March 29, 2017 | Author: muhammad_alkahf | Category: N/A
MIND CONTROL
TATANAN BARU PALING MENANTANG
NICK BEGICH ©2005
MIND CONTROL TATANAN BARU PALING MENANTANG
Diterjemahkan oleh SeSa Media anggota dari JSF [WORKGROUP] SeSa Media & logo adalah merek milik JSF [WORKGROUP] Penerjemahan & penyuntingan oleh Jookut dkk. Desain sampul & grafis oleh RGB@SKY Studio Buklog Bukupedia SeSa Media Terjemahan Mind Control: The Ultimate Brave New World / SeSa Media a4. h. mm. JRCW 12347 060MT 108CR 1. Mind Control. 2. Teknologi. 3. Militer. EA3—2010.tr1070B Semua hasil kerja SeSa Media terdaftar di JOO Rights Commons Work. Dengan demikian, telah dapat dipastikan bahwa hasil terjemahan ini tidak muncul dengan sendirinya dan menjadi pengakuan jelas & tegas bahwa SeSa Media-lah yang telah mengerjakan semua proses penerjemahan buku ini. Agar di kemudian hari tidak muncul fitnah bahwa buku ini tidak diterjemahkan melainkan muncul dengan sendirinya begitu saja, atau fitnah bahwa si penerjemah buku ini hanya mengaku-aku menerjemahkan. Jooright 2010 SeSa Media Joo rights reserved. Semua yang kami lakukan bukan demi kepentingan komersial. Jadi, kami tidak menghutangi Anda dengan apa yang kami lakukan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami minta agar hasil terjemahan kami tidak dikomersialkan oleh pembaca sekalian. Jika Anda tidak mengindahkannya, maka pernyataan ini dapat diartikan sebagai bentuk tanggungjawab kami kepada mereka yang mengerti dan mengindahkan.
Terjemahan ini diterbitkan oleh SeSa Media, UKM., Jl. Hidup 47, Long East, 12347. Jooright 2011 SeSa Media, UKM. Joo rights reserved. Terjemahan ini telah dicatat sebagai salah satu karya SeSa Media dalam JOO Rights Commons Work. Tak satupun di dalam bagian terjemahan ini yang muncul dengan sendirinya. Kunjungi situs kami di http://sesamedia.wordpress.com
PRAKATAW
SECARA KHUSUS, kami mohon maaf kepada Nick Begich yang telah menulis “CONTROLLING THE HUMAN MIND“ dan juga Nexus Magazine yang telah memuat sebagiannya menjadi “MIND CONTROL: THE ULTIMATE BRAVE NEW WORLD”. Proses penerjemahan ini kami lakukan tanpa meminta izin kepada Anda sekalian. Karena itu, dengan ini kami juga mengakui bahwa kami akan disalahkan jika ada penggunaan istilah yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. Jika yang kami lakukan ini dapat dikatakan sebagai bentuk kebebasan (meskipun dalam beberapa bagian ataupun sebagian, kami tidak setuju seluruhnya), semoga Anda setuju dengan apa yang kami lakukan. Kami tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penerjemahan buku ini. Untuk Anda pembaca terjemahan ini, kami nyatakan bahwa kami tidak menambah (kecuali judul PENDAHULUAN) atau mengurangi sesuatu apapun dalam isi terjemahan ini. Jika ada kekurangtepatan dalam menyampaikan maksud kalimat dan istilah, kami mohon maaf dengan sebesar-besarnya, baik kepada yang sangat mengerti Konspirasi, Sejarah, Teknologi, Bahasa Indonesia, ataupun Bahasa Inggris. Akhirnya, kami persembahkan setiap hasil terjemahan kami ini khusus kepada Umat Islam di negeri ini dari Merauke sampai Sabang, dari Talaud sampai Rote, dan secara umum untuk masyarakat Indonesia. GRATIS! FREE!
COPYRIGHT
Copyright ©2006 Nexus Magazine Volume 13, Number 2 (February – March 2006 & April – May 2006) PO BOX 30, Mapleton Qld 4560 Australia. Email Website
:
[email protected] : www.nexusmagazine.com
Extracted from: “Controlling the Human Mind” by Nick Begich, MD Copyright ©2005 Earthpulse Press, Inc. PO Box 201393 Anchorage, Alaska 99520, USA http://www.earthpulse.com All rights reserved. No part of this book may be reproduced without written permission from the publisher. The publisher takes no responsibility for the use of any of the materials or methods described in this book, nor for the products thereof.
6
DAFTAR ISI
Joo Rights Commons Work Prakataw Copyright PENDAHULUAN
7
MK-ULTRA
11
PERANG PIKIRAN
14
PESAN SUBLIMINAL DAN PENGGUNAAN KOMERSIAL
21
STANDAR BARU PENGERTIAN INGATAN
23
EFEK PENDENGARAN
24
KONEKSI OTAK DENGAN KOMPUTER
31
APA YANG ADA DALAM PIKIRAN ANDA?
32
BERDANSA DENGAN LAGU DARI DRUMMER TAK DIKENAL
35
PENGONTROLAN PIKIRAN DAN TUBUH
38
SENJATA PIKIRAN
43
KORBAN MIND CONTROL
48
ENDNOTE
50
SeSa Na Nuhun Ka
7
PENDAHULUAN
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI UNTUK MENSTIMULASI OTAK DAN MENGONTROL PIKIRAN BISA BERMANFAAT, TAPI PUNYA SISI GELAP YANG TELAH DIEKSPLOITASI SELAMA BERDEKADE-DEKADE OLEH PERENCANA MILITER DAN INTELIJEN
Tampaknya mungkin pula untuk menciptakan ucapan kesetiaan dalam tubuh manusia, meningkatkan kemungkinan sugesti tersembunyi dan arahan psikologis... Sehingga memungkinkan untuk “berbicara” dengan musuh-musuh terpilih dengan cara yang paling mengganggu mereka. — Angkatan Udara AS, New World Vistas: Air and Space Power for the 21st Century.1
I
DE bahwa otak bisa dibuat berfungsi pada level yang lebih efisien dan lebih terarah telah menjadi subjek riset para ilmuwan, penganut mistik, praktisi kesehatan, dan lain-lain, sepanjang manusia merenungkan masalah semacam itu. Dalam dekade terakhir, kemajuan sains otak telah mulai memberikan hasil signifikan. Hasil riset-riset itu sungguh mengejutkan, menantang, dan jika disalahgunakan, bisa mengerikan. Kepastian dari riset itu ialah bahwa ia akan terus berjalan. Ide bahwa manusia bisa dipengaruhi oleh generator sinyal eksternal yang menciptakan, misalnya, medan-medan elektromagnetik bergetar, cahaya bergetar, dan sinyal suara bergetar, bukanlah hal baru. Informasi berikut mempertontonkan beberapa kemungkinan dan memberi isyarat tentang potensi teknologi tersebut. Di sisi positif, periset cahaya dan suara tengah mencapai kemajuan besar di sejumlah bidang, termasuk pemecahan learning disability (ketidakmampuan menangkap pelajaran), attention deficit disorder (kurang fokus), pemulihan stroke, akselerasi belajar, kecanduan narkotika/alkohol, dan peningkatan performa manusia. Riset tersebut telah
8 memperlihatkan bahwa keadaan tertentu pada otak bisa dipengaruhi sedemikian rupa yang menyebabkan perubahan dalam otak itu sendiri. Perubahan-perubahan ini memungkinkan orang-orang untuk mempengaruhi kondisi tertentu dalam pikiran dan tubuh di luar kendali kita. Militer dan pihak lainnya yang tertarik pada hal-hal demikian juga telah memfokuskan sejumlah besar riset dalam bidang ini untuk meningkatkan performa prajurit serta menurunkan performa musuh. Langkah besar dalam bidang pengendalian perilaku sekarang dimungkinkan dengan sistem-sistem yang telah dan sedang dikembangkan oleh sebagian besar negara maju di planet ini. Teknologi-teknologi baru ini merepresentasikan pendekatan yang sangat berbeda terhadap peperangan, yang digambarkan oleh pemerintahan kita sebagai bagian dari “Revolusi Bidang Militer”. Meski teknologi baru ini menawarkan banyak hal untuk para perencana militer, mereka justru lebih banyak memberikannya pada warga umum. Potensi penggunaannya dalam aplikasi militer dan “penjaga perdamaian” menimbulkan perlunya debat terbuka mengenai alam baru pengumpulan intelijen, manipulasi, dan peperangan ini. Pertanyaanpertanyaan etis yang paling dasar berkenaan dengan penggunaan teknologi baru ini belum cukup banyak dialamatkan. Pada waktu bersamaan, kemampuan pengumpulan intelijen dan pertahanan tersebut sedang dicari, kalangan peneliti independen diikutsertakan secara penuh dalam mencari penggunaan positif teknologi tersebut. Potensi teknologi tersebut, seperti halnya teknologi lain, sangat besar, baik secara destruktif maupun konstruktif, untuk perubahan. Ide tentang meningkatkan performa fisik dan mental sambil menghindari halhal yang disebutkan barusan merupakan perjalanan panjang dan terjal demi mencapai hasil yang sama mengasyikkannya. Memelihara riset dalam literatur terbuka dan memastikan bahwa penggunaannya konstruktif adalah sesuatu yang penting. Saya mulai meneliti teknologi-teknologi penstimulasi performa otak sekitar lima belas tahun lalu. Pada waktu itu, alat yang tersedia sangat terbatas dibandingkan sekarang. Sekarang ini kita bisa memperoleh perangkat cahaya dan suara, perangkat electrocranial dan biofeedback untuk digunakan dalam eksplorasi ini. Selain itu, juga tersedia material audio yang bisa digunakan bersama perangkat-perangkat tersebut. Material-material audio ini bisa digunakan untuk mempelajari bahasa, modifikasi perilaku, atau
9 peningkatan performa. Sisi biofeedback dari teknologi baru itu tengah digunakan untuk melatih orang-orang untuk mencapai kondisi otak tertentu demi performa optimal. Penggunaan perangkat cahaya dan suara untuk menstimulasi aktivitas otak yang kondusif terhadap akselerasi belajar dan relaksasi merupakan bidang perhatian yang sedang tumbuh dan menarik banyak orang. Selain itu, penggunaan perangkat-perangkat ini bersama dengan biofeedback telah menjadi subjek riset yang cepat berkembang. Teknologi gabungan antara perangsangan keadaan otak dan biofeedback menawarkan kemungkinankemungkinan yang menarik. Dengan kombinasi itu, ditemukan bahwa seseorang, dalam hitungan beberapa minggu, bisa belajar memodifikasi aktivitas otaknya secara sengaja yang mana jika dilakukan oleh seorang master Zen (meditasi ala Buddha) akan memerlukan waktu dua puluh tahun. Diperlihatkan bahwa beberapa anak dengan attention deficit disorder bisa diajarkan untuk mengatur aktivitas otak mereka sehingga mereka dapat belajar secara efisien tanpa bahan kimia. Dipertunjukkan bahwa pemulihan korban stroke bisa lebih cepat jika bekerja dengan praktisi brain-biofeedback dan perangkat-perangkat baru ini. Riset itu juga mengajari kita hal bagus mengenai sugestabilitas (daya terima sugesti) kita dari segi pengaruh terhadap perilaku kita. Pesan pokok yang muncul bersama teknologi baru tersebut adalah perlunya menyediakan pengawasan dari penyalahgunaan. Di samping itu, pengenalan stimulasi sehari-hari yang kita peroleh serta efek dari input informasi ini terhadap proses belajar kita menjadi lebih jelas. Sugestabilitas manusia, terutama dalam kondisi lelah, telah dieksploitasi oleh teroris, kelompok pemujaan (cult), dan pihak lainnya, untuk mengejar kepentingan mereka sendiri. Sugestabilitas pasif dari radio dan televisi sewaktu kita masuk ke dan keluar dari keadaan setengah tidur (semi-sleep state) sebagian besar bahkan tidak dikenali. Situasi belajar pasif menjadi semakin relevan ketika kita memikirkan bagaimana kita “menerima berita” dalam kehidupan sehari-hari kita. Kemampuan untuk mempengaruhi pikiran, perilaku, dan performa memang merupakan pedang bermata dua. Tahun 1980-an dan 1990-an difokuskan pada pembangunan tubuh fisik. Abad 21 akan menyaksikan fokus pada pembangunan pikiran dan optimasi performa mental. Ide penggabungan teknologi baru ini ke dalam pendidikan adalah hal yang menarik dan juga menimbulkan pertanyaan mengenai siapa
10 yang akan memutuskan subjek pelajarannya. Untuk sementara, kemungkinankemungkinan ini terasa luar biasa bagi mereka yang tertarik dalam pencapaian demikian. Pengendalian fungsi mental kita tak berbeda dari pengendalian otot-otot dalam tubuh kita. Belajar mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas pikiran kita akan mendorong tubuh kita menjalani kehidupan yang jauh lebih produktif dan lebih lengkap. Tool-tool baru mungkin menawarkan kesempatan seperti itu. Di sisi lain, terdapat potensi penyalahgunaan dan eksploitasi sains. Para perencana militer, petugas penegak hukum, dan lainnya, kini tengah mencoba penggunaan teknologi ini secara tersembunyi untuk mengontrol “prosesor informasi” paling canggih—Manusia.
11
MK-ULTRA
“D
r. GOTTLIEB, lahir 3 Agustus 1918, adalah ‘Dr. Stranglove’ sungguhan CIA—ia seorang biokimiawan brilian yang merancang dan mengepalai MK-ULTRA, program mind-control dan obat-obatan paling luas milik dinas tersebut pada puncak Perang Dingin. Meski MK-ULTRA yang super rahasia ini berakhir di tahun 1964, versi langsing yang disebut MK-SEARCH tetap dilanjutkan—di bawah Gottlieb—sampai 1972.”2 Selama periode ini, ketertarikan substansial terhadap mind-control didorong oleh pemanfaatan gelombang mikro oleh Soviet. Pada 1988, “tiga puluh lima tahun setelah petugas keamanan pertama kali melihat Soviet membombardir kedutaan AS di Moscow dengan radiasi gelombang mikro, pemerintah AS masih belum menyimpulkan—atau tidak mau mengungkap— maksud di balik pembombardiran tersebut.”3 Pemerintah AS tidak tahu apa yang tengah terjadi. Soviet telah mengembangkan metode-metode untuk mengacaukan pikiran tertentu manusia dan sedang menerapkan pengetahuan mereka untuk mempengaruhi diplomat kedutaan AS di Moskow. Pada 1994, sebuah laporan mengenai program MK-ULTRA muncul, berisi informasi berikut: “Pada 1950-an dan 1960-an, CIA terlibat dalam sebuah program ekstensif eksperimen manusia, menggunakan obat-obatan, psikologi, dan cara lainnya, guna mencari teknik-teknik untuk mengendalikan perilaku manusia untuk tujuan kontra-intelijen dan kegiatan rahasia. Pada 1973, CIA dengan sengaja menghancurkan sebagian besar file MK-ULTRA mengenai riset dan ujicobanya terhadap perilaku manusia. Pada 1977, dinas tersebut membuka file-file MK-ULTRA tambahan dalam catatan fiskal dan anggaran yang tidak diindeks di bawah nama MKULTRA. Dokumen-dokumen ini menguraikan lebih dari 150 sub-proyek yang didanai CIA dalam bidang ini, tapi pada waktu itu tak ada bukti mengenai penggunaan radiasi.
12 CIA menyelidiki pemanfaatan dan efek gelombang mikro pada manusia sebagai respon atas aksi Soviet memancarkan gelombanggelombang mikro ke kedutaan AS. Dinas tersebut menetapkan bahwa ini di luar lingkup Advisory Committee. ...Church Committee menemukan beberapa catatan, tapi juga melihat bahwa aktivitas MK-ULTRA pada waktu itu ‘tidak memiliki catatan tentang perencanaan dan persetujuan program ujicoba’. ...MKULTRA sendiri secara teknis ditutup pada 1964, tapi beberapa dari penelitiannya dipindahkan ke Office of Research and Development (ORD) dalam DS&T di bawah nama MKSEARCH dan berlanjut sampai tahun 1970-an. CIA bekerja erat dengan Tentara dalam menjalankan eksperimeneksperimen LSD. Hubungan dengan Tentara ini signifikan karena MKULTRA dimulai pada saat yang sama ketika Menteri Pertahanan Wilson mengeluarkan instruksinya di tahun 1953 kepada angkatan militer mengenai pedoman etis eksperimen manusia. Selama proyek MKULTRA, CIA mensponsori sejumlah eksperimen pada manusia-manusia yang tidak menyadarinya. Setelah kematian salah seorang individu tersebut (Frank Olson, ilmuwan angkatan darat, diberi LSD pada 1953 dan melakukan bunuh diri seminggu kemudian), sebuah investigasi internal CIA memperingatkan tentang bahaya eksperimen semacam itu. CIA tetap melakukan kegiatan ini selama sekurangnya sepuluh tahun berikutnya. Setelah laporan IG [Inspector-General] tahun 1963 merekomendasikan penghentian ujicoba tersembunyi, Deputy Director for Plans, Richard Helms (yang kemudian menjadi Director of Central Intelligence), tetap menganjurkan ujicoba tersembunyi dengan alasan bahwa ‘kemampuan operasional yang positif untuk menggunakan obat-obatan telah menurun, karena tidak adanya ujicoba nyata. Dengan pengetahuan mutakhir yang terus meningkat, kita kurang bisa bersaing dengan kemajuan Soviet dalam bidang ini’. ...Helms mengaitkan penghentian ujicoba tersembunyi dengan resiko tinggi mempermalukan Dinas serta ‘persoalan moral’. Ia melihat bahwa tak ada situasi tersembunyi yang lebih baik dari apa yang telah dijalankan, dan bahwa ‘kita tak punya jawaban atas isu moral’.” 4
13 Mereka sebenarnya punya jawaban atas pertanyaan moral mengenai eksperimen manusia, tapi memilih untuk mengabaikannya, menghancurkan catatan, menyembunyikan kebenaran, dan masih melanjutkan usahausaha mereka. Tak ada yang berubah, karena masing-masing organisasi partisipan menggunakan undang-undang keamanan nasional, menghindari penyingkapan dan pertanggung-jawaban. Catatan yang dihancurkan mengandung bukti yang mungkin diperlukan untuk menjebloskan beberapa partisipan ke dalam penjara atas modifikasi perilaku masyarakat. Sekali lagi, tidak ada pertanggung-jawaban dan pengakuan atas hak-hak individu yang dilanggar oleh eksperimen-eksperimen ini.
14
PERANG PIKIRAN
“U
NTUK pertama kalinya dalam kira-kira 500 tahun, sebuah revolusi saintifik telah dimulai, yang akan secara fundamental mengubah dunia sebanyak yang dilakukan Renaissance dan Enlightenment. Sejumlah kemajuan baru nan luar biasa dalam sains tengah membawa manusia dengan cepat dan mendalam menuju bidang-bidang yang akan memiliki implikasi besar untuk masa depan.”5 Salah satu bidang ini adalah pengendalian pikiran manusia. Isu seputar modifikasi perilaku, pengendalian pikiran, dan perang informasi menjadi jelas sekali begitu fakta-fakta terungkap. Berikut ini diambil dari dokumen militer mutakhir, “The Information Revolution and the Future Air Force” karangan Kolonel John A. Warden III, USAF, yang mengklarifikasi posisi mereka dalam bidang riset yang tengah berkembang, memberi petunjuk yang jauh berbeda dari yang digambarkan di atas: “Kita tengah mengalami, pada basis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, tiga revolusi serentak, yang salah satunya akan lebih dari cukup untuk mengejutkan dan mengacaukan kita. Revolusi pertama, sebuah revolusi geopolitis, mengenai satu kekuatan dominan dunia untuk pertama kalinya sejak keruntuhan Roma. Kesempatan yang melekat dalam situasi ini sangat luar biasa, dan bisa menjadi bahaya tak terduga. Sayangnya, tak ada seorang pun yang punya pengalaman langsung dalam bagaimana memperlakukan jenis kekuatan tunggal dominan dunia tersebut. Revolusi kedua, dan sampai sekarang ada banyak diskusi mengenai ini, adalah revolusi informasi. Seperti disebutkan banyak orang, ini sangat erat dengan hukum kekuatan komputasi kepunyaan Moore. Meski demikian, ini bukan hanya penciptaan ide dan teknologi baru, tapi juga pertumbuhan cepat dalam kecepatan penyebaran
15 informasi, dan bagi kita itu luar biasa penting. Bagian kunci dari revolusi informasi ini memiliki dampak mengagumkan terhadap persaingan. Bisnis yang memperkenalkan produk baru sepuluh tahun lalu boleh jadi berhitung lima tahun sebelum ia harus memperhatikan secara serius kompetitor potensial di luar negeri. Kini, Anda beruntung jika bisa berhitung lima bulan atau bahkan lima minggu sebelum Anda menghadapi kompetitor luar negeri. Dalam dunia sekarang, kesuksesan menuntut pengenalan cepat atas produk-produk baru atau sistemsistem militer secara berturut-turut. Kesuksesan kini menghampiri organisasi yang memanfaatkan informasi hampir secara instan, sementara kegagalan adalah takdir pasti atas organisasi yang mencoba menghemat atau menyembunyikan ide-ide. Sungguh sederhana – gunakan atau Anda kalah. Revolusi ketiga, sedikit lebih kompleks, adalah revolusi teknologi/ militer, atau di beberapa tempat disebut revolusi bidang militer. Saya yakin bahwa ini adalah revolusi teknologi militer pertama yang pernah ada, karena kita sekarang punya, untuk pertama kalinya, cara berperang yang berbeda secara konseptual. Kita sekarang bisa berperang secara paralel. Di masa lalu, teknologi komunikasi dan senjata, khususnya akurasi senjata, memaksa kita berperang secara serial. Ini hampir mengubah semuanya. Pengendalian Proses Biologis: Saat kita menatap masa depan, sepertinya bangsa ini akan terlibat dalam bermacam-macam konflik sementara kekuatan militer kita akan semakin ditempatkan dalam situasi di mana penggunaan kekuatan penuh militer kita mungkin tidak bisa diterapkan. Kita akan terlibat intim dengan penduduk musuh dalam situasi di mana penggunaan kekuatan non-mematikan akan lebih taktis atau politis. Mungkin ada sejumlah agen fisis yang secara aktif, tapi sebagian besar tidak berbahaya, berinteraksi atau mengganggu proses-proses biologis musuh sedemikian rupa sehingga akan memberi angkatan bersenjata kita tool untuk mengendalikan musuh-musuh ini tanpa menimbulkan kerugian nyawa atau harta secara luas. Agen-agen fisis ini bisa mencakup medan akustik, medan optis, medan elektromagnetik, dan kombinasinya. Paper ini akan membahas kemungkinan adanya regulasi fisis dari proses-proses biologis dengan memanfaatkan medan elektromagnetik.
16 Sebelum pertengahan abad 21, akan ada ledakan pengetahuan dalam bidang neuroscience (ilmu syaraf). Kita akan mencapai pemahaman jernih tentang bagaimana otak manusia bekerja, bagaimana ia sebenarnya mengendalikan berbagai fungsi tubuh, dan bagaimana ia bisa dimanipulasi (baik secara positif maupun negatif). Seseorang bisa membayangkan perkembangan sumber-sumber energi elektromagnetik, yang outputnya bisa di-pulse-kan (digetarkan), dibentuk, dan difokuskan, yang dapat bergandengan dengan tubuh manusia sedemikian rupa sehingga akan memungkinkan seseorang mencegah pergerakan otot yang bebas, mengontrol emosi (dan, akibatnya, juga aksi), menciptakan rasa kantuk, mengirimkan sugesti, mengurusi ingatan jangka panjang dan jangka pendek, menciptakan satu set pengalaman, dan menghapus satu set pengalaman. Ini akan membuka pintu bagi perkembangan beberapa kemampuan baru yang dapat digunakan dalam konflik bersenjata, dalam situasi tersandera atau teror, dan dalam training. Senjata-senjata baru yang menawarkan kesempatan pengendalian musuh tanpa menimbulkan situasi mematikan atau korban sampingan bisa dikembangkan dengan konsep ini. Ini akan menawarkan perbaikan signifikan dalam kemampuan tentara operasi khusus kita. Eksperimen awal mesti difokuskan pada interaksi energi elektromagnetik dan pertemuan otot-otot syaraf (neuromuscular junction) yang terlibat dalam pengendalian otot bebas. Teori-teori perlu dikembangkan, dibentuk, dan diujicoba dalam persiapan eksperimen. Ujicoba awal terhadap biakan vitro cell jaringan syaraf bisa memberikan titik terang untuk ujicoba hewan utuh yang lebih definitif. Jika sukses, seseorang dapat membayangkan sebuah senjata yang akan membuat musuh tak mampu mengambil tindakan berarti yang membutuhkan keahlian motorik lebih tinggi (seperti memakai senjata, mengoperasikan sistem pelacak). Prospek sebuah senjata untuk mengerjakan ini ketika dibidikkan pada target individu sungguh layak dipertimbangkan; prospek sebuah senjata yang diterapkan terhadap sekumpulan tentara nampaknya lebih tipis. Pemakaian alat semacam itu—di sebuah area tertutup—terhadap banyak target (situasi tersandera) mungkin lebih sulit daripada terhadap sistem target individu, tapi bisa saja dilakukan.
17 Tampaknya mungkin pula untuk menciptakan ucapan kesetiaan dalam tubuh manusia, meningkatkan kemungkinan sugesti tersembunyi dan arahan psikologis. Ketika pulse gelombang mikro berdaya tinggi dalam rentang gigahertz menyentuh tubuh manusia, gangguan temperatur sangat kecil akan terjadi. Ini terkait dengan pemuaian mendadak pada tissue (jaringan sel) yang sedikit panas. Pemuaian ini cukup cepat untuk menghasilkan gelombang akustik. Jika aliran pulse digunakan, semestinya bisa menciptakan medan akustik internal dalam rentang 5-15 kilohertz, yang dapat didengar. Sehingga memungkinkan untuk ‘berbicara’ dengan musuh-musuh terpilih dengan cara sedemikian rupa sehingga akan sangat mengganggu mereka. Dibandingkan dengan diskusi dalam paragraf-paragraf di atas, konsep penanaman satu set pengalaman adalah sangat spekulatif, tetapi sangat menggairahkan. Teori pemencaran elektromagnetik modern meningkatkan prospek bahwa ultrashort pulse yang memencar menembus otak manusia dapat menghasilkan sinyal-sinyal terpantulkan yang bisa digunakan untuk menyusun estimasi handal mengenai derajat kebangunan sistem syaraf pusat. Konsep di balik ‘EEG remote’ ini adalah mencerai-beraikan potensi aksi atau menyusun potensi aksi dalam tract (area) sistem syaraf pusat utama. Dengan asumsi bahwa kita paham bagaimana kemampuan kita ditanamkan dan dibangkitkan (recall), tidak mustahil untuk membawa konsep ini selangkah lebih jauh dan menduplikasi set pengalaman dalam diri individu lain. Prospek penyediaan basis pengetahuan ‘telah ada-lakukan saja itu’ dapat menghasilkan perubahan revolusioner dalam pendekatan kita terhadap training khusus. Bagaimana caranya ini bisa dilakukan atau sekalipun bisa dilakukan apa sajakah hal-hal signifikan yang tidak diketahui. Dampak keberhasilannya akan mengejutkan pikiran!”6 Laporan di atas adalah ramalan untuk tahun 2020. Namun, realitasnya adalah teknologi ini telah eksis dan ada sejumlah paten dalam literatur terbuka yang secara jelas menunjukkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Riset ini tidak baru, tapi sejak tahun 1950-an. “Senjata golongan baru, berbasis medan elektromagnetik, telah ditambahkan pada otot-otot personil militer. Doktrin C3I [Command, Control, Communications, dan Intelligence] masih tumbuh
18 dan berkembang. Militer mungkin mampu mengendalikan pikiran penduduk sipil.”7
untuk
sepenuhnya
Penargetan penduduk sipil oleh militer adalah permulaan signifikan sejak sejarahnya. Di masa lalu, militer menggunakan persuasi melalui informasi riil daripada menggunakan penipuan disengaja dan manipulasi pikiran untuk mendapat dukungan penduduk. “Konsep umpan dan pengelabuan sekarang ini dianggap bertujuan untuk sedikit menciptakan persepsi noise (gangguan) dalam kepala para personil militer dengan memapar mereka dengan gelombang mikro berdaya rendah yang digetarkan. Ketika orang-orang disinari dengan gelombang mikro berdaya rendah yang dimodulasikan secara benar, sensasi (perasaan) yang dilaporkan adalah dengungan, bunyi ceklekan, atau desisan yang terasa berasal (tanpa memperhatikan posisi orang tersebut di medan) dari dalam atau tepat di belakang kepala. Fenomena tersebut terjadi pada densitas daya rata-rata yang rendah yaitu beberapa mikrowatt per centimeter persegi dengan frekuensi pengangkut mulai dari 0,4 hingga 3,0 GHz. Melalui pemilihan karakteristik pulse secara tepat, ucapan yang jelas terdengar dapat diciptakan. Sebelum teknik ini diperluas dan digunakan untuk aplikasi militer, pemahaman prinsip dasar harus dikembangkan. Pemahaman tersebut tak hanya diperlukan untuk mengoptimasi pemakaian konsep untuk operasi kamuflase, umpan, dan pengelabuan, tapi diperlukan untuk menaksir secara tepat faktor keselamatan paparan gelombang mikro seperti itu.”8 Pengujicobaan sungguhan pada sistem-sistem tertentu membuktikan “bahwa pergerakan, sensasi (perasaan), emosi, hasrat, ide, dan berbagai fenomena psikologis bisa dirangsang, dicegah, atau dimodifikasi melalui stimulasi elektris pada area-area tertentu di otak. Fakta ini telah mengubah konsep filsafat klasik bahwa pikiran tidak terjangkau oleh eksperimen.”9 Ketertarikan besar pertama dalam subjek mind-control menghampiri mainstream think-tank militer setelah Perang Korea, ketika tawanan perang yang dikembalikan memperlihatkan perubahan perilaku yang signifikan. Pada 1956, berikut ini tertulis dalam United States Congressional Record:
19 “Laporan-laporan tentang perlakuan terhadap tawanan perang Amerika di Korea telah menimbulkan beberapa miskonsepsi populer, yang paling tersebar luas adalah ‘brainwashing’. Istilah tersebut sendiri telah menarik imajinasi publik dan digunakan, dengan sangat longgar, untuk menggambarkan suatu tindakan yang dilakukan terhadap seorang individu oleh para Komunis. ‘Brainwashing’ sungguhan adalah proses psikologis yang panjang, dirancang untuk menghapus keyakinan dan konsep masa lalu seorang individu dan menggantinya dengan yang baru. Ini adalah praktek sangat koersif yang bertentangan dengan etika medis universal. Dalam proses ‘brainwashing’, usaha-usaha banyak orang ditujukan pada satu individu. Supaya berhasil, diperlukan, di antaranya, pengisolasian total individu dari pergaulan dan lingkungan normal.”10 Pertimbangan etis belum berubah, tapi sikap militer mengenai etika telah berubah begitu mereka memperoleh kemampuan signifikan dalam bidang ini. “Perang psikologis menjadi semakin penting bagi tentara AS ketika mereka terlibat dalam operasi penjaga perdamaian. ‘Di bidang operasi psikologis, kami selalu berharap untuk menyempurnakan teknologi kami yang sudah ada, banyak dari ini yang evolusioner,’ kata Holmes [perencana militer]. ‘Adalah sangat penting bahwa kami tetap terdepan dalam kurva teknologi.’”11 Godaan untuk mencoba-coba bidang ini kini telah menyingkirkan pertimbangan etis. Sebuah artikel militer Rusia menawarkan pendapat yang sedikit berbeda atas masalah ini, menyatakan bahwa “manusia berdiri di ambang perang psychotronic” di mana pikiran dan tubuh adalah fokusnya.11a Senjatasenjata “psychotronic” ini ditargetkan untuk mengendalikan atau mengubah psikis, atau menyerang berbagai sistem sensor dan pemrosesan data dalam organisme manusia. Dalam kedua kasus, tujuannya adalah membingungkan atau menghancurkan sinyal-sinyal yang normalnya menjaga keseimbangan tubuh. Menurut instruksi Departemen Pertahanan AS (S-3600.1, December 9, 1996), “perang informasi” didefinisikan sebagai “sebuah operasi informasi yang dilakukan selama masa kritis atau konflik untuk mencapai atau mempromosikan tujuan tertentu atas musuh atau musuh-musuh tertentu”. “Operasi informasi” didefinisikan, masih dalam instruksi tersebut, sebagai
20 “tindakan-tindakan yang diambil untuk mempengaruhi informasi dan sistem informasi musuh”. “Sistem informasi” ini terdapat dalam jantung upaya modernisasi angkatan bersenjata AS dan memanifestasikan mereka sebagai hardware, software, kemampuan komunikasi, dan individu-individu terlatih. Perang informasi telah cenderung mengabaikan peranan tubuh manusia sebagai sebuah prosesor data atau informasi dalam pencarian pengaruh ini, kecuali dalam kasus-kasus di mana logika atau pemikiran rasional seorang individu bisa dirusak melalui disinformasi atau pengelabuan... Tapi, tubuh tak hanya bisa dikelabui, dimanipulasi, atau dimisinformasi, melainkan juga dimatikan (shut down) atau dihancurkan—sebagaimana sistem pemrosesan data lainnya. “Data” yang diterima tubuh dari sumber-sumber eksternal seperti gelombang energi elektromagnetik, vortex, dan akustik, atau tercipta melalui stimulus kimiawi atau elektrisnya sendiri, bisa dimanipulasi atau diubah, sebagaimana data (informasi) dalam sistem hardware bisa diubah. Jika target tertinggi dari perang informasi adalah proses dependen informasi, “entah manusia atau mesin”, maka definisi itu mengimplikasikan bahwa pemrosesan data sinyal internal dan eksternal pada manusia bisa dipertimbangkan sebagai aspek dalam perang informasi.12 Pada skala yang jauh lebih hebat, penggunaan mind-control telah direnungkan sejak 1969 oleh mantan penasehat sains Presiden Johnson. “Gordon J. F. Macdonald, geofisikawan yang berspesialiasasi dalam masalah peperangan, telah menulis bahwa stroke (sambaran kilat) yang dibangkitkan secara artifisial dan diatur waktunya secara akurat ‘bisa menimbulkan sebuah pola osilasi yang menghasilkan level daya relatif tinggi di kawasan-kawasan tertentu di bumi... Dengan cara ini, seseorang dapat mengembangkan sebuah sistem yang akan secara serius melemahkan performa otak penduduk dalam jumlah besar di kawasan terpilih pada periode yang panjang...’”13 Kemampuan ini eksis hari ini melalui pemakaian sistem yang bisa menstimulasi ionosfer untuk mengembalikan sinyal yang digetarkan (dimodulasikan) yang, pada frekuensi yang benar, dapat menyela fungsi normal otak. Dengan menyela getaran/denyutan alami otak, reaksi-reaksi kimia akan terpicu sehingga mengubah keadaan emosional penduduk target.
21
PESAN SUBLIMINAL* DAN PENGGUNAAN KOMERSIAL
S
ALAH SATU bidang penerapan teknologi baru ini adalah sistem pencegahan pencuri toko, menggunakan bunyi di bawah rentang pendengaran. “Para pemilik toko di Jepang memainkan CD dengan pesanpesan subliminal untuk mengekang impuls band (harga frekuensi) yang sedang meningkat dari si pencuri. CD-CD Mind Control memiliki soundtrack musik populer atau gelombang lautan, dengan encoded voice (suara sandi) dalam tujuh bahasa...memperingatkan bahwa setiap orang yang tertangkap tangan sedang mencuri akan dilaporkan ke polisi.”14 Sejumlah alat telah dikembangkan untuk mempengaruhi perilaku dengan cara ini, dan paten-paten telah diserahkan. Sajian berikut diambil dari beberapa paten tersebut, yang berurusan dengan programming audio dan video—hanya saja kali ini kita adalah program: “Sistem programming subliminal audio mencakup encoder pesan subliminal yang membangkitkan nada-nada keamanan (security tone) berfrekuensi tetap dan mengkombinasikan mereka dengan sebuah sinyal pesan subliminal untuk menghasilkan sinyal pesan subliminal ter-encode yang direkam pada audio tape atau semacamnya. Decoder/mixer subliminal dikoneksikan sebagai bagian dari sistem stereo konvensional pengguna dan menerima program audio pilihan pengguna dan pesan subliminal ter-encode sebagai input.”15 “Sinyal-sinyal audio ambient (sekeliling/lingkungan) dari area belanja si pembeli di dalam sebuah toko disensor dan diumpankan ke sirkuit pemroses sinyal yang menghasilkan sinyal kontrol yang berubah-ubah seiring perubahan amplitudo sinyal-sinyal audio yang disensor. Sirkuit kontrol menyesuaikan amplitudo pesan subliminal audio anti-pencurian supaya naik seiring naiknya amplitudo sinyal audio yang disensor dan turun seiring turunnya amplitudo sinyal yang disensor. Pesan subliminal yang amplitudonya terkontrol ini bisa di-mix dengan musik latar dan ditransmisikan ke area belanja.”16 *
Stimulus atau proses mental yang mempengaruhi pikiran seseorang tanpa disadarinya—penj.
22 “Data yang ditampilkan dikombinasikan dengan sinyal video composite. Data itu tersimpan dalam memory dalam bentuk digital. Tiap-tiap byte data dibaca secara sekuensial untuk menentukan: kecepatan perulangan display data menurut pulse frame sync sinyal video; lokasi data dalam video image menurut pulse line sync sinyal video; dan lokasi display data dalam video image menurut informasi posisi.”17 “Penemuan ini adalah kombinasi generator pesan subliminal—yang 100% dapat diprogram oleh pengguna—dengan receiver televisi. Generator pesan subliminal secara periodik menampilkan pesan-pesan pengguna untuk sinyal televisi normal selama periode waktu tertentu. Ini membuat seorang individu bisa menjalankan kombinasi terapi subliminal dan supraliminal sambil menonton televisi.”18 Poin-poin di atas mungkin terlihat sedikit rumit; namun bisa diringkas. Paten-paten ini dirancang guna menyediakan suatu cara untuk menyembunyikan pesan dalam format video atau audio, membuat sugestisugesti yang ingin disampaikan programmer. Pesan-pesan jenis ini melangkaui pikiran sadar dan ditindaklanjuti oleh orang yang mendengarnya; pesan ini tidak disortir oleh pikiran aktif. Walaupun teknologi-teknologi ini tengah dikembangkan untuk penggunaan personal dan sebagai alat keamanan, pertimbangkan kemungkinan penyalahgunaan oleh kepentingan komersial di mana pesan-pesannya kemungkinan menjadi “beli, beli, beli”, “minum lagi, jangan khawatir”, atau teks kepentingan pribadi lainnya.
23
STANDAR BARU PENGERTIAN INGATAN
“N
EVADA kini merupakan satu-satunya negara bagian yang membolehkan kesaksian dari seseorang yang telah menjalani hipnotis. Mulai 1 Oktober 1997, pengadilan kasus perdata dan pidana bisa menggunakan kesaksian yang dibangkitkan melalui hipnotis, selama saksi, jika belum dewasa, telah mendapat izin dari orangtua atau wali, dan orang yang melakukan hipnotis adalah berikut: praktisi kesehatan, pekerja klinis dengan lisensi sesuai Nevada Revised Statute 641B, atau penyelidik tak berkepentingan.”19 Isu ini tentu saja akan semakin rumit begitu kemajuan teknologi bersinggungan dengan bukti-bukti. Ketika tiba harinya bahwa mengubah atau mengganti ingatan secara total adalah mungkin, sebagaimana dikatakan di awal oleh petugas militer, lalu bagaimana? Bagaimana kita akan memisahkan yang riil dari yang tidak riil? Apa dampaknya terhadap kewajiban pembuktian di pengadilan ketika berkenaan dengan “keraguan beralasan”? Lagi, kemunculan teknologi pertama-tama harus diakui sebagai kenyataan sebelum dibuat hukum dan sistem untuk mengawasi penyalahgunaan. Pikirkan sudah berapa lama pengadilan mengakui hypnotherapy sebagai sains yang valid. Kita berharap kita tidak harus menunggu begitu lama sampai lembaga legislatif mengambil insiatif untuk menangani isu ini.
24
EFEK PENDENGARAN
P
ERTANYAAN-PERTANYAAN yang diajukan pada bagian ini sangat mendalam. Mungkinkah untuk mentransmisikan sinyal ke otak seseorang, dari jarak jauh, yang menempatkan bunyi, suara, atau informasi tertentu lainnya yang bisa dipahami? Mungkinkah untuk mentransfer bunyi sedemikian rupa sehingga hanya individu target yang bisa mendengar “suara dalam kepala” dan tak ada orang lain yang mendengar? Mungkinkah untuk mengubah emosi seseorang dengan menggunakan tool elektromagnetik jarak jauh? Jawaban atas masing-masing pertanyaan ini adalah “Ya!” Kemajuan sains telah melewati prediksi-prediksi yang paling optimistis sekalipun, dan kemampuannya beginilah sekarang. Literatur militer menyebutkan bahwa ini adalah mungkin. Serangkaian eksperimen, paten, dan riset independen, menegaskan bahwa teknologi ini telah eksis hari ini. Saat memberi kesaksian pada European Parliament di tahun 1998, saya mendemonstrasikan sebuah alat semacam itu hingga hadirin takjub. Alat istimewa ini memerlukan kontak fisik agar bisa berfungsi dan ini telah berumur hampir empat puluh tahun. Bidang riset ini merupakan salah satu yang paling penting, karena mengarah pada senjata tercanggih untuk pengendalian bersifat politis: kemampuan menempatkan informasi secara langsung ke dalam otak manusia, melangkaui semua mekanisme pemfilteran yang normal. Pada 1995, Departemen Pertahanan AS mengemukakan kontrak “Communicating via the Microwave Auditory Effect; Awarding Agency: Department of Defense; SBIR Contract Number: F41624-95-C-9007”. Deskripsi atas teknologi ini, yang hendak digunakan untuk komunikasi langsung dengan personil militer, tertulis sebagai berikut: “Judul: Berkomunikasi via Efek Pendengaran Gelombang Mikro. Deskripsi: Teknologi revolusioner dan inovatif yang menawarkan cara komunikasi Radio Frequency (RF) dengan probabilitas intercept
25 (pencegatan atau penangkapan pesan—penj) rendah. Kelayakan konsep tersebut telah dibangun menggunakan sistem laboratorium berintensitas rendah dan transmiter RF berdaya tinggi. Sejumlah aplikasi militer hadir dalam bidang penelitian dan penyelamatan, operasi keamanan dan operasi khusus.”20 Kelayakan itu tidak hanya diperagakan di laboratorium melainkan juga di lapangan dengan menggunakan pengangkut radio-frequency. Dalam kasus Perang Teluk, kami selalu menduga bahwa alasan tentara Irak menyerah dalam jumlah banyak adalah bukan karena serangan besar-besaran tapi karena mereka tengah dilumpuhkan dengan sistem “non-mematikan” baru yang menciptakan rasa takut dan mungkin bahkan lebih buruk. Riset kami telah membongkar laporan-laporan yang kini mempertegas kecurigaan kami sebagai fakta. “Betapa ‘Voice of the Gulf’ yang memulai siaran, bersama-sama dengan bacaan Al-Quran dan keterangan dari para tahanan Irak yang diperlakukan dengan baik, menjadi informasi akurat tentang kesatuan yang hendak dibom setiap hari, bersama dengan teknik psikologis silent baru yang menimbulkan rasa takut luar biasa dalam pikiran tiap prajurit...”21 Ini sangat masuk akal sekarang, dengan semakin banyaknya pengetahuan tentang senjata mind-control. “Bagaimanapun, menurut pernyataan-pernyataan dari para prajurit Irak yang tertangkap dan membelot, programming yang paling merusak dan mendemoralisasi (menghilangkan semangat) adalah penggunaan pesan subliminal teknologi tinggi tipe baru yang pertama kali dikenal yang disebut sebagai ‘Silent Sounds’ atau ‘Silent Subliminals’ ultra-high frequency.”22 Pemakaian teknologi-teknologi baru ini, kita percaya, lebih dari sekadar penanaman rasa takut dan mungkin melibatkan generator sinyal yang lebih powerful yang menyebabkan gejala-gejala lain yang banyak teramati, termasuk sakit kepala, hidung berdarah, disorientasi, dan mual—semuanya dimungkinkan dengan apa yang disebut senjata non-mematikan. Pertanyaanpertanyaan yang kini tertinggal: Apakah mereka masih menggunakan teknik-teknik seperti kamp konsentrasi elektronik tersebut dalam rangka
26 mengendalikan penduduk? Apakah ini bagian dari cara pemerintah modern dalam mengganyang bangsa-bangsa bangsat? Perkembangan teknologi tersebut menuruti sejarah yang bisa ditelusuri yang dimulai pada awal 1960-an pada puncak Perang Dingin. Pada 1961, Dr. Allen Frey menulis: “Data kita sampai sekarang mengindikasikan bahwa sistem pendengaran manusia bisa merespon energi elektromagnetik di, setidaknya, rentang tertentu spektrum radio frequency (RF). Lebih jauh, respon ini bersifat instan dan terjadi pada densitas daya rendah, densitas cukup rendah yang dibutuhkan untuk kerusakan biologis. Contohnya, efek telah timbul dengan densitas daya 1/60 dari level aman maksimum standar untuk paparan terus-menerus.”23 Observasi ini memiliki percabangan luar biasa karena mengandung arti bahwa dalam rentang tertentu, RF bisa menciptakan sebuah suara dalam otak seseorang pada level konsentrasi energi yang dianggap tidak signifikan. Selanjutnya, masih pada tahun tersebut, sebuah paten dikeluarkan oleh Henry K. Puharich dan Joseph L. Lawrence yang sebagiannya menyatakan: “Penemuan mutakhir diarahkan pada cara-cara komunikasi auxiliary hearing (pendengaran melalui alat bantu), yang berguna untuk meningkatkan pendengaran, contohnya, dan secara spesifik terkait dengan rencanarencana baru dan disempurnakan untuk komunikasi auxiliary hearing dengan melakukan transmisi sinyal suara melewati struktur gigi dan sistem syaraf wajah pengguna.”24 Alat yang belum matang ini menghasilkan sebuah sinyal yang dapat terdengar dalam otak dengan menimbulkan vibrasi yang ditransfer melewati tulang ke telinga bagian dalam, di mana kemudian diangkut ke otak via sistem syaraf. Puharich meneruskan riset dalam arah ini, mendapatkan sebuah paten tambahan pada tahun 1965.25 Kedua penemuan ini mengharuskan kontak fisik dengan kepala si subjek. Pada 1962, Dr. Allen Frey telah memajukan penelitiannya dan mampu menciptakan suara pada jarak yang jauh dari subjek, menggunakan transmiter radio yang digetarkan (dimodulasikan). “Menggunakan densitas daya rata-rata energi elektromagnetik yang sangat rendah, persepsi (penanggapan) suara ditimbulkan dalam manusia normal dan tuli. Efek ditimbulkan beberapa ratus kaki dari antena segera begitu transmiter dinyalakan, dan merupakan fungsi frekuensi dan modulasi pengangkut.”26 Yang terjadi dalam riset ini ialah upaya pertama untuk “mendengarkan” otak manusia dengan cara yang sama seperti “mendengarkan” stasiun radio.
27 Energi yang digunakan juga sama; hanya saja ia berada pada frekuensi berbeda dengan vibrasi (modulasi) kecil pada gelombang pengangkut yang mengantarkan sinyal. Pada 1968, G. Patrick Flanagan diberi paten atas sebuah alat yang juga memerlukan kontak fisik dengan kulit si subjek. “Penemuan ini berkenaan dengan pembangkitan elektromagnetik sistem syaraf seekor mamalia dan terutama menyinggung metode dan perlengkapan untuk membangkitkan sistem syaraf seseorang dengan gelombang-gelombang elektromagnetik yang bisa menyebabkan orang tersebut menjadi sadar akan informasi yang disampaikan oleh gelombang elektromagnetik itu.”27 Penemuan ini jauh berbeda dari yang diciptakan orang-orang lain pada waktu itu, karena alat ini benar-benar mengirim sinyal audible (bisa didengar) jernih melewati sistem syaraf menuju otak. Alat ini bisa ditempatkan di mana saja pada tubuh, dan suara atau musik jernih akan muncul dalam kepala si subjek. Ini adalah alat paling luar biasa yang benar-benar ditemukan di akhir 1950-an. Menghabiskan bertahuntahun untuk meyakinkan penguji paten bahwa ia berfungsi. Paten awal baru diberikan setelah peragaan dramatis alat tersebut terhadap seorang pegawai tuli di US Patent Office. Pada 1972, paten kedua diberikan kepada G. Patrick Flanagan setelah dibredel oleh militer sejak 1968. Alat ini jauh lebih efisien, ia mengkonversi waveform (bentuk sinyal seperti gelombang yang bergerak dalam medium padat, cair, dan gas [sumber: Wikipedia]—penj) pembicaraan menjadi “gelombang persegi beramplitudo konstan di mana transisi antara ekstrimekstrim amplitudo diberi jarak supaya mengangkut informasi pembicaraan.”28 Yang dilakukannya adalah menyusun kode modulasi atau sekuens timing yang dibutuhkan untuk pentransferan efisien ke dalam sistem syaraf di mana sinyal-sinyal dapat dikirim ke otak dan di-decode sebagai suara seperti pen-decode-an suara normal. Hasilnya adalah suara yang jernih dan bisa dimengerti. Ketertarikan militer terhadap efek-efek pendengaran muncul sejak penemuan-penemuan pertama dipatenkan, tapi pada 1971 hadir sebuah sistem yang memungkinkan serdadu berkomunikasi melalui transmiter radio yang akan membuat musuh menjadi tuli dan terdisorientasi seraya, pada waktu yang sama, mengizinkan pejuang “sahabat” untuk berkomunikasi.
28 Alat tersebut digambarkan sebagai berikut: “Secara garis besar, pengungkapan ini ditujukan pada sebuah sistem untuk menghasilkan gangguan pendengaran dan psikologis dan ketulian parsial pada musuh selama situasi pertempuran. Pada dasarnya, high directional beam dipancarkan dari banyak transducer (alat untuk mengkonversi sinyal nonelektris menjadi sinyal elektris, misalnya tekanan menjadi volt—penj) berbeda dan dimodulasi oleh noise, kode, atau sinyal denyut pembicaraan. Penemuan ini mungkin memanfaatkan berbagai bentuk dan mencakup radiatorradiator yang bisa dipindahkan yang dipasang pada alat komunikasi (vehicle) dengan modulator frekuensi umum, atau alat-alat yang dipergunakan untuk memodulasi beam akustik berkenaan dengan frekuensi tetap. Selama pertempuran, pasukan sahabat akan diperlengkapi dengan reference generator (generator pengarah) untuk menyediakan demodulasi pendengaran sinyal yang diproyeksikan, dengan demikian menghasilkan sinyal denyut yang dapat dimengerti sementara personil musuh akan dibuat setengah tuli oleh sinyal yang diproyeksikan serta tak mampu merasakan informasi rahasia yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal denyut termodulasi.”29 Maksud dari ini adalah bahwa komunikasi personal jarak jauh bisa dilakukan oleh suatu pasukan sambil meniadakannya pada pasukan musuh dan melumpuhkan musuh pada saat yang sama. Pada 1974, tercatat bahwa dengan menggunakan gelombang mikro, sebuah sinyal diubah (dikonversi) oleh receiver menjadi sinyal akustik. Sinyal ini “terdengar” di dalam atau tepat di belakang kepala. Laporan menyatakan: “...terlihat bahwa tempat nyata ‘suara’ berpindah dari kepala observer (pengamat) ke absorber (penangkap). Dengan kata lain, penangkap bertindak sebagai transducer energi gelombang mikro menjadi sinyal akustik. Pengamatan ini, sepengetahuan kita, belum diterangkan dalam literatur dan mungkin menjadi suatu mekanisme yang memediasi ‘pendengaran’ sinyalsinyal gelombang mikro yang di-pulse-kan.”30 Pada 1989, sains mengambil langkah besar lain dengan kombinasi sinyal termodulasi pada sebuah pengangkut gelombang mikro. Ini menyediakan pengantaran suara yang jauh lebih efisien. Dilaporkan: “Suara ditimbulkan dalam kepala seseorang dengan meradiasi kepala dengan gelombanggelombang mikro pada rentang 100 MHz sampai 10.000 MHz yang dimodulasi dengan waveform khusus. Waveform terdiri atas ledakan-ledakan (burst) frekuensi termodulasi. Tiap-tiap ledakan tersusun dari 10 sampai 20 pulse
29 berjarak seragam yang mengelompok bersama secara rapat. Lebar ledakan adalah antara 500 nanosecond sampai 100 microsecond. Lebar pulse ada dalam rentang 10 nanosecond sampai 1 microsecond. Ledakan tersebut merupakan frekuensi yang dimodulasi oleh input audio untuk menciptakan perasaan mendengar dalam diri seseorang yang kepalanya telah diradiasi.”31 Dua paten lain yang diberikan pada tahun itu mengemukakan terobosan ini. Penemuan pertama berhubungan dengan alat-alat untuk membantu pendengaran mamalia: “Penemuan didasarkan pada persepsi (penanggapan) suara yang dialami dalam otak ketika otak terkena sinyal-sinyal radiasi gelombang mikro tertentu.”32 Penemuan kedua mempertegas pengamatan sebelumnya: “Suara ditimbulkan dalam kepala seseorang dengan meradiasi kepala dengan gelombang-gelombang mikro pada rentang 100 MHz sampai 10.000 MHz yang dimodulasi dengan waveform khusus. Waveform terdiri atas ledakan-ledakan (burst) frekuensi termodulasi. Tiap-tiap ledakan tersusun dari 10 sampai 20 pulse berjarak seragam yang mengelompok bersama secara rapat.”33 Pada 1992, sebuah paten lain dikeluarkan dengan deskripsi sebagai berikut: “Sistem komunikasi silent di mana pengangkut-pengangkut nonpendengaran, pada rentang frekuensi audio sangat rendah atau sangat tinggi atau pada spektrum frekuensi ultrasonik berdekatan, merupakan amplitudo atau frekuensi yang dimodulasi dengan informasi rahasia yang diinginkan dan berpropagasi (menjalar) secara akustik atau vibrasional, untuk pembangkitan dalam otak, khususnya melalui pemakaian loudspeaker, earphone, atau piezoelectric transducer.”34 Alat ini memiliki keterbatasan dalam kepraktisan karena mengharuskan seseorang untuk berhubungan atau berada dalam jarak dekat dengan alat pengirim. Ketika diuji bersama-sama, tiap-tiap paten ini terlihat seperti langkah terpisah menuju satu sistem senjata baru. Pada 1995, dilaporkan bahwa di awal riset, sinyal-sinyal suara jernih telah dikirim dan diterima. Saat ini sulit untuk menentukan level militer atau riset apa yang sedang dikembangkan di bidang ini? Sejarahnya sudah jelas berdasarkan laporan kongres bahwa seluruh bidang ini merupakan perhatian utama komunitas intelijen. Menurut Scientists for Global Responsibility: “Drs. Allan Frey dan Joseph Sharp menjalankan riset terkait. Sharp sendiri ikut serta dalam eksperimen-eksperimen ini dan dilaporkan bahwa ia mendengar dan memahami perkataan yang ditransmisikan dalam analog gelombang mikro
30 pulse dari vibrasi suara speaker. Berkomentar mengenai studi ini, Dr. Robert Becker (dua kali dinominasikan untuk Penghargaan Nobel Perdamaian), mengamati bahwa alat seperti itu memiliki aplikasi jelas dalam operasioperasi tersembunyi yang dirancang untuk mengendalikan target bodoh dengan suara, atau menyampaikan instruksi tak terdeteksi kepada pembunuh potensial.”35 Kemudian, pada 1996, hadir perkembangan lainnya, “sistem komunikasi wireless yang tak terdeteksi oleh metode radio frequency untuk mengkonversi sinyal audio, termasuk suara manusia, menjadi sinyal elektronik pada rentang frekuensi ultrasonik, mentransmisikan sinyal ultrasonik tersebut dengan perantaraan gelombang tekanan akustik ke medium pengangkut, meliputi gas, cairan, atau benda padat, lalu mengkonversi kembali gelombang tekanan akustik ultrasonik menjadi sinyal audio awal.”36 Walaupun ini dimaksudkan untuk digunakan bersama perangkat penerima dan pengirim, yang telah diputuskan adalah [bahwa ini merupakan] metode modulasi untuk pentransferan sinyal. Karya sungguhan harus dipublikasikan dalam bentuk paten. Bagaimanapun, klaim-klaim militer di bidang tersebut mulai mengemuka. Berdasarkan pengalaman, paten-paten disembunyikan oleh pemerintah dan disita oleh militer. Ketika kekayaan intelektual ini dirampas, para penemunya diberi pilihan: bekerja untuk pemerintah, atau Anda tak bisa meneruskan riset atau bahkan berbicara mengenai penemuan Anda karena peraturan keamanan nasional. Mereka yang tidak bekerjasama, karyanya akan benar-benar diberangus.
31
KONEKSI OTAK DENGAN KOMPUTER
L
ANGKAH besar sedang dibuat untuk mengkoneksikan biologi dengan teknologi informasi. Pada 1990, muncul berita bahwa “para ilmuwan telah berhasil untuk pertama kalinya membangun sekumpulan sel otak manusia yang bercabang dan tumbuh di dish laboratorium, sebuah pencapaian dengan implikasi mendalam untuk memahami dan menyembuhkan berbagai gangguan syaraf mulai dari epilepsi sampai penyakit Alzheimer.”37 Menurut sebuah laporan dalam Wall Street Journal Februari 1994: “Para periset mengatakan mereka mengambil langkah kunci pertama menuju pembuatan microchip elektronik yang menggunakan sel-sel otak hidup. Para periset itu mengatakan mereka telah tahu bagaimana menempatkan embrio sel otak di titik tertentu (yang diinginkan) pada chip silikon atau kaca dan kemudian merangsang sel otak tersebut untuk tumbuh di sepanjang jalur yang diinginkan.”38 Kemungkinan lainnya adalah bahwa baik sel otak maupun hardware komputer bisa dibangun di laboratorium-laboratorium, menciptakan, mungkin, komputer biologis (biologically augmented computer) pertama.
32
APA YANG ADA DALAM PIKIRAN ANDA?
S
EBUAH usaha signifikan telah dirintis untuk dipakai dalam memulai langkah-langkah kontra-drug: Brain Imaging Technology Initiative. “Grup ini mendirikan pusat neuroimaging regional NIDA [National Institute on Drug Abuse] dan melambangkan sebuah usaha kooperatif antar-departemen yang dibiayai oleh CTAC [Counterdrug Technology Assessment Center], Departemen Energi (DOE), dan NIDA untuk mengembangkan tool saintifik baru (radiotracer dan teknologi baru) untuk memahami mekanisme ketergantungan dan untuk evaluasi treatment farmakologis baru.”39 Melalui neuroimaging (pencitraan syaraf), bukan hanya tujuan yang telah ditetapkan yang dapat dicapai, melalui imaging, keadaan emosi seseorang bisa dipetakan, efek kimiawi bisa ditentukan, dan bahkan mungkin pikiran bisa dibaca. Pada 1975, Physics Today melaporkan: “Perkembangan dalam caracara pengukuran medan magnet sangat lemah yang berasal dari organ-organ seperti jantung, otak, dan paru-paru membawa pada metode penting baru untuk mendiagnosa kondisi abnormal.”40 Pada 1995, sebuah sistem untuk menangkap dan men-decode sinyal otak dipatenkan, yang mencakup sebuah transducer untuk menstimulasi seseorang dan transducer-transducer EEG [electroencephalogram] untuk merekam sinyal gelombang otak dari orang tersebut. Ini juga mencakup sebuah komputer untuk mengontrol dan mensinkronisasi stimulus-stimulus yang diarahkan pada orang tersebut dan pada saat yang sama merekam sinyal gelombang otak, serta menerjemahkan sinyal ini menggunakan sebuah model untuk pikiran konseptual, perseptual, dan emosional untuk disamakan dengan sinyal EEG pikiran orang tersebut atau membandingkan sinyal tersebut dengan sinyal normal otak dari penduduk normal untuk mendiagnosa dan menemukan asal-usul persepsi, konsepsi, dan emosi disfungsional otak yang mendasari.41 Dengan kata lain, alat tersebut membaca pikiran Anda dengan memperbandingkan aktivitas otak Anda dengan milik orang lain.
33 Pada 1996, hadir perkembangan Orwellian ini: “...sebuah metode untuk sedikit menentukan informasi yang terkait dengan keadaan emosi seseorang, ketika energi waveform yang memiliki frekuensi dan intensitas yang telah ditetapkan dibangkitkan dan secara wireless ditransmisikan menuju subjek di lokasi jauh. Energi waveform yang dipancarkan dari subjek dideteksi dan secara otomatis dianalisa untuk memperoleh informasi yang terkait dengan keadaan emosi seseorang. Parameter fisis dan psikologis berupa tekanan darah, laju pulse, ukuran pupil, laju respirasi, dan level perspirasi diukur dan dibandingkan dengan nilai referensi untuk memberikan informasi yang bisa dimanfaatkan dalam mengevaluasi respon atau mungkin maksud jahat dari seseorang yang diinterogasi di area-area keamanan yang sensitif.”42 Teknologi ini bisa digunakan untuk menentukan apa yang mungkin dilakukan seseorang, berdasarkan emosi interiornya yang sepenuhnya bisa dilihat. Teknologi ini berjalan menembus dinding perilaku yang bisa dibangun seseorang dan langsung menuju otak untuk melihat apa yang ada dalam pikiran seseorang. Merangsang perilaku, bukan sekadar membaca keadaan emosi seseorang, merupakan pokok penelitian ilmuwan di Kanada. “Para ilmuwan tengah mencoba melukiskan ulang/menirukan (recreate) penculikan alien di laboratorium... Eksperimen tersebut, yang dijalankan oleh Profesor Michael Persinger (neuroscientist di Universitas Laurentian, Sudbury, Ontarion), terdiri dari helm sepeda motor yang telah diubah dan dipasangi solenoid (gulungan kabel berbentuk silindris yang bertindak sebagai magnet ketika mengangkut arus listrik—penj) pada sisi-sisinya yang membangun medan magnet di sekeliling kepala si subjek.”43 Eksperimen ini dijalankan dan menjadi topik ekpos Canadian Broadcasting System [CBS] mengenai mind control. Segmen tersebut tayang pada sebuah program bernama Undercurrents pada bulan Februari 1999. Penemu ini juga muncul dalam program tersebut, bersamasama dengan beberapa orang lain yang tertarik dalam bidang ini. Sebuah laporan tahun 1993 menyebutkan bahwa selama lebih dari 20 tahun, Dr. Persinger “...telah mengerjakan sebuah teori yang menghubungkan tak hanya UFO dan gempa bumi, tapi juga medan elektromagnetik powerful dan sebuah penjelasan atas keyakinan paranormal dipandang dari segi aktivitas otak yang tak biasa. Ia juga telah menemukan bahwa penstimulasian area lain, cuping-cuping temporal (temporal lobe), bisa menghasilkan semua jenis pengalaman mistis, sensasi out-of-body (keluar dari raga), dan fenomena paranormal nyata lainnya.”44 Penelitian doktor ini menunjukkan bahwa
34 pengalaman-pengalaman ini mungkin adalah akibat dari aktivitas dalam otak dan bukan pengalaman sungguhan dari individu-individu. Dia telah berhasil dalam menirukan banyak pengalaman ini pada diri subjek-subjeknya. Dr. Persinger juga dikenal atas pekerjaannya dalam mempelajari efek-efek ELF [gelombang extra-low frequency] terhadap memori dan fungsi otak.45 Pada 1991, sebuah metode untuk mengubah gelombang otak ke frekuensi yang diinginkan dipatenkan.46 Sebuah paten tahun 1975 membahas teknologi serupa: sebuah alat dan metode untuk “...merasakan (sensing) gelombang-gelombang otak seorang subjek di suatu posisi yang jauh di mana sinyal-sinyal elektromagnetik dengan frekuensi berbeda-beda ditransmisikan secara simultan ke otak subjek yang di dalamnya sinyal-sinyal tersebut saling berinterferensi untuk menghasilkan sebuah waveform yang dimodulasi oleh gelombang otak subjek. Waveform interferensi yang merupakan representasi aktivitas gelombang otak ditransmisikan ulang oleh otak ke sebuah receiver di mana itu kemudian didemodulasi dan diperkuat. Waveform terdemodulasi tersebut kemudian ditampilkan untuk pelukisan visual (visual viewing) dan lalu dirutekan ke sebuah komputer untuk pemrosesan dan analisa lebih lanjut. Waveform terdemodulasi tersebut juga bisa digunakan untuk menghasilkan sinyal pengimbang (compensating signal) yang ditransmisikan kembali ke otak untuk menimbulkan perubahan yang diinginkan dalam aktivitas elektris di dalamnya.”47 Sederhananya, aktivitas otak dipetakan dalam rangka membaca keadaan emosi, kemampuan konseptual, dan pola intelektual seseorang. Sinyal kedua bisa dibangkitkan dan dikirim kembali ke dalam otak yang menyela sinyal alami, menyebabkan pola energi otak berubah. Ini adalah “brain entrainment” yang menyebabkan perubahan kesadaran. Ada banyak penggunaan positif untuk teknologi jenis ini, seperti disebutkan di awal, faktor yang penting ialah siapa yang mengontrol teknologi ini dan untuk tujuan apa. Pada Januari 1998, pernyataan jelas berikut muncul dalam jurnal saintifik terkemuka, Nature, mengutip neuroscientist Pasteur Institute, JeanPierre Changeux (kepala komite bioetika nasional Prancis): “Akan tetapi neuroscience juga menghadirkan resiko potensial, kata dia, menyatakan bahwa kemajuan dalam pencitraan otak (cerebral imaging) menciptakan kemungkinan untuk pelanggaran privasi secara luas...itu akan menjadi hal lumrah dan bisa digunakan dari jarak jauh, dia memprediksikan. Itu akan membuka jalan untuk penyalahgunaan seperti pelanggaran kebebasan pribadi, pengendalian perilaku, dan brainwashing.”48
35
BERDANSA DENGAN LAGU DARI DRUMMER TAK DIKENAL
D
ALAM “...sebuah peragaan dramatis pembacaan pikiran, para neuroscientist membuat video-video di mana seekor kucing melihat dengan menggunakan elektroda-elektroda yang ditanam dalam otak hewan tersebut. ‘Mencoba memahami bagaimana otak mengkodekan informasi membawa pada kemungkinan mengganti bagian-bagian sistem syaraf dengan alat artifisial,’ kata dia.”49 Ilmuwan yang mengomentari teknologi ini—Gattett Stanley, asisten profesor biomedical engineering di Harvard— melihat kemungkinan digunakannya pemetaan aktivitas otak dalam membuat komponen elektronik untuk mengganti bagian-bagian sistem yang rusak. Penggunaan mind-mapping juga mempunyai kemungkinan lain. Riset serupa dalam pengontrolan perilaku manusia dan hewan dilakukan oleh Dr. Jose Delgado di Universitas Yale, salah satu institusi riset terkemuka di AS. Pengujicobaan sungguhan terhadap sistem-sistem tertentu membuktikan “pergerakan, sensasi (perasaan), emosi, keinginan, ide, dan berbagai fenomena psikologis bisa dirangsang, dicegah, atau dimodifikasi melalui stimulasi elektris pada area-area tertentu di otak.”50 Pada 1985, Dr. Delgado mampu menciptakan efek-efek ini hanya dengan menggunakan sinyal radio yang dikirim ke otak dari jarak jauh, memanfaatkan konsentrasi energi yang kurang dari 1/50 dari yang dihasilkan Bumi secara alami. Penemuan ini mengimplikasikan bahwa frekuensi, waveform, dan laju pulse (modulasi) adalah faktor penting ketimbang jumlah energi yang digunakan. Jika dipertimbangkan, ini cukup masuk akal karena tubuh manusia tidak memerlukan konsentrasi daya elektromagnetik yang tinggi untuk mengatur fungsi normalnya. Kuncinya terdapat dalam penemuan mekanisme “tuning” untuk menemukan “stasiun penerima” yang tepat dalam otak. Pada 1993, ada pembahasan terhadap rilis informasi yang secara terbuka mengalir dari Rusia. Pertemuan-pertemuan dilakukan untuk menaksir ancaman tersebut: “tujuan utama pertemuan Maret dijelaskan dalam memo Psychotechnologies dengan maksud ‘memutuskan apakah teknologi psycho-
36 correction merepresentasikan ancaman masa kini atau masa mendatang bagi keamanan nasional AS dalam situasi di mana perintah-perintah inaudible (tak terdengar) bisa digunakan untuk mengubah perilaku’.”51 Penaksiran ancaman tersebut sepertinya adalah untuk mulai mengkondisikan warga Amerika supaya mengakui salah satu rahasia pemerintah yang telah lama dipendam: bahwa pikiran dan raga manusia bisa dikontrol dari jarak jauh, tanpa meninggalkan jejak bukti. Dalam kutipan lain, salah satu periset terkemuka di bidang ini, Dr. Igor Smirnov, mulai mengumumkan temuan-temuannya. “Meskipun begitu, para pakar perang psikologis dari semua pihak masih memimpikan bahwa mereka pada suatu hari bisa mengontrol pikiran musuh. Dan di sebuah lab kecil mirip sel bawah tanah di basement sebuah institut yang namanya saja sudah tidak baik, Institute of Psycho-Correction, Moskow, Smirnov dan psikiater lainnya tengah menangani pasien-pasien schzophrenia, kecanduan narkotika, dan kanker.”52 Hasil dari riset ini telah diselidiki dan didemonstrasikan kepada anggota komunitas intelijen di AS, dan bahkan telah didemonstrasikan oleh Dr. Smirnov dalam sebuah wawancara untuk program dokumenter Undercurrents, milik televisi Kanada. Isu ini juga merupakan hal yang menarik, sebagaimana bisa dilihat dalam kutipan artikel tahun 1999 ini. “Fantasi-fantasi adalah proses pikir yang melibatkan monolog internal dan sekuens imajinatif yang bisa memotivasi orang normal menuju perilaku konstruktif; atau sebaliknya, bisa menginspirasi individu-individu tak seimbang menuju perilaku destruktif atau berbahaya. Satu kesimpulan dari riset itu adalah bahwa fantasi memainkan peranan penting di kalangan pelaku kriminal kekerasan. Periset mengetahui bahwa pelaku kekerasan sering melamunkan fantasi-fantasi mereka, dan lalu mempraktekkan elemen-elemen dari fantasi tersebut sebelum melakukan kejahatan mereka. Agen-agen FBI menetapkan bahwa pelaku kriminal sering mempertontonkan tanda-tanda seperti anak-anak dan orang dewasa. Oleh sebab itu, para karyawan atau pelajar yang terganggu dapat memperlihatkan tanda-tanda fantasi kekerasan kepada orang-orang yang mengamatinya dari dekat. Individu bermasalah mungkin sangat terobsesi dengan musik berlirik keras, atau punya masalah narkotika atau alkohol. Ketika tandatanda ini mengungkap diri mereka sendiri, mereka harus dilaporkan ke threat management team, yang dapat menetralisir ancaman tersebut, baik melalui terapi, jika rehabilitasi dimungkinkan, atau dengan memecat karyawan
37 tersebut. Kekerasan di kantor dan sekolah biasanya didahului oleh tandatanda peringatan.”53 Kemampuan untuk menentukan “kecenderungan” terhadap suatu perilaku tidak berarti bahwa seseorang bisa membuat “pilihan” untuk bertindak menurut perasaan dan pemikiran internal. Setiap orang di planet ini bisa mengingat waktu-waktu ketika pemikiran mereka berbahaya, amoral, atau tak dapat diterima, merosot di bawah standar yang ditetapkan oleh “norma” sosial dan kultural. Tapi, kita bisa memiliki pemikiran seperti ini dalam privasi pikiran kita. Tren dalam aplikasi teknologi mind-control kini akan membuat pemikiran kita yang paling pribadi, seperti bergulat dengan godaan dan pilihan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi subjek penelitian pemerintah dan majikan. Siapa yang akan menetapkan aturan untuk psycho-correction? Siapa yang akan memutuskan apa yang etis dan benar dalam bidang ini begitu berkembang di dekade berikutnya?
38
PENGONTROLAN PIKIRAN DAN TUBUH
F
REKUENSI-FREKUENSI gelombang otak utama mengindikasikan jenis aktivitas yang berlangsung dalam otak. Ada empat kelompok frekuensi gelombang otak dasar yang diasosiasikan dengan sebagian besar aktivitas mental. Kelompok pertama, gelombang beta (13-35 Hertz atau pulse per detik), diasosiasikan dengan aktivitas normal. Angka tertinggi (35 Hertz) dari rentang ini diasosiasikan dengan keadaan stres atau gelisah yang bisa merusak kemampuan berpikir dan mempertimbangkan. Kelompok kedua, gelombang alpha (8-12 Hertz), mengindikasikan relaksasi. Frekuensi alpha sangat ideal untuk belajar dan fungsi mental terfokus. Kelompok ketiga, gelombang theta (4-7 Hertz), mengindikasikan gambaran mental, akses menuju memori, dan fokus mental internal. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan anak kecil, modifikasi perilaku, keadaan tidur/bermimpi. Kelompok keempat, gelombang delta ultra-slow (0,5-3 Hertz), didapati ketika seseorang berada dalam tidur nyenyak. Aturan umumnya ialah bahwa frekuensi gelombang otak utama akan sangat rendah dari segi pulse per detik ketika seseorang sedang rileks, dan sangat tinggi ketika seseorang sedang bersiap siaga atau gelisah.54 Stimulasi eksternal pada otak melalui alat elektromagnetik dapat menyebabkan otak terlatih atau terkunci pada phase (araf dalam sekuens yang berulang secara periodik, khususnya waveform arus bolak-balik atau cahaya—penj) dengan sebuah generator sinyal eksternal.55 Gelombang otak utama bisa didorong atau ditekan menjadi pola frekuensi baru oleh stimulasi eksternal. Dengan kata lain, generator impuls atau driver sinyal eksternal melatih otak, menyela frekuensi normal dan menyebabkan perubahan gelombang otak, yang lantas menyebabkan perubahan [komposisi] kimiawi otak, yang kemudian menyebabkan perubahan output otak dalam bentuk pikiran, emosi, atau kondisi fisik. Karena Anda digerakkan, maka Anda datang. Manipulasi otak bisa menguntungkan ataupun merugikan individu yang sedang dipengaruhi, tergantung pada level pengetahuan atau niat orang yang mengontrol teknologi tersebut.
39 Bersama dengan waveform khusus, beragam frekuensi memicu respon kimiawi tepat dalam otak. Pelepasan neurochemical ini menyebabkan reaksi tertentu dalam otak yang menghasilkan perasaan takut, birahi, depresi, cinta, dan lain-lain. Semua ini, dan respon-respon emosional/intelektual, disebabkan oleh kombinasi [proses] kimiawi otak tertentu yang dilepaskan oleh frekuensi—impuls-impuls elektris khusus. “Campuran tepat dari jus-jus otak ini dapat menghasilkan keadaan mental yang luar biasa spesifik, seperti takut akan gelap, atau daya konsentrasi yang kuat.”56 Penelitian di bidang ini maju dengan laju yang sangat cepat, dengan penemuan-penemuan baru yang terus-menerus terjadi. Membuka kunci pengetahuan atas frekuensi khusus ini akan menghasilkan terobosan signifikan dalam pemahaman atas kesehatan manusia. Radiasi radio frequency, yang bertindak sebagai pengangkut extremely low frequency (ELF), dapat digunakan untuk melatih gelombang otak secara wireless. Pengontrolan pikiran dan tubuh dengan menggunakan berbagai bentuk energi elektromagnetik, meliputi sinyal radio, penggetaran (pulsation) cahaya, suara, dan metode lainnya, telah menghasilkan beberapa penemuan dan inovasi. Efek-efek dan penggunaan positif terhadap kesehatan telah dicari oleh periset-periset swasta di seluruh dunia. Pada 1973, sebuah “... alat untuk treatment penyakit-penyakit neuropsychic dan tubuh (somatic) di mana cahaya, suara, medan elektromagnetik VHF, dan sumber kalor, secara berturut-turut, dikerahkan secara simultan dengan perantaraan unit kontrol terhadap sistem syaraf pusat dengan laju pengulangan yang telah ditetapkan. Sumber radiasi radio dan suara dibuat sedemikian rupa agar mengerahkan pengaruh radiasi cahaya dan suara secara cukup dan monoton terhadap analyzer visual dan pendengaran pasien.”57 Ini mengakibatkan otak menuruti sumber stimulasi eksternal dalam memicu perubahan pola otak yang mempengaruhi otak secara serta-merta dan langsung. Sebuah penemuan sederhana yang dipatenkan pada 1977 “... menyediakan sebuah alat untuk menyempurnakan aplikasi yang telah disebut di awal [lihat patennya untuk teks lengkap] dalam membantu perangsangan rasa kantuk alami. Sebagaimana dinyatakan di atas, penemuan ini secara spesifik menyangkut penyempurnaan yang akan memungkinkan pembentukan beberapa waveform sedemikian rupa sehingga alat noise analgesik (obat/cara penahan rasa sakit) bisa meniru-nirukan suara alam yang menenangkan, yakni ombak, hujan, dan angin.”58 Alat jenis ini tersedia
40 di mana-mana dan dikenal atas efek-efeknya yang menenangkan dalam membantu orang-orang berelaksasi dan tidur. Pada 1980, paten lainnya dikeluarkan, yang menyingkap “...sebuah metode dan alat untuk menghasilkan sinyal mirip noise untuk menimbulkan efek hipnotis atau anestetis (obat bius) dalam diri manusia. Penemuan tersebut memiliki aplikasi dalam pengendalian orang banyak dan training level kesadaran (biofeedback). Penemuan tersebut bisa juga digunakan dalam menciptakan efek-efek musik khusus.”59 Alat ini mempunyai efek besar dalam mengendalikan individu-individu hingga satu titik di mana biasanya hanya dapat dicapai melalui penggunaan hypnotherapy atau obat-obatan. Beberapa tahun kemudian, dibangun alat lain untuk menciptakan efek-efek jenis ini, juga menggunakan energi yang sangat halus: “Pola-pola gelombang otak yang diasosiasikan dengan keadaan rileks dan meditasi dalam diri seorang subjek dibangkitkan secara bertahap tanpa bahan kimia yang merusak atau efek samping neurologis.”60 Berbagai sistem disempurnakan dan paten-paten dikeluarkan untuk mengendalikan aktivitas otak.61 62 63 64 65 66 67 68 Penemuan-penemuan ini menghasilkan sederetan terobosan untuk mengendalikan keadaan emosi, konsentrasi, dan tingkat rasa sakit seseorang, dan menciptakan efek lainnya juga. Pada 1990, hasil sebuah studi dengan kuat mengindikasikan bahwa “... pengalaman-pengalaman personal tertentu bisa ditingkatkan ketika medan magnet extremely low frequency yang kurang dari 1 miligauss dibangkitkan melalui otak pada permukaan cuping temporal. Perasaan-perasaan vestibular (bergetar, mengapung), depersonalization (merasa terlepas, rasa kehadiran/ keberadaan), dan bayangan (gambaran hidup/nyata dari masa kecil) lebih sering terdapat dalam kelompok-kelompok [subjek] yang terpapar oleh medan tersebut daripada kelompok yang terpapar oleh medan imitasi.”69 Dalam sebuah penemuan “new age” tahun 1996, kristal-kristal quartz digunakan untuk menciptakan keringanan stres dengan memperlambat aktivitas otak. “Stres psikologis dalam diri manusia diobati dengan membangkitkan medan elektromagnetik lemah di sekitar kristal quartz. Kristal distimulasi dengan menggunakan pulse elektris dengan lebar masingmasing antara 0,1 sampai 50 microsecond dan laju pengulangan pulse antara 0,5k sampai 10k [500 sampai 10.000] pulse per detik pada sebuah konduktur yang diposisikan berdekatan dengan kristal quartz, akibatnya menghasilkan medan magnetik lemah. Si subjek diposisikan dalam medan magnetik lemah
41 selama periode secukupnya untuk mengurangi stres.”70 Adalah menarik bahwa para pemikir “New Age” telah memainkan “sulap kristal” sebagai cara untuk bisa “seirama” dengan diri seseorang dan rileks, dan kristal quartz termasuk sebagai komponen penemuan ini. Lagi, penyeberangan antara fiksi dan sains terus terlihat. Training kesadaran juga merupakan tema besar dalam cult, organisasiorganisasi keagamaan dan lainnya yang mengejar “New Age”. Sains kini telah mendapatkan pemahaman yang lebih hebat tentang bagaimana pikiran dan otak bekerja, sehingga apa yang biasanya memerlukan bertahuntahun atau bahkan berdekade-dekade untuk dicapai, sekarang bisa dikuasai dalam beberapa minggu, hari, atau bahkan menit. Misal, pada tahun 1996 dikembangkan sebuah metode dan alat untuk digunakan dalam pencapaian keadaan gelombang otak alpha dan theta dan menciptakan keadaan emosi positif dalam diri manusia.71 Tiga tahun sebelumnya, dikeluarkan sebuah paten atas alat yang dapat menciptakan keadaan sadar yang diinginkan: “... dalam training atas seorang individu untuk meniru keadaan sadar tersebut tanpa perlu stimulasi audio lagi; dan dalam pentransferan keadaan tersebut dari satu manusia ke manusia lainnya melalui pembebanan EEG seseorang, dilapiskan ke atas sinyal stereo yang diinginkan, pada individu lain, melalui perangsangan fenomena denyut binaural (stereo/dua telinga).”72 Transfer Pikiran? Ini menarik, karena berbicara tentang ide-ide yang dahulu disinggung oleh militer dalam pengubahan memori seseorang dengan membebankan sinyal yang dimanipulasi komputer yang akan berintegrasi dengan memori normal seseorang. Kemungkinan penyalahgunaannya sangat nyata, dan peluang untuk pengembangan personal sangat hebat. Bayangkan saja memperoleh pendidikan melalui transfer data langsung ke dalam otak manusia melalui metode baru ini, bukan melalui metode belajar standar. Pertimbangan serius dalam pengembangan sistem transfer memori jenis ini adalah bahwa ia melangkaui filter intelektual normal: informasi ditaruh ke dalam otak sebagai fakta, tanpa pertanyaan atau pertimbangan matang. Apa yang terjadi jika informasi baru konflik dengan informasi yang sudah ada? Mungkinkah untuk memasukkan informasi tersembunyi, yang berarti mempengaruhi hal-hal seperti keyakinan relijius, politik, atau pemakaian harta-benda dan jasa secara tidak benar?
42 Kemungkinan-kemungkinan itu sangat besar dan pertanyan etis dan moral seputar persoalan ini sama besarnya. Kita tak bisa lagi menghindari perdebatan tersebut. Nyatanya, perdebatan tersebut tertinggal jauh di belakang kemajuan saintifik. Sementara itu, ada beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas belajar anak-anak kita dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada dan sederhana. Contohnya, “para periset di Center for the Neurobiology of Learning and Memory di Universitas California, Irvine, telah menetapkan bahwa mendengarkan sonata piano Mozart selama 10 menit dapat meningkatkan IQ mahasiswa hingga sebanyak sembilan poin.”73 Ini adalah pemanfaatan hebat atas hal sederhana bagi orang-orang yang menginginkan kemajuan diri.
43
SENJATA PIKIRAN
S
EBUAH paper tahun 1984 berjudul “The Electromagnetic Spectrum in LowIntensity Conflict” membahas banyak tentang ketertarikan militer dalam EMR: “Hasil dari banyak studi yang telah dipublikasikan dalam beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa efek-efek biologis tertentu bisa diperoleh dengan mengendalikan berbagai parameter medan elektromagnetik (EM). Beberapa dari faktor EM penting yang bisa dimanipulasi adalah frekuensi, bentuk gelombang, laju serbuan pulse, durasi pulse, amplitudo pulse, laju pengulangan, modulasi sekunder, dan kesimetrian dan keasimetrian pulse. Banyak efek klinis dari radiasi elektromagnetik pertama kali teramati dengan menggunakan arus searah yang diterapkan langsung pada kulit. Lalu efek yang sama diperoleh dengan mempergunakan medan eksternal. Radiasi elektromagnetik, yang telah dilaporkan dalam literatur, adalah untuk membangkitkan dan meningkatkan efek-efek berikut: 1. Stimulasi regenerasi tulang (dalam patah/retak tulang) 2. Penyembuhan patah normal 3. Pengobatan congenital pseudarthrosis 4. Penyembuhan luka 5. Electroanesthesia 6. Terapi electroconvulsive 7. Modifikasi perilaku hewan 8. Perubahan electroencephalogram hewan dan manusia 9. Perubahan morfologi otak hewan 10. Efek akupuntur 11. Pengobatan ketergantungan narkotika 12. Electrostimulation untuk meredakan nyeri 13. Perubahan pembakaran sel syaraf
44 Ini baru beberapa dari banyak penggunaan dan efek biologis yang telah dilaporkan selama dekade terakhir. Ini belum lengkap dan tidak mencakup efek-efek yang dilaporkan dalam literatur Soviet dan Eropa Timur. Seperti kebanyakan upaya lainnya, aplikasi-aplikasi radiasi elektromagnetik ini punya potensi pisau bermata dua. Mereka bisa menghasilkan manfaat yang signifikan, tapi pada saat yang sama bisa dieksploitasi dan dipakai untuk aplikasi militer dan tersembunyi. Paper ini fokus pada potensi penggunaan radiasi elektromagnetik dalam konflik-konflik kecil di masa depan. Potensi Aplikasi EMR untuk Militer Eksploitasi teknologi ini untuk kepentingan militer masih dalam masa pertumbuhannya dan baru belakangan diakui oleh AS sebagai opsi masuk akal. Sebuah review bioteknologi oleh Angkatan Udara menyatakan ini. ‘Data yang saat ini tersedia memungkinkan proyeksi bahwa medan radiasi frekuensi radio (RFR) khusus dapat menghadirkan ancaman militer yang revolusioner dan powerful. Terapi electroshock mengindikasikan kemampuan arus listrik yang dibangkitkan untuk secara total menginterupsi fungsi mental selama periode yang singkat, untuk mendapatkan cognition (kesadaran/persepsi) untuk waktu yang lebih lama, dan untuk merestrukturisasi respon emosional dalam interval yang panjang. Pengalaman dengan terapi electroshock, eksperimen RFR, dan pemahaman yang meningkat atas otak sebagai organ yang termediasi secara elektris, menyiratkan kemungkinan serius bahwa medan elektromagnetik yang dipengaruhi dapat mengganggu perilaku tertentu dan mungkin bisa mengarahkan dan atau menginterogasi perilaku tersebut. Lebih lanjut, melintasnya 100 miliamper melalui myocardium bisa mengakibatkan terhentinya jantung dan kematian, lagi-lagi menunjuk pada efek senjata berkecepatan cahaya. Sistem RFR pemindaian cepat bisa menyediakan kemampuan efektif untuk membunuh atau memingsankan di area yang sangat luas. Keefektifan sistem terdapat pada fungsi waveform, intensitas medan, lebar pulse, frekuensi pengulangan, dan frekuensi pengangkut. Sistem
45 tersebut dapat dikembangkan memanfaatkan tissue (jaringan sel) dan studi eksperimen hewan utuh, dirangkai dengan mekanisme dan riset efek-efek waveform. Penggunaan RFR level memungkinkan untuk membuat organisasi-organisasi militer besar menjadi sensitif terhadap agen biologis atau kimia yang tersebar sementara penduduk yang tak teradiasi akan tetap kebal. Potensi penggunaan medan elektromagnetik artifisial adalah sangat luas dan bisa diterapkan dalam banyak situasi perang atau perang-perangan. ‘Beberapa dari potensi penggunaan ini mencakup penanganan kelompok teroris, pengontrolan orang banyak, pengendalian keamanan di instalasi militer, dan teknik anti-personil dalam peperangan taktis... Satu bidang terakhir di mana radiasi elektromagnetik bisa terbukti bernilai adalah dalam peningkatan kemampuan individu-individu atas fenomena anomali.’”74 Begitulah paper tahun 1980-an. Menstimulasi fenomena anomali adalah poin menarik lainnya yang terungkap dalam review Angkatan Udara. Apa artinya ini? Dalam sebuah laporan pers pada November 1995, kepentingan CIA tersingkap ketika diumumkan bahwa selama “...20 tahun, AS secara rahasia telah menggunakan [operasi] psikis dalam usaha membantu drug enforcement agencies mengejar dan menangkap pemimpin Libya, Moammar Gadhafi, dan menemukan plutonium di Korea Utara, tegas CIA dan lainnya. Operasi mata-mata ESP—dengan codename ‘Stargate’—tidak dapat diandalkan, tapi tiga [operasi] psikis lain terus berjalan di Ft. Meade, sekurangnya sampai bulan Juli, para periset yang mengevaluasi program untuk CIA mengatakan...”75 Yang penting pula diperhatikan adalah bahwa laporan ini bertepatan dengan penyingkapan proyek ini oleh personil militer. Cerita tersebut terungkap dalam buku David Morehouse, Phychic Warrior.76 Kol. John Alexander, yang bekerja di Los Alamos dan penyokong utama kawasan riset ini, dikutip ketika mengatakan: “...ada sistem-sistem senjata yang membedah kekuatan pikiran dan yang kapasitas mematikannya telah diperagakan... Senjata psychotronic tersebut bersifat silent, sukar dideteksi, dan hanya butuh seorang operator manusia sebagai sumber tenaga.”77
46 Menurut sebuah paper mengenai senjata non-mematikan: “Senjata RF yang saat ini dikembangkan adalah modulator very low frequency (VLF) berdaya tinggi. Bekerja di spektrum 20-35 KHz, frekuensi tersebut memancar dari dish antena 1-2 meter untuk menjadi sejenis peluru akustik. Senjata ini tidak menyusahkan karena level dayanya mudah disesuaikan. Pada setting rendah, peluru akustik itu menyebabkan kegelisahan fisik—cukup untuk mencegah ancaman-ancaman mendatang. Peningkatan daya bisa menjaring efek mual, muntah-muntah, dan nyeri perut. Setting paling tinggi bisa menyebabkan tulang seseorang sungguh-sungguh meledak secara internal. Dibidikkan pada kepala, tulang tengkorak yang beresonansi menyebabkan orang-orang mendengar ‘suara-suara’.” Senjata tersebut diriset oleh militer Rusia secara lebih ekstensif daripada oleh AS. Memang, “...Rusia sebenarnya menawarkan penggunaan senjata macam itu kepada FBI dalam persaingan Branch Davidian untuk membuat mereka berpikir bahwa ‘Tuhan’ sedang berbicara pada mereka. Terkait tidak dapat diprediksikannya apa yang dikatakan suara itu kepada pengikutnya, FBI menolak tawaran tersebut. Senjata RF lainnya yang siap digunakan pada tahun 1978 dikembangkan dengan kedok Operasi PIQUE. Dikembangkan oleh CIA, rencana tersebut adalah melambungkan sinyal radio berdaya tinggi ke ionosfer untuk mempengaruhi fungsi mental masyarakat di area tertentu, termasuk instalasi nuklir Eropa Timur.”78 Pemanfaatan ionosfer dalam eksperimen-eksperimen CIA mengingatkan kita pada salah satu kemungkinan yang kini telah tersedia dengan sistem-sistem seperti HAARP, yang dikembangkan 15 tahun kemudian. Yang jelas dari semua ini adalah bahwa sistem-sistem ini telah dikembangkan dan disembunyikan dari penglihatan publik. Praktek tersebut berlanjut sampai hari ini. “Bidang senjata non-mematikan berikutnya terutama digunakan terhadap mesin... alat-alat ini bisa menyebabkan mesin berhenti berfungsi ataupun membuatnya lemah terhadap serangan berikutnya yang lebih mematikan. Manusia telah menjadi sangat bergantung pada penggunaan mesin dan seringkali mati kutu dalam situasi di mana mesin tidak berfungsi. Karena itu, cukup tepat jika digunakan di sini. Gudang anti-mesin utama meliputi senjata gelombang mikro, pulse elektromagnetik non-nuklir, dan senjata laser. Komando Operasi Khusus AS memiliki senjata gelombang mikro
47 portabel di gudangnya. Kemampuan senjata tersebut bervariasi, ia tak hanya bisa mengacaukan komunikasi musuh, tapi juga bisa memanaskan organ dalam. Tentu saja, pembidikan senjata tipe ini kepada personil menjadikannya tidak masuk klasifikasi non-mematikan. Dikembangkan di Los Alamos National Laboratory, senjata tersebut membentuk sinyalnya, serupa dengan senjata RF yang dibahas di atas, dan mengarahkan energi ke pulse berdaya tinggi dan merusak transistor dan peralatan listrik lainnya... Bahkan pada skala lebih kecil, senjata EMP portabel dapat diangkut oleh angkatan darat untuk merusak komponen listrik dalam kendaraan lapis baja atau tank. Kemampuan ini sedang dikembangkan bersama kepolisian untuk memancarkan pulse yang akan menghentikan sebuah mobil hampir secara seketika.”79 Sistem-sistem ini menawarkan harapan dan resiko begitu kita memasuki abad baru.Akan seperti apa reaksi publik terhadap sistem ini? Kami mengira reaksi itu akan menyebabkan perubahan signifikan dalam penggunaan dan pengembangan teknologi ini. Tambahan, kami kira sistem monitoring harus dikembangkan, yang memungkinkan pendeteksian teknologi-teknologi ini dalam rangka mengawasi penyalahgunaan.
48
KORBAN MIND CONTROL
T
ERKADANG dijuluki sebagai “wavies” atau “beamers”, individu-individu ini biasanya ditolak ketika menyatakan diri sebagai korban pengujicobaan senjata mind-control. Faktanya: “Para periset Universitas South Florida telah mempublikasikan sebuah studi yang menunjukkan bahwa ketakutan terhadap Internet sedang menggantikan CIA dan gelombang radio sebagai khayalan (delusion) dalam diri pasien psikiater. Dalam setiap kasus khayalan internet yang didokumentasikan oleh periset, sebenarnya pasien memiliki sedikit pengalaman dengan komputer.”80 Masalahnya adalah sulitnya, jika tidak dibilang mustahil, menggolongkan orang-orang mana yang merupakan korban dan mana yang berkhayal. Upaya untuk menentukan realitas keluhan acapkali menjadi bahan lelucon dan kekhawatiran. Contoh, Universitas Albany telah “...menutup riset seorang profesor psikologi yang menyelidiki dunia ‘X-Files’ pengawasan pemerintah dan mind-control. Dalam konferensi, paper, riset selama dua semester, Profesor Kathryn Kelley menggali klaim-klaim dari mereka yang mengatakan sebagai orang-orang yang ditanami peralatan komunikasi untuk membaca pikiran mereka.”81 Sejak rilis buku pertama kami, Angels Don’t Play This HAARP: Advances in Tesla Technology,82 kami telah mendengar ratusan orang yang membuat klaim seperti itu. Kami tidak bisa menggolongkan eksperimen sungguhan yang menetap dalam pikiran orang-orang ini. Kami percaya bahwa klaim-klaim itu mesti ditinjau serius dan bahwa masyarakat mesti mempunyai suatu tempat dalam rangka mengetahui hal yang sebenarnya atau memperoleh treatment medis yang layak mereka dapatkan. Sejarah AS dikotori dengan contoh-contoh orang yang dieksploitasi oleh para ilmuwan yang bekerja di bawah lindungan kegelapan yang disediakan melalui “anggaran gelap”. Bisakah laporan-laporan ini menjadi landasan faktual? Kami percaya beberapa darinya bisa. Pengendalian pikiran oleh pemerintah dalam rangka memaksakan kehendaknya pada orang-orang terangkum sangat baik di dinding Franklin
49 D. Roosevelt Memorial dengan prasasti berbunyi: “Mereka yang berusaha mendirikan sistem pemerintah berdasarkan pengaturan semua manusia oleh segelintir individu penguasa...menyebut ini sebuah new order (tatanan baru). Ini tidaklah baru dan ini bukanlah tatanan.”83
50
ENDNOTE
1.
US Air Force, “New World Vistas: Air and Space Power for the 21st Century – Ancillary Volume”, Scientific Advisory Board (USAF), Washington, DC, Document #19960618040, 1996, pp. 89-90. EPI402
2.
Foster, Sarah, “Cold War legend dies at 80: Famed as CIA’s real-life ‘Dr Strangelove’”, Worldnetdaily, March 9, 1999. EPI279
3.
Reppert, Barton, “The Zapping of an Embassy: 35 Years Later, The Mystery Lingers”, AP, May 22, 1988. EPI1112
4.
Advisory Committee Staff, Committee on Human Radiation Experiments, Methodological Review of Agency Data Collection Efforts: Initial Report on the Central Intelligence Agency Document Search, June 27, 1994. EPI579
5.
Petersen, John L., “The Road to 2015: Profiles of the Future”, Waite Group Press, 1994, ISBN 1-878739-85-9. EPI849
6.
USAF, “New World Vistas”, ibid.
7.
US EPA, “Summary and Results of the April 26-27, 1993 Radiofrequency Radiation Conference”, Volume 2: Papers, 402-R-95-011, March 1995. EPI728
8.
Oscar, K.J., “Effects of low power microwaves on the local cerebral blood flow of conscious rats”, Army Mobility Equipment Command, June 1, 1980. EPI1195
9.
Delgado, José M.R., “Physical Control of the Mind: Toward a Psychocivilized Society”, Harper & Row Publishers, New York, 1969. EPI850
10. US Senate, “Communist Interrogation, Indoctrination and Exploitation of American Military and Civilian Prisoners, Committee on Government Operations, Subcommittee on Investigations”, 84th Congress, 2nd Session, December 31, 1956. EPI1131 11.
Cooper, Pat, “US Enhances Mind Games”, Defense News, April 17-23, 1995. EPI1154
11a. Chernishev, I., “Can Rulers Make ‘Zombies’ and Control the World?”, Orienteer, February 1997, pp. 58-62. 12. Thomas, Timothy L., “The Mind Has No Firewall”, Parameters, vol. XXVIII, no. 1, Spring 1998. EPI525 13. Brzezinski, Zbigniew, “Between Two Ages: America’s Role in the Technetronic Era”, Viking Press, New York, 1970. EPI787
51 14. McGill, Peter, “‘Mind Control Music’ Stops Shoplifters”, The Sydney Morning Herald, February 4, 1995. EPI95 15. US Patent #4,777,529, October 11, 1988, “Auditory Subliminal Programming System”; Inventors: Schultz et al.; Assignee: Richard M. Schultz and Associates, Inc. EPI265 16. US Patent #4,395,600, July 26, 1983, “Auditory Subliminal Message System and Method”; Inventors: Lundy et al. EPI264 17. US Patent #5,134,484, July 28, 1992, “Superimposing Method and Apparatus Useful for Subliminal Messages”; Inventor: Willson, Joseph; Assignee: MindsEye Educational Systems, Inc. EPI290 18. US Patent #5,270,800, December 14, 1993, “Subliminal Message Generator”; Inventor: Sweet, Robert L. EPI288 19. Hall, E. Gene, “Watch Carefully Now: Solving Crime in the 21st Century”, Police, June 1999, vol. 23, no. 6. Source: NLECTC Law Enforcement & Technology News Summary, June 17, 1999. EPI944 20. US Department of Defense (awarding agency), “Communicating via the Microwave Auditory Effect”, SBIR Contract Number F41624-95-C-9007. EPI277 21. ITV News Bureau, “A Psy-Ops Bonanza On The Desert”, 1991, http://www.mindspring. com/~silent/xx/daisy.htm. EPI568 22. ITV News Bureau, “High Tech Psychological Warfare Arrives in the Middle East”, 1991, http://www.mindspring.com/~silent/xx/news.htm. EPI567 23. Frey, Allan H., “Auditory System Response to Radio Frequency Energy”, Aerospace Medicine, December 1961, vol. 32, pp. 1140-1142. EPI370 24. US Patent #2,995,633, August 8, 1961, “Means for Aiding Hearing”; Inventors: Puharich et al. EPI256 25. US Patent #3,170,993, February 23, 1965, “Means for Aiding Hearing by Electrical Stimulation of the Facial Nerve System”; Inventors: Henry K. Puharich and Joseph L. Lawrence. EPI1119 26. Frey, Allan H., “Human Auditory System Response to Modulated Electromagnetic Energy”, Journal of Applied Physiology 17(4):689-692, 1962. EPI544 27. US Patent #3,393,279, July 16, 1968, “Nervous System Excitation Device”; Inventor: Flanagan, Gillis Patrick; Assignee: Listening Incorporated. EPI261 28. US Patent #3,647,970, March 7, 1972, “Method and System of Simplifying Speech Waveforms”; Inventor: Flanagan, Gillis P. 29. US Patent #3,566,347, Feb. 23, 1971, “Psycho-Acoustic Projector”; Inventor: Flanders, Andrew E.; Assignee: General Dynamics Corporation. EPI260
52 30. Sharp et al., “Generation of Acoustic Signals by Pulsed Microwave Energy”, IEEE Transactions On Microwave Theory And Techniques, May 1974. EPI817 31. US Patent #4,877,027, Oct. 31, 1989, “Hearing System”; Inventor: Brunkan, Wayne. EPI1124 32. US Patent #4,858,612, Aug. 22, 1989, “Hearing Device”; Inventor: Stocklin, William L. EPI270 33. US Patent #4,877,027, Oct. 31, 1989, “Hearing System”; Inventor: Brunkan, Wayne B. EPI262 34. US Patent #5,159,703, Oct. 27, 1992, “Silent Subliminal Presentation System”, Inventor: Lowry, Oliver M. EPI285 35. Scientists for Global Responsibility, “Non-Lethal Defence: The New Age Mental War Zone”, issue 10, 1995. EPI810 36. US Patent #5,539,705, July 23, 1996, “Ultrasonic Speech Translator and Communication System”; Inventor: Akerman, M. Alfred et al.; Assignee: Martin Marietta Energy Systems. EPI293 37. Specter, Michael, “Scientists make brain cells grow”, Anchorage Daily News, May 4, 1990. EPI527 38. Bishop, Jerry, “Nervy Scientists Move Toward Union Of Living Brain Cells With Microchips”, Wall Street Journal, February 1, 1994, p. B3. EPI49 39. ONDCP, CTAC, “Counterdrug Research and Development Blueprint Update”, http://www. whitehousedrugpolicy.gov/scimed/blueprint99/execsumm.htm 40. Cohen, David, “Magnetic Fields of the Human Body”, Physics Today, August 1975. EPI1179 41. US Patent #5,392,788, Feb. 28, 1995, “Method And Device For Interpreting Concepts And Conceptual Thought From Brainwave Data And For Assisting For Diagnosis Of Brainwave Dysfunction”; Inventor: Hudspeth, William J. EPI1129 42. US Patent #5,507,291, April 16, 1996, “Method And An Associated Apparatus For Remotely Determining Information As To Person’s Emotional State”; Inventors: Stirbl et al. EPI1130 43. Watts, Susan, “Alien kidnaps may just be mind zaps”, The Sydney Morning Herald, November 19, 1994. EPI816 44. Opall, Barbara, “US Explores Russian Mind-Control Technology”, Defense News, January 1117, 1993. EPI818 45. Persinger, M. et al., “Partial Amnesia for a Narrative Following Application of Theta Frequency EM Fields”, Journal of Bioelectricity 4(2):481-494 (1985). EPI372 46. US Patent #5,036,858, Aug. 6, 1991, “Method And Apparatus For Changing Brain Wave Frequency”; Inventors: Carter et al. EPI1127 47. US Patent #3,951,134, April 20, 1976, “Apparatus And Method For Remotely Monitoring And Altering Brainwaves”; Inventor: Malech, Robert G.; Assignee: Dorne & Margolin Inc. EPI1122
53 48. “Advances in Neuroscience ‘May Threaten Human Rights’”, Nature, vol. 391, January 22, 1998. EPI116 49. Kahney, Leander, “A Cat’s Eye Marvel”, Wired.com News, October 7, 1999, at http://www. wired.com/news/technology/story/22116.html. EPI832 50. Delgado, José M.R., “Physical Control of the Mind: Toward a Psychocivilized Society”, Harper & Row, New York, 1969. EPI850 51. “DoD, Intel Agencies Look at Russian Mind Control Technology, Claims”, Defense Electronics, July 1993. EPI538 52. Elliot, Dorinda and Barry, John, “A Subliminal Dr Strangelove”, Newsweek, August 21, 1994. EPI542 53. Depue, Roger L. and Depue, Joanne M., “To Dream, Perchance to Kill”, Security Management, vol. 43, no. 6, July 1999. Source: NLECTC Law Enforcement & Technology News, Summary, July 8, 1999. EPI932 54. Hutchison, Michael, “MegaBrain: New Tools and Techniques for Brain Growth and Mind Expansion”, 1986. EPI1235 55. US Patent #5,356,368, Oct. 18, 1994, “Method and Apparatus for Inducing Desired States of Consciousness”, Inventor: Monroe, Robert; Assignee: Interstate Industries, Inc. EPI286 56. Hutchison, “MegaBrain”, op. cit., p. 114. EPI1235 57. US Patent #3,773,049, Nov. 20, 1973, “Apparatus for the Treatment of Neuropsychic and Somatic Diseases with Heat, Light, Sound and VHF Electromagnetic Radiation”; Inventors: Rabichev et al. EPI257 58. US Patent #4,034,741, July 12, 1977, “Noise Transmitter and Generator”; Inventors: Adams et al.; Assignee: Solitron Devices Inc. EPI267 59. US Patent #4,191,175, March 4, 1980, “Method and Apparatus for Repetitively Producing a Noise-Like Audible Signal”, Inventor: Nagle, William L. EPI269 60. US Patent # 4,335,710, June 22, 1982, “Device for the Induction of Specific Brain Wave Patterns”; Inventor: Williamson, John D.; Assignee: Omnitronics Research Corporation. EPI292 61. US Patent #4,717,343, Jan. 5, 1988, “Method of Changing a Person’s Behavior”; Inventor: Densky, Alan. EPI284 62. US Patent #4,834,701, May 30, 1989, “Apparatus for Inducing Frequency Reduction in Brainwave”, Inventor: Masaki, Kazumi; Assignee: Hayashibara, Ken. EPI266 63. US Patent #4,889,526, Dec. 26, 1989, “Non-Invasive Method and Apparatus for Modulating Brain Signals Through an External Magnetic Or Electric Field To Reduce Pain”; Inventors: Rauscher, Elizabeth A. and Van Bise, William L.; Assignee: Megatech Laboratories, Inc. EPI268
54 64. US Patent #4,227,516, Oct. 14, 1990, “Apparatus for Electrophysiological Stimulation”; Inventors: Meland et al. EPI283 65. US Patent #4,883,067, Nov. 28, 1989, “Method and Apparatus for Translating the EEG into Music to Induce and Control Various Psychological and Physiological States and to Control a Musical Instrument”; Inventors: Knispel et al.; Assignee: Neurosonics, Inc. EPI282 66. US Patent # 5,123,899, June 23, 1992, “Method and System for Altering Consciousness”; Inventor: Gall, James. EPI289. 67. Patent # 5,352,181, Oct. 4, 1994, “Method and Recording For Producing Sounds and Messages to Achieve Alpha and Theta Brainwave States and Positive Emotional States in Humans”; Inventor: Davis, Mark E. EPI291 68. US Patent #5,289,438, Feb. 22, 1994, “Method and System For Altering Consciousness”, Inventor: Gall, James. EPI333 69. Ruttan, Leslie A. et al., “Enhancement of Temporal Lobe-Related Experiences During Brief Exposures To Milligauss Intensity Extremely Low Frequency Magnetic Fields”, Journal of Bioelectricity 9(1):33-54 (1990). EPI311 70. US Patent #5,562,597, Oct. 8, 1996, “Method and Apparatus for Reducing Physiological Stress”; Inventor: Van Dick, Robert C. EPI294 71. US Patent # 5,586,967, Dec. 24, 1996, “Method and Recording or Producing Sounds and Messages To Achieve Alpha and Theta Brainwave States in Humans”, Inventor: Davis, Mark E. EPI296 72. US Patent #5,213,562, May 25, 1993, “Method of Inducing Mental, Emotional and Physical States of Consciousness, Including Specific Mental Activity in Human Beings”; Inventor: Monroe, Robert; Assignee: Interstate Industries, Inc. EPI287 73. Hotz, Robert Lee, “Listening to Mozart a real – but temporary – IQ builder, study says”, Anchorage Daily News, October 15, 1993. EPI529 74. Tyler, Capt. Paul E., MC, USN, “The Electromagnetic Spectrum in Low-Intensity Conflict” in Lt. Col. David Dean (ed.), Low-Intensity Conflict and Modern Technology, Air University Press, June 1986. EPI709 75. Cole, Richard, “ESP spies, ‘Stargate’ are psychic reality”, Saint Paul Pioneer Press, November 30, 1995. EPI491 76. Morehouse, David, “Psychic Warrior”, Michael Joseph Ltd, UK, St Martin’s Press, USA, 1996. 77. Aftergood, Steven, “The ‘Soft Kill’ Fallacy”, Bulletin of the Atomic Scientists, September/ October 1994. EPI281 78. Suhajda, Joseph M., “Non-Lethal Weapons for Military Operations Other Than War”, at http://www.usafa.af.mil/wing/34edg/airman/suhajd~1.htm. EPI348 79. Ibid.
55 80. “Internet Feeds Delusions”, Associated Press, July 5, 1999. EPI123 81. Brownstein, Andrew. “U. Albany Suspends implants research”, Times Union, August 25, 1999. EPI833 82. Begich, Dr Nick and Jeane Manning, “Angels Don’t Play This HAARP: Advances in Tesla Technology”, EarthPulse Press, Anchorage, 1995. 83. Lalli, Anthony N., “Human Research Subject Protection”, at http://www.pw2.netcom. com~allalli/BillSite_analysis/paper_web.html. EPI619 EPI259
56
SESA NA
Tanpa menganggap remeh kemampuan teknologi militer mereka, ada alat mind control termurah di rumah, yaitu TV. Karena kita menjadi sangat pasif di depannya. Untuk mengatasi hal ini, mungkin Anda perlu menjadi ilmuwan lulusan University of Usil. Anda usik saja setiap kata yang ditulis di TV, atau yang diucapkannya. Misalnya, ketika kemenangan timnas tertulis “Timnas kita membunuh timnas tetangga.” Lalu Anda usik saja pendengaran dan penglihatan Anda, “Serangga kalee dibunuh.” Anda ucapkan dengan tujuan pada stasiun TV itu, tanpa mereka perlu mengetahuinya. Ini sedang beradu, jika tak ingin disebut berperang. Jangan meremehkan apa yang tersirat di hati meski hanya mencoba meneguhkan rasa kesal pada mereka dalam hati. Karena semua nyata di hadapan ALLAH, baik itu alasan maupun tujuan. Berkaitan dengan efek pendengaran, lebih baik kurangi mendengarkan musik, lalu mulailah dengarkan perkataan ALLAH dalam Al-Quran melalui pembacaan Anda ataupun orang lain.
NUHUN KA
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (QS. An-Naas [114]: 1-6) Rasulullah SAW melarang penyebaran racun di negeri musuh. (HR. Ath-Thabrani)
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.” | Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, | maka diapun menempuh suatu jalan. | Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.” | Berkata Dzulkarnain: “Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tiada taranya. | Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.” | Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). | Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, | demikianlah, dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. | Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). | Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. | Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” | Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, | berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu).” Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.” | Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. | Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.” Kadang sabar itu memanas seperti api... Kadang amarah itu mengalir seperti air...
“Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya . Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.” (Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup)