Muscle Relaxant
March 15, 2018 | Author: Alviando RejangKomering Nalida | Category: N/A
Short Description
Download Muscle Relaxant...
Description
MUSCLE RELAXANT Muscle relaxant adalah relaksan otot yang dapat digunakan selama intubations dan pembedahan untuk memudahkan pelaksanaan anestesi dan memfasilitasi intubasi. Obat ini juga digunakan untuk menghilangkan rasa sakit di luka ringan dan kontrol regangan dari gejala otot tetanus. Dosis Dosis bervariasi dengan obat, rute pemberian, dan tujuan. Mungkin ada variasi individu dalam penyerapan yang membutuhkan dosis lebih tinggi daripada biasanya dianjurkan (terutama dengan methocarbamol). Interaksi Relaksan otot rangka memiliki banyak potensi interaksi obat. Disarankan dalam penggunaannya harap dikonsultasikan dengan dokter yang menangani. . Karena obat ini menyebabkan sedasi, mereka harus digunakan dengan hati-hati ketika diambil dengan obat lain yang juga dapat menyebabkan kantuk. Contoh obat muscle relaxan Pankuronium Deskripsi Nama & Struktur Kimia
:
Sifat Fisikokimia
1,1–(3alfa,17ß–Diacetoxy–5a–androstan-2ß,16ß–Xylene) bis (1-methylpiperidium ) di bromida. C35H60Br2N2O4 Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih atau hampir putih; higroskopis Kelarutan : larut dalam 1 bagian air;
: dalam 5 bagian etanol dan dalam 5 bagian kloroform; dalam 4 bagian dikloro metana; dalam 1 bagian metana; praktis tidak larut dalam eter :
Golongan/Kelas Terapi Relaksan Otot Perifer dan Penghambat Kolinesterase Indikasi Pankuronium digunakan sebagai intubasi endotrakeal dan relaksan otot pada anestesi umum untuk prosedur pembedahan dan untuk memudahkan ventilasi terkontrol. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Dewasa : Dengan cara injeksi intravena, dosis awal untuk intubasi 50-100 mcg/kg bb, dilanjutkan 10-20 mcg/kg bb sesuai dengan kebutuhan/saat diperlukan. Anak-anak : dosis awal 50-100 mcg/kg bb, lalu dilanjutkan dengan 10-20 mcg/kg bb. Noenatus : 30-40 mcg/kg bb, kemudian 10-20 mcg/kg bb. Perawatan intensif, pada pasien ICU dengan cara injeksi intravena, 60 mcg/kg bb tiap 1-1,5 jam. Kontraindikasi Hipersensitivitas : pasien peka bromida ; pasien yang menderita epilepsi (antiepileptika). Efek Samping Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian obat ini seperti : Bradikardia, Bronkospasme, Hipotensi, dan gagal jantung, Takhikardia dan tekanan darah menjadi tinggi. Pemberian pancuronium pada pasien perlu diperhatikan karena dapat menaikkan konsentrasi katekolamine atau efek simpatomimetika.
Bentuk Sediaan Injeksi 2 mg/ml
TUBOKURARIN KLORIDA (KURARIN) Merupakan alkaloid kuartaner, suatu derifat isokuinolin yang berasal dari tanaman tropis Chondrodendrom tomentosum. Dosis Paralisis otot abdominal :10-15 mg Intubasi trakea : 10-20 mg. Cara pemberian : terutama melalui IV kadang-kadang IM
GALAMIN (FLAXEDIL) Merupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi sintetik. Kemasan dibuat dalam ampul berisi 2ml atau 3ml larutan 4%. Larutan dapat bercampur dengan thiopental. Penggunaan klinik: a. Memudahkan intubasi trakea. Dosis: 80-100 mg IV ditunggu selama 2-3 menit. b. Relaksasi pembedahan. Dosis: 2mg/kgbb/IV. Pada dosis sebesar 40 mg jarang sampai menimbulakan paralisis diafragma dan pasien dapat tetap bernafas spontan walaupun sebagian otot rangka mengalami kelumpuhan. Tekhnik seperti ini sering dipakai untuk prosedur ginekologik. c. Sebagai profilaksis braikardi selama anestesi umum, misalnya pada pembedahan biola mata. Pemakaian galamin sebaiknya dihindari pada:
a. Pasien dengan takikardia b. Fungsi ginjal yang buruk atau ancaman gagal ginjal.
ALKURONIUM KLORIDA (ALLOFERIN) Merupaka sintetik toksiferin. Kemasan dalam ampul beroisi larutan bertisi 2ml yang mengandung 10 mg alkuronium klorida. Larutan tidak dapat dicampur bersama thiopental Dosis relaksasi pembedahan : 0,15mg/kg/BB/IV (dewasa) 0,125-0,2 mg/kgBB/IV (anak-anak) Dosis intubasi trakea : 0,3 mg/kg/BB/IV
VEKURONIUM (NORCURON) Juga merupakan obat pelumpuh otot non depolarisasiu yang batu dan merupakan homolog pankuronium bromide yang berkekuatan lebiih besar dengan lam akerja yang singkat . tidak memiliki efek kumulasi pad a pemberian berulang atau kontoinyu perinfus. Tidak menyebabkan perubahan cardiovaskuler yang bermakna. Kemasan dibuata dalam bentuk ampul berisi bubuk verukonium 4mg. pelarut yang dipakai antara Lain akuades, garan fisiologik, ringer lakatat atau dextrose 5% sebanyak 2 ml. Dosis : 0,1 mg/kgBB/IV mula kerja dimulai pada menit ke 2-3 dengan lama kira-kira 30 menit.
View more...
Comments