Modul Praktek Ukur Tanah I
October 17, 2018 | Author: Yhamozt Ghedor | Category: N/A
Short Description
Download Modul Praktek Ukur Tanah I...
Description
FM 1-7.1.0-1-41 ed.A rev.0
.'a^-''
pux I I\ l{1 .qp,, -\
,l
I
xEI,IENTRIAN pENDtDtKAN NAstoNAL
POLTTEKNTK NEGERI KUPANG
MODUL
PRAKTEK
ILMU UKUR TANAH
I
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2Afi
KATA PENGANTAR Alhamdzulillah, puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan Modul Praktek llmu Ukur Tanah I ini" Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya kepada : 1. Bekak Kolimon, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Kupang. 2. Melchior Bria, ST., MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang.
3. Teman-teman Politeknik Negeri Kupang, atas segala bantuan
yang
diberikan.
4. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga karya sederhana ini memberikan manfaat baik ilmu
bisa pengetahuan maupun pemanfaatan
praktis.
Kupang, 01
Penulis
April
2011
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
I
il
ilt
i
ii
TINJAUAN MATA KULIAH Diskripsi Singkat Tujuan Mata Kuliah 1.1 Batasan-batasan Pengukuran 1.2 Dimensi-dimensi Yang Dapat Diukur 1.3 Prinsip Dasar Pengukuran 1.4 Kesalahan-kesalahan di Dalam Pengukuran 1.5 Satuan Ukuran Panjang, Luas dan Sudut 1.6 lsyarat Tangan PENGUKURAN JARAK (LINIER} 2.1 Pendahuluan 2.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa 2.1.2 Learning Objective (LO) 2.2 Peralatan Pengukuran Jarak 2.2.1 Pengukuran Jarak Pada Garis Yang Panjang 2.3 PelaksanaanPraktek 2.3.1 Peralatan / Perlengkapan 2.3.2 Petunjuk Umum 2.3.3 Langkah Kerja MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN DENGAN RINTANGAN Pendahuluan 3.1-1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa 3.1.2 Learning Objective (LO) Membuat Sudut Siku-siku di Lapangan 3.2.1 Pembuatan Sudut Siku-siku di Tengah-tengah Garis Lurus 3.2.2 Pembuatan Sudut Siku-siku di Luar Garis Lurus 3.2.3 Peralatan Sederhana Guna Pembuatan Sudut Siku-siku 3.2.3.1Salib Sumbu 3.2.3.2 Cermin Sudut dan Prisma 3.2.4 Rintangan 3-2.4.1 Rintangan Pada Pembuatan Garis Lurus 3.2.4.2 Rintangan Yang Dapat Dihindari Dengan Memindahkan Garis Ukur 3.2.4.3 Rintangan Yang Tidak Dapat Dihindari Dengan Memindahkan Garis Ukur PelaksanaanPraktek 3.3.1 Peralatan
3.1 3.2
3.3
ii
1 1 1 1 1
2 2 3
4 5
5 5 5 5 7 10 10 10 10 15 15 15 15 16 16
17 18 18 19 22
22 23 24 25 25
3.3.2 3.3.3
IV
Petunjuk Umum Langkah Kerja MENGUKUR JARAK MENDATAR DI LAPANGAN Pendahuluan 4.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa 4.1.2 Learning Objective (LO) Pengukuran Bertahap PelaksanaanPraktek 4,3"1 Peralatan 4.3.2 Petunjuk Umum 4.3.3 Langkah Kerja
25 26 29 29 29 29 29 30 30 30 30
PENGUKURAN LENGKUNG MENDATAR SEDERHANA Pendahuluan 5.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa 5.1.2 Learning Objective (LO) Lengkung Mendatar sederhana PelaksanaanPraktek 5.3.1 Peralatan 5.3.2 Langkah Kerja
33 33 33 33 33 35 35 35
MENGUKUR SITUASI DENGAN KOORDINAT SIKU-SIKU
36 36 36 36 36 38 38 39 39
4.1
4.2 4.3
V
5.1 5.2 5.3
VI
6-1 Pendahuluan 6.1.1 6.1.2
6.2 6.3
Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Learning Objective (LO) Pengukuran Siku-siku atau Empat Persegi Panjang Pelaksanaan Praktek 6.3.1 Peralatan Petunjuk Umum Langkah Kerja
vil ALAT - ALAT WATERPASS
7.1
7.2 7.3 7.4 7.5
Pendahuluan 7.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa 7.1.2 Learning Objective (LO) Komponen-komponen DariAlat Sipat DatarMaterpass 7.2.1 Syarat Yang Baik Untuk Jenis Waterpass 7.2.2 Syarat Bacaan dengan Alat Waterpass Pelaksanaan Praktek 7.3.1 Peralatan / Perlengkapan 7.3.2 Persiapan 7.3.3 Penggunaan Keselamatan kerja Penyimpanan Alat
vilt PENGUKURAN
8.1
PROFIL Pendahuluan 8.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa
11t
42 42 42 42 42 43 43 43 43 43 45 46 46 47 47 47
8.2 8.3
8.1.2 Leaming Objective
(LO)
Beda Tinggi
8.2.1 $yarat Pengukuran Waterpass Memanjang 8.2.2 Pengukuran Beda TinggiAntara Dua Titik 8.2.3 Sipat Datar Berantai PelaksanaanPraktek 8.3.1 Peralatan 8.3.2 Petunjuk Umum 8.3.3 Langkah Keria
47 47 48 48 51
52 52 52 53
DAFTAR PUSTAKA
59
1V
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
BAB I TINJAUAN MATA KULIAH
Deskripsi singkat
:
Mata Kuliah llmu Ukur Tanah
I ini membahas
tentang pengukuran jarak, sudut siku-siku, garis lurus di lapangan, lengkung mendatar sederhana, koordinat, pengukuran siku-siku atau empat persegi panjang, dan pengukuran beda tinggi.
Tujuan Mata Kuliah
:
Setelah mengikuti kuliah llmu Ukur Tanah I ini, siswa
dapat mengukur jarak lurus, membuat sudut siku-
siku, dapat menentukan koordinat tititk
dan
menghitung beda tinggi dan jarak di lapangan.
Definisi Ukur Tanah (Surveying) : ilmu dan seni menentukan letak nisbi dari titik-titik di atas dan di bawah permukaan bumi. atau
Ukur tanah dapat dianggap sebagai disiplin ilmu yang meliputi semua
metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang bumi dan lingkungan fisis.
1.1
Batasan-batasan Pengukuran.
Batasan-batasan pengukuran dalam lingkup Teknik Konstruksi bangunan meliputi
a. b. 1.2
dan
:
Melakukan pengukuran sederhana. Menstransfer data dalam bentuk gambar dan hitungan di lapangan.
Dimensi-dimensi yang dapat diukur
a.
Sipil
:
Jarak.
Dapat diukur dengan mistar, pita ukur dan alat optis seperti Pesawat Penyipat Datar (PPD), Theodolite, Electronic Distance Measuring (EDM) dan Total Station.
Jurusan Teknik Sipil / Politeknik Negeri Kupang
Page
I
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
b.
Ketinggian.
Dapat diukur dengan waterpass, rambu ukur, altimeter dan alat optis seperti Pesawat Penyipat Datar (PPD).
c.
Sudut.
Dapat diukur dengan busur derajad, penta prisma dan alat optis seperti Theodolite.
1.3
Prinsip Dasar Pengukuran. Karena didalam pekerjaan pengukuran pada waktu yang bersamaan harus dilakukan bermacam-macam pekerjaan dan pengamatan, maka kesalahan-kesalahan baik yang kecil maupun besar mungkin saja terjadi.
Untuk menghindari hal ini, maka tugas pengukur harus didasarkan pada prinsip dasar pengukuran yaitu
a.
:
Perlu adanya pengecekan yang terpisah, tidak cukup satu kali pengukuran.
b. Tidak ada kesalahan-kesalahan 1.4
di dalam pengukuran.
Kesalahan-kesalahan di Dalam Pengukuran. Pada pekerjaan pengukuran, biasanya menimbulkan beberapa bentuk
kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi jika dilaksanakan dengan hati-hati.
ini
kemungkinan disebabkan kerena kecerobohan atau kurang pengalaman, juga keadaan cuaca akan Kesalahan-kesalahan
mempengaruhinya, atau karena alat itu sendiriyang salah.
a.
Kesalahan-kesalahan dapat dibagi
:
a) Kesalahan Alamiah. Kesalahan
ini timbul karena disebabkan oleh
perubahan-
perubahan angin, suhu, kelengasan udara, biasan dan gaya berat.
contoh
:
panjang pita ukur baja berubah karena perubahan suhu.
Jurusan Teknik Sipil / Politeknik Negeri Kupang
Page 2
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
b)
Kesalahan lnstrumental.
Kesalahan yang timbul dari ketidak sempurnaan konstruksi atau penyetelan instrumen.
contoh
:
pengecatan warna-warna pembagian skala rambu
ukur mungkin
tidak
sama jaraknya atau rambu itu
sendiri bengkok.
c)
Kesalahan Pribadi. Kesalahan ini terutama timbul dari keterbatasan manusia dalam merasa, melihat dan meraba.
1.5
Satuan Ukuran Panjang, Luas dan Sudut. Di lndonesia umumnya digunakan sistim Metrik, di bawah ini diberikan tabel tentang satuan ukuran.
abel 1.1 Satuan Paniano 1 Kilometer 1 Hektometer 1 Meter 1 Desimeter 1 Centimeter 1 Millimeter
glt
Tabel 1.2 Satuan Luas Luas 1 Kilometer persegi 1 Hektar 1 Are Tabel 1.3 Satuan Sudut Sudut Lingkaran 1 1 Derajat 1 Menit
Notasi km hk m dm cm mm
Besaran (m) 1.000 100
Notasi
Are
Besaran (m=) 1.000.000 10.000 100
Notasi
Besaran
o
3600
Km' Ha
Jurusan Teknik Sipil / Paliteknik Negeri Kupang
1
0,1 0,01
0.001
1"
601
11
6011
Page 3
Modul Praktek / Ilmu Ukur Tanah I
1.6
lsyarat Tangan.
Untuk mempercepat pekerjaan pengukuran, penggunaan
isyarat
tangan adalah penting sekali, sebab perintah dengan cara berteriak
pada jarak yang panjang atau jauh akan menimbulkan
salah
pengertian.
lngat dan hapalkan isyarat-isyarat tangan, semuanya harus dilakukan dengan jelas, sehingga tidak diperlukan teriakan-teriakan
di
dalam
memberi perintah.
falun kearahyang ditanjuk
Tancopkan
Jalon
Jalon
dicahut
'r-
Koreksijaton Jibn
Pqgi ke$sh
OK
h
Pqhotihon
yang diuniuk
L FJ
ru Kumpulkan Jalon
Tidsk haik
Pindahkan
jalon
Gambar 1.1 lsyarat Tangan
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page 4
Modul Praktek
/ llmu Ukur Tanah I
BAB
II
PENGUKURAN JARAK (LINIER)
2.1 Pendahuluan.
Pengukuran jarak adalah cara dasar yang paling banyak dilakukan di
dalam pekerjaan pengukuran, yang pada dasarnya menitik beratkan kepada ketelitian menentukan panjang.
2.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa : a. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud suatu jarak di lapangan.
b. Mahasiswa mengenal dan dapat menggunakan alat-alat untuk membuat jarak di lapangan.
c. Mahasiswa terampil membidik (mengincar) lurus dalam menancapkan jalon-jalon atau patok-patok di lapangan.
d. Mahasiswa mengetahui
dan dapat
mengatasi adanya
kesukaran-kesukaran dalam pembuatan jarak di lapangan
e. Mahasiswa menjadi teliti dan kreatif dalam bekerja.
2.1.3 Learning Objective (LO) : a. Mahasiswa dapat membuat jarak lurus antara dua titik di lapangan.
b. Mahasiswa dapat memperpanjang jarak lurus di lapangan.
c. Mahasiswa dapat membuat jarak lurus dengan bidikan tidak langsung.
d. Mahasiswa dapat menetukan titik potong antara dua jarak lurus di lapangan.
2.2 Peralatan Pengukuran Jarak. Peralatan pengukuran jarak akan mempunyai tingkatan-tingkatan yang
langsung dapat dibaca dengan jelas sehingga tidak mendua artikan gambaran.
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page 5
Modul Praktek/ llmu Ukur Tanah I
abel2.1 Peralatan
Jarak
Jenis alat Penqukuran
Panjang (m)
Besar (mm)
1,2
10
2,5,10 10,20,30 20,30,50,100
10
Mistar Kayu Pita Baja Saku (metrol) Pita Ukur Baia Pita Ukur Sintetis/linen
Catatan untuk lnstrukturlDosen
Tinqkatan Menenoah (mm)
Kecil(mm)
5 5 5 50
10
100
1 1 1
10
:
Perlihatkan pada srswa : mistar, pita ukur dan terangkan cara menggunakannya (titik nol).
Pada pekerjaan ukur tanah, sebagian besar dari garis yang akan diukur biasanya sangat panjang dan lebih panjang dari panjang pita ukur itu sendiri.
Untuk pengukuran seperti ini, diperlukan peralatan tambahan yaitu jalon, pen dan kaki segitiga.
a. Jalon. Jalon mempunyai panjang 2 m, bulat terbuat dari tongkat kayu, besi
atau alumunium, salah satu ujungnya runcing dan mempunyai tingkatan sampai 200 mm yang di cat selang-seling dengan warna merah dan putih.
b. Pen. Pen terbuat dari besi bulat sepanjang 400 mm, mempunyai tingkatan
sampai 50 mm yang di cat selang-seling dengan warna merah dan
putih, runcing pada salah satu ujungnya dan ujung
lainnya
dilingkarkan untuk tempat mengikatkan pita warna, sehingga mudah terlihat dari kejahuhan.
Terhuat dari logam
rBoo,l I 5 r
Panjang 2 meter
Gambar2.1 J a lo
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negei Kupang
n
Page 6
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
Diatasnya diberi
I
400 mm
Pita berutarns
I
I I
l
Gambar2.2 Pen
z-r??-
Gambar
2.3 Kaki Segitiga
2.2.1 Pengukuran Jarak Pada Garis Yang Panjang. Jika suatu jarak A-B akan diukur, langkah pertama yang dilakukan adalah
:
a. Memasang jalon pada masing-masing titik (A dan B)
Jika suatu jalon harus ditancapkan pada tanah keras maka akan mengalami kesulitan, untuk itu dapat ditegakkan dengan bantuan kaki segitiga.
b. Pembantu memegang titik nol dari pita ukur dan ditetapkan pada as jalon di titik A.
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page 7
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
c. Kemudian kepala regu menarik pita ukur kearah titik B. Jika pita ukur sudah kencang, maka kepala regu memegang
jalon untuk siap dipasang, sementara itu
pembantunya
memberikan aba-aba siap ditegakkan jika jalon tepat pada garis lurus AB. Kemudian pita ukur ditarik kuat dan sebuah pen ditancapkan kedalam
tanah pada ujung pita ukur. Tahapan diatas diulang sampai mendekatititik B.
Sambil mengikuti,pembantu bertugas mengumpulkan pen ukur yang kemudian dihitung jumlahnya. Bagian jarak yang tersisa, yaitu diantara pen terakhir dan titik B diukur
panjangnya kemudian ditambahkan kejumlah panjang sebelumnya untuk mendapatkan panjang totalnya. Tabel2.1 Pengukuran Jarak Lurus Proyek : Lokasi : Nomor
Pengukuran (m)
Titik
I
Tanggal Penqukr
Nomor
Titik
I
Pengukuran ll {m)
keterangan
T
Rata-rata =
Jurusan Teknik Sipil/ Paliteknik Negeri Kupang
Page
I
Modul Praktek
/ llmu Ukur Tanah I
Titik nol iluri pikt
ukur
pito ukur
Gambar
2.4 Pengukuran Jarak Pada Garis Yang Panjang
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page 9
Modul Praktek
/ llmu Ukur Tanah I
2.3 Pelaksanaan Praktek.
2.3.1
Peralatan / Perlengkapan.
Jalon, patok/pen dan paku, palu, alat tulis/catatan, unting-unting atau water pass tukang, parang
2.3.2 Petunjung Umum.
a.
Perhatikan dengan seksama lembaran kerja ini dan langkahlangkah kerjanya.
b. c.
Mengincarlah selalu dari dua posisijalon (kiri dan kanan).
Pemancangan jalon harus vertikal dan tepat pada titik yang telah ditentukan.
Untuk membuat jalon vertikal ini, dapat dilakukan dengan
menggunakan unting-unting, waterpass, atau dengan membandingkan pada keadaan sekitar seperti bangunan, pohon tegak, dsb.
d.
Semua alat-alat ukur tanah tidak boleh digunakan untuk mainmain dan tidak boleh diletakkan sembarangan.
e. f.
Pakailah sepatu, topi dan pakaian kerja pada waktu praktek. Setelah selesai pekerjaan, kumpulkan dan bersihkan alat-alat.
2.3.3 Langkah
1)
Kerja.
Membuat Jarak Lurus Antara Dua Titik.
a. Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh dua orang. b. Tancapkan jalon di titik P & Q pada titik yang telah ditentukan (lihat gambar 1,2,3).
c.
Orang pertama berdiri dibelakang salah satu jalon, misal
P, + 100 cm dan memandang kearah titik Q,
sambil
memberi aba-aba kepada orang ke dua.
d.
Orang ke dua memegang jalon
A dan mendirikannya
diantra titik P & Q sambil mengikuti aba-aba dari orang pertama, sehingga jalonnya berada segaris dengan jalon PQ kemudian menancapkan jalon tersebut pada titik yang telah didapat.
Jurusan Teknik Sipil / Politeknik Negei Kupang
Page 10
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
e.
Orang pertama mengincar kembali posisi jalon apakah jalon PAQ benar-benar telah berimpit.
f. g.
Demikian untuk jalon-jalon B,
C ........ dst.
Pekerjaan selesai, dan bila jalon-jalon P, A, B,
C
.....O.
tampak berimpit maka titik-titk P, A, B, C ....... Q terletak pada satu garis lurus.
2) Memperpanjang
Jarak Lurus di Lapangan.
Bila dilakukan oleh dua orang.
a.
Buat garis lurus PQ dengan memasang jalon pada titik P & Q yang telah ditentukan.
b.
Orang pertama membidik dari P & Q untuk memberikan
aba-aba kepada orang
ke dua dan orang
kedua
memasang jalon-jalon a, b, c ....... dst pada perpanjangan
garis PQ. Bila dilakukan satu orang.
a. b.
Buat garis lurus PQ seperti di atas.
Dengan meluruskan garis bidikan dari
jalon QP, kemudian jalon
a
jalon
a
kearah
ditancapkan, demikian
seterusnya dengan jalon b, c, ...... dst.
3) Membuat Jarak Lurus Antara Dua titik Yang Terletak Pada Bangunan.
a. b.
Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh dua orang.
Pasang jalon pada titik P &
Q
yang telah ditentukan
(lihat gambar 4).
c.
Orang pertama menancapkan jalon
A dengan sudut
sekecil mungkin terhadap garis PQ.
d.
Orang ke dua menempatkan jalon
B pada garis AQ
dengan petunjuk orang pertama.
e.
Orang pertama (A) pindah ke posisi A1 pada garis BP dengan petunjuk orang ke dua.
f.
Orang ke dua pindah ke posisi 81 pada garis ArQ dengan petunjuk orang pertama.
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page
11
Modul Praktek
/ llmu Ukur Tanah I
g.
Begitu seterusnya sampai didapatkan titik An dan Bn tepat
pada garis PQ yaitu bila dibidik dari An jalon Bn lurus dengan garis AnQ dan dibidik dari Bn juga jalon An lurus dengan BnP.
4)
Menentukan
Titik Potong Antara Dua Garis Lurus di
Lapangan.
a. Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh 3 orang. b. Tancapkan jalon di titik-titik A, B, P & Q pada titik yang telah ditentukan (lihat gambar 5).
c.
Orang pertama (l) membidik jalon
A ke B dan orang
kedua (ll) membidik jalon P ke Q.
d.
Orang ke tiga (lll) menempatkan jalon R segaris dengan AB (mengikuti aba-aba orang ke l).
e,
Orang ke
lll
memperpanjang garis AR ke arah
berhenti di titik S atas aba-aba orang ke
ll
B
dan
sedemikian
rupa sehingga titik S segaris dengan PQ.
t.
Titik S adalah titik potong garis AB dan PQ.
Jurusan Teknik $ipil/ Politeknik Negei Kupang
Page 12
Modul Praktek
/ llmu Ukur Tanah I
ll
e
Bc0
PA
G j
iri
GAMBAR
GAMBAR
l.lo
1
l.lo 2
Nr.
IA
MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN Nama: JURUSAN TEKNIK SIPIL
politeknik neqeri kupanq Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Kelas:
Tanggal,
Page 13
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
/At
/=2
% A
titik yong diketohui GAMBAR
{
r .-\\, .\\ -
GAMBAR
Nr.
IB
MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN Nama: JURUSAN TEKNIK SIPIL
politeknik neqeri kupanq Jurusan Teknik Sipil / Politeknik Negeri Kupang
Kelas:
I Tanggal,
Page 14
Modul Praktek / llmu Ukur Tanah I
BAB
III
MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN DENGAN RINTANGAN 3.1 Pendahuluan.
Banyak masalah-masalah yang dijumpai dalam membuat garis lurus maupun untuk pengukuran jarak, sering dijumpai rintangan-rintangan sepanjang garis tersebut dilapangan, misalnya
:
a) Kesulitan dalam menempatkan titiktitik b) Kesulitan membuat perpanjangan ataupun pengukuran jarak dari dua buah titik dan sebagainya.
Kesulitan-kesulitan mungkin disebabkan adanya halangan-halangan atau rintangan-rintangan, misalnya
:
a) Pohon-pohon, b) Bukit-bukit,
c)
Perbedaan kemiringan tanah,
d) Sungai, e) Bangunan gedung-gedung
dan lain sebagainya.
3.1.1 Relevansi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa
a.
:
Mahasiswa dapat memahami arti dari garis sejajar dan tegak lurus di lapangan.
b.
Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat mengatasi adanya kesukaran-kesukaran dalam melaksanakan pembuatan garis dilapangan.
c.
Mahasiswa menjadi teliti, hati-hati kepada alat-alat maupun pekerjaannya.
3.1.2 Learning Objective (LO):
a. b. c,
Mahasiswa dapat membuat garis sejajar di lapangan. Mahasiswa dapat membuat garis tegak lurus di lapangan.
Mahasiswa dapat membuat garis lurus yang terhalang oleh bangunan/rintangan.
Jurusan Teknik Sipil/ Politeknik Negeri Kupang
Page 15
Modul Praffiek
3.2
/ llmu Ukur Tanah I
Membuat Sudut Siku-siku di Lapangan.
untuk mengatasi rintangan-rintangan ada beberapa cara untuk penanggulangannya, yaittu dengan membuat segi tiga siku-siku dilapangan atau dengan menggunakan beberapa alat sederhana.
3.2.1 Pembuatan Sudut Siku-siku di Tengah-tengah Garis Lurus. Pada Gambar 3.1 titik B adalah titik pada garis lurus AC yang akan dibuat sudut siku-sikunya (garis tegak lurus AC).
Dari B buatlah jarak BX sama dengan BY yang masing-masing terletak di kiri dan kanan titik B pada garis AC.
Dari titik X dan titik Y dengan jarak yang sama ()
View more...
Comments