Noise Multipel

November 16, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Noise Multipel...

Description

TUGAS MATA KULIAH INTERPRETASI DATA SEISMIK

MULTIPLE & NOISE

Oleh :

NANIK ALVIANDARI 115.140.003

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA 2017

MULTIPLE

Multiple adalah pengulangan refleksi akibat terperangkapnya gelombang sismik dalam air laut atau terperangkap dalam batuan lunak sehingga refleksi gelombang yang diterima oleh geofon di permukaan lebih dari satu kali. Pantulan multiple sering kali mengganggu pantulan gelombang primer dan menjadikan section seismik yang buruk. Refleksi multiple lebih sering ditemui pada data seismik laut karena adanya perbedaan impedansi yang sangat tajam antara permukaan air dan udara, di mana koefisien refleksi dari udara-air mendekati 1. Multiple merupakan salah-satu bagian dari gangguan koheren (coherent noise). Ciri-ciri dari gangguan koheren adalah gangguan tersebut tidak dapat diprediksi ketika pengambilan data seismik di lapangan serta memiliki suatu keteraturan dalam keberadaan di data seismik. Di dalam rekaman seismik, masing-masing multiple akan menunjukkan morfologi reflektor yang sama dengan reflektor primernya, namun membutuhkan waktu yang berbeda. Berikut gambaran dan penjelasan beberapa jenis multiple yang sering dijumpai.

Gambar 1.1 Beberapa macam multiple: (a) water bottom atau free surface multiple, (b) peg-leg multiple, (c) intra-bed atau internal multiple

Water bottom multiple (a) biasanya terjadi pada dasar air laut dengan efek berupa pemantulan ganda dengan waktu tempuh pemantulan gelombang yang terperangkap sama dengan waktu tempuh sea bottom. Sebagai contoh jika waktu

tempuh sea bottom 300 ms, maka multiple nya akan muncul 300 ms x 2 = 600 ms. Jika gelombang terperangkap 3 kali maka multiple water bottom berikutnya akan muncul pada 300 ms x 3 = 900 ms, begitu seterusnya. Peg-leg multiple (b) akan muncul pada waktu tempuh gelombang primer (top gamping) ditambah waktu tempuh sea bottom. Intra-bed multiple (c) akan muncul pada waktu tempuh gelombang primer top gamping ditambah waktu tempuh dalam shale. Secara keseluruhan, menurut Lillie dan Robert (2006) multiple dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lama waktu penjalaran gelombangnya, yaitu short period multiple dan long period multiple. Kedatangan long period multiple terlihat Sedangkan

jelas

sebagai

event setelah kedatangan

event primernya.

short period multiple datang lebih cepat yaitu memiliki waktu

kedatangan yang mendekati event primer, sehingga sangat mengganggu event primernya. Penghilangan multiple merupakan masalah yang telah lama ada pada eksplorasi

geofisika.

Beberapa

metode

yang

dapat

dilakukan

untuk

menghilangkan multiple antara lain: 1. Radon Filter

Gambar 1.2 Pemetaan eventdari domain T-X ke domain τ-ρ

Radon Filter: merubah domain data dari domain jarak-waktu menjadi domain τ-ρ (intercept time-ray parameter) agar pada domain

τ-ρ suatu multiple akan mudah dibedakan dengan data primernya. Prinsip kerja Radon Transform dengan merubah data dari domain T-X (timeoffset) menjadi domain τ-ρ Radon Transform dikenakan pada data Common Mid-Point (CMP) gather yang sudah terkoreksi NMO atau pada Common Shot gather dengan menjumlahkan data sepanjang jalur stacking yang didefinisikan dengan persamaan t = τ + qx2 dengan q = p Langkah-langkah yang ditempuh dalam transformasi Radon untuk menghilangkan noise sebagai berikut: 

Pada

proses

pengolahan

data

Radon Transform parabolik

pertama menggunakan input dari CMP gather yang dikoreksi NMO

dengan

menggunakan

kecepatan hasil

telah dari

analisis kecepatan kedua.

Gambar 1.3 (A) Semblance sebelum dilakukan proses Radon Transform parabolik. (B) Semblance Setelah dilakukan proses Radon Transform parabolik.

Gambar 1.4 Stack setelah dilakukan demultiple dengan menggunakan metode Radon Transform parabolik



Setelah melakukan picking velocity pada tahap analisis kecepatan, maka didapatkan kecepatan yang akan kita gunakan untuk membuat stack. Dengan membandingkan hasil stack, kita dapat melihat

perbedaan antara

hasil stack dengan

menggunakan

metode Radon Transform parabolik. Akan tetapi dengan menggunakan metode Radon Transform parabolik masih memiliki kerungan yaitu: 

Radon Transform parabolik mampu menekan multiple tapi kurang baik dalam meng-cover daerah near-offset karena adanya refleksi dari gelombang primer dan gelombang multiple yang dibedakan disekitar

zero-offset pada

domain

sulit

T-X sehingga

meninggalkan multiple residu. 

Pada spektrum kecepatannya (semblance), yaitu penguatan energi bukan pada event sehingga seolah-olah terjadi suatu event.

2. SRME SRME metode Surface-Related Multiple Elimination (SRME) diterapkan melalui tiga langkah yaitu: 

Langkah pertama meliputi penghapusan noise non fisik, melalui keteraturan data untuk mendapatkan konfigurasi sumber seismik dan perekam yang konstan, menghilangkan interpolasi near offsets (jarak antara sumber seismik dan penerima terdekat) dan intermediate offset (jarak antara sumber seismik dan penerima menengah), serta menghapus gelombang langsung dan refleksi gelombang permukaan.



Langkah

kedua

adalah

prediksi multiple.

Prediksi

ini

di

dasarkan pada pengamatan bahwa setiap multiple permukaan dapat diprediksi melalui keteraturan rekaman gelombang dari data itu sendiri. 

Langkah yang terakhir, input data total dikurangi dengan prediksi multiple, sehingga menghasilkan data yang bersih dari multiple. Menurut Dragoset,dkk., (2010) multiple dapat diprediksi

pada waktu kedatangan

yang

tepat

tetapi

tidak

dengan

amplitudo yang tepat. Lebih tepatnya, orde multipel yang lebih tinggi amplitudonya di luar prediksi. Proses subtraksi adaptif dengan waktu kedatangan gelombang seismik yang bervariasi dapat mengatasi perbedaan amplitudo tersebut. Khusus untuk data laut dalam, di mana perbedaan

orde dari multiple dapat

dipisahkan dalam domain waktu, maka pendekatan subtraksi adaptif ini bekerja sangat baik. Sedangkan pada pengerjaan SRME melalui beberapa tahapan berikut: 

Analisis Start Time Call Pada

tahap

ini

diaplikasikan

general

mute

untuk

menghilangkan efek lapisan air yang mengandung noisefisis, sehingga data hasil start time call yang dimiliki bebas dari noise dan prediksi multipel dapat dilakukan dengan baik. 

Analisis Rekonstruksi Zero-Offset Pengambilan

data

di

lapangan

tidak didesain

untuk

merekam nilai trace pada zero offset. Oleh karena itu dilakukan rekonstruksi nilai trace padakawasan zero offset. 

Analisis Prediksi Multiple Multipel diprediksi berdasarkan asumsi bahwa multipel yang terjadi memiliki waktu kedatangan 2 kali gelombang primernya. Perhitungannya dimulai pada event seismik di zero offset dengan konfigurasi jarak stasiun dan distribusi offset yang seragam. Hal tersebut dikarenakan pada data seismik laut multipel dapat terpisahkan melalui perpedaan waktu tiba gelombang pada offset yang sama dari gelombang primernya.



Analisis Substraksi Adaptif Model prediksi multipel yang dihasilkan dapat memodelkan multipel pada waktu kedatangan multipel yang tepat tetapi dengan amplitudo yang tidak tepat, sehingga amplitudo model multipel tidak sama dengan amplitudo data yang dimiliki. Oleh karena itu

harus dilakukan proses substraksi adaptif

yang

mensubtraksi

multipel dari data. Konsep dasar dari substraksi adaptif ini adalah menggunakan

filter

least

square yang mencocokkan

model multipel dengan data dari trace demi trace.

INTERPRETASI NOISE

A

B

D

C

C B A Keterangan; 1. 2. 3. 4.

A= multiple B= gound roll C= difraksi D= efek distorsi kecepatan

Pada bagian A memperlihatkan adanya refleksi yang sama pada kedalaman yang lebih dalam di bagian bawah, dianggap sebagai suatu multiple. Gelombang permukaan atau ground roll terlihat pada bagian B di sisi kiri saat gelombang mulai menjalar. Bagian C menunjukkan difraksi gelombang dimana pola refleksinya tiba-tiba memiliki kemiringan dan tidak teratur sehingga tidak memungkinkan ada pelapisan seperti itu kecuali pada kawasan karst. Pada bagian yang ditandai huruf D menunjukkan adanya lapisan yang tiba-tiba memiliki down dip, diperkirakan efek distorsi kecepatan akibat adanya perbedaan fasies batuan di bawah permukaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Abdullah. 2007. Multiple. Diunduh dari http://ensiklopediseismik.blogspot. co.id/2007/09/multiple.html?m=1 diakses pada 20 Februari 2017. Fajrin, Maulana dkk. 2012. PENEKANAN GELOMBANG MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE RADON TRANSFORM DI LAPANGAN ‘DSCR’ DAERAH KALIMANTAN dalam Journal Geofisika Vol 1 Juwono, dkk. 2014. Penggunaan Metode Surface Related Multiple Elimination 2D Untuk Mereduksi Multiple Pada Data 2D Laut / Tidak Diterbitkan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF