New Pedoman Pengorganisasian Kb

April 25, 2017 | Author: HaDra Pingerslovers | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

cfdnjdh...

Description

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KAMAR BERSALIN RSIA Prof.dr.H.M.Farid

MAKASSAR 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa karena dengan rahmatNya sehingga buku pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid ini dapat kami selesaikan. Buku pedoman pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid ini diharapkan dapat membantu para staf pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang struktur organisasi. Uraian tugas, prosedur/alur, tata hubungan kerja,pola ketenagaan dan lain-lain dalam kegiatan unit Kamar bersalin .Bahan pedoman ini merupakan bahan acuan yang digunakan oleh pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid dan unit yang terkait di rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid Manajemen Rumah Sakit mengharapkan semoga dengan adanya Pedoman ini para staf Unit Kamar Bersalin Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid dapat mengetahui serta mempraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di Rumah sakit. Besar harapan kami semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk semua staf Rumah sakit pada umumnya dan staf Unit Kamar Bersalin pada khususnya dalam melakukan pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid . Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam pedoman ini.oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman ini.yang banyak memberikan saran dan masukannya kami ucapkan banyak terima kasih.

SAMBUTAN DIREKTUR RSIA Prof.dr.H.M.Farid MAKASSAR Alhamdulillah Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Ny, Sehingga evaluasi Buku Pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin RSIA Prof.dr.H.M.Farid Makassar dapat diselesaikan dan dapat diberlakukan, sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanaya buku Pedoman pedoman pengorganisasian Unit Kamar Bersalin ini diharapkan dapat menjadi penilaian tentang pelayanan medic yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dan setiap lembaga atau rumah sakit agar mutu tugas dan fungsi pelayanan yang diberikan kepada pasien selalu terpelihara dengan baik, penilaian merupakan mutu sesuai dengan tuntunan masyarakat. Kepada temen-teman yang menyusun buku ini, telah melakukan evaluasi Buku Pedoman

pedoman

pengorganisasian

Unit

Kamar

Bersalin

RSIA

Prof.dr.H.M.Farid Makassar, saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya serta penghargaan yang setulus-tulusnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dan masyarakat luas.

Direktur RSIA Prof.dr.H.M.Farid

dr.IMAM AHMADI FARID,Sp.OG

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo N o. 230, Makassar 90173 Telp. (0411) 3619745

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF. DR. H. M . FARID Nomor: 002/SK/05.02/RSIA-PF/X/20016 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN KAMAR BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Prof. dR. H. M. FARID MAKASSAR Menimbang

:

a.

bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RSIA Prof. dr.H.M. Farid maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Unit Kamar Bersalin yang bermutu tinggi.

b. bahwa untuk dapat melaksanakan pelayanan secara optimal dan terarah diperlukan pedoman perorganisasian Unit Kamar Bersalin. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada poin a dan b perlu menetapkan pedoman perorganisasian Unit Kamar Bersalin RSIA Prof.dr.H.M.Farid d. bahwa untuk pelaksanaannya perlu ditetapkan dengan surat Keputusan Direktur RSIA Prof. dr. H.M. farid. Mengingat:

1. Undang – Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan; 2. Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691 / Menkes / PER / VIII / 2011, tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1333 / Menkes / SK / XII / 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; 5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 / Menkes / SK / II / 1999 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 6

Permenkes RI 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit,

7

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Inonesia Nomor/419/Menkes/Per/x/2005 tentang praktek dokter dan dokter gigi,

8

keputusan Menkes RI Nomor/830/MenKes/SK/VI/2005 tentang pedoman pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan,

9

keputusan MenKes RI Nomor/369/MenKes/SK/III/2007 tentang profesi bidan,

10 keputusan MenKes RI Nomor/938/SK/VII/2007 tentang standar asuhan kebidanan. 11 Surat Keputusan yayasan DIKA Nomor 002/SK/YD/X/2014 tentang Struktur Organisasi. Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr. H. M. Farid.

M E M U T U S KAN Menetapkan :

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN

BERSALIN RSIA Prof. dr. H.M. Farid

UNIT

KAMAR

KESATU

:

Memberlakukan

pedoman

pengorganisasian

sebagaimana

terlampir dalam surat keputusan ini di RSIA Prof. dr. H. M. Farid, KEDUA

:

Mengamankan kepada seluruh pejabat strukural, fungsional dan seluruh pejabat jajarannya untuk melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

KETIGA

:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ,apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 05 Oktober 2016 Direktur, RSIA PROF.DR.H.M.FARID

(dr.Imam Ahmadi Farid, spoG)

PENDAHULUAN HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ii

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR................................................................ ii SAMBUTAN DIREKTUR............................................................................... iii DAFTAR ISI..................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN................................................................................. BAB II A. GAMBARAN UMUM.................................................................... B. VISI ................................................................................................ C. MISI ............................................................................................... D. FALSAFAH ................................................................................... E. NILAI RS........................................................................................ F. TUJUAN ......................................................................................... G. STUKTUR ORGANISASI ............................................................ BAB III A. GAMBARAN UMUM UNIT KAMAR BEESALIN B. VISI .............................................................................................. C. MISI.............................................................................................. D. FALSAFAH.................................................................................. E. NILAI ........................................................................................... F. TUJUAN........................................................................................ .............................................................................................................. G. STUKTUR ORGANISASI .......................................................... .............................................................................................................. BAB V URAIAN JABATAN.......................................................................... BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA............................................................ BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PORSONIL.......... BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI............................................................... BAB IX PERTEMUAN/RAPAT.................................................................... BAB X PELAPORAN..................................................................................... 1 Laporan Harian

2 3

Laporan Bulanan Laporan Tahunan

BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini. Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa rangsangan putting susu akan mempercepat lahirnya plasenta melalui pelepasan oksitosin, yang dapat mengurangi risiko perdarahan postpartum. Rangsangan putting susu memacu refleks prolaktin dan oksitosin, dua refleks penting yang dibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun ASI belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu agar proses menyusui berjalan lancar. Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di atas 7 dan refleks mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan sebaiknya tidak segera disusukan kepada ibunya. Bila ibu mendapat pembiusan umum, misalnya untuk persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu sadar penuh, misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu dan bayi telah berkurang, sehingga refleks mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan pasca operasi memerlukan pertolongan petugas untuk membantu ibu memegang bayi, membetulkan posisi ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau forcep, sering disertai dengan trauma kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. Meskipun demikian penyusuan dapat segera dimulai dengan bantuan petugas. B TUJUAN UMUM

Sebagai dasar dalam pembuatan pengorganisasian pelayanan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSIA Prof.dr.H.M.Farid. C TUJUAN KHUSUS a

Memudahkan bagi pemberi jasa Unit Kamar Bersalin dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.

b

Setiap pemberi jasa pelayanan Unit Kamar Bersalin dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Unit Kamar bersalin RSIA Prof.dr.H.M.Farid.

BAB II GAMBARAN UMUM VISI, MISI, FILOSOFI, NILAI, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT A GAMBARAN UMUM RSIA Prof dr. H. M. Farid berdiri sejak tahun 2002 di bawah naungan Yayasan Dika berdasarkan akte Notaris No. 2 Tanggal 03 November 1997 oleh notaris Endang Soelinati, SH. Sebelumnya RSIA prof dr. H. M. Farid bernama Rumah Sakit Bersalin Adika lalu berganti nama menjadi Rumah Sakit Bersalin Prof

dr. H. M. Farid. Dan untuk

memberikan pelayanan yang lebih luas terhadap Ibu dan Anak maka statusnya ditingkatkan menjadi

Rumah

Sakit

Ibu

dan

Anak

berdasarkan

Surat

Keputusan

No.

Skep.01/SK/YD/X.2014 Tanggal 09 Oktober 2014 tentang Pendirian Rumah Sakit Ibu dan Anak. RSIA Prof dr. H. M. Farid berdiri di atas tanah seluas 1613 m² dengan luas bangunan 1280 m², terdiri dari 2 lantai yang peruntukannya terdiri dari : 1

Lantai I, untuk Kamar Bersalin, Kamar OK, Kamar RR, Kamar Rekam Medik, Kamar Penelitian, Kantor, Dapur, Kamar Praktek Anak dan Kandungan (CB), Kamar Perawatan, Aula serta Parkiran dan taman.

2

Lantai II, terdiri dari Kamar Perawatan, Kamar untuk Kelas Belajar ( pelatihan dan Pendidikan ), kantor dan Laundry serta ruang terbuka untuk jemuran.

B Visi “ Menjadi Rumah Sakit yang terpercaya dan dambaan masyarakat” C Misi Misi Rumah Sakit  Memberikan pelayanan yang profesional dan aman.  Meningkatkan kemampuan professional SDM Rumah Sakit  Mengembangkan dan meningkatkan teknologi sarana dan prasarana Rumah Sakit  Melaksanakan pola pembiayaan yang efektif, efisien dan terjangkau.  Upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan C. FILOSOFI

“ Kenyamanan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan sepenuh hati” D. NILAI

E. TUJUAN

F. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

YAYASAN DIKA

PEMBINA

SPI

DIREKTUR RSIA SPI

KOMITE

BIDANG PEMELIHARAAN BIDANG PELAYANAN MEDIK -

-

RAWAT JALAN RAWAT INAP KAMAR OPERASI IGD KAMAR BERSALIN KAMAR BAYI

BIDANG UMUM -

ADMINISTRA SI KEUANGAN PERSONALIA PEMELIHARA AN SARANA KEAMANAN LOGISTIK

BIDANG PENUNJANG -

-

FARMASI LABORATORI UM REKAM KEDIK GIZI LAUNDRY

-

STERILISASI

-

1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III GAMBARAN UMUM

-

PEMASARAN

-

HUKUM DAN HUMAS

-

JAMINAN KESEHATAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA A GAMBARAN UMUM

B VISI terwujudnya pelayanan obstetrik ginekologi yang berkualitas, memuaskan dan aman bagi pelanggan dan petugas C MISI 1

memberikan pelayanan kebidanan yang komperhensip dan berkwalitas berdasarkan standar

2

menurunkan angka kematian ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB )

3

menyiapkan lingkungan untuk melaksanakan kebidanan dan penelitian tenaga kesehatan

4

menciptakan hubungan yang baik antara petugas, pasien dan keluarga

D FALSAFAH

E NILAI     

Kepercayaan Integritas Peduli Professional Efisien Kebersamaan

F TUJUAN 1

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.

2 3

Mendekatkan pelayanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat sekitarnya. Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

G STRUKTUR ORGANISASI KAMAR OPERASI Bagan : Struktur Organisasi Unit Kamar Bersalin Direktur

Bidang Pelayanan Medik

Kepala Ruangan Kamar Bersalin

PJ Shif

Pelaksana Shif 1

Pelaksana Shif 2

Pelaksana Shif 3

BAB IV URAIAN JABATAN 1

Kepala Kamar Bersalin (Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan )

1

Nama Unit Kerja :

Kamar Bersalin

. 2

Nama Jabatan :

Kepala Kamar Bersalin

. 3

Pengertian:

.

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di Kamar Bersalin serta mengkoordinir dokter jaga dan ruangan.

4 .

Persyaratan dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal: Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana b. Pengalaman Kerja: Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter jaga Rumah Sakit minimal 3 Tahun. c. Ketrampilan: Memiliki kemampuan kepemimpinan

5

d. Berbadan sehat jasmani dan rohani Tanggung Jawab:

. 6

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan Uraian Tugas:

. 1 2

Menyusun program kerja Kamar Bersalin. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional Kamar bersalin secara efektif, efisien dan bermutu.

3

Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.

4

Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga

5

Membuat daftar jaga dokter jaga dan ruangan.

6

Bersama Kepala Ruang Kamar Bersalin membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Kamar Bersalin

7

Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf Kamar Bersalin untuk

membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelayanan di Kamar Bersalin. 8

Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.

9

Membuat laporan kinerja Kamar Bersalin setiap bulan dan akhir tahun.

10 7

Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang

berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di Kamar Bersalin. Wewenang: 1

Memberikan penilaian kinerja staf Kamar Bersalin.

2

Membuat prosedur pelayanan Kamar bersalin.

8

Hasil Kerja

.

1

Daftar Jaga Kamar Bersalin

2

Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan di Kamar Bersalin

3

Standar Pelayanan Medik Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

II. Dokter Jaga 1 Nama Unit Kerja:

Unit Kamar Bersalin

2 Nama Jabatan:

Dokter Jaga dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan: a. Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan b. Sub ordinasi :Kepala Ruang Kamar Bersalin Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan. c. Hubungan Koordinasi : Sub Bidang Pelayanan Kebidanan 4 Persyaratan Jabatan: a. Pendidikan formal: Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana b. Pengalaman: Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 1-2 tahun

c. Keterampilan: 1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, dan Kebidanan 2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien di Kamar bersalin d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik e Umur : Minimal 21 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun. 5. Tujuan : 1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan kepada pasien yang datang ke RSIA Prof.dr.H.M.Farid, dimana Kamar Bersalin sebagai salah satu pintu masuk pasien RI & RJ 2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan pelayanan medis di RSIA Prof.dr.H.M.Farid sehingga tercapainya kepuasan pasien. 6 Fungsi :Menangani pasien Kamar Bersalin & Ruangan 7 Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan 8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab 1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien 2. Mendahului penderita gawat darurat 3. Memahami dan trampil dalam melakukan Pertolongan persalinan 4. Menulis status pasien yang meliputi : - Anamnesa - Pemeriksaan Fisik - Diagnosa Kerja - Terapi - Pemeriksaan penunjang 5. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah, informatif, tegas dan bijaksana 6. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan 7. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus

8. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ruang observasi yang berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat. 9. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk mengetahui keadaan umum pasien 10. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang merawat. 11. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RSIA Prof.dr.H.M.Farid 9. Wewenang 1

Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien sesuai kebutuhan

2 II

Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang

observasi. Karu Kamar Bersalin 1. 2. 3.

Nama Unit Kerja : Unit Kamar Bersalin Nama Jabatan : Kepala Ruang Kamar Bersalin Pengertian : Seorang tenaga Kebidanan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan kebidanan di ruang Unit Kamar Bersalin.

4.

Persyaratan dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal : D – III Kebidanan, berpengalaman 2 Tahun. b. Pendidikan Non Formal : - Memiliki Sertifikat APN(Asuhan Persalinan Normal) c. Pengalaman Kerja : Mempunyai pengalaman kerja di Kamar Bersalin minimal 3 Tahun. d. Ketrampilan : Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.

5.

e. Berbadan sehat jasmani dan rohani Tanggung Jawab : aSecara fungsional bertanggung Jawab kepada Sub Bidang Pelayanan Kebidanan.

Secara operasional bertanggung Jawab kepada Kepala Instalasi kamar 6.

bersalin ( Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan ). Tugas Pokok : Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di

7.

ruang Unit Kamar Bersalin. Uraian Tugas : a. Melaksanakan fungsi kebidanan meliputi : 1

Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga kebidanan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Kamar bersalin.

2

Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga bidan yang berlaku tiap minggu.

3

Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan bidan.

4

Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Kamar Bersalin.

5

Menyusun program pengembangan staf di Kamar Bersalin.

6

Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang perawatan Kamar bersalin.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi : 1

Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.

2

Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.

3

Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.

4

Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.

5

Menciptakan suasana kerja yang harmonis.

6

Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang berprestasi baik.

c.

Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi : 1

Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.

2

Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat

3

Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.

4 III

Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) : 1 2

Nama Unit Kerja : Nama Jabatan :

3

Pengertian :

Unit Kamar Bersalin Penanggung jawab shift (PJ Shift )

Seorang bidan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keidanan di Kamar Bersalin dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada shift 4

sore, malam dan hari libur. Tujuan : a

Agar kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan dapat berjalan sesuai dengan standar kebidanan.

b 5

Agar mutu pelayanan asuhan kebidanan selalu terjaga, selalu diupayakan,

ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan masyarakat. Persyaratan dan kualifikasi a

Pendidikan Formal : D III keperawatan

b

Pendidikan Non Formal : Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus

c Pengalaman Kerja : Memiliki pengalaman sebagai pelaksana Kamar bersalin minimal 5 tahun d

Ketrampilan : Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur.

e Berbadan sehat jasmani dan rohani 6 Tanggung Jawab : 7

Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang Tugas Pokok : a

Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

b

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kepada Kepala Ruang.

c

Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan Asuhan

Kebidanan. d

8

Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan kebidanan.

Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift : a

Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang rawat pada shift sore, malam dan hari libur.

b

Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan untuk melaksankan Asuhan Kebidanan sesuai ketentuan / standard yang berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.

c

Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift sore, malam dan hari libur.

d

Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.

e

Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru

meliputi

penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada. f

Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan Asuhan Kebidanan secara tepat dan benar untuk tindakan kebidanan selanjutnya.

g

Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.

h

Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.

i

Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore, malam dan hari libur.

j

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada shift sore, malam dan hari libur dan melaksanakan tindakan kebidanan.

k

Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan Kebidanan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.

l

Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.

m Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.

n

Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

V. BIDAN PELAKSANA KAMAR BERSALIN 1 2 3

Nama Unit Kerja : Unit Kamar Bersalin Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Instalasi Kamar Bersalin Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di

4

Instalasi Kamar bersalin. Persayaratan Dan Kualifikasi aPendidikan Formal : Berijazah Kebidanan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau yang berwenang. b

Pendidikan Non Formal : Memiliki sertifikat APN (Asuhan Persalinan Normal).

cPengalaman Kerja : Memiliki pengalaman di Instalasi Kamar bersalin. d

Ketrampilan : Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.

5

e Berbadan sehat jasmani dan rohani. Tanggung Jawab : aSecara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala ruang Kamar Bersalin. b

Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter Jaga / Kamar Bersalin.

6

Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Kamar Bersalin.

7

Uraian Tugas a

Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Kamar Bersalin untuk kelancaran pelayanan

b

Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat dan cepat

c

Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan

d

Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien

e

Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)

f

Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas

g

Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.

h

Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

i

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat dan benar

j

Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan / tertulis pada saat pergantian dinas

k

Menyiapkan

pasien

yang

akan

pulang

lengkap

dengan

administrasinya l

Memberikan health education kepada penderita dan keluarga

m Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu n

Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.

o. 8

Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,

keluarga, dokter serta sesama perawat Uraian Wewenang : a

Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.

b

Memberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan

batas kewenangannya. BAB V TATA HUBUNGAN KERJA UNIT KAMAR BERSALIN A Skema Hubungan Kerja

IRNA

IRJ

GIZI

Logistik Umum

Logistik Farmasi

Instalasi Kamar Bersalin

Admission Umum/Tehnisi

Kamar Operasi

KASIR

Operator

Umum/Supir

Rekam Medik

Radiologi

Laboratotium

Umum/Keamanan

Keterkaitan Hubungan Kerja Kamar Bersalin RSIA Prof dr H. M. Farid dengan unit lain. 1

Admission Setiap pasien yang berobat ke Kamar Bersalin selalu didaftarkan ke bagian admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Kmar Bersalin .(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

2

Rekam Medis

Pasien yang berobat di Kamar Bersalin ke RS Haji Kamino akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir) 3

Logistik Farmasi Kebutuhan obat dan alat medis di Kamar bersalin, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

4

Logistik Umum Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Kamar Bersalin, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO

5

Kamar Operasi (OK) Pasien Kamar Bersalin yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat Kamar Bersalin memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju). (prosedur pasien Kamar Bersalin yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).

6 Laboratorium Pasien Kebidanan yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium

oleh bidan Kamar Bersalin( prosedur pemeriksaan laboratorium pasien kebidanan sesuai SPO terlampir). 7

Umum/Tehnisi Kerusakan alat medis dan non medis di Kamar Bersalin akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku

8

Operator Apabila Kamar Bersalin membutuhkan sambungan telphone keluar RS Haji Kamino maka bagian Kamar bersalin akan menelpon ke RS lain dengan menggunaka handphone Kamar Bersalin RS Haji Kamino.

9

Kasir inap, maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke bagian IRNA.(Prosedur pasien Kamar Bersalin yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir). Pasien yang telah selesai berobat ke Kamar Bersalin akan diantar ke bagian kasir oleh perawat Kamar Bersalin untuk menyelesaikan administrasi.

10 IRNA Pasien Kebidanan yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter Obgine, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar perawatan bila pasien dengan status Umum, Jika pasien BPJS kamar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat 11 Gizi

1

Pasien Kebidanan yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

2

Dokter Obgine yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter Jaga yang diserahkan ke bagian gizi.

12 High Care Unit (HCU) Apabila ada pasien dari Kamar Bersalin yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan dibuatkan surat Rujukan HCU oleh dokter ke RS lain yang memiliki fasilitas HCU, penanggung jawab/keluarga pasien di informed consen untuk memilih RS sesuai dengan peraturan, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien menyetujui , maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke RS lain yang memiliki fasilitas HCU dengan diantar oleh Ambulance. 13 Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Pasien Kebidanan yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh bidan jaga ke bagian IRJ, ( Prosedur konsul pasien Kamar Bersalin ke dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir). 14 Umum/Supir Pasien Kebidanan yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance RSU Mitra Sehat, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir ).

15 Umum /Keamanan Bila ada pasien Kebidanan yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir ).

BAB VI POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PORSONIL A

Pola Ketenagaan Dalam upaya mempersiapkan tenaga kamar operasi yang handal, perlu kiranya

melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Kamar Bersalin RSIA Prof.dr.H.M.Farid adalah sebagai berikut: TABEL. NO 1 : POLA KETENAGAAN No 1

Nama

Kualifikasi Formal Sertifikat

Jabatan

Pengalaman dan kualifikasi

Ka Instalasi

Dokter

Kamar

umum

Bersalin

(sudah

( Bidang

lulus

pelayanan

PTT )

ACLS

-Sebagai dokter jaga di Kamar Bersalin minimal 3 thn -Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan.

Jumlah yang diperlukan 1

Medik dan Kebidanan) 2 Sub Bidang Pelayanan

S1 Kep / setara

BTCLS /

D3 Kep

BLS

- Sehat jasmani dan rohani - Sebagai Ka Ruang minimal 2 thn ( S1

1

3.

Medik dan

D3

Keb/Setara)

Keperawatan

Kebidana

- APN

n

(Asuhan

1 -

Sebagai Ka Ruang

Ka Ruang

Persalinan

Minimal 3 thn

Kamar

Normal

(D3 Keb) -

Bersalin

Memiliki ketrampilan dalam Kepemimpinan

-

Memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik, membina hubungan baik dengan orang lain serta dapat dipercaya.

-

Memiliki Kemampuan menggunakan komputer.

-

Sehat Jasmani dan rohani

-

Sebagai bidan Kamar bersalin minimal 2 th

-

Memiliki kemampuan dalam

4. Dokter Obgine

Kepemimpinan -

Memiliki kemampuan dalam membina hubungan baik dengan orang

1

Dokter Kamar

lain

Bersalin

-

Dapat dipercaya

-

Memiliki kemampuan menggunakan komputer

-

Sehat Jasmani dan Rohani.

-

Sebagai dokter umum di Kamar

5.

bersalin minimal 1 2 thn

Bidan Kamar

D3

APN(Asu

Kebidana

han

n

Persalina

-

Memiliki kemampuan

Normal)

mengenai pasien

Bersalin

umum dan gawat darurat -

Memiliki kemampuan menggunakan alat medik yang terkait dengan penanganan pasien gawat darurat

-

Sehat jasmani dan rohani.

-

Sebagai bidan di Kamar bersalin minimal 1 - 2 thn

18

-

Memiliki minat dan kepribadian yang baik

-

Sehat Jasmani dan Rohani.

-

Sebagi petugas yang terkait dibidang keperawatan minimal 2 thn.

-

Memiliki minat kepribadian serta komunikasi yang baik

-

Disiplin / jujur / memiliki loyalitas

B POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI

Kualifikasi No 1

Jumlah

Nama Jabatan

yang ada Formal

Ka Instalasi

Dokter

Gawat Darurat

umum

Masa Kerja

Sertifikat ACLS

1

5 tahun

(Bidang Pelayanan Medik dan 2

Keperawatan) Sub Bidang

D3 K

1

Pelayanan 3.

Keperawatan D3 Kep

APN

Dokter

ACLS, ATLS

5

Ka Ruang 4.

Kamar Bersalin

1

Obgine 5.

Dokter Kamar bersalin

1

3 tahun D3 Kep

APN

6.

1

APN PJ Asuhan

D3 Kep

Kebidanan 7

APN Pj Fasilitas

Bidan

D3 Keb

2 Tahun

Pelaksana

1-2 tahun

15

C Kualifikasi Penarikan Calon (Recruit) dan Seleksi Karyawan 1

Penarikan Calon (Recruit) Karyawan Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Kamar Bersalin memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada. Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu: a

Dari dalam RSIA Prof.dr.H.M.Farid sendiri (internal resources) Menarik calon dari dalam RSIA Prof.dr.H.M.Farid sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSIA Prof.dr.H.M.Farid Calon nantinya masuk Unit Kamar Bersalin akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui : 1

Informasi dari mulut ke mulut

2

Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.

3

Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Unit Kamar Bersalin.

b

Dari luar R (external resources) Proses penarikan calon dari luar RSIA Prof.dr.H.M.Farid ini dapat dilakukan dengan cara: 1

Dari mulut ke mulut.

2

Iklan media cetak.

3

Lembaga-lembaga pendidikan

2

Penyaringan/Seleksi Calon (selection) Karyawan Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Kamar Bersalin dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Tahapan seleksi terdiri dari : a

Umum Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.

b

Khusus Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh Manager keperawatan dan Unit Kamar Bersalin. Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit Kamar Bersalin ini

menyangkut pengetahuan dan

kemampuan dalam menjalankan fungsi Unit Kamar Bersalin Kompetensi yang harus dimiliki adalah : 1

2

3

Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi : a

Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi Pelayanan Kesehatan.

b

Proses Problem solving

c

Proses Pengambilan Keputusan

Pengetahuan tentang manajemen Unit Kamar Bersalin meliputi : a

Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit

b

Prosedur Dokumentasi Unit Kamar Bersalin

c

Sistem Pelaporan Unit Kamar Bersalin

Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi Unit Kamar Operasi kaitannya dengan : a

Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.

b

Informed consent.

c

Keterangan Medis untuk asuransi.

d

Visum et repertum.

e

Batasan informasi untuk pihak ke III/security informasi.

f

Kode etik profesi.

4

Statistik Kesehatan a

Dasar-dasar statistik kesehatan.

b

Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan laporan.

5

Pengetahuan pekerjaan Unit Kamar Bersalin

6

Sistem Kerja Di Unit Kamar Bersalin

7

Sumber daya pelayanan kesehatan a

Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi.

b

Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya

c

Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana anggaran.

8

Manajemen mutu pelayanan Unit Kamar Bersalin

9

Teknologi informasi a

Kemampuan jalankan komputer

b

Internet dan berbagai akses LAN

c

Gunakan multi media

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas : 1

Test Tertulis Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Unit Kamar Bersalin seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.

2

Test Keterampilan Test ketrampilan yang diujikan meliputi : a Test memasang infus b Test memakai sarung tangan steril.

3

Test Kesehatan Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Unit Kamar Bersalin

4

a

Sehat, tidak buta warna.

b

Berpenampilan rapi dan menarik.

Test Wawancara

Test ini dilakukan untuk mengetahui pemintaan terhadap penyelenggaraan Unit Kamar Bersalin pandangan terhadap penyelenggaraan. Unit Kamar Bersalin yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

BAB VII KEGIATAN ORIENTASI A Pengertian Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit Kamar Bersalin di RSIA Prof.dr.H.M.Farid perlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan. B Tujuan Umum Mengenal Iingkungan RSIA Prof.dr.H.M.Farid dan Sub Bagian Unit Kamar Bersalin. C Tujuan Khusus Pegawai baru mengetahui secara garis besar/jajaran yang terkait struktur organisasi Unit Kamar Bersalin dari RSIA Prof.dr.H.M.Farid 1Mengetahui tata tertib Unit Kamar Bersalin 2Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Kamar Bersalin. 3Mengetahui prosedur kerja pelayanan Unit Kamar Bersalin. D Materi 1

Struktur Organisasi

2

Kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Kamar Bersalin

3

Batasan-batasan yang boleh dikerjakan dan yang dilarang untuk mengerjakan.

E Waktu Orientasi

1

Oleh Koordinator Kamar Bersalin diberikan pada saat pertama kali datang di Sub Bagian

2

Oleh masing-masing sub Bagian.

3

Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk menjalankan pekerjaan sebagai karyawan khususnya Sub Bagian Unit Kamar Bersalin. Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan Sub Bagian Unit

Kamar Bersalin memberikan orientasi kepada pegawai baru.

BAB VIII PELAPORAN A Pengertian Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Kamar Bersalin B

Jenis Laporan Laporan dibuat oleh kepala ruangan Kamar Bersalin. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari : 1

Laporan Harian Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

2

a

Laporan kunjungan pasien Kamar Bersalin

b

Laporan SDM Kamar Bersalin

c

Laporan keadaan sarana dan fasilitas Kamar Bersalin

d

Laporan mutu pelayanan

Laporan Bulanan

Laporan yang dibuat oleh Kepala ruangan Kamar Bersalin dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : a

Laporan kunjungan pasien Kamar Operasi yang meliputi : 1

Jumlah kunjungan pasien Kamar Bersalin berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).

2

Jumlah kunjungan pasien Kamar Bersalin berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).

3

Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kecelakaan Kendaraan bermotor, Kecelakaan Pejalan kaki, Kecelakaan di Air, Kecelakaan Industi, Kecelakaan Rumah tangga, Kecelakaan tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).

b

a

4

Jumlah Pasien Meninggal.

5

Jumlah kasus penyakit terbanyak di Kamar Bersalin

6

Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Kamar Bersalin

Laporan SDM Kamar Bersalin yang meliputi : 1

Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar Bersalin

3

Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar Bersalin

Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar Bersalin yang meliputi : 1 Kelengkapan Alat dan Fasilitas. 2 Kondisi alat dan Fasilitas.

b

Laporan Mutu Pelayanan Kamar Bersalin meliputi : 1

Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani ≤5 menit).

2

Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time rate).

e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Kamar Bersalin meliputi:

f

1

Laporan pendapatan Kamar Bersalin.

2

Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock Kamar Bersalin.

Laporan penggunaan obat/alkes dalam bentuk 1

Laporan ;penerimaan

2

Laporan pemakaian obat

3. Laporan Triwulan Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang

Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang

dilaporkan adalah : 1

Laporan kunjungan pasien Kamar Bersalin dan Evaluasi dalam 3 bulan

2

Laporan SDM Kamar Bersalin dan evaluasi dalam 3 bulan

3

Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar Bersalin dan Evaluasi dalam 3 bulan.

4

Laporan mutu pelayanan Kamar Bersalin

4. Laporan Tahunan Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruang dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7 Januari tahun berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : 1

Laporan kunjungan pasien Kamar Bersalin dan Evaluasi dalam 1 tahun.

2

SDM / Ketenagaan di Kamar Bersalin dan evaluasi dalam 1 tahun.

3

Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Kamar Bersalin dan evaluasi dalam1 tahun.

5

Laporan mutu pelayanan Kamar Bersalin

6

Laporan penerimaan dan pemakaian obat

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF