Modul 4 Skenario 3, Berdebar-Debar

March 30, 2019 | Author: Faedil Ichsan Ciremai | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

palpitasi...

Description

MODUL 4 SKENARIO 3, BERDEBAR-DEBAR Di Susun Oleh Kelompok 6B Blok Kardiologi Fkultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

SKENARIO  Seorang menejer technologi informasi, laki-laki 40 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan sering berdebardebar sejak sebulan yang lalu. Dia menyatakan bahwa setiap melakukan kegiatan fisik seperti naik tangga dirumah dia menjadi cemas karena jantungnya berdenyut kencang tetapi tetap teratur. Rasa berdebar-debar biasanya berlangsung selama 20 menit dan disertai jari tangan gemetar dan berkeringat. Kadang-kadang terasa nyeri dada sebelah kiri sternum. Enam bulan lalu pernah dirawat di ICCU selama 5 hari karena kare na infark myocard inferior tanpa penyulit.



Dia keluar dari rumah sakit dengan anjuran minum obat aspirin dan statin Pada pemeriksaan fisis, penderita agak gemuk, nampak cemas, jari tangan tremor dan keringat banyak di daerah axilla. Denyut nadi 110/menit teratur, tekanan darah 155/95 mmHg, jantung kesan tidak membasar dan tidak terdengar kelainan bunyi jantung maupun bising jantung. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, CXR dalam batas normal dan EKG menunjukkan gelombang Q patologis di sadapan I, II, III,  AVF.

KATA SULIT  Berdebar-debar = Palpitasi adalah gejala didefinisikan sebagai kesadaran detak jantung dan digambarkan oleh pasien sebagai sensasi kurang menyenangkan dari denyut atau gerakan di dada dan / atau daerah sekitarnya. Sebagaian kesadaran ini menyebabkan individu untuk fokus pada detak jantung mereka, sifat detak jantung, baik dari segi dirasakan 'forcefulness' maupun laju detak jantungya



KALIMAT KUNCI  Laki-laki 40 tahun, keluhan berdebar-debar sejak sebulan lalu.



 Cemas saat menaiki tangga, jantung berdenyut cepat dan teratur, kurang lebih 20 menit



 Disertai jari tangan gemetar, berkeringat dan kadang nyeri dibawah sternum.



 5 bulan lalu dirawat di ICCU karena infark miocard inferior tanpa penyulit.



 Keluar dari ICCU dengan anjuran minum obat aspirin dan statin



 Pemfis; Nadi 110/menit teratur, TD 155/95 mmHg, jantung kesan tidak membesar, bunyi  jantung normal\



 Pemeriksaan lab dalam batas normal, EKG terdapat gambaran Q patologis pada sadapan I, II, III, AVF.



PERTANYAAN  Jelaskan Bagaimana Elektrofisiologi jantung normal dan abnormal!



 Jelaskan Patomekanisme palpitasi!



 Jelskan hubungan Palpitasi dengan gejala lain yang menyertai pasien pada scenario!



 Bagaimana hubungan aktivitas berlebih terhadap palpitasi?



 Hubungan riwayat penyakit terdahulu dengan palpitasi?



 Jelaskan langkah-langkah diagnosis penyakit berdasarkan skenario!



 Bagaimana penanganan awal terhadap keluhan palpitasi?



 Jelaskan Diferensial Diagnosis berdasarkan gejala pada scenario!



JELASKAN B AGAIMANA  ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG NORMAL DAN ABNORMAL !

 A BNORMAL

 Abnormal Automaticity Reentry Trigered activity 

JELASKAN P ATOMEKANISME PALPITASI!

Kardiologi dan Non kardiology

Kardiology : Kerusakan Jaringan akibat Infark, Iskemia, Gangguan Sistem Konduksi

Merangsang Saraf Simpatis Jantung

Peningkatan Denyut jantung dan disadari (PALPITASI)

Non Kardiology : Psikis,  Aktifitas Fisik, Hipertiroidis me

JELSKAN HUBUNGAN P ALPITASI DENGAN GEJALA LAIN YANG MENYERTAI PASIEN PADA  SCENARIO!

PALPITASI

Berhubungan Dengan

Tremor pada  jari tangan

Keringat Pada  jari tangan

Keringat Pada  Axilla

B AGAIMANA HUBUNGAN AKTIVITAS BERLEBIH TERHADAP PALPITASI ?

 Aktifitas Fisik

PALPITASI

 

Merangsang Saraf Simpatis

Pengeluaran Hormon noriphinephrin

Peningkatan kecepatan potensial di nodus SA 

Permaebilitas membran K+ & Ca+ meningkat

HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU DENGAN PALPITASI ?

Old infark miocard akut

PALPITASI

nekrosis  jaringan otot  jantung

saraf simpatis jantung mempercepat kontraksi ventrikel kiri sebagai kompensasi

otot jantung ventrikel kiri lemah dalam memompa darah keseluruh tubuh



CO

JELASKAN LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS PENYAKIT BERDASARKAN SKENARIO !  Anamnesia KELUHAN UTAMA, Keluhan Penyerta, Faktor Resiko Pemfis Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi Penunjang EKG, Radiologi, LAB

B AGAIMANA PENANGANAN AWAL TERHADAP KELUHAN PALPITASI ? 

 Palpitasi tanpa aritmia mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus.



 Palpitasi (aritmia) : 







pengurangan stres emosional dan fisik,  berhenti merokok, mengurangi kafein & alkohol.

Palpitasi menetap dan prematur contraction : 

obat-obatan => beta-blocker, memblokir efek dari adrenalin pada jantung, sehingga mengurangi premature contraction.

JELASKAN DIFERENSIAL  DIAGNOSIS BERDASARKAN GEJALA PADA SCENARIO ! 

Takikardi supraventrikular perubahan laju jantung yang mendadak(150x/mnt 250)



Elektrofisiologi : Gangguan pembentukan rangsang Gangguan konduksi Gangguan pembentukan dan konduksi rangsangan

MEKANISME TSV a. Otomatisasi (automaticity) b. Reentry

K LASIFIKASI  Takikardi atrium primer



 Atrioventricular re-entry tachycardia (AVRT)



 Atrioventricular nodal reentry tachycardia (AVNRT)



ETIOLOGI  A. Idiopatik,



 B. Sindrom Wolf Parkinson White (WPW)



 C. Beberapa penyakit jantung bawaan



GEJALA KLINIK  

rasa berdebar, perasaan tidak enak



palpitasi, lightheadness,

 mudah lelah, hoyong,



 nyeri dada, nafas pendek



 penurunan kesadaran.

 

nyeri kepala, rasa tidak enak di Tenggorokan

DIAGNOSIS  

Akut: pucat, gelisah, takipneu dan sukar minum Denyut jantung : 180-300 kali/menit (mungkin sulit dihitung)

 Terjadi gagal jantung (bila dalam 24 jam tidak membaik)



 Ekg

 

Pemeriksaan esophageal electrophysiology.

PENATALAKSANAAN  Farmakologi :





  Pemberian adenosin.



  Verapamil



  Digoksin



  Propanolol

 Non Farmakologi :







 Ablasi kateter Pacu jantung dan terapi bedah

 A TRIAL FIBRILASI  gangguan irama jantung tersering dengan insiden yang makin meningkat seiring bertambahnya usia



KLASIFIKASI  AF paroksismal



 AF persisten



 AF permanen



P ATOGENESIS FIBRILASI  A TRIUM  Trigger (pencetus) => depolarisasi prematur (v. pulmonalis) => impuls mengacukan proses depolarisasi atrium melalui mekanisme re entry => fibrilasi atrium => tidak terbentuk gel. P pada EKG



DIAGNOSIS  Pemeriksaan elektro-kardiografi



 Pemeriksaan TSH diperlukan untuk mengetahui adanya hipertiroidisme



 Pemeriksaan foto toraks



TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF