Modul Klistrikan (Sistem Penerangan Dan Panel Instrument)

January 7, 2019 | Author: Anonymous 08KkkO | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

trimakasih...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul dasar-dasar engine ini disusun berlandaskan kurikul.um spektrum 2013 yang berstandar nasional. Dalam penyusunannya, modul ini mengacu pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan diperkaya dengan pengenalan, penjelasan, dan cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument. Adapun materi yang disajikan dalam modul dikemas dalm bentuk teori dan praktik. Pemebelajaran tersebut bertujuan untuk mendudkung peserta didik SMK pada Kompotensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan agar dapat memahami sistem penerangan luar dan dalam beserta panel instrument. Dengan terbitnya modul ini. Diharapkan keterampilan peserta didik dalam melakukan praktik dapat meningkat. Selain itu, diharapkan pula para peserta didik dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument.

B. Prasyarat Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dalam modul ini, diharapkan peserta didik terlebih dahulu telah memiliki kompotensi dasa sebagaimana yang telah diisyarakatkan pada kurikulum spektrum 2013. Adapun kompotensi dasar sebagai penunjang yang harus dimiliki peserta didik tersebut adalah sebagai berikut ini 1. Menggunakan peralatan dan kelengkapan ditempat kerja. 2. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan tempat kerja.

C. Cek Kemampuan Awal 1. Jelaskan fungsi sistem penerangan pada mobil ? 2. Uraikan komponen sistem penrangan luar? 3. Jelaskan apa saja yang termasuk dalam sistem penerangan dalam ? 4. Deskripsikan apa saja komponen lampu utama ? 5. Jelaskan apa saja komponen pada instrumen panel ?

Page 1

BAB II PEMBELAJARAN

Pembelajaran Pembelajara n1 : Mengidentifikasi cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument

Tujuan pembelajaran : 1. Setelah ditampilkan dan diuraikan tentang penjelasan sistem penerangan luar, peserta didik dapat mendeskripsikan mendeskripsikan komponen-komponen dan rangkaian rangkaian lampu besar, lampu jarak, lampu rem, lampu mundur, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu belakang dan lampu plat nomor dengan benar 2. Setelah ditampilkan dan di uraikan tentang penjelasan sistem penerangan dalam, peserta didik dapat mendeskripsikan komponen-komponen dan rangkaian lampu ruangan dan lampu meter dengan baik. 3. Setelah di tampilkan dan urutkan tentang penjelasan sistem panel instrument, peserta didik dapat mendeskripsikan sistem panel instrument untuk lampu indikator sistem penerangan dengan benar.

A. Siste Sistem m Pener Peneranga angan n

1. Sistem penerangan luar

a. Lampu Utama Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dihidupkan dari salah satu switch switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan yang berada di depanya.

Page 2

Gambar 1 : Rangkaian sistem lampu kepala

1. Lampu Depa n (Head Lamp) Lampu Depan ( Head Lamp) berfungsi memberikan penerangan untuk bagian depan kendaraan terutama bila berjalan di malam hari dan waktu-waktu tertentu seperti cuaca berkabut, hujan lebat dan situasi lainnya yang memerlukan penerangan.

2. Relay Relay berfungsi untuk menciptakan arus seperti yang dihasilkan langsung dari bateri, agar beban kerja baterai berkurang.

3. Saklar Pembagi (Saklar Dim) Saklar Pembagi (Saklar Dim) berfungsi untuk menyalakan lampu jarak jauh dan dekat.

4. Saklar Utama Saklar Utama berfungsi untuk memudahkan penyalaan lampu baik lampu kota, lampu kepala atau sebaliknya.

5. Sekring (Fuse) Sekring berfungsi untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan singkat.

6. Baterai Batre Berfungsi Untuk Memberikan tenaga listrik pada putaran awal mesin (stater), menstabilkan tegangan pada sistem kelistrikan, menyediakan tenaga listrik untuk aksesoris dan instrumen lainnya.

b.

Lampu belakang Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada

pengendara yang ada dibelakang dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

Gambar 2 : Rangkaian sistem lampu belakang

Page 3

c. Lampu kota/jarrak

Gambar : rangkain lampu kota

Cara kerjanya : Apabila saklar kontrol lampu (head light) di putar satu kali, maka saklar yang semula off kini terhubung ke terminal tail (lihat gambar). Sehingga arus dari baterai akan mengalir melewati fusible link > fuse > saklar kontrol lampu > lampu kota > massa. Karena lampu teraliri arus maka, lampu akan menyala. Semua lampu kota umumnya disambung secara palel. Cara kerja lampu kota dengan relay: Cara kerja lampu kota yang dengan relay maupun tanpa relay hampir sama cuma perbedaannya kalau rangkaian lampu kota yang menggunakan relay. Pertama tama ketika saklar kontrol lampu diputar satu kali ke arah lampu kota, maka arus dari baterai akan mengalir melalui fusible link > fuse > relay > saklar kontrol lampu > massa. Lihat gambar, Karena relay teraliri arus, maka pada relay akan terjadi kemagnetan sehingga kontak poin akan berhubungan. Hasilnya arus dari baterai akan mengalir menuju relay dan lampupun akan menyala. menya la.

d. Lampu rem Lampu rem atau brake lamp atau stop lamp merupakan salah satu bagian dari sistem penerangan yang ada pada kendaraan. Sistem rem berfungsi untuk memberikan tanda isyarat ke pada pengenra lain yang ada di belakang, bahwa kendaraan kita sedang melakukan pengereman. Lampu rem terletak pada bagian belakang kendaraan dan pada umumnya bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam lampu belakang (kota). Satu bohlam lampu tersebut memiliki dua filament (kawat pijar), satu filament untuk lampu belakang dan satu filament yang lain untuk lampu rem. Filament yang menghasilkan nyala lampu yang lebih terang digunakan untuk lampu rem dan filament yang menghasilkan nyala lampu lebih redup digunakan untuk lampu belakang (kota). Page 4

Komponen-komponen lampu rem antara lain : 1. Baterai Baterai berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk menyalakan sistem penerangan pada kendaraan, termasuk sebagai sumber tenaga listrik untuk lampu rem. 2. Fuse Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman arus pada sistem kelistrikan, sehingga bila terjadi hubungan pendek (konsleting) maka tidak akan merusak komponenkomponen pada sistem kelistrikan. Jika terjadi hubungan pendek atau arus yang lewat terlalu besar (melebihi spesifikasi arus pada fuse) maka fuse akan putus. 3. Pedal rem Pedal rem berfungsi sebagai pijakkan pengendara saat melakukan pengereman (mengaktifkan rem). letak pedal rem pada kendaraan mobil manual terletak pada bagian tengah, sedangkan untuk kendaraan otomatis letak pedal rem berada di sebelah kiri 4. Saklar rem (brake switch) Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran kelistrikan dari baterai menuju ke beban. Pada sistem kelistrikan lampu rem, sakla rem berfungsi untuk memutuskan arus positif (untuk pengendali positif) dari baterai yang menuju ke lampu rem. Saklar rem (brake switch) pada kendaraan mobil dibagi menjadi dua tipe yaitu saklar mekanik dan saklar hidrolik, Saklar rem mekanik dipasangkan pada pedal sehingga bila pedal ditekan maka saklar akan terhubung.

Sedangkan saklar rem hidrolik dipasangkan pada master silinder rem dan akan terhubung jika tekanan minyak rem pada master silinder sudah mencapai sekitar 0,5 bar sampai 1,5 bar.

Page 5

4. Lampu rem Lampu rem merupakan komponen pada kelistrikan lampu rem sebagai penghasil cahaya saat pengereman dilakukan. Bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam lampu belakang. Nyala dari bohlam lampu rem disebabkan oleh panasnya filament, sehingga filament menghasilkan nyala terang.

5. Kabel Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar (penghubung) antara komponen kelistrikan satu sama lainnya. Rangkaian kelistrikan lampu rem Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali positif tanpa relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 6

Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk ke saklar. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan maka saklar akan menghubungkan arus menuju ke lampu rem sehingga pada saat pedal rem diinjak lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus yang menuju ke lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak maka lampu rem tidak akan menyala. Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali positif dengan relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk ke saklar rem dan terminal 30 relay. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan maka saklar akan menghubungkan arus menuju ke relay terminal 85, sehingga kumparan pada relay akan dialiri listrik dan menjadi men jadi elektromagnet dan akan meng on kan relay sehingga terminal 30 dan 87 terhubung. Arus dari baterai yang di relay terminal 30 akan diteruskan melalui terminal 87 menuju ke lampu rem sehingga pada saat ini lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus yang menuju ke relay terminal 85lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak maka lampu rem tidak sehingga relay akan menjadi menjadi off dan terminal 30 dan 87 pada relay tidak akan terhubung sehingga tidak ada arus yang menuju ke lampu rem, dan akibatnya lampu rem tidak akan menyala.

e. Lampu mundur Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna  putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan

Page 7

mundur dengan kunci kontak ON.

F.

Lampu Tanda Belok (turn sighal light) Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan kendaraan yang ada di depan, depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda  belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa  berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semitransistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya

Page 8

G. Lampu Hazard (hazard warning light) Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau  parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang yang digunakan menyatu menyatu dengan lampu tanda  belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan.

H. Lampu kabut Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang yang berlaku yakni : Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar : lampu kabut

Page 9

2. sistem penerangan dalam 1. Lampu ruangan (dome light) Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga)  posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter). Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan  pengendara mengontrol terangnya terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Page 10

3.

PANEL KONTROL (PANEL INSTRUMEN KENDARAAN)

Pembahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat  Instrument/P  Instrument/Panel anel Control yang terdapat  pada dashboard  kendaraan.   kendaraan.

Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu pendingin, minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system kelistrikan lainya, maka kendaraan kendaraan dilengkai dengan lampu lampu indikator dan perlengkapan perlengkapan ukur yang dipasangkan pada dashboard . Kelengkapan kontrol ini setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling umum pada setiap kendaraan antara lain :

1. Speedometer : Speedometer berfungsi untuk menampilkan menampilkan laju kecepatan kecepatan kendaraan selama kendaraan meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak yang ditempuh kendaraan dari dari awal diproduksi. Trip meter meter yang berfungsi untuk mencatat mencatat  jarak tempuh sesuai dengan dengan keinginan pengemudi . Trip meter dapat di diatur diatur ulang dari nol kilometer.

2. Fuel Gauge Fuel gauge berfungsi untuk menampilkan data jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki bensin.

3. Engine Coolant/Tem Coolant/Temperatur peratur Gauge Temperatur gauge berfungsi untuk menampilkan suhu mesin pada saat kunci kontak dihubungkan. Sebagian kendaraan menggunakan lampu indkator sebagai acuan, lampu akan menyala bila mesin mengalami overhating.

4. Engine Oil Pressure indicator Berfungsi untuk memberikan memberikan petunjuk kepada kepada pengemudi tentang kondisi tekanan oli. Sebagian kendaraan menggunakan gauge, sehingga pengemudi tahu persis berapa tekanan oli, sebagian kendaraan lain menampilkan dalam bentuk sinyal lampu.

5. Charging Indicator Charging indicator berfungsi untuk menginformasikan kondisi pengisian, lampu Page 11

akan menyala apabila pengisian tidak normal. Untuk sekarang ini penggunaan lampu indikator telah menggantikan amperemeter dan voltmeter.

6. Turn Signal Indicator I ndicator Berfungsi untuk memberikan memberikan petunjuk kepada kepada sipengemudi arah arah belok yang akan ditentukan. Lampu tanda belok dirangkai secara parallel, lampu indikator juga akan menginformasikan apakah lampu tanda belok berfungsi atau tidak.

7. High Beam Beam Warnin Warnin Light Berfungsi untuk memperingatkan pengemudi kalau lampu jarak jauh dalam keadaan aktif.

8. Park Brake Indicator Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengemudi bahwa rem parkir dalam keadaan aktif (mengerem).

9. Tachometer Tachometer berfungsi untuk mencatat/mendata putaran mesin saat mesin beroprasi. Rata-rata tachometer dilengkapi dengan zona bahaya pada rpm tertentu. Ini menginformasikan, bila rpm tetap pada zona bahaya , mesin akan rusak.

Page 12

Rangkuman 1. Sistem penerangan luar a. Lampu utama  b. Lampu belakang c. Lampu jarak/lampu kota d. Lampu sein e. Lampu rem f. Lampu mundur g. Lampu plat nomor 2. Sistem penerangan dalam a. Lampu ruangan  b. Lampu meter 3. Panel instrument

1. Speedometer 2. Fuel Gauge 3. Engine Coolant/Tempera Coolant/Temperatur tur Gauge 4. Engine Oil Pressure indicator 5. Charging Indicator 6. Turn Signal Indicator 7. High Beam Warnin Light Light 8. Park Brake Indicator 9. Tachometer

Page 13

Jawablah pertanyaan dibawah ini : 1. Jelaskan fungsi sistem penerangan luar berikut ini: a. lampu utama  b.lampu jarak c.lampu rem d.lampu mundur. e.lampu tanda belok 2. Jelaskan komponen-komponen komponen-komponen sistem penerangan lampu utama pada mobil? mobil? 3. Buatlah rangkaian sistem penerangan lampu belakang belakang pada mobil? mobil? 4. Buatlah diagram rangkaian sistem penerangan luar luar pada lampu rem dengan menggunakan relay? 5. Uraikan cara kerja kerja lampu jarak/kota beserta diagram rangkaiannya? rangkaiannya?

Kerjakan Tugas Dibawah ini :

Buatlah gambar rangkaian sistem lampu utama?

Page 14

Pembelajaran Pembelajaran 2 : Cara perawatan sistem Penerangan

Gangguan-gangguan Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem s istem penerangan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu komponen sistem penerangan dan tidak adanya arus yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan. Gangguan yang terjadi pada sistem  penerangan harus segera ditangani dengan carapemeriksaan dan perbaikan, adapun langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sebagai berikut : a. Baterai Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh karena itu baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada sistem penerangan. Hal-hal Hal -hal yang dilakukan dalam perawatan  baterai meliputi: 1. Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti: cekung atau cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran  baterai perlu diganti. 2. Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan dengan menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat menyebabkan kebocoran arus sehingga tegangan yang dihasilkan baterai tidak maksimal. 3. Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di bawah lower dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar lower isi dengan air ac cu 4. Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara menghubungkan kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke (-) baterai. Apabila hasil  pengukuran menunjukan menunjukan nilai 12,4 V maka maka baterai harus di charger sampai penuh. 5. Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan hydrometer. Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang sel yang paling dekat dengan terminal (+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih dan perbedaan tiap sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika perbedaan  berat jenis tiap sel melebihi 0,050 baterai perlu diganti.

Page 15

b. Kunci Kontak Periksa kunci kontak dengan menggunakan men ggunakan Ohm meter dengan cara mengghubungkan mengghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki kunci kontak ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm meter ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal ter minal kunci kontak lainnya (ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada hubungan maka kunci kontak perlu diganti

.

c.

Sekering Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus maka sekering perlu diganti.

d. Saklar Utama Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan Ohm meter sambil mengoprasikan saklar utama. Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar dapat disebabkan karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar. Jika saklar rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup diperbaiki .

Page 16

Page 17

SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT e. Relay Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp dan baterai. Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+) baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu diganti.

f. Flasher Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan cara menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan berkedip maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka flasher perlu diganti.

g. Konektor Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka bersihkan konektor menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada konektor akan menyebabkan kebocoran arus sehingga arus yang dihasilkan tidak optimal.

Page 18

SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT h. Lampu Apabila lampu mati, maka lepaskan l epaskan lampu dari dudukannya kemudian lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter. Apabila tidak ada hubungan maka lampu perlu diganti.

Page 19

SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMENT Rangkuman : 1. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan perawatan,  pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan penerangan yang mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut meliputi:  fuse,  fuse, relay, relay,  flasher , konektor, lampu, saklar dan yang paling utama baterai yang merupakan sumber arus untuk sistem penerangan. 2. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman dalam berkendara.

1. 2. 3. 4. 5.

Jelaskan Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai ? Deskripsikan langkah-langkah pemeriksaan kunci kontak ? Jelaskan cara pemeriksaan flasher ? Apa tujuan dari perawatan sistem klistrikan penerangan ? Komponen-komponen Komponen-komponen apa saja yang dilakukan perawatan pada sistem klistrikan klis trikan  penerangan ?

Kerjakan tugas dibawah ini :

Buatlah langkah-langkah cara mengganti dan memasang bola lampu pada sistem penrangan mobil

Page 20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF