MODUL Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas

October 28, 2018 | Author: Hari Jatmiko | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

MODUL Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas...

Description

MODUL SISTEM DA D AN PROSEDU R PENERIMA IMAAN K AS DARI DA RI PENDAP DA PATAN AT AN ASLI DAE DA ERAH RA H TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami prinsipprinsip dan proses penatausahaan penerimaan pendapatan asli daerah yang terdiri dari tiga prosedur, yaitu prosedur penerimaan pendapatan daerah melalui Bendahara Penerimaan, melalui Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan dapat: 1.

Memaha Memahami mi dan dapat dapat menjel menjelask askan an prosedu prosedurr penataus penatausaha ahaan an peneri penerimaa maan n Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan.

2. Memahami Memahami dan dapat dapat menjelaskan menjelaskan prosedur prosedur penatau penatausahaan sahaan penerimaan penerimaan Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu. 3. Memahami Memahami dan dapat menjelaska menjelaskan n prosedur prosedur penataausa penataausahaan haan penerimaan penerimaan Pendapatan Daerah melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.

 WAKTU PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini adalah 240 menit.

1

METODE PEMBELAJARAN 1.

Paparan

2. Diskusi 3. Latiha Latihan n Bersa Bersama ma (Dis (Diskus kusii Kelom Kelompok pok dan Kelas) Kelas)

 ALAT BANTU PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN 1.

LCD/ LC D/Ov Over erhe head ad Proj Projec ecto torr

2. Whit Whitee Boa Board rd dan dan Spi Spido doll 3. Latihan Kasus

REFERENSI 1.

Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 17 Tahu Tahun n 2003 2003 tenta tentang ng Keuan Keuangan gan Nega Negara ra (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 1 Tahun Tahun 2004 tentang tentang Perbendaha Perbendaharaan raan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembent Pembentukan ukan Peraturan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 15 Tahun Tahun 2004 tentang tentang Pemerik Pemeriksaan saan Pengelolaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5.

Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 25 Tahun 2004 2004 tent tentang ang Siste Sistem m Perenca Perencanaa naan n Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2

METODE PEMBELAJARAN 1.

Paparan

2. Diskusi 3. Latiha Latihan n Bersa Bersama ma (Dis (Diskus kusii Kelom Kelompok pok dan Kelas) Kelas)

 ALAT BANTU PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN 1.

LCD/ LC D/Ov Over erhe head ad Proj Projec ecto torr

2. Whit Whitee Boa Board rd dan dan Spi Spido doll 3. Latihan Kasus

REFERENSI 1.

Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 17 Tahu Tahun n 2003 2003 tenta tentang ng Keuan Keuangan gan Nega Negara ra (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 1 Tahun Tahun 2004 tentang tentang Perbendaha Perbendaharaan raan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembent Pembentukan ukan Peraturan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4.

Undang-Unda Undang-Undang ng Nomor 15 Tahun Tahun 2004 tentang tentang Pemerik Pemeriksaan saan Pengelolaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5.

Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 25 Tahun 2004 2004 tent tentang ang Siste Sistem m Perenca Perencanaa naan n Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2

4421); 6. Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 32 Tahun Tahun 2004 tent tentang ang Pemeri Pemerinta ntahan han Daera Daerah h (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Tentang Perubahan Perubahan UndangUndang-Undan Undang g Nomor 32 Tahun Tahun 2004 tentang tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548); 7.

Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 33 Tahun Tahun 2004 tent tentang ang Perim Perimban bangan gan Keuan Keuangan gan  Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 24 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Standa Standarr Akuntansi Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 9.

Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 37 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Peruba Perubahan han Atas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540);

10. Peraturan Peraturan Pemerinta Pemerintah h Nomor 54 Tahun 2007 2007 tentang tentang Pinjaman Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 11. Peraturan Peraturan Pemerin Pemerintah tah Nomor Nomor 55 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Dana Perimba Perimbangan ngan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Peraturan Pemerinta Pemerintah h Nomor 56 Tahun 2007 2007 tentang tentang Sistem Sistem Informasi Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3

4576); 13. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 57 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Hibah (Lembaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 14. Peraturan Peraturan Pemerint Pemerintah ah Nomor 58 Tahun Tahun 2007 tentan tentang g Pengelolaan Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Peraturan Pemerin Pemerintah tah Nomor Nomor 65 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Pedoman Pedoman Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16. Peraturan Peraturan Pemerint Pemerintah ah Nomor 8 Tahun 2006 2006 tentang tentang Pelaporan Pelaporan Keuangan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 17. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Dalam Dalam Negeri Nomor Nomor 13 Tahun 2006 2006 tentang tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS DARI PENDAPATAN ASLI DAERAH  A.  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah diperoleh antara lain dari transaksi: a. Pajak Daerah; b. Retribus Daerah; c. Penerimaan Lain-lain  Pendapatan Asli Daerah (Penjualan aset daerah yang dipisahkan,  penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa giro, denda keterlambatan  pelaksanaan kegiatan)

PENDAHULUAN Penerimaan Pendapatan Asli Daerah antara lain

diperoleh dari transaksi: a. Paj Pajak Daer Daera ah  b. Retribusi Daerah c. Penerimaan Penerimaan Lain-lain Lain-lain Pendapatan Pendapatan Asli Daerah antara antara lain meliputi penjualan aset daerah yang dipisahkan, penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa giro, denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan. Jaringan prosedur yang membentuk sub sistem ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan

merupakan uraian pelaksanaan kegiatan

 yang terdiri: fungsi/ pihak yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, dan deskripsi prosedur. Penerimaan

Pendapatan

Asli

Daerah

dapat

dilaksanakan dengan 3 (tiga) mekanisme/prosedur, yaitu: 1. Pembayaran Pembayaran langsung langsung melalui melalui Bendahara Bendahara Penerimaan. Penerimaan. 2. Pihak

Ketiga/ Ketiga/

Wajib

Pajak/

Wajib Wajib

Retribusi

menyetorkan uang melalui Bendahara Penerimaan Pembantu,

kemudian

Pembantu

melaporkan

Bendahara

Penerimaan

kepada

Bendahara

Penerimaan.. 3. Pihak

Ketiga/

Wajib Wajib

Pajak/Wajib Pajak/Wajib

Retribusi

menyetorkan uang melalui Bank Pemerintah yang Ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.

5

B.

PROSEDUR PENERIMAAN, PENYETORAN KAS, DAN PENCATATAN PENDAPATAN  ASLI DAERAH

1).

Pendapatan Daerah Penerimaan Semua

penerimaan

Melalui daerah

Bendahara

dalam

rangka

pelaksanaan urusan pemerintah daerah dikelola dalam  APBD. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau

menerima

melaksanakan

pendapatan

pemungutan

daerah

dan/atau

wajib

penerimaan

 berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Penerimaan SKPD  berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja. Untuk daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi sehingga melebihi batas  waktu penyetoran maka hal ini akan ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.  Permendagri 13/2006 pasal 187 - 189 mengatur tata cara  pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh  Bendahara Penerimaan.  Bendahara Penerimaan wajib menyelenggarakan  penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan  penyetoran yang menjadi tanggungjawabnya

Bendahara Penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan

terhadap

seluruh

penerimaan

dan

penyetoran yang menjadi tanggungjawabnya. Tata cara pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan diatur dalam Permendagri 13/2006 pasal 187 -189. Secara

adminstratif,

Bendahara

Penerimaan

 bertanggungjawab pada Kepala SKPD atas pengelolaan uang yang menjadi tugasnya, namun secara fungsional Bendahara Penerimaan SKPD bertanggung jawab pada PPKD.

6

FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan, fungsi/ pihak yang terkait adalah:  Fungsi/Pihak yang terkait dalam Prosedur Penerimaan,  Penyetoran Kas, dan  Pencatatan dalam Subsistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah melalui Bendahara  Penerimaan adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna  Anggaran 2. Bendahara Penerimaan;  3. PPK-SKPD 4. PPKD  5. Fungsi Akuntansi di  Satuan Kerja Pengelola  Keuangan Daerah (SKPKD0; 6. Fungsi Akuntansi di  Pejabat Penatausaan  Keuangan-Satuan Kerja  Perangkat Daerah (PPK SKPD)

1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD  berfungsi/ berwenang untuk: a. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).  b. Menandatangani SPJ yang berasal dari PPKSKPD

yang

selanjutnya

SPJ

tersebut

diserahkan kepada PPKD. 2. Bendahara Penerimaan Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

Bendahara

Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk: a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.  b. Membuat

Tanda

Bukti

Pembayaran

(TBP)/Bukti lain yang sah dan menyerahkan kepada Wajib Pajak/Retribusi. c. Menyetorkan uang yang diterimanya setiap hari ke Bank beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang telah dibuat. d. Membuat

dan

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu  bulan

paling

lambat

tanggal

10

bulan

 berikutnya kepada PPKD.

7

3. PPK-SKPD Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

PPK-SKPD

 berfungsi/ berwenang untuk: a. Memverifikasi,

mengevaluasi,

dan

mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban  yang berasal dari Bendahara Penerimaan.  Apabila

dinyatakan

dikembalikan

lagi

tidak

cocok

kepada

maka

Bendahara

Penerimaan.  b. Menandatangani

Laporan

Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok. 4. PPKD Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/  berwenang untuk: a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari Bank.  Apabila tidak sesuai maka dikembalikan kepada Kepala SKPD.  b. Membuat

Surat

Pengesahan

SPJ

yang

kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD. 5. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi AkuntansiSKPKD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.

8

6. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi PPK-SKPD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. DOKUMEN YANG DIGUNAKAN  Dokumen yang digunakan dalam prosedur peneriman,  penyetoran kas dan  pencatatan pada Sub Sistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah melalui Bendahara  Penerimaan adalah: 1. Surat Ketetapan Pajak (SKPD) Daerah 2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP)  3. Surat Tanda Setoran (STS) 4. Nota Kredit Bank

Dokumen

yang

digunakan

dalam

prosedur

peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah: 1.

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat Ketetapan Retribusi (SKRD). Dokumen ini digunakan sebagai pedoman bagi wajib pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah  yang wajib disetor kepada Bendahara Penerimaan.

2.

Tanda Bukti Penerimaan (TBP). Dokumen ini digunakan sebagai tanda terima atas uang yang disetor oleh wajib pajak/retribusi kepada Bendahara Penerimaan.

3.

Surat Tanda Setoran (STS). Dokumen

ini

digunakan

untuk

menyetorkan

penerimaan daerah dari Bendahara Penerimaan Kas Daerah di Bank.

9

4.

Nota Kredit Bank. Bank

menggunakan

dokuman

ini

untuk

memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah. CATATAN YANG DIGUNAKAN Catatan yang digunakan dalam proses penerimaan,  penyetoran kas, dan  pencatatan pada Subsistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah melalui Bendahara  Penerimaan adalah: a. Buku Kas Umum; b. Buku Jurnal Penerimaan  Kas; c. Buku Besar; d. Buku Besar Pembantu; e. Buku Rekapitulasi  Penerimaan Hariani;  f. Buku Pembantu Rincian Obyek g. Buku Register Kas

Catatan

yang

digunakan

dalam

prosedur

penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah: 1. Buku Kas

Umum, merupakan catatan untuk

merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan. 2. Buku

Rekapitulasi

Penerimaan

Harian,

merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya

dijadikan

lampiran

dalam

Laporan

Pertanggungjawaban. 3. Buku Pembantu Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai dengan obyeknya 4. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku  yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola

Keuangan

Daerah

(SKPKD)

untuk

mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian  yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban. 5. Buku Besar, merupakan buku untuk meringkas

10

transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah,  yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas. Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah. 6. Buku

Besar

Pembantu,

merupakan

catatan

akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau  bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam  buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek pendapatan (digit). 7. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku

PPKD yang digunakan untuk

mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD. DESKRIPSI PROSEDUR Uraian

kegiatan

prosedur

penerimaan,

penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah secara rinci adalah: a. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada  wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan lampiran 2 disampaikan kepada Bendahara Penerimaan.  b. Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan

11

Retribusi (SKR) untuk retribusi daerah. Pembayaran pajak/retribusi

daerah

langsung

ke

Bendahara

Penerimaan. c. Bendahara Penerimaan mencocokkan uang yang disetor

oleh

wajib

pajak

dengan

SKPD/SKRD.

Kemudian membuat Tanda Bukti Penerimaan (TBP) dan

menyerahkan

kepada

wajib

pajak/wajib

rertribusi. d. Bendahara Penerimaan menyetorkan semua uang  yang diterima setiap hari nya, beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang dibuat rangkap 2 (dua), sebagai  bukti telah melakukan penyetoran uang ke rekening Kas Umum Daerah di Bank. e. Bank mencocokkan STS dengan uang yang disetorkan.  Apabila tidak cocok maka Bank akan mengembalikan, apabila cocok maka bank akan membuat Nota Kredit. STS lampiran 1 akan diserahkan kepada Bendahara Penerimaan, sedangkan lampiran 2 disimpan oleh Bank. Nota Kredit disampaikan Bank kepada PPKD. f. Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP Bendahara Penerimaan mencatat pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Rekapitulasi dan Buku Pembantu Rincian Obyek. g. Bendahara

Penerimaan

membuat

Laporan

Pertanggungjawaban (SPJ) untuk penerimaan 1 bulan dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya untuk disampaikan kepada PPK-SKPD. h. PPK-SKPD kemudian memverifikasi, mengevaluasi dan mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Bendahara Penerimaan. Setelah dinyatakan cocok maka ditandatangani. Apabila tidak cocok

maka

dikembalikan.

SPJ

lampiran

1

12

disampaikan

kepada

Kepala

SKPD/

Pengguna

 Anggaran, sedangkan SPJ lampiran 2 diserahkan kepada Fungsi Akuntansi SKPD. i. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani SPJ yang diajukan oleh PPK-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD.  j. PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit.  Apabila

cocok

maka

PPKD

membuat

Surat

Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPKSKPD. Sedangkan Nota Kredit diarsip. Selanjutnya SPJ diserahkan kepada Fungsi Akuntansi-SKPKD. k. Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ  yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu. l. Fungsi Akuntansi – SKPD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ  yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.

13

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN 8

Mulai

1

Membuat SKPD/   SKRD

BKU Penerimaan

1

SKPD/ SKRD

2

1

1

SPJ

Buku Rekapitulasi

SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran

2

1

1 Buku Pembantu

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

SPJ

9

14

PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI

1

4

1

1

  SKPD/   SKRD

TBP T

T

Menyiapkan & Menyetorkan uang ke Bendahara Penerimaan

Uang

3

15

BENDAHARA PENERIMAAN 2

3

6

2

1

SKPD/ SKRD

Uang

STS

T

T

Mencocokkan SKP/SKR dg uang diterima

Dipadu dengan arsip SKP/SKR, TBP yang disimpan

Mencatat  pada BKU dan rekap

Membuat TBP

3

Rekap

Rekap

1

BKU Penerimaan

2

3

2

1

Rekap Rekap   Buku Pembantu

1

Buku Rekapitulasi

T

3

2 T

2 1 T

TBP T

4

Membuat SPJ untuk  penerimaan 1 bln,  paling lambat tgl 10  bln berikutnya

Membuat STS & menyetorkan uang yang diterima setiap hari

1

Uang 2

BKU Penerimaan

2

1

Buku Rekapitulasi

2

2

2

SPJ Rekap

1

1

  Buku Pembantu

1

STS 7 5

16

BANK  5

2 1

Uang

STS

Mencocokkan STS dengan  jumlah uang

Tidak  Cocok?

Dikembalikan

Ya Membuat  Nota Kredit

2 1 T

6

 Nota Kredit

Uang

STS

T

7

16

PPK-SKPD 7

1

2

2

Penerimaan

2 1

1

1 Buku Pembantu

BKU

10

SPJ

Buku Rekapitulasi

2

Surat Pengesahan SPJ T

Diverifikasi, evaluasi, dan cocokkan

Tidak  Cocok?

Dikembalikan

Ya Ditandatangani PPK-SKPD

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

8

SPJ

2 BKU Penerimaan

2 Buku Pembantu

2

2 Buku Rekapitulasi

SPJ

12

17

PPKD 9

1 BKU Penerimaan

5

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

SPJ  Nota Kredit

Pembandingan SPJ dengan  Nota Kredit

Tidak 

Cocok?

Dikem balikan

Ya

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

Membuat Surat Pengesahan SPJ

SPJ

Register Kas

 Nota Kredit T

11

Surat Pengesahan SPJ

10

18

FUNGSI AKUNTANSI -SKPD 12

2

2

BKU Penerimaan

Buku Pembantu T

2

2

SPJ

Buku Rekapitulasi T

T

T

Mengkredit Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas

Posting ke  buku besar 

Buku Besar 

Mencatat di  buku besar  pembantu

Buku Besar Pembantu

Selesai

19

FUNGSI AKUNTANSI -SKPKD 11

1

1

BKU Penerimaan

Buku Pembantu T

1

1

SPJ

Buku Rekapitulasi T

T

T

Mengkredit Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas

Posting ke  buku besar 

Buku Besar 

Mencatat di  buku besar  pembantu

Buku Besar Pembantu

Selesai

20

2). Pendapatan

Daerah

Melalui

Bendahara

Penerimaan Pembantu  Bendahara Penerimaan  Pembantu dapat ditunjuk dalam keadaan obyek  pendapatan tersebar dan atas pertimbangan geografis, wajib pajak/ retribusi tidak dapat membayar kewajibannya secara langsung pada badan/lembaga keuangan/kantor pos terdekat 

Dalam satu SKPD hanya akan terdapat satu  bendahara penerimaan, tetapi dimungkinkan terdapat lebih dari satu bendahara penerimaan pembantu. Hal tersebut disebabkan obyek pendapatan daerah tersebar atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau  wajib retribusi tidak mungkin membayar kewajibannya langsung pada badan, lembaga keuangan atau kantor pos  yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi  bendahara penerimaan, sehingga

ditunjuk bendahara

penerimaan pembantu. Bendahara penerimaan pembantu wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 hari kerja terhitung sejak uang tersebut

diterima. Bendahara Penerimaan Pembantu

melakukan pembukuan bendaharawan tersendiri dan secara periodik melakukan pertanggungjawaban disertai  bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendaharawan penerimaan. Tata cara pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan Pembantu diatur dalam Permendagri 13/2006 pasal 190. FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT

 Fungsi/Pihak yang terkait dalam Prosedur Penerimaan,  Penyetoran Kas, dan  Pencatatan dalam Subsistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah melalui Bendahara  Penerimaan Pembantu adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna  Anggaran 2. Bendahara Penerimaan  3. Bendahara Penerimaan  Pembantu 4. PPK-SKPD  5. PPKD

Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu, fungsi/ pihak  yang terkait adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD  berfungsi/ berwenang untuk: a. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah

21

6. ungsi Akuntansi di  Satuan Kerja Pengelola  Keuangan Daerah (SKPKD) 7. Fungsi Akuntansi di  Pejabat Penatausaan  Keuangan-Satuan Kerja  Perangkat Daerah (PPK SKPD)

(SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).  b. Menandatangani SPJ yang berasal dari PPKSKPD

yang

selanjutnya

SPJ

tersebut

diserahkan kepada PPKD. 2. Bendahara Penerimaan Pembantu Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

Bendahara

Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk: a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.  b. Membuat

Tanda

Bukti

Pembayaran

(TBP)/Bukti lain yang sah dan menyerahkan kepada Wajib Pajak/Retribusi. c. Menyetorkan uang yang diterimanya setiap hari ke Bank beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang telah dibuat. d. Melakukan pencatatan atas penerimaan ke dalam BKU Penerimaan Pembantu dan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu. e. Membuat

dan

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu  bulan

paling

lambat

tanggal

5

bulan

 berikutnya kepada Bendahara Penerimaan. 3. Bendahara Penerimaan Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

Bendahara

Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk: a. Meneliti, mencocokkan dan menandatangani SPJ

yang

diajukan

oleh

Bendahara

Penerimaan Pembantu.

22

 b. Merekapitulasi BKU Penerimaan Pembantu, Buku

Rekapitulasi

Penerimaan

Harian

Pembantu, dan SPJ Pembantu ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu Rincian Obyek Penerimaan,

dan

Buku

Rekapitulasi

Penerimaan Harian. c. Membuat

dan

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu  bulan

paling

lambat

tanggal

10

bulan

 berikutnya kepada PPK-SKPD. 4. PPK-SKPD Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

PPK-SKPD

 berfungsi/ berwenang untuk: a. Memverifikasi,

mengevaluasi,

dan

mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban  yang berasal dari Bendahara Penerimaan.  Apabila

dinyatakan

dikembalikan

lagi

tidak

cocok

kepada

maka

Bendahara

Penerimaan.  b. Menandatangani

Laporan

Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok. 5. PPKD Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/  berwenang untuk: a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari Bank.  Apabila tidak sesuai maka dikembalikan kepada Kepala SKPD.  b. Membuat

Surat

Pengesahan

SPJ

yang

kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD.

23

6. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi AkuntansiSKPKD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.

7. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. DOKUMEN YANG DIGUNAKAN Dokumen  Dokumen yang digunakan dalam prosedur peneriman,  penyetoran kas dan  pencatatan pada Sub Sistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah adalah: 1. Surat Ketetapan Pajak  Daerah(SKPD)/ Surat  Ketetapan Retribusi  Daerah (SKRD); 2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP);  3. Surat Tanda Setoran (STS) 4. Nota Kredit Bank

yang

digunakan

dalam

prosedur

peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah: 1.

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat Ketetapan Retribusi (SKRD).

Dokumen ini

digunakan

bagi

sebagai

pedoman

wajib

pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah  yang wajib disetor kepada Bendahara Penerimaan.

24

2.

Tanda Bukti Penerimaan (TBP). Dokumen ini digunakan sebagai tanda terima atas uang yang disetor oleh wajib pajak/retribusi kepada Bendahara Penerimaan.

3.

Surat

Tanda

Setoran

(STS).

Dokumen

ini

digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah dari Bendahara Penerimaan Kas Daerah di Bank.. 4.

Nota Kredit Bank. Bank menggunakan dokuman ini untuk memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah.

CATATAN YANG DIGUNAKAN Catatan Catatan yang digunakan dalam proses penerimaan,  penyetoran kas, dan  pencatatan pada Subsistem  Penerimaan Pendapatan Asli  Daerah melalui Bendahara  Penerimaan Pembantu: 1. Buku Kas Umum  Penerimaan Pembantu 2. Buku Rekapitulasi  Penerimaan Harian  Pembantu  3. Buku Kas Umum  Penerimaan 4. Buku Pembantu  5. Buku Pembantu Rincian Obyek 6. Buku Junal Penerimaan  Kas 7. Buku Besar 8. Buku Besar Pembantu

yang

digunakan

dalam

prosedur

penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah adalah: 1. Buku

Kas

Umum Penerimaan

Pembantu,

merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan Pembantu. 2. Buku

Rekapitulasi

Penerimaan

Harian

Pembantu. Merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara

Penerimaan

Pembantu

untuk

merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya dijadikan lampiran dalam Laporan Pertanggungjawaban. 3. Buku Kas Umum Penerimaan merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas

harian

yang

dilakukan

oleh

Bendahara

Penerimaan 4. Buku Pembantu Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai

25

dengan obyeknya 5. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku  yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola

Keuangan

Daerah

(SKPKD)

untuk

mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian  yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban. 6. Buku Besar, merupakan buku untuk meringkas transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah,  yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas. Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah. 7. Buku

Besar

Pembantu,

merupakan

catatan

akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau  bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam  buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek pendapatan (digit). 8. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku

PPKD yang digunakan untuk

mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD. DESKRIPSI PROSEDUR Uraian

kegiatan

prosedur

penerimaan,

penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan

26

Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu secara rinci adalah: a.

Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan

lampiran

2

disampaikan

kepada

Bendahara Penerimaan Pembantu.  b.

Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) untuk retribusi daerah. Pembayaran pajak/retribusi daerah langsung ke Bendahara Penerimaan Pembantu.

c.

Bendahara Penerimaan Pembantu mencocokkan uang

yang

disetor

oleh

wajib

pajak

dengan

SKPD/SKRD. Kemudian membuat Tanda Bukti Penerimaan (TBP) dan menyerahkan kepada wajib pajak/wajib rertribusi. d.

Bendahara

Penerimaan

Pembantu

menyetorkan

semua uang yang diterima setiap hari nya, beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang dibuat rangkap 2 (dua), sebagai bukti telah melakukan penyetoran uang ke rekening Kas Umum Daerah di Bank. e.

Bank

mencocokkan

STS

dengan

uang

yang

disetorkan. Apabila tidak cocok maka Bank akan mengembalikan, apabila cocok maka bank akan membuat Nota Kredit. STS lampiran 1 akan diserahkan

kepada

Bendahara

Penerimaan

Pembantu, sedangkan lampiran 2 disimpan oleh Bank. Nota Kredit disampaikan Bank kepada PPKD.

27

f.

Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP Bendahara Penerimaan Pembantu mencatat pada Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu (BKU), Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu.

g.

Bendahara Penerimaan Pembantu membuat Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) untuk penerimaan 1  bulan dan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya untuk disampaikan kepada Bendahara Penerimaan.

h.

Bendahara Penerimaan kemudian memverifikasi, mengevaluasi

dan

Pertanggungjawaban Bendahara

mencocokkan yang

Penerimaan

Laporan

disampaikan Pembantu.

oleh Setelah

dinyatakan cocok maka ditandatangani. Apabila tidak cocok maka dikembalikan. i.

Bendahara Penerimaan mencatat atas penerimaan  yang berasal dari bendahara penerimaan pembantu ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan Menyusun SPJ

 j.

Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani SPJ yang diajukan oleh PPK-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD.

k.

PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit.  Apabila

cocok

maka

PPKD

membuat

Surat

Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPKSKPD. Sedangkan Nota Kredit diarsip. Selanjutnya SPJ diserahkan kepada Fungsi Akuntansi-SKPKD. l.

Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.

m. Fungsi Akuntansi – SKPD mencatat Penerimaan Kas

28

ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ  yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.

29

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU

KEPALA SKPD/ PENGGUNA ANGGARAN 11

Mulai

1

Membuat SKPD/ SKRD

BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

SKPD/ SKRD

1

2

SPJ

SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran

2

1

1

1 Buku Rekapitulasi

BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

SPJ

12

16

PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI

1

4

1

1

SKPD/ SKRD

TBP T

T

Menyiapkan Uang & Menyetorkan

Uang

3

17

BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU 2

3

6

2

1

SKPD/ SKRD

STS

Uang T

T

Mencocokkan SKPD/SKRD dg uang diterima

Dipadu dengan arsip SKP/SKR, TBP yang disimpan

Mencatat pada BKU Penerimaan, & Buku Rekapitulasi

Membuat TBP 2

2

1

BKU Penerimaan Pembantu

2 1

TBP

1

Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu

T

T

T

4 Membuat STS & menyetorkan uang yang diterima setiap hari

Membuat SPJ Penerimaan Pembantu untuk penerimaan 1  bln, paling lambat tgl 5 bln berikutnya

Uang 2 1

STS

1

1

BKU Penerimaan Pembantu

Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu

SPJ Pembantu

5

8

18

BANK  5

2 1

Uang

STS

Mencocokkan STS dengan  jumlah uang

Tidak  Cocok?

Dikembalikan

Ya Membuat  Nota Kredit

2 1 T

6

 Nota Kredit

Uang

STS

T

7

19

BENDAHARA PENERIMAAN 8

1

SPJ Pembantu

Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu

BKU Penerimaan Pembantu

Diteliti, Dicocokkan & Ditandatangani

Tidak 

Dikem balikan

Cocok? Ya

Merekapitulasi BKU, Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu & SPJ Pembantu

1

SPJ Pembantu

1

BKU Penerimaan Pembantu

Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu T

T

Membuat SPJ Penerimaan untuk penerimaan 1 bln,  paling lambat tgl 10 bln  berikutnya

2

BKU Penerimaan

2

2

1

1

2

1 Buku Rekapitulasi

Buku Pembantu

1

SPJ

9

20

PPK-SKPD 9

2 1

2 1 Buku Pembantu

BKU Penerimaan

13

2 1

2 1

SPJ

Buku Rekapitulasi

Surat Pengesahan SPJ T

Diverifikasi, Kesahihan & Kelengkapan Bukti Penerimaan

Tidak 

Dikembalikan

2

2

Cocok? Ya Ditandatangani PPK-SKPD

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

Buku Rekapitulasi

11

1

1

SPJ

BKU Penerimaan

Buku Pembantu

2

2 Buku Rekapitulasi

SPJ

10

21

FUNGSI AKUNTANSI SKPD 10

2

2

BKU Penerimaan

Buku Pembantu T

2

2

SPJ

Buku Rekapitulasi T

T

T

Mengkredit Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas

Posting ke  buku besar 

Buku Besar 

Mencatat di  buku besar  pembantu

Buku Besar Pembantu

Selesai

22

PPKD 12

7

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1 Buku Rekapitulasi

1

SPJ

 Nota Kredit

Pembandingan SPJ dengan  Nota Kredit

Tidak 

Cocok?

Dikem balikan

Ya

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

Membuat Surat Pengesahan SPJ

SPJ

Register Kas

 Nota Kredit T

14

Surat Pengesahan SPJ

13

23

FUNGSI AKUNTANSI-SKPKD 14

1

1

BKU Penerimaan

1

Buku Pembantu T

1

Buku Rekapitulasi T

SPJ T

T

Mengkredit Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas

Posting ke  buku besar 

Buku Besar 

Mencatat di  buku besar  pembantu

Buku Besar Pembantu

Selesai

24

3). Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos Penerimaan daerah dapat disetor ke rekening kas daerah dengan cara disetor langsung ke bank, badan,  Permendagri13/2006 pasal 187 mengatur bahwa Penerimaan daerah dapat disetor langsung ke bank yang ditunjuk. Bank tersebut merupakan bank sehat yang ditunjuk secara resmi dengan keputusan kepala daerah. Penyetoran tersebut juga dapat dilakukan melalui Bank  Lain, Badan, Lembaga  Keuangan, dan/atau Kantor Pos.

lembaga keuangan dan/atau kantor pos. Kepala daerah dapat

menunjuk

bank,

badan,

lembaga

keuangan

dan/atau kantor pos yang bertugas melaksanakan tugas dan fungsi bendahara penerimaan. Bank yang ditunjuk tersebut merupakan bank yang sehat yang ditunjuk secara resmi dengan keputusan kepala daerah. Badan, lembaga keuangan, dan/atau kantor pos menyetor seluruh uang yang ditrimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 hari kerja terhitung sejak uang tersebut diterima. Bank, badan, lembaga keuangan atau kantor pos mempertanggungjawabkan seluruh uang kas yang diterimanya kepada kepala daerah melalui PPKD. FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT

 Fungsi/Pihak yang terkait dalam  Prosedur Penerimaan,  Penyetoran Kas, dan Pencatatan dalam Subsistem Penerimaan  Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah: a. Kepala SKPD/ Pengguna  Anggaran b. Bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos c. Bendahara Penerimaan d. PPK-SKPD e. PPKD  f. Fungsi Akuntansi di Satuan  Kerja Pengelola Keuangan  Daerah (SKPKD0 g. Fungsi Akuntansi di Pejabat  Penatausaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat  Daerah (PPK-SKPD).

Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos, fungsi/ pihak  yang terkait adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD  berfungsi/ berwenang untuk: a. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).

25

 b. Menandatangani SPJ yang berasal dari PPKSKPD

yang

selanjutnya

SPJ

tersebut

diserahkan kepada PPKD. 2. Bank yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos Dalam ditunjuk,

prosedur

Bank

Lain,

kegiatan

Badan,

ini,

Lembaga

Bank

yang

Keuangan,

dan/atau Kantor Pos untuk: a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.  b. Menerbitkan Slip Setoran/ Bukti Lain yang sah dan Nota Kredit. c. Menyerahkan Slip Setoran/ Bukti Lain yang Sah kepada wajib pajak/Retribusi dan Nota Kredit kepada BUD. d. Menyerahkan SKPD/SKRD yang berasal dari  wajib

pajak/retribusi

kepada

Bendahara

Penerimaan. 3. Bendahara Penerimaan Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

Bendahara

Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk: a. Mencocokkan SKPD/SKRD yang berasal dari Kepala SKPD/ Pengguna anggaran dengan SKPD/SKRD dari bank.  b. Mencatat penerimaan pada Buku Kas Umum (BKU),

Buku

Rekapitulasi

dan

Buku

Pembantu. c. Membuat SPJ untuk penerimaan 1 bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

26

4. PPK-SKPD Dalam

prosedur

kegiatan

ini,

PPK-SKPD

 berfungsi/ berwenang untuk: a. Memverifikasi,

mengevaluasi,

dan

mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban  yang berasal dari Bendahara Penerimaan.  Apabila

dinyatakan

dikembalikan

lagi

tidak

cocok

kepada

maka

Bendahara

Penerimaan.  b. Menandatangani

Laporan

Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok. 5. PPKD Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/  berwenang untuk: a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari Bank.

Apabila

tidak

sesuai

maka

dikembalikan kepada Kepala SKPD.  b. Membuat

Surat

Pengesahan

SPJ

yang

kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD. 6. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi AkuntansiSKPKD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.

27

7. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD). Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPD berfungsi/ berwenang untuk: a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.  b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. DOKUMEN YANG DIGUNAKAN  Dokumen yang digunakan dalam  prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub  Sistem Penerimaan Pendapatan  Asli Daerah melalui bank  pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah: 1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat Ketetapan  Retribusi Daerah (SKRD) 2. Slip Setoran/ Bukti Lain yang  Sah  3. Nota Kredit Bank

Dokumen

yang

digunakan

dalam

prosedur

peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah: 1.

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat Ketetapan Retribusi (SKRD).

Dokumen ini

digunakan

bagi

sebagai

pedoman

wajib

pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah  yang wajib disetor kepada bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos. 2.

Slip Setoran/ Bukti Lain yang Sah. Dokumen ini diterbitkan oleh bank, lembaga keuangan, badan atau kantor pos sebagai bukti bahwa wajib pajak/retribusi telah menyetor sejumlah uang ke bank, lembaga keuangan, badan atau kantor pos.

3.

Nota Kredit Bank. Bank menggunakan dokuman ini untuk memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah.

28

CATATAN YANG DIGUNAKAN Catatan yang digunakan dalam  proses penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada  Subsistem Penerimaan  Pendapatan Asli Daerah: 1. Buku Kas Umum 2. Buku RekapitulasiPenerimaan  Harian  3. Buku Pembantu Rincian Obyek 4. Buku Jurnal Penerimaan Kas  5. Buku Besar 6. Buku Besar Pembantu

Catatan

yang

digunakan

dalam

prosedur

penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah: 1. Buku Kas

Umum, merupakan catatan untuk

merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan. 2. Buku

Rekapitulasi

Penerimaan

Harian.

Merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya

dijadikan

lampiran

dalam

Laporan

Pertanggungjawaban. 3. Buku Pembantu Per Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai dengan obyeknya 4. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku  yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola

Keuangan

Daerah

(SKPKD)

untuk

mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian  yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban. 5. Buku Besar, merupakan buku untuk meringkas transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah,  yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas.

29

Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah. 6. Buku

Besar

Pembantu,

merupakan

catatan

akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau  bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam  buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek pendapatan (digit). 7. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku

PPKD yang digunakan untuk

mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD.

DESKRIPSI PROSEDUR Uraian

kegiatan

prosedur

penerimaan,

penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos secara rinci adalah: a. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan

lampiran

2

disampaikan

kepada

Bendahara Penerimaan.  b. Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah disertai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) untuk retribusi

30

daerah.

Pembayaran

pajak/retribusi

daerah

langsung ke bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos. c. Bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga

keuangan

dan/atau

kantor

pos

mencocokkan uang yang disetor oleh wajib pajak dengan SKPD/SKRD. Kemudian membuat Slip setoran/Bukti lain yang sah dan Nota Kredit. Slip Setoran/Bukti lain yang sah diserahkan kepada  wajib pajak/wajib rertribusi, Nota Kredit kepada BUD, sedangkan SKPD/SKRD diserahkan kepada Bendahara Penerimaan. d. Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP Bendahara Penerimaan Pembantu mencatat pada Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu (BKU), Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu. e. Bendahara SKPD/SKRD

Penerimaan yang

mencocokkan berasal

dari

antara Kepala

SKPD/Pengguna Anggaran dengan SKPD/SKRD  yang berasal dari bank. f. Bendahara Penerimaan mencatat atas penerimaan ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan Menyusun SPJ atas penerimaan 1 (satu) bulan dan paling lambat tanggal 10 bulan  berikutnya. Dokumen tersebut dibuat rangkap 3, Lampiran ketiga diarsip, sedangkan lampiran 1 dan 2 diserahkan kepada PPK-SKPD. g. PPK-SKPD

memverifikasi,

mengevaluasi

dan

mencocokkan BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan SPJ. Apabila cocok maka ditandatangani, sebaliknya apabila tidak cocok maka dikembalikan ke Bendahara Penerimaan.

31

h. PPK-SKPD menyerahkan lampiran 1 kepada Kepala SKPD/Pengguna Anggaran, sedangkan lampiran 2 kepada Fungsi Akuntansi SKPD. i.

Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani SPJ

yang

diajukan

oleh

PPK-SKPD

dan

menyerahkan kepada PPKD. i. PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit.  Apabila

cocok

maka

PPKD

membuat

Surat

Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPK-SKPD.

Sedangkan

Nota

Kredit

diarsip.

Selanjutnya

SPJ

diserahkan

kepada

Fungsi

 Akuntansi-SKPKD.  j.

Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.

k. Fungsi Akuntansi – SKPD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ  yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.

32

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI BANK PEMERINTAH YANG DITUNJUK, BANK LAIN, BADAN, LEMBAGA KEUANGAN, DAN/ATAU KANTOR POS

KEPALA SKPD/ PENGGUNA ANGGARAN 8

Mulai

1

Membuat SKPD/ SKRD

BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1

SPJ

Buku Rekapitulasi

2 1

SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran

SKPD/ SKRD

1

2 1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

SPJ

9

33

PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI

1

4

1

SKPD/ SKRD

Slip setoran/ Bukti lain yg Sah T

Menyetorkan Uang

1

SKPD/ SKRD Uang

3

34

BANK/ LEMBAGA KEUANGAN/ BADAN/ KANTOR POS

3

1

Uang

SKPD/ SKRD

1

SKPD/ SKRD dari Bank 

6

Slip setoran/ Bukti lain yg Sah

4

 Nota Kredit

5

35

PPKD 9

5

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

SPJ  Nota Kredit

Pembandingan SPJ dengan  Nota Kredit

Tidak 

Cocok?

Dikem balikan

Ya

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

1

1 Buku Rekapitulasi

Membuat Surat Pengesahan SPJ

SPJ

Register Kas

 Nota Kredit T

11

Surat Pengesahan SPJ

10

36

BENDAHARA PENERIMAAN 2

6

1

2

 

SKPD/ SKRD

SKPD/ SKRD Dari Bank  T

T

Mencocokkan SKPD/SKRD dg SKPD/ SKRD dr bank 

Mencatat pada BKU, Buku Rekapitulasi & Buku Pembantu

3

3

2

Rekap

Rekap

1

BKU Penerimaan

1

3

2

Rekap 1 Rekap

Buku Pembantu

T

T

2

Buku Rekapitulasi

T

Membuat SPJ untuk  penerimaan 1 bln,  paling lambat tgl 10  bln berikutnya

1 BKU Penerimaan

2

1 Buku Pembantu

2

2

SPJ Rekap

1

1

2

Buku Rekapitulasi

7

37

PPK-SKPD 4

7

1 BKU Penerimaan

2

2

2 1

1 Buku Pembantu

Buku Rekapitulasi

1

2

SPJ

Slip Setoran/ Bukti lain yg Sah T

Diverifikasi, evaluasi, dan cocokkan

Tidak 

Dikembalikan

Cocok? Ya Ditandatangani PPK-SKPD

1 BKU Penerimaan

1 Buku Pembantu

Buku Rekapitulasi

8

1

1

SPJ

2 BKU Penerimaan

2 Buku Pembantu

2

2 Buku Rekapitulasi

SPJ

12

38

FUNGSI AKUNTANSI -SKPKD 11

1

1

BKU Penerimaan

Buku Pembantu T

1

1

SPJ

Buku Rekapitulasi T

Mengkredit Penerimaan Kas

T

T

Jurnal Penerimaan Kas

Posting ke  buku besar 

Buku Besar 

Mencatat di  buku besar  pembantu

Buku Besar Pembantu

Selesai

39

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF