Morfologi, Struktur, Sifat Fisiologis Dan Pertumbuhan Jamur
August 6, 2017 | Author: Lisa Knapp | Category: N/A
Short Description
other...
Description
MIKOLOGI
Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur
PENDAHULUAN • Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi............mudah tumbuh jamur • Penyakitnya luas : mulai dari infeksi dermatofita kulit sampai infeksi yg invasif pada pada pasien imunocompromised yg berat
Terdistribusi secara luas dilingkungan, yang merupakan bagian dari populasi komensal normal pada kulit, saluran gastrointestinal dan saluran genitalia wanita. Beberapa spesies diantaranya patogen terhadap manusia. Dipengaruhi oleh faktor predisposisi - Penggunaan antibiotika - Penyakit keganasan - Diabetes militus - Defisiensi Imun : yg paling rentan Hidup di tempat lembab
Jamur/fungi: - Merupakan organisme eukariotik , sekurang2 nya mempunyai 1 inti dan membran inti, retikulum endoplasma,mitokondria dan aparatus sekretorik. - Jamur tidak fotosintetik dan tdk memiliki pigmen klorofil - Mensekresikn enzim yg mencerna jaringan tumbuhan dan binatang serta menggunakan zat gizi terlarut untuk pertumbuhannya - Umumnya Aerob obligat atau fakultatif
Jamur Bersifat : Heterotrof: Memanfaatkan senyawa organik menjadi sumber energi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem enzim sehingga untuk pertumbuhannya jamur dapat menjadi saprofit atau parasit Kemotropik : Mensekresikan enzym yang dapat mendegradasi berbagai substrat organik disekitarnya --menjadi nutrien yg dapat larut, lalu di absorbsi kembali kedalam sel
Bentuk Jamur : Ragi/yeast : Sel-sel berbentuk bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi.
Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium
Koloni Candida sp ( yeast)
Molds
• The fungal thallus consists of hyphae; a mass of hyphae is a mycelium.
Figure 12.2
Germ tube (Growing Spore) (initial hypha)
single hypha
Mass of hyphae (mycelium)
MORFOLOGI 1. Yeast merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell. • Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans
2. Mold / Kapang Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
•Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (miselium Generatif) • Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan. (miselium vegetatif) Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trich ophyton, Epidermophyton
Mold Forms
Yeast Forms
Hyphae Structure Section 21-1
Nuclei
Cell wall
Cytoplasm
Cross wall
Cytoplasm
Hyphae With Cross Walls
Nuclei
Cell wall
Hyphae Without Cross Walls
• Dimorfik Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis
Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis - mikosis profunda ( deep mycosis) - mikosis superfisial Jamur dapat menimbulkan penyakit karena dapat mengatasi mekanisme pertahanan tubuh Jamur mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa serta menembus jaringan hospes Jamur memiliki enzim aspartilproteinase dan fosforilase yang dapat melisiskan protein barrier pertahanan tubuh
merugikan & menguntungkan berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur jenis cendawan ada yang dapat dimakan ada yang menghasilkan aflatoksin. dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia
Importance of fungi to humans • Food production – bread – beer, wine
• Medicine production – Antibiotics Ex: penicillin
Peran Jamur dalam Kehidupan
Kecap
Tempe Kombucha
Antibiotik
Berbagai masakan menggunakan jamur
• Peranan jamur yang merugikan : - Penyakit infeksi jamur - merusak alat – alat dan makanan
Infeksi jamur , dari yang paling ringan: Tinea versicolor (panu)
. Tinea pedis
. Tinea nigra
T.barbae 3.Tienea unguium
Chromoblastomycosis
Sporoticosis
Mycetomas
Fungus Destroying Leather
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive structures places them in the appropriate category.
KLASIFIKASI • Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu : – Zygomycotina – Ascomycotina – Basidiomycotina – Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna)
Characteristics of Fungal Hyphae: Septate versus Coenocytic
Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). 1. Secara aseksual - menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. - Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. - Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
2.
Reproduksi secara seksual : melalui kontak gametangium dan konjugasi. - Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis
Habitat 1. Habitat Tanah (Geofilik) Menyebabkan penyakit pada manusia melalui : a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
• 2. Habitat hewan (Zoofilik) Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton • 3. Habitat Air / Aquatik Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui mulut, luka kontak dengan kulit, menyebabkan Mikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialospora verucosa, Candida • 4. Habitat pada manusia (Anthropofilik) Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit, menyebabkan penyakit Mikosis Superfisial. Contoh : Malazezia furfur / panu, Epidermophyton, Candida
Id reactions to fungal infection . (No fungus seen or cultivatable from id)
View more...
Comments