norma lbm 3 jiwa

March 11, 2019 | Author: Anonymous mKrNwly | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ghh...

Description

LBM 3 SERING PUSING, TIDAK BISA SANTAI...

STEP 1 1. anxiety anxiety:: an emotion emotional al reaction reaction to arise arise by causing causing uncertai uncertainly nly and non spesific spesific then then cause discomfort and feel threatened.

STEP 2

STEP 3 1.

why the patient patient feeling feeling palpitation palpitations s di!!iness di!!iness and sweating" sweating"

Teori Psikoanalitik  Sigmeun #reud menyata$an dalam bu$unya % 1&2' (nhibitons Symptoms )nxiety*

 bahwa $ecemasan adalah suatu sinyal $epada ego bahwa suatu dorongan yang tida$  dapat diterima mene$an untu$ mendapat$an perwa$ilan dan pelepasan sadar. Sebagai suatu suatu sinya sinyal l $ecema $ecemasan san menyad menyadar$a ar$an n ego untu$ untu$ mengam mengambil bil tinda$ tinda$an an defensi defensif  f  terhadap terhadap te$anan dari dalam. dalam. +i$a $ecemasan nai$ di atas ting$atan ting$atan rendah intensitas $ara$ter fungsinya sebagai suatu sinyal ia a$an timbul sebagai serangan pani$. Teori Perilaku ,asa cemas dianggap dianggap timbul sebagai sebagai respon dari stimulus ling$ungan ling$ungan yang spesifi$. spesifi$.

-onto ontoh hnya nya

seo seoran rang

ana$ ana$

la$ la$ila ila$i $i

yang ang

dibes ibesar ar$ $an

oleh oleh

ibun ibuny ya

yang ang

memperla$u$annya semenamena a$an segera merasa cemas bila ia bertemu ibunya. /elalui proses generalisasi ia a$an men0adi tida$ percaya dengan wanita. ah$an seorang ana$ dapat meniru sifat orang tuanya yang cemas. Teori Eksistensi Pada Pada ganggu gangguan an cemas cemas menye menyeluru luruh h tida$ tida$ didapa didapat$a t$an n stimul stimulus us rasa cemas cemas yang yang

 bersifat $ronis. (nti dari teori e$sistensi adalah seseorang merasa hidup di dalam dunia yang tida$ bertu0uan. bertu0uan. ,asa cemas adalah respon mere$a terhadap rasa $e$osongan $e$osongan e$sistensi dan arti. erdasar$an erdasar$an aspe$ biologis biologis didapat$an didapat$an beberapa beberapa teori yang mendasari mendasari timbulnya timbulnya cemas yang patologis antara lain:  Sistem saraf otonom  eurotransmiter   Neurotransmiter A. Nore Norei ine ne! !ri rine ne

4e0ala $ronis yang ditun0u$an oleh pasien dengan gangguan cemas berupa serangan  pani$insomnia ter$e0ut dan autonomic hyperarousal merupa$an $ara$teristi$ dari  pening$atan fungsi noradrenergi$. Teori umum dari $eterlibatan norepinephrine pada ganggu gangguan an cemas cemas adalah adalah pasien pasien tersebu tersebutt memili$ memili$ii $emamp $emampuan uan regula regulasi si sistem sistem noradrenergi$ yang buru$ ter$ait dengan pening$atan a$ti5itas yang mendada$. Sel sel dari sistem noradrenerg noradrenergi$ i$ terlo$alisasi terlo$alisasi secara primer pada locus ceruleus ceruleus pada rostral pons dan memili$i a$son yang men0urus pada $orte$s serebri sistem limbi$ medula oblongata dan medula spinalis. Percobaan pada primata menun0u$an bila diberi diberi stimulu stimuluss pada pada daerah daerah terseb tersebut ut menimb menimbul$ ul$an an rasa ta$ut ta$ut dan bila bila dila$u dila$u$an $an inhibisi primata tersebut tida$ menun0u$an adanya rasa ta$ut. Studi pada manusia didapat$an pasien dengan gangguan serangan pani$ bila diberi$an agonis reseptor 6 adrenergi$ 7 (soproterenol 8 dan antagonis reseptor 92 adrenergi$ dapat mencetus$an serangan pani$ secara lebih sering dan lebih berat. ebali$annya clonidine agonis reseptor 92 menun0u$an pengurangan ge0ala cemas. B. Ser Serotoni tonin n ;item ;itemu$ u$an anny nyaa bany banya$ a$ resep resepto torr serot seroton onin in tela telah h menc mencet etus us$a $an n penc pencari arian an peran peran

serotonin dalam gangguan cemas. erbagai stress dapat menimbul$an pening$atan 783./1 788 Gan&&uan Disosiati# Kon*ersi1 788.9>788./1 78? Gan&&uan Somato#orm 78?.9>78?./1 78; Gan&&uan Neurotik Lainn4a 78;.9>78;./1

N& eurosa adalah kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tak dapat diselesaikannya suatu konflik a-sadar. Kecemasan yg timbul dirasakan secara langsung atau diubah oleh berbagai mekanisme pertahanan psikologik (defence-mechanism) dan muncullah ge!ala-ge!ala sub!ektif lain yg mengganggu. Karena ada konflik, maka mengganggu sistem7susunan saraf otonom Bubis (ahli sikoanalisa /K "C)  >eurosa dapat dipandang sebagai suatu bentuk khusus dari pen!elmaan 





ansietas dan pen!elmaan ikhtiar individu untuk meniadakan ansietas itu  8ontoh 6 hobia isau D= CCC



angguan neurotik adalah gangguan mental yg tidak mempunyai dasar organik (fungsional) yg dpt ditun!ukkan, pasien cukup mempunyai tilikan (insight) serta kemampuan daya nilai realitasnya tdk terganggu dan prilakunya biasanya masih di dalam batas-batas normal sosial serta

 •

kepribadiannya tetap utuh. 8ontoh 6 hobia Tikus. Daya realitasnya pada sikosa terganggu

Klasifikasi6 /.0-/.0# /.0 angguan an9ietas phobic. isa bersamaan dengan depresi  o /.0. Tanpa panik /.0.$ Disertai panik  ?gorafobia6 Takut7 menghindari situasi sulit untuk mnyelamatkan diri. hobia social6 takut menghindari situasi social7 takut dikritik anik serangan keemasan mendadak dan hebat ang. ?n9ietas menyeluruh6 kecemasan berlebihan dari hal yang biasa. angguan ini biasanya dimiliki oleh orang yang berkepribadian Dependen  +enghindar  /.0$ angguan an9ietas lainnya. +anifestasi an9ietas menon!ol dan tidak

o

terbatas pada saat ttt /.03 angguan obsesif kompulsif. /.0% ;eaksi terhadap stress berat dan gangguan penyesuaian /00 angguan dissosiatif  /04 gangguan somatoform /0# angguan somatoform lainnya

o o o o o

D*+ CE o o o o o o o o

angguan kecemasan umum  ?goraphobia, agorapobia spesifik dan social angguan obsesi kompulsif  angguan distimik angguan konversi angguan depersonalisasi angguan &ipokondriasis angguan seksual

=.GANGGUAN %EMA

+

6e2$n$&$6  @?n9ietas adalah pera&aan an1 d$2$0&, an1 &an1at t$da menenan1an , agak tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan ter!adi. erasaan ini disertai dengan suatu atau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang tertentu. erasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak,  !antung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air  besan. erasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah. @ ( Harold I. LIEF)  @?nenvous condition of unrest ( Leland E. HIN!IE dan "o#ert ! $A%&ELL)  @?n9ietas adalah pera&aan t$da &enan1 an1 "a& an1 d$&ebaban ole" d01aan aan ba"aa ata0 2r0&tra&$  yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya.A ( '.' "EN)



8emas adalah perasaan takut terus menerus terhadap bahaya yang seolah-olah terus mengancam, yang sebenarnya tidak nyata tetapi hanya dalam perasaan penderita sa!a.



( Psi*iatri II !imtomatologi+ F, -NIP) Kecemasan 6 &0at0 &$nal yang menyatakanF ia memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. ?tau respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui,

internal, samar-samar, dan konfliktual  %ema& Normal suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, dari perubahan, dari pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba, dan dari penemuan identitasnya sendiri dan arti hidup. E+. anak masuk sekolah pertama kali  %ema& 7atolo1$& respon yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada intensitas atau durasinya.  (!inopsis Psi*iatri+ ,aplan / !adoc* ed. 0 1ilid dua)

+ Et$olo1$  ?da 3 teori 6 = Teor$ 7&$olo1$& a. Teori sikoanalitik  +enurut /reud, kecemasan sebagai sinyal guna menyadarkan ego untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam diri.  Ke#ema&an $d ata0 $mp0l& berhubungan dengan ketidaknyamanan primitif dan difus dari seorang bayi !ika mereka merasa terlanda oleh kebutuhan dan stimuli dimana keadaan tidak berdaya mereka tidak memungkinkan pengendalian.  Ke#ema&an perp$&a"an ter!adi pada anak-anak yang agak besar tapi masih dalam masa praoedipal, yang takut kehilangan cinta atau bahkan ditelantarkan oleh orangtuanya !ika mereka gagal mengendalikan dan mengarahkan impulsnya sesuai dengan standar dan kebutuhan orangtuanya.  Ke#ema&an Ka&tra&$ menandai anak oedipal, khususnya dalam hubungan dengan impuls seksual anak yang sedang berkembang, dicerminkan dalam kecemasan kastrasi dari dewasa.  Ke#ema&an 0pere1o merupakan akibat langsung dari perkembangan akhir  superego yang menandai berlalunya kompleks 5edipus dan datangnya periode latensi prapubertal. b. Teori erilaku  +enyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifik.  29 6 seseorang dapat bela!ar untuk memiliki suatu respon kecemasan internal dengan meniru respon kecemasan orangtuanya. c. Teori 2ksistansial  ahwa seseorang men!adi menyadarinya adanya kehampaan yang menon!ol di dalam dirinya, perasaan yang mungkin lebih mengganggu daripada penerimaan kematian mereka yang tidak dapat dihindari.  Kecemasan adalah respon seseorang terhadap kehampaan eksistensi dan arti yang berat tersebut. ' Teor$ B$olo1$& a. *istem *araf 5tonom  *timulasi sistem saraf otonom menyebabkan ge!ala tertentu (cor 6 takikardia, muskular 6 nyeri kepala, CT 6 diare, pernafasan 6 nafas cepat) b. >eurotransmitter   >2, serotonin  ??  >2  agonis adrenergik beta  antagonis adrenergik-alfa3  pencetus c. enelitian encitraan 5tak  Kelainan di korteks fro ntalis, occipital, dan temporal



8ontoh6 pada gangguan an9ietas didapati kelainan di korteks frontalis, oksipital, temporalis. aGFda gangguan panik didapati kelainan pada girus para hipokampus. d. enelitian enetika  enelitian ini mendapatkan, hampir separuh dan semua pasien dengan gangguan panik memiliki sekurangnya satu sanak saudara yang !uga menderita gangguan *inopsis sikiatri, Kaplan  *adock ed. 1 !ilid dua

+

Man$2e&ta&$ Kl$n$&! + Ge3ala p&$olo1$! Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut AgilaA, takut

+

kehilangan kontrol dan sebagainya. Ge3ala 2$&$! emetar, berkeringat, !antung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-lain. (r. E2alina Asna3i Hutagalung+ !p.,'+!I%P!I-% !EHA"I ,E!EHA4AN 'I5A+ I,A4AN ,4E" INNE!IA) angguan ansietas pada dasarnya mempunyai penyebab m0lt$2ator$al , baik dari diri sendiri, faktor biologis, faktor sosial, psikologis, penyalahgunaan7pemakaian obat tertentu secara berlebihan, maupun ge!ala yang timbul dari suatu penyakit lain(/racchione, 30). 5ator b$olo1$& an&$eta& mer0paan a$bat dar$ rea&$ &ara2 otonom an1 berleb$"an,  sebagai contoh +* atau Pre Menstrual Syndrome, disamping dapat ter!adi gangguan fisik ternyata +* !uga dapat memunculkan ansietas, berupa gangguan mental seperti mudah tersinggung dan sensitif. *edangkan dari aspek psikoanalisis, ansietas dapat ter!adi akibat impuls-impuls bawah sadar (seks, agresi, dan ancaman) yang masuk ke alam sadar, atau mekanisme pertahanan !iwa yang tidak sepenuhnya berhasil, dapat menimbulkan ansietas yakni reaksi fobia.  ?nsietas !uga timbul sebagai e2e &e0nder   dari suatu penyakit, misalnya pasien yang menderita penyakit kanker ternyata !uga sering menderita gangguan psikis seperti depresi, ansietas dan gangguan lainnya, ketakutan pasien akan penyakit yang dideritanya atau pun kesakitan fisik yang dialaminya dari suatu penyakit itulah yang men!adi penyebab timbulnya ansietas. 6ar$ pendeatan &o&$al, ansietas dapat disebabkan karena frustasi , on2l$, teanan, r$&$&, eta0tan an1 ter0& mener0&  yang disebabkan oleh kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi, adanya kecenderungan -kecenderungan harga diri yang terhalang, repressi terhadap macam-macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara sempurna(incomplete repress), atau dorongandorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat, sehingga mengakibatkan banyak konflik batin(8ameroon, 30)  ?nsietas !uga timbul sebagai e2e &e0nder dar$ &0at0 pena$t,   misalnya pasien yang menderita penyakit kanker ternyata !uga sering menderita gangguan psikis seperti depresi, ansietas dan gangguan lainnya, ketakutan pasien akan penyakit yang dideritanya atau pun kesakitan fisik yang dialaminya dari suatu penyakit itulah yang men!adi penyebab timbulnya ansietas, misal saat sekarat mendekati kematian atau mengalami penderitaan akibat suatu penyakit. 7enala"10naan ata0 pen110naan obat/>at tertent0 an1 berleb$"an  !uga merupakan salah satu penyebab utama ansietas. *eperti alkoholisme, intoksikasi kafein, hipertiroidisme, dan feokromositoma harus disingkirkan dalam mengatasi ge!ala ansietas ini(rust, 31). Karena sebagian besar orang akan berlari ke hal-hal tadi untuk menghadapi ansietas yang timbul pada dirinya. eberapa 'at yang dapat menyebabkan ansietas anatara lain 6 -?nticonvulsants(8arbama'epine, ethosu9imide) -?ntihistamines -?ntimicrobials(8ephalosporins, oflo9acin, aciclovir, isonia'id) -ronchodilators(Theophyllines)

+

-Digitalis(pada level toksik) -5estrogen -Bevodopa -8orticosteroids -Thyro9ine ->on-steroidal anti-inflammatory drugs(Cndomethacin) -Thyro9ine +emang mungkin dalam penggunaan beberapa obat-obatan lain terkadang  !uga menyebabkan tremor atau palpitasi seperti ansietas, namun ini dapat dibedakan dari ansietas melalui pemeriksaan klinis lebih lan!ut  ?nsietas !uga dapat disebabkan karena adanya pengaruh 2ator 1enet$ dari keluarga. enelitian telah melaporkan bahwa duapertiga sampai tigaperempat pasien yang terkena ansietas memiliki sekurang-kurangnya satu sanak saudara dera!at pertama dengan ansietas spesifik tipe spesifik yang sama(rust, 31) +eskipun demikian masih banyak penyebab ansietas yang harus selalu dicari, untuk itu diperlukan anamne&$& an1 len1ap &epert$ a&al t$mb0lna 1e3ala dan matr$& $nterper&onal dan &o#$al berm0lana 1e3ala .HH C>?T CT"... IJJI Kla&$2$a&$! BENTUK GANGGUAN AN?IETA



angguan anik angguan /obik angguan 5bsesif-kompulsif angguan *tres asca Trauma angguan stres ?kut



angguan ?n9ietas +enyeluruh.

• • • •

Ket! =. GANGGUAN 7ANIK •

 ?da dua kriterla angguan panik 6 gangguan panik tanpa a1ora2ob$a dan 1an110an pan$ den1an a1oro2ob$a kedua gangguan panik ini harus ada serangan panik. GAMBARAN K4INI

*erangan panik pertama seringkali &pontan, tanpa tanda mau serangan panik, walaupun serangan panik kadang-kadang ter!adi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas seksual atau trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui tiap kebiasaan atau situasi yang sering mendahului serangan panik. *erangan sering dimulai dengan periode ge!ala yang meningkat dengan cepat selama $ menit. Ge3ala mental 0tama adalah ketakutan yang kuat, suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. asien biasanya tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya. asien mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda 2$&$ adala" takikardia, palpitasi, sesak nafas dan berkeringat. asien seringkali mencoba untuk mencari bantuan. *erangan biasanya berlangsung 3 sampai % menit. A1ora2obma 6 pasien dengan agorafobia akan menghindari situasi dimana ia akan sulit mendapatkan bantuan. asien mungkin memaksa bahwa mereka harus ditemani setiap kali mereka keluar rumah. 7E6OMAN 6IAGNOTIK AGORA5OBIA •

Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasi dimana kemungkinan sulit meloloskan diri *ituasi dihindari, misal !arang bepergian



Kecemasan atau penghindaran fobik bukan karena gangguan mental lain, misal fobia sosial



7E6OMAN 6IAGNOTIK GANGGUAN 7ANIK

• •

• •



*erangan panik rekuren dan tidak diharapkan *ekurangnya satu serangan , diikuti satu atau lebih 6 kekawatiran menetap akan mengalami serangan tambahan, ketakutan tentang arti serangan, perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan *erangan panik bukan karena efek fisiologis langsung atau suatu kondisi medis umum *erangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. misal gangguan obsesif kompulsif. angguan panik bisa dengan agorafobia atau tanpa agorafobia TERA7I

Kon&el$n1 dan med$a&$. Kon&el$n1! a!ari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi an9ietas bukan pada ge!ala fisik, rileks, latihan pernafasan. Cdentifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan !antung, hanya panik, akan berlalu. Med$a&$ ! banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi. ila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan (imipramin 34 mg malam hari, dosis bisa sampai $ $4 mg malam selama 3 minggu ). ila serangan !arang dan terbatas beri anti an9ietas, !angka pendek (lora'epam ,4 $ mg % dd $ atau alpra'olam ,34 $ mg % dd $) hindari pemberian  !angka pan!ang dan pemberian medikasi yang tidak perlu. '. GANGGUAN 5OBIK enelitian epidemiologis di ?merika *erikat menemukan 4 $ persen populasi menderita gangguan ini . 5OBIA adala" &0at0 eta0tan an1 t$da ra&$onal  yang menyebabkan penghindaran yang disadari terhadap obyek, aktivitas, atau situasi yang ditakuti. 5ob$a &pe&$2$! takut terhadap binatang, badai, ketinggian, penyakit, cedera, dsb 5ob$a &o&$al! takut terhadap rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan sosial seperti berbicara di depan umum, dsb 7E6OMAN 6IAGNOTIK



;asa takut yang !elas, menetap dan berlebihan atau tidak beralasan (obyek 7situasi) emaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan kecemasan +enyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan



*ituasi fobik dihindari

• •

TERA7I Konseling dan medikasi6 dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat daftar situasi yang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara-cara menghadapi rasa takut tersebut. Dengan konseling banyak pasien tidak membutuhkan medikasi. ila ada depresi bisa diberi antidepresan lmipramin 4 $4 mg7 hari. ila ada an9ietas beri antian9ietas dalam waktu singkat, karena bisa menimbulkan ketergantungan. eta blokerdapat mengurangi ge!ala fisik. Konsultasi spesialistik bila rasa takut menetap *. GANGGUAN OBEI5-KOM7U4I5 revalensi seumur hidup gangguan obsesif-kompulsif pada populasi umum diperkirakan adalah 3-% persen. OBEI5 adala"p$$ran, pera&aan, $de yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki. KOM7U4I5 adala" t$n1a"-la0 yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki. 7E6OMAN 6IAGNOI  ikiran, impuls, yang berulang  erilaku yang berulang

 +enyadari bahwa obsesif-kompulsif adalah berlebihan atau tidak beralasan  5bsesif-kompulsif menyebabkan penderitaan  Tidak disebabkan oleh suatu 'at atau kondisi medis umum. TERA7I Konseling dan medikasi 6 mengenali, menghadapi, menantang pikiran yang berulang dapat mengurangi ge!ala obsesd, yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif. Batihan pernafasan. icarakan apa yang akan dilakukan pasien untuk mengatasi situasi, kenali dari perkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. ila diperlukan bisa diberi Klomipramin $ - $4 mg, atau golongan *elected *erotonin ;euptake Cnhibitors. Konsultasi spesialistik bila kondisi tidak berkurang atau menetap. @. GANGGUAN TRE 7A%A-TRAUMA asien dapat diklasifikasikan mendenta gangguan stres pasca-trauma, bila mereka mengalami suatu &tre& an1 aan ber&$2at tra0mat$  bagi hampir semua orang. Trauma bisa berupa trauma peperangan, bencana alam, penyerangan, pemerkosaan, kecelakaan. Gan110an &tre&-pa&#a tra0ma terd$r$ dar$! - pengalaman kembali trauma melalui mimpi dan pikiran, penghindaran yang persisten oleh penderita terhadap trauma dan penumpulan responsivitas pada penderita tersebut, kesadaran berlebihan dan persisten. Ge3ala penerta yang sering dan gangguan stres pasca-trauma adalah depresi, kecemasan dan kesulitan kognitif(contoh pemusatan perhatian yang buruk) revalensi seumur hidup gangguan stres pasaca-trauma diperkirakan C sampai % persen populasi umum, 4 sampai $4 persen mengalami bentuk gangguan yang subklinis. Lalaupun gangguan stres pasca-trauma dapat ter!adi pada setiap usia, namun 1an110an pal$n1 menon3ol pada 0&$a dewa&a m0da. 7E6OMAN 6IAGNOTIK TRE 7A%ATRAUMA  ?. Telah terpapar dengan peristiwa traumatik, didapati6 mengalami, menyaksikan, dihadapkan dengan peristiwa yang berupa ancaman kematian, o atau kematian yang sesungguhanya atau cedera yang serius,atau ancaman integritas fisik diri sendiri atau orang lain respon berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya o . Keadan traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu atau lebih cara berikut6 rekoleksi yang menderitakan, rekuren dan mengganggu tentang ke!adian o +impi menakutkan yang berulang tentang ke!adian o berkelakuan atau merasa seakan-akan ke!adian traumatik ter!adi kembali o penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang o menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek ke!adian traumatik reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang o menyimbolkan atau menyerupai aspek ke!adian traumatik 8. enghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan trauma D. e!ala menetap, adanya peningkatan kesadaran , seperti dua atau lebih berikut6 kesulitan tidur, irritabilitas, sulit konsentrasi, kewaspadaan berlebihan, respon ke!ut yang berlebihan. 2. Bama gangguan ge!ala ,8,D adalah lebih dari satu bulan. /. angguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, peker!aan, atau fungsi penting lain. 4. REAKI TRE AKUT *uatu gangguan sementara yang cukup parah yang ter!adi pada seseorang tanpa adanya gangguan !iwa

lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yang luar biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa !am atau hari. *tresornya dapat berupa pengalaman traumatik yang luar biasa . Kerentanan individu dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam ter!adinya dan keparahannya suatu reaksi stres akut. 7E6OMAN 6IAGNOTIK &arus ada kaitan waktu yang langsung dan !elas antara ter!adinya pengalaman stresor luar biasa dengan onset dan ge!ala. 5nset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan segera setelah ke!adian. *elain itu ditemukan (a) terdapat gambaran ge!ala campuran yang biasanya berubah-ubahF selain ge!ala permulaan berupa keadaan @ terpakuA , semua ge!ala berikut mungkin tampak6 depresif, an9ietas, kemarahan, kekecewaan, overaktif dan penarikan diri, akan tetapi tidak satupun dan !enis ge!ala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu lama. (b) pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dan stresomya, ge!ala-ge!alanya dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa !am)F dalam hal dimana stres tidak dapat dialihkan, ge!ala-ge!ala biasanya baru mulai mereda setelah 30 - 0# !am dan biasanya menghilang setelah % hari. . GANGGUAN AN?IETA MENE4URUH ambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya an9ietas yang menel0r0" dan menetap berta"an lama, e!ala yang dominant sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang berkepan!angan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhankeluhan yang la'im di!umpai. Ketakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan

7E6OMAN 6IAGNOTIK asien harus menun!ukan ge!ala primer an9ietas yang berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulan. e!ala-ge!ala ini biasanya mencakup hal-hal berikut 6 kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, overaktivitas otonomik 9. GANGGUAN %AM7URAN AN?IETA 6AN 6E7REI Kategori campuran ini harus digunakan bilamana terdapat ge!ala an9ietas maupun depresi, di mana masingmasing tidak menun!ukkan rangkaian ge!ala yang cukup berat untuk menegakkan diaognosis tersendiri. (r. E2alina Asna3i Hutagalung+ !p.,'+!I%P!I-% !EHA"I ,E!EHA4AN 'I5A+ I,A4AN ,4E"  INNE!IA)

STEP ?

genetic

en5ironment7 experience d8

 biological in brain

social interacton

anxiety symptoms

fobis anxiety

crowded place

other anxiety

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF