Modul Anxietas dan Psikotik-MHSW.docx
December 11, 2017 | Author: kyu94 | Category: N/A
Short Description
Download Modul Anxietas dan Psikotik-MHSW.docx...
Description
Sistem Neuropsikiatri 1 Buku Pegangan Mahasiswa
SISTEM NEURO PSIKIATRI PSKd FKK UMJ
MODUL 3
KECEMASAN DAN PSIKOTIK
BUKU PEGANGAN UNTUK MAHASISWA
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA CETAKAN 2016
MODUL KECEMASAN DAN PSIKOTIK
Sistem Neuropsikiatri 2 Buku Pegangan Mahasiswa
PENDAHULUAN Modul
Kecemasan (anxietas) dan Psikosis ini merupakan modul yang
berisikan masalah psikiatri dan diberikan pada
mahasiswa yang mengambil
mata kuliah sistem Neuropsikiatri di semester keenam. TIU dan TIK modul ini disajikan pada permulaan buku, agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit-penyakit yang memberikan gejala kecemasan serta gangguan psikiatri berupa psikosis. Melalui modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perbedaan mendasar gangguan
kejiwaan
psikotik
dan
non
psikotik,
serta
mampu
menjelaskan patomekanisme, gejala, alur diagnostik, penatalaksanaan, dan rehabilitasi dari bermacam-macam gangguan kejiwaan yang disertai dengan gangguan kecemasan atau psikosis. Modul ini merupakan hasil suntingan dari modul kecemasan dan modul psikosis yang sepenuhnya disusun oleh tim penyusun dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (khususnya dr.
Faisal Idris, SpKJ) pada tahun 2007.
Agar tidak terjadi penyimpangan pada kegiatan tutorial serta pencapaian kompetensi minimal yang diharapkan, maka baik tutor maupun mahasiswa diharapkan mampu memahami TIU dan TIK modul ini. Sesuai amanat penyusun modul ini dalam pendahuluan Modul Anxietas di tahun 2007, diharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah
penyakit-penyakit
dengan
kecemasan
serta
penyakit
kejiwaan
psikosis . Jakarta, Maret 2016
Sistem Neuropsikiatri PSPD FKK UMJ
Sistem Neuropsikiatri 3 Buku Pegangan Mahasiswa
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah
menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan tentang berbagai aspek dari bermacam-macam gangguan kejiwaan yang disertai gejala kecemasan atau dengan gangguan psikotik, antara lain penegakan diagnosis, penanganan penyakit atau gangguan, dan rehabilitasi penderita dengan mengindahkan nilai-nilai etika, moral dan profesionalisme dalam menanggulangi penyakit kejiwaan dengan kecemasan atau psikotik.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala kecemasan. 2. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memmberikan gejala psikotik 3. Menjelaskan tentang patomekanisme tejadinya penyakit-penyakit dengan gejala kecemasan dan psikotik, 3.1.
Menjelaskan tentang struktur anatomi susunan syaraf pusat
sehubungan dengan gangguan kecemasan. 3.1.1. menguraikan struktur anatomi
bagian
cerebrum
sehubungan dengan kecemasan. 3.1.2. menguraikan struktur anatomi
sistim syaraf otonom
sehubungan dengan kecemasan. 3.1.3. menguraikan
struktur
anatomi
cerebrum
yang
berhubungan dengan psikotik. 3.2.
Menjelaskan tentang struktur histologi susunan syaraf pusat,
yang ada hubungannya dengan gangguan kecemasan dan psikotik. 3.2.1. menguraikan struktur histologis dari sel-sel neuron. 3.2.2. menguraikan struktur histologis dari sel glia.
Sistem Neuropsikiatri 4 Buku Pegangan Mahasiswa 3.2.3. menguraikan struktur histologis susunan saraf otonom. 3.2.4. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari resptor. 3.3.
Menjelaskan
fisiologi
susunan
syaraf
pusat
yang
ada
hubungannya dengan gangguan kecemasan dan psikotik. 3.3.1. menjelaskan dasar biolistrik dalam tubuh sehubungan dengan kecemasan dan psikotik. 3.3.2. menjelaskan proses transmisi sinaptik dan otot dalam kaitannya dengan kecemasan dan psikotik. 3.3.3. menjelaskan sistem saraf
otonom dalam kaitannya
dengan kecemasan dan psikotik. 3.3.4. menjelaskan fungsi motorik korteks serebri dan ganglia basalis
dalam
kaitannya
dengan
kecemasan
dan
psikotik. 3.3.5. menjelaskan
fungsi intelektual otak, memori dan
proses belajar dalam kaitannya dengan kecemasan dan psikotik. 3.3.6. menjelaskan
fungsi sistem limbik dan hipothalamus
dalam kaitannya dengan kecemasan dan psikotik. 3.3.7. menjelaskan neurofisiologis tidur dan bangun dalam kaitannya dengan kecemasan dan psikotik. 3.4.
Menjelaskan tentang substansi biokimia yang berperan dalam
kecemasan dan psikotik. 3.5.
Menjelaskan
gambaran
patologi
susunan
syaraf
pada
penyakit-penyakit dengan kecemasan dan psikotik. 3.5.1. menjelaskan dan
menggambarkan
patologi susunan
menggambarkan
patologi susunan
saraf pusat. 3.5.2. menjelaskan dan saraf
otonom
kecemasan.
pada
penyakit-penyakit
dengan
Sistem Neuropsikiatri 5 Buku Pegangan Mahasiswa
Sistem Neuropsikiatri 6 Buku Pegangan Mahasiswa
4. Menjelaskan cara diagnosis penyakit-penyakit dengan kecemasan dan psikotik: 4.1.
Menjelaskan tentang cara menyusun dan melakukan
anamnesis penyakit-penyakit dengan kecemasan dan atau psikotik. 4.2. Menjelaskan tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan utnuk diagnosis penyakit-penyakit dengan kecemasan dan atau psikotik. 4.3. Menjelaskan tentang pemeriksaan status mental yang dilakukan
utnuk
diagnosis
penyakit-penyakit
kecemasan dan atau psikotik. 4.4. Menyebutkan jenis pemeriksaan
dengan
penunjang
yang
diperlukan untuk membantu diagnosis penyakit dengan kecemasan. 4.4.1. menyebutkan tes-tes psikologis yang bisa dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit-penyakit dengan kecemasan. 4.4.2. menyebutkan tes-tes psikologis yang bisa dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit-penyakit dengan psikotik. 4.4.3. menyebutkan
tes-tes
laboratorium
yang
dapat
dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit-penyakit dengan
kecemasan,
dan
mampu
melakukan
interpretasi hasil laboratorium yang bersangkutan. 4.4.4. menyebutkan tes-tes laboratorium yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit-penyakit dengan psikotik, dan mampu melakukan interpretasi hasil laboratorium yang bersangkutan. 4.4.5. menyebutkan pemeriksaan penginderaan yang bisa membantu
diagnosis
penyakit-penyakit
dengan
Sistem Neuropsikiatri 7 Buku Pegangan Mahasiswa kecemasan, dan mampu melakukan interpretasi hasil penginderaan yang bersangkutan. 4.4.6. menyebutkan pemeriksaan penginderaan yang bisa membantu
diagnosis
penyakit-penyakit
dengan
psikotik, dan mampu melakukan interpretasi
hasil
penginderaan yang bersangkutan.
5. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan penyakit-penyakit dengan
kecemasan dan psikotik. 5.1.
menjelaskan
tentang
cara
penanganan
penderita
kecemasan secara psikologi. 5.1.1. menjelaskan tentang psikoterapi. 5.1.2. menjelaskan tentang terapi psikofarmakologi. 5.1.3. menjelaskan tentang terapi elektro konvulsif terapi 5.2.
(Kejang listrik). Menjelaskan tentang
kecemasan
dan
psikotik
cara secara
penanganan farmakologis
penderita dan-non
farmakologis: 5.2.1. mekanisme kerja, indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping, dan cara pemilihan obat-obatan yang digunakan
dalam
pengobatan
penyakit
dengan
kecemasan. 5.2.2. mekanisme kerja, indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping, dan cara pemilihan obat-obatan yang digunakan
dalam
pengobatan
penyakit
dengan
psikotik. 5.2.3. terapi nutrisi pada kasus kecemasan. 5.2.4. terapi nutrisi pada kasus psikotik. 6. Menjelaskan tentang cara rehabilitasi yang dilakukan pada penderita penyakit dengan kecemasan dan psikotik.
Sistem Neuropsikiatri 8 Buku Pegangan Mahasiswa 6.1.
Menjelaskan
tentang
rehabiliatsi
psiko-sosial
pada
kasus kecemasan. 6.2. Menjelaskan
tentang
rehabiliatsi
psiko-sosial
pada
kasus psikotik. 6.3. Menjelaskan tentang rehabilitasi fisik pada penderita kecemasan. 6.4. Menjelaskan tentang rehabilitasi fisik pada penderita psikotik. 7. Memahami etika, moral dan profesionalisme dalam menanggulangi penyakit kejiwaan . 7.1.
Mengenali
dimensi
etik
kedokteran
dalam
mengobati
dan
memperlakukan pasien dengan penyakit kejiwaan. 7.2.
Menentukan,
menyatakan
dan
menganalisis
isu
etik
dalam
hubungan dengan profesi lain dalam menangani pasien gangguan jiwa. 7.3.
Mengintegrasikan prinsip etik dalam perawatan pasien dengan
gangguan atau penyakit kejiwaan untuk mencapai standar profesi. 7.4.
Mengenali dan menghadapi perilaku yang tidak professional dari
anggota lain dalam tim pelayanan kesehatan untuk menangani penyakit kejiwaan. 7.5.
Mengenali dimensi etik kedokteran menghadapi stigma dalam
mengobati dan memperlakukan pasien dengan penyakit kejiwaan.
Sistem Neuropsikiatri 9 Buku Pegangan Mahasiswa
SKENARIO KASUS 1 Ny A berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri punggung dan sulit BAB sejak 2 bulan yang lalu. Sejak 4 tahun yang lalu pasien sering mengeluh nyeri pada pinggang, dada dan lengan atas yang berpindah- pindah, baal baal pada kedua tangan, nyeri saat berhubungan seksual
dan
gangguan
menstruasi.
Pada
pemeriksaan
fisisk
dan
laboratorium tidak di temukan gangguan.
Kasus 2 Seorang laki-laki berusia 28 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas dan berdebar debar sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai tubuh panas dingin dan gemetaran. Gejala timbul secara mendadak dan timbul beberapa kali dalam sehari. Pasien merasa sangat takut dan khawatir akan mendapat serangan jantung mendadak dan mati. Pasien mengatakan ia sedang tidak memiliki masalah atau stress. Pada pemeriksaan fisik dan laboratorium di dapatkan normal.
Sistem Neuropsikiatri 10 Buku Pegangan Mahasiswa
Kasus 3 Seorang laki-laki 35 tahun di bawa keluarganya ke IGD RSJ karena mencoba menyerang anggota keluarganya. Dalam 2 minggu terakhir sudah 5 kali pasien mengamuk seperti ini. Satu tahun yang lalu pasien juga mengamuk dan mengejar orang-orang yang lewat di depan rumahnya dengan pisau. Menurut pasien isterinya yang menyuruh mengejar orang-orang itu. Namun kenyataannya isteri pasien telah meninggal 2 tahun yang lalu bersama anaknya dalam kecelakaan lalu lintas. Pasien menyalahkan dirinya semenjak kematian tersebut. Pasien sering mengurung dan mengunci diri di kamar. Namun pasien masih bisa bersikap kembali normal. Pasien di pecat dari tempatna bekerja karena tidak pernah lagi masuk kantor.
Kasus 4 Seorang laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas diantar isterinya dengan keluhan insomnia. Pasien dulu merupakan orang yang gigih dan kuat dalam urusan berusaha, tetapi sekarang semenjak usahanya bangkrut, pasien tidak nafsu lagi untuk berusaha, pasien sudah kehilangan minatnya, pasien merasa sulit tidur dan merasa bersalah terhadap isteri dan anaknya. Pasien merasa ini merupakan tanggung jawabnya. Jika diajak untuk berhubungan seksual oleh isterinya, pasien terangsang tetapi buat penetrasi penis pasien tidak bisa, sehingga membuat isteri pasien uring-uringan dan marah menyalahkan keadaan ini kepada pasien. Sehingga pasien menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya saja.
Sistem Neuropsikiatri 11 Buku Pegangan Mahasiswa
PETUNJUK UNTUK MAHASISWA 1. Pra tutorial 1. Mempelajari dengan seksama modul ini termasuk TIU dan TIK. 2. Mengikuti kegiatan penjelasan tutorial oleh Koordinator/Sekretaris Sistem. 3. Mengumpulkan literatur ataupun referensi (textbook, slide, e-book, artikel ilmuah) yang dapat digunakan dan menunjang proses tutorial. 2. Tutorial pertemuan 1 1. Setelah membaca skenario, mahasiswa berdiskusi dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10 – 12 orang yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok dan sekretaris yang dipilih oleh kelompok mahasiswa itu sendiri. Diskusi ini sebaiknya dipimpin secara mandiri oleh Ketua kelompok terpilih dan dinamika kelompok sepenuhnya ditentukan oleh kelompok.
Tutor
hanya
bersifat
memfasilitasi
kedinamisan
diskusi
kelompok. 2. Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan memecahkan “masalah” yang
terdapat dalam
skenario ini dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah (seven jumps). Untuk tutorial I, langkah penyelesaian masalah yang dilakukan adalah langkah 1-5, sebagai berikut: 1. Klarifikasi semua istilah asing/kata sulit, 2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario yang tidak anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut. 3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau jelaskanlah masalah tersebut. 4. Cobalah
membuat
menyusun
penjelasan
tersebut
secara
sistimatik, lakukan analisa dan sintesa. 5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan pembelajaran selanjutnya. 3. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
Sistem Neuropsikiatri 12 Buku Pegangan Mahasiswa
Sistem Neuropsikiatri 13 Buku Pegangan Mahasiswa
3. Diskusi Mandiri (antara Tutorial 1 dan 2)
Secara
mandiri,
tanpa
didampingi
dosen
atau
fasilitator,
mahasiswa
melanjutkan langkah ke 6 pada metode seven jumps, yaitu: mengumpulkan informasi tambahan dari berbagai literatur. 4. Tutorial pertemuan 2 1. Dalam diskusi kelompok yang difasilitasi oleh tutor, melanjutkan langkah ke 7 pada metode seven jumps, yaitu: Mensitesis informasi baru yang didapatkan pada langkah ke-6 dan mengevaluasi informasi-informasi yang baru tersebut terhadap masalah awal. 2. Melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi. 3. Menyusun kesimpulan dari penyelesaian masalah berdasar diskusi kelompok. 4. Merumuskan kebutuhan kelompok setelah menyelesaikan seven jumps, apakah perlu
kuliah pakar dalam kelas untuk mengklarifikasi masalah
yang belum jelas atau tidak diketemukan jawabannya. 5. Pasca tutorial 2
1. Mempersiapkan slide presentasi untuk kegiatan pleno. 2. Mengirimkan draft slide presentasi kepada masing-masing tutor untuk mendapatkan masukan atau revisi. 3. Menyusun laporan kelompok. Catatan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Langkah 6 dan 7 dapat dilakukan berulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel
Sistem Neuropsikiatri 14 Buku Pegangan Mahasiswa dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
6.
Saat Panel Diskusi 1.
Wajib mengikuti diskusi panel.
2.
Membuat penilaian pada penampilan, cara menjawab, isi jawaban dan lain-lain pada mahasiswa yang melapor atau menjawab pertanyaan.
3.
Seminggu setelah pelaksanaan diskusi panel, laporan kelompok dikumpulkan untuk dilakukan penilaian oleh masing-masing tutor.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke Tutor masing-masing kelompok melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh tutornya masing-masing, dan dikembalikan ke kelompok tutorial untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke Koordinator sistem Neuropsikiatri dan Bidang Akademik.
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian
Sistem Neuropsikiatri 15 Buku Pegangan Mahasiswa
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN 1. Buku ajar dan Journal 1. American Psychiatric Association : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV American Psychiatric Association, , Washington DC, 1994. 2. Departemen Kesehatan RI : Pedoman Penggolongan dan Diagnostik Gangguan Jiwa Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta, 1993. 3. Hamilton M. : Fish’s Clinical Psychopathology, Bristol, JohnWright & Son Ltd. Great Britania, 1974. 4. Janicak PG, Davis JM, Prestom SH : Principles and Practice of Psycho pharmacotherapy, William & Wilkins, Baltimore, 1993. 5. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, : Synopsis of Psychiatry – Behavioral Sciences Clinical Psychiatry, 9Th Edition , Willliam & Wilkins, Baltimore, 1994. 6. Kolb LC : Modern Clinical Psychiatry, 11th Edition, WB Saunders Company, Philadelphia, 2002. 7. Maramis WF : Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, 1980. 8. Wiener JM : Behavioral Science, 2 nd Edition, NMS William & Wilkins, Baltimore. 1990 9. Sadock B J, Sadock V A. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences / Clinical Psyciatry. 10th edition, New York: Lippincott William Wilkins, 2007. 2. Handout dan Diktat 3. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide 4. N o 1 2 3
Dosen Pengampu mata kuliah: Nama
Bagian
Dr. Anwar Wardy, SpS DR. Dr. Sitti Airiza Jennie, SpS (K) Dr. Yusnam Syarief, PAK
Neurologi Neurologi Anatomi
Telepon
e-mail
Sistem Neuropsikiatri 16 Buku Pegangan Mahasiswa
4 5 6 7
Dr. Dr. Dr. Dr.
8
Prof. DR. dr. Armen Muchtar, SpFK Dr. Arief Indra S, SpPK Dr. Rusdi Effendi, SpKJ Dr. Yusri Hapsari Utami Sp KJ Dr. Isa Multazam Noor Sp KJ
9 10 11 12 13 N o 14 15 16 17 18 14 15
Elyusrar Alyasar Jalal, PhD Kartono Ichwani, SpBK Busjra M. Noor, MSc, Prabowo Soemarto, SpPA
Dr. Lisal
Histologi Biokimia Fisiologi Patologi Anatomi Farmakologi Patologi Klinik Jiwa Jiwa Jiwa
Anatomi Nama
Bagian
Dr. Lailan Safina, MSi.Med Dr. Syafri Guricci, MSc, DAN Dr. Austianti Timur Westari Westi Soewondo, SpRad Dr. Ommy, SpA Dr. Aditya, SpBS Dr. Syafri Guricci, MSc, DAN Dr. Austianti Timur Westari Westi Soewondo, SpRad
Gizi IKM Radiologi Anak Bedah Saraf IKM Radiologi
Telepon
e-mail
Sistem Neuropsikiatri 17 Buku Pegangan Mahasiswa
LEMBAR KERJA
1. KLARIFIKASI KATA SULIT
Sistem Neuropsikiatri 18 Buku Pegangan Mahasiswa
2. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
Sistem Neuropsikiatri 19 Buku Pegangan Mahasiswa
3. JAWABAN PERTANYAAN
Sistem Neuropsikiatri 20 Buku Pegangan Mahasiswa
4. TUJUAN PEMBEAJARAN SELANJUTNYA
Sistem Neuropsikiatri 21 Buku Pegangan Mahasiswa
5. INFORMASI BARU
Sistem Neuropsikiatri 22 Buku Pegangan Mahasiswa
6. KLASIFIKASI SEMUA INFORMASI
Sistem Neuropsikiatri 23 Buku Pegangan Mahasiswa
7. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
View more...
Comments