MODUL BETON I MIX DESIGN BETON NORMAL A. Definisi Beton Normal Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200 – 2500 kg/m 3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan. B. Mix Design Beton Normal Berdasarkan SNI T-15-1990-03 Berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, mix design beton normal dapat diringkas dalam langkah-langkah seperti dibawah ini. (Langkah-langkah ini juga dapat ditemukan dalam Buku Pedoman Pekerjaan Beton PT Wijaya Karya).
1. Menentukan kuat tekan beton karakteristik yang disyaratkan (fc’) pada umur tertentu. Perlu dicatat bahwa nilai fc’ berarti kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder. Jika yang diketahui adalah nilai K, maka nilai kuat tekan beton perlu dikonversi. Lebih lanjut tentang konversi ini dapat dibaca di Buku Pedoman Pekerjaan Beton PT Wijaya Karya. Uraian singkat tentang konversi ini adalah sebagai berikut (Rumusan berdasarkan PBBI’71 juga dicantumkan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan): Tabel 1. Notasi Kuat Tekan Beton Notasi K f’c
Bentuk Benda Uji kubus silinder
Ukuran 15 x 15 x 15 cm Dia. 15 cm tinggi 30 cm
Umur yang Diperhitungkan 28 hari 28 hari
Tabel 2. Rumus Konversi dari K (fck’ atau σbk) ke C (f’c) atau Konversi Kubus ke Silinder f’c =
[0.76 + 0.2
Rumus 10
⋅log( fck' /15)f ' ck ]
Keterangan dan Satuan
Referensi
fck’ = kuat tekan karakteristik
SNI T-15-1991-03
beton Kubus (Mpa)
K = kuat tekan karakteristik beton Kubus (kg/cm2)
C = 0.83 x K
PBBI’71 SK SNI T-15-1991-03
Jika umur beton yang dikehendaki saat diuji belum mencapai 28 hari, maka harus dikonversi juga dengan konstanta sebagai berikut : Tabel 3. Nilai Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal pada Berbagai Umur untuk Benda Uji Silinder yang Dirawat di Laboratorium Umur Beton (hari) Semen Portland Tipe I Semen Portland Biasa Semen Portland dengan Kuat Awal Tinggi *Beton tidak menggunakan
3 0.46 0.40
7 0.70 0.65
14 0.88 0.88
21 0.96 0.95
28 1.00 1.00
90 1.20
365 1.35
0.55
0.75
0.90
0.95
1.00
1.15
1.20
bahan tambahan
ataupun agregat ringan
Referensi SNI T-15-1990-03 PBBI’71
2. Menetapkan deviasi standar (SD) 1. Jika pelaksana mempunyai catatan data hasil pembuatan beton serupa pada masa yang lalu. Deviasi standar yang didapat dari pengalaman lapangan selama produksi beton harus dihitung menurut rumus:
n
_
∑(xi − x)2 SD =
i=1
n −1
Dimana : SD
= deviasi standar
xi
= kuat tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji
_
xi
= kuat tekan beton rata-rata menurut rumus : n
∑ xi
_
x = i=1n 14
= jumlah nilai hasil uji, yang harus diambil minimum 30 buah (satu hasil uji adalah nilai uji rata-rata dari 2 buah benda uji)
Catatan : Contoh perhitungan dan detail tentang standar deviasi dapat dipelajari pada Bab IV. Pengujian dan Evaluasi Pekerjaan Beton Data hasil uji yang akan digunakan untuk menghitung standar deviasi harus : 1 Mewakili bahan-bahan, prosedur pengawasan mutu dan kondisi produksi yang serupa dengan pekerjaan yang diusulkan 2 Mewakili kuat tekan beton yang disyaratkan, f’c, yang nilainya dalam batas ±7 MPa dari nilai f’c yang ditentukan 3 Paling sedikit terdiri dari 30 hasil uji yang berurutan atau dua kelompok hasil uji berurutan yang jumlahnya minimum 30 hasil uji diambil dalam produksi selama jangka waktu tidak kurang dari 45 hari 4 Bila suatu produksi beton hanya memiliki data hasil uji yang memenuhi syarat sebanyak 15-29 hasil uji yang berurutan, maka nilai deviasi standar adalah perkalian deviasi standar yang dihitung dari data hasil uji tersebut dengan faktor pengali dari tabel dibawah ini : Tabel 4. Faktor Pengali Deviasi Standar Jumlah Data Faktor Pengali
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.