Modul 03 Pattennung

August 27, 2017 | Author: asmannur | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

the traditional of dance south sulawesi learning...

Description

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

UNTUK KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TARI PATTENNUNG

HJ. SRI KURNIATI K, S.Pd, M.Ds

DINAS PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PEMUDA KABUPATEN GOWA PENDAHULUAN

1

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Iringan

Olah Tari

Tubuh

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Apresiasi Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)

2

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Langkah-langkah

belajar

yang

harus

di

tempuh

dalam

mempelajari modul ini sebagai berikut:  Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain.  Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.  Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.  Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.  Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.  Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.  Catatlah setiap kesulitan yang

Anda

hadapi

dalam

menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.  Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar

3

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan.  Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori .

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Melakukan Apresiasi Tari Pattennung  Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung  Mendeskripsikan Fungsi,Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:     

Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN PRASYARAT

4

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu: 1. Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari pattennung 2. Mendeskripsikan Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)  Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.  Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung:  Mencari berbagai informasi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.  Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan

yang

sering

dilakukan

mendeskripsikan Latar Belakang Tari Pattennung.

5

saat

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Mendeskripsikan dengan benar sesuai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.  Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung  Mengasosiasi Menyimpulkan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennnung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung.  Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

TES AWAL

  

Jelaskan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung Sebutkan Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung Sebutkan Sinopsis Tari Pettennung

6

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1: MELAKUKAN APRESIASI TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:

7

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung  Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung  Sinopsis Tari Pattennung

U RAIAN

M AT E R I

A. PENGERTIAN SENI TARI Tari mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan berbagai manfaat, seperti sebagai hiburan dan sarana komunikasi, mengingat kedudukan tari dapat hidup, tumbuh, dan berkembang sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusianya. Dengan kata lain perkembangan dan perubahan yang terjadi pada tari sangat ditentukan oleh masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, sebelum melangkah jauh kemateri tari selanjutnya, terlebih dahulu perlu

dipahami apa yang dimaksud dengan tari.

Banyak sekali defenisi tari yang diutarakan oleh pakar-pakar tari masa lampau, antara lain: 1. Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah. 2. Corri Hertong mengatakan bahwa tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yang ritmis di dalam suatu ruang. 3. Curt Shacs mengatakan bahwa tari adalah gerak tubuh yang ritmis. 4. Waterman mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak tubuh secara artistik yang secara kultural di pola serta distilisasi. 5. Frans Boas mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh, lambaian tangan, gerak dari torso atau kepala, gerak-gerak dari tungkai serta kaki. 6. Pangeran Suryadiningrat mengatakan bahwa tari adalah gerak seluruh anggota badan yang teratur menurut irama gendang dengan ekspresi gerak tari.

8

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

7. John Martin mengatakan bahwa tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi dalam bentuk gerak tubuh. Dari beberapa defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu.

B. PENGERTIAN TARI TRADISIONAL Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. Dalam tari tradisional yang menjadi dasar pertama dan utama ialah Untuk

susunan dan koreografinya dalam wujud yang indah.

mempelajarinya

harus

dihafalkan

ragam-ragamnya

di

samping irama musik yang mengirinya. Pada umumnya tari tradisional di daerah Sulawesi Selatan alat musiknya seperti gendang, puik-puik, dengkang (gong), anak baccing, katto-katto dan parappasa. Bunyi-bunyian sebagai pengiring tari tradisional di Sulawesi Selatan penggunaannya sangat terbatas karena tiap tari tradisional

9

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

mempunyai irama tersendiri atau cara memuku/menabuh yang berbeda-beda, misalnya cara pukulan gendang Toraja berbeda dengan pukulan gendang Mandar demikian pula Bugis dan Makassar. Irama gendang sama keterkaitannya dengan gerakangerakan tarinya, dimana bunyi yang dilahirkan merupakan ciri khas dari daerah dimana tari itu berasal. Dalam perkembangan tari dari masa ke masa khusunya di Sulawesi makna

Selatan, dikenal bermacam-macam tradisi, di mana isi dan

tujuannya

melambangkan

falsafah

kehidupan

masyarakat. Itulah sebabnya hampir seluruh tari tradisional yang ada di Sulawesi Selatan tidak banyak mengandung unsur bentuk tari pertunjukan karena seluruh peralihannya berhubungan erat dengan kehidupan tradisional masyarakatnya. C. PENGERTIAN TARI KREASI BARU Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah.

1. Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung  Tema: Menenun Lipa Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara. Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanitawanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau

10

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah. Sarung sutera dengan motifnya yang khas sertanya warnanya yang indah dan serasi sangat digemari dimanamana.  Di ciptakan : Pada bulan Juli

tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj.

A.Nurhani Sapada. Di ilhami oleh Tari Tenun dari Bali yang dipertunjukan di Istana Bogor. Dalam menyaksikan tarian itu terbayang oleh kami kebiasaan wanita-wanita Sulawesi Selatan yang juga senang menenun, bahkan merupakan salah satu kerajinan tangan yang sangat popular. Untuk dapat menyusun tarian ini sudah tentu diperlukan pengetahuan tentang proses menenun sarung sutera dari awal sampai menjadi sarung. Sebagai tambahan diberi variasi dengan mengeluarkan sarung yang disediakan dipinggang seolah-olah baru selesai ditenun untuk diperlihatkan.  Jumlah Penari : Tarian ini bisa di tarikan dalam jumlah ganjil maupun genap secara Individual, Berpasangan maupun Kelompok.

2. Fungsi Tari Pattennung Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan.

11

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

3. Isi dan Bentuk Tari Pattennung Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.

 Sinopsis Tari Pattennung Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang)

sampai kepada Massau yaitu

memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan.

LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Sebutkan dan jelaskan salah satu pengertian tari menurut pakarpakar tari yang kamu ketahui ? 2. Jelaskan pengertian tari tradisional ? 3. Jelaskan pengertian tari kreasi kreasi ? 4. Jelaskan latar belakang sejarah Tari Pattennung ?

12

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

5. 6. 7. 8.

Jelaskan fungsi Tari Pattennung ? Jelaskan isi dan bentuk Tari Pattennung ? Jelaskan sinopsis Tari Pattennung ? Sebutkan siapa nama pencita Tari Pattennung, dan tahun berapa di ciptakan ?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Pengertian tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah. 2. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. 3. Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilainilai

baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi

baru berdasarkan adat dari suatu wilayah. 4. Latar belakang sejarah Tari Pattennung adalah dahulu kala menenun Lipa

Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan

salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara. Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Indonesia di daerah ini dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi

13

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah.

5. Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat

Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan

sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan. 6. Tari Pattennung isinya yang

mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi

mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam

menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung. 7.Sinopsis Tari Pattennung adalah melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan. 8. Tari Pattennung diciptakan Pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.

14

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

GLOSARIUM           

Pattennung Lipa Sabbe Lipa Sabbe Mappali Massau Puik-puik Dengkang Anak baccing Katto-katto Parappasa

: : : : : : : : : : :

menenun sarung sutera sarung sutera memintal benang memasukkan benang alat musik tiup gong alat musik pukul/tabuh alat musik pukul alat musik pukul

RANGKUMAN 15

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Dari beberapa defenisi tari dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilainilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah. Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah. Tari Pattennung diciptakan pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.

16

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.

17

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak A. B. C. D.

ritmis yang indah, pengertian tari ini menurut …. Soedarsono Pangeran Suryadiningrat Corri Hertong Waterman

2. Suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilainilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang A. B. C. D.

tetap, disebut pengertian tari…. Kreasi baru Komtemporer Tradisional Primitif

3. Tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru A. B. C. D. 4.

berdasarkan adat dari suatu wilayah, di sebut …. Tari Rakyat Tari Klassik Tari Kreasi Baru Tari Primitif Tari Pattennung dikalangan masyarakat Bugis berfungsi sebagai

A. B. C. D.

tari…. Pertunjukan Hiburan Pergaulan Upacara

5. Sinopsis Tari Pattennung menggambarkan….

18

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

A. Ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe B. Ucapan syukur dalam membuat lipa sabbe C. Kerinduan dan kecintaan dalam menenun lipa sabbe D. Kesenangan dalam menenun lipa sabbe 6. A. B. C. D.

Tari Pattennung diciptakan oleh…. Hj.Munasiah Najamuddin Hj. Andi Ummu Tunru Hj. Andi Nurhani Sapada Hj. Ida Yusuf Majid

7. A. B. C. D.

Tari Pattennung diciptakan di kota Pare-Pare pada tahun…. 1962 1963 1964 1965

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

19

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 2 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

20

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

21

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

22

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Olah

Iringan

Tubuh

Tari

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat

dan teliti, karena dalam skema modul akan

nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur

sampai sejauh mana pengetahuan

yang telah Anda miliki

sebelum mulai mempelajari

modul ini. 3).

Perhatikan

pekerjaan

langkah-langkah

dalam

melakukan

dengan benar untuk mempermudah dalam

memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi

23

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan

dengan

materi

modul

agar

Anda

mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktek 2 jam. PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Mendeskripsikan fungsi Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung  Memperagakan teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung

24

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

RUANG LINGKUP:      

Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Olah Tubuh Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu:  Mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung  Memperagakan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)  Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.

25

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung  Mencari berbagai informasi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.  Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan

yang

sering

dilakukan

saat

mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung.  Mendeskripsikan dengan benar sesuai manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.  Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung  Mengasosiasi Menyimpulkan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung.  Mengkomunikasikan  Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung dan Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

26

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

T E S AWAL  Jelaskan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung?  Sebutkan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung?

C. MATERI PEMBELAJARAN

27

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

KEGIATAN BELAJAR 2: MELAKUKAN OLAH TUBUH TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:  Manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung.  Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung.

U R AI AN M ATE R I A. Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain:  Teknik pemanasan  Latihan inti Olah Tubuh  Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh

1. Tujuan pemanasan Pemanasan dalam olah tubuh berarti melakukan gerakan-gerakan untuk merangsang otot agar kondisi badan dapat menyesuaikan dengan gerakan selanjutnya (gerakan inti). Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan

28

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. Pemanasan

menurut

“Jande

Fonda”

sangat

penting

bagi

penampilan fisik. Bila suatu latihan dimulai tanpa pemanasan maka pemaksaan terhadap otot-otot yang dingin, dan untuk melakukan gerakan inti akan mengakibatkan kejang atau cedera.Dalam melakukan gerakan pemanasan bias dipergunakan musik pengiring yang dapat menggugah perasaan untuk bergerak lebih agresif.  Fungsi pemanasan Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat. Dalam melakukan gerakan

pemanasan, hal-hal

yang

perlu

diperhatikan adalah bagaimana gerakan-gerakan sesuai dengan kondisi tubuh yang masih dingin meningkat dan kontraksinya lebih cepat.  Teknik latihan pemanasan a. Alat, Bahan dan Media 1). Alat yaitu pakaian latihan (baju kaos dan tight) 2). Bahan yaitu materi teknik pemanasan 3). Media yaitu kaset iringan dan tape recorder b. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: 1). Bagian leher 2). Bagian pergelangan bahu dan lengan 3). Bagian badan 4). Bagian tungkai/kaki 2. Tujuan latihan inti Olah Tubuh Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah

29

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain.Dalam melakukan gerak Olah Tubuh perlu diperhatikan kaidah-kaidah/aturan-aturan pelaksanaannya demi menghindari kecelakaan dalam praktek Olah Tubuh. Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh. Seorang penari yang baik seharusnya memiliki teknik Olah Tubuh yang baik agar tari yang ditarikannya lebih total dan lebih indah untuk dilihat dan ditampilkan dihadapan penonton/penikmatnya. Dalam melakukan gerak Olah Tubuh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara melakukan gerakan-gerakan dengan teknik yang benar guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya patah tulang atau cedera otot, yang mana biasanya dapat berakibat fatal apabila salah dalam melakukan gerakan. Gerakan-gerakan Olah Tubuh yang tepat dan baik diharapkan dapat meningkatkan keelastisan tubuh, sehingga otot-otot tubuh menjadi lebih lentur dan koordinasi dengan otot-otot tubuh yang lain juga menjadi lebih lancar.

30

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Selain menyegarkan dan menyehatkan tubuh, Olah Tubuh dapat memperbaiki bentuk tubuh, dan memperlancar peredaran darah juga dapat membantu menghilangkan stress dan kepenatan setelah seharian beraktifitas. Olah Tubuh harus sering dilatih setiap hari agar otot-otot tubuh tetap luntur dan badan menjadi lebih bugar dan sehat. Beberapa gerak Olah Tubuh yang sering dilakukan antara lain : cium lutut, roll kedepan dan kebelakang, kayang tidur,kayang berdiri, perahu, lilin, split, guling, jungkir,sikap baling-baling, bangun tidur, putar 360 derajat sembari duduk dan lain-lain. 3. Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan)

agar

denyut

nadi

kembali

normal

sekaligus

pendinginan ini sebagai latihan penutup. Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal. Beberapa petunjuk dalam melakukan pendinginan, antara lain adalah: a). Tidak ada jarak yang kosong (istrahat) antara gerakan inti dan gerakan pendinginan b). Jenis gerakan yang dilakukan lebih lembut/pelan dari gerakan inti c). Dilakukan dalam keadaan rileks d). Pernafasan dilakukan sesuai kekuatan (jangan dipaksa) e). pendinginan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah:  Tahap pengurangan kegiatan  Tahap peregangan

31

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala b). Lengan/tangan c). Bahu d). Bagian kaki

B. Olah Tubuh gerak Tari Pattennung Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:      

Lari-lari jinjit Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok) Duduk sambil berlutut Memutar badan Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk) Menoleh kesamping (Assaile)

32

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jelaskan tujuan pemanasan dalam Olah Tubuh? Jelaskan fungsi pemanasan dalam Olah Tubuh? Sebutkan urutan dalam melakukan latihan pemanasan? Jelaskan pengertian Olah Tubuh? Jelaskan tujuan latihan inti Olah Tubuh? Sebutkan beberapa gerakan-gerakan dasar Olah Tubuh Tari

Pattennung? 7. Jelaskan tujuan latihan pendinginan dalam Olah tubuh? 8. Jelaskan fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. 2. Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat.

33

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

3. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: a). Bagian leher b). Bagian pergelangan bahu dan lengan c). Bagian badan d). Bagian tungkai/kaki 4. Pengertian Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakangerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). 5.Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan

dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan

sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain. 6. Gerak –gerak dasar Olah Tubuh Tari Pattennung, adalah seperti:  Lari-lari jinjit  Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok)  Duduk sambil berlutut  Memutar badan  Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk)  Menoleh kesamping (Assaile) 7. Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan

otot-otot,

menurunkan

suhu

tubuh,

dan

mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal sekaligus pendinginan ini sebagai latihan penutup.

34

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

8. Fungsi

pendinginan

dalam

Olah

Tubuh

adalah

untuk

mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.

GLOSARIUM    

Pattennung Kondok Ammekluk Assaile

: : : :

menenun mengeper kebawah mengayunkan tangan kesamping badan menoleh kesamping

35

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

RANGKUMAN Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain:  Teknik pemanasan  Latihan inti Olah Tubuh  Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh

36

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain. Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh. Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan)

agar

denyut

nadi

kembali

normal

sekaligus

pendinginan ini sebagai latihan penutup. Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.

37

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah:  Tahap pengurangan kegiatan  Tahap peregangan Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala b). Lengan/tangan c). Bahu d). Bagian kaki Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:      

Lari-lari jinjit Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok) Duduk sambil berlutut Memutar badan Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk) Menoleh kesamping (Assaile)

38

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Meningkatkan kecepatan denyut

nadi, memanaskan badan,

menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat, adalah tujuan dari…. A. Pendinginan B. Pemanasan. C. Peregangan D. Ketahanan tubuh 2.Sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga

menghasilkan

suatu

gerakan-gerakan

yang

dapat

merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya

39

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

badan/tubuh

menjadi

lebih

luwes

dalam

bergerak,

adalah

pengertian…. A. Olah Tubuh. B. Olah Raga C. Olah Rasa D. Olah Gerak 3.Untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahanlahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal, adalah tujuan…. A. B. C. D.

Latihan pendinginan. Latihan pemanasan Latihan inti Latihan Pernafasan

4. Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, adalah…. A. pemanasan,latihan inti dan pendinginan. B. Latihan inti, pemanasan dan pendinginan C. Pemanasan, pendingan dan latihan inti D. Pendinginan, latihan inti dan pemanasan 5. Salah satu Olah Tubuh Tari Pattennung adalah melakukan gerakangerakan dasar seperti.... A. Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok). B. Jungkir C. Split D. Kayang tidur Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 2 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

40

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 3 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

41

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Depdikbud, (1987), Anatomi Manusia Bagian 1,Jakarta,PT.Basarindi Buana Utama. R.Ami,(1998), Olah Tubuh 2,Jakarta, PT. Bangkit Daya Insana. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

42

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

43

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Iringan

Olah Tari

Tubuh

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar. TUJUAN : Peserta didik terampil mengidentifikasi musik iringan Tari Pattennung

44

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah

belajar

yang

harus

di

tempuh

dalam

mempelajari modul ini sebagai berikut:  Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain.  Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.  Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.  Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.  Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.  Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

45

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Catatlah

setiap

kesulitan

yang

Anda

hadapi

dalam

menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.  Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan.  Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Mengidentifikasi music iringan Tari Pattennung  Menjelaskan jenis music iringan Tari Pattennung  Menyebutkan jenis-jenis alat music yang mengiringi Tari Pattennung.

RUANG LINGKUP:     

Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Iringan Tari

46

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

47

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu:  Menjelaskan jenis musik iringan Tari pattennung  Menyebutkan jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)  Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.  Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai musik iringan Tari Pattennung:  Mencari berbagai informasi tentang musik iringan Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.  Mendiskusikan

kesalahan-kesalahan

dan

cara

memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mengidentifikasi musik iringan Tari Pattennung.  Menyebutkan jenis-jenis alat musik

dengan benar sesuai Tari

Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.

48

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari Pattennung  Mengasosiasi Menyimpulkan dan menyebutkan jenis-jenis alat music dan music iringan yang mengiringi Tari Pattennung.  Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang jenis musik iringan Tari Pattennung dan jenis-jenis alat musik yang mengiringi yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai

perbedaan, disiplin, dan

toleransi.

T E S AWAL

  

Jelaskan pengertian music iringan tari? Jelaskan jenis musik iringan Tari Pattennung? Sebutkan alat-alat musik yang Tari Pettennung?

49

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 3: MENGIDENTIFIKASI MUSIK IRINGAN TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:  Pengertian irama musik Tari Pattennung  Jenis musik iringan Tari Pattennung  Jenis alat-alat musik Tari Pattennung

50

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat

music

yang

diselaraskan

dengan

gerak

tari

yang

diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak dan irama tarian. Jika gerakan lembut atau halus menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat. Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang yang dhasilkan oleh alat music atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam. Tarian dari wilayah Indonesia Timur banyak yang menggunakan music jenis internal.

B.

FUNGSI IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI 1. Fungsi irama music dalam seni tari adalah:

51

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Sebagai

pengiring

memberI

tari

gambaran

juga

mempertegas

suasana,

dan

gerak,

merangsang

munculnya gerak.  Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama. Irama tari sebenarnya juga dimiliki atau dirasakan oleh penari. Irama tersebut diperjelas melalui iringan music agar dapat dinikmati oleh audiens secara visual maupun audio.  Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari. Tari dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakangerakan lembut. Musik dapat membantu membangun karakter tari dengan iringan music yang lembut atau sebaliknya dengan iringan music yang keras dan cepat, dengan

demikian

music

pemberi

illustrasi

tidak

dipengaruhi oleh irama atau tempo.  Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan. Semua tekanan yang digunakan dalam

gerak

tersebut

diperjelas

oleh

music.

Ini

dimaksudkan agar semua gerakan tersebut dapat ditampilkan lebih ekspresif.  Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu

52

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan

music

penari

dapat

melahirkan

gerakan

improvisasi. Sebuah pertunnjukan antara tari dengan music tidak dapat dipisahkan, karena music memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan irama dan aksen-aksen dalam pementasan. Tanpa ada music iringan, maka sebuah pertunjukan tari tidak akan sempurna.

2. Hubungan gerak dengan iringan tari Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: 1. Simetris : Gerak dengan iringan sejajar beriringan, namun kwalitasnya kurang. 2. Kontras : Kontras antara gerak dengan iringan, mi salnya adegan pembunuhan dengan iringan, rebab atau gerakan keras di iringi iringan lembut atau sebaliknya. 3. Balance : Gerakan tari sejalan dan sesuai dengan iringan, serta mengutamakan kwalitas. 4. Harmoni : Serasi antara gerak dengan iringan, dan terkadang terdapat kontras. Kadang ha nya sebagai latar belakang atau illustra si atau penghias. 5. Unity : Kesatuan secara menyeluruh dari awal sampai akhir. 3. Iringan Internal dan Iringan Eksternal

53

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Dalam bentuk awal iringan tari datang dari penari itu sendiri yang disebut iringan tari internal. Kemudian perkembangan lebih lanjut iringan tari datang dari luar sang penari atau dilakukan oleh orang lain yang disebut iringan eksternal. Iringan tari internal menurut Jonh Martin mengatakan bahwa sejak zaman primitive orang menari biasanya hanya diiringi dengan suara yang ditimbulkan penari itu sendiri. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari

itu

sendiri.

Sebagai

contoh

suara-suara

yang

ditimbulkan oleh penari itu sendiri seperti, tepukan tangan, hentakan

kaki

atau

degerakkngan

alat

bunyi-bunyian

misalnya klinting yang pada leher atau dikaitkan pada pergelangan tangan atau kaki yang akan berbunyi apabila tubuhnya digerakkan. Berbagai macam kecepatan, tekanan dan intensitas dan derajat keteraturan gerakan tubuh yang selalu menimbulkan kegairahan dan kepuasan kepada naluri ritmis manusia. Selain itu, kegiatan otot-otot dibawah pengaruh

emosional

yang

kuat,

yang

merangsang

kmakegiatan perangkat ekspresi manusia yang lain ialah suara. Manusia menggunakan suaranya dengan berteriak, memekik atau menangis. Iringan Eksternal, ratusan tahun telah lewat dan kini musik telah berkembang dan bentuknya semakin disempurnakan. Dengan semakin berkembangnya melodi dan harmoni, terwujudlah bentuk orkestrasa musik yang lebih lengkap dan semakin sempurna. Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan yang berasal dari luar penari itu sendiri . Iringan tari eksternal dapat terdiri dari nyanyian, kata-kata,

54

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

pantun,

permainan

alat-alat

musik

sederhana

sampai

oskestrasi yang besar seperti musik simponi, perangkat gamelan selendro pelog, musik tradisi talempong, dan jug airing-iringan suara atau musik rekaman. 4. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:      

Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto Parappasa Cannong-cannong

Gambar 1. Gendang Makassar

55

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 2. Suling

Gambar 3. Kecapi

56

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 4. Pengiring Tari 5. Iringan lagu yang digunakan

dalam mengiringi

Tari

Pattennung. Adapun Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:  Lagu Sabbe-sabbena  Lagu Masaala  Ongkona Nene Mallomo 6.

Komposisi Iringan Tari Pattennung. Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain:  Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung  Sabbe-Sabbena  Gendang untuk duduk  Lagu Masaalla

57

tak, taka tak tak tung 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung : Lambat hanya suling

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

   

Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla

 Gendang untuk berdiri

: Agak cepat 1x : Cepat 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Agak cepat 1x : Tung tak, taka tung tak

tung tak, taka tak tak tung : Agak cepat 1x (Exit)

 Sabbe-Sabbena

LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1) 2) 3) 4) 5)

Jelaskan pengertian irama musik dalam seni tari? Jelaskan fungsi irama musik dalam seni tari? Jelaskan hubungan gerak tari dengan iringan musik? Jelaskan yang dimaksud dengan iringan tari internal dan eksternal? Sebutkan alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari

Pattennung? 6) Sebutkan Iringan lagu yang digunakan Pattennung?

58

dalam mengiringi

Tari

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

7) Sebutkan komposisi iringan Tari Pattennung?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. pengertian irama musik dalam seni tari adalah: Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat music yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah

waktu

yang

dipakai

untuk

menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak

dan

irama

tarian.

Jika

gerakan

lembut

atau

halus

menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat. 2. Fungsi irama music dalam seni tari adalah:  Sebagai pengiring tari juga memberI

gambaran

suasana,

mempertegas dan

gerak,

merangsang

munculnya gerak.  Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama.  Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari. Tari

59

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakangerakan lembut.  Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan.  Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan

music

penari

dapat

melahirkan

gerakan

improvisasi. 3. Hubungan gerak tari dengan iringan musik, adalah: Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris, Kontras, Balance, Harmonis, dan Unity. 4. Iringan tari Internal dan Eksternal adalah: Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri sedangkan iringan tari eksternal adalah iringan tari yang muncul dari luar diri penari. 5. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:    

Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto

60

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Parappasa  Cannong-cannong  6. Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:

7.

 Lagu Sabbe-sabbena  Lagu Masaala  Ongkona Nene Mallomo Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain:  Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung  Sabbe-Sabbena  Gendang untuk duduk  Lagu Masaalla    

Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla

 Gendang untuk berdiri

tak, taka tak tak tung 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung : Lambat hanya suling : Agak cepat 1x : Cepat 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Agak cepat 1x : Tung tak, taka tung tak

tung tak, taka tak tak tung : Agak cepat 1x (Exit)

 Sabbe-Sabbena

61

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

GLOSARIUM    

Pattennung Cannong-cannong Katto-katto Parappasa

: : : :

menenun alat musik pukul alat musik pukul alat musik pukul

62

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

RANGKUMAN Pengertian irama musik dalam seni tari adalah: Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat

music

yang

diselaraskan

dengan

gerak

tari

yang

diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang dhasilkan dari alat musik atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam. Fungsi irama music dalam seni tari adalah:  Sebagai memberI

pengiring gambaran

tari

juga

suasana,

mempertegas dan

gerak,

merangsang

munculnya gerak.  Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama.  Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari.

63

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Membantu/mempertegas ekspresi gerak.  Membantu merangsang penari. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris : Kontras, Balance, Harmoni, dan Unity. Iringan tari dapat dibagi dua bagian yaitu iringan Internal dan Iringan Eksternal. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri, sedangkan Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan tari yang berasal dari luar penari itu sendiri . Alat-alat

musik

yang

digunakan

dalam

mengiringi

Tari

Pattennung, adalah, antara lain:      

Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto Parappasa Cannong-cannong

Iringan lagu yang digunakan

dalam mengiringi

Pattennung, adalah, antara lain:  Lagu Sabbe-sabbena  Lagu Masaala  Ongkona Nene Mallomo

TES FORMATIF 1

64

Tari

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Pengertian irama musik dalam seni tari, adalah.... a. Merupakan serangkaian bunyi dari alat musik

yang

diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan b. Merupakan tempo gerak yang dilakukan sejak mulai bergerak sampai mengakhiri gerak c. Merupakan waktu yang dipakai

untuk

menyelesaikan

rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika d. Merupakan irama dan waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang diperagakan 2. Fungsi irama musik dalam seni tari, adalah…. a. Membantu mempertegas gerak penari b. Membantu tempo penari c. Membantu irama penari d. Membantu keharmonisan dalam menari 3. Pengertian iringan tari internal, adalah.... a. Bunyi yang berasal dari alat musik tradisi b. Bunyi yang ditimbulkan oleh penari itu sendiri c. Bunyi yang berasal dari alat musik modern d. Kolaborasi bunyi antara musik tradisi dan modern 4. Pengertian iringan tari eksternal, adalah…. a. Bunyi yang dhasilkan dari alat musik b. Bunyi yang dihasilkan dari tepukan penari itu sendiri c. Bunyi yang dihasilkan dari hentakan kaki penari itu sendiri d. Bunyi yang dihasilkan dari suara penari itu sendiri 5. Salah satu alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah…. a. Gong b. Puik-puik c. Gendang Makassar d. Rebana

65

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

6. Salah satu lagu yang dipakai dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah…. a. Lagu Anging Mammiri b. Lagu Ati Raja c. Lagu Sabbe-sabbena d. Lagu Ongkona Sidenreng Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 3 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 4 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

66

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru. Munasiah, Najamuddin, (1990), Pengetahuan Karawitan Daerah Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

67

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

68

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.

69

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Iringan

Olah Tari

Tubuh

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN : Peserta didik terampil mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.

70

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

3).

Perhatikan

langkah-langkah

dalam

melakukan

pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan

dengan

materi

modul

agar

Anda

mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.

71

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung.  Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung.  Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:      

Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Rias dan Busana Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu:  Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung.  Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung.  Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)

72

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.  Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai rias dan busana Tari Pattennung  Mencari

berbagai

informasi

tentang

rias

dan

busana

Tari

Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.  Mendiskusikan

kesalahan-kesalahan

dan

cara

memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan rias dan busana Tari Pattennung.  Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana dengan benar sesuai dengan rias dan busana Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.  Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis jenis-jenis alat rias dan busana yang dipakai Tari Pattennung  Mengasosiasi Menyimpulkan rias dan busana Tari Pattennung.  Mengkomunikasikan Mengidentifikasi dan mempresentasikan hasil diskusi tentang rias dan busana Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai disiplin, dan toleransi.

73

perbedaan,

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

T E S AWAL    

Jelaskan pengertian rias dan busana tari? Sebutkan dan jelaskan alat-alat rias dan busana Tari Pattennung? Sebutkan beberapa bahan-bahan rias? Sebutkan busana dan assesoris Tari Pattennung?

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 4: MENGIDENTIFIKASI RIAS DAN BUSANA TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:  Rias dan busana tari .  Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana tari .  Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.

U R AI AN M ATE R I 1. DASAR TATA RIAS TARI Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan. Fungsi utama tata rias dalam tari adalah membantu mewujudkan ekspresi wajah penari sesuai dengan peran

74

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

yang harus dibawakan. Rias selain bertujuan untuk membuat penari menjadi cantik atau tampan, bisa juga disesuaikan dengan peran yang dibawakan oleh penari. Rias yang tidak tepat dan kurang sempurna dapat memberikan kesan jelek bahkan dapat mengacaukan peran dan ekspresi penari. Terutama untuk rias penari tunggal dalam membawakan salah satu peran / tokoh. Tata rias adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh dihias ( make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang: 

Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)



Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)



Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)



Komposisi warna

Adapun jenis-jenis Rias dibagi menjadi :  Tata rias jenis Rias jenis adalah rias untuk mengubah seorang laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya.  Tata Rias tokoh / watak / karakter

75

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Rias

tokoh/watak/karakter

adalah

tata

rias

untuk

membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan tokoh yang lain dengan menunjukkan watak dan bentuk/wujud yang berbeda. Misalnya rias untuk peran Arjuna akan berbeda dengan rias untuk peran Gatotkaca.  Tata Rias temporal Rias temporal adalah rias menurut perbedaan waktu dan tempat. Misalnya tata rias untuk tokoh kesatria yang sedang bertapa dan tata rias untuk tokoh kesatria setelah kembali di kerajaan.  Tata rias wajah untuk karakterisasi Banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan kosmetika yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/watak tertentu, misalnya penggunaan eye shadow gelap untuk memberi karakter galak. Tata rias merupakan kelengkapan penunjang koreografi yang penting karena memiliki sifat visual. Penonton sebuah pertunjukan tentu akan memperhatikan secara seksama tata rias. Harapan penonton tentunya berusaha mempermudah memahami isi tari yang disampaikan. 2. PENGERTIAN DAN FUNGSI TATA RIAS TARI Tata rias yang dimaksudkan dapat diperhatikan pada uraian di bawah ini. a. Tata Rias

76

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Tata rias bukan sesuatu hal yang asing bagi semua orang,

sebab

tata

rias

merupakan

aspek

untuk

mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tata rias untuk sebuah tari merupakan kelengkapan penampilan yang bersifat mutlak. Seorang aktor/artis pada waktu akan tampil di depan publiknya selalu mempersiapkan diri merias wajahnya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pandangan (penglihatan) mata seseorang untuk menjangkau obyek yang jauh. Merias tubuh manusia dengan maksud mengubah yang alamiah (natural) menjadi budaya (cultural) dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Mengatasi efek tata cahaya (lighting) yang kuat, serta untuk mengatasi jarak antara tempat pentas dengan penonton. Membuat wajah sesuai dengan peran atau karakter yang dikehendaki / dibawakan Rias (make-up) apa pun juga dimaksudkan untuk menambah keluwesan yang asli. Memakai alat rias haruslah tepat, hemat dan hati-hati bagaikan seorang artis

mempergunakan

bahan

warnanya,

harus

disesuaikan dengan warna kulit setepat mungkin. Rias yang dikerjakan dengan keahlian adalah suatu karya seni yang membutuhkan kesabaran dan latihan. Pada dasarnya tata rias adalah seni menggunakan alat kosmetik untuk menghias atau menata rupa wajah yang sesuai dengan peranannya. Tata rias biasanya tertuju untuk memberi warna dasar (foundation), member

77

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

aneka warna (colour), dan memberi garis-garis (linning) yang sesuai dengan jenis dan karakternya. Adapun rias wajah yang paling menonjol dan menetukan kekhasan setiap tarian Wayang adalah lukisan-lukisan garis wajah seperti pada bagian kening, alis, jambang, pipi, kumis, dan dagu. Perbedaan yang mendasar antara garis-garis rias untuk tarian Wayang jenis putri dan putra sebagai -

berikut: Tarian jenis putri, terdapat garis-garis rias di kening, alis,

-

dan jambang. Tarian jenis putra satria lungguh, terdapat garis-garis rias

-

di kening, alis, dan jambang. Tarian jenis putra satria ladak, terdapat garis-garis rias di

-

kening, alis, jambang, kumis, dan dagu. Tarian jenis putra monggawa lungguh,

monggawa

dangah, danawa patih, dan danawa raja, terdapat garisgaris rias di kening, alis, jambang, kumis, pipi, dan dagu. b. Fungsi Tata Rias Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu : 

Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) wajah. Dalam jarak yang relatif jauh membutuhkan cara-cara tertentu untuk membuat garis wajahnya tampak jelas, yaitu yang terdiri dari garis-garis pada alis, mata, hidung dan mulut (bibir). Disamping itu juga diharapkan wajah tidak tampak terlalu datar (flat), akan tetapi diharapkan adanya bayangan pada lekuklekuk wajah (shadow) yang berupa penonjolan.

78

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Penonjolan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan 

kedimensionalannya. Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari. Tata rias selain berfungsi sebagai mempertegas garis wajah, tata rias panggung (stage make up) berfungsi sebagai pembentuk karakter penari, yaitu memperjelas atau mempertegas kehadiran tokohtokoh tertentu. Dengan demikian, tata rias berfungsi untuk

merubah

wajah

asli

menjadi

tokoh-tokoh

tertentu yang sesuai dengan konsep koreografinya.

Gambar. 1. 3.

Perlengkapan Tata Rias Tari

79

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Pengetahuan

tentang

peralatan

serta

kosmetika

sangat membantu untuk menciptakan suatu rias wajah yang baik. Sebaiknya kenalilah satu persatu kosmetika rias wajah secara cermat. Hampir setiap kemasan kosmetika terdapat peralatan

yang

akan

menunjang

pemakainya,

misal:

sikat/kuas/spons dalam kotak eye shadow, blush on/rouge, powder brush, dsb. Adapun gambaran satu persatu alat dan bahan dalam rias wajah tari sebagai berikut: Alat-alat dalam rias tari meliputi : • Kuas bedak ( Face powder brush) • Kuas pipi ( Blusher brush ) • Kuas / sikat alis ( Eyebrow brush ) • Kuas garis mata ( Eyeliner brush ) • Kuas perona mata ( Eye shadow brush ) • Kuas bibir ( Lip brush ) • Busa / spons rias wajah ( Make up sponge ) • Bantalan bedak ( Powder puff / cotton wol ) Beberapa peralatan yang serba guna, seperti : • Cotton buds • Water spray • Tissue / kapas • Penutup kepala / ikat kepala / jepit rambut • Penutup dada • Pinset • Rautan / cutter • Penjepit bulu mata • Cermin Bahan untuk rias tari meliputi : • Pembersih dan penyegar(Cleansing milk + astringent / face tonic ) • Pelembab kulit • Alas bedak • Bedak padat / tabur • Pensil alis • Perona mata • Garis mata • Pemerah pipi • Pemerah bibir

80

( Moisturizer ) ( Make up foundation ) ( Face powder ) ( Eyebrow pencil ) ( Eye shadow ) ( Eyeliner ) ( Blush on / rouge ) ( Lipstik )

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Pewarna bulu mata

( Mascara )

Fungsi alat-alat dalam rias tari meliputi : • Kuas bedak ; Kuas ini diperuntukkan bagi pemulasan bedak untuk seluruh wajah dan leher, agar bedak dapat melekat lebih baik. •

Kuas pipi; Kuas ini dipakai untuk mengulaskan perona pipi pada tulang pipi dan sekitarnya.



Kuas/ sikat alis; Kuas ini umumnya berbentuk sikat , digunakan untuk merapikan alis pada pembentukan alis, dapat juga untuk mewarnai alis.



Kuas garis mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulaskan eyeliner, baik yang berbentuk liquid, powder dan pensil, sepanjang garis mata. Kuas yang kecil dan halus diperlukan bagi pemakaian eyeliner jenis liquid, dan kuas kecil yang tebal/ kaku diperlukan bagi pengulasan eyeliner berbentuk bubuk, padat atau berbentuk pensil.



Kuas perona mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulas perona mata (eye shadow) berbentuk bubuk padat.

Kuas

ini

sangat

penting,

karena

akan

memudahkan arah ulasan perona mata tersebut dengan mengikuti bentuk lengkungan alis mata. •

Kuas bibir; Kuas ini dipergunakan untuk memulas bibir sekaligus membentuk bibir menjadi bentuk yang diinginkan.



Busa/ spons rias wajah: Busa ini digunakan untuk meratakan alas bedak dengan berbegai bentuk dan

81

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

ukuran. Busa ini dapat digunakan secara kering bagi pengguna alas bedak berbentuk

cair (liquid) dan

penggunaan busa yang dibasahi lebih dulu bagi pemakaian alas bedak padat. •

Bantalan bedak; Alat ini terdiri dari beberapa bentuk dan ukuran, digunakan untuk pengulasan bedak bubuk.

Pengulasan

dilakukan

dengan

menekan

secara perlahan-lahan dikulit wajah. Lakukan secara cermat, agar bedak dapat melekat dengan baik.

Peralatan yang serba guna : • Cotton buds; Adalah lidi berkapas yang dapat membantu menghilangkan percikan maskara pada bagian bawah mata atau tulang pipi. Terkadang digunakan juga untuk pemulasan perona mata atau bibir. •

Water spray; Adalah air mineral atau air sulingan yang terdapat dalam tabung, disemprotkan pada wajah yang

segera

dihapus/

dikeringkan

dengan

menggunakan kain atau tissue yang lunak, untuk menghilangkan sisa kotoran pada wajah. •

Tissue/ kapas; Adalah kertas tipis halus serba guna, dapat digunakan untuk menyerap cairan. Tissue/ kapas pada rias wajah dipakai untuk mengurangi/ menghapus kosmetika yang berlebihan pada hasil riasan. Pada perawatan sehari-hari digunakan untuk

82

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

menghapus/

menghilangkan

/

membersihkan

kosmetika. •

Penutup kepala/ ikat kepala / jepit rambut; Digunakan untuk melindungi rambut bagian depan agar tidak terkena

kosmetika

atau

untuk

mempertahankan

penataan rambut yang telah dibuat. •

Penutup dada ; Digunakan untuk melindungi badan



bagian depan agar tidak kotor terkena kosmetika. Pinset ; Untuk menghilangkan/ mencabut rambut halus yang tumbuh diluar garis alis.



Rautan/ cutter ; Untuk meruncingkan pensil alis.



Penjepit bulu mata ; Untuk melentikkan bulu mata.



Cermin ; Berfungsi untuk selalu melihat / mengoreksi hasil riasan wajah.

Fungsi bahan dalam rias tari meliputi : a) Pembersih dan penyegar  Pembersih berfungsi untuk mengangkat debu dan 

kotoran dari kulit wajah. Penyegar berfungsi untuk

menyegarkan

dan

mendinginkan kulit. Selain itu dapat memperkecil pori-pori kulit. b) Pelembab kulit; Berguna untuk mempertahankan kondisi kulit/ mempertahankan kelembaban kulit wajah dari pengaruh sinar matahari, iklim, serta faktor-faktor kimiawi dan mekanis c) Alas

bedak;

Dipergunakan

setelah

pemakaian

pelembab kulit. Pemakaian alas bedak yang baik

83

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

akan membuat kulit tampak bersih, sekaligus akan menutupi bercak-bercak pigmentasi ataupun menutupi cacat bekas luka yang tidak dalam. d) Bedak, Berfungsi untuk :  Menutupi cacat-cacat kulit secara sempurna  Melekat pada kulit dengan baik  Melicinkan kulit  Memiliki daya serap yang tinggi  Memantulkan sinar ultra violet metahari Bedak ini terdiri dari bedak bubuk/tabur dan bedak padat. Bedak padat dapat mempertahankan rias wajah lebih lama. e) Pensil alis; Pensil alis berfungsi untuk membuat/ membentuk alis, ataupun menyempurnakan bentuk alis yang tidak sama, juga untuk mewarnai alis. f) Perona mata; Dipakai sebagai pewarna kelopak mata sekaligus berfungsi untuk membentuk mata. g) Garis mata; Garis mata yang lebih dikenal dengan eyeliner dikemas dalam bentuk pensil, cairan dalam tabung dan bubuk padat. Yang umum digunakan adalah

jenis

pensil,

namun

jenis

liquid

tetap

dipergunakan bagi pemakai bulu mata palsu, karena sekaligus berfungsi untuk menutupi bekas / sisa perekat bulu mata. h) Pemerah pipi; Tujuan penggunaan pemerah pipi adalah untuk menambah cerah riasan wajah dan untuk membuat wajah kelihatan tampil beda. Pemerah

84

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

pipi yang baik adalah yang kelihatan memerah alami dan tidak mencolok. i) Pemerah bibir; pemerah bibir yang lebih dikenal dengan lipstick, merupakan pelengkap rias wajah yang tidak dapat diabaikan. Pemilihan warna pemerah bibir

sebaiknya

senada

dengan

pemerah

pipi,

sehingga keserasian dapat dicapai. Pewarna bulu mata; Maskara adalah kosmetika terakhir yang dikenakan untuk suatu rias wajah. Selain sebagai pewarna bulu mata, mascara juga berfungsi sebagai pelebat bulu mata sekaligus membuat mata tampak lebih cemerlang 4. Teknik Tata Rias Tari Penggunaan alat dan bahan rias tari dengan teknik yang benar adalah sebagai berikut : 1) Menggunakan pembersih dan penyegar. Gunakan pembersih untuk mengangkat debu dan kotoran dari kulit wajah. Caranya meliputi :  Oleskan krim pembersih di dahi, rahang, dagu, 

hidung dan leher Ratakan krim pembersih keseluruh muka dan leher dengan jari-jari tangan (jari manis dan jari tengah ),



dengan arah ke atas. Bersihkan krim pembersih yang ada dikulit muka



dan leher dengan tissue/ kapas. Tuangkan penyegar pada sepotong tissue/ kapas, kemudian tepuk-tepukan pada seluruh kulit muka dan leher

85

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

2) Menggunakan pelembab; Caranya oleskan pelembab pada kelima bagian wajah sampai leher dan ratakan. 3) Menggunakan alas bedak :  Bubuhkan alas bedak secukupnya pada beberapa 

bagian wajah. Ratakan dengan menggunakan jari atau spons searah

tumbuhnya

rambut..

Alas

bedak

menjadikan wajah tampak halus dan lembut. Jika pemakaian alas bedak tidak rata maka tata rias yang dihasilkan tidak sempurna. Pilihlah warna alas bedak yang mendekati warna kulit wajah.

Gambar 2. Menggunakan alas bedak 4) Menggunakan bedak tabur dan bedak padat  Puff yang telah diberi bedak ditepuk-tepukan ke  

wajah secara perlahan-lahan dan merata Ratakan bedak dengan menggunakan kuas bedak. Gunakan kembali bedak padat

86

untuk

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

menyempurnakan hasil tata rias dasar. Pilihlah warna bedak yang sesuai dengan warna alas bedak yang dipakai. 5) Menggunakan pensil alis; Memperindah bentuk alis mata dengan menggunakan pensil alis, caranya :  Rapikan alis mata dengan sikat alis  Buatlah garis yang dikehendaki  Agar tampak lebih alami, gunakan sikat alis kembali untuk merapikan alis.

Gambar 3. Menggunakan pensil alis 6) Memakai eye shadow :  Pilihlah warna yang serasi dengan warna busana  Sapukan warna muda terlebih dahulu pada 

kelopak mata, lalu ratakan warna dengan kuas Pada lipatan mata gunakan warna lebih

yang tua,

ratakan sampai kesudut luar.

87

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

7) Memakai

garis

mata; Membingkai

mata

dengan

menyamarkan bentuk mata yang kurang sempurna dengan cara :  Buat garis sepanjang garis tumbuh bulu mata  Tarik garis dari tengah kelopak mata ke sudut luar dan dari sudut dalam ke tengah. Demikian juga untuk garis mata bagian bawah. 8) Memakai pemerah pipi; Agar keseluruhan tata rias tampak

lebih

cerah,

sapukan

pemerah

pipi

disepanjang tulang pipi dengan kuas khusus untuk membentuknya. 9) Memakai

pemerah

bibir;

Gunakan

kuas

untuk

memoles lipstik agar hasilnya halus dan merata di bibir. Pilihlah warna yang sesuai dengan busana atau kostum yang dipakai. Jika bibir ingin tampak berkilau, gunakan lip gloss.

88

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 4. Menggunakan

Lipstick

10) Memakai pewarna bulu mata; Maskara membuat bulu mata tampak lebih panjang, lebih tebal dan lebih lentik.

Jika

akan

dipergunakan

sepanjang

hari,

gunakan maskara yang tidak mudah luntur ( water proof ), agar dapat bertahan lama dan rias mata tetap terjaga rapi. Cara Memakai Alat Rias Yang Lembap/Pasta a. Rouge 1) Ambillah sedikit saja rouge pasta dengan jari manis kita. 2) Bubuhkan rouge pasta sedikit-sedikit pada bagian tengah dari pipi yang akan dicat.

Gambar 5. Cara memakai rouge 3) Ratakan rouge pada tempat yang ditentukan dengan gerakan yang ringan (jangan ditekan), dengan dua jari (jari tengah dan jari manis), dengan usapan menjurus

89

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

keluar. Warna yang paling terang harus ditempatkan pada bagian tengah dari tempat yang diberi rouge dan makin menghilang ke tepi. 4) Apabila rouge pastanya mengering dan sukar untuk diratakan maka rouge itu dapat dicampur dengan krem sedikit. 5) Penempatan yang harmonis serta penyamaan warna rouge kering, mirip dan sama dengan apa yang berlaku untuk rouge pasta. Hanya saja rouge kering dipakai setelah memakai bedak. Untuk itu digunakan potongan kapas. b. Eye shadow 1) Pilihlah warna yang akan menambah keindahan mata Anda. 2) Dengan ujung jari kita usapkan sedikit eye shadow dengan hati-hati pada kelopak mata dari bagian dalam (tepi-tepi dalam) sampai menghilang pada ujung mata bagian luar.

Gambar 6. Memakai eye shadow

90

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

c. Lipstick Lipstick dan rouge pipi sebaiknya selalu harmonis warnanya. Sama halnya dengan make-up lainnya, pemakaian lipstick yang tepat pada bibir memberi efek yang menakjubkan pada rupa Anda. 1) Keringkanlah bibir Anda. Rekahlah sedikit kedua bibir Anda. Kenakan lipstick pada bibir Anda bagian atas, mulai dari bibir atas tengah ke kiri, sesudah itu ke kanan. Bisa juga dipakai lip brush, jadi kita gambar bibir kita dengan lip brush itu dengan cara seperti di atas. 2) Sekarang katupkanlah bibir atas Anda yang sudah dibubuhi dengan lipstick dengan bibir bawak Anda. Tekanlah

rapat-rapat

sesudah

itu

Anda

akan

mendapatkan bentuk dan warna dari bibir atas pada bibir bawah. 3) Sesudah itu ratakanlah dengan ujung kelingking atau dengan lip brush, Letakkan sepotong tissue diantara kedua bibir, kemudian tekankan rapat-rapat kedua bibir Anda itu untuk menghilangkan kelebihan lipstick pada bibir.

91

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 7. Menghilangkan kelebihan Lipstick 5. Cara Memakai Alat Rias Yang Kering a. Bedak 1) Dimulai dari dahi, tepuk-tepukkanlah bedak muka dengan saksama pada permukaan muka dan leher,

termasuk

juga

mata

dan

bibir.

Pergunakanlah sepotong kapas dan janganlah sekali-kali bedak itu diusapkan atau digosokkan pada kulit muka karena itu akan merusak rias Anda (yang sudah diberi alat rias pasta). 2) Dengan menggunakan sepotong kapas yang bersih, tepukkanlah bedak itu merata ke seluruh permukaan muka dan leher. Dimulai dari bagian leher dan gunakan gerakan ke atas dan ke luar. 3) Hilangkanlah kelebihan bedak dengan menggunakan sikat bedak/face brush. Dimulai dari dahi dan mengikuti garis bentuk muka. Peganglah sikat seperti pada gambar.

92

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 8. Memakai bedak kering

b. Eyebrow pensil 1) Eyebrow pensil dipegang seperti pensil tulis. 2) Dimulai dari punggung hidung, eyebrow pensil dikenakan dengan pulasan yang lembut. Ikutilah arah pertumbuhan bulunya. 3) Bila Anda pandai menggunakan eyebrow pensil akan menambah keindahan diri Anda. Pakailah apabila Anda sungguh-sungguh memerlukan, dan pakailah seperlunya saja jangan terlalu tebal. c. Maskara Maskara

adalah

sentuhan

terakhir

dari

keseluruhan rias Anda. Maskara merupakan bingkai bagi mata kita. Maskara dapat menghitamkan bulu mata dan membuat bulu mata tampak lebih panjang. 1) Sikat maskara dipegang seperti pensil.

93

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

2) Basahilah sikat tersebut dengan air hangat, jangan sampai basah sekali. 3) Gosokkan sikat basah itu pada maskara batang. Kalau yang dipakai adalah maskara pasta atau cairan, berilah sedikit pada sikatnya. 4) Angkatlah alis Anda sedikit dan kenakan maskara pada bulu mata yang atas. Gunakan gerakan ke atas lambat-lambat dan kuat dan sapulah dari pangkal ke ujung. Jangan sampai nyiprat. Kalau kelopak mata Anda tidak mau diam letakkanlah telunjuk pada sudut luar dari mata. 5) Kenakan maskara pada bulu mata yang bawah dengan gerakan menurun, sikatlah dari pangkal ke ujung. 6) Keringkanlah sikat maskara betul-betul. 7) Dengan mata tertutup sebelah, sikatlah bulu mata ke atas ringan-ringan. 8) Hilangkan bintik-bintik maskara di kulit (kalau sampai nyiprat). 9) Lepaskan penutup kepala dan handuk depan. Dengan handuk bersihkan bedak yang mungkin ada pada garis batas rambut.

94

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 9. Eyebrow pensil dan mascara

6. Membersihkan Rias Kulit kita harus kita rawat setiap hari. Rias harus selalu dihilangkan (dihapus) sebelum kita beristirahat, supaya kulit kita mendapat kesempatan untuk pulih sehat setelah tersiksa sehari-harian. Walaupun hari telah larut malam dan betapa kita merasa letih, bodoh sekali untuk terus tidur sebelum menghilangkan

rias

terlebih

dahulu.

Lubang-lubangnya

mungkin sekali tersumbat dan kalau kulitnya tidak dapat membersihkan kotoran-kotoran itu dengan baik, maka ia akan kehilangan kehalusan dan kelembutannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk pergi tidur dengan kulit muka yang sudah dibersihkan.

95

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

II. TATA BUSANA TARI 1. Pengertian Tata Busana

Busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh, seperti tari Pakarena dari Makassar, tari lilin dari Sumatra, tari pendet dari Bali. Apabila penonton mengamati busana tari yang dipakai oleh penari. Apa yang bisa dilihat oleh penonton? Gemerlapnya, apa keindahannya? Kostum/busana tari harus betul-betul serasi/harmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya. Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian tersebut. Oleh sebab itu penonton bisa menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai. Oleh karena itu tata Busana tidak perlu kelihatan gemerlap (serba emas) tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. Fungsi busana tari adalah:  Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh  Membantu menghidupkan perwatakan penarinya di dalam peranannya  Memberi fasilitas dan membantu gerak  Menambah keindahan penampilan

96

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

2. Busana yang digunakan pada Tari Pattennung. Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Baju Bodo ukuran panjang atau pendek  Lipa Sabbe yang serasi atau Tope (Rok panjang) 3. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Tigerro tedong (Gelang panjang)  Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil)  Simatayya (Pengikat lengan baju)  Bangkara (Anting-anting panjang)  Gerro mabule (Kalung panjang)  Kolara (Kalung bulat-bulat)  Patteppo jakka (Bando)  Bunga simboleng (Bunga sanggul)  Pinang goyang (Tusuk konde)  Sulepe (Ikat pinggang)  Sanggul

4. Property yang digunakan pada Tari Pattennung. Property yang digunakan pada Tari Pattennung,antara lain adalah:  Sarung yang dilipat-lipat seperti kipas.

97

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Teknik Pemakaian busana dan assesoris Tari Pattennung, antara lain adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengenakan sarung lipa sabbe (sarung tope) Mengenakan baju bodo Mengenakan sulepe (Pengikat rok) Mengikat simatayya yang ada pada lengan baju Memakai assesoris Memakai sanggul Memakai rias

 Busana dan Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung :

98

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 10. Busana Tari Pattennung

Gambar 11. Busana Tari Pattennung

99

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 12. Busana Tari Pattennung nampak samping

100

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 13.Busana Tari Pattennung nampak belakang dan depan.

101

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 14. Baju Bodo

102

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 15. Tope ( Rok panjang)

103

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 16. Baju Bodo dan Tope ( Rok panjang)

104

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 17. Lipa Sabbe ( Sarung Sutera) sebagai property

105

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 18. Sulepe (pengikat sarung)

Gambar 19. Bunga nigubah ( Bunga Sanggul)

106

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 20. Patteppo jakka ( Mahkota dipakai di kepala)

Gambar 21. Pinang Goyang ( Tusuk Konde )

107

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 22. Gerro Mabule ( Kalung panjang )

Gambar 23. Kolara ( Kalung panjang bulat-bulat)

108

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 24. Bangkara ( Anting-Anting )

Gambar 25. Patteppo Riyase ( Gelang kecil)

109

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 26. Sanggul dan Kambuh ( Konde )

Gambar 27,28. Cara memasang Sanggul dan Kambuh ( Konde )

110

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Gambar 29,30,31.Cara merias memakai bedak dan pensil

LAT I H AN

111

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jelaskan pengertian rias dan busana? Jelaskan fungsi rias dan busana? Sebutkan jenis-jenis rias? Sebutkan beberapa alat-alat rias? Sebutkan beberapa bahan-bahan rias? Sebutkan busana yang dipakai pada Tari Pattennung? Sebutkan assesoris dan property yang digunakan pada Tari Pattennung?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan.Sedangkan pengertian busana tari adalah bahan yang dikenakan pada tubuh penari sekaligus membantu peranan tari secara utuh dan membantu memperjelas karakter tari yang dibawakan penari tersebut. 2. Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu : a).Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) wajah. b). Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari. Sedangkan fungsi busana tari adalah:  Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh  Membantu menghidupkan perwatakan penari di dalam peranannya

112

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Memberi fasilitas dan membantu gerak  Menambah keindahan penampilan. 3. Jenis-jenis Rias dibagi menjadi :  Tata rias jenis Rias jenis adalah rias untuk mengubah seorang laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya.  Tata Rias tokoh / watak / karakter Rias

tokoh/watak/karakter

adalah

tata

rias

untuk

membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan tokoh yang lain dengan menunjukkan watak dan bentuk/wujud yang berbeda.  Tata Rias temporal Rias temporal adalah rias menurut perbedaan waktu dan tempat.  Tata rias wajah untuk karakterisasi digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan

kosmetika

yang

digunakan

ditujukan

untuk

membentuk karakter/watak tertentu.

4. Beberapa alat-alat rias dalam tari, antara lain meliputi : • • • • • • • •

Kuas bedak Kuas pipi Kuas / sikat alis Kuas garis mata Kuas perona mata Kuas bibir Busa / spons rias wajah Bantalan bedak

113

( Face powder brush) ( Blusher brush ) ( Eyebrow brush ) ( Eyeliner brush ) ( Eye shadow brush ) ( Lip brush ) ( Make up sponge ) ( Powder puff / cotton wol )

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Beberapa peralatan yang serba guna yang dipakai dalam tari, seperti : • Cotton buds • Water spray • Tissue / kapas • Penutup kepala / ikat kepala / jepit rambut • Penutup dada • Pinset • Rautan / cutter • Penjepit bulu mata • Cermin 5.Bahan untuk rias yang dipakai dalam tari meliputi : • Pembersih dan penyegar (Cleansing milk + astringent • • • • • • • • •

/face tonic ) Pelembab kulit Alas bedak Bedak padat / tabur Pensil alis Perona mata Garis mata Pemerah pipi Pemerah bibir Pewarna bulu mata  Bulu mata  Lem bulu mata

( Moisturizer ) ( Make up foundation ) ( Face powder ) ( Eyebrow pencil ) ( Eye shadow ) ( Eyeliner ) ( Blush on / rouge ) ( Lipstik ) ( Mascara )

8. Busana yang digunakan pada Tari Pattennung. Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Baju Bodo ukuran panjang atau pendek  Lipa Sabbe yang serasi 9. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Tigerro tedong (Gelang panjang)

114

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil)  Simatayya (Pengikat lengan baju)  Bangkara (Anting-anting panjang)  Gerro mabule (Kalung panjang)  Kolara (Kalung bulat-bulat)  Patteppo jakka (Bando)  Bunga simboleng (Bunga sanggul)  Pinang goyang (Tusuk konde)  Sulepe (Ikat pinggang)  Sanggul Sedangkan Property yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Sarung yang dilipat-lipat seperti kipas.

GLOSARIUM    

Pattennung Lipa Sabbe Lipa Sabbe

: : : :

menenun sarung sutera sarung sutera

 Tigerro tedong

: Gelang panjang

 Patteppo riyase atau lola

: Gelang kecil

 Simatayya

: Pengikat lengan baju

 Bangkara

: Anting-anting panjang

115

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Gerro mabule

: Kalung panjang

 Kolara

: Kalung bulat-bulat

 Patteppo jakka

: Bando

 Bunga simboleng

: Bunga sanggul

 Pinang goyang

: Tusuk konde

 Sulepe

: Ikat pinggang

RANGKUMAN Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan. Fungsi utama tata rias dalam tari adalah membantu mewujudkan ekspresi wajah penari sesuai dengan peran yang harus dibawakan. Rias selain bertujuan untuk membuat penari menjadi cantik atau tampan, bisa juga disesuaikan dengan peran yang dibawakan oleh penari. Tata rias adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan alat kosmetik. Istilah

116

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh dihias ( make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang: 

Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)



Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)



Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)



Komposisi warna

Adapun jenis-jenis Rias dibagi menjadi :  Tata rias jenis  Tata Rias tokoh / watak / karakter  Tata Rias temporal  Tata rias wajah untuk karakterisasi Tata rias yang dimaksudkan dapat diperhatikan pada uraian di bawah ini. Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu :  Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) 

wajah Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari.

117

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh, seperti tari Pakarena dari Makassar, tari lilin dari Sumatra, tari pendet dari Bali. Kostum/busana tari harus betulbetul serasi/harmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya. Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian tersebut. Oleh sebab itu penonton bisa menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai. Oleh karena itu tata Busana tidak perlu kelihatan gemerlap (serba emas) tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. Fungsi busana tari adalah:  Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh  Membantu menghidupkan perwatakan penarinya di dalam peranannya  Memberi fasilitas dan membantu gerak  Menambah keindahan penampilan

Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:  Baju Bodo ukuran panjang atau pendek  Lipa Sabbe yang serasi Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:

118

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Tigerro tedong (Gelang panjang)  Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil)  Simatayya (Pengikat lengan baju)  Bangkara (Anting-anting panjang)  Gerro mabule (Kalung panjang)  Kolara (Kalung bulat-bulat)  Patteppo jakka (Bando)  Bunga simboleng (Bunga sanggul)  Pinang goyang (Tusuk konde)  Sulepe (Ikat pinggang)  Sanggul.

TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan, disebut…. A. Tata Busana B. Tata Rias. C. Tata Boga

119

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

D. Tata Teknik Pentas 2. Bahan yang digunakan pada tubuh penari sekaligus membantu peranan tari secara utuh dan membantu memperjelas karakter tari yang dibawakan penari tersebut, adalah pengertian dari…. A. Busana tari B. Busana pengantin C. Busana adat D. Busana pesta 3. Tata rias untuk membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan

tokoh

yang

lain

dengan

menunjukkan

watak

dan

bentuk/wujud yang berbeda, adalah pengertian dari…. A. Rias temporal B. Rias tokoh/karakter. C. Rias jenis D. Rias wajah 4. Salah satu alat-alat rias dalam tari yang ada dibawah ini, antara lain adalah…. A. Kuas bedak ( Face powder brush). B. Alas bedak ( Make up foundation ) C. Pensil alis ( Eyebrow pencil ) D. Perona mata ( Eye shadow ) 5. Salah satu bahan-bahan untuk rias yang dipakai dalam tari yang ada dibawah ini, antara lain adalah…. A. Pembersih dan penyegar ( Cleansing milk + astringent / face tonic ). B. Kuas bedak ( Face powder brush) C. Kuas pipi ( Blusher brush ) D. Kuas / sikat alis ( Eyebrow brush ) 6. Dibawah ini salah satu busana yang digunakan pada Tari Pattennung,antara lain adalah….

120

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

A. Baju Bodo ukuran panjang atau pendek dan Lipa Sabbe yang serasi. B. Baju Pokko dan Lipa Sabbe corak lompo C. Baju Labbu dan Lipa Sabbe corak caddi D. Baju Balladada dan Lipa Sabbe corak lompo

7. Dibawah ini salah satu assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah…. A. Bangkara B. Dali C. Sappi D. Kandore Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 4 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan:

121

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 5 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru. Materi Diklat P4TK Seni Dan Budaya, ( 2015), Rias Busana Tari, Yokyakarta.

122

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

123

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

124

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Iringan

Olah Tari

Tubuh

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Ragam-Ragam Gerak Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) a. Langkah-langkah

belajar

yang

harus

di

tempuh

dalam

mempelajari modul ini sebagai berikut:  Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain.  Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.  Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.  Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.

125

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.  Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.  Catatlah setiap kesulitan yang

Anda

hadapi

dalam

menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.  Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam-ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan.  Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 16 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 14 jam.

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:     

Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

126

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu:  Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)  Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.

127

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai ragam-ragam gerak Tari Pattennung:  Mencari berbagai informasi tentang ragam-ragam gerak Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.  Mendiskusikan

kesalahan-kesalahan

dan

cara

memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung.  Mendeskripsikan dengan benar sesuai

ragam-ragam gerak Tari

Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.  Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis rangkaian ragamragam gerak Tari Pattennung  Mengasosiasi Menyimpulkan nama-nama ragam gerak Tari Pattennung.  Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi nama-nama ragam gerak Tari Pattennung

yang telah dipelajari dengan

menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

TES AWAL

128

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 

Jelaskan pengertian Ragam gerak? Sebutkan nama-nama ragam gerak Tari Pettennung?

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1: MENGIDENTIFIKASI RAGAM-RAGAM GERAK TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:  Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung  Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung

U R AI AN M ATE R I PENGERTIAN RAGAM GERAK

129

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak . 1. Unsur Ragam Gerak Unsur tenaga merupakan salah satu unsur ragam gerak yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan latihan suatu ragam gerak. Selain unsur tenaga unsur ragam gerak lain yang tidak pentingnya dan senantiasa harus selalu diperhatikan adalah unsur : a) Tubuh b) Gerak c) Ruang d) Waktu 2. Tempo Dalam mengungkapkan suatu gerakan diperlukan waktu yang sesuai dengan lamanya waktu untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam hal ini, waktu tidak bias dipisahkan dengan tempo dan ritme. Tempo berkaitan dengan cepat atau lambatnya suatu gerakan yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu. Oleh karena itu, dikenal beberapa jenis tempo, yaitu: a) Lambat atau Adagio b) Sedang atau Andante c) Cepat atau Allegro 3. Komposisi Tari Dalam membuat komposisi tari yang perlu diperhatikan adalah:  Serempak atau Unison  Berimbang atau Balanced  Terpecah atau Broken  Selang-seling atau Altemate  Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon 4. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, yaitu :  Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang)

130

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

       

Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mattennung (Menenun) Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan Sarung)

5. Rangkaian Ragam Gerak Tari Pattennung:  RAGAM I JOKKA LENGGANG 

Kaki kanan melangkah ke depan di ikuti kaki kiri, bentuk tangan posisi awal yaitu jari-jari tangan menghadap keatas.



Tangan kiri diayun ke depan dada dengan tangan yaitu di letakkan di bawah tangan kanan di depan pusat lalu pandangan ke depan.



Kaki kanan melangkah ke depan, pandanngan bergantian yaitu pandangan kekanan dan kekiri lalu berhenti dengan bentuk kaki kanan jinjit di depan kaki kiri.



Kaki kanan melangkah ke depan di susul kaki kiri, lalu tangan kiri di putar di depan pundak di ikuti pandangan tangan kiri.



kaki kiri di ayun ke belakang sejajar dengan pundak yang diikuti dengan pandangan ke belakang.



Kaki kanan melangkah ke samping kanan di susul kaki kiri lalu kedua tangan di ayun kesamping badan kanan yang bersamaan dengan kedua kaki.

131

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 

Kedua tangan di putar sejajar dengan pusat lalu kaki kiri di seret kesamping kiri akhirnya kembali kebentuk semula. Ragam gerak ini dilakukan 2x

132

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam I dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar!

2. Peragakanlah ragam I dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

133

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 RAGAM II MAPPALI WENNANG 

Kaki kanan melangkah satu langkah ke depan lalu duduk perlahanlahan dengan bentuk kaki bertumpu diatas yaitu antara paha dan lutut.



Tangan kanan di ayun kesamping paha kanan sedang tangan kiri



menjepit sarung di samping kiri badan diikuti pandangan ke depan Tangan kanan diputar diatas lantai, akhirnya bentuk tangan menghadap ke bawah sedang tangan kiri tidak bergerak, pandangan berada di tangan kanan.



Tangan kanan di putar di atas lantai lalu pandangan tetap di tangan kiri.



Tangan kanan masih di putar di atas lantai dengan pandangan tetap di tangan kanan.



Kedua tangan diayun ke depan sejajar dengan mata lalu di putar bentuk kedua tangan yaitu masing – masing ibu jari menyentuh jari tengah di ikuti pandangan ke depan.



Kedua tangan membentuk lingkaran lalu menyilang, setelah itu di ayun kesamping paha sedang tangan kiri sejajar denganpundak kiri,

134

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

lalu kedua tanagn masing – masing membentuk jari tengah yang mengahadap keatas lalu pandangan di tangan kanan. 

Tangan kanan di putar di atas lantai akhir membentuk tangan kanan mengahadap kebawah sedang tangan kiri tidak bergerak, pandangan tetap di tangan kanan.



Ragam ini dilakukan 4x dengan pandangan yang bergantian yaitu kekanan dan kekiri

135

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam II dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar! 2. Peragakanlah ragam II dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

136

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 RAGAM III MASSIO WENNANG 

Tangan kiri diayun kebawah disusul dengan tangan kanan, masingmasing kedua tangan membentuk ibu jari menyentuh jari tengah dengan tangan kanan menghadap kebawah yaitu diatas tangan kiri.



Tangan kiri diputar lalu menghadap ke atas, juga tangan kanan di putar lalu menghadap keatas seperti bentuk tangan kiri, setelah itu kedua tangan diputar akhirnya bentuk telapak tangan menghadap keluar lalu masing – masing diayun kesamping badan.



Kedua tangan menyilang lalu tangan kanan diayun kesamping paha sedang tangan kiri sejajar dengan pundak kiri, kedua tangan masing -masing membentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap keatas, pandangan tetap di tangan kanan.



Tangan kanan di putar diatas lantai, akhirnya nentuk tangan kanan menghadap kebawah sedang tangan kiri tidak bergerak lalu pandangan tetap ditangan kanan.



Gerakan diatas dilakukan 3x lalu berdiri perlahan – lahan dengan bentuk posisi awal

137

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam III dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam III dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM IV MAPPATTAMA WENNANG

138

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Kaki kiri melangkah ke depan agak serong ke kiri bersamaan kedua tangan diayun ke depan kira-kira sejajar dengan pundak, bentuk tangan kanan menghadap ke atas yaitu ibu jari menyentuh jari tengah begitu juga tangan kiri tetapi tangan kiri menghadap ke bawah.



Tangan kanan di ayun kebawah samping paha kanan yang di ikuti dengan pandangan.



Tangan kanan di balik ke atas seperti bentuk tangan kiri kemudian di ayun kebawah, masing – masing di samping paha, bentuk kjedua tangan yaitu telapak tangan menghadap keluar dengan ujung jari tangan yang menghadap ke atas diikuti pandangan ke depan.



Ragam ini dilakukan 2x dan pada ragam kedua yaitu kebalikan dari ragam I, yaitu ragam I memintal kiri, sedang ragam ke II memintal kanan dengan hitungan yang sama kemudian kembali membentuk posisi awal

139

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam IV dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam IV dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM V JOKKA LENGGANG

140

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Kedua kaki melangkah bergantian yang diikuti pandangan ke kanan dan ke kiri dengan bentuk posisi awal



Kaki kiri jinjit di depan kaki kanan bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan sejajar dengan pinggang, diikuti dengan pandangan ke kanan



Kaki kiri melangkah ke samping kiri disusul kaki kanan yang bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan yang sejajar dengan pinggang kemudian kembali ke posisi awal.

141

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam V dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam V dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM VI MASSAU WENNANG

142

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Kaki kiri melangkah kedepan disusul kaki kanan, lalu tangan kiri diayun keatas sejajar dengan pundak dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah diikuti dengan pandangan.



Kaki kanan di angkat kebelakang lalu disusul dengan kaki kiri yang jinjit didepan kaki kanan yang bersamaan dengan tangan kanan diayun kesamping pinggang lalu diputar dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap kebawah, sedang tangan kiri tetap sejajar dengan pundak.



Kaki kiri diangkat sedikit keatas, lalu melangkah kesamping kanan agak cepat dengan langkahan yang pertama adalah kaki kiri panndangan kesamping kanan.



Kaki kanan melangkah kedepan disusul kaki kiri yang jinjit di depan kaki kanan yang bersamaan dengan tangan kanan yang diputar sejajar dengan pundak dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah lalu kaki melangkah kebelakang bersamaan dengan tangan kiri yang diputar didepan pinggang dengan bentuk tangan menghadap ke bawah.



Kaki kanan diangkat sedikit keatas lalu melangkah kesamping kiri agak cepat dengan langkahan kaki yang pertama adalah kaki kanan yang diikuti pandangan ke kiri.



Kaki kiri melangkah kedepan yang disusul kaki kanan dengan bersamaan tangan kanan yang diputar di samping tangan kiri.



Kaki kanan melangkah ke belakang di susul kaki kiri bersamaan dengan tangan kanan yang diayun ke bawah samping pinggang lalu di putar.



Kaki kiri diangkat ke belakang kaki kanan yang disusul dengan kaki kanan, lalu kedua diputar bersamaan sejajar dengan pundak kemudian dibalas ke kanan diikuti dengan pandangan.

143

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Ragam ini dilakukan 2x lalu kembali ke bentuk posisi awal.

144

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam VI dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam VI dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM VII JOKKA LENGGANG

145

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Kedua kaki melangkah bergantian diikuti pandangan ke kanan dan ke kiri dengan bentuk posisi awal.



Kaki kiri jinjit di depan kaki kanan bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan sejajar dengan pinggang diikuti pandangan ke kanan.



Kaki kiri melangkah ke samping kiri disusul kaki kanan yang bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan yang sejajar dengan pinggang sambil duduk perlahan, bentuk kaki bertumpu di atas yaitu antara paha dan lutut kanan dengan bentuk tangan posisi awal.

146

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam VII dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar!

2. Peragakanlah ragam VII dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM VIII MATTENNUNG

147

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Kedua tangan diayun ke samping badan kiri sejajar dengan pinggang lalu di putar di depan badan dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap ke bawah diikuti dengan pandangan.



Tangan kanan diayun ke samping paha kanan lalu di putar ke depan badan di bawah tangan kiri kemudian masing 2 di ayun ke samping badan dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.



Ragam ini di lakukan 2x dengan bentuk tangan yang terakhir yaitu kedua tangan kira - kira 40 cm dari depan badan dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.



Tangan kiri diayun ke depan sejajar dengan mata lalu diputar dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.



Tangan kiri diayun ke bawah disusul tangan kanan, masing 2 kedua tangan dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah sedangkan tangan kanan menghadap ke bawah yaitu di atas tangan kiri.



Tangan kiri diputar dengan tetap menghadap ke atas dan tangan kananpun diputar lalu menghadap ke atas yaitu seperti bentuk tangan



kiri. Kedua tangan diputar akhirnya bentuk telapak tangan menghadap keluar, masing2 di ayun ke samping badan diikuti pandangan.



Kedua tangan diayun ke depan badan sejajar dengan pinggang dengan membentuk kedua tangan ibu jari menyentuh jari tengah dengan pandangan ke depan.



Kedua tangan di ayun ke samping pinggang lalu di ayun ke atas satu kali kemudian diayun kebawah samping paha.

148

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL



Tangan kanan diangkat lalu diayun ke samping paha yang disusul dengan tangan kiri dengan tangan kiri dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah kemudian diputar lalu membentuk tangan posisi awal.

149

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS:

150

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

1. Peragakanlah ragam VIII dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam VIII dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

 RAGAM IX MAKKEBU LIPA JAJI 

Berdiri perlahan-lahan dengan bentuk tangan posisi awal dengan pandangan ke depan. Kaki kanan melangkah bergantian kaki kiri lalu

151

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

melangkah ke belakang ; pada hitungan 3,4,5,6 bentuk kedua tangan terletak dipinggang sebelah kiri untuk mengambil sarung hasil tenunan. 

Pada hitungan 7,8 hasil tenun diperlihatkan dengan bentuk tangan me ngayun-ayunkan sarung hasil tenun lalu kaki kiri melangkah ke belakang, samping, kaki kanan pada hitungan 3,4… sambil kedua kaki jinjit untuk melangkah pulang membawa hasil tenun disertai pandangan ke depan.

152

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

153

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TUGAS: 1. Peragakanlah ragam IX dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !

2. Peragakanlah ragam IX dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!

154

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

LAT I H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Jelaskan pengertian Ragam Gerak? 2. Sebutkan beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi tari? 3. Sebutkan susunan Ragam-Ragam Gerak Tari Pattennung?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak . 2. Dalam membuat komposisi tari ada beberapa unsure yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:     

Serempak atau Unison Berimbang atau Balanced Terpecah atau Broken Selang-seling atau Altemate Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon

3. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, yaitu :

155

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

        

Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mattennung (Menenun) Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan sarung)

GLOSARIUM  Pattennung  Lipa  Sabbe

: menenun : sarung : sutera

156

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

         

Lipa Sabbe : sarung sutera Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Mappali Wennang : Mengatur Benang Massio Wennang : Mengikat Benang Mappattama Wennang: Memasukkan Benang Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Massau Wennang : Memintal Benang Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Mattennung : Menenun Makkebu Lipa Jaji : Selesai Pembuatan sarung

RANGKUMAN Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak .  Unsur Ragam Gerak Unsur tenaga merupakan salah satu unsur ragam gerak yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan latihan suatu ragam

157

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

gerak. Selain unsur tenaga unsur ragam gerak lain yang tidak pentingnya dan senantiasa harus selalu diperhatikan adalah unsur : e) Tubuh f) Gerak g) Ruang h) Waktu  Tempo Dalam mengungkapkan suatu gerakan diperlukan waktu yang sesuai dengan lamanya waktu untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam hal ini, waktu tidak bias dipisahkan dengan tempo dan ritme. Tempo berkaitan dengan cepat atau lambatnya suatu gerakan yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu. Oleh karena itu, dikenal beberapa jenis tempo, yaitu: d) Lambat atau Adagio e) Sedang atau Andante f) Cepat atau Allegro  Komposisi Tari Dalam membuat komposisi tari yang perlu diperhatikan adalah:  Serempak atau Unison  Berimbang atau Balance  Terpecah atau Broken  Selang-seling atau Altemate  Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon  Susunan       

Nama-Nama

Ragam

Gerak

Pattennung, yaitu : Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang)

158

Tari

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Mattennung (Menenun)  Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan Sarung)

TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak, disebut…. A. Ragam gerak. B. Gerak dasar C. Gerak maknawi D. Gerak murni 2. Cepat atau lambatnya suatu gerakan pada sebuah tarian yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu dapat disebut…. A. Dinamika gerak B. Tempo gerak. C. Kekuatan gerak D. Ketahanan gerak 3. Salah satu susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, antara lain adalah….

159

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

A. Mappali. B. Sita’lei C. Angngangka cinde D. Ma”rennu-rennu 4. Massau Wennang dalam Tari Pattennung berarti…. A. Memintal benang B. Menenun C. Mengatur benang D. Mengikat benang 5. Property yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah…. A. Kipas B. Selendang C. Sarung Sutera yang dilipat-lipat kecil D. Keris 6. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung yang ketiga, antara lain adalah…. A. Mappali B. Massio Wennang. C. Jokka Lenggang D. Mattennung

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 5 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

160

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 6 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

161

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

162

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

163

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi

Tari

Pattennung,

Pattennung,Mengidentifikasi

Melakukan

Musik

Iringan

Olah Tari

Tubuh

Tari

Pattennung,

Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN : Peserta didik terampil menarikan Tari Pattennung.

164

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat

dan teliti, karena dalam skema modul akan

nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur

sampai sejauh mana pengetahuan

yang telah Anda miliki

sebelum mulai mempelajari

modul ini. 3).

Perhatikan

pekerjaan

langkah-langkah

dalam

melakukan

dengan benar untuk mempermudah dalam

memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

165

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan

dengan

materi

modul

agar

Anda

mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :  Terampil menarikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok.  Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual , berpasangan dan kelompok dengan memakai musik iringan secara utuh.  Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual dan kelompok dengan memakai rias, busana, komposisi tari dan pola lantai dengan menggunakan wiraga, wirama, wirasa yang diiringi musik pengiring tari secara tepat dan benar.

RUANG LINGKUP:  Kurikulum 2013 SMK

166

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

   

Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

167

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu:  Terampil menarikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok.  Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual , berpasangan dan kelompok dengan memakai musik iringan secara utuh.  Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok dengan memakai rias, busana,

komposisi

tari

dan

pola

lantai

dengan

menggunakan wiraga, wirama, wirasa yang diiringi musik pengiring tari secara tepat dan benar.

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)  Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.  Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai peragaan atau penampilan Tari Pattennung  Mencari berbagai informasi tentang penampilan Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.

168

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Mendiskusikan

kesalahan-kesalahan

dan

cara

memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan penampilan Tari Pattennung.  Mendeskripsikan dengan benar penampilan Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.  Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis penampilan

Tari

Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok dengan memakai iringan musik.  Mengasosiasi Menyimpulkan

penampilan Tari Pattennung secara utuh dengan

memakai iringan musik.  Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan

mempresentasikan

hasil

diskusi

tentang

penampilan Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai

perbedaan, disiplin, dan

toleransi.

TES AWAL  Jelaskan pengertian tari individual (tunggal), berpasangan dan kelompok?  Jelaskan pengertian wiraga, wirama dan wirasa dalam menampilkan sebuah karya tari?

169

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 2: MELAKUKAN OLAH TUBUH TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:

170

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok.  Penampilan Tari Pattennung

secara

individual,

berpasangan dan kelompok dengan memakai rias, busana,

komposisi

tari

dan

pola

lantai

dengan

menggunakan wiraga, wirama dan wirasa.

U RAIAN

M AT E R I

A. Tari berdasarkan pola garapan. Setiap jenis karya tari mempunyai bermacam-macam bentuk, berdasarkan pola garapan tari dapat dibagi tiga bentuknya, antara lain:  Tari Tunggal ( Individual)  Tari Berpasangan  Tari Kelompok  Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. Berdasarkan jenis karya tarinya ada bermacam-macam bentuk tari tunggal yang termasuk jenis tari tradisional dan ada

171

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

pula termasuk jenis tari kreasi baru. Contoh tari Tunggal yaitu Tari Klono Topeng dari Yogyakarta, Tari Gathotkaca Gandrung dari Surakarta, dan Tari Baris dari Bali.  Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra. Contoh Tari Pakarena dari Makassar, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara dan Tari Maengket dari Sulawesi Utara.  Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya

tari

yang

ditarikan

oleh

banyak

penari.

Contohnya Tari Merak dan Sulintang dari Jawa Barat, Tari Golek dari Yogyakarta, Tari Kecak dari Bali, dan Tari Giring-Giring dari Kalimantan. Keunikan dalam suatu karya tari dapat ditunjukkan melalui nilai estetis atau keindahan yang ada di dalamnya.

Keindahan gerak tari dapat dilihat dari

beberapa hal, antara lain sebagai berikut:  Adanya keselarasan antara gerak dari anggota badan yang satu dengan anggota badan yang  

lain Adanya keselaran gerak dengan irama Adanya penghayatan, pengungkapan gerak/teknik gerak , dan ekspresi ragam gerak

172

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 

Adanya penataan tata rias dan busana tari Adanya penggunaan alat untuk melakukan

 

gerak tari Adanya penguasaan ruang pentas Adanya penggunaan pola lantai dan komposisi tari. Keindahan karya tari salah satunya didukung oleh keindahan bentuk-bentuk pola lantainya. Untuk menciptakan bentuk-bentuk pola lantai karya tari perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:  Ruang untuk menari  Jumlah penari  Gerak tari. Penciptaan pola lantai perlu adanya eksplorasi mencari

pola

lantai

yang

berarti

bentuk

pola

lantai

untuk

memperoleh bentuk-bentuk pola lantai yang sesuai dalam sebuah karya tari. Eksplorasi pola lantai pada berpasangan berbeda dengan eksplorasi pola lantai tari kelompok dan tari tunggal. Bentuk pola

lantai

tari

berpasangan

lebih

ditekankan pada bentuk-bentuk garis dilantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari, begitu pula dengan tari kelompok. Beberapa contoh ekplorasi pola lantai tari kelompok yang dilakukan oleh empat penari dan telah

173

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

disesuaikan

dengan

gerak

tarinya,

antara lain: a. Pola lantai berbentuk segi tiga b. Pola lantai berbentuk lingkaran c. Pola lantai berbentuk garis diagonal d. Pola lantai

berbentuk

belah

ketupat . Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu karya tari , antara lain:  Wiraga  Wirasa  Wirama  Unity ( Kesatuan )  Wiraga yaitu dasar keterampilan gerak dari bagian tubuh penari, seperti gerak-gerakan tangan,kepala,kaki,mata dsb.  Wirama yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian.  Wirasa yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus, lembut, sedih, gembira dan lain-lain.  Unity (Kesatuan/Keseluruhan) yaitu satu kesatuan dari keseluruhan penampilan tari disatupadukan antara wiraga, wirama, wirasa, rias, busana, komposisi tari, pola lantai, tema dan iringan musik.

174

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

LAT I H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jelaskan pengertian tari Bentuk Tunggal? Jelaskan pengertian tari Bentuk Berpasangan? Jelaskan pengertian tari Bentuk Beroasangan? Sebutkan beberapa pola lantai dalam sebuah tarian? Jelaskan yang dimaksud dengan wiraga? Jelaskan yang dimaksud dengan wirama? Jelaskan yang dimaksud dengan wirasa?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. 2. Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra. 3. Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau

175

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari. 4. Beberapa

contoh

pola

lantai

dalam

sebuah

penampilan tari, antara lain:  Pola lantai berbentuk segi tiga  Pola lantai berbentuk lingkaran  Pola lantai berbentuk garis diagonal  Pola lantai berbentuk belah ketupat.

5. Wiraga yaitu dasar keterampilan gerak dari bagian tubuh

penari,

seperti

gerak-gerakan

tangan,kepala,kaki,mata dsb. 6. Wirama yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian. 7. Wirasa yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus, lembut, sedih, gembira dan lain-lain.

GLOSARIUM

176

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

      

Pattennung Lipa Sabbe Unity Wiraga Wirama Wirasa

: : : : : : :

menenun sarung sutera kesatuan berhubungan dengan gerak tari berhubungan dengan irama tari berhungan denganpenjiwaan atau penghayatan tari

RANGKUMAN Setiap jenis karya tari mempunyai bermacam-macam bentuk, berdasarkan pola garapan tari dapat dibagi tiga bentuknya, antara lain:

177

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 Tari Tunggal ( Individual)  Tari Berpasangan  Tari Kelompok  Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. Berdasarkan jenis karya tarinya ada bermacam-macam bentuk tari tunggal yang termasuk jenis tari tradisional dan ada pula termasuk jenis tari kreasi baru.  Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra.  Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari. Keindahan gerak tari dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain sebagai berikut: 

Adanya keselarasan antara gerak dari anggota badan yang satu dengan anggota badan yang

 

lain Adanya keselaran gerak dengan irama Adanya penghayatan, pengungkapan

 

gerak/teknik gerak , dan ekspresi ragam gerak Adanya penataan tata rias dan busana tari Adanya penggunaan alat untuk melakukan gerak tari

178

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

 

Adanya penguasaan ruang pentas Adanya penggunaan pola lantai dan komposisi tari. Keindahan karya tari salah satunya didukung oleh keindahan bentuk-bentuk pola lantainya. Untuk menciptakan bentuk-bentuk pola lantai karya tari perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:  Ruang untuk menari  Jumlah penari  Gerak tari. Beberapa contoh ekplorasi pola lantai tari kelompok yang dilakukan oleh empat penari dan telah disesuaikan dengan gerak tarinya, antara lain: a. Pola lantai berbentuk segi tiga b. Pola lantai berbentuk lingkaran c. Pola lantai berbentuk garis diagonal d. Pola lantai

berbentuk

ketupat . Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu karya tari , antara lain:    

Wiraga Wirasa Wirama Unity ( Kesatuan )

179

belah

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Tari yang ditampilkan hanya satu orang penari baik putra maupun putri disebut tari bentuk…. A. Tari Tunggal B. Tari Berpasangan C. Tari Kelompok D. Tari Massal 2. Salah satu contoh tari berpasangan, antara lain adalah…. A. Tari Baris dari Bali B. Tari Pakarena dari Makassar C. Tari Gathot Kaca Gandrung dari Surakarta D. Tari Klono Topeng dari Yogyakarta 3. Tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan ,adalah pengertian….

180

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

A. Wiraga B. Wirama C. Wirasa D. Unity 4. Bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari, disebut tari…. A. Tunggal B. Berpasangan C. Massal D. Kelompok 5. Suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian, adalah pengertian dari…. A. Unity B. Wirama C. Eksplorasi D. Tempo Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 6 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =

------------------------------ x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %

= Baik

181

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

70 – 79 %

= Cukup

< 70 %

= Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar selanjutnya, Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

182

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

183

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

PENUTUP Demikian Modul Seni Tari yang berjudul Tari Pattennung, dengan harapan terlaksananya kegiatan tersebut akan memiliki nilai plus sebagai bekal kemampuan untuk dapat mandiri dalam mengantisipasi era global melalui persaingan yang serba kompetitif khususnya dibidang kompetensi produktif. Besar

harapan

kami

kiranya

dengan

adanya

modul

pembelajaran produktif ini, dapat menjadi motivator bagi siswa, guru, dan komunitas seni tari lainnya.

184

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

185

SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF