Motivasi Dan Etos Kerja

March 14, 2019 | Author: Hendra Gustomi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Motivasi Dan Etos Kerja...

Description

Motivasi Dan Etos Kerja

A. Motiv Motivas asii kerj kerjaa Menurut John dalam Winardi (2002:2) motivasi untuk bekerja merupakan suatu istila istilah h yang yang diguna digunakan kan dalam dalam bidang bidang perila perilaku ku keorga keorganis nisasi asian an (Organ (Organiza izatio tional nal Behavi Behavior or = OB), OB), guna guna meneran menerangka gkan n kekuat kekuatan-k an-keku ekuatan atan yang yang terdap terdapat at pada pada diri diri seseorang seseorang individu, individu, yang menjadi menjadi penyebab penyebab timbulnya timbulnya tingkat, tingkat, arah, dan persistens persistensii upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja. 1. Faktor-fskt Faktor-fsktor or yang mempengaru mempengaruhi hi motivasi motivasi kerja Chung & Megginson dalam Gomes (2001:180) menjelaskan, motivasi melibatkan dua faktor faktor yaitu yaitu

faktor-fakto faktor-faktorr individ individual ual seperti seperti kebutu kebutuhan-k han-kebutu ebutuhan han

(needs), (needs),

tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan kemampuan (abilities) dan faktor-faktor  organisasi organisasional onal seperti seperti pembayaran pembayaran gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), hubungan sesama pekerja (co-worker), pengawasan (supervision), pujian (praise), dan  pekerjaan itu sendiri (jo it self). Sedangkan menurut Helleriegel dan Slocum dalam Sujak (1990:249) ada tiga hal yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu: a. Perbed Perbedaan aan karakt karakteris eristik tik indivi individu du Indi Indivi vidu du yang yang berb berbed edaa jeni jeniss kebu kebutu tuha han, n, sika sikap p dan dan mina minatt meni menimb mbul ulka kan n motivasi motivasi yang bervariasi. bervariasi. Misalkan Misalkan seorang seorang karyawan karyawan yang memiliki banyak  anak yang harus ia biayai sekolahnya akan berbeda produktivitasnya dalam  bekerja dibandingkan dengan karyawan yang masih bujangan.  b. Perbed Perbedaan aan karakt karakteris eristik tik pekerja pekerjaan an Perbed Perbedaan aan karakt karakteri eristi stik k yang yang meleka melekatt pada pada pekerj pekerjaan aan itu membut membutuhk uhkan an  pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan masing masing-mas -masing ing pegawa pegawai. i. Setiap Setiap organi organisas sasii juga juga mempun mempunyai yai peratu peraturan ran,, kebijakan, sistem pemberian hadiah, dan misi yang berbeda-beda yang akan  berpengaruh pada setiap pegawainya.

c. Perbedaan Perbedaan karakte karakteristik ristik lingkunga lingkungan n kerja kerja atau atau organisasi. organisasi. Perbed Perbedaan aan karakt karakteri eristi stik k yang yang meleka melekatt pada pada pekerj pekerjaan aan itu membut membutuhk uhkan an  pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan masing masing-mas -masing ing pegawa pegawai. i. Setiap Setiap organi organisas sasii juga juga mempun mempunyai yai peratu peraturan ran,, kebijakan, sistem pemberian hadiah, dan misi yang berbeda-beda yang akan  berpengaruh pada setiap pegawainya. Dan Johanes Papu mengemukakan ada 6 hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, yaitu: a. Tujuan Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu seseorang dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan individu yang bekerja. b. Tantangan Manusi Manusiaa dikaru dikarunia nia mekani mekanisme sme pertah pertahana anan n diri diri yang yang di sebut sebut "fight "fight atau flight flight syndrome". Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam  banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator. Namun demikian tidak  semua semua pekerj pekerjaan aan selalu selalu mengha menghadir dirkan kan tantan tantangan gan.. Namun Namun tidak tidak semua semua pekerja pekerjaan an dapat dapat memberikan tantangan dan hal ini dapat memicu munculnya munculnya rasa jenuh. c. Keakraban Suatu team kerja yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusa berusaha ha keras keras untuk untuk mengem mengemban bangan gankan kan dan memeli memelihar haraa hubun hubungan gan interp interperso ersonal nal.. Hubung Hubungan an interp interpers ersona onall menjad menjadii sangat sangat pentin penting g karena karena hal ini akan akan merupa merupakan kan dasar  dasar  terciptanya terciptanya keterbukaan keterbukaan dan komunikasi komunikasi langsung langsung serta dukungan dukungan antara sesama anggota anggota team.

d. Tang anggung gungja jawa wab b Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungj tanggungjawab. awab. Tanggung Tanggungjawab jawab mengimplik mengimplikasikan asikan adanya adanya suatu suatu otoritas otoritas untuk untuk membuat membuat   perub perubaha ahan n atau mengam mengambil bil suatu suatu keputu keputusan san.. karyaw karyawan an yang yang diberi diberi tanggu tanggungj ngjawa awab b dan otoritas yang proporsional proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.

e. Kese Kesemp mpat atan an unt untuk uk maj maju u Setiap Setiap orang orang akan akan melaku melakukan kan banyak banyak cara untuk untuk dapat dapat mengem mengemban bangk gkan an diri, diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam pada sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa  perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.

f. Kepemimpinan Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam dalam mendap mendapatk atkan an komitm komitment ent dari dari anggot anggotaa team. team. Leader Leader berper berperan an dalam dalam mencip menciptak takan an kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader  yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas. 2. Peng Pengem emba bang ngan an moti motiva vasi si kerja kerja

B. Etos Etos kerja kerja dalam dalam kewir kewiraus ausaha ahaan an Secara Secara etimol etimologi ogiss istila istilah h etos etos berasa berasall dari dari bahasa bahasa Yunani Yunani yang yang berart berartii tempat tempat hidup. hidup. Awalnya tempat hidup dimaknai sebagai adat istiadat ataukebiasaan. Sejalan dengan waktu, kata etos berevolusi dan berubah makna menjadi semakin kompleks. Dari kata yang sama muncul pula istilah Ethikos yang berarti teori kehidupan, yang kemudian menjadi etika. Dalam bahasa Inggris Etos dapat diterjemahkan menjadi beberapa pengertian antara lain starting starting point, point, to appear, appear, disposition disposition hingga disimpulkan disimpulkan sebagai character. character. Dalam bahasa Ind Indones onesia ia

kita ita

dap dapat

mene menerj rjem emah ahka kan nnya nya

seb sebagai agai

sifa sifatt

dasar asar,,

pem pemuncu uncula lan n

atau atau

disposisi/ disposisi/watak. watak. Dan Webster Webster Dictionary Dictionary mendefinisikan mendefinisikan etos sebagai; sebagai; guiding guiding beliefs beliefs of a  person, group or institution; etos adalah keyakinan yang menuntun seseorang. Menurut Anoraga (1992) Etos Kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja. Bila individu-individu dalam komunitas memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan cenderung tinggi. sebaliknya sikap dan pandangan terhadap kerja sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi

kehidupan kehidupan,, maka etos kerja dengan sendirinya sendirinya akan rendah. rendah. Dalam situs resmi kementerian kementerian KUKM, KUKM, Etos Etos Kerja Kerja diarti diartikan kan sebaga sebagaii sikap sikap mental mental yang yang mencerm mencermink inkan an kebena kebenaran ran dan kesungguhan serta rasa tanggung jawab untuk meningkatkan produktivitas.

1) Faktor yang mempengaruhi etos kerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etos kerja, yaitu: a) Agama Dasar pengkajian kembali makna Etos Kerja di Eropa diawali oleh buah pikiran Max Weber. Salah Salah satu satu unsur unsur dasar dasar dari dari kebuda kebudayaa yaan n modern modern,, yaitu yaitu rasion rasionali alitas tas (ration (rationalit ality) y) menuru menurutt Weber (1958) lahir dari etika Protestan. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai. Sistem nilai ini tentunya akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang dianutnya jika ia sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Dengan demikian, kalau ajaran agama itu mengandung mengandung nilai-nilai nilai-nilai yang dapat memacu pembangunan, pembangunan, jelaslah bahwa agama agama akan akan turut turut menent menentuka ukan n jalann jalannya ya pemban pembangun gunan an atau modern modernisa isasi. si. Weber Weber (1958) (1958) memperlihatk memperlihatkan an bahwa doktrin predestinas predestinasii dalam protestanisme protestanisme mampu mampu melahirkan melahirkan etos  berpikir rasional, berdisiplin tinggi, bekerja tekun sistematik, berorientasi sukses (material), tidak mengumbar kesenangan - namun hemat dan bersahaja (asketik), serta menabung dan  berinvestasi, yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya kapitalisme di dunia modern. Sejak Weber menelurkan karya tulis The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1958),  berbagai studi tentang Etos Kerja berbasis agama sudah banyak dilakukan dengan hasil yang secara umum mengkonfirm mengkonfirmasikan asikan adanya korelasi korelasi positif positif antara sebuah sistem sistem kepercayaan kepercayaan tertentu tertentu dan kemajuan kemajuan ekonomi, ekonomi, kemakmuran kemakmuran,, dan modernitas modernitas (Sinamo, 2005). 2005). Menurut Menurut Rosmiani (1996) Etos Kerja terkait dengan sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja. Sikap ini dibentuk oleh sistem orientasi nilai-nilai budaya, yang sebagian bersumber dari agama atau sistem kepercayaan/paham teologi tradisional. Etos Kerja yang rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas keagamaan dan orientasi nilai budaya yang konservatif turut menambah kokohnya tingkat Etos Kerja yang rendah itu.  b) Budaya Sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos  budaya dan secara operasional, etos budaya ini juga disebut sebagai Etos Kerja. Kualitas Etos Kerja Kerja ini ditent ditentuka ukan n oleh oleh sistem sistem orient orientasi asi nilai nilai budaya budaya masyar masyaraka akatt yang yang bersan bersangku gkutan tan.. Masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki Etos Kerja yang tinggi

dan sebali sebalikny knya, a, masyar masyaraka akatt yang yang memilik memilikii sistem sistem nilai nilai budaya budaya yang yang konse konserva rvatif tif akan akan memiliki Etos Kerja yang rendah, bahkan bisa sama sekali tidak memiliki Etos Kerja. c) Sosial Politik  Tinggi rendahnya Etos Kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerj kerjaa keras keras mere mereka ka deng dengan an penu penuh. h. Etos Etos Kerj Kerjaa haru haruss dimu dimula laii deng dengan an kesa kesada daran ran akan akan   pentingnya arti tanggung jawab kepada masa depan bangsa dan negara. Dorongan untuk  mengat mengatasi asi kemisk kemiskina inan, n, kebodo kebodohan han dan keterb keterbelak elakang angan an hanya hanya mungki mungkin n timbul timbul,, jika jika masyarakat secara keseluruhan memiliki orientasi kehidupan yang teracu ke masa depan yang lebih lebih baik. baik. Orient Orientasi asi ke depan depan itu harus harus diikut diikutii oleh oleh pengha pengharga rgaan an yang yang cukup cukup kepada kepada kompetisi kompetisi dan pencapaian pencapaian (achievement). (achievement). Orientasi Orientasi ini akan melahirkan melahirkan orientasi orientasi lain, yaitu semangat profesionalisme yang menjadi tulang-punggung masyarakat modern. d) Kondisi Lingkungan/Geografis Etos Kerja dapat muncul dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut. e) Pendidikan Etos Kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai EtosKerja keras. Meningkatnya kualitas kualitas penduduk penduduk dapat tercapai tercapai apabila apabila ada pendidikan pendidikan yang merata dan bermutu, disertai dengan peningkatan dan perluasan pendidikan, keahlian dan keterampilan, sehingga semakin meningkat pula aktivitas dan produktivitas masyarakat sebagai pelaku ekonomi. f) Struktur Ekonomi Tinggi rendahnya Etos Kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. g) Motivasi dari dalam diri individu individu Individu yang akan memiliki Etos Kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos Kerja merupakan suatu pandangan dan sikap, yang tentunya didasari oleh nilainilai yang diyakini seseorang. Keyakinan inilah yang menjadi suatu motivasi kerja. Etos Kerja Kerja juga juga dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh motiva motivasi si seseor seseorang ang.. motiva motivasi si yang yang sesung sesungguh guhnya nya bukan bukan  bersumber dari luar diri, tetapi yang tertanam/terinternalisasi dalam diri sendiri, yang sering disebut dengan motivasi intrinsik.

2) Peng Pengem emba bang ngan an etos etos kerj kerjaa Etos Etos kerj kerja a yang yang rend rendah ah memb membua uatt semu semua a stra strate tegi gi dan dan renc rencan ana a kerj kerja a perus perusah ahaa aan n yang yang heba hebatt , tida tidak k mamp mampu u dijal dijalan anka kan n oleh oleh kary karyaw awan an deng dengan an maksim maksimal. al. Akibat Akibatnya nya,, perusa perusahaa haan n akan akan kekura kekuranga ngan n energi energi sukses sukses dari dari para para kary karyaw awan anny nya. a. Oleh Oleh karen karena a itu, itu, su suda dah h saat saatny nya a peru perusa saha haan an pedu peduli li kepa kepada da pengembanga pengembangan n etos kerja secara secara berkelanjutan berkelanjutan dalam semua aspek aktifitas perusahaan. Salah satu cara terefektif untuk pengembangan etos kerja, adalah melalui penginternalisasian budaya perusahaan ke mind set setiap karyawan. Budaya perusahaan yang wajib diwujudkan dalam berbagai macam kebijakan, aturan, sistem, dan prosedur kerja. Termasuk di dalamnya, seperti panduan etika bisnis, pandua panduan n code code of conduct, conduct, dan panduan panduan sop yang yang jelas. jelas. Di mana, nilai-ni nilai-nilai lai perjuan perjuangan gan yang yang ada dalam dalam budaya budaya perusa perusahaa haan n terseb tersebut ut harus harus dieksp dieksplora lorasi si untuk dicerahkan kepada setiap karyawan. Pengembangan etos kerja dapat dimulai dari aksi pencerahan atau pun aksi doktrin doktrinisa isasi si terhad terhadap ap mind mind set karyawa karyawan, n, untuk untuk menjala menjalanka nkan n rencan rencana a dan stra strate tegi gi

bisn bisnis is

peru perusa saha haan an

sesu sesuai ai

sasa sasara ran, n,

untu untuk k

menj menjala alanka nkan n

biro birokra krasi si

administras administrasii yang efektif efektif dan efisien, efisien, untuk melakukan melakukan prosesing prosesing yang telitih dan dan

tela telate ten, n,

untuk ntuk

melak elaku ukan kan

efis efisie iens nsii

di

semua emua

aspe aspek k

biay iaya,

untuk ntuk

memanfaatan teknologi secara efisien dan efektif, mampu melayani pelanggan dengan sikap baik dan profesional, mampu memaksimalkan kualitas aset-aset produktif untuk menjadi mesin uang, dan mampu bekerja untuk mempercepat perputaran bisnis dengan kualitas etos kerja terbaik.

Sumber Pustaka Gomes, Faustino Cardoso. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset Sujak, Abi. (1990:249) Kepemimpinan Manajer. Jakarta: Rajawali Pers Wahjosumidjo. (1994). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Winard Winardi. i. (2002) (2002).. Motiva Motivasi si dan Pemoti Pemotivas vasian ian dalam dalam Manajem Manajemen. en. Jakarta Jakarta:: PT Raja Raja Grafindo Persada http://www.depkop.go.id.. http://www.depkop.go.id http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3626/1/08E00921.pdf  http://www.mail-archive.com/

TUGAS KEWIRASWASTAAN tentang MOTIVASI DAN ETOS KERJA

OLEH KELOMPOK IV: SILVIA ROSA SRIE WAHYUNI PRATIWI HESTYANA AZIZA HARUKMANA ANGGI GITHA GEMISA

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF