Modul Prakarya

January 25, 2017 | Author: wiwkasmara | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Modul Prakarya...

Description

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK UNTUK GURU

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 1

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 2

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah. Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Maret 2014 Kepala

SYAWAL GULTOM NIP 196202031987031002

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 3

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII. Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014 Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

UNIFAH ROSYIDI NIP. 19620405 198703 2 001

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 4

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI SAMBUTAN

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v

A.

B.

C.

D.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013

1

1.1

Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201

4

1.2

SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013

16

1.3

Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian pada Kurikulum 2013

51

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku

64

2.1

Analisis Buku Siswa

67

2.2

Analisis Buku Guru

71

Materi Pelatihan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran

75

3.1.

Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model Model Pembelajaran Prakarya

78

3.2.

Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Prakarya

104

3.3.

Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor

131

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing

151

4.1

Analisis Video Pembelajaran

154

4.2

Rambu-rambu Penyusunan RPP

159

4.3

Peer Teaching

197

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 5

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1 KONSEP KURIKULUM 2013 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 1

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013. Kompetensi yang dicapai 1. 2. 3. 4.

Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Prakarya Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator 1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan 2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian. 3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD. 4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013. 5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik 6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL) 7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Langkah Kegiatan

Mengamati tayangan video cuplikan contoh pembelajaran Kurikulum 2013

Diskusi kelompok (Peserta dibagi dalam 5 kelompok)

Presentasi hasil diskusi kelompok dan komentar dari kelompok lain (20 menit/kelompok)

Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil

Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 2

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK-1.1 LEMBAR KEGIATAN

ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013 Langkah Kerja: 1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian 2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia 3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi 4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain No

Pertanyaan

1

Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?

2

Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013

3

Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?

3

Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013

4

Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013

5

Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?

Jawaban

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 3

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.1/1.2 KURIKULUM 2013: KONSEP KURIKULUM 2013 I. RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. 1.

Tantangan Internal a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2.

Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka. a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi. b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja. c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning. e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 4

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penyempurnaan Pola Pikir Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini. a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia. j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis. p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. 4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. 5. Pendalaman dan Perluasan Materi Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced). Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 5

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: -

low mengukur kemampuan sampai level knowing intermediate mengukur kemampuan sampai level applying high mengukur kemampuan sampai level reasoning advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. C. Karakteristik Kurikulum 2013 Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini. 1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 6

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru. c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted). d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching). e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru. g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain). h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik. i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. 2. Pembelajaran ekstrakurikuler. Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler. E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. 1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 7

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. 4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi. 5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. 6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. 8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik. F. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK) Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: - kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan - kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. 1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut ini. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 8

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATA PELAJARAN

Alokasi waktu belajar Per minggu

Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 9. Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

X

XI

XII

3 2 4 4 2 2

3 2 4 4 2 2

3 2 4 4 2 2

2 3 2 24

2 3 2 24

2 3 2 24

18

20

20

42

44

44

Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. 2. Struktur Kurikulum SMA/MA MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) C. Kelompok Peminatan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam I 1 Matematika 2 Biologi 3 Fisika 4 Kimia Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi 2 Sejarah 3 Sosiologi 4 Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 4 Antropologi Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

X 24

Kelas XI 24

XII 24

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

6 66 42

4 76 44

4 76 44

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 9

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmuilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan. Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masingmasing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: 1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau 2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya. Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut. a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 10

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Struktur Kurikulum SMK/MAK Mata Pelajaran Pendidikan Menengah MATA PELAJARAN Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 9. Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu (SMK/MAK)

ALOKASI WAKTUPER MINGGU X XI XII 3 2 4 4 2 2

3 2 4 4 2 2

3 2 4 4 2 2

2 3 2 24

2 3 2 24

2 3 2 24

18 24

20 24

20 24

42

44

44

48

48

48

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler. Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 11

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas: a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1); b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2); c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3). Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama G. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d) penilaian. a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS. c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan. Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). • Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 12

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1: Elemen Perubahan Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 13

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude.

Gambar 3: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 14

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating. Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa. Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah. a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian. b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi. d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 15

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 1.2

MATERI 1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai DOMAIN

SIKAP

KETERAMPILAN

PENGETAHUAN

Elemen

SD

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial

toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak

membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

Objek

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek

manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 16

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 2:

Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

KETERAMPILAN

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUAN

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut: 1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap: Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. 2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan: Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. 3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan: Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi. Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut: a. perkembangan psikologis anak, b. lingkup dan kedalaman materi, c. kesinambungan, dan d. fungsi satuan pendidikan. B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 17

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing berikut ini DIMENSI

SIKAP

KETERAMPILAN

PENGETAHUAN

KOMPETENSI LULUSAN Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri. Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.

C. Standar Isi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcienceknowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresikreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen, dan ekonomis.

Berikut ini uraian tujuan, SKL, SI, KI dan KD Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan 1. Tujuan Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut: a) Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi, dan ekonomis. b) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis c) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan d) Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi terbarukan. e) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan 2. Lingkup Materi Prakarya dan Kewirausahaan Lingkup materi pelajaran Prakarya di SMA dan sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya, dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya, karena pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 18

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

teknologi tradisi mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat (4) strand, yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Penjelasan ruang lingkup dari setiap strand tersebut adalah sebagai berikut, a.

Kerajinan Kerajinan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur pembuatan. Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta social corporateness memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan berdasarkan desain yang dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal (kearifan lokal). Semua itu merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.

b.

Rekayasa Rekayasa diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan lemaknya sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan diri dengan kemampuan diperoleh dari belajar tersebut. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering, yaitu perancangan dan rekonstruksi benda ataupun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan berguna. Prinsip rekayasa adalah mendaur ulang sistem, bahan, dan ide yang disesuaikan dengan perkembangan zaman (teknologi) terbarukan. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai jual yang tinggi.

c. Budidaya Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Namun, dalam bekerja, dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum, dan bergerak. Maka, seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau hewan. yang di’budidaya’kan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran ekosistem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan, dan penyatuan dengan alam (echosystem) menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, namun manusiawi dan penuh kesabaran. Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 19

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya yang memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka, pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. d. Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan tersebut. Oleh karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan perasaan terutama indra perasa (lidah) dan indra pencium (bau-bauan) agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK ( Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.

Muatan Prakarya pada SMA/MA/SMALB/Paket C Tingkat Kompetensi 5

Tingkat Kelas X-XI

Kompetensi

Ruang Lingkup Materi

- Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya prakarya - Menganalisis desain produk, sumber daya, dan proses pembuatan karya - Mendesain produk dan proses pembuatan karya

Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan) - Kerajinan tekstil dan limbah tekstil - Kerajinan dari bahan lunak dan bahan keras Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa) - Rekayasa alat komunikasi sederhana dan alat pengatur gerak sederhana - rekayasa pembangkit listrik sederhana dan inovatif menggunakan teknologi tepat

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 20

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMA/SMK

Tingkat Kompetensi

Tingkat Kelas

Kompetensi

Ruang Lingkup Materi

- Membuat dan mengolah karya - Menyajikan pengalaman wirausaha

6

XII

- Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya prakarya - Menganalisis dan mengevaluasi desain produk, sumber daya, dan proses pembuatan karya - Mendesain produk dan proses pembuatan karya - Mencipta, mengolah, dan mempraktekkan karya - Menyajikan dan mengevaluasi usaha

guna Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya tanaman hias dan tanaman pangan - Usaha budidaya pembenihan ikan konsumsi dan ikan hias Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Pengawetan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pangan khas daerah dan nusantara, - Pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi produk non pangan pembersih dan kosmetik Apresiasi dan kreasi prakarya (kewirausahaan) - nilai dan peluang wirausaha, serta aspek-aspek perencanaan usaha. Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan) - Kerajinan fungsi hias dan pakai dari limbah Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa) - Rekayasa elektronika praktis dan dengan kendali elektronika Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya ternak unggas petelur dan pedaging Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah dan produk non pangan kesehatan

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Berikut ini adalah SKL, KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan yang terdapat pada Permendikbud Tahun 2013 1. Standar Kompetensi Lulusan ( SKL)

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 21

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara

2. Kompetensi Inti ( KI ) Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah KOMPETENSI INTI KELAS X

KOMPETENSI INTI KELAS XI

KOMPETENSI INTI KELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 22

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KELAS X

KOMPETENSI INTI KELAS XI

KOMPETENSI INTI KELAS XII

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret menyaji, dan mencipta dan ranah abstrak terkait dalam ranah konkret dan dengan pengembangan dari ranah abstrak terkait yang dipelajarinya di sekolah dengan pengembangan dari secara mandiri, bertindak yang dipelajarinya di secara efektif dan kreatif, sekolah secara mandiri serta serta mampu menggunakan bertindak secara efektif dan metoda sesuai kaidah kreatif, dan mampu keilmuan menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 23

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Kompetensi Dasar ( KD) Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut: 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. KD Prakarya dan Kewirausahaan diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang Ilmu Pengetahuan Prakarya dan Kewirausahaan. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA dan KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/ MADRASAH ALIYAH (MA)

Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan KELAS: X KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 24

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 3.3 Memahami proses produksi kerajinan tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan limbah tekstil 3.7 Menganalisis proses produksi kerajinan limbah tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah tekstil yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 25

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya kerajinan limbah tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah tekstil

REKAYASA KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 26

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC. 3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber. 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC. 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik. 3.7 Memahami proses produksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber. 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC berdasarkan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 27

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR konsep dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DCberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokohtokoh wirausaha produk rekayasa sebagai alat komunikasi dengan sumber arus listrik DC 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkaryadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha produk rekayasa alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik

BUDIDAYA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 28

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi tentang royong, kerjasama, toleran, damai), santun, keberagaman produk budidaya dan responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap kewirausahaan di wilayah setempat dan sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta mandiri dalam memperkenalkan produk dalam menempatkan diri sebagai cerminan budidaya di wilayah setempat dan lainnya bangsa dalam pergaulan dunia. dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman hias berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya tanaman hias 3.3 Memahami proses produksi budidaya tanaman hias di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha budidaya tanaman hias 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman pangan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya tanaman pangan 3.7 Memahami proses produksi budidaya tanaman pangan di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 29

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman hias berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya tanaman hias berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikan budidaya tanaman hias yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokohtokoh wirausaha budidaya tanaman hias 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman pangan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksibudidaya tanaman pangan berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikan budidaya tanaman pangan sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan

PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 30

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya pengawetan bahan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi pengawetan bahan nabati dan hewani 3.3 Memahami proses produksi pengawetan bahan nabati dan hewani di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih 3.7 Memahami proses produksi pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengawetan bahan nabati dan hewani yang diawetkan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 31

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi pengawetan bahan nabati dan hewani berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan pengawetan bahan nabati dan hewani yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani. 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih

KELAS: XI KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 32

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan dari bahan lunak 3.3 Memahami proses produksi kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan dari bahan lunak berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras 3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha kerajinan dari bahan kerasberdasarkan pengamatan peluang usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 33

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan dari bahan lunak yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk kerajinan dari bahan lunak yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Menciptakan usaha karya kerajinan dari bahan keras yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha kerajinan dari bahan keras

REKAYASA KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 34

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, karya rekayasa sebagai pembangkit listrik dan metakognitif berdasarkan rasa ingin sederhana berdasarkan konsep berkarya tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dengan pendekatan budaya setempat dan seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan lainnya kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan peradaban terkait penyebab fenomena dan dalam mendukung proses produksi rekayasa kejadian, serta menerapkan pengetahuan sebagai pembangkit listrik sederhana prosedural pada bidang kajian yang spesifik 3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai sesuai dengan bakat dan minatnya untuk pembangkit listrik sederhana di wilayah memecahkan masalah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usaha rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar 3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan pengamatan peluang usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 35

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhanaberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan konsep berkarya dan peluang usahadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.7 Membuat karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur. 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar

BUDIDAYA KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 36

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KOMPETENSI DASAR tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya pembenihan ikan konsumsi 3.3 Menganalisis proses produksi budidaya pembenihan ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahabudidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya pembenihan ikan hias 3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya pembenihan ikan hias di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan pengamatan peluang usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 37

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksibudidaya pembenihan ikan konsumsiberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikkan budidaya pembenihan ikan konsumsi yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkbudidaya pembenihan ikan konsumsi yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksiusaha budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikanbudidaya pembenihan ikan hias yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias

PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 38

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 39

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan pengamatan peluang usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkpengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikyang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik

KELAS: XII KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 40

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 3.3 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usahakerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah 3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 41

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 menyajikan hasil evaluasi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

REKAYASA KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 42

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis 3.3 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha rekayasa elektronika praktis 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis 3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 43

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa elektronika praktis yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur 4.4 Membuat proposal dan mempraktikkan usaha rekayasa elektronika praktis 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkaryadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

BUDIDAYA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 44

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan hasilbudidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur 3.3 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha budidaya ternak unggas petelur 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging 3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan kriteria keberhasilan usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksiusahabudidaya ternak unggas petelur berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikkan usahabudidaya ternak unggas petelur yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan usaha budidaya ternak unggas petelur

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 45

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikan usaha budidaya ternak unggas pedaging yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya produk pengolahn di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 46

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 3.3 Menganalisis proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mencipta pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 47

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep berkarya dan peluang usahadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mencipta karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 48

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Keterkaitan KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1 Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Topik :Hakikat dan Peran Ilmu Prakarya dan Kewirausahaan dalam kehidupan KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktifdan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPTENSI DASAR 1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

Implementasi 1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut. - Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 49

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum. - Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013. 2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum. 3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. 4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah. 5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 50

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.3

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013 PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

A. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. b. c. d. e.

mengamati; menanya; mengumpulkan informasi; mengasosiasi; dan mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Langkah Pembelajaran Mengamati Menanya

Kegiatan Belajar Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

Kompetensi Yang Dikembangkan Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 51

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Pembelajaran

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

Mengasosiasikan/ mengolah informasi

Mengkomunikasikan

Kompetensi Yang Dikembangkan (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke untuk hidup cerdas dan pertanyaan yang bersifat hipotetik) belajar sepanjang hayat - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti, - membaca sumber lain selain buku teks jujur,sopan, menghargai - mengamati objek/ kejadian/ pendapat orang lain, - aktivitas kemampuan berkomunikasi, - wawancara dengan narasumber menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur, dikumpulkan baik terbatas dari hasil teliti, disiplin, taat aturan, kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau kerja keras, kemampuan pun hasil dari kegiatan mengamati dan menerapkan prosedur dan kegiatan mengumpulkan informasi. kemampuan berpikir induktif - Pengolahan informasi yang dikumpulkan serta deduktif dalam dari yang bersifat menambah keluasan dan menyimpulkan . kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara teliti, toleransi, kemampuan lisan, tertulis, atau media lainnya berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kegiatan Belajar

1. Mengamati Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 52

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini. a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan. Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. 2. Menanya Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif! a. Fungsi bertanya 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 53

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. 7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. b. Kriteria pertanyaan yang baik 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Singkat dan Jelas Menginspirasi Jawaban Memiliki Fokus Bersifat Probing atau Divergen Bersifat Validatif atau Penguatan Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif Merangsang Proses Interaksi

c. Tingkatan Pertanyaan Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini. Tingkatan Subtingkatan Kognitif  Pengetahuan yang lebih (knowledge) rendah

 Pemahaman (comprehension)

 Penerapan (application

Kata-kata kunci pertanyaan                      

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll. Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi... Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan...

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 54

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan

Subtingkatan

Kognitif  Analisis (analysis) yang lebih tinggi

 Sintesis (synthesis)

 Evaluasi (evaluation)

Kata-kata kunci pertanyaan  Tulislah contoh...  Siapkanlah...  Klasifikasikanlah...      

Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

                 

Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkan… Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…

3. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba) Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain: a. b. c. d.

melakukan eksperimen; membaca sumber lain selain buku teks; mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya sehari-hari. Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 55

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. 4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai berikut. a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. 2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. 3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi). 4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki 6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman. 7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 56

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mengomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelaskelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Contoh Pembelajaran Kolaboratif Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.  Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.  Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.  Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.  Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting. Pemanfaatan Internet Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia. Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 57

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Daftar Pustaka Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science Education, 57, 123-151. Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research in Science Teaching, French Lick, IN. Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296. Science Education, 62, 215-221. Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155166. Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 58

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Definisi dan Makna Asesmen Autentik Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan.Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan. B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan. C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 59

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini. 1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran. 2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan. 3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik. 4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

D. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar danmenengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 60

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian 1. Ruang Lingkup Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. 2. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a. Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. 4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. 1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. 2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 61

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: 1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. F. Mekanisme dan Prosedur Penilaian 1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. 2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan. b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian. c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran. d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan. e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisikisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN. g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5). h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangundangan i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a. menyusun kisi-kisi ujian; b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen; c. melaksanakan ujian; d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. 5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS). 6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 62

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Daftar Pustaka

Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI Coutinho, M., &Malouf, D. (1993).Performance Assessment and Children with Disabilities: Issues and Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4), 63–67. Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in Education, 6(2), 177–194. Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan Produk Dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah Disampaikan pada In House Training (IHT) SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of Authentic Assessment for Preservice Teachers. Action in Teacher Education, 23(4), 28–34. Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic Assessment to Evidence Children's Progress Toward Early Learning Standards. Early Childhood Education Journal, 34(1), 45–51. Salvia, J., & Ysseldyke, J. E. (2004).Assessment in Special and Inclusive Education (9th ed.). New York: Houghton Mifflin. Wiggins, G. (1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta Kappan, 75(3), 200–214.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 63

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU ANALISIS BUKU SISWA Dan BUKU GURU

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 64

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru). Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa. Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian. Kompetensi yang dicapai 1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru 2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi. 5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Indikator 1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa 2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku guru 3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD 5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa 8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa 9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 65

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan

Dalam kelompok mengkaji isi materi struktur, dan pola pikir keilmuan dalam buku guru dan buku siswa

Presentasi hasil analisis buku gurudan buku siswa

Menganalisis isi buku guru (LK-2.1) dan buku siswa (LK-2.2)

Mendiskusikan hasil analisis untuk membuat rekomendasi tentang penggunaan buku guru dan buku siswa

Mendiskusikan hasil analisis buku guru dan buku siswa dalam kesesuaiannya dengan pendekatan saintifik dan standar proses

Mendiskusikan hasil analisis buku guru dan buku siswa dalam kesesuaiannya dengan standar penilaian

Analisis buku siswa menggunakan LK - 2.1 Analisis buku guru dan menggunakan LK - 2.2 Analisis buku guru

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 66

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KEGIATAN Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa BUKU GURU dan BUKU SISWA Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru. A. Buku Guru Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa. Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran. Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali. B. Buku Siswa Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji pemahaman konsep secara individual. Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 67

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 2.1 ANALISIS BUKU SISWA

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA Kompetensi: 1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran 2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat - Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran - Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar - Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis Panduan kegiatan: 1. Kerjakanlah secara berkelompok! 2. Pelajari format Analisis Buku Siswa 3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran! 4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi 5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada format dengan cara: - mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis - memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik - menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut - Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis , - Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran. - Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 68

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA Judul Buku Kelas Jenjang Topik

: ..................................................................................................... : .................................................................................................... : ..................................................................................................... : .....................................................................................................

Komponen Buku

Deskripsi pada buku

Kurang

Kualifikasi Cukup

Baik

Alasan

Tindak lanjut

A. Sistematika Judul sesuai dengan KD yang harus dicapai

Urutan sub topik /materi sesuai dengan KD dan sistematika keilmuan Komponen penilaian sesuai tuntutan penilaian autentik

B. Uraian Materi Pendahuluan bab memotivasi siswa untuk belajar

Cakupan materi setiap sub topik/sub bab memenuhi kebutuhan pencapaian KD Kegiatan pada buku memfasilitasi pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Penilaian Pengetahuan

Penilaian Sikap

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 69

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................

R- 2.1

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)

80 < B ≤ 90 70 < C ≤ 80 ≤ 70

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 70

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK- 2.2 ANALISIS BUKU GURU

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU Kompetensi: 1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran 2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat - Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran - Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar - Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis Panduan kegiatan: 1. Kerjakanlah secara berkelompok! 2. Pelajari format Analisis Buku Guru 3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran! 4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya 5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada format dengan cara: - mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru - memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik - menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut 6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis , Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. 7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 71

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU GURU Judul Buku Kelas Jenjang Topik

: ..................................................................................................... : .................................................................................................... : ..................................................................................................... : ..................................................................................................... Isi buku yang relevan Kualifikasi Kegiatan Guru dengan kegiatan Alasan Kurang Cukup Baik guru A. Perencanaan Pembelajaran Menentukan KI dan KD yang berkaitan

Tindak lanjut

Menentukan alokasi waktu

Merumuskan indikator Merumuskan tujuan pembelajaran Menentukan cakupan materi pembelajaran Menentukan pendekatan Menentukan model

Menentukan strategi Menentukan metode Menentukan media, sumber dan alat Mendeskripsikan langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan, model, dan metode B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Menilai Pengetahuan - Contoh instrumen - Pembahasan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 72

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menilai Sikap - Contoh instrumen - Rubrik Menilai Keterampilan - Contoh instrumen - Rubrik Portofolio Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Informasi Pengayaan Belajar Informasikan hubungan guru dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 73

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R - 2.2

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K)

≤ 70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 74

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3 PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 3.1

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

3.2

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

3.3

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 75

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan . Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor Kompetensi yang Dicapai 1. Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran 2. Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning) dan penilaiannya. 3. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Indikator 1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya . 2. Membuat contoh penerapan model –model pembelajaran pada pembelajaran Prakarya 3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian 4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Prakarya 5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Langkah Kegiatan 1. Perancangan Pembelajaran Kerja Kelompok menelaah HO contoh penerapan model pembelajaran

Kerja kelompok menyusun contoh model pembelajaran

Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain

Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 76

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Perancangan Penilaian Diskusi kelompok perancangan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan

Kerja Kelompokmenyu sun contoh instrumen penilaian yg baik

Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain

Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi kelompok pengolahan hasil penilaian

Kerja Kelompok menyusun contoh laporan hasil penilaian

Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain

Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 77

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK- 3.1a LEMBAR KERJA PERANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik

Tujuan Kegiatan:

Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya .

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran prakarya 2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia 3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda 4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Kompetensi Dasar Topik /Tema Sub Topik/Tema Tujuan Pembelajaran Alokasi Waktu

: : : : :

Tahapan Pembelajaran

Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 78

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK - 3.1b LEMBAR KERJA

PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Langkah Kegiatan :

1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model 3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih 4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 79

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN Model Discovery Learning Kompetensi Dasar

:

3. ..………………….. 4… …………………..

Topik

:

…………………………………..

Sub Topik Tujuan Alokasi Waktu

: : :

1x TM

1.

2.

3. 4. 5.

TAHAPPEMBELAJARAN Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan) Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) Data collection (pengumpulandata) Data processing (pengolahan Data) Verification (pembuktian)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar

:

Topik Sub Topik Tujuan Alokasi Waktu

: : : :

3.. 4..

1x TM

FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN .............................................

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 80

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-3.1a-b

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 4. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b 5. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT

NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran)

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

KRITERIA

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 81

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Saintifik

Kegiatan Pendahuluan: 1. Mengucapkan salam 2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya, guru menanyakan konsep tentang kerajinan dari bahan alam dan buatan yang pernah dipelajari pada level sebelumnya sebelum pembelajaran materi kerajinan dari bahan limbah organik anorganik yang akan dilakukan pada kelas VIII. Hal ini dilakukan untuk menjaring pemahaman peserta didik pada pengetahuan yang dikuasai sebelumnya. Guru mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah diketahui peserta didik pada kelas VII, agar peserta didik dapat membedakan pengetahuan sebelumnya dengan saat ini yang akan dipelajari. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti 1. Mengamati: Dalam mapel Prakarya, guru meminta peserta didik untuk mengamati satu atau beberapa karya baik secara langsung atau dalam gambar. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya guru meminta peserta didik untuk mengamati bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik dan bahan limbah anorganik. Guru menghadirkan contoh benda atau dalam bentuk gambar ke dalam kelas. Tampilan yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Peserta didik diminta untuk mengamati, apa perbedaan limbah dengan bahan alam, limbah orgnaik dan limbah anorganik yang dapat dijadikan bahan dasar kerajinan. 2. Menanya: Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang suatu fakta yang dapat diamati dari bahan-bahan sebagai dasar pembuatan kerajinan tersebut. Sebagai contoh peserta didik mempertanyakan “Apa perbedaan bahan limbah organik dengan bahan limbah anorganik?”. “Apa penyebab bahan limbah anorganik sulit terurai dalam tanah sehingga perlu diolah secara khusus, salah satunya sebagai karya kerajinan?”. 3. Mengumpulkan informasi: Dapat berupa kegiatan : Mengumpulkan data dan menganalisis data. Peserta didik mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen yang terdapat dalam bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik memperoleh data klasifikasi bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik mengajukan pendapat bahwa bahan limbah organik berasal dari hasil buangan dalam kehidupan makhluk hidup, sedangkan bahan limbah anorganik berasal dari produksi manusia yang menggunakan bahan alam yang dicampur dengan bahan kimia dan tidak dapat terurai dalam tanah. Dan sebagainya. Peserta didik menganalis data yang diberikan oleh guru. Peserta didik diajak untuk membaca buku siswa pada bagian awal bab I. Peserta didik memperoleh informasi seputar pengertian limbah organik dan anorganik, jenis bahan limbah organik dan anorganik, bahan yang dapat didaur ulang menjadi bahan dasar kerajinan, sifat-sifat bahan limbah organik dan anorgnaik, dan sebagainya. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul. Juga dapat dilengkapi dengan kamus atau referensi lainnya sebagai penguat informasi.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 82

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mengasosiasi: Peserta didik menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan. Sebagai contoh peserta didik menyimpulkan bahwa limbah organik dan anorganik dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan karena memiliki sifat yang unik, kuat, tahan lama, dan berdaya jual. Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut peserta didik mencoba berbagai bahan limbah organik dan anorganik untuk dijadikan karya kerajinan. Peserta didik melakukan usaha coba-coba bahan limbah yang cocok digunakan sesuai ide/gagasan yang diinginkan. Peserta didik mengidentifikasi bahan limbah dan kesesuaiannya dengan karya kerajinan. 5. Mengomunikasikan Pada langkah ini, peserta didik dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan Penutup: 1. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk oleh peserta didik. Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar limbah organik dan anorganik dengan kehidupan kita, misal lingkungan hidup. 2. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya. 3. Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh peserta didik, kemudian guru meminta peserta didik untuk mengakses situs-situs tersebut. Guru dapat menyebutkan beberapa akses situs-situs sebagai alamat dalam internet yang dapat dicari oleh peserta didik, sebagai pemancing rasa ingin tahu peserta didik.

Contoh Pendekatan Saintifik (Scientific) Kompetensi Dasar

:

Topik /Tema

:

Sub Topik/Tema Tujuan Pembelajaran

: :

Alokasi Waktu

:

1.2. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 4.2. Mendesain proses produksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Proses produksi kerajinan tekstil Proses produksi batik tulis Mampu mengidentifikasikan proses produksi batik (tulis) dari industri batik setempat 2x TM

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 83

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan Pembelajaran Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

Kegiatan Mengamati gambar/foto/ tayangan video tentang alur proses produksi batik tulis dari suatu industri batik yang ada di sekitar, yang diamati: proses, jenis alat dan bahan, fungsi, jumlah tenaga kerja yang mengerjakan dalam setiap tahapan proses. Menanya berbagai hal yang terkait dengan alur proses produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan, tahap proses Mengumpulkan informasi tentang proses produksi batik tulis dari berbagai sumber (alur proses produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan, tahap proses) Mengelompokkan informasi, membuat sintesa, menyimpulkan alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis. Mendiskusikan, memaparkan/mempresentasikan hasil kesimpulan tentang alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis. secara tertulis: laporan tertulis secara lisan: diskusi, presentasi/ pemaparan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 84

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMA/SMK

HO- 3.1b I.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

1. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Jumlah Pertemuan

: SMAN ….. : Prakraya dan Kewirausahaan (Budidaya) Kelas XI : XI / 1 : Budidaya Ikan Konsumsi : 2 pertemuan (4 X 45’)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang (gotong royong, kerjasama, toleran, keberagaman produk budidaya dan damai), santun, responsif dan pro-aktif dan kewirausahaan di wilayah setempat dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari lainnya solusi atas berbagai permasalahan dalam 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan berinteraksi secara efektif dengan mandiri dalam memperkenalkan produk lingkungan sosial dan alam serta dalam budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan menempatkan diri sebagai cerminan menerapkan wirausaha bangsa dalam pergaulan dunia. 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 85

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya ikan konsumsi 3.3 Memahami proses produksi budidaya ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha budidaya ikan konsumsi 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya ikan konsumsi 3.7 Memahami proses produksi budidaya ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha budidaya ikan konsumsi yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha

B. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan (10 menit) a. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya b. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. c. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, dan teknik serta bentuk penilaian yang akan dilaksanakan. 2. Kegiatan Inti (70 menit) Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok) a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek 1) Peserta didik membaca pedoman penugasan. Ikan konsumsi 2) Peserta didik mengidentifikasi topik Ikan konsumsi b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek 1) Peserta didik merumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan topik tersebut. 2) Peserta mendiskusikan jenis jenis ikan konsumsi 3) Peserta didik berdiskusi tentang pengemasan ikan konsumsi c. Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek 1) Peserta didik mencoba merumuskan pertanyaan tentang ikan konsumsi dan pengemasannya

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 86

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Peserta didik mencoba menentukan karakteristik wirausaha ikan konsumsi. 3) Peserta didik menyusun rencana untuk membuat kliping tentang usaha ikan konsumsi d. Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek – tahap Model Proyek) 1) Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan kliping tentang wirausaha ikan konsumsi 2) Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kliping wirausaha ikan konsumsi 3) Peserta didik menentukan jenis ikan konsumsi untuk ditempel di madding kelas. e. Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek) 1) Peserta didik menceritakan inti sari wirausaha ikan konsumsi yang dikumpulkannya 2) Peserta didik mengemukakan berbagai kendala yang dialami ketika mencari dan menilai cerpen yang layak untuk dijadikan kliping. f. Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring – Tahap 7 Model Proyek 1) Peserta didik memamerkan kliping tersebut kelompok di kelas 2) Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain 3) Peserta didik menilai kliping karya kelompok lain 4) Peserta didik menceritakan proses membuat kliping dan tanggal serta tempat merencanakan, menempel, serta membuat mading dalam kelompok. 5) Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. 6) Penguatan dari pendidik 3. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik membuat rangkuman. 2. Peserta didik dengan panduan pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut. 3. Peserta didik mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua, yaitu tiap kelompok mencari kelemahan dan kelebihan wiraus/aha ikan konsumsi 4. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan kedua 1. Pendahuluan (10 menit) a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing. b. Peserta didik mendapatkan motivasi. c. Pendidik menyampaikan apersepsi dan kerangka acuan tentang rencana pembelajaran yang akn dilakukan. d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan. 2.Kegiatan Inti (70 menit) Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok) a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek 1) Peserta didik mengamati jenis jenis kemasan ikan konsumsi 2) Peserta didik mengidentifikasi jenis jenis kemasan ikan konsumsi b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek 1) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang penting untuk mengkritisi jenis jenis kemasan yang ada di daerahnya 2) Peserta mendiskusikan unsur kelemahan dan kelebihan kemasan ikan konsumsi didaerahnya 3) Peserta didik berdiskusi tentang kemasan ikan konsumsi. c.Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek 1) Peserta didik mencari jenis jenis kemasan ikan konsumsi 2) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang sesuai

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 87

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3) Peserta didik menentukan jenis kemasan bersama kelompok 4) Peserta didik mencoba saling menukarkan hasil diskusi dengan kelompok lain untuk dikomentari. d. Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek – Tahap 4 Model Proyek) 1) Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan referensi 2) Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kemasan secara kelompok 3) Peserta didik menentukan jadwal membuat kemasan ikan konsumsi sederhana 4) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan digunakan 5) Peserta didik membentuk tim kerja perkelompok e. Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek 1) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan dipraktekan 2) Peserta didik menentukan alat dan bahan yang digunakan 3) Peserta didik menentukan kelebihan dan kelemahan kemasan yang digunakan 4) Peserta didik menganalisis seberapa banyak ika n yang mati dan ikan yang hidup dalam kemasan tersebut f. Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring – Tahap 7 Model Proyek 1) Peserta didik memamerkan hasil proyeknya secara berkelompok 2) Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain. 3) Peserta didik menilai hasil karya kelompok lain. 4) Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. 5) Peserta didik diajak memberikan komentar terhadap cerpen lain sebagai sebuah pembelajaran. 6) Pendidik mengulas kelebihan dan kekurangan cerpen yang ditulis peserta didik. 7) Pendidik menjelaskan proses mengemas yang tepat dan mengemukakan berbagai kendala. 4. Penutup (10 menit) a. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran. b. Guru dan peserta didik melalukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung. c. Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini. d. Guru memberikan tugas untuk pengayaan atau remidi kepada peserta didik. C. Penilaian Teknik Pengamatan Sikap Tes Tertulis Tes Unjuk Kerja

Teknik dan Bentuk Instrumen Bentuk Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Uraian dan Pilihan Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik

1. Instrumen Penilaian Sikap No.

Nama Siswa

Religius 1

2

3

Jujur 4

1

2

3

4

Tanggung jawab 1 2 3 4

Santun 1

2

3

4

1. 2. 3. 4.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 88

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. 6. …. Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap Rubrik sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Skor 1 2 3 4

2. Intrumen Pengetahuan a. Tes Tertulis Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk proses pengemasan dan pendistribusian benih ikan! b. Instrumen 1) Teknik : Penilaian Proyek 2) Bentuk : Skala penilaian 3) Instrumen Mata Pelajaran Nama Proyek Alokasi Waktu Guru Pembimbing Nama NIS Kelas No. 1 Ketepatan

: : : : : : : ASPEK

2

Sumber dan Referensi

3

Kreasi dan Inovasi

SKOR (1 - 4)

TOTAL SKOR LEMBAR KERJA 1 1. Beli benih ikan, kemudian praktekkan cara pengemasan sesuai dengan kreativitas anda! 2. Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup? Kemudian jumlah ikan yang hidup dan mati! 3. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan!

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 89

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

JADWAL PENGAMATAN MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Objek Pengamatan : Pengemasan benih ikan konsumsi Nama : Kelas : No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Pelaporan

Hari ke 4

LEMBAR KERJA 2 HASIL PENGAMATAN MATA PELAJARAN Objek Pengamatan pengemasan Nama Kelas

Jam ke Jam ke Jam ke Jam ke

: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN : Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah : :

Waktu 1 2 3 4

Catatan Hasil Pengamatan

LEMBAR KERJA 3 MATA PELAJARAN Objek Pengamatan pengemasan Nama Kelas

LAPORAN PENGAMATAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN : Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah : : Judul (Pengemasan Ikan Konsumsi)

Hasil Pengamatan Lama Penyimpanan (jam ke-)

Jumlah Ikan (ekor) Hidup

Mati

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 90

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pembahasan (Latar belakang pengemasan ikan) …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… (Analisis Hasil Pengamatan) …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… (Kesimpulan dan saran) …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………

2. Penerapan Problem Based Learning pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Mata Pelajaran Kelas /Semester Materi Pokok Jumlah Pertemuan

: Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Pengolahan) : XI / 1 : pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas : 2 pertemuan (4 X 45’)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 91

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan peluang usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 92

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerahberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkpengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerahyang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

A. Langkah-langkah Pembelajaran Tahapan Pokok Orientasi siswa pada masalah (Pendahuluan )

Mengorganisasi siswa dalam

Kegiatan Pembelajaran  Siswa menyimak masalah yang disampaikan guru tentang prosedur komplek tentang pembuatan makanan khas daerah  Guru mengemukakan berbagai permasalahan dalam pengolahan makanan khas daerah  Siswa diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap masalah tersebut  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan  Siswa membentuk kelompok belajar setiap kelompok 5

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 93

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan Pokok belajar (Pendahuluan)   

Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri maupun kelompok (Kegiatan Inti)



Mengembangkan dan menyajikan hasik karya (Kegiatan Inti)



Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Penutup)





 

Kegiatan Pembelajaran orang sesuai arahan guru untuk membahas tentang LKS yang diberikan Siswa menerima LKS tentang pembuatan makanan khas daerah stempat Siswa membaca dan mencermati LKS Siswa melakukan identifikasi prosedur pengolahan makanan khas daerah setempat menggunaka LKS dalam kelompok Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam laporan tertulis Siswa menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan kesimpulan dari mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan pengolahan makanan khas daerah Siswa dibimbing guru melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan siswa Kelompok siswa yang menghasilkan pemecahan masalah yang lengkap diberi penghargaan. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa

Lembar Kerja Siswa 1. Amati kegiatan pengolahan makanan khas didaerahmu 2. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani yang ada di daerahmu (minimal 2). 3. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati/hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. 4. Presentasikan di depan kelas C. Penilaian 1. Penilaian proses Penilaian Observasi

No.

Instrumen Penilaian Sikap Religius Jujur

Nama Siswa 1

2

3

4

1

2

3

4

Tanggung jawab 1 2 3 4

Santun 1

2

3

4

1. 2. 3. …. Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap Rubrik sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan

Skor 1 2

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 94

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten 2.Penilaian Hasil a. Penilaian Pengetahuan No Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan Macammacam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani di daerah anda

2.

3.

Teknik Penilaian Tes tertulis

b. Penilaian Keterampilan Menjawab Tes tertulis pertanyaan yang berhubungan dengan macam macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati / hewani Presesntasi di depan Tes tertulis kelas

A. Pedoman Penskoran No. Soal Petunjuk Penskoran 1. Tepat Kurang tepat Tidak tepat 2. Tepat Kurang tepat Tidak tepat 3. Tepat Kurang tepat Tidak tepat 4 Tepat Kurang tepat Tidak tepat

3 4

Bentuk Instrumen Penilaian uraian Jelaskan Macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani di daerah anda

uraian

uraian

1. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani yang ada di daerahmu (minimal 2). 2. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati/hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. Presentasi dan simpulkan

Skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

Keterangan Nilai = Perolehan skor x 4 = Skor maksimal

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 95

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Intrumen Pengetahuan Tes Tertulis Tulislah macam-macam makanan khas daerah yang anda ketahui di daerah anda! 3. Instrumen a. Teknik: Penilaian Pengetahuan b. Bentuk : Skala penilaian c. Instrumen

Mata Pelajaran Nama Proyek Alokasi Waktu Guru Pembimbing betul Nama NIS Kelas No. 1 2 3

: : : : : : : ASPEK

SKOR (1 - 4)

Sebagian betul Sebagian besar Semua betul TOTAL SKOR

Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar

:

3.5. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.5. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

Topik Sub Topik Tujuan

: : :

Alokasi Waktu

:

Membuat produk limbah tekstil dan kemasan Membuat Taplak dari limbah tekstil dan kemasannya Mampu mengidentifikasi desain kemasan dari limbah tekstil untuk membuat taplak meja Mampu membuat kemasan taplak meja 3x TM

FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan: Memecahkan masalah terhadap melimpahnya limbah tekstil di lingkungan, orientasi pada alat, bahan, dan teknik yang

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 96

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE-FASE

Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Mampu mengidentifikasi produk limbah tekstil

KEGIATAN PEMBELAJARAN dibutuhkan  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih Pengenalan jenis limbah tekstil dan akibat yang ditimbulkan jenis bahan tersebut: alami/sintetis Menggali pertanyaan-pertanyaan dan menggali ideide dari peserta didik Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Membagi tugas yang akan dikerjakan secara individu/kelompok berdasar jenis bahan, teknik, jenis produk yang akan dibuat, dsb Tigas secara kelompok memperhatikan heterogenitas, partisipasi aktif setiap anggota Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Peserta didik didorong dalam mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber tentang pemanfaatan limbah tekstil dan pembuatan kemasan dengan berbagai teknik. Melalukan eksperimen untuk membuat kemasan melalui pembuatan desain dan model/mock up ataupun produk kemasan dari limbah tekstil Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Menyajikan hasil produk kemasan melalui kegiatan presentasi/pameran/diskusi hasil pemecahan masalah yang dilakukan terhadap limbah tekstil tersebut dalam bentuk model/mock up/produk kemasan yang dibuat Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja Mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan dalam membuat model/mock up/produk yang telah dilakukan

Instrumen desain Tes uraian: Identifikasikan 3 jenis produk yang dibuat dari limbah tekstil

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 97

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Keterampilan Indikator Membuat desain produk dari limbah tekstil Membuat desain kemasan produk limbah tekstil

Instrumen Ters kinerja (praktik): Buatlah desain produk taplak meja dari limbah tekstil dengan ukuran 100x100 cm Buatlah desain kemasan taplak meja dari bahan karton/kertas malaga dengan teknik lipat dan kait (tanpa lem). Berikan hiasan dan label yang menarik pada kemasan tersebut.

3. Penilaian Sikap Indikator Menunjukkan sikap disiplin, bertanggung jawab, dan kreatif dalam berkarya.

Instrumen Observasi dengan lembar pengamatan sikap disiplin, tanggungjawab, dan kreatif.

3. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Penemuan (Discovery Learning) Nama Satuan Pendidikan : SMAN .... Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Kerajinan) Kelas / Semester : XI / 1 Materi : Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan (2 X 45’) A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang (gotong royong, kerjasama, toleran, keberagaman produk kerajinan dan damai), santun, responsif dan pro-aktif dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan solusi atas berbagai permasalahan dalam mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan berinteraksi secara efektif dengan di wilayah setempat dan lainnya dan lingkungan sosial dan alam serta dalam menerapkan wirausaha menempatkan diri sebagai cerminan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bangsa dalam pergaulan dunia. bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 98

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 3.3 Memahami proses produksi kerajinan tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi keajinan dari bahan lunak 3.7 Menganalisis proses produksi keajinan dari bahan lunak di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha keajinan dari bahan lunak yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya keajinan dari bahan lunak yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 99

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha keajinan dari bahan lunak

B. Langkah-Langkah Pembelajaran PERTEMUAN PERTAMA RINCIAN KEGIATAN

WAKTU

Pendahuluan  Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)  Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi “kerajinan”)  Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)  Pemberian Acuan :  (Garis besar materi tentang “kerajinan tekstil”)  Pembentukan Kelompok diskusi  Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Mengamati  Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian “tekstil”  Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil  Guru menilai keterampilan siswa mengamati Menanya  Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan  Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari kerajinan tekstil tersebut  Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan  Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian “tekstil”  Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut Mencoba  Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil  Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil  Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil Mengasosiasi  Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang  Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai pengertian tekstil  Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)  Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan) Mengomunikasikan

15 menit

60 menit

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 100

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU

 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil Penutup  Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk dan pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis  Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada dewasa ini  Melaksanakan postes

H. PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Observasi Tes Tulis

Tes Praktik-Proyek

15 menit

Bentuk Instrumen Lembar pengamatan sikap dan rubrik Tes uraian, menemukan persamaan dan perbedaan teks ulasan film/drama dan resensi kumpulan cerpen dan Rambu-rambu jawaban Menulis teks ulasan film/drama, rubrik penilaian

2. Contoh Instrumen 2.1 Istrumen Sikap Untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan/ observasi baik pada saat pembelajaran maupun diskusi dan presentasi. Lembar observasi pembelajaran N o

Nama Siswa

responsif

proaktif

(1)

(2)

Observasi Peduli lingkungan (3)

Peduli sesama (4)

Menghargai karya (5)

Jml Skor

NilaI

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dst.

Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 3. Baik 2. Cukup 1. Kurang.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 101

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar observasi diskusi No

Nama Siswa

Observasi Tanggungjawab (2)

Kerjasama (1)

Toleran (3)

Disiplin (4)

Jml Skor

Nilai

1. 2. 3. 4. 5. Dst. Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 3. Baik 2. Cukup 1. Kurang. Lembar observasi presentasi Nama : ………………………………. Kelas : ………………………………. No Aspek yang dinilai 1 1 2 3 4 5 6

Penilaian 2

3

Komunikasi Sistematika penyampaian Wawasan Keberanian Antusias Penampilan

Rubrik lembar observasi penilaian presentasi Aspek yang dinilai 1 Komunikasi Tidak ada komunikasi

Penilaian 2 Komunikasi sedang

Sistematika penyampaian Wawasan Keberanian Antusias

Penyampain tidak sistematis Wawasan kurang Tidak ada keberanian Tidak antusias

Sistematika penyampaian sedang Wawasan sedang Keberanian sedang Antusias sedang

Penampilan

Penampilan kurang

Penampilan sedang

3 Komunikasi Lancar dan baik Sistematika penyampaian baik Wawasan luas Keberanian baik Antusias dalam kegiatan Penampilan baik

Pendekatan Discovery Learning Kompetensi Dasar

:

Topik

:

3. 1. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Kemasan baju batik.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 102

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sub Topik Tujuan

: :

Alokasi Waktu

:

TAHAPPEMBELAJARAN 1. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan) 2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 3. Data collection (pengumpulandata) 4. Data processing (pengolahan Data) 5. Verification (pembuktian)

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator  

Menjelaskan jenis bahan kemasan Menjelaskan teknik pembuatan kemasan.

2. Penilaian Keterampilan Indikator

Kemasan baju batik modern pria Mampu mengidentifikasi jenis bahan, dan teknik pengemasan baju batik 2x TM

KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengamati gambar/video tentang jenis-jenis kemasan baju batik Identifikasikan jenis bahan dan teknik kemasan baju batik, khususnya batik modern untuk baju pria. Mencari informasi tentang berbagai bahan dan teknik dalam pembuatan kemasan baju batik (penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam bahasan buku, dsb) Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut karakteristiknya Membuktikan jenis dan teknik kemasan dalam praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil dari berbagai jenis kemasan baju batik Menyimpulkan jenis dan teknik kemasan baju batik modern pria

Instrumen Tes uraian Jelaskan tiga jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat kemasan. Jelaskan salah satu teknik pembuatan kemasan.

Instrumen

Membuat desain kemasan baju Tes kinerja (praktik) batik modern pria

3. Penilaian Sikap Indikator

Instrumen

Sikap peduli dalam menggali Pengamatan informasi

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 103

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK-3.2 LEMBAR KERJA

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kegiatan:

Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Langkah Kegiatan : 1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok Anda 3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian 4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda 5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan Format: Identitas Materi Kompetensi Dasar

:

Topik/Materi Sub Topik/Sub Materi

: :

3. ..…………………................................................................. 4…. ………………..............................................................….. 2......................................................................................... ……………………………….....................................................….. ...........................................................................................

1. Instrumen Penilaian Sikap Indikator: .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Antar Peserta Didik

d. Jurnal

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 104

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Indikator : .......................................................................................................................... ..........................................................................................................................

a. Tes Tertulis -

Pilihan Ganda

-

Uraian

b. Tes Lisan

c. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan Indikator: .......................................................................................................................... ..........................................................................................................................

a. Tes Praktik

b. Tes Proyek - Proyek - Produk

c. Portofolio

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 105

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R- 3.2

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio Langkah-langkah penilaian 1. Cermati kriteria penilaian produk peserta 2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut Penilaian Sikap PERINGKAT Amat Baik

NILAI

KRITERIA

90 < AB ≤ 100

1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

( AB)

Penilaian Pengetahuan PERINGKAT Amat Baik

NILAI

KRITERIA

90 < AB ≤ 100

1. 2. 3. 4.

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

( AB)

Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 106

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Keterampilan PERINGKAT Amat Baik

NILAI

KRITERIA

90 < AB ≤ 100

1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

( AB)

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 107

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-3.1/3.2

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 6. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b 7. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

4. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 5. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 6. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT

NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

4. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 5. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 6. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran)

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

KRITERIA

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 108

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 3.2d a. PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap. b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis. Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan sebagai acuan penilaian.

PENILAIAN SIKAP

Sikap spiritual 2.

Teknik observasi Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok

: …………………. : …………………. : ………………….. : …………………..

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 109

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Skor

No

Aspek Pengamatan

1 2 3

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor

4 5

1

2

3 v v v

4

v v 14

Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah : Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33 Keterangan: Implementasi cakupan sikap yang dirancang padap proses pembelajaran untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar disesuaikan relevansinya materi yang diajarkan. 3. Teknik Penilaian Diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 110

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri: 1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal. 2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden. 3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus 4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian 5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti 6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

LlEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK 1. 2.

Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari Nama Peserta Didik : Kelas : Materi Pokok : Tanggal : Pernyataan

No 1 2 3 4 5

…………………. …………………. …………………. …………………. TP (1)

Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah mempelajari ilmu pengetahuan Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat kebesaranNya Jumlah

KD (2)

SR (3) v

SL (4)

v v v v 14

Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 111

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik Kelas Materi Pokok Tanggal

: : : :

…………………. …………………. …………………. ………………….

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISIPLIN Nama Peserta Didik Kelas Materi Pokok Tanggal

: : : :

…………………. …………………. …………………. ………………….

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut : Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.

Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok

: …………………. : …………………. : ………………….. : …………………..

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 112

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMA/SMK

No

Sikap yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

Saya masuk kelas tepat waktu Saya mengumpulkan tugas tepat waktu Saya memakai seragam sesuai tata tertib Saya mengerjakan tugas yang diberikan Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran Saya membawa buku teks mata pelajaran Jumlah

Melakukan Ya Tidak V V V V V V V V 6 2

Petunjuk Penyekoran Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh : Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir adalah :

Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.

Penilaian Antarpeserta Didik. Lembar Penilaian Antarpeserta Didik Sikap Disiplin 

Daftar Cek

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.

Nama penilai Nama peserta didik yang dinilai Kelas Mata pelajaran

: Tidak diisi : ............... : ............... : ............... Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 113

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMA/SMK

No

Sikap yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

Masuk kelas tepat waktu Mengumpulkan tugas tepat waktu Memakai seragam sesuai tata tertib Mengerjakan tugas yang diberikan Tertib dalam mengikuti pembelajaran Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran Membawa buku teks mata pelajaran Jumlah

Melakukan Ya Tidak V V V V V V V V 6 2

Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin 

1) 2) 3)

4) 5) 6)

Skala Penilaian (rating scale) Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian antarpeserta didik diatur sebagai berikut: Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial. Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di setiap kelas. Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor 1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan, kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap kurang baik. Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak dilakukan serentak dalam satu minggu. Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas. Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian observasi, penilaian diri, dan jurnal.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 114

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Instrumen: DAFTAR CEK PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK

Nama penilai Nama peserta didik yang dinilai Kelas Mata pelajaran

: Tidak diisi : ............... : ............... : ...............

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No 1 2

3 4

Skor

Aspek Pengamatan Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya Melaporkan data atau informasi apa adanya JUMLAH

4 v

3

2

1

v

v v 14

Petunjuk penskoran : Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin d). Jurnal 1)

Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): a) b) c) d)

e) f) g)

Tulislah identitas peserta didik yang diamati Tulislah tanggal pengamatan. Tulislah aspek yang diamati oleh guru. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. Tulislah dengan segera kejadian Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 115

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Format: Jurnal Nama Peserta Didik

: ………………………….

Nomor peserta Didik

: ………………………….

Tanggal

: ………………………….

Aspek yang diamati

: ………………………….

Kejadian

: ………………………….

Petunjuk penskoran Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin 2)

Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

a) b) c) d) e)

f) g) h)

Tulislah Aspek yang diamati Tulislah identitas peserta didik yang diamati Tulislah tanggal pengamatan. Tulislah aspek yang diamati oleh guru. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal Jurnal Nama Peserta Didik Aspek yang diamati No.

Hari/ Tanggal

: ……………….. : ……………….. Kejadian

Keterangan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 116

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN KETRAMPILAN 1. P engertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah lulusan memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis (Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah peserta didik menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus. 2. Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang. CONTOH PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT: 1) Contoh Projek Mata Pelajaran : Keterampilan Kerajinan Nama Projek : Membuat laporan penanganan limbah tekstil yang melimpah (Survey dan Browsing) Alokasi Waktu : Satu Semester Nama Siswa : ______________________ Kelas : XI/1 No 1.

2.

3.

Aspek * Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul Pelaksanaan a. Sistematika Kegiatan b. Keakuratan Informasi c. Kuantitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan Laporan Proyek a. Performans b. Penguasaan Total Skor

Skor (1 – 4) 3 3 3 4 3 4 4 4 4 32

Skor maksimum: 9x4=36

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 117

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum

Nilai =

X 100

Nilai: 32/36x100=88,9

PERINGKAT

NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Kurang (K)

≤ 70

Rubrik penilaian projek (Keterampilan) Rubrik Penilaian Hasil Akhir Kemampuan Melaporkan Hasil Survey dan browsing No 1.

Aspek yang diamati Perencanaan a. Persiapan b. Rumusan Judul

2.

3.

Pelaksanaan a. Sistematika Kegiatan b. Keakuratan Informasi c. Kualitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan kesimpulan Laporan Proyek a. Performans b. Penguasaan

Deskriptor

Ya

Tidak

Apakah Kegiatan sudah direncanakan secara matang? Apakah judul sudah memunculkan ciri khas dari sesuatu yang hendak diinformasikan? Apakah kegiatan sudah direncanakan secara runtut? Apakah sudah ada sasaran sumber informasi, instrumen mencari data Kelengkapan dan kedalaman data Penyajian dan intrerpretasi data Kesimpulan berdasarkan perolehan data

Kelengkapan laporan dan penampilan Penguasaan kegiatan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 118

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Contoh Portofolio Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah. d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut. f. Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian. h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Contoh Penilaian Portofolio Kompetensi Dasar: Membuat olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau merah menjadi makanan siap saji. Alokasi Waktu

: 1 Semester

Nama Siswa : _________________

Kelas : IX/1

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 119

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No

Karya peserta didik

1.

Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan ikan Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan daging putih atau merah Produk dan resep makanan siap saji. Dst Total Skor

2. 3. 4.

Skor (1 – 4)

Prestasi T BT

Ket.

T = tuntas BT = Belum tuntas 1. Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh pendidik dengan tehnik penilaian praktik, penilaian projek, dan penilaian portofolio. Sedangkan pelaksanaan penilaian keterampilan dapat dilakukan pada ujiansekolah. Penilaian kompetensi keterampilandilakukan oleh pendidik secara berkelanjutan. a. Penilaian projek Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek. 1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik. 2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian. 3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik. 4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus dikerjakan. 5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek. 6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek. 7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. 8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal. 9) Mencatat hasil penilaian. 10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik. b. Penilaian portofolio Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi beberapa kriteria berikut. 1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran. 2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta didikbersifat sebagai evaluasi diri. 3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya. 4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 120

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik. 6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing masing atau di loker sekolah. 7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik diberikesempatan untuk memperbaikinya. 8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru 9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan caramenempel di kelas 10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang tua peserta didik 11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik . 12) Memberikan nilai akhir 13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik

PENILAIAN PENGETAHUAN

1. Pengertian Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 121

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran. Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al., 2011): Tabel 1. Kata Kerja Operasional pada Indikator Tujuan yang Diukur Kemampuan mengingat

Kemampuan memahami

Kemampuan menerapkan pengetahuan (aplikasi)

                                    

Kata Kerja yang Biasa Digunakan sebutkan berilah label cocokkanlah berilah nama buatlah urutan apa kapan di manakah berilah contoh tirukanlah pasangkanlah buatlah penggolongan gambarkan buatlah ulasan jelaskan ekspresikan kenalilah ciri tunjukkan temukan buatlah laporan kemukakan buatlah tinjauan pilihlah ceritakan terapkan pilihlah demonstrasikan peragakan tuliskan penjelasan buatlah penafsiran tuliskan operasi praktikkan tulislah rancangan persiapan buatlah jadwal buatlah sketsa buatlah pemecahan masalah gunakanlah

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 122

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan yang Diukur Kemampuan menganalisis

Kemampuan mengevaluasi

Kemampuan merancang

                           

Kata Kerja yang Biasa Digunakan tuliskan penilaianmu buatlah suatu perhitungan buatlah suatu pengelompokan tentukan kategori yang dipakai bandingkan bedakan buatlah suatu diagram buatlah inventarisasi periksalah lakukan pengujian buatlah suatu penilaian tuliskan argumentasi atau alasan jelaskan apa alasan memilih buatlah suatu perbandingan jelaskan alasan pembelaan tuliskan prakiraan ramalkan apa yang akan terjadi bagaimanakah laju peristiwa kumpulkan susunlah buatlah disain (rancangan) rumuskan buatlah usulan bagaimana mengelola aturlah rencanakan buatlah suatu persiapan buatlah suatu usulan tulislah ulasan

3. Pengembangan Indikator Pada Salah Satu KD Prakarya

1.

Prakarya

3.1 Memahami desain pembuatan dan pengemasan karya bahan alam berdasarkan konsep dan prosedur berkarya sesuai wilayah setempat.

3.1.1 Menjelaskan konsep desain kerajinan dari bahan alam. 3.1.2 Mengidentifikasi keragaman karya kerajinan dari bahan alam.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 123

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Contoh Instrumen Penilaian Tes Tertulis Prakarya No. 1.

Mata Pelajaran Prakarya

Indikator Teknik Pencapaian Penilaian Kompetensi 3.1.1 Tes tulis Menjelaskan konsep desain kerajinan dari bahan alam.

3.1.1 Mengide ntifikasi desain produk dan pengema san karya kerajinan tekstil

Bentuk Instrume n Uraian

Contoh Instrumen Jelaskan desain kerajinan dari bahan alam! Kunci: Desain kerajinan dari bahan alam adalah desain produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam. Bahan-bahan alam ini di antaranya adalah tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, dan rotan. Identifikasi desain produk dan pengemasan kerajinan tekstil. Kunci: Jenis kerajinan tekstil: Tenunan, batik, sulam (bordir), jahit perca, jahit tindas dan aplikasi, cetak saring, makrame, tapestri. Pengemasan: Bahan: kertas, karton, daur ulang, bahan alami, plastik. Teknik: lipat, kait, lem.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 124

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH SOAL URAIAN A. Soal 1. Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 2. Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 3. Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik 4. Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik

B. Kunci Jawaban 1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik

M

M

1

B + S1

S2

Keterangan: B : Baterai M : dinamo DC S1,S2, : Saklar micro (limit switch) 2. Cara kerja rangkaian:  Jika baterai terpasang  Posisi S1, S2 terhubung(on) dinamo DC berputar  Posisi S1 terhubung(on) dan S2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar dan motor kanan tidak berputar  Posisi S1 tidak terhubung(off) dan S2 terhubung(on) motor kanan berputar dan motor kiri tidak berputar  S1, S2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch) 3. Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik  Solder listrik  Tang kombinasi  Pemotong kuku  Timah(tenol)  Lem superglue/lakban 4. Bahan-bahan pembuat mainan dengan teknologi mekanik.  Motor DC  Saklar micro  Tempat baterai  Konektor  Kabel tunggal

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 125

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013



Pedoman Penilaian: A. Kriteria Pensekoran: 1. Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-5 2. Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20 B. Kriterian Penilaian: a. Perolehan Skor 1-5 ; nilai = 1 b. Perolehan Skor 6-10 ; nilai = 2 c. Perolehan Skor 11-15 ; nilai = 3 d. Perolehan Skor 16-20 ; nilai = 4

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 126

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 3.2 PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA

Kompetensi

: Mampu merancang penerapan model pembelajaran dan cara penilaiannya.

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning/ Discovery Learning/ Inquiry Learning Project Based Learningdan cara penilaiannya. Langkah Kegiatan : Untuk fasilitator 1. Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model –model pembelajaran dan cara penilaiannnya 2. Mintalah peserta menentukan topik/ materi yang sesuai dengan masing-masing model 3. Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran Untuk Peserta 1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model 3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya sesuai dengan model yang Anda pilih 4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 127

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAINNYA Model Discovery Learning Kompetensi Dasar

:

Topik

:

3. ..………………….. 4… ………………….. 2………. …………………………………..

Sub Topik Tujuan Alokasi Waktu

: : :

1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN 7. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan) 8. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 9. Data collection (pengumpulandata) 10. Data processing (pengolahan Data) 11. Verification (pembuktian) 12. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator

Instrumen

2. Penilaian Keterampilan Indikator

Instrumen

3. Penilaian Sikap Indikator

Instrumen

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 128

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar

:

Topik Sub Topik Tujuan Alokasi Waktu

: : : :

3.. 4….. 2………..

1x TM

FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN .............................................

Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator

Instrumen

2. Penilaian Keterampilan Indikator

Instrumen

3. Penilaian Sikap Indikator

Instrumen

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 129

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-3.1/3.2 PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN

Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik prakarya . Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1 dan LK- 3.2 2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

7. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 8. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 9. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT

NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

7. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 8. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 9. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran)

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K)

≤ 70

Ketiga aspek kurang sesuai

KRITERIA

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 130

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut. Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang diterbitkanPemerintah Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Persiapan

Pelaksanaan

Pengolahan dan Tindak lanjut

Pelaporan

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah. Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah: 2. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut: A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33 A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00 B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66 B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33 B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00 Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100 Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran Prakarya NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Nilai Rapor = 80+75+85 : 3 = 240: 3 Nilai Rapor = 80 Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+ Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+). 3. Penilaian Keterampilan Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 131

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

A AB+ B B-

: 3,67 – 4.00 : 3,34 - 3,66 : 3,01 - 3,33 : 2,67 - 3,00 : 2,34 - 2,66

D

C+ C CD+ : ≤ 1,00

: 2,01 - 2,33 : 1,67 - 2,00 : 1,34 - 1,66 : 1,01 - 1,33

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100. Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaran Prakarya Nilai Praktik Nilai Projek Nilai Portofolio Nilai Rapor Nilai Rapor Nilai Konversi

= = = = = =

80 75 80 80+75+80 : 3 = 235 : 3 78.33 (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

4. Penilaian Sikap Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: SB = Sangat Baik = 80 - 100 B = Baik = 70 - 79 C = Cukup = 60 - 69 K = Kurang

= < 60

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranPrakarya Nilai Observasi Nilai diri sendiri Nilai antar teman Nilai Jurnal Nilai Rapor Nilai Rapor Predikat

= = = = = = =

85 75 80 75 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4 79 Baik

5. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut. Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 132

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK- 3.3 PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN PRAKARYA PETUNJUK KEGIATAN Kompetensi

:

Tujuan Kegiatan :

Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan: 1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA 2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran prakarya selama satu semester 3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya 4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi 5. Masukkan kedalam format rapor

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 133

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-3.3 RUBRIK PENGOLAHAN NILAI PRAKARYA UNTUK RAPOR

Rubrik pengolahan nilai prakarya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3 2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan PERINGKAT

NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

Baik (B)

80 < B ≤ 90

Cukup (C)

70 < C ≤ 80

Kurang (K)

≤ 70

KRITERIA Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat,dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 134

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN Lampiran Keputusan Dirjen Dikmen No: 717/D/Kep/2013

LAP ORAN

CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Nama Peserta Didik ……………………………………..

NISN: …………………..

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 135

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Nama Sekolah

:

_________________________________

NPSN/NSS

:

_________________________________

Alamat Sekolah

:

_________________________________

_________________________________

Kode Pos _________Telp.________________

Kelurahan

:

___________________________________

Kecamatan

:

___________________________________

Kabupaten/Kota

:

___________________________________

Provinsi

:

___________________________________

Website

:

__________________________________

E-mail

:

____________________________________

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 136

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CARA PENGISIAN LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SMA

1. Nama peserta didik di halaman judul, data sekolah di lembar 1, dan data peserta didik di lembar 2 diisi lengkap. 2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x 4. 3. Pengisian Lembar CAPAIANKOMPETENSI a. Identitas sekolah dan identitas peserta didik diisi lengkap. b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi perolehan nilai dari setiap guru mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf (predikat). PeniilaianA, B, C, dan D sebagai berikut: Predikat A

Indikator Menguasai seluruh kompetensi dengan kualitas melebihi yang diharapkan Menguasai seluruh kompetensi pada tingkat kriteria minimum yang dipersyaratkan Menguasai sebagian besar kompetensi, tetapi ada satu atau dua kompetensi penting yang belum dikuasai Tidak kompeten

B C D

c. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2)dalam Mapel diisi dengan nilai kualitatif:Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) menggunakan indikator sebagai berikut. Predikat SB B

Indikator Sudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang diharapkan Mulai konsisten(sering berperilaku) sesuai yang diharapkan

C

Belum konsisten (kadang-kadang berperilaku) sesuai yang diharapkan

K

Tidak konsisten (tidak pernah berperilaku) sesuai yang diharapkan

d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh melalui rapat wali kelas bersama dengan semua guru mata pelajaran. e. Kelompok C(Peminatan) Nomor 1 – 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih peserta didik.Nomor 5 – 6 diisi mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman sesuai dengan pilihan peserta didik. f. Ekstra kurikuler diisi dengan kualifikasi Sangat memuaskan atau Memuaskan disertai penjelasanmengenai prestasi dan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan peserta didik pada ekstra kurikuler wajib dan pilihan. Penjelasan ini diperoleh dari guru pembina/pelatih ekstra kurikuler.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 137

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

g. Kolom ketidakhadiran diisi rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa keterangan) dari wali kelas. h. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor. i. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada). j. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian kompetensi (rapor) putera/puterinya. 4. Lembar DESKRIPSI KOMPETENSI a. Diisi identitas sekolah dan peserta didik. b. Kolom catatan untuk kompetensi pengetahuan diisi dengan capaian KD dari KI-3 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. c. Kolom catatan untuk kompetensi keterampilan diisi dengan capaian KD dari KI-4 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. d. Kolom catatan untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial diisi dengan capaian KD dari KI-1 dan KI-2 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. e. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor. f. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada). g. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian kompetensi putera/puterinya. h. Untuk kelas X semester 2 (dua) pada kotak Keputusan, jika peserta didik naik kelas,setelah kata naik ke kelas diisi XI (sebelas) dan dicoret kata tinggal di kelas.Atau sebaliknya, jika peserta didik tidak naik kelas, kata naik ke kelas dicoret, dan setelah kata tinggal di kelas diisi X (sepuluh). Selanjutnya diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor, dilengkapi tanda tangan kepala sekolah dan NIP (jika ada), serta dibubuhi stempel sekolah. i. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan karakteristik sekolah masing-masing. Contoh : Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua. 3) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif. 5. Keterangan pindah sekolah (Keluar) diisi sebagai berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap. b. Tanggal ditetapkannya keluar dari sekolah. c. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari sekolah. d. Alasan keluar dari sekolah. e. Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun keluar sekolah. Tanda tangan dan namakepala sekolah yang ditinggalkan, NIP (jika ada), dan dibubuhi stempel sekolah. f. Pengesahan kepindahan keluar sekolah dikuatkan dengan tanda tangan dan nama orang tua/wali peserta didik. 6. Keterangan pindah sekolah (Masuk) diisi sebagai berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap. b. Nomor 1, 2, dan 3 diisi identitas peserta didik (nama, nomor induk, dan nama sekolah asal)

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 138

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dengan lengkap. c. Nomor 4 Masuk di sekolah ini diisi sekolah yang baru. Tanggal diisi mulai (pertama kali) peserta didik diterima di sekolah yang baru. Di kelas diisi kelas peserta didik diterima di sekolah yang baru. Tahun pelajaran diisi tahun pelajaran yang sedang berjalan pada waktu peserta didik di terima di sekolah yang baru. d. Nama kota tempat sekolah yang baru, tanggal, bulan, dan tahun diterima di sekolah yang baru. Tanda tangan dan nama kepala sekolah, NIP (jika ada) dan dibubuhi stempel sekolah. 7. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi sebagai berikut. a. Identitas peserta didik (Nama, nama sekolah, NISN). b. Catatan prestasi yang menonjol baik pada bidang akademik maupun non-akademik yang belum pernah dilaporkan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 139

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH PENGISIAN Nama Sekolah Alamat Nama Peserta Didik

: SMA Cipete : Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Kelas Semester Tahun Pelajaran

: X : 1 (Satu) : 2013-2014

: Gilang Permata

Nomor Induk/NISN : 9970465357 CAPAIAN KOMPETENSI Sikap Spiritual dan (KI-1dan

MATA PELAJARAN

dalam mapel

antarmapel

Kelompok A (Wajib) 1

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Nama guru : Achmad Syukur, S,Ag

4.00

A

3.67

A-

SB

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Nama guru: Drs. Widodo

3.67

A-

3.33

B+

B

3

Bahasa Indonesia Nama guru: Indrawati, S.Pd,

4.00

A

4.00

A

SB

4

Matematika Nama guru: Irawan, MPd

3.67

A-

3.00

B

B

5

Sejarah Indonesia Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM

3.00

B

3.33

B+

B

3.67

A-

3.67

A-

SB

6

Bahasa Inggris

Peserta didik

Kelompok B (Wajib) 1

Seni Budaya Nama guru: Alia, S.Pd

3.33

B+

3.00

B

C

2

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Nama guru: Indra S, MPd

3.33

B+

4.00

A

B

3

Prakarya dan Kewirausahaan Nama guru: Drs. Rizki

2.67

B-

2.33

C+

B

Kelompok C(Peminatan) 1

Matematika Nama guru: Irawan, MPd

3.67

A-

3.00

B

B

2

Biologi Nama guru: Herlina, SPd

3.33

B+

2.67

B-

B

3

Fisika Nama guru: Hermanto, MPd

4.00

A

3.37

A-

SB

3.67

A-

3.33

B+

B

3.00

B

3.00

B

B

3.67

A-

4.00

A

SB

4 5 6

Kimia Nama guru: Tuti S, MPd Ekonomi Nama guru: Ridwan, S.Pd Bahasa Mandarin Nama guru: Rosita, MPd

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 140

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ekstra Kurikuler 1. Praja Muda Karana (Pramuka) 2. Palang Merah Remaja (PMR)

Sakit Izin Tanpa Keterangan

Keikutsertaan dalam kegiatan Memuaskan. Aktif dalam Perkemahan Wirakarya dan Raimuna Cabang Jakarta Selatan Sangat memuaskan. Mengikuti lomba-lomba PMR, aktif dalam kegiatan bulan dana PMI dan membantu korban banjir di daerah Pondok Karya. Ketidakhadiran : 1 hari : --- hari : --- hari

DESKRIPSI No.

Mata Pelajaran

Kompetensi

Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Pengetahuan Budi Pekerti

Kelompok B (Wajib) 1. ............... 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Catatan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat baik dalam memahami makna mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi yang lain.

Keterampilan

Sudah terampil dalam hafalan sebagian besar surat-surat yang ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih dalam hafalan Q.S.An-Nur(24):2.

Sikap Spiritual dan Sosial

Sudah baik mengamalkan agama yang dianutnya,konsisten menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru,namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan.

Pengetahuan

Sudah memahami sebagian besar konsep keterampilan, kecuali peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. Perlu lebih tekun dalam memahami peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. Sudah menguasai keterampilan

Keterampilan

permainan dan atletik, terutama mempraktikkan teknik dasar atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya. Dapat diikutsertakan dalam lomba OOSN tingkat kota.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 141

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No.

Mata Pelajaran

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial

Catatan Sudah menunjukkan kesadaran mewujudkan rasa syukur. Sudah menunjukkan usaha maksimal dalam setiap aktivitas gerak jasmani, sportif dalam bermain, namun masih perlu peningkatan dalam menghargai perbedaan.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 142

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No.

Mata Pelajaran

Kompetensi

Catatan

Kelompok C (Peminatan) 1 2

Matematika Biologi

.... Pengetahuan

Keterampilan

.... Sudah memahami berbagai tingkat keaneka-ragaman hayati, namun kurang memahami dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan. Perlu melakukan pengamatan lingkungan untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak perubahan lingkungan terhadap Sudah memiliki kompetensi keterampilan kehidupan. ilmiah dalam memecahkan permasalahan biologi, namun kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja. Perlu lebih teliti memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan praktik baik di dalam maupun di luar ruang laboratorium Sudah menunjukkan kepedulian terhadap biologi. masalah lingkungan hidup dan berperilaku ilmiah (tekun, teliti, jujur menyajikan data dan fakta), namun kurang percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi secara lisan. Perlu berlatih meningkatkan kepercayaan diri .... untuk berani berargumentasi secara lisan. .... Sudah memiliki kompetensi menganalisis dan mengatasi permasalahan ekonomi, namun kurang memahami konsep manajemen. Perlu meningkatkan pemahaman manajemen. Sudah terampiltentang melakukan

Sikap Spiritual dan Sosial

penelitiantentangpasardan terbentuknyahargapasardalam perekonomian, namun kurang terampil menerapkan konsep manajemen. Perlu berlatih menerapkan konsep manajemen di sekolah, misalnya mengelola Sudah menunjukkan pengamalan agama koperasi siswa. dalam memanfaatkan produk bank.

....

Sudah konsisten berperilaku jujur, tanggung jawab, dan peduli terhadap masalah ekonomi. ....

Keterampilan

Sikap Spiritual dan Sosial

3 4 5

6

Fisika Kimia Ekonomi

Bahasa Mandarin

.... .... Pengetahuan

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 143

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CATATAN PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI

Nama Peserta Didik

:

Gilang Permata

Nama Sekolah

:

SMA Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Nomor Induk/ NISN

:

9970465357

No.

Prestasi yang p ernah dicapai

1

Mendapat medali perak dalam Olimpiade Sain Nasi onal (OSN) SMP tingkat Nasional t ahun 2011.

2

Finali s dalam ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh sebuah televisi swasta tahun 2012.

3

Meraih juara II (tim) lomba halang rintang PMR tingkat provinsi DKI Jakarta tahun 2013.

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 144

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Nama Peserta Didik

LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Nama Sekolah NISN/NSS Alamat Sekolah

: : :

_________________________________ _________________________________ _________________________________

Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Website E-mail

_________________________________ Kode Pos _________Telp.___________ : ___________________________________ : ___________________________________ : ___________________________________ : ___________________________________ : ___________________________________ : ___________________________________

CARA PENGISIAN RAPOR SMK 1. Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan data peserta didik di lembar 2 diisi dengan lengkap. 2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x 4. 3. Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:

Prakarya dan Kewirausahaan – SMA | 145

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik. b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi dengan perolehan nilai dari tiap guru mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf (predikat). c. Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru (dengan nilai s.d 100) dikonversikan untuk mendapatkan angka rapor 1 – 4, dengan perhitungan konversi nilai sebagai berikut: INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT 96– 100 4.00 A 91– 95 3.67 A86–90 3.33 B+ 81– 85 3.00 B 75–80 2.67 B70– 74 2.33 C+ 65– 69 2.00 C 60–64 1.67 C55– 59 1.33 D+
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF