Modul 1 Blok 6 Kelompok Dhiyah
July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Modul 1 Blok 6 Kelompok Dhiyah...
Description
Tutor 12 •
Destiya Ulfah Riany / 1410018
•
Devi Latifah / 1510031
•
Vinny Shanthia Kartono / 1510046
•
•
Aniela Crescentia / 1510047 Brandon Hansel / 1510081
•
Fhadiyyah Suriyandi / 1510102
•
Ambar Fitriani Hartono / 1510116
•
Muthia Larasati / 1510138
•
Fadilah Medina / 1510146
•
Aditya Wisnu / 1310197
Terminologi
•
Dyspnoea
Keadaan dimana seseorang s eseorang mengalami kesulitan untuk bernapas sehingga napasnya menjadi pendek atau disebut sesak napas. •
Palpitasi Perasaan berdebar debar atau denyut jantung tidak teratur yang sifatnya subjektif. •
Malaise Perasaan umum tidak sehat, tidak nyaman, lesu atau tidak enak badan. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. elsevier.
•
Koilonikia atau spoon nail (kuku sendok) Suatu kelainan dimana
kuku menjadi lebih rapuh, bergariskuku garis vertikal dan lempeng kuku kehilangan kecembungan normalnya sehingga berubah menjadi cekung seperti sendok. •
Eritropoisis
Proses pembentukan sel-sel darah merah ( eritrosit ) dari stem cell di sumsum tulang yang diatur oleh hormon eritropoietin dari ginjal, akibat adanya tekanan oksigen yang berkurang dalam darah. http://medical-dictionary.thefreedictionary.com
Anisopoikilositosis Adanya eritrosit dengan bentuk yang bervariasi dan ukuran yang abnormal dalam tubuh. Hipokrom Suatu keadaan dimana warna eritrosit lebih pudar/lebih pucat (bagian pucat eritrositnya lebih dari 1/3 diameter eritrosit). Biasanya terjadi pada penurunan kadar hemoglobin, Anemia defesiensi fe, Anemia sideroblasti, Penyakit menahun (mis. Gagal gunjal kronik), dan Talasemia dan Hb-pati (C dan E).
http://medicaldictionary.thefreedictionary.com
Pencil cell
Disebut juga cigar cell (sel cerutu) adalah suatu kelainan kelain an dimana sel darah merah berbentuk silindris s ilindris sehingga tampak seperti pensil. Ditemukan pada elliptositosis herediter, herediter, anemia defisiensi besi, sickle cell anemia, thalasemia dan hemolitik desease.
https://www.scribd.com/doc/135 128535/POIKILOSITOSIS-doc
Tear Drop cell c ell
Disebut juga Dacryocytes adalah suatu kelainan dimana sel darah merah memperlihatkan tonjolan sitoplasma yang mirip ekor sehingga bentuknya tampak seperti tetesan air atau buah pear. Ditemukan pada thalasemia, anemia megaloblastik, Myelofibrosis, Hemopoesis ekstramedullar.
https://www.scribd.com/doc/135128535/POIK
ILOSITOSIS doc
Target cell Keadaan dimana eritrosit dengan permukaan luas, bundar, tengahnya menonjol sehingga tampak lebih gelap dikelilingi daerah pucat, tepi sel terjadi penumpukan dan warna Hb seperti topi meksiko. Dapat ditemukan ditemuk an pada thalasemia, penyakit hati kronik, Hb-pati
dan Pasca splenektomi.
https://www.scribd.com/doc/135128535/POIK
ILOSITOSIS doc
Sintesis Hemoglobin
Guyton & Hall. 2014. Buk Guyton Buku u Ajar Fisi Fisiologi ologi Kedokte Ked okteran. ran. Edi Edisi si 12
Guyton & Hall. 201 Guyton 2014. 4. Buku Ajar Fisio Fisiologi logi Kedo Kedokter kteran. an. Edis Ed isii 12
Pembetukan Pembetuk an dan perkembangan eritrosit
•
Organ hematopoietic
-Kelenjar getah bening -Limpa -Timus -Gaster -Hepar
•
Faktor Faktor yang yang mempengaruhi : –
Hormon eritopoeitin
–
Kadar oksigen rendah
–
Mineral ( Fe, Cu, Co)
–
Asam Folat
–
Vitamin B12
SEL PROGENITOR
Progenitor mieloid yang paling dini, mampu membentuk Progenitor granulosit, eritroblas, monosit dan megakariosit megakariosit diberi nama CFUGEMM (CFU-Colony Forming Unit). Progenitor yang lebih matang dan khusus dinamakan CFUGM (granulosit dan monosit), CFUEO(eosinofil),CFUe(eritroid) CFUEO(eosinofil),CFUe(eritroid) dan CFUmeg(megakariosit), BFUe (burst forming unit, eritroid) merupakan progenitor progenitor eritroid yang lebih dini daripada CFUe
http://dokumen.ti ps/documents/maturasi-sel-darah.html http://www.scribd.com/doc/134933960
Sitologi Eritrosit
•
•
Bentuk sel bulat, deng dengan an bagian tengah bikonkaf / cekung Ukuran : –
–
–
–
•
Diameter 6-8 mili mikro Tebal ditepi 2 mikro, ditengah 1 mikro Volume rata-rata 87 mikro3 2
Luas permukaan rata-rata 28 mikro
Terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas permeabilit as tinggi. Membr Membran an ini elastis dan flexible.
http://www.eclinpath.com/hemat ology/morphologic-features/red-bloo res/red-blooddhttp://www.eclinpath.com/hematology/morphologic-featu cells/normal-erythrocytes/ http://www.scribd.com/doc/1349 33960/Sitologi-Sel-Darah-Merah#scribd erah#scribd ://www.scribd.com/doc/134933960/Sitologi-Sel-Darah-M
•
•
Tidak memiliki inti dan organel sel.
•
Warna sitoplasma asidofil. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin
•
Jumlah :
4,2 – 5,6 juta / ml3 3,8 – 5,0 juta / ml3
Biokimia Eritrosit •
2/3 ter terdiri diri dari dari air
•
Sisany Sisanya a -> bahan terlarut dalam plasma e eritrosit ritrosit (Hb, enzim carbonic anhydrase, fosfolipid, cerebrosida, kolesterol, enzim-enzim katalase)
•
Hb 90-95% dari bahan padat padat yang yang mengisi
•
eritrosit Setiap 34 gr Hb/100 m mll eritrosit eritrosit
•
0,5-1% masa eritrosit terdiri terdiri dari nukleoprotein
•
ATP yang disintesis dari glikolisis membantu eritrosit untuk mempertahankan bentuk bikonkaf
Fisiologi Eritrosit •
Mengangkut O2 ke jaringan
•
Mengangkut CO2 CO2 k ke e paru-paru dalam bentuk
•
ion bikarbonat Buffer asam basa
Metabolisme besi Yang berhubungan dengan pertumhuhan dan perkembangan eritrosit
Anemia & Anemia Defisiensi Besi
Definisi •
Anemia ↓ jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsi untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carrying capacity).
•
ADB anemia yang timbul akibat (-) penyediaan besi untuk eritropoesis.
Insidensi (Anemia) Gambaran Prev Prevalensi alensi Anemia di Dunia (dikutip dari De Maeyer EM,et al,1989)
Lokasi Negara Maju Negara Berkembang Dunia
Anak 0-4 th
Anak 5-12 th
12%
7%
51% 43%
Wanita 15-49 th
Wanita Hamil
3%
14%
11%
46%
26%
59%
47%
37%
18%
51%
35%
Laki Dewasa
Untuk Indonesia , Husaini dkk memberikan gambaran gambaran prevalensi anemia pada tahun 1989 (bali)
Anak Prasekolah
30-40%
Anak Usia Sekolah
25-35%
Perempuan Dewasa tidak Hamil
30-40%
Perempuan Hamil
50-70%
Laki-laki Dewasa
20-30%
Pekerjaan berpenghasilan rendah
30-40%
Etiologi (Anemia) •
•
•
Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang Kehilangan darah darah k keluar eluar tubuh (perdarahan) (perdarahan) Proses penghancuran eritrosit eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)
Kalsifikasi Kalsifik asi (Anemia) Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis
Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang 1. Kek Kekurang urangan an bahan esensial pembentu pembentuk k eritrosit : - Anemia defisiensi besi
Anemia akibat hemoragi Anemia pasca perdarahan akut
- Anemia defisiensi asam folat - Anemia defisiensi vitamin B12 2. Ganggu Gangguan an penggun penggunaan aan (utilisasi) (utilisasi) besi : - Anemia akibat penyakit Kronik - Anemia sideroblastik 3. Ke Kerusak rusakan an sumsum sumsum tulang tulang : - Anemia aplastik - Anemia mieloplastik - Anemia pada ke keganasan ganasan hematologi hematologi - Anemia diseritropoietik - Anemia pada sindrom mielodisplas mielodisplastik tik - Anemia akibat kekurangan eritropoietin :
Anemia akibat perdarahan kronik
anemia pada gagal ginjal kronik
Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis
Anemia Hemolitik 1. Anemia hemolitik intr intrakorp akorpuskular uskular : - Gangguan membran eritrosit (membranopati ) - Gangguan enzim eritrosit (enzimopati) : Anemia akibat defisiensi G6PD - Gangguan hemoglobin (hemoglobinopa (hemoglobinopati) ti) - Thalassemia - Hemoglobinopati struktural : HbS,HbE,dll 2. Anemia hemolitik ekstr ekstrakor akorpuskule puskuler: r: - Anemia hemolitik Autoimun - Anemia hemolitik mikroagiopatik - Lain - lain
Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang kompleks
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi
Anemia Hipokromik Mikrositer
Anemia Normokromik Normositer
Anemia Makrositer
Anemi An emia a Defis Defisien iensi si Bes Besii
Anemi Anemia a Pasc asca a Perdar erdaraha ahan n a. Ben Bentuk tuk Megalobl Megaloblasti astik k: Akut - Anemia Defisiensi Asam folat - Anemia Defisiensi B12. termasuk anemia pernisiosa
Thal Th alas asse semi mia a Majo Majorr
Anem emia ia Apla Aplassti tik k
b. Ben entu tuk k no nonn-Me Meg gal alo obla lassti tik k: - Anemia pada Penyakit hati kronik - Anemia pada Hipotiroidisme - Anemia pada Sindrom mielodisplastik
Anemia Akibat Penyakit Kronik
Anemia Hemolitik didapat
Anem An emia ia Si Side dero robl blas asti tik k
An Anem emia ia pada pada Gaga Gagall Gi Ginj njal al Kronik Anemia akibat Penyakit Kronik Anemia pada Sindrom Mielodisplastik
Anemia pada Keganasan Hematologik
Kalsifikasi Kalsifik asi (ADB) • •
Deplesi besi (iron depleted state) state)
• •
Eritropoesis defisiensi besi ( iron deficient erythropoiesi erythropoiesis) s)
•
cadangan besi ↓ penyediaan besi untuk eritropoesis belum terg terganggu anggu
cadangan besi kosong Penyediaan besi untuk eritropoesis terganggu Belum timbul anemia secara laboratorik
•
Anemia defisiensi besi
•
Cadangan besi kosong Anemia defisiensi besi
Epidemiologi (ADB) Prevalensi Anemia Defisiensi Besi di Dunia
Afrika
Amerika Latin
Indonesia
Laki dewasa
6%
3%
16-50%
Wanita tak hamil
20%
17-21%
25-48%
Wanita hamil
60%
39-46%
46-92%
Etiologi (ADB) •
Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan perdarahan menahun dapat berasal dari : –
Saluran cerna : tukak pemakaian salisilat/OAINS, kankerpeptik, lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid dan infeksi cacing tambang. –
–
–
Saluran genitalia perempuan : menorrhagia / metrorhagia Salurah kemih : hematuria Saluran napas : hemoptoe
•
•
•
Faktor nutrisi Kebutuhan besi meningkat Gangguan absorpsi besi : gastrekt gastrektomi, omi, tropical tropical sprue / kolitis kronik
Daftar Pustak Pustaka a •
•
Bakta , I Made. 2014. 2014. Il Ilmu mu Pen enya yak kit Da Dala lam. m. Jakarta Pusat : InternaPublishing. Ilmu mu Pen enya yaki kit t ___________, dkk. 2014. Il Jakarta a Pusat : InternaPublishing Dalam. Jakart
Patogenesis, Patofisiologi, Manifestasi Klinis
Defisiensi Fe dapat terjadi karena: •
•
•
•
Kurangnya intake Fe Gangguan absorpsi Fe Kehilangan darah kronik Peningkatan kebutuhan gizi Fe yang tidak terpenu terpenuhi hi (saat hamil dan masa bayi)
Patogenesis Patogene sis Anemia Defisiensi Defisiensi Fe Defisiensi Fe
Ferritin serum ↓
Zat besi dalam serum dan sumsum tulang↓
Transferrin ↑
Gangguan pembentukan protein yang mengandung Fe
Gangguan eritrop eritropoiesis oiesis
Anemia
Patofisiologi Dyspnoe Hypoxia Fatigue dan malaise Aliran darah↓ darah↓
ANEMIA: kapasitas pengangkutan oksigen menurun
Palpitasi
Anemis pada bagian tubuh tertentu
Hypovolemia
Tekanan darah↓
Manife Man ifesta stasi si Kli Klinis nis Anemia Anemia AKUT: •
Pernapasan pendek dan palpitasi
•
Kegagalan fungsi organ
•
Syok
KRONIK: •
Pucat, lesu, lelah
•
Pengelihatan kabur
•
•
•
•
Conjunctiva dan lidah anemis Dengan hemolisis: kulit kekuningan Dengan eritropoiesis yang tidak efektif: kelebihan zat besi, gagal jantung, dan gagal endokrin Ap Apab abil ilaa pa para rah h da dan n kon onge geni nittal al:: pe pert rtum umbu buha han n te terh rham amba bat, t,
abnormalitas tulang karena hiperplasia sumsum tulang
Gambaran Klinis Klinis Anemia Defisi Defisiensi ensi Fe •
•
•
•
•
•
Spoo Sp oon n na naiils Pica Pada SADT: eritrosit tampak hipokromik mikrositer Kadar ferritin dan zat besi serum rendah Saturasi transferrin rendah Kadar eritropoientin meningkat
d an
Referensi •
•
•
•
Kumar V V,, Abbas A, Aster JJ,, Robbi Robbins ns S. S. Robbins Robbins Basic Pathology.. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders; Pathology 2013. http://emedicine.medscape.com/article/198475overview#a4 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC32807 76/ http://www.irondisorders.org/anemia-of-chronicdisease
Identifikasi Identifik asi masalah
Anamesis : Ny K, 24 tahun Buruh perkebunan karet dypsnoe (GK Anemia) KU : palpitasi (GK palpitasi (GK Anemia) dan dypsnoe (GK sejak 2 bulan trakhir Keluhan lain : pandangan pandangan sering berkunang-kunang berkunang-kunang (GK (GK Anemia) dan malaise (GK Anemia) sejak 6 bulan yang •
•
•
•
•
lalu. R. K Kebiasa ebiasaan an : kadang-kadan kadang-kadang g saat pergi bekerja bekerja pederita tidak memakai alas kaki (suspek anchylostoma), sehari-hari biasa minum teh (Faktor teh (Faktor risiko)(tannin menghambat penyerapan Fe non heme)
P. Fisik didapatkan : Keadaan umum : kesadaran kesadaran : compos mentis, tampak tampak sakit sedang. •
•
TV : –
– –
•
•
Tensi 100/60mmHg Hipotensi Nadi 100x/menit Respirasi 24x/menit
Kepala : muka agak pucat (anemia) pucat (anemia),, conjungtiva anemis (anemia) , anemis (anemia), dan dan papil lidah (anemia) , lidah anemis (anemia), atrofi(anemia) atrofi (anemia) Thorax : Auskultasi : bunyi jantung systolik systolik murmur grade 1 di ICS V 1 cm medial LMCS (anemia)
(anemia) dan Ekstremitas : kuku kuku tampak pucat pucat (anemia) berbentuk “spoon nails” (anemia defisiensi Fe) P.Lab Hb 7,7 g/dl Anemia Ht 23% Anemia Hitung jenis leukosit : 0/7 (eosinofilia,suspek •
• • •
•
anchylostoma)/5/59/26/5 (%) anchylostoma)/5/59/26/5 SADT : Eritr Eritrosit osit : Hipokr Hipokrom om anisopoikilositosis, (anemia def fe) fe),, ditemukan sebagian mikrosit mikrositer er (anemia pencil cells, targe targett cells,dan tear drop cells.
Dasar Diagnosis Anamnesis -palpitasi dan dyspnoe sejak 2 bulan lalu -pandangan berkunang-kunang -tidak memakai alas kaki saat pergi -sehari hari minum teh PF: -Hipotensi
-Kepala : muka agak pucat, conjungtiva anemis,lidah anemis, papil lidah atrofi. -Thorax : bunyi murmur grade 1 sistolik s istolik -Ekstemitas -Ekstemit as : kuku pucat dan ada spoon nail. Pemeriksaan Pemerik saan lab : -Hb rendah -Ht rendah -Eosinofilia
•
SADT: eritrosit : Hipokrom anisopoikilositosis
,sebagian mikrositer, pencil cells, target cells, teardrop teardr op cells.
Diagnosis Banding •
•
Anemia hipokrom mikrositer ec supek defisiensi Fe + suspek anchylostoma anchylostoma Anemia hipokrom mikrositer ec suspek penyakit peny akit kronis
Diagnosis Kerja Kerja •
Anemia hipokrom mikrositer ec supek defisiensi Fe + suspek anchylostoma anchylostoma
Pemeriksaan Penunjang
Serum Iron Serum iron mengukur banyak zat besi dalam darah. (Normal : 60-170 mcg/dL)
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003488.htm
TIBC TIBC melihat apakah kadar besi dalam tubuh berlebih atau kurang dalam darah. (Normal : 240-450 mcg/dL)
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003489.htm
Serum Feritin Feritin protein penyimpan zat besi. Serum ferritin mengukur tingkat feritin dalam darah. (Normal : pria 12-300 ng/mL, wanita 12150 ng/mL)
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003490.htm
Pemeriksaan Feses Pemeriksaan feses mengetahui ada tidaknya tidaknya telur cacing ataupun larva dalam feses.
https://www.academia.edu/7637001/Pemeriksaan_Tinja_Kualitatif_metode_Flotasi
Hitung Retikulosit Retikulosit sel eritrosit muda, berkembang dan matang di sumsum tulang merah. (Normal : 0,5 – 1,5 %)
https://www ://www.academia.edu/92308 .academia.edu/9230873/Menghitung_re 73/Menghitung_retikulosit tikulosit
Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Zat Besi
Medikamentosa 1. Peroral : tablet besi ferous glukonat, fumarat, dan suksinat (paling sering fer ferous ous suksinat krn murah) Dosis besi = 4-6 mg besi elemental/kgBB/hari. elemental/kgBB/hari. Konsumsi tablet tablet besi paling bagus = saat saat •
•
•
lambung kosong (di antar antara a 2ointestinal waktu makan). Apabila ada ad a gangguan gastrointes gastr tinal saat makan / segera setelah makan Suplemen diberikan 2-3 dosis sehari.
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/anemia-defisiensi-besi/
Medikamentosa 2. Parenter Parenteral al (utk pas pasien ien yg tidak dapat diberikan obat secara peroral peroral / ada gangguan pencernaan / kebutuhan besi blm tercukupi tercukupi lewat obat peroral) - Dekstra Dekstran n besi (50 mg b besi esi / ml) - Dosis : BB x kadar kadar Hb Hb yg yg diingink diinginkan an x 2,5
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/anemia-defisiensi-besi/
Medikamentosa Untuk
pengobatan cacing tambang :
Obat cacing yang menghancurkan parasit, seperti albendazzole seperti albenda ole dan dan mebendazole mebendazole Pengobatan Pengoba tan biasanya diberikan sekitar 1-3 hari
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
http://www.alodokter.com/anemia defisiensi besi/pengobatan/
Nonmedikamentosa 1. Meni Meningk ngkatk atkan an asupan asupan zat zat besi dari menu mak makanan anan Berikut ini daftar makanan dengan sumber zat besi yang baik: • •
• •
• • •
Hati ayam dan hati sapi. Kacang-kacangan seperti kacang hitam, kacang hijau, kacang merah. Tahu dan tempe. tempe. Makanan laut atau boga boga bahari seperti tiram, kerang kerang dan ikan. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Daging merah tanpa lemak. Buah kering seperti kismis dan aprikot
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
Nonmedikamentosa 2. Mengurangi makanan dan obat-obatan yg menghambat penyerapan zat besi •
• • • • • • • •
Berikut ini adalah daftar makanan makanan dan minuman minuman lain yang bisa menghambat penyerapan zat besi: Makanan dengan kandungan kalsium kandungan kalsium yang yang tinggi seperti susu dan yogurt Daun kemangi Daun seledri Daun mint Cokelat Kopi Buah-buah beri seperti stroberi dan bluberi Kacang kenari
Terdapat beberapa obat-obatan yang bisa mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh seperti antasida dan proton pump inhibitor (PPI) (PPI) yang mengobati sakit maag dan melancarkan sistem pencernaan.
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
3. Transfusi darah
-yang Transfusi pada kondisi anemia sangathanya beratdiberikan disertai infeksi yang dapat mempengaruhi respon terapi - Harus memperhatikan pula kondisi hipervolemia dan dilatasitransfusi jantung darah diberikan apabila Hb - Di RSCM, kurang kur ang dari 6 g g/dl /dl atau lebih dari 6 g/dl disertai lemah, gagal jantung, infeksi berat atau akan
menjalani operas operasi. i. http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/anemia-defisiensi-besi/
Pencegahan Komplikasi Prognosis
Pencegahan 1. Pe Pendidik ndidikan an kesehatan esehatan 2. Pember Pemberantasan antasan inf infeksi eksi cacing tambang 3. Supl Suplemen ementa tasi si besi 4. Fort Fortifik ifikasi asi bahan bahan makanan makanan denga dengan n besi
Komplikasi 1. Gangguan fungsi kognitif 2. Pe Penurunan nurunan daya daya tahan tubuh 3. Tumbuh kembang terhambat 4. Ane Anemia mia berat berat
Prognosis •
Quo ad vitam : ad bonam
•
Quo ad functionam : ad bonam
•
Quo ad Sanactionam : ad bonam
View more...
Comments