Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan - 2

October 2, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan - 2...

Description

 

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

 

Pendidikan muhammadiyah merupakan salah satu aset paling berharga bagi Muhammadiyah dan juga bagi umat dan bangsa yang harus dijaga dan ditingkatkan kuantitas dan terutama kualitasnya. Diibaratkan rumah, pendidikan merupakan salahberbahaya. satu tiang utama yang apabila keropos, tentu sangat Kepeloporan Muhammadiyah di bidang pendidikan telah banyak diakui. Bahkan ada yang mengatakan Muhammadiyah Muhammadiya h merupakan ormas Islam yang paling concern dalam mengurus pendidikan dan sekaligus paling banyak memiliki lembaga pendidikan, tidak hanya di tingkat nasional Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

 



Membicarakan pendidikan di Indonesia tidak Membicarakan bisa dilepaskan dari pemikiran dan perjuangan K. H. Ahmad Dahlan.



K. H. Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah Muhammadiya h itu telah dikenal sebagai peletak dasar pendidikan modern di Indoneia. K.H. Ahmad Dahlan telah memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam melakukan modernisasi pendidikan Islam di Indonesia.

 

A. Faktor yang melatarbelakan melatarbelakangi gi gerakan Muhammadiyah di bidang pendidikan 

Faktor Internal  Kelemahan

dan praktek ajaran Islam (Tradisionalisme dan Sinkretisme*)

 

Kelemahan Lembaga Pendidikan Islam

Faktor Eksternal Kristenisasi Kolonialisme Gerakan

Belanda

Pembaharuan Timur Tengah

 

Kelemahan praktik ajaran Islam Tradisionalisme Pemahaman Pemahama n dan praktek Islam tradisionalisme ini ditandai dengan pengukuhan yang kuat 

terhadap khasanah intelektual Islam masa lalu dan menutup kemungkinan untuk melakukan ijtihad dan pembaharuan – pembaharuan dalam bidang agama.

 

Sinkretisme Pertemuan Islam dengan budaya lokal disanping telah memperkaya khasanah budaya Islam, pada sisi 

lainnya telah ukkan melahirkan format – kepercayaan format sinkretik, percampuradukkan percampurad antara sistem asli masyarakat – masyarakat budaya setempat. Sebagai proses budaya, percampuradukkan percampuradukkan budaya ini tidak dapat dihindari, namun kadang – kadang menimbulkan menimbulk an persoalan ketika percampuradukkan percampuradu kkan itu menyimpang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dipertanggun gjawabkan dalam tinjauan aqidah Islam.

 

Kelemahan Lembaga endidikan Islam 

Lembaga pendidikan tradisional Islam, Pesantren, merupakan sistem pendidikan Islam yang khas Indonesia. Transformasi nilai – nilai nilai keIslamaan keIslamaan ke dalam pemahaman dan kesadran umat secara institusional sangat berhutang budi pada lembaga ini. Namun terdapat kelemahan dalam sistem pendidikan Pesantren yang menjadi kendala untuk mempersiapkan kader – kader umat Islam yang dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan zaman. Salah satu kelemahan kelemahan itu terletak terleta k pada pada materi pelajaran yang hanya mengajarkan pelajaran agama, seperti Bahasa Arab, Tafsir, Hadist, Ilmu Kalam, Tasawuf dan ilmu falak.

 

Kristenisasi Faktor eksternal yang paling banyak mempengaruhi mempenga ruhi kelahiran Muhammadiyah 

adalah Kristenisasi, yakni kegiatan – kegiatan yang terprogram dan sistematis untuk mengubah agama penduduk asli, baik yang muslim maupun bukan, menjadi Kristen

 

Kolonialisme Belanda Penjajahan Belanda telah membawa pengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan perkembangan Islam di 

wilayah Nusantara ini, baik secara sosial, politik, ekonomi maupun kebudayaan. Ditambah dengan praktek politik Islam Pemerintah Hindia Belanda yang secara sadar dan terencana ingin menjinakkan kekuatan Islam, semakin menyadarkan umat Islam untuk melakukan perlawana perlawanan. n.

 

Gerakan embaharuan Timur Tengah Gerakan Muhammadiyah di Indonesia pada dasarnya merupakan salah satu mata rantai dari sejarah panjang gerakan pebaharuan yang dipelopori oleh Ibnu 

Taymiyah, Ibnu Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab,  Jamaluddin  Jamalud din al - Afgani, Afgani, Muhammad Muhammad Ab Abduh, duh, Ras Rasyid yid Ridha dan lain sebagainya. Persentuhan itu terutama diperoleh melalui tulisan – tulisan Jamaluddin al – Afgani yang dimuat dalam majalah al-Urwatul Wutsqa yang dibaca oleh K.H. Ahmad Dahlan. Tulisan – tulisan yang membawa angin segar pembaharuan itu, ternyata sangat mempengaruhi K.H. Ahmad Dahlan, dan merealisasikan gagasan – gagasan pembaharuan ke dalam tindakan amal yang riil secara terlembaga.

 



Gagasan K. H. Ahmad Dahlan tentang pendidikan berawal dari ketidakpuasan dirinya ketika melihat adanya dualisme sistem pendidikan, yaitu sistem pendidikan Islam yangpendidikan berbasis disekuler pesantrenpesantren dan sistem (Barat) yang berbasis di sekolah-sekolah yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda. K.H. Ahmad Dahlan pendidikan tersebutmemandang dengan kacakedua mata jenis tersendiri. Ia tidak cenderung kepada salah satunya, tetapi melihat segi-segi posistif dari keduanya

 

B. Cita-cita endidikan Muhammadiyah Cita-cita pendidikan yang digagas Kyai Dahlan adalah lahirnya manusia-manusia baru yang mampu tampil sebagai “ulama-intelek” atau “intelek-ulama”, yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat  jasmani dan rohani. Dal Dalam am rangka mengintegrasikan mengintegrasika n kedua sistem pendidikan tersebut, Kyai Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus; memberi pelajaran agama di sekolahsekolah Belanda yang sekuler, dan mendirikan sekolah-sekolah sekolah-sekol ah sendiri dimana agama dan pengetahuan umum bersama-sama diajarkan.



 



Sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar , Muhammadiyah dituntut untuk mengkomunikasikan mengkomunik asikan pesan dakwahnya dengan

menanamkan khazanah pengetahuan melalui  jalur pendidikan. pendidikan. Secara umum dapat dipastikan bahwa ciri khas lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tetap



dipertahankan sampai saat ini adalah dimasukkannya dimasukkan nya mata pelajaran AIK (Al Islam dan Kemuhammadiyahan) di semua lembaga pendidikan (formal) milik Muhammadiyah.

 



Usaha Muhammadiyah mendirikan dan menyelenggarakan menyeleng garakan sistem pendidikan modern, karena Muhammadiyah yakin bahwa Islam bisa menjadi rahmatan lil-‘alamin,  lil-‘alamin,  menjadi petunjuk dan rahmat bagi hidup dan kehidupan segenap manusia jika disampaikan dengan cara-cara modern.

 



Sekolah pertama yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan adalah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada tanggal 11 Desember 1911 di Kauman Yogyakarta. Sekolah pertama yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan ini dibuka di rumahnya dengan sistem Barat, memakai meja, kursi, dan papan tulis. Materi pelajaran yang diberikan meliputi materi agama yang biasa diajarkan di pesantren dan materi umum yang biasa diajarkan di sekolah Belanda.

 

C. Bentuk-bentuk endidikan Muhammadiyah 1.

2.

3.

4.

Tipe Muallimin/Mualimat Yogyakarta (pondok pesantren) Tipe madrasah/Depag; madrasah/Depag; Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Tipe sekolah/Diknas; TK, SD, SMP, SMA/SMK, Universitas/ ST/ Politeknik/ Akademi Madrasah Diniyah, dan lain-lain

 

Orientasi pembaharuan di bidang pendidikan menjadi prioritas utama yang ingin dicapai oleh Muhammadiyah, hal ini tergambar dari tujuan pendidikan dalam Muhammadiyah, untuk mencetak peserta didik/lulusan sekolah Muhammadiyah, Muhammadiyah, sebagai berikut: 1. Memiliki jiwa Tauhid yang murni 2. Beribadah hanya kepada Allah 3. Berbakti kepada orang tua serta bersikap baik terhadap kerabat 4. Memiliki akhlaq yang mulia 5. Berpengetahuan luas serta memiliki kecakapan 6. Berguna bagi masyarakat, bangsa dan agama

 

D. Model endidikan Muhammadiyah Model pendidikan Muhammadiyah yang didasarkan atas nilai-nilai tertentu. Pertama , pendidikan Muhammadiya Muhammadiyah h merujuk 

pada nilai-nilai yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai sumber sepanjang masa. Kedua  , ikhlastujuan dan inspiratif dalam ikhtiar menjalankan pendidikan

 



Ketiga , menerapakan prinsip musyawarah dan kerjasama dengan tetap memelihara sikap kritis.



Keempat , selalu memelihara dan menghidupkan prinsip inovatif dalam menjalankan tujuan pendidikan.



Kelima  memiliki kultur atau budaya memihak kepada, kaum yang mengalami kesengsaraan kesengsara an dengan melakukan proses-proses proses-proses kreatif.

 



Model pendidikan Muhammadiyah lebih cenderung pada sistem pendidikan moral atau yang sekarang lebih dikenal dengan pendidikan berbasis karakter. Sejak awal, pendidikan Muhammadiyah bukan lagi berpatokan dengan pendidikan berbasis kognitif. Pendidikan Muhammadiyah sudah sejak awal berpatokan pada sistem pendidikan moral.

 

E. emikiran dan raksis endidikan Muhammadiyah 

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Muhammadiyah Islam yang memelopori pendidikan Islam modern.



Salah satu latar belakang berdirinya Muhammadiyah Muhammadiya h menurut Mukti Ali ialah ketidak efektifan lembaga pendidikan agama pada waktu penjajahan Belanda, sehingga Muhammadiyah memelopori pembaruan dengan jalan melakukan reformasi ajaran dan pendidikan Islam.

 



Pendidikan Muhammadiyah merupakan bagian yang terintegrasi dengan gerakan Muhammadiyah Muhammadiya h dan telah berusia sepanjang umur Muhammadiyah

 

F. Tantangan endidikan Muhammadiyah 1. 2. 3. 4. 5.

6.

7.

Masalah Kualitas Pendidikan Permasalahan Permasalah an Profesionalism Profesionalisme e Guru Masalah kebudayaan (alkulturasi) Permasalahan Permasalah an Strategi Pembelajaran Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tantangan era globalisasi terhadap pendidikan agama Islam di antaranya, krisis moral. Dampak negatif dari era globalisasi adalah krisis kepribadian.

 

G. Revitalisas Revitalisasii endidikan Muhammadiyah Dalam Al Quran dijelaskan kriteria umat terbaik, Allah SWT berfirman: berfirman: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik . ( Q.S. Ali Imran 119) 

 



Pendidikan manusia yang menghidup menghidupkan kan dan membebaskan Manusia dan bangsa-bang membebaskan bangsa-bangsa sa yang dicerahi iman ialah manusia dan bangsabangsa yang menguasai IPTEK secara spiritual ( tanpa lelah dan berhenti ) bisa memanfaatkan perkembangan peradaban bagi kepentingan kemanusiaan pada zamannya dan generasi sejenisny seje nisnya a di dimasa masa dep depan. an. Manu Manusia sia dan bang bangsasabangsa yang menguasai iptek adalah manusia yang unggul, berkemajuan, berkeadaban dan tercerahkan yang terus memperbaharui dan mengembangkan iptek melalui penelitian dan pendidikan bagi kepentingan kemanusiaan.



 



Pendidikan merupakan upaya sadar penyiapan peluang bagi manusia untuk menguasai iptek berbasis wahyu tekstual ( qouliyah ) dan wahyu natural (kauniyah, alam semesta), mengembangkan mengembangka n kemampuan pemanfaatan alam semesta. Pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan pencerahan kesadaran ketuhanan (makrifat iman/tauhid ) yang menghidupkan, mencerdaskan dan membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan bagi kesejahteraan dan kemakmuran manusia dalam kerangka kehidupan bangsa dan tata pergaulan dunia yang terus berubah dan berkembang.

 



Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan mengintegra sikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistik. Dari situ akan lahir generasi muslim terpelajarr yang kuat iman dan terpelaja kepribadiannya,, sekaligus mampu kepribadiannya menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan.

 



a.

b.

VISI DAN MISI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH VISI   : Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam IPTEK sebagai perwujudan tajdid dakwah amar makruf nahi munkar   MISI : Mendidik manusia memiliki kesadaran ketuhanan (spiritual makrifat ) Membentuk manusia berkemajuan, yang memiliki etos tajdid, berfikir cerdas, alternatif dan wawasan luas. Mengembangkan potensi manusia berjiwa mandiri, beretos kerja keras, wira usaha, kompetitif dan jujur. Membina peserta didik agar menjadi menusia yang memiliki kecakapan hidup dan ketrampilan sosial, peserta teknologi, informasi dan komunikasi. Membimbing didik agar menjadi manusia yang memiliki jiwa, kemampuan menciptakan dan mengapresiasi karya seni- budaya. Membentuk kader persyarikatan, umat dan bangsa yang ikhlas, peka, peduli dan bertanggungjawab terhadap kemanusiaan dan lingkungan

 

Konsep Pendidikan Muhammadiyah Muhammadiyah Amal usaha bidang pendidikan dalam persyarikatan muhammadiyah merupakan bidang yang paling 

strategis bagi upayaMuhammadiyah mewujudkan kemajuan umat dan bangsa. Pendidikan Muhammadiya h telah eksis dan bertahan selama satu abad. Dan ini merupakan fakta akan kemampuan lembaga pendidikan Muhammadiyah Muhammadi yah untuk survive dan sekaligus merupakan bukti kontribusi Muhammadiyah Muhammadiyah kepada bangsa Indonesia. Dan ini tidak dapat dilepaskan dari model pendidikan Muhamadiyah yang didasarkan atas beberapa nilai.

 



Nilai-Nilaii DasarPertama  Nilai-Nila Pendidikan Muhammadiyah , Pendidikan Muhammadiyah diselenggarakan merujuk pada nilai-nilai yang bersumber pada alQuran dan Sunnah Nabi. kedua , ruhul ikhlas untuk mencari ridlo Allah SWT, menjadi dasar dan inspirasi dalam ikhtiar mendirikan dan menjalankan amal usaha bidang pendidikan. ketiga , menetapkan prinsip kerja sama (musyarokah) dengan tetap memelihara sikap kritis.

 

Keempat  selalu memelihara dan(tajdid), menghiduphidupkan, prinsip pembaharuan inovasi dalam menjalankan amal usaha di bidang pendidikan Kelima  , memiliki kulturkesengsaraan untuk memihak kepadadan kaum yang mengalami (dhu’afa mustadh’afin) dengan melakukan proses-proses kreatif sesuai dengan tantangan dan perkembangan yang terjadi pada masyarakat Indonesia Keenam  , memperhatikan dan menjalankan prinsip keseimbangan (tawasuth atau moderat) dalam mengelola lembaga pendidikan antara akal sehat dan kesucian hati.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF