Modul 4 [Berat Isi Dan Rongga Udara Agregat Kasar]
November 7, 2018 | Author: Moh Ardan Makarim Corny | Category: N/A
Short Description
Laporan Praktikum Properti Material, Berat Isi dan Rongga Udara Agregat Kasar. Laboratorium Struktur dan Material De...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL
MODUL III PEMERIKSAAN BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT KASAR
KELOMPOK 9 :
Dickson Jingga
1006758275
Erlangga Rizki Fauzi
1006758294
Joscelind
1006674225
Muhammad Bagus Prasetyo
1006659741
Putri Marastuti
1006771245
Riyadh
1006771270
Waktu Praktikum
: 22 Oktober 2011
Asisten Praktikum
: Sella Adinda Cesar
PJ Modul
:
Tanggal Disetujui
:
Nilai
:
Paraf
:
LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2011
PEMERIKSAAN BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT KASAR
A. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk menentukan berat isi dan ronnga udara dalam agregat kasar.
B. PERALATAN •
Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh
•
Talam
•
Tongkat pemadat diameter 15 mm
•
Mistar perata
•
Wadah Baja
C. BENDA UJI Memasukkan contoh agregat ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas ͦ wadah. Mengeringkan dalam oven dengan suhu [110±5]C sampai berat tetap
D. PROSEDUR •
Berat Isi Lepas 1.
Menimbang dan mencatat berat wadah [w1].
2.
Memasukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan
butir-butir dari ketinggian maksimum 5 cm diatas wadah dengan menggunakan sekop atau sendok sampai penuh.
•
3.
Meratakan permukaaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
4.
Menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji [w2].
5.
Menghitung berat benda uji [w3=w2-w1]
Berat isi pada agregat kas ar dengan cara penusukkan 1.
Menimbang dan mencatat berat wadah [w1].
2.
Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal.
Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secar merata.
•
3.
Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata
4.
Menimbang dan mencata berat wadah serta berat benda uji [w2].
5.
Menghitung berat benda uji [w3=w2-w1]
Berat isi pada agregat kasar dengan cara penggoyangan 1.
Menimbang dan mencatat berat wadah [w1].
2.
Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis sama tebal
3.
Memadatkan setiap lapisan dengan cara mengoyang-goyangkan wadah
seperti berikut: a. Meletakkan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar, angkatlah salah satu sisinya kira-kira setinggi 5 cm kemudian lepaskan. b. Mengulangi hal ini pada sisi yang berlawanan. Memadatkan lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi.
E.
4.
Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata
5.
Menimbang dan mencata berat wadah serta berat benda uji [w2].
6.
Menghitung berat benda uji [w3=w2-w1]
DATA PRAKTIKUM
Berat wadah
: 5089 gr
Berat wadah+air
: 14361 gr
Berat air
: 9272 gr
Volume wadah
: 9272 liter
Berat wadah+agregat kasar
: 18,4 kg
Berat agregat kasar w1
: 13,3 kg
Berat wadah+agregat kasar (penusukkan)
: 19 kg
Berat agregat kasar (penusukkan) w2
: 13,9 kg
Berat wadah+agregat kasar (penggoyangan) : 19,5 kg Berat agregat kasar (penggoyangan) w3
F.
PERHITUNGAN
Berat Isi Agregat = B = w/V kg/dm³
: 14,4 kg
Rongga Udara = (AxW)-B/(AxW) x 100%
G.
PENGOLAHAN DATA
Berat Isi Agregat = B = w1/V kg/dm³ = 13,3/ 9,272 = 1,43 kg/dm³ Rongga Udara = (AxW)-B/(AxW) x 100% = (2,51x0,65)-1,43/(2,51x0,65) x 100% = 75,5%
Berat Isi Agregat (penusukkan) = B = w2/V kg/dm³ = 13,9/ 9,272 = 1,50 kg/dm³ Rongga Udara (penusukkan) = (AxW)-B/(AxW) x 100% = (2,51x0,65)-1,50/(2,51x0,65) x 100% = 71,2%
Berat Isi Agregat (penggoyangan) = B = w3/V kg/dm³ = 14,4/9,272 = 1,55 kg/dm³ Rongga Udara (penggoyangan) = (AxW)-B/(AxW) x 100% = (2,51x0,65)-1,55/(2,51x0,65) x 100% = 68,1%
H. ANALISA 1. Analisa Praktikum Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Material. Pertama mengambil agregat kasar sampai memenuhi talam lalu diletakkan di oven untuk mendapatkan berat tetap. Setelah itu menimbang agregat kasar yang sudah dipanaskan di oven. Lalu timbang berat wadah yang digunakan. Setelah itu
mengisi wadah dengan agregat kasar sampai memenuhi wadah. Lau menimbang berat wadah ditambah dengan agregat kasar. Setelah itu mengosongkan wadah, lalu megisi wadah sampai memenuhi sepertiga wadah dan menusuk dengan agregat dengan tongkat. Tujuan dari penusukan ini adalah agar rongga udara yang terdapat didalm agregat semakin mengecil. Penusukan dilakukan sebanyak 25 kali dengan merata di setiap permukaan. Lalu mengisi wadah lagi sampai memenuhi 2/3 wadah dan melakukan penusukkan kembali. Setekah itu mengisi wadah sampai penuh dan melakukan penusukkan lagi. Setelah itu menimbang wadah ditambah denga agregat kasar. Setelah dengan cara penusukkan, dilakukan dengan cara penggoyangan. Pertama kosongkan wadah. Lalu isi wadah dengan agregat sampai memenuhi sepertiga wadah. Lakukan penggoyangan wadah dengan cara mengangkat salah satu sisi wadah setinggi kira-kira 5 cm dan jatuhkan. Lakukan pada sisi satu lagi dengan cara yang sama dan setiap sisi dilakukan sebanyak 25 kali. Setelah itu isi lagi wadah sampai memenuhi 2/3 wadah dan lakukan dengan cara penggoyangan. Dan lakukan hal yang sama dengan wadah terisi penuh oleh agregat. Dan menimbang hasilnya.
2. Analisa Hasil Setelah melakukan penimbangan didapatkan bahwa berat wadah saat dilakukan dengan cara penggoyangan lebih berat daripada dengan cara penusukkan dan cara biasa. Hal itu disebabkan bahwa wadah yang diisi dengan agregat lalu digoyangkan telah memiliki rongga udara yang sedikit sehingga agregat-agregat kasar yang masuk bias lebih banyak. Lalu mengiisi wadah dan dilakukan penusukkan lebih berat daripada pengisiian wadah secar biasa. Penusukkan dilakukan agar agregat yang masuk bias memadati rongga-rongga udara sehingga agregat yang masuk bias lebih banyak. Setelah itu kita menghitung berat isi agregat dengan persamaan B = w3/V (kg/dm³). lalu setelah mendapatkan berat isi agregat maka bias
didapatkan rongga udara yang terdapat didalam wadah dengan persamaan (AxW)-B/(AxW) x 100%.
3. Analisa Kesalahan Dalam praktikum kesalahan memang tidak dapat dihindari. Kesalahankesalahan yang dapat terjadi pada praktikum ini seperti saat melakukan penggoyangan dan penusukan saat wadah dimasuki oleh agregat. Saat wadaah terisi penuh oleh agregat penusukan dan penggoyangan bias membuat agregat berjatuhan keluar sehingga agregat dimasukkan kembali. Lalu penggunaan timbangan, saat melakukan pembacaan timbangan analog. Bisa saja terjadi kesalahan saat membaca posisi jarum yang berada di timbangan.
I.
KESIMPULAN Berat agregat kasar
= 13,3 kg
Rongga udara
= 75,5%
Berat agregat kasar (penusukkan)
= 13,9 kg
Rongga Udara (penusukkan)
= 71,2%
Berat agregat kasar (penggoyangan)
= 14,4 kg
Rongga Udara (penggoyangan)
= 68,1%
Jadi rongga udara yang lebih kecil didapatkan dengan cara penggoyangan
J.
REFERENSI
American Society for Testing and Materials. “Standars Test Method for Bulk Density (“Unit Weight”) and Voids in Aggregate”, No. ASM C 29/C 29 M – 97 (Reapproved 2003). Annual Book ASTM Standards, Vol 04.02 Badan Standarisasi Nasional. “Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat”, SNI 03-4804-1998
View more...
Comments