Modul 3 GT2013
October 17, 2017 | Author: Hylda Damayanti | Category: N/A
Short Description
Download Modul 3 GT2013...
Description
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 4
2013
Modul 3 Group Technology A. Tujuan: 1. Pembuatan struktur organisasi 2. Pembuatan template pabrik 3. Perhitungan OMH untuk plant yang terpisah 4. Perhitungan Ongkos produksi dan selling price 5. Analisis kelayakan investasi B. Prosedur 1. Pembuatan Sruktur Organisasi Struktur organisasi pada tahap GT ini menggunakan struktur organisasi yang telah dibuat pada tahap tradisional dengan beberapa penyesuaian, yaitu penambahan atau pengurangan jumlah operator dan karyawan karena bertambahnya jenis dan jumlah TT yang dibuat. Perubahan struktur organisasi secara keseluruhan termasuk mengubah struktur organisasi lama pada modul tradisional diperbolehkan jika dirasa perlu. Pada pabrik GT, struktur organisasi hanya terdiri dari jabatan-jabatan yang merupakan syarat minimal yang harus dipenuhi oleh pabrik agar dapat beroperasi, jabatan tersebut antara lain:
Jabatan penanggung jawab pabrik Jabatan personalia Jabatan keuangan pabrik Jabatan marketing perusahaan Jabatan operasional Jabatan pendukung pabrik (cleaning service, security) Jabatan lain yang dirasa perlu.
Perhatian: Jika perubahan struktur organisasi (tradisional) dilakukan, diharapkan rancangan kantor pada pabrik didahulukan dengan membuat ARC dan AAD. Jika tidak, maka pembuatan kantor tidak perlu membuat ARC dan AAD namun perubahan dalam kantor tidak boleh mengubah susunan kedekatan sesuai dengan output dari BLOCPLAN. Job description tidak perlu dibuat dalam modul ini. 2. Pembuatan Template Pabrik KK Sebelum membuat template perlu dihitung dahulu: o Luas kantor o Luas lantai bagian maintenance o Luas lantai pelayanan produksi, pabrik, dan personil pabrik Ketentuan umum: • Pembuatan template dilakukan tanpa membuat ARC, ARD dan AAD terlebih dahulu. • Skala template adalah 1:200. Page 1 of 4
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 4 •
•
2013
Tembok pembatas ruangan dan pagar luar pabrik Ambil dari stencil Visio: (shapes-building plan-…). Penggunaan jenisnya bebas sesuai kebutuhan. Aksesoris lain Gerbang, taman,asrama pegawai, kolam, tempat parkir, dll bebas. Dibuat seindah dan sekreatif mungkin serta memungkinkan alur kendaraan dalam lingkungan pabrik yang logis.
•
Dasar pembuatan template dibebaskan kepada masing-masing kelompok, namun diharapkan tiap kelompok memanfaatkan pengalaman pada modul tradisional dan feed back asisten sewaktu presentasi.
• • •
Rancangan kantor pabrik KK disesuaikan dengan rancangan pabrik tradisional. Setiap pabrik harus memiliki sarana pelayanan pabrik. Pabrik KK dirancang sesuai dengan alternatif tata letak terbaik yang sudah dipilih ditambah dengan kantor dan sarana pelayanan pabrik.
3. Perhitungan OMH Antar Plant Untuk template yang memiliki plant terpisah, ditambahkan OMH Antar Plant. OMH Antar Plant ini dihitung secara manual dengan metode Rectilinear. (Tabel Terlampir) 4. Perhitungan Ongkos Produksi dan Penentuan Selling Price a) Production Cost Production Cost di modul 3 GT sama dengan modul tradisional. a. Investasi Dengan tambahan harga conveyor per meter = Rp 5.000.000,b. Depresiasi: penghitungan nilai depresiasi menggunakan metode Straight Line. c. Amortisasi: Biaya atas merk dagang dan paten penelitian produk. Diasumsikan mulai muncul pada tahun ke-6 sebesar 10% dari depresiasi. d. Interest: bunga pinjaman, diasumsikan Rp. 0,- karena menggunakan modal investor 100% e. Inventory value f.
Salaries and wages
g. Required investment -
Nilai investment pada tahun ke-0 adalah:
Capital investment
Working capital untuk keperluan pengeluaran pabrik pada bulan pertama
Other expenses h. Annual administration overhead i.
j.
Annual expenses Terdapat biaya pengoperasian conveyor yang dioperasikan dengan listrik. Daya listrik conveyor sebesar 0.5 kWh/meter. Harga listrik per kWh sama dengan modul 7 tradisional. Production cost per year
Page 2 of 4
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 4
2013
b) Selling Price a. Menghitung Biaya Produksi tiap subassembly Untuk menghitung biaya produksi produk TT1, TT2, dan TT3 digunakan cara yang sama seperti pada penentuan biaya produksi di modul 7 tradisional, yaitu dengan menghitung proporsi waktu proses setiap part terhadap waktu proses keseluruhan produk. •
Menentukan production unit cost per jam
• •
Waktu proses = waktu fabrikasi + waktu prefabrikasi Biaya produksi per part TT1, TT2, dan TT3 diperoleh dengan cara memproporsikan jumlah dan waktu proses part terhadap production unit cost per jam. Rumus proporsi :
Biaya produksi per part dihitung dengan: •
Dari hasil penghitungan biaya produksi tiap part kemudian dihitung biaya produksi untuk setiap TT (untuk TT1 ditambah dengan biaya assembly).
b. Selling price hasil produksi o Produk TT1 Selling price TT1 ditentukan dengan menggunakan statistik. Diberikan data harga berbanding persen jumlah produk terjual dari perusahaan 5 perusahaan kompetitor yang serupa selama 48 periode. (Data Terlampir) Data penjualan untuk tiap kompetitor terlebih dahulu dicari nilai meannya, kemudian di plotkan untuk mencari hubungan antara harga dengan penjualan. Dari hubungan ini dapat ditentukan selling price untuk produksi. Selling price minimal dalam kelipatan Rp. 1.000,-. o
Produk TT2 dan TT3 Produk TT2 dan produk merupakan produk pesanan (seluruh produknya dijual sesuai demand) dengan harga konstan masing-masing Rp. 70.000,-.
5. Analisis Kelayakan Investasi - Pembuatan AKI pada modul GT sebagian besar sama dengan modul tradisional. Yang membedakan hanyalah jumlah produk yang terjual dan penghitungan pajak. - Gunakan tabel K dan tabel L untuk membantu menghitung proyeksi penjualan. - Gunakan tabel M untuk membantu menghitung nilai setelah pajak. - Ketentuan: o Jumlah produk terjual didapat dengan men-generate data random dari distribusi penjualan produk kompetitor, dimana distribusinya dicari terlebih dahulu dan diganti nilai meannya sesuai dengan nilai % produk terjual yang didapat dari kurva harga vs % produk terjual. (% penjualan produk tidak boleh lebih dari 100%). o Produk yang tidak terjual diobral di akhir tahun sebesar harga produksi, namun dibulatkan kebawah dengan kelipatan Rp 1.000,-. o Pembangunan plant selama 1 tahun, berdasarkan fungsi luas lahan. Semakin luas Page 3 of 4
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 4
2013
lahan maka pembangunan diasumsikan akan semakin lama. Ketentuannya adalah dalam 1 tahun dapat membangun plant seluas 12.000 m2 (Ket: Waktu pembangunan minimum 1 tahun). Jadi dalam perhitungan analisis kelayakan investasi (untuk memudahkan) dilakukan pembulatan ke bawah dari waktu pembangunan plant. Kegiatan produksi baru dimulai setelah plant selesai dibangun.
o
Kemudian waktu pembangunan plant tersebut di-round down sehingga dapat diketahui besarnya fraksi.
- Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan menggunakan 3 buah metode yaitu NPV, IRR dan payback period dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : o Suku bunga (i) disesuaikan dengan suku bunga Bank Indonesia (SBI). SBI 2013 = 7,50%. o Periode Analisis 10 tahun. 6. Tambahan Disediakan tabel untuk pengerjaan analisis kelayakan investasi yang diberikan oleh asisten. Tabel yang tidak diberi warna abu-abu adalah tabel baru sebagai petunjuk pengerjaan. 7. Pengumpulan Tugas Tugas dikumpulkan Senin, 25 November 2013 di LSP ITB.
Page 4 of 4
View more...
Comments