New Ekstraksi
May 3, 2018 | Author: Tri Hiu Amborowati | Category: N/A
Short Description
Download New Ekstraksi...
Description
Tri Hiu Amborowati (0703133928)
EKSTRAKSI I. PENDAHULUAN
Ekstraksi adalah teknik yang sering digunakan bila senyawa organik (sebagian besar hidrofob) dilarutkan atau didispersikan dalam air. Pelarut yang tepat (cukup untuk melarutkan senyawa organik; seharusnya tidak hidrofob) ditambahkan pada fasa larutan dalam airnya, campuran kemudian diaduk dengan baik sehingga senyawa organik diekstraksi dengan baik. Lapisan organik dan air akan dapat dipisahkan dengan corong pisah, dan senyawa organik dapat diambil ulang dari lapisan organik dengan menyingkirkan pelarutnya. Pelarut yang palin paling g sering sering diguna digunakan kan adalah adalah dietil dietil eter eter C2H5OC2H5, yang yang memili memiliki ki titik titik didih didih rendah rendah (sehingga mudah disingkirkan) dan dapat melarutkan berbagai senyawa organik. Tekhnik Tekhnik ini (ekstraksi) bermanfaat untuk memisahkan memisahkan campuran senyawa dengan dengan berbagai sifat kimia yang berbeda. Contoh yang baik adalah campuran fenol C 6H5OH, anilin C6H5 NH NH2 dan dan tolu toluen en C6H5CH3, yang yang semu semuan anya ya laru larutt dala dalam m dieti dietill eter eter.. Pert Pertam amaa anil anilin in diekstraksi dengan asam encer. Kemudian fenol diekstraksi dengan basa encer. Toluen dapat dipisahkan dengan menguapkan pelarutnya. Asam yang digunakan untuk mengekstrak anilin ditambahi basa untuk mendaptkan kembali anilinnya, dan alkali yang digunakan mengekstrak fenol diasamkan untuk mendapatkan kembali fenolnya. Bila senyawa organik tidak larut sama sekali dalam air, pemisahannya pemisahannya akan lengkap. Namun nyatanya, banyak senyawa organik, khususnya asam dan basa organik dalam derajat tertentu larut juga dalam air. Hal ini merupakan masalah dalam ekstraksi. Untuk memperkecil kehilan kehilangan gan yang yang diseba disebabka bkan n gejala gejala pelaru pelarutan tan ini, ini, disara disaranka nkan n untuk untuk dilaku dilakukan kan ekstra ekstraksi ksi berulang. Anggap anda diizinkan untuk menggunakan sejumlah tertentu pelarut. Daripada anda anda menggu menggunak nakan an keselu keseluruh ruhan an pelaru pelarutt itu untuk untuk satu satu kali kali ekstra ekstraksi ksi,, lebih lebih baik baik Anda Anda menggunakan sebagian-sebagian pelarut untuk beberapa kali ekstraksi. Kemudian akhirnya mengga menggabun bungka gkan n bagian bagian-ba -bagia gian n pelaru pelarutt tadi. tadi. Dengan Dengan cara cara ini senyaw senyawaa akan akan terekst terekstrak raksi si dengan lebih baik. Alasannya dapat diberikan di bawah ini dengan menggunakan hukum partisi. Perh Perhat atik ikan an seny senyaw awaa orga organi nik k yang yang laru larutt baik baik dala dalam m air air dan dan dala dalam m diet dietil il eter eter ditambahkan pada campuran dua pelarut yang tak saling campur ini. Rasio senyawa organik yang larut dalam masing-masing pelarut adalah konstan. Jadi, ceter / cair = k (konstan) (12.1) Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
1
Tri Hiu Amborowati (0703133928) ceter dan cair adalah konsentrasi zat terlarut dalam dietil eter dan di air. k adalah sejenis konstanta kesetimbangan dan disebut koefisien partisi. Nila i k bergantung pada suhu. Ekstraksi campuran-campuran merupakan suatu teknik dimana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut kedua (biasanya organik), yang pada hakikatnya tidak tercampurkan dengan yang pertama, dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut (solut) ke dalam pelarut kedua itu. Untuk suatu zat terlarut A yang didistribusikan antara dua fasa tidak tercampurkan a dan b, hukum distribusi (atau partisi) Nernst menyatakan bahwa asal keadaan molekulnya sama dalam kedua cairan dan temperatur adalah konstan konstan : Dimana K D adalah sebuah tetapan, yang dikenal sebagai koefisien distribusi (atau koefisien partisi) (Basset, 1994). Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka angka bandin banding g distri distribus busii ini tidak tidak tergant tergantung ung pada pada spesi spesi moleku molekull lain lain apapun apapun yang yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur (Svehla, 1990). Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila spesi yang didistribusikan itu mengalami disosiasi disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut. tersebut. Pada penerapan penerapan praktis ekstraksi pelarut ini, terutama kalau kita perhatikan fraksi zat terlarut total dalam fasa yang satu satu atau atau yang yang lain lainny nya, a, tida tidak k pedu peduli li baga bagaim iman anap apun un caracara-ca cara ra diso disosi sias asi, i, asos asosias iasii atau atau interaksinya dengan spesi-spesi lain yang terlarut. Untuk memudahkan, diperkenalkan istilah angka banding distribusi D (atau koefisien ekstraksi E). Dimana lambang CA menyatakan konsentrasi A dalam semua bentuknya seperti yang ditetapkan secara analitis (Basset, 1994). Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bila suatu zat terlarut membagi diri antara dua cairan yang tidak dapat campur, ada suatu hubungan yang pasti antara konsentrasi zat terlarut dalam dua fasa pada kesetimbangan. Suatu zat terlarut akan membagi dirinya antara antara dua dua zairan zairan yang yang tidak tidak dapat dapat campur campur.. Sedemi Sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga angka angka bandin banding g konsentrasai pada kesetimbangan adalah konstanta pada temperatur tertentu.
Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
2
Tri Hiu Amborowati (0703133928) Ekstraksi meliputi distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak dapat campur. Pelarut umum dipakai adalah air dan pelarut organik lain seperti CHCl 3, eter atau pentana. Garam Garam anorga anorganik nik,, asam-as asam-asam am dan basa-ba basa-basa sa yang yang dapat dapat larut larut dalam dalam air bisa bisa dipisa dipisahka hkan n dengan baik melalui ekstraksi ke dalam air dari pelarut yang kurang polar. Ekstraksi lebih efisien bila dilakukan berulang berulang kali dengan jumlah pelarut yang lebih kecil daripada jumlah pelarutnya banyak tetapi ekstraksinya hanya sekali (Arsyad, 2001). Tiga Tiga metode metode dasar dasar pada pada ekstra ekstraksi ksi cair-ca cair-cair ir adalah adalah ekstra ekstraksi ksi bertah bertahap, ap, ekstrak ekstraksi si kontin kontinyu, yu, dan ekstrak ekstraksi si counte counterr curren current. t. Ekstra Ekstraksi ksi bertah bertahap ap merupa merupakan kan cara yang yang paling paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan dengan pelarut pelarut semula semula kemudian kemudian dilakukan dilakukan pengocoka pengocokan n sehingga sehingga terjadi terjadi kesetimban kesetimbangan gan konsentrasi yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan dipisahkan (Khopkar, 1990). Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit. B.
SYARAT – SYARAT EKSTRAKSI PELARUT
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam ekstraksi pelarut adalah : a.Angka bonding ( ikatan ) yang tinggi untuk zat terlarut, angka bonding ( Ikatan ) yang rendah untuk zat-zat pengotor. b. Kelaru Kelarutan tan yang yang rendah rendah untuk untuk fase fase air. air. c.Viskositas yang cukup rendah d. Tida Tidak k mud mudah ah terb terbak akar ar.. e.Mudah mengambil kembali zat terlarut dari pelarut
C.
KLASIFIKASI EKSTRAKSI
Ekstraksi dapat di klasifikasikan menjadi : Ekstraksii Khelat Khelat; Ekstra a. Ekstraks Ekstraksi ksi ini berlan berlangsu gsung ng melalu melaluii pemben pembentuk tukan an khelat khelat atau atau
struktur cincin. b. Ekstraksi Solvasi; Ekstraksi ini disebabkan oleh spesies ekstraksi disolvasi ke fase organik. c. Ekstraks Ekstra raks ksii ini ini berl berlan angs gsun ung g mela melalu luii Ekstraksii Pembentu Pembentukan kan Pasan Pasanga gan n Ion; Ekst pembentukan spesies netral yang tidak bermuatan diekstraksi kefasa organik. Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
3
Tri Hiu Amborowati (0703133928) d. Ekstraksi sinergis; Ekstrksi Ekstrksi ini menyatakan menyatakan adanya kenaikan pada hasil ekstraksi ekstraksi di sebabkan oleh adanya penambahan ekstraksi dengan memanfaatkan pelarut pengekstraksi.
D.
PRINSIP EKSTRAKSI •
Prinsip Maserasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cahaya, cairan penyari penyari akan masuk ke dalam sel melewati melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penya penyari ri dengan dengan konsen konsentras trasii rendah rendah ( proses proses difusi difusi ). Peristi Peristiwa wa tersebu tersebutt berula berulang ng sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtr atnya dipekatkan. •
Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, jam, kemu kemudi dian an simp simpli lisi siaa dipi dipind ndah ahka kan n ke dala dalam m beja bejana na sili silind nder er yang yang bagi bagian an bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang yang dila dilalu luii samp sampai ai kead keadan an jenu jenuh. h. Gera Geraka kan n ke bawa bawah h dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na gravit gravitasi asi,, kohesi kohesi,, dan berat berat cairan cairan di atas dikura dikurangi ngi gaya gaya kapile kapilerr yang yang menaha menahan n gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan. •
Prinsip Sokhletasi
Pena Penarik rikan an komp kompon onen en kimi kimiaa yang yang dila dilaku kuka kan n deng dengan an cara cara serb serbuk uk simp simpli lisi siaa ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kond konden enso sorr bola bola menj menjad adii mole moleku kul-m l-mol olek ekul ul caira cairan n peny penyar arii yang yang jatu jatuh h ke dala dalam m klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
4
Tri Hiu Amborowati (0703133928) •
Prinsip Refluks
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penya penyari ri yang yang akan akan turun turun kembal kembalii menuju menuju labu labu alas alas bulat, bulat, akan akan menyar menyarii kembal kembalii sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berke berkesin sinamb ambung ungan an sampai sampai penyar penyarian ian sempur sempurna, na, pengga pengganti ntian an pelaru pelarutt dilaku dilakukan kan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. •
Prinsip Destilasi Uap Air
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri. •
Prinsip Rotavapor
Pros Proses es pemi pemisa saha han n ekst ekstrak rak dari dari cair cairan an peny penyari ariny nyaa deng dengan an pema pemana nasa san n yang yang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat, cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah bawah titik titik didih didih pelaru pelarutny tnyaa diseba disebabka bkan n oleh oleh karena karena adanya adanya penuru penurunan nan tekana tekanan. n. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengal mengalami ami konde kondensa nsasi si menjad menjadii moleku molekul-mo l-molek lekul ul cairan cairan pelaru pelarutt murni murni yang yang ditampung dalam labu alas bulat penampung. •
Prinsip Ekstraksi Cair-Cair
Ekstr Ekstraks aksii cair-ca cair-cair ir (coron (corong g pisah) pisah) merupa merupakan kan pemisa pemisahan han kompon komponen en kimia kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pad padaa fase fase perta pertama ma dan dan seba sebagi gian an laru larutt pada pada fase fase kedu kedua, a, lalu lalu kedu keduaa fase fase yang yang mengan mengandu dung ng zat terdisp terdispersi ersi dikoco dikocok, k, lalu lalu didiam didiamkan kan sampai sampai terjad terjadii pemisa pemisahan han sempurna sempurna dan terbentuk terbentuk dua lapisan lapisan fase cair, dan komponen komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap. •
Prinsip Kromatografi Lapis Tipis
Pemisahan komponen kimia berdasarkan prinsip adsorbsi dan partisi, yang ditentukan oleh oleh fase fase diam diam (ads (adsor orbe ben) n) dan dan fase fase gerak gerak (elu (eluen en), ), komp kompon onen en kimi kimiaa berg berger erak ak naik naik mengikuti fase gerak karena daya serap adsorben terhadap komponen-komponen kimia Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
5
Tri Hiu Amborowati (0703133928) tidak sama sehingga komponen kimia dapat bergerak dengan kecepatan yang berbeda berdasarkan tingkat kepolarannya, hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemisahan. •
Prinsip Penampakan Noda a. Pada UV 254 nm
Pada UV 254 nm, lempeng akan berflouresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna gelap.Penampakan noda pada lampu UV 254 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan indikator fluoresensi yang terdapat pada lempeng. Fluore Fluoresen sensi si cahaya cahaya yang yang tampak tampak merupa merupakan kan emisi emisi cahaya cahaya yang yang dipanc dipancark arkan an oleh oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi. b. Pada UV 366 nm
Pada UV 366 nm noda akan berflouresensi dan lempeng akan berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu UV 366 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan gugus kromofor yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut. Fluoresensi cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke ting tingka katt ener energi gi yang yang lebi lebih h ting tinggi gi kemu kemudi dian an kemb kembal alii ke kead keadaa aan n semu semula la samb sambil il melepaskan energi. Sehingga noda yang tampak pada lampu UV 366 terlihat terang karena silika gel yang digunakan tidak berfluororesensi pada sinar UV 366 nm. c. Pereaksi Semprot H2SO4 10%
Prinsi Prinsip p penamp penampaka akan n noda noda pereak pereaksi si sempro semprott H 2SO4 10% adalah adalah berdas berdasark arkan an kemampuan asam sulfat yang bersifat reduktor dalam merusak gugus kromofor dari zat aktif simplisia simplisia sehingga sehingga panjang gelombangnya gelombangnya akan bergeser bergeser ke arah yang lebih panjang (UV menjadi VIS) sehingga noda menjadi tampak oleh mata.
E. JENIS EKSTRAKSI 1. Ekst Ekstra raks ksii seca secara ra din dingi gin n •
Metode maserasi Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlin terlindun dung g dari dari cahaya cahaya.. Metode Metode masera maserasi si diguna digunakan kan untuk untuk menyar menyarii simpli simplisia sia yang yang mengandung komonen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin. Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
6
Tri Hiu Amborowati (0703133928) Keuntu Keuntunga ngan n dari dari metode metode ini adalah adalah peralat peralatann annya ya sederh sederhana ana.. Sedang Sedang kerugi kerugiann annya ya antara antara lain waktu waktu yang yang diperl diperluka ukan n untuk untuk mengek mengekstr straks aksii sampel sampel cukup cukup lama, lama, cairan cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin. Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai berikut : •
Modifikasi maserasi melingkar
•
Modifikasi maserasi digesti
•
Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
•
Modifikasi remaserasi
•
Modifikasi dengan mesin pengaduk
•
Metode Sokhletasi Sokhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipana dipanaska skan n sehing sehingga ga mengua menguap, p, uap cairan cairan penyar penyarii terkon terkonden densas sasii menjad menjadii moleku molekullmoleku molekull air oleh oleh pendin pendingin gin balik balik dan turun turun menyar menyarii simpli simplisia sia dalam dalam klongs klongsong ong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon. Keuntungan metode ini adalah : o
Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung. o
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
o
Pemanasannya dapat diatur
Kerugian dari metode ini : o
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah
bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas. o
Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya
dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya. o
Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelaru pelarutt dengan dengan titik titik didih didih yang yang terlal terlalu u tinggi tinggi,, seperti seperti metano metanoll atau air, air, karena karena seluruh alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif. o
Meto Metode de ini ini terba terbata tass pada pada ekst ekstra raks ksii deng dengan an pelar pelarut ut murn murnii atau atau campu campuran ran
azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
7
Tri Hiu Amborowati (0703133928) misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah. •
Metode Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.K dibasahi.Keuntu euntungan ngan metode ini adalah tidak memerlukan memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjad menjadii dingin dingin selama selama proses proses perkol perkolasi asi sehing sehingga ga tidak tidak melaru melarutka tkan n kompon komponen en secara secara efisien.
2. Ekst Ekstra raks ksii seca secara ra pan panas as •
Metode refluks Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel
yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator. •
Metode destilasi uap Dest Destil ilas asii uap uap adal adalah ah meto metode de yang yang popu popula larr untu untuk k ekst ekstra raks ksii miny minyak ak-mi -miny nyak ak
menguap (esensial) dari sampel tanaman Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak minyak menguap menguap atau mengandung mengandung komponen komponen kimia yang mempunyai mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.
Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
8
Tri Hiu Amborowati (0703133928) Sumber : •
Ditjen POM, (1986), "Sediaan Galenik", Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
•
Wijaya H. M. Hembing (1992), ”Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia”, Cet 1 , Jakarta .
•
Sudjadi, Drs., (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta
•
Alam, Gemini dan Abdul Rahim. 2007. Penuntun Praktikum Fitokimia. UIN
•
Alauddin: Makassar. 24-26.
•
Stahl, Stahl, Egon. Egon. 1985. 1985. Anali ITB: Analisi siss Obat Obat Secara Secara Kromat Kromatogr ografi afi dan Mikros Mikroskop kopii. ITB: Bandung. 3-5.
•
www.chem-is-try.org/materi-www.chem-is-try.org/materi
kimi kimia/ a/ki kimi miaa-da dasa sar/ r/pe pemu murn rnia iann-ma mate teri rial al/m /met etod odee-
pemisahan-standar
Makalah Kimia Analisa dan Dasar Pemisahan Ekstraksi
9
View more...
Comments