Motor Listrik Dan Pompa
May 10, 2018 | Author: Aini Hariyo | Category: N/A
Short Description
laporan tentang motor listrik dan pompa...
Description
MOTOR LISTRIK DAN POMPA
LAPORAN 4
Oleh Nur Aini Hariyo Wati 121710201018 TEP-B
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi dan tuntutan kebutuhan terhadap teknologi tepat guna sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Motor listrik merupakan alat pengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau sebaliknya energi mekanik menjadi energi listrik. Motor listrik dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kipas angin, pompa air, mesin cuci, dan lain sebagainya. Pompa yang digerakkan oleh motor listrik dapat digunakan untuk menaikkan air dari bawah tanah menuju permukaan. Pompa kini menjadi barang penting yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik dalam industri maupun rumah tangga. Prinsip kerja pompa yaitu memindahkan energi dari pemutar atau penggerak (motor listrik) ke cairan menuju bejana yang bertekanan lebih tinggi. Selain memindahkan cairan, pompa juga dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketingian cairan. Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang motor listrik dan pompa, maka dilakukan praktikum “Motor Listrik dan Pompa”.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakan praktikum “Motor Listrik dan Pompa” adalah sebagai berikut. a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian motor listrik. b. Agar mahasiswa menyebutkan bentuk sudu pompa air yang digerakkan listrik.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Listrik
Sebagai alat penggerak, motor listrik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan alat penggerak lain. Keunggulannya antara lain batas kecepatan kerja luas, ukuran tenaga bervariasi dari kecil sampai besar, pengoperasian dan perawatan mudah, dapat dkendalikan secara otomatis maupun manual, mempunyai bentuk lebih ringkas, serta tidak menimbulkan polusi. Motor listrik juga mempuyai kekurangan, misalnya penggunaan terbatas karena tidak semua tempat tersedia jaringan listrik (Bintoro, 2000:23). Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa putaran pada poros. Sumber arus listrik yang digunakan dapat berupa arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC). Jenis arus yang digunakan sebagai sumber akan mempengaruhi konstruksi motor (Bintoro, 2000:23).
2.2 Jenis-Jenis Motor Listrik
Pada dasarnya motor listrik dibedakan berdasarkan sumber arusnya, yaitu motor listrik DC dan motor listrik AC. Antara motor listrik DC dan motor listrik AC memiliki perbedaan cara kerja dan kosntruksi. a. Motor arus searah (DC) Tenaga mekanik yang diperoleh dari sebuah motor listrik berupa tenaga putar atau rotasi pada rotor. Torsi yang dihasilkan oleh motor listrik dapat digunakan untuk tenaga penggerak suatu alat atau sistem. Penggunaan tenaga putar motor listrik DC antara lain untuk penggerak pada starter mobil atau motor, konveyor, elevator, mesin drill, dan mainan anak-anak. Motor listrik DC mempunyai konstruksi sama dengan generator DC. Motor DC dapat diguakan sebagai generator DC dan sebaliknya. Generator DC dapat digunakan sebagai motor DC yaitu generator yang menggunakan penyearah mekanik (komutator). Adapun generator DC yang menggunakan penyearah dioda atau silikon tidak
dapat digunakan sebagai motor DC karena generator ini menggunakan prinsip kerja motor AC. Perbedaan antara motor DC dengan generator DC yaitu pada arah arusnya. Generator DC menghasilkan atau mengeluarkan arus searah karena diputar tetapi motor DC dimasuki arus searah untuk menghasilkan putaran (Bintoro, 2000:23). b. Motor arus bolak balik (AC) Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut. 1. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekuensi
tertentu.
Motor
ini
memerlukan
arus
searah
(DC)
untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. 2. Motor asinkron (induksi), merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut. -
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
-
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
2.3 Cara Kerja Motor Listrik
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torsi untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: a. Beban torsi konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torsinya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. b. Beban dengan variabel torsi adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torsi adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). c. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh: peralatan mesin. . 2.4 Pompa
Pompa merupakan suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir jika terdapat perbedaan tekanan. Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketinggian cairan. Kapasitas pompa adalah kemampuan pompa untuk memindahkan air dari sumber air sampai ke titik akhir dalam jumlah
tertentu dengan satuan waktu, misalkan liter/menit (Susanta dan Agustoni, 2007:44).
2.5 Konstruksi Pompa
Komponen utama dari pompa air ini adalah sebagai berikut. 1. Impeller Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. 2. Kasing pompa Fungsi utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan.Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. 3. Back Plate Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk kamar cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan. 4. Mechanical Seal Koneksi antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa dilindungi oleh suatu segel mekanik. 5. Shroud and Legs Kebanyakan jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat disete l. Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan 6. Pump Shaft Kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan dibatang motor untuk menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan keyways. Perakitan batang potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun begitu masih menjamin pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan
getaran. Untuk pompa sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda tergantung dari banyaknya pendorong yang digunakan.
2.6 Klasifikasi Pompa
Berdasarkan klasifikasinya pompa yang sering digunakan dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu sentrifugal, rotari, dan torak (reciprocating). a. Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga aliran zat cair yang keluar melalui mupller akan melalui sebuah bidang tegak lurus pompa impeller dipasang kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros dan pada ujung yang lain diapsang kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan. Sebuah packing atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditumpu untuk mencegah air bocor keluar dan masuk ke dalam pompa (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.1. Pompa sentrifugal Jenis-jenis pompa sentrifugal. 1. Pompa jenis rumah keong Pompa jenis rumah keong, impeller membuang cairan ke dalam rumah spiral yang secara berangsur-angsur berkembang. Dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi kecepatan cairan dapat diubah menjadi tekanan statis. Rumah keong pompa ganda menghasilkan kesimetrisan yang hampir radial pada pompa bertekanan tinggi dan pada pompa yang dirancang untuk operasi aliran yang
sedikit. Rumah keong akan menyeimbangkan beban radial pada poros pompa, sehingga beban akan saling meniadakan dengan demikian akan mengurangi pembebanan poros dan resultan lenturan (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.2. Rumah keong pompa tunggal mengkonversi energi cairan menjadi tekanan statis. 2. Pompa jenis diffuser Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeler pada pompa jenis ini, lalu-laluan yang berangsur-angsur mengembang ini akan mengubah arah aliran dan mengkonversikannya menjadi tinggi – tekan tekanan ( pressure head ) (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.3. Diffuser mengubah arah aliran dan membantu dalam mengubah kecepatan menjadi tekanan. 3. Pompa jenis turbin Pompa jenis turbin dikenal juga dengan pompa vorteks (vortex), periperi (periphery), dan regeneratif. Cairan pada pompa ini diputar dengan baling-baling impeller berkecepatan tinggi selama hampir dalam satu putaran dalam saluran yang berbentuk cincin (annular) tempat impeller berputar. Energi ditambahkan ke cairan dalam sejumlah impuls. Pompa sumur jenis diffuser sering disebut pompa
turbin. Namun, pompa tersebut tidak mirip pompa turbin regeneratif dari segi apapun (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.4. Pompa turbin menambahkan energi kepada cairan dalam sejumlah impuls. 4. Pompa jenis aliran campur dan aliran aksial Pompa jenis ini mengasilkan tinggi tekan (head ) sebagian oleh pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter buang sisi baling-baling lebih besar dari diameter sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan oleh propeler atau aksi pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter baling baling pada sisi hisap sama dengan sisi buang. Pompa propeler merupakan jenis pompa aliran aksial (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.5. Pompa propeler menghasilkan hampir seluruh ti nggi tekannya oleh aksi pada cairan.
Gambar 2.6.7. Pompa aliran campur memakai gaya sentrifugal maupun sudu-sudu pada cairan.
b. Pompa rotari Pompa jenis rotari terdiri dari casing tetap yang di dalamnya terdapat rodaroda gigi (gerak), sudu-sudu (vanes), torak-torak, bumbungan (cam), segmen, sekrup-sekrup, dan lain-lain yang beroperasi dengan jarak ruangan (regangan) yang minimum. Pada pompa rotari cairan diperangkap atau dijebak dan didorong ke casing yang tertutup dama seperti torak pada pompa torak (Zuriman, 2010). Berikut jenis pompa rotari . -
Pompa bumbungan dan torak
-
Pompa roda gigi luar
-
Pompa roda gigi dalam
-
Pompa laburar (sudu tebal)
-
Pompa sekrup (poros cilin)
-
Pompa sudu
Gambar 2.6.8. Pompa rotari roda gigi luar c. Pompa torak (reciprocating ) Pompa reciprocating mempunyai torak, plunger, diafragma yang bergerak maju mundur di dalam sebuah silinder. Silinder dilengkapi dengan katup-katup isap dan buang. Gerakan dari torak, plunger, diafragma bersama-sama dengan gerak yang sesuai dari katup- katup yang menyebabkan cairan mengisi dan tersalur secara silih berganti dari silinder (Zuriman, 2010). Jenis pompa torak (reciprocating ) yaitu sebagai berikut. - pompa aksi langsung - pompa tenaga - pompa jenis tenaga kapasitas kecil - pompa jenis diafragma
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum “Jaringan Listrik” dilaksanakan pada: hari, tanggal
: Jumat, 18 April 2014
waktu
: pukul 07.30-selesai
tempat
: Laboratorium Instrumentasi Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum adalah sebagai berikut. a. Satu set pompa air listrik yang diperuntukkan bongkar pasang b. Satu unit pompa air listrik praktikum yang bekerja normal c. Alat pengukur arus listrik d. Gelas/panci pengukur volume air e. Stopwatch
3.3 Prosedur Kerja
Mulai
Bongkar pompa listrik yang telah disediakan.
Gambar secara sket motor dan pompanya.
A
A
Sediakan air dalam bak atau drum yang akan dipompa dan pasang pengeluarannya dengan pipa.
Kembalikan air yang telah dikeluarkan pada bak di bak sumber air.
Ukur dan catat besarnya arus, tegangan, volume air, waktu, dan ketinggian pada manometer serta tekanan pada percobaan kedua.
Lakukan dua kali percobaan, percobaan pertama kran dibuka penuh dan percobaan kedua kran dibuka setengah.
Selesai
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Tabel 1. Data pengukuran kran terbuka penuh Pengukuran ke 1
Arus listrik (A) 0,89
Tegangan (V) 211
Volume air (liter) 1,81
Waktu (s) 10
Penunjukkan manometer (cm) -
2
0,92
215
9,5
20
-
3
0,96
217
15,5
30
-
Tabel 2. Data pengukuran kran terbuka sebagian
1
Arus listrik (A) 0,54
2
1,05
217
4,7
20
54
0,125
3
0,95
218
11,5
30
53
0,025
Pengukuran ke
Tegangan (V)
Volume air (liter)
Waktu (s)
214
3,2
10
Penunjukkan manometer (cm) 52
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mekanisme Kerja Pompa Manual Berikut ini merupakan gambar dari pompa manual atau pompa hidrolik.
Gambar 4.2.1. Sket pompa manual
Tekanan (mPA) 0,125
Pada dasarnya pompa manual atau yang biasa dikenal dengan pompa hidrolik merupakan suatu pompa yang tidak membutuhkan energi listrik dalam pengoperasiannya, namun membutuhkan energi manusia untuk menjalankannya. Cara kerja pompa tersebut yaitu ketika tangkai pompa ditekan ke bawah, dua batang as akan menarik cincin ke atas, maka terjadilah tekanan hampa pada ruang hampa, sehingga air akan terisap dan mendorong peluru. Kemudian ketika tangkai ditekan ke atas, cincin karet yang cembung ke atas akan tertekan ke bawah lagi, selanjutnya peluru akan menutup jalan masuknya air di ruang hampa dan mencari jalan keluar dengan mendorong peluru ke atas, sampai akhirnya air masuk ke ruang hampa yang kemudian keluar lewat saluran buang.
4.2.2 Gambar Sudu-Sudu Pompa
Gambar 4.2.2 Sudu-sudu pompa 1. Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen di dalamnya. 2. Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing pompa yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon. 3. Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang berputar.
4. Vane adalah sudu impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller. 5. Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya fluida hasil pemompaan. 6. Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. 7. Bearing berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari Poros agar dapat berputar. bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil. 8. Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap i mpeller.
4.2.3 Mekanisme Air Bisa Dipompa (Dihisap dan Dihantarkan) ke Suatu Tempat Lebih Tinggi dengan Konstruksi Gambar di Atas Penghisapan terjadi dengan membuat tekanan pada suatu lokasi yang lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Prinsip ini sama halnya dengan prinsip pada sedotan miuman. Kaitannya dengan pompa air adalah karena pada pompa air memiliki pipa dan pipa tersebut harus dikondisikan agar vakum udara sehingga air dapat mengalir ketika dihisap oleh pompa. Pompa listrik mempunyai mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat zat cair dari tepat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller dapat berputaroleh dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Di sini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Kemudian air akan ditampung atau diproses oleh manometer selanjutnya air akan mengalir pada saluran pembuangan.
4.2.4 Deskripsi Bagian-Bagian Motor dan Pompa a. Guna sudu kipas pada bagian belakang motor listrik Sudu kipas adalah bagian dari pompa berupa piringan/plat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. b. Rotor motor Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya. c. Strator motor Strator motor adalah bagian diam dari motor listrik yang mengeluarkan tegangan bolak-balik. Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian-bagian rotor. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin rotor terhadap getarangetaran. Inti strator terbuat dari bahan ferromagnetic atau besi lunak disusun berlapis-lapis
disusun
berlapis-lapis
tempat
terbnentuknya fluks
magnet.
Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik. d. Seal dan kegunaanya Seal pompa berfungsi mencegah terjadinya kebocoran air melalui poros pompa pada saat pompa hidup atau mati,seal terbuat dari carbon. Kebocoran yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian pompa dan juga dapat mengganggu kerja pompa. Kebocoran dapat berupa keluarnya minyak pelumas dari pompa.
Gambar 4.2.4 Berbagai jenis seal pompa e. Putaran motor yang berakibat berutarnya sudu Pada putaran pompa yang umum digunakan rpmnya sebesar 100-1000 rpm. Karena rmp sangat berpengaruh terhadap kinerja pompa. Sedangkan yang ditanyakan 10 rpm maka kinerja pompa akan terlambat. Semakin besar rpm maka semakin besar proses kinerja dari suatu pompa.
4.2.5 Rerata Tabel 1 dalam Nilai Debit dan Daya Listrik yang Diambil dari PLN pada Tabel 3 Dengan asumsi “power faktor” sebesar 1, maka daya listrik yang digunakan adalah sebesar: P = I. V watt Tabel 3. Data daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka penuh. Pengukuran ke 1
Daya listrik (watt) 197,156
Debit (liter/s) 0,391
Penunjukan manometer -
Dari tabel dapat diketahui nilai daya untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi adalah sebesar 197,156 watt dari rumus P = I x V. Efisiensi pompa adalah 100 %, persentase ini diperoleh karena tidak ada hambatan yang menghalangi air menuju ke tempat saluran akhirnya. Rumus yang digunakan η = W2 / W1 x 100 %, keterangan W 1 adalah daya poros, W 2 adalah daya air.
Tabel 4. Daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka sebagian.
Pengukuran ke
Daya listrik (watt)
Debit (liter/s)
Penunjukan manometer (cm)
1
183,855
0,312
53
Penunjukan manometer setara dengan ketinggian air
Pada saat kran terbuka sebagian daya listrik yang diambil dari PLN semakin besar. Hal ini terjadi karena aliran air terhambat oleh kran yang ditutup dan debitnya juga semakin kecil. Dengan ditutupnya sebagian kran pada saluran pompa membuat tekanan yang dimiliki oleh aliran fluida dalam tersebut semakin tinggi, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan konsumsi daya listrik. Sedangkan ketika kran terbuka penuh daya yang dibutuhkan sedikit karena tidak ada halangan ketika air mengalir, sehingga nilai debitnya besar. Namun pada praktikum yang kami lakukan terjadi kesalahan dimana daya ketika kran terbuka penuh dengan kran terbuka sebagian lebih besar kran terbuka penuh. Hal ini terjadi karena kemungkinan hasil pengukuran arus dan tegangan yang dilakukan oleh praktikan kurang akurat atau mungkin alat yang kurang terkalibrasi dengan baik.
4.2.6 Konstruksi Valve Pompa Air Listrik Mekanisme kerja dari valve atau sering disebut katub ini yakni dengan cara sistem buka-tutup terhadap aliran yang bekerja secara otomatis, tanpa digerakkan manusia. ketika valve tersebut tidak ada atau memang sengaj diambil maka air akan mengalir secara terus menerus bahkan akan mengakibatkan kerusakan pada pompa.
Valve
On/Off
Air
Air
Gambar 4.2.6 Konstruksi Valve Valve adalah suatu keluaran aliran air atau kran yang memiliki pelampung untuk mengatur keluaran air pada pompa. Semua penghambat aliran disebut valve, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dibedakan antara valve (klep atau katup) dengan kran. Kran yang membuka dan menutup sepenuhnya dikendalikan oleh bola pelampung yang terkena gaya ke atas akibat level air yang naik turun. Apabila valve tidak digunakan pada sistem saluran maka pengaturan pengeluaran air diatur secara manual sehingga kurang efektif dan efisien. Jadi ketika valve tersebut diambil maka air akan mengalir secara terus menerus bahkan akan mengakibatkan pompa rusak karena air yang mengalir tidak bisa ditutup secara otomatis apabila kapasitas kebutuhan airnya sudah terpenuhi. Karena valve adalah unit buka-tutup terhadap aliran yang bekerja secara otomatis, tanpa digerakkan manusia.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. a. Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa putaran pada poros. b. Pompa merupakan suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir jika terdapat perbedaan tekanan. c. Cara kerja pompa air yaitu pompa mempunyai sebuah impeller (baling baling) untuk mengangkat air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. d. Daya yang dibutuhkan ketikak kran tertutup lebih besar daripada kran terbuka sebagian karena tekanan aliran yang terjadi di dalam pompa semakin tinggi. e. Valve adalah suatu keluaran aliran air atau kran yang memiliki pelampung untuk mengatur keluaran air pada pompa, sehingga apabila diambil akan mengakibatkan air mengalir terus menerus dan tidak ada lagi unit yang mengatur keluarnya air.
5.2 Saran
Ketika praktikum agar asisten lebih memperhatikan data yang telah diambil oleh praktikan agar tidak terjadi kesalahan penagmbilan data atau data tidak akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyahanda,
O.
2013.
Sistem
Seal
pada
Pompa.
http://artikel-
teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/. [27 April 2014]. Bintoro, A. G. 2000. Dasar-Dasar Pekerjan Las. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Libratama.
2012.
Fungsi
dan
Masalah
pada
Pompa
Air .
http://libratama.com/fungsi-dan-masalah-pada-pompa-air/. [27 April 2014]. Susanta, G. & Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik . Depok: Penebar Swadaya. Zuriman,
A.
2010.
Motor
Listrik
dan
Jenis-Jenisnya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf . [20 April 2014].
LAMPIRAN
Perhitungan Tabel 3 Daya listrik (watt) = I × V Rata-rata I = Rata-rata v =
= 0,92 A
=214,3 v
Daya listrik = 0,92 × 214,3 = 197,156 watt Debit (liter/s) = Volume/s Rata-rata debit 1 = 0,181 liter/s Rata-rata debit 2 = 0,475 liter/s Rata-rata debit 3 = 0,517 liter/s Rata-rata debit =
= 0,391 liter/s
Perhitungan tabel 4 Daya listrik (watt) = I × V Rata-rata I = Rata-rata v =
= 0,85 A
=216,3 v
Daya listrik = 0,85 × 216,3 = 183,855 watt Debit (liter/s) = Volume/s Rata-rata debit 1 = 0,32 liter/s Rata-rata debit 2 = 0,235 liter/s Rata-rata debit 3 = 0,38 liter/s Rata-rata debit =
= 0,312 liter/s
Gambar. Motor Listrik (Alat Peraga)
Casing
Stator Frame Magnet
Bearing
Cooling fan
Penghasil Arus
Rotor
View more...
Comments