MODUL 2

April 27, 2019 | Author: ShivaFridaVincia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

laporan awal...

Description

MODUL 2 FAKTOR KOROSI 1. Resistivita Resistivitas s Tanah 1.1 Tujuan Untuk Untuk menge mengetah tahui ui prinsi prinsip p

penguk pengukur uran an resis resistiv tivita itas s

tanah dan air serta aplikasinya. 1.2 • • • • • •

1.3

Alat dan Bahan Alat ukur soil resistivity Soilbox  Soilpin  Tanah  Tanah lembab  Tanah  Tanah kering kering Air danau Skea Ke!ja

Gambar 2.1 Skema kerja metode Wenner 4 Pin

Gambar 2.2 Skema kerja rangkaian metode Soil box 

1."

Dasa! Te#!i Dalam aplikasinya, kondisi lingkungan (dalam hal ini

tanah) dapat menjadi aspek yang mempengaruhi fenomena

korosi pada logam, baik akibat adanya dua logam yang berbeda dalam jarak yang dekat maupun korosi pada satu logam saja. Aspek yang dapat mempengaruhi tersebut secara spesik

adalah

resistivitas

tanah.

!esistivitas

tanah

merupakan parameter penting untuk mendesain sistem grounding. "eperti kita ketahui, resistivitas tanah dapat mempengaruhi

desain

dari

sistem

proteksi

katodik.

!esistivitas tanah tergantung pada kondisi tanah yang biasanya memiliki ketahanan yang berbeda. "ebagai contoh, resistivitas clay  berbeda dari pasir karena

clay memiliki

kandungan air

yang lebih

tinggi

sehingga dengan kata lain kelembaban clay akan jauh lebih tinggi dari pasir. "etiap jenis tanah memiliki kelembaban dan kandungan

kimia

yang

berbeda#beda,

hal

inilah

yang

membuat resistivitas tanah berbeda#beda. $anyak faktor yang

memepengaruhi

nilai

resistivitas

antara

lain%

homogenitas tiap tanah, kandungan mineral logam, porositas, permeabilitas, suhu, dan umur geologi tanah. &engukuran resistivitas

tanah

merupakan

langkah

a'al

sebelum

merancang proteksi katodik (misalnya anoda korban) untuk memilih anoda yang cocok. "eperti kita ketahui, konduktor

yang

resistansi   adalah

berla'anan

dengan

arus

sifat sebuah listrik

ketika

tegangan diberikan. "atuan yang dimiliki resistansi adalah hm () dan persamaan mendasar dari *ukum hm dapat ditulis sebagai% $%I&R di mana $ adalah beda potensial di konduktor (volt)+ I adalah arus yang mengalir melalui konduktor (Ampere)+ dan R adalah resistansi konduktor (hm).

Untuk pengertian yang lebih sederhana, resistansi dapat juga dikatakan sebagai hambatan. "ehingga semakin rendah resistansi, semakin baik sifat sebuah konduktor, karena semakin mudahnya arus listrik dapat mengalir, demikian pula resistivitas. adalah

Resistivitas

sifat

dari

material

berupa

kemampuan untuk menahan arus listrik. "emakin rendah resistivitas,

semakin

baik

material

berperilaku

sebagai

konduktor.

"atuan

yang

dimiliki

resistivitas

adalah

hm.meter (m). *ambatan (resistansi) dari nilai resistivitas dapat diukur dengan persamaan ini% R%

 ρ L  A

di mana adalah resistivitas bahan konduktor (m)+ L  adalah panjang konduktor (m)+ dan A adalah luas cross section (m).  Terdapat

beberapa

metode

untuk

mengukur

resistivitas tanah, seperti -enner  &in, "chlumberger Array, dan Driven !od (/ &in). Dalam praktikum ini metode yang digunakan

adalah

metode

-enner



&in.

0eunggulan

dari metode ini adalah memiliki tingkat ketelitian dalam pembacaan tegangan relatif besar dikarenakan letak dari elektroda tegangan relatif lebih dekat dengan elektroda arus. "ehingga

tidak

memerlukan

multimeter

yang

memiliki

ketelitian yang tinggi cukup dengan multimeter yang memiliki impedansi yang relative lebih kecil. Untuk menghitung nilai resistivitas

dengan

-enner

Array,

persamaan di ba'ah ini% '%2(aR

kita

menggunakan

di mana ' 1 resistivitas (m)+ a 1 jarak antar pin (m)+ dan R 1 resistansi yang terukur (). !esistivitas tanah sangat berpengaruh terhadap korosi pipa logam yang terletak dalam tanah. "eperti diketahui, penyebab utama terjadinya proses korosi adalah adanya arus yang mengalir karena perbedaan potensial. !esistivitas tanah yang rendah akan membuat arus lebih mudah mengalir sehingga proses korosi semakin mudah terjadi.

2etode resistivity memiliki beberapa kelebihan yaitu bersifat tidak merusak lingkungan, pengoperasian mudah dan cepat,

biayanya

murah,

dan

dapat

mengidentikasi

kedalaman sampai beberapa meter sehingga banyak dipakai dalam

survei

lingkungan

di

antaranya

adalah

untuk

menentukan stabilitas lereng, survei daerah ra'an longsor, dan investigasi pergerakan tanah (mass movement ). Dalam aplikasinya, untuk proteksi

katodik

mengurangi maka

dapat

resistivitas

tanah

dalam

digunakan

backfll  pada

lingkungan. ackfll ini dapat menggunakan tanah seperti gypsum dan bentonite.

1.)

*!#sedu! Ke!ja +Fl#,-ha!t

2emasukkan keempat pin ketanah dengan kedalaman /3cm diba'ah tanah 4 jarak antar pin 533 cm

2enghubungkan kabel dan pin

0abel hitam ke pin ketiga dan kabel hijau ke pin terakhir

2engukur dan melihat besar hambatan pada resistivity

1./

0abel merah ke pin a'al, kabel biru pin ke dua,

o

Re0e!ensi 2odul &raktikum 0orosi 356 &anissod, !n t"e #$ectiveness !% 2& #lectrical 'nversion

o

(esult )n )gricultural *ase Study+ 335. *ack, Geop"ysics %or slope stability . 7ol 5, issue , pp

o

/#8, 333.

2. 0ek Metalu!i 2.1 Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur potensial korosi berbagai logam dengan perlakuan berbeda pada lingkungan 9a:l

/,;<

serta

memahami

pengaruh

efek

metalurgi

terhadap sifat korosinya dan membandingkannya. 2.2 • • • • • •

2.3

Alat dan Bahan =lektoda standard Ag>Ag:l ?arutan 9a:l /,;< 2ultitester 0abel $eaker glass ?ogam baja karbon% a. *asil @uench b. *asil anil c. *asil cold 'ork d. Daerah *A ,-eat )$ected one/ Skea Ke!ja

Gambar 2.0 Skema pengukuran potensial korosi

2."

Dasa! Te#!i &otensial korosi

suatu

logam

dalam

lingkungan

tertentu akan bervariasi untuk logam sejenis tetapi memiliki perlakuan yang berbeda dan menghasilkan potensial yang berbeda pula. Tidak semua logam mudah untuk beroksidasi menjadi ion dan elektron. &otensial elektroda dari semua

logam hasil perlakuan dibandingkan terhadap elektroda standar. &otensial korosi tiap logam yang berbeda#beda ini menghasilkan deret perbandingan potensial untuk satu jenis logam untuk menentukan logam hasil perlakuanmana yang lebih mudah tereduksi (noble) dan

yang lebih

mudah

teroksidasi (active). &otensial yang berbeda#beda dalam suatu logam yang sama dapat dipengaruhi oleh aspek metalurginya. Aspek metalurgi yang mempengaruhi bisa berupa besar butir, batas butir, fasa, dan perlakuan metalurgi seperti pengelasan, pemanasan, serta pengubahan bentuk. $atas butir memiliki energi yang besar yang menunjukkan bah'a ketahanan

korosinya

rendah.

&erbedaan

fasa

dan

mikrostruktur dalam suatu logam juga dapat menimbulkan adanya perbedaan potensial antar fasa. *old ork   atau pengerjaan dingin dan perlakuan panas yang dilakukan pada suatu logam dapat mengubah dimensi butir sehingga besar atau kecil butir dari logam akan mempengaruhi ketahanan korosinya. &erlakuan pengelasan juga dapat berpengaruh, daerah las yang paling rentan terhadap korosi adalah pada bagian -eat )$ected one (*A). *al ini dikarenakan daerah tersebut terjadi tegangan sisa akibat pemanasan las serta perubahan struktur mikro akibat pemanasan. "erangan korosi pada daerah *A ini hampir / kali lebih cepat laju korosinya dari pada logam induk yang digunakan.Unsur paduan yang bersegregasi

di batas

butir

ketahanan korosi suatu logam.

juga dapat

mempengaruhi

2.)

*!#sedu! Ke!ja +Fl#,-ha!t

2engisi sel percobaan dengan 9a:l /.;<

2encelupkan elektroda logam

2elakukan pengukuran potensial korosi masing#masing logam

2encatat hasil pengukuran

2./ o

o

2enyusun rangkaian seperti skema kerja

Re0e!ensi 2odul &raktikum 0orosi 356 *eri -ibo'o, 2.T.  ))3'S) #5!&# 3)P'S) ()'G P)&) P#*#G)-) 6!(!S' &)#()- -). 336.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF