalori yang dibuang. Anak-anak yang makan sejumlah kalori yang mereka butuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan pertumbuhan yang normal, akan mengalami penambahan berat badan yang sesuai dengan pertambahan tinggi badan mereka. Akan tetapi anak-anak yang makan lebih banyak kalori daripada yang mereka butuhkan, akan mendapatkan penambahan berat badan lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk menopang penambahan postur tubuh mereka. Pada kasus-kasus seperti ini, penambahan indeks massa tubuh sesuai umur akan berbanding lurus dengan bertambahnya risiko obesitas dan timbulnya masalah kesehatan yang berhubungan dengan berat badan. Untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun yang tidak memiliki masalah kesehatan lainnya, tujuan penanganan ini adalah untuk menjaga berat badan bukan mengurangi berat badan. Strategi ini menyebabkan anak-anak tetap menambah tinggi badan mereka tanpa harus menambah berat badan, sehingga indeks massa tubuh akan terus menurun seiring dengan bertambahnya waktu sampai pada kisaran normal. Meskipun demikian, untuk anak yang mengalami obesitas, menjaga berat badan sambil menunggu pertambahan tinggi badan dapat menjadi sama sulitnya dengan menurunkan berat badan pada orang-orang dewasa. Penurunan berat badan biasanya direkomendasikan untuk anak-anak berusia di atas 7 tahun atau untuk anak-anak dengan usia yang lebih muda yang memiliki masalah kesehatan. Penurunan berat badan harus dilakukan secara teratur dan sedikit demi sedikit. Biasanya dengan kisaran antara 1 pound (0,45 kg) dalam seminggu sampai dengan 1 pound dalam sebulan, tergantung pada kondisi anak anda. Metode-metode yang dilakukan untuk menjaga berat badan atau menurunkan berat badan adalah sama yaitu anak anda harus makan dengan
pola makan yang sehat dan meningkatkan aktivitas fisiknya. Kesuksesan metode ini sangat bergantung pada komitmen anda untuk membantu anak anda melakukan perubahan ini. Anda harus memikirkan pola makan dan pola olahraga sebagai satu koin dengan dua sisi yang berbeda. Bila anda mempertimbangkan satu sisi, anda juga harus mempertimbangkan sisi yang lainnya. •
Makan dengan Pola Makan yang Sehat Makanan selalu dibeli oleh para orangtua, mereka juga memasak makanan dan mereka juga yang menentukan makanan mana yang akan dimakan. Bahkan perubahan sekecil apapun dapat menyebabkan perubahan besar pada kesehatan anak anda.
Bila sedang berbelanja untuk sehari-hari, pilihlah buah dan sayuran dibandingkan makanan cepat saji. Selalu sediakan kudapan yang sehat. Dan jangan pernah menggunakan makan sebagai hadiah atau hukuman.
Batasi pembelian minuman yang manis, termasuk juga minuman yang memiliki rasa buah. Minuman seperti ini hanya memberikan sedikit nutrisi dibandingkan dengan kalori tinggi yang mereka miliki. Minuman ini juga dapat membuat anak anda merasa terlalu kenyang untuk makan makanan yang lebih sehat.
Pilih resep dan metode memasak yang menggunakan lemak sesedikit mungkin. Contohnya, anda bisa memanggang ayam bukan menggorengnya.
Sajikan makanan berwarna-wani di atas meja: sayuran hijau dan kuning, buah aneka warna, dan roti yang terbuat dari whole-grain. Batasi sajian karbohidrat berwarna putih: beras, pasta, roti putih dan gula (sebagai makanan penutup).
Duduk bersama untuk menikmati makanan sekeluarga. Buat makan bersama sebagai kebiasaan – saat untuk berbagi berita dan cerita. Jangan makan di depan televisi atau komputer, yang akan menyebabkan anak mengunyah tanpa berpikir.
Batasi kebiasaan makan di luar rumah, terutama di restoran cepat saji. Banyak pilihan menu pada restoran seperti ini yang tinggi lemak dan kalori.
Jangan biasakan makan di depan layar, seperti televisi, komputer atau video game. Kebiasaan ini akan menyebabkan anak makan secara terburu-buru dan menurunkan kesadaran akan berapa banyak makanan yang telah dimakan.
Jangan sampai anda jatuh ke dalam perangkap kebiasaan makan yang kurang baik:
Jangan berikan permen atau jajanan sebagai hadiah bagi anak yang berkelakuan baik atau untuk menghentikan kelakuan buruk. Cari solusi lain untuk mengubah perilaku mereka.
•
Jangan biasakan anak untuk selalu menghabiskan isi piringnya. Anda harus menyadari seberapa lapar anak anda. Bayipun akan menolak botol susu atau ASI sebagai tanda bahwa mereka sudah kenyang. Bila anak-anak sudah cukup kenyang, jangan paksa mereka untuk melanjutkan makan. Anda harus menguatkan pikiran anda, bahwa anak hanya akan makan bila mereka lapar.
Jangan berbicara soal “makanan yang jelek” atau sama sekali melarang adanya permen dan makanan favorit dari menu makanan anak yang mengalami kelebihan berat badan . Anakanak bisa berontak dan mengkonsumsi makanan terlarang tersebut dalam jumlah banyak di luar rumah atau menyelundupkan makanan tersebut ke dalam rumah.
Meningkatkan Aktivitas Fisik Satu komponen yang sangat penting dalam penurunan berat badan, terutama pada anak-anak, adalah aktivitas fisik. Kegiatan ini tidak hanya akan membakar kalori, tapi juga dapat memperkuat tulang dan otot dan membantu anak-anak tidur dengan nyenyak di malam hari dan terjaga di siang hari. Kebiasaan seperti ini yang dibangun sejak masa kanak-kanak akan membantu mereka menjaga berat badan pada kisaran yang sehat pada masa dewasanya, meskipun mereka mengalami pertumbuhan yang pesat, perubahan hormon dan mengalami perubahan sosial yang seringkali menyebabkan mereka terlalu banyak makan. Dan anak-anak yang aktif akan cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat. Untuk meningkatkan tingkat aktivitas anak anda:
Batasi waktu santai di depan layar menjadi hanya dua jam dalam sehari. Satu cara yang jitu untuk meningkatkan aktivitas anak anda adalah dengan membatasi waktu mereka untuk menonton televisi setiap harinya. Aktivitas diam lainnya (main video games dan komputer atau bicara di telepon) juga harus dibatasi.
Tekankan pada aktivitas bukan olahraga. Aktivitas anak anda tidak harus berupa program olahraga yang terstruktur, tujuannya hanya agar mereka tetap bergerak. Aktivitas bermain bebas seperti bermain petak-umpet, tarik tambang atau lompat tali dapat menjadi cara yang jitu untuk membakar kalori dan meningkatkan stamina.
Temukan aktivitas yang disukai oleh anak anda. Contohnya, bila anak anda cenderung berjiwa seni, anda dapat pergi ke alam untuk jalan-jalan dan mengumpulkan daun dan batu-batuan yang dapat dikoleksi oleh anak-anak. Bila anak anda suka memanjat, anda bisa pergi ke mencari tempat bermain disektiar rumah anda, dimana anak-anak dapat melewatkan waktu dengan memanjat alat permainan atau tembok. Bila anak anda suka membaca, anda bisa mengajaknya jalan kaki atau naik sepeda ke perpustakaan disekitar rumah anda.
Bila anda ingin memiliki anak yang aktif, anda sendiri harus aktif. Gunakan tangga bukan lift atau eskalator dan parkir mobil anda
di tempat yang agak jauh dari toko. Jangan buat kegiatan olah gerak sebagai hukuman atau kewajiban. Temukan aktivitas yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga.
•
Buat pekerjaan rumah tangga sebagai kegiatan keluarga. Siapa yang banyak mencabut rumput dari kebun sayuran? Siapa yang paling banyak mengumpulkan sampah?
Buat aktivitas yang bervariasi. Biarkan anak-anak secara bergantian memilih aktivitas apa yang akan mereka lakukan hari atau minggu ini. Latihan memukul, boling, dan renang, semua ikut dihitung. Yang penting anda melakukan suatu aktivitas.
Buat sebagai Komitmen Keluarga Anak-anak tidak dapat mengubah sendiri pola makan dan pola aktivitas mereka. Mereka membutuhkan dukungan dan dorongan dari keluarga dan pengasuh mereka. Untuk meningkatkan tingkat kesuksesan anak anda:
•
Buat komitmen untuk melakukan kebiasaan sehat dalam keluarga, di mana semua anggota keluarga harus tetap mengikuti pola yang sudah ditentukan. Bila tidak, anak anda akan merasa disisihkan, direndahkan atau dibenci.
Bersiaplah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang kecil tapi berkesinambungan akan lebih mudah untuk diikuti dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus pada program perubahan pola makan dan aktivitas untuk jangka panjang, jangan gunakan pola diet yang sudah ditentukan atau pola diet yang sedang tren yang bertujuan untuk mengurangi berat badan secara cepat. Tujuan yang harus dicapai adalah pola makan sehat dan perubahan gaya hidup, bukan jumlah kilogram yang sudah bisa dihilangkan.
Tentukan sasaran yang dapat dicapai oleh anak anda dan juga seluruh anggota keluarga. Contohnya, sasaran untuk anak anda adalah mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula. Sasaran keluarga adalah makan bersama di meja setiap malam bukan di depan televisi.
Pembedahan dan Penggunaan Obat Bila anak anda telah bergelut dengan masalah berat badannya untuk waktu yang cukup lama, anda mungkin berpikir pembedahan atau penggunaan obat mungkin dapat membantu masalahnya. Akan tetapi penggunaan obat jarang sekali dilakukan pada anak-anak.
Pembedahan untuk Mengurangi Berat Badan Karena faktor risiko dan adanya kemungkinan terjadinya komplikasi jangka panjang, operasi untuk mengurangi berat badan (bariatic ) jarang sekali dilakukan pada remaja. Efek dilakukannya pembedahan
pada pemikiran dan tubuh remaja yang sedang berkembang secara garis besar memang belum diketahui. Meskipun demikian, pada kasus di mana berat badan anak anda sangat berlebihan dan menimbulkan lebih banyak ancaman pada kesehatannya dibandingkan risiko potensial dilakukannya pembedahan, dokter mungkin akan mempertimbangkan dilakukannya pembedahan untuk mengurangi berat badan sebagai satu pilihan. Meskipun demikian, pembedahan bukanlah jawaban termudah untuk menghilangkan masalah kelebihan berat badan. Pembedahan tidak menjamin anak anda akan kehilangan semua kelebihan beratnya atau bahwa anak anda dapat menjaga agar tubuhnya tidak kelebihan berat badan untuk jangka waktu yang lama. Pembedahan juga tidak menggantikan kebutuhan akan pola makan yang sehat dan program aktivitas fisik yang harus dilakukan secara reguler.
Penggunaan Obat-obatan Ada dua jenis obat untuk mengurangi berat badan yang dapat digunakan oleh para remaja: sibutramine (Meridia) dan orlistat (Xenical ). Sibutramine yang sudah disetujui untuk pengobatan bagi para remaja berusia di atas 16 tahun, berfungsi mengubah susunan kimiawi di otak sehingga membuat tubuh merasa lebih cepat kenyang. Orlistat , yang sudah disetujui untuk digunakan pada para remaja berusia diatas 12 tahun, mencegah penyerapan lemak di dalam usus. Meskipun ada, obat-obatan seperti itu jarang sekali digunakan untuk para remaja. Risiko penggunaan obat-obatan seperti dalam jangka panjang masih tidak diketahui, dan efek yang ditimbulkannya pada pengurangan berat badan dan untuk menjaga berat badan pada anakanak usia remaja masih dipertanyakan. Dan, sekali lagi, obat untuk mengurangi berat badan tidak menggantikan kebutuhan akan pola makan yang sehat dan program aktivitas fisik yang harus dilakukan secara reguler.
Pencegahan Tanpa melihat apakah anak anda memiliki risiko mengalami kelebihan berat badan atau saat ini anak anda memiliki berat badan yang ideal, anda tetap dapat mengambil langkah proaktif untuk mendapatkan atau untuk menjaga agar semua tetap berada pada jalur yang benar. Mulailah memberikan contoh yang baik dengan cara memperhatikan makanan yang anda makan sehingga anda dapat tetap konsisten menjaga berat badan ideal. Kemudian, anda harus aktif dan mengundang anak anda untuk bergabung menjalankan kebiasaan yang sehat bersama-sama. Cobalah untuk tidak beradu otot mengenai masalah makanan dengan anak anda. Anda mungkin secara tidak sengaja telah meletakkan dasar untuk hal tersebut dengan menyediakan atau melarang makanan tertentu, contohnya permen, sebagai hadiah atau hukuman bagi anak anda. Umumnya, makanan
bukanlah suatu hal yang direkomendasikan sebagai pengubah perilaku pada anak-anak. Cobalah untuk selalu mengingat bahwa banyak anak yang kelebihan berat badan yang menjadi gemuk saat mereka bertambah tinggi. Anda juga harus menyadari, bahwa tekanan yang terlalu besar pada kebiasaan makan dan berat badan anak anda dapat memberi efek terbalik dimana si anak makan terlalu banyak, atau mungkin membuat mereka rawan terjangkit kelainan pada pola makan. Anda tidak perlu menjadi terlalu kritis, anda hanya perlu menekankan pada apa yang baik, seperti senangnya bisa bermain di luar rumah, berbagai variasi buah segar yang bisa anda dapatkan sepanjang tahun. Tekankan juga keuntungan dari banyak beraktivitas selain dari membantu mereka untuk menjaga berat badan, contohnya, banyak bergerak membuat jantung, paruparu dan otot-otot lain menjadi lebih kuat. Bila anda terus memupuk kebiasaan alami anak-anak anda untuk berlari, menjelajah dan hanya makan saat mereka lapar, bukan karena bosan, secara otomatis mereka akan mendapatkan berat badan yang sehat. Dibutuhkan Ketrampilan Tersendiri Para orang tua memainkan peranan penting dalam membantu anak-anak yang mengalami obesitas untuk merasa tetap dicintai dan agar mereka dapat tetap mengendalikan berat badan mereka. Ambil setiap kesempatan untuk membangun rasa percaya diri anak anda. Anak yang kelebihan berat badan memiliki risiko yang makin tinggi untuk mengalami rendah diri karena tekanan sosial pada penampilan dan kerampingan tubuh. Jangan takut untuk mengemukakan topik kesehatan dan kebugaran, tapi anda harus lebih sensitif terhadap perasaan anak anda yang mungkin saja menganggap kekhawatiran anda sebagai suatu bentuk penghinaan. Bicaralah kepada anak-anak secara terbuka, langsung dengan tanpa menghakim dan tanpa mencela. Sebagai tambahan, anda dapat mempertimbangkan saran berikut ini : •
•
•
Temukan alasan untuk memuji jerih payah anak anda. Rayakan keberhasilan sekecil apapun, tapi jangan berikan hadiah berupa makanan. Pilih cara lain untuk menandai pencapaian yang telah anak anda raih, seperti pergi bermain boling atau piknik ke taman. Bicarakan soal perasaan pada anak anda. Bantu dia untuk menemukan cara agar dapat menghadapi emosi tanpa harus melibatkan makanan. Bantu anak anda untuk fokus pada sasaran yang positif. Contohnya, tunjukkan bahwa sekarang dia dapat bersepeda selama lebih dari 20 menit tanpa harus kelelahan atau dia dapat berlari berlari sebanyak putaran yang diperlukan dalam kelas olahraga di sekolah.
Bila anda, sebagai orangtua, memiliki pola makan yang baik dan berolahraga secara rutin dan dapat memasukkan kebiasaan yang sehat dalam kegiatan keluarga sehari-hari, berarti anda telah membentuk gaya hidup yang sehat
bagi anak anda yang dapat berlangsung terus hingga ia beranjak dewasa. Bicarakan pada anak mengenai pentingnya pola makan yang baik, dan pentingnya kegiatan fisik, tapi buatlah kedua hal tersebut sebagai kegiatan keluarga sehingga menjadi kebiasaan yang baik bagi anda dan anak-anak anda. Terakhir, biarkan anak-anak anda mengetahui bahwa anda mencintai mereka, tidak peduli berapapun berat badan mereka, dan bahwa anda ingin membantu mereka menjadi sehat dan bahagia. (WM/NIH/AS) Sumber: Childhood obesity. obesity/DS00698
http://www.mayoclinic.com/health/childhood-
Overweight and Obesity. http://www.kidshealth.org
Obesitas pada Anak
Kamis, 9 September, 2004 oleh: Siswono
Obesitas pada Anak Gizi.net - Oleh Vivi Juanita S Lucu dan menggemaskan. Demikian komentar awal banyak orang saat melihat anak kecil yang gemuk. Sayangnya, kegemukan atau obesitas ternyata dapat membahayakan. Hal yang menggemaskan tersebut ternyata semakin mencemaskan. Prevalensi overweight dan obesitas pada anak meningkat secara dramatis, baik di negara maju maupoun di negara berkembang. Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Secara klinis obesitas secara mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda dan gejala yang khas antara lain wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dada yang menggembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat serta kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan menyebabkan lecet. Pada anak laki penis tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak suprapubik. Hal ini seringkali menyebabkan orang tua menjadi sangat khawatir dan segera membawanya ke dokter. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit kardiovaskuler, dilipidemia, hipertensi, DM dsb. Selanjutnya, ada bukti tentang kecenderungan obesitas anak yang melanjut sampai
dewasa dengan segala komplikasinya. Kontribusi faktor genetik dan lingkungan juga berperan besar dalam pembentukan sel lemak Obesitas juga terkait dengan pemberian makanan padat bayi secara dini. Sedihnya, banyak orang tua masih berpendapat bahwa anak gemuk itu lucu dan ceria yang artikan pasti sehat. Dampak obesitas dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, misalnya:
1. gangguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan menarik diri dari lingkungan. Hal ini karena anak obese sering menjadi bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. Dapat pula karena ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu tugas/kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya.
2. pertumbuhan fisik/linier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebih lanjut dibanding usia biologinya.
3. masalah ortopedi akibat beban tubuh yang terlalu berat: slipped capital femoral epiphysis.
4. gangguan pernapasan: infeksi saluran napas, tidur ngorok, sering mengantuk siang hari.
5. gangguan endokrin: menars lebih cepat terjadi.
Pengukuran obesitas yang sering dipakai secara klinis adalah pengukuran antropometri seperti indeks massa tubuh (IMT), dan BB menurut TB (BB/TB). NCHS persentil 85: overweigth (gizi lebih) NCHS persentil 95: obesitas Umumnya terdapat 3 faktor yang berpengaruh terhadap berkembangnya obesitas yaitu: faktor genetik, lingkungan, dan neuro. Segala sesuatu yang berlebihan –termasuk obesitas memang tidak bagus. Tak heran bila ktidaksehatan perusahaan maupun birokrasi pemerintahan juga sering dianalogikan dengan kelebihan lemak yang perlu dibenahi. Dalam acara talkshow PasFM Healthcare Sabtu 4 September 2004 akan didiskusikan secara lebih rinci faktor risiko, penyebab, pencegahan, penanganan obesitas, dan masalah lain seputar kelainan tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak acara talkshow-nya.
Disarikan dari Narasumber: Dr. Frida Hartono, SpA RS HUSADA Jakarta Sumber: www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0903/kes4.html
Obesitas pada Anak – Berbahayakah?
Diarsipkan di bawah: Keluarga, Kesehatan kumpulan.info @ 7:38 am Tags: anak , darah tinggi, fast food, gemuk , gendut, hipertensi, jantung, junk food, kegemukan, Keluarga, kolesterol, obesitas, obesitas anak , olahraga, penyakit, soft drink , tekanan darah tinggi
obesitas atau kegemukan pada anak sudah menjadi epidemi di seluruh dunia. Di seluruh dunia ada sekitar 22 juta anak balita yang mengalami kelebihan berat badan. Memang anak yang gemuk atau gendut terlihat lucu dan menggemaskan. Namun, kondisi ini berbahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan dari obesitas ini? Obesitas
Komplikasi Obesitas Komplikasi yang diakibatkan oleh obesitas menyebabkan diabetes, hipertensi , dan penyakit jantung. Antara 30 hingga 40 persen anak yang lahir memiliki risiko mengidap diabetes tipe 2 karena masalah obesitas ini. Selain itu, obesitas juga membuat tren hipertensi atau tekanan darah tinggi pada anak. Saat ini telah menjadi tren untuk masalah ini terjangkit pada orang usia muda dan bukan penyakit orang yang berumur lagi. Selain diabetes dan hipertensi, obesitas juga menyebabkan penyakit jantung. Terjadi ledakan kasus penyakit kasdiovaskular di kalangan remaja dan orang dewasa akibat peningkatan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Faktor Penyebab Obesitas
Obesitas bisa disebabkan oleh faktor gen dan hormonal. Namun, dalam kebanyakan kasus, obesitas disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup. Jika seorang anak jarang olahraga dan terlalu banyak makan, maka pola hidup seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap berat badan. Anak tersebut akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Makanan cepat saji (fast food) dan softdrinks keduanya sering dijuluki junk food atau makanan sampah. Makanan seperti ini biasanya sangat tinggi kadar lemak dan kadar gula. Akibatnya adalah penumpukan kolesterol yang bisa memicu seseorang menderita hipertensi . Memang obesitas khususnya pada anak meski membuat anak terlihat gemuk menggemaskan namun berbahaya untuk masa depan mereka. Bagaimana cara mengatasi obesitas? Apa peranan orang-tua untuk membantu anak Anda agar tidak mengalami obesitas ? T Salah Satu Cara Untuk Menurunkan Obesitas Pada Anak « pada: 28 Maret 2009, 04:30:00 »
Seperti yang kita ketahui, Obesitas merupakan permasalahan yang umum yang di alami oleh anak-anak. Obesitas juga dapat mudah meningkat penyebarannya ( Troiano, Flegal, Kuczmarski, Campbell & Johnson, 1995 ) Salah satu penyebabnya adalah adanya perilaku yang menetap pada Anak. Perilaku menetap tersebut untuk selanjutnya akan dicontohkan seperti menonton televisi dan bermain games. Banyak sekali anak-anak yang makan sambil menonton televisi ataupun video games. Maka dari itu, untuk mengurangi perilaku makan pada anak, salah satunya caranya adalah dengan mengurangi atau bahkan mengganti perilaku menetap tersebut dengan aktivitas fisik. Mengapa harus aktivitas fisik? Karena, energi yang didapatkan dari makanan yang masuk kedalam tubuh dapat terbakar melalui aktivitas fisik tersebut. Untuk meningkatkan aktivitas fisik tersebut digunakan metode positve . Metode ini terbukti lebih efektif dibandingkan restriction ( larangan reinforcement ) ( earlier laboratory study, Epstein, Saelens, Myers, and Vito, 1997 ). Dalam penelitian tentang pencegahan obesitas, pengontrolan terhadap perilaku menetap dapat menurunkan perilaku menetap tersebut yang juga berdampak dalam penurunan obesitas ( Robinson, 1999 ).
Re:Salah Satu Cara Untuk Menurunkan Obesitas Pada Anak
« Jawab #1 pada: 29 Maret 2009, 12:00:43 » Setahu saya faktor biologis dan genetis juga berperan dalam obesitas, selain gaya hidup. Hal-hal tersebut juga kelak akan berperan pada proses intervensinya. Pada kasus yang disampaikan, nampaknya menonton pada saat makan bisa jadi antesedennya. Anak "secara tidak sadar" terus makan meskipun perutnya sudah kenyang. Berarti perilaku makan sambil menonton itu yang harus dimodifikasi. Yang pernah saya dengar, jika orang tersebut memiliki kebiasaan makan sambil menonton, mereka akan diminta oleh "terapisnya" berjalan-jalan di depan televisi agar mereka juga melakukan aktivitas fisik. Teknik penerapan reinforcement untuk meningkatkan aktivitas fisik itu seperti apa? Ada yang bisa menjelaskan lebih rinci? Saya belum menemukan contoh intervensi modifikasi perilaku yang lain. Namun, pada orang dewasa kepuasaan saat mengalami penurunan berat badan bisa jadi reinforcement untuk terus melanjutkan program penurunan berat badan. Bagaimana dengan anak-anak?
Re:Salah Satu Cara Untuk Menurunkan Obesitas Pada Anak « Jawab #2 pada: 30 Maret 2009, 08:48:01 »
ada beberapa metode yang saya temukan untyuk menurunkan obesitas. Pada anak usia 2 sampai 6 tahun dimana mereka memerlukan gizi yang cukup, maka mereka jangan dilarang untuk tidak makan. Berikan anak dengan usia segitu dengan makanan yang seimbang dan ajak dia bermain yang membutuhkan kemampuan motorik dan gerak. dengan permainan motorik dan gerak anak lebih aktif dan membakar kalori yang berlebih. jangan biasakan memanja anak apalagi melarang anak saat bermain. Pada anak usia 7 sampai 12 tahun dimana mereka mulai memilih makanan kesukaannya. Biarkan anak tersebut makan dengan kenyang, hanya anak dimodifikasi pada makanan kesukaannya. Anak diberikan makanan dan minuman dengan sedikit kadar gula dan kolesterolnya. Namanya adalah diet traffic light, dimana makanan anak dibedakan menjadi tiga warna. Hijau berarti makanan ini aman untuk disajikan setiap hari seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan susu atau keju yang low fat. Kunging berarti berhati-hati dalam menyajikan, makanan ini yang harus dikontrol penyajiannya. makanan ini meliputi, roti dari padi-padian, gandum, taoge, dan ubi rambat. Warna merah untuk makanan yang seharusnya dihindarkan atau dimakan seminggu sekali. Makanan ini mengandung lemak berlebih seperti, margarin, makanan yang digoreng, coklat, mie. Dr.Julian Hamilton Shield di Bristol University Inggris menggunakan terapi komputer untuk mengatasi problem obesitas pada anak. Di Inggris sekitar satu dari lima anak lakilaki dan satu dari empat anak perempuan berumur 2-15 tahun telah kelebihan berat badan. Komputer yang bernama Mandometer ini dihubungkan dengan kabel ke piring anak. Selain memberi tahu kapan harus berhenti makan jika dirasa sudah terlalu banyak, komputer juga mengajarkan kepada anak bagaimana cara makan yang baik, dan dia akan menegur anak yang makan terlalu cepat.
Sedangkan pada remaja yang megalami obesitas biasanya mengalami rasa malu dan kurang percaya diri sehingga dia mengalihkan kekesalannya pada makanan yang membuat mereka semakin malas dan bertambah gemuk. salah satu modifikasi perilakunya adalah dengan mengharuskan dan membiasakan remaja sarapan. Sarapan sangat baik untuk memberikan energi yang cukup bagi aktivitas sehari-hari dan mengurangi kegemaran suka makan saat siang dan berlebih. Terapi yang lain juga memberikan remaja aktivitas fisik, salah satu modifikasi perilaku dengan mengurangi pemakaian alat komunikasi dan menagajak remaja untuk bertemu langsung saat komunikasi. Berolah raga pagi minimal sepuluh menit, dan mengurangi makan saat bermain game atau menonton TV dengan cara membersihkan makanan dari hadapan remaja. Membatasi jam menonton TV dan dialihkan dengan bermain atau aktivitas bersama. Dan mengurangi minum yang manis-manis dengan cara membekali anak minum air putih saat bepergian. yang terpenting dari modifikasi perilaku ini adalah 1) Pengaturan dan dukungan lingkungan, 2) monitoring diri sendiri, dan 3) buat perjanjian yang realistik. masih banyak cara yang bisa ditempuh....moga bermanfaat.. 7 Langkah mengatasi obesitas pada anak
Jumat, 2008 November 07 Anak-anak
7
Langkah
GENDUT
mengatasi
rawan
obesitas
DIABETES
pada
anak
Menurut apa yang saya baca dan temukan dari majalah SEHAT PLUS tahun ajaran 2008 edisi Januari/No.1/Vol.6 yang kisaran harganya itu mencapai Rp. 19.800, secara umum, mengatasi anak obesitas adalah dengan mengatur berat badan dan mengurangi indeks massa tubuh (IMT) dengan aman dan efektif Hal ini tentu gk lah mudah utk dilakukan apalagi klu udah menyangkut si kecil. Ada baiknya Anda ikutin tips mengatasi anak diabetes yang aman berikut ini Libatkan tim yang terdiri dari dokter anak (tentunya) tuk mengatur pola dan kebiasaan makan serta psikiatri tuk membantu bila ada kemungkinan anak mengalami depresi dengan diet yang harus dilakuin. 1.
Terapi harus ditujukan pada keluarga, terutama jika ingin merubah pola makan. Peran ortu dalam mengarahkan perilaku makan yang baik dan sehat sangat berperan besar. Ortu dan anggota keluarga lain 'mengalah' dengan menyesuaikan menu si kecil yang lebih sehat. 2.
Gaya hidup sangat penting diubah, menonton TV dan video games mutlak harus dikurangi, (kecuali anda menginstruksikan si anak utk nonton di s i n i . . . , pink). 3.
Ajak anak beraktifitas fisik, minimal jalan 20-30menit perhari..
4.
kaki
setidaknya
:
Diet dilakukan dengan membatasi kalori secara seimbang, makanan yang musti dihindari ialah makanan dengan lemak, makanan-makanan ringan a.k.a. cemilan, makanan cepat saji, kentang goreng bin French Fries, pizza serta biskui 5.
Ingat, diet pada anak berbeda dengan pada orang dewasa. Diet yang direkomendasikan utk anak dengan obesitas ialah diet normal yang seimbang. Diet sangat ketat kalori ternyata malah hanya akan meningkatkan jumlah DropOut diet atau berbuntut depresi berat pada si kecil. 6.
Bila semua cara gk juga membuahkan hasil, bisa dilakukan intervensi bedah pada anak. Bedah utk obesitas yang sering dilakukan pada anak ialah pengurangan volume lambung (restriksi gester). Gester dikurangi volumenya sebesar 15-30ml atau dibuat jalan pintas dari lambung ke jejunum utk mencegah penyerapan makanan di usus duabelas jari. Cara ini mampu menurunkan berat badan dengan signifikan. Sayangnya tindakan operasi selalu rawan komplikasi. Jadi sebaiknya cara ini baru dipikirkan klu emang obesitas tersebut udah meanhun yang sangat parah dan gk respon terhadap berbagai cara. 7.
Obesitas pada anak. Baguskah? Apa dampaknya? | Category: Bahasa, Life, Popular Health
Obese atau kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia, terutama di negara sudah berkembang (developed countries) atau negaranegara barat. Negara kita Indonesia, meski termasuk negara yang sedang berkembang (developing countries), mulai banyak ditemukan anak-anak yang obese terutama dikotakota besar. Anak-anak ini sebenarnya secara profile, sangat membanggakan : kulit putih, hidung mancung mata bersinar dan alis tebal yang secara keseluruhan wajah tampak tampan dan cantik layaknya anak-anak blasteran/ indo. Tidak peduli ibu dan bapaknya berwajah
seperti apa, kenyataan anak-anak sekarang jauh lebih ‘good looking’ dibanding anak tempo doeloe… Perubahan phenotipik diatas antara lain disebabkan oleh perbaikan gizi yang menjadi sangat bagus, malah terkadang terlalu berlebihan (over fed). Dan seperti yang kita tahu, apapun yang berlebihan/over, itu tidak baik : terlalu kurus, terlalu gemuk, dst. Anak dikota besar dari keluarga mampu, akan mengadopsi cara makan-minum dan kebiasaan orang tuanya. Disinilah pentingnya keteladanan orang tua dalam segala hal yang patut dan akan ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua wajib mengarahkan anak-anak kepada hal-hal positif. Jangan makan-minum berlebihan, jangan memilih makanan enak yang biasanya bercitarasa manis, asin atau gurih yang berasal dari penyedap rasa/ MSG, santan ataupun lemak didalam daging, dll. Biasakan makan sayur kepada anak. Sayur diolah secara menarik, misalnya dengan daun selada/lettuce yang biasa kita lihat diantara daging hamburger. Dengan demikian, anak akan merasa tetap modern karena disajikan seperti makanan di restoran ‘fast food’. Daun bayam matang diselipkan diantara roti, seperti Popeye penyuka bayam yang menjadi sehat dan kuat karena energi bayam/spinach. Minumpun harus dijaga. Jangan membiasakan anak minum soft drink, minuman bersoda yang sangat populer dikalangan remaja dan mengandung pemanis buatan serta menimbulkan gas berlebih didalam lambung. Biasakan kepada anak-anak diberikan juice buah segar yang dibuat sendiri : mangga, jeruk, apel, belimbing, sirsak, wortel, tomat, pisang, strawberry dan buah apa saja yang kebetulan ada didalam lemari es. Buahbuahan itu sangat baik dicampur dengan susu kental, sehingga rasanya lebih nikmat dan disukai anak-anak. Tanpa perlu menambahkan gula pasir, susu kental biasanya sudah cukup manis. Bagi yang menyukai rasa manis yang lebih manis, bisa ditambahkan madu yang akan menambah rasa manis tetapi tidak mengandung gula/glukosa. Madu kaya akan mineral yang sangat baik bagi kesehatan, rasanya manis tetapi tidak membuat gemuk. Madu membuat badan tetap sehat dan singset. Memang agak sulit melarang anak-anak melahap ‘fast food’ yang sudah ngetrend dan menjadi indikator modernisasi. Ayam yang disajikan biasanya beserta kulit ayam yang penuh dengan lemak, dan lemak ini yang menjadikan lezatnya ayam goreng tersebut. Mungkin kita contohkan kepada anak, bila makan fried chicken, selalu harus dibuang/disisihkan  dulu kulitnya, baru kemudian hanya dagingnya saja yang dilahap. Dengan cara ini, anak akan terbiasa dengan habit seperti itu : selalu membuang dulu kulit ayam pada saat menikmati ayam goreng kesukaannya. Maka dengan kebiasaan seperti itu mengkonsumsi ‘junk food’ akan menjadi lebih aman, tidak akan merusak kesehatan dan juga tidak akan memperburuk penampilan. Ada lagi daging didalam hamburger yang sangat populer itu. Dari segi bisnis, pengusaha selalu menginginkan untung sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Hal itu
sudah menjadi jargon setiap entrepreneur/ wiraswastawan dimanapun dikolong langit ini. Jadi demi untung yang besar, kualitas daging hamburger biasanya bukanlah ‘lean meat’, daging dengan kadar lemak rendah akan tetapi daging berkadar lemak tinggi yang harganya murah yang digunakan sebagai bahan dasar burger. Sama halnya dengan steak, di restoran berkelas akan menggunakan ‘lean meat’ dengan harga mahal sedangkan dikaki lima kita dapat juga menikmati steak dengan daging berkualitas rendah berkadar lemak tinggi  dengan harga terjangkau. Sekarang tinggal kita yang memutuskan dan menyesuaikan dengan kondisi kantong. Bila hanya sekalisekali, bukan  setiap hari makanan berlemak tidak masalah. Namun bila seringkali atau setiap hari, sebaiknya pilih yang aman yaitu ‘lean meat’ meskipun harganya mahal. Kesehatan jauh lebih penting daripada harta dunia. Dampak tubuh yang obese terhadap kesehatan sudah jelas sangat tidak baik. Segala kemungkinan dapat terjadi, seperti : Diabetes Mellitus, penyakit jantung koroner, cepat lelah, tidak energik/ gerakan lamban dan malas bergerak yang tidak layak bagi anak. Apalagi anak keluarga mampu biasanya tidak diharuskan untuk melakukan sendiri segala kebutuhan anak seperti : membersihkan kamar sendiri, membereskan tempat tidur, membersihkan/melap dan semir sepatu  sendiri, mencuci sendiri baju yang dipakai, dst. Alhasil tubuh menjadi  semakin tambun saja, karena kalori berlebih tidak dipergunakan sama sekali.. Kebiasaan yang tidak baik ini akan menambah masalah kelebihan berat badan anak. Apalagi bila keluarga itu termasuk yang tidak suka olahraga, maka lengkaplah sudah permasalahan obesitas anak menjadi semakin kompleks. Dari teori yang disebutkan dalam buku, jumlah sel lemak yang terbentuk saat anak remaja akan menentukan bentuk tubuh anak seterusnya. Bila ada sejumlah N sel lemak saat remaja, maka jumlah sel lemak ini tidak akan bisa berkurang meski diet ketat sekalipun . Yang bisa berkurang dengan diet hanyalah volume setiap sel lemak, yaitu sel jadi mengempis. Yang artinya bila diet dilepas, sel lemak yang telah kempis itu akan kembali menggelembung karena volumenya bertambah dengan hasil akhir individu akan gampang gemuk kembali seperti sebelum diet. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan. Mulailah hari ini kita bersikap sehat, bertindak sehat dan mengkonsumsi makanan sehat. Karena sehat itu tak ternilai harganya,  ’health is priceless and precious’.
Tips Mencegah Obesitas pada Anak November 13th, 2008
Obesitas atau kegemukan di masa anak-anak bisa berisiko diabetes tipe 2, asma, darah tinggi, apnea, gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin, dislipidemia, gangguan hati, serta gangguan emosional di masa dewasa. Artinya masa kecil yang sehat sebenarnya bisa menjadi bekal untuk kehidupan yang lebih baik di masa dewasanya. Langkah yang paling efektif untuk mencegah obesitas atau kegemukan pada anak adalah pengawasan oleh orang tua. Orang tua diharapkan selalu memperhatikan pola makan anak, baik dari segi kuantitas maupun kualitas makanan, sehingga obesitas tidak terjdi pada anak. Akan tetapi juga perlu diingat, disamping pola makan dan gaya hidup ternyata alasan genetika juga sangat mempengaruhi. Orang tua yang mengalami obesitas kemungkinan besar anak juga mengalami. Berikut ini Tips mencegah Obesitas pada anak : 1. Biasakan anak memiliki pola makan teratur. 2. Berikan anak makanan yan mengandung serat, misalnya buah-buahan dan sayuran. 3. Hindari memberi makan anak dengan makanan yang berkalori terlalu tinggi. 4. Usahakan menghindari mengkonsumsi makanan cepat saji. 5. Arahkan anak meningkatkan kegiatan fisik di luar rumah, misalnya banyak berolah raga. 6. Hindari makan berlebihan dan mengemil.
Obesitas Pada Anak Tingkatkan Resiko Alergi Ditulis oleh ranywaisya di/pada Mei 27, 2009 Anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas berada pada resiko tinggi terkena alergi, khususnya alergi makanan, menurut peneliti dari Amerika Serikat. Para peneliti menganalisis data dari 4.111 partisipan, berusia 2 sampai 19 tahun, yang ambil bagian dalam survey Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional, dan menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas 26 persen berkemungkinan besar terkena alergi jenis apa saja, dan 59 persen berkemungkinan besar terkena alergi makanan, dibanding berat normal kawan-kawan sebaya mereka. “Kami menemukan asosiasi positif antara obesitas dan alergi,” peneliti senior Dr. Darryl Zeldin, yang bertindak sebagai direktur klinis dari National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) Amerika Serikat, mengatakan dalam suatu news release institut. “Walaupun hasil dari penelitian ini menarik, mereka tidak membuktikan bahwa obesitas
menyebabkan alergi. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menginvestgasi hubungan potensial ini.” Penelitian tersebut ada di dalam edisi bulan Mei JOurnal of Allergy and Clinical Immunology. “Kenyataan bahwa meratanya peningkatan obesitas dan penyakit alergi diantara anakanak selama beberapa dekade terakhir, penting untuk mengerti dan, jika mungkin, mencegah epidemi ini,” Ketua peneliti Cynthia M. Visness, seorang ilmuwan di Rho Federal Systems Division Inc., di Chapel Hill, Carolina Utara, mengatakan dalam news release. “Melihat kemungkinan adanya hubungan antara obesitas dan alergi memberikan motivasi tambahan untuk bertanggung jawab dalam menjawab tantangan mengurangi obesitas dikalangan anak-anak,” Tambah Linda Birnbaum, direktur dari NIEHS. (sumber)
Atasi Obesitas Pada Anak Obesitas pada anak kini menjadi masalah besar di negara-negara maju. Sebab, anak-anak yang mengalami kegemukan sudah membawa bibit penyakit, seperti? gangguan pembuluh darah, jantung, diabetes, dan hipertensi. Obesitas pada anak juga akan berdampak ketika dewasa. Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian, antara lain penyakit kardiovaskuler, dilipidemia, hipertensi, diabetes melitus (DM), dan sebagainya. Hingga sekarang belum ada obat menurunkan berat badan bagi anak-anak yang menderita obesitas. Menurut Dr. dr. Damayanti R. Sjarif dari Bagian Gizi dan Metabolisme Departemen Kesehatan Anak FKUI, hanya dengan aktivitas fisik dan mengubah pola makan, berat badan anak obesitas bisa diturunkan. Satu-satunya obat penurun berat badan untuk anak yang telah direkomendasi FDA (badan pengawas obat dan makanan di AS) adalah orsilat. Obat itu pun baru bisa diberikan pada anak obesitas berusia 12 tahun ke atas. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan bagi anak-anak obesitas ini hanya dengan mengubah pola makan dan beraktivitas. "Bagian Gizi dan Metabolisme FKUI telah meneliti 12 anak obesitas dengan menggunakan metode beraktivitas dan mengubah pola makan. Anak-anak tetap boleh mengonsumsi makanan apa saja karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Hanya bagi anak obese, makanan berat telah ditentukan waktunya." Pada anak obese pada saat jam makan pagi, siang, dan malam merupakan makan besar untuknya disertai dengan gizi yang seimbang tentunya. Tetapi, di luar jam itu mereka hanya boleh makan buah-buahan. "Ngemil-nya diganti buah-buahan. Jam menonton televisi dibatasi cukup tiga jam, karena salah satu penyebab obese diam di depan televisi berjam-jam sambil ngemil." Olahraga juga sangat efektif untuk menurunkan berat badan, karena dapat membakar lemak di dalam tubuh. Olahraga yang sangat bagus untuk anak-anak adalah jalan kaki, joging, naik sepeda dan
berenang. Penanganan obesitas harus dilakukan sejak dini, dan dilakukan secara komprehensif. Penanganan kasus obesitas pada anak dengan cara modifikasi diet, aktifitas fisik dan perubahan perilaku harus dilakukan secara simultan. Pemberian modifikasi diet pada penangananan anak dan remaja dengan obesitas adalah dengan menerapkan gizi seimbang untuk pencapaian tumbuh kembang. Dalam menangani anak dengan obesitas diperlukan keterlibatan keluarga secara aktif. Sumber: Berbagai sumber
Obesitas Pada si kecil, Sharing yuk di sini
Anak Obesitas Halo halo apa kabar dunia nih, hehe lama tidak nulis . Fren, kita udah omongin obesitas pada ibu hamil, udah gitu tentang detox, nah kali ini kita sharing tentang obesitas pada
ya. Sudah banyak orang tua yang menyadari bahaya kegemukan pada si buah hati anak ini, sangat berbahaya pada perkembangan dan kesehatan si kecil tapi banyak juga yang blom menyadari nya. bahkan saking sayang nya makanan apapun pun dibelikan tanpa menyadari bahaya apabila si kecil ini ga bisa mengontrol apa yang dimakannya. Selain makanan yang makin bergizi, modernitas juga memegang peranan terbesar sebagai pencetus meningkatnya trend obesitas pada anak. Banyaknya acara TV dan permainan game yang menarik bahkan tuntutan untuk belajar lebih keras membuat seorang anak terpaku disuatu tempat yang akhirnya mengurangi aktivitas fisiknya,hal ini menyebabkan timbulnya obesitas karena energi yang masuk lebih besar daripada yang digunakan. Nah bila benar si kecil harus menurunkan berat badannya, batas normal penurunan berat badan adalah setengah kilogram setiap minggunya atau sekitar 1,5-2kg setiap bulannya. Langkah yang paling efektif untuk mencegah obesitas atau kegemukan pada anak adalah pengawasan oleh orang tua. Orang tua diharapkan selalu memperhatikan pola makan anak, baik dari segi kuantitas maupun kualitas makanan, sehingga obesitas tidak terjdi pada anak. Akan tetapi juga perlu diingat, disamping pola makan dan gaya hidup ternyata alasan genetika juga sangat mempengaruhi. Selanjutnya, aktifitas anak diberikan porsi yang lebih banyak, dengan diajak bermain-main dan berolahraga. Anak yang kelebihan berat badan seharusnya dipisahkan dari teman yang lain, misalnya dia dari rumah diajak ke sekolah dengan jalan kaki, kemudian ketika dia pulang sekolah dicarikan jalan yang agak jauh. Metode-metode yang dilakukan untuk menjaga berat badan atau menurunkan berat badan adalah sama yaitu anak harus makan dengan pola makan yang sehat dan meningkatkan aktivitas fisiknya. Kesuksesan metode ini sangat bergantung pada komitmen untuk membantu anak melakukan perubahan ini.
OBESITAS PADA ANAK BISA TURUNKAN TINGKAT KECERDASAN. Category:
Sep 26, '06 10:37 AM for everyone
Other
Semarang-RoL-- Obesitas atau kegemukan pada anak terutama pada usia 6-7 tahun bisa menurunkan tingkat kecerdasan anak, karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan cenderung malas. "Obesitas secara berlebihan pada anak biasanya akan menyebabkan tingkat kecerdasan anak menurun," kata Dosen Fakultas Kedokteran Undip, Darmono, di Semarang, Selasa.Ia mengatakan, pada kondisi tersebut, umumnya aktivitas dan kreativitas anak akan menurun, kemudian dengan kelebihan berat badan anak menjadi malas. Bahkan, anak yang kegemukan pada waktu tidur akan mengalami kondisi tidak bernafas, kondisi dimana pada waktu tidur ada gelombang pernafasan yang berhenti, ibaratnya
orang yang tidur mendengkur ada waktu-waktu dia tidak bernafas, katanya. Obesitas pada anak, disebabkan oleh masukan makanannya yang berlebih. Selain itu, pada waktu lahir anak tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi dibiasakan pakai susu formula dalam botol, padahal anak yang diberi ASI, biasanya asupan asinya sesuai ketentuan berat badan bayi. Anak yang biasa meminum susu dalam botol, biasanya tidak dapat menghitung jumlah masukan makanan pada anak, bahkan para orang tua cenderung memberikan perawatan anak dengan membuat susunya lebih kental, sehingga melebihi porsi yang dibutuhkan anak. Kemudian, pada usia 4-5 tahun anak sudah mengalami kelebihan berat badan, karena sejumlah makan yang diberikan sebelumnya tanpa memperhatikan takaran kebutuhan anak, sehingga terjadi penimbunan makanan yang diekspresikan dalam lemak. Ia mengungkapkan, anak yang mengalami obesitas bisa dideteksi secara dini, bahkan ketika orang tuanya sedang hamil bisa diketahui melalui berat badan normal rata-rata antara 7-14 kilogram, tetapi jika melebihi angka 14 kilogram bisa dianggap sebagai obesitas. Penanganan anak yang mengalami kelebihan berat badan pada usia 5-6 tahun atau ketika masuk taman kanak-kanak (Tk), biasanya dikelompokkan pada usia mereka yang mengalami kelebihan berat badan dengan trik khusus berupa pengawasan pada makanannya, sehingga makanan yang dibawa dari rumah juga harus sesuai takaran. Selanjutnya, aktifitas anak diberikan porsi yang lebih banyak, dengan diajak bermainmain dan berolahraga. Anak yang kelebihan berat badan seharusnya dipisahkan dari teman yang lain, misalnya dia dari rumah diajak ke sekolah dengan jalan kaki, kemudian ketika dia pulang sekolah dicarikan jalan yang agak jauh. imbuhnya Adanya perdebatan obesitas akibat faktor genetik, dia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Badan Internasional Obeysitas Task Force (ITF) dari badan WHO yang mengurusi anak yang kegemukan, 99 persen anak obesitas karena faktor lingkungan, sedangkan yang dianggap genetik biasanya bukan genetik tetapi akibat faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini, dipengaruhi oleh aktivitas dan pola makan orang tua anak, misal pola makan bapak dan ibunya tidak teratur menurun pada anak, karena dilingkungan itu tidak menyediakan makanan yang tinggi energi, bahkan aktivitas dalam keluarga juga tidak mendukung. antara/mim
View more...
Comments