Modul 03 Pattennung
August 27, 2017 | Author: asmannur | Category: N/A
Short Description
the traditional of dance south sulawesi learning...
Description
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
UNTUK KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TARI PATTENNUNG
HJ. SRI KURNIATI K, S.Pd, M.Ds
DINAS PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PEMUDA KABUPATEN GOWA PENDAHULUAN
1
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Iringan
Olah Tari
Tubuh
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.
TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Apresiasi Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)
2
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Langkah-langkah
belajar
yang
harus
di
tempuh
dalam
mempelajari modul ini sebagai berikut: Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain. Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. Catatlah setiap kesulitan yang
Anda
hadapi
dalam
menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan. Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar
3
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori .
PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Melakukan Apresiasi Tari Pattennung Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung Mendeskripsikan Fungsi,Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:
Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
A. PENDAHULUAN PRASYARAT
4
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu: 1. Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari pattennung 2. Mendeskripsikan Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari pattennung
B. ISI (KONTEN DAN 5 M) Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan. Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung: Mencari berbagai informasi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan. Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang
sering
dilakukan
mendeskripsikan Latar Belakang Tari Pattennung.
5
saat
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mendeskripsikan dengan benar sesuai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya. Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung Mengasosiasi Menyimpulkan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennnung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung. Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.
TES AWAL
Jelaskan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung Sebutkan Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung Sebutkan Sinopsis Tari Pettennung
6
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
C. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1: MELAKUKAN APRESIASI TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:
7
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung Sinopsis Tari Pattennung
U RAIAN
M AT E R I
A. PENGERTIAN SENI TARI Tari mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan berbagai manfaat, seperti sebagai hiburan dan sarana komunikasi, mengingat kedudukan tari dapat hidup, tumbuh, dan berkembang sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusianya. Dengan kata lain perkembangan dan perubahan yang terjadi pada tari sangat ditentukan oleh masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, sebelum melangkah jauh kemateri tari selanjutnya, terlebih dahulu perlu
dipahami apa yang dimaksud dengan tari.
Banyak sekali defenisi tari yang diutarakan oleh pakar-pakar tari masa lampau, antara lain: 1. Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah. 2. Corri Hertong mengatakan bahwa tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yang ritmis di dalam suatu ruang. 3. Curt Shacs mengatakan bahwa tari adalah gerak tubuh yang ritmis. 4. Waterman mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak tubuh secara artistik yang secara kultural di pola serta distilisasi. 5. Frans Boas mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh, lambaian tangan, gerak dari torso atau kepala, gerak-gerak dari tungkai serta kaki. 6. Pangeran Suryadiningrat mengatakan bahwa tari adalah gerak seluruh anggota badan yang teratur menurut irama gendang dengan ekspresi gerak tari.
8
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
7. John Martin mengatakan bahwa tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi dalam bentuk gerak tubuh. Dari beberapa defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu.
B. PENGERTIAN TARI TRADISIONAL Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. Dalam tari tradisional yang menjadi dasar pertama dan utama ialah Untuk
susunan dan koreografinya dalam wujud yang indah.
mempelajarinya
harus
dihafalkan
ragam-ragamnya
di
samping irama musik yang mengirinya. Pada umumnya tari tradisional di daerah Sulawesi Selatan alat musiknya seperti gendang, puik-puik, dengkang (gong), anak baccing, katto-katto dan parappasa. Bunyi-bunyian sebagai pengiring tari tradisional di Sulawesi Selatan penggunaannya sangat terbatas karena tiap tari tradisional
9
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
mempunyai irama tersendiri atau cara memuku/menabuh yang berbeda-beda, misalnya cara pukulan gendang Toraja berbeda dengan pukulan gendang Mandar demikian pula Bugis dan Makassar. Irama gendang sama keterkaitannya dengan gerakangerakan tarinya, dimana bunyi yang dilahirkan merupakan ciri khas dari daerah dimana tari itu berasal. Dalam perkembangan tari dari masa ke masa khusunya di Sulawesi makna
Selatan, dikenal bermacam-macam tradisi, di mana isi dan
tujuannya
melambangkan
falsafah
kehidupan
masyarakat. Itulah sebabnya hampir seluruh tari tradisional yang ada di Sulawesi Selatan tidak banyak mengandung unsur bentuk tari pertunjukan karena seluruh peralihannya berhubungan erat dengan kehidupan tradisional masyarakatnya. C. PENGERTIAN TARI KREASI BARU Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah.
1. Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung Tema: Menenun Lipa Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara. Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanitawanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau
10
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah. Sarung sutera dengan motifnya yang khas sertanya warnanya yang indah dan serasi sangat digemari dimanamana. Di ciptakan : Pada bulan Juli
tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj.
A.Nurhani Sapada. Di ilhami oleh Tari Tenun dari Bali yang dipertunjukan di Istana Bogor. Dalam menyaksikan tarian itu terbayang oleh kami kebiasaan wanita-wanita Sulawesi Selatan yang juga senang menenun, bahkan merupakan salah satu kerajinan tangan yang sangat popular. Untuk dapat menyusun tarian ini sudah tentu diperlukan pengetahuan tentang proses menenun sarung sutera dari awal sampai menjadi sarung. Sebagai tambahan diberi variasi dengan mengeluarkan sarung yang disediakan dipinggang seolah-olah baru selesai ditenun untuk diperlihatkan. Jumlah Penari : Tarian ini bisa di tarikan dalam jumlah ganjil maupun genap secara Individual, Berpasangan maupun Kelompok.
2. Fungsi Tari Pattennung Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan.
11
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
3. Isi dan Bentuk Tari Pattennung Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.
Sinopsis Tari Pattennung Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang)
sampai kepada Massau yaitu
memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan.
LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Sebutkan dan jelaskan salah satu pengertian tari menurut pakarpakar tari yang kamu ketahui ? 2. Jelaskan pengertian tari tradisional ? 3. Jelaskan pengertian tari kreasi kreasi ? 4. Jelaskan latar belakang sejarah Tari Pattennung ?
12
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
5. 6. 7. 8.
Jelaskan fungsi Tari Pattennung ? Jelaskan isi dan bentuk Tari Pattennung ? Jelaskan sinopsis Tari Pattennung ? Sebutkan siapa nama pencita Tari Pattennung, dan tahun berapa di ciptakan ?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Pengertian tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah. 2. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. 3. Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilainilai
baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi
baru berdasarkan adat dari suatu wilayah. 4. Latar belakang sejarah Tari Pattennung adalah dahulu kala menenun Lipa
Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan
salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara. Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Indonesia di daerah ini dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi
13
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah.
5. Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat
Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan
sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan. 6. Tari Pattennung isinya yang
mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi
mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung. 7.Sinopsis Tari Pattennung adalah melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan. 8. Tari Pattennung diciptakan Pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.
14
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
GLOSARIUM
Pattennung Lipa Sabbe Lipa Sabbe Mappali Massau Puik-puik Dengkang Anak baccing Katto-katto Parappasa
: : : : : : : : : : :
menenun sarung sutera sarung sutera memintal benang memasukkan benang alat musik tiup gong alat musik pukul/tabuh alat musik pukul alat musik pukul
RANGKUMAN 15
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Dari beberapa defenisi tari dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap. Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilainilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah. Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah. Tari Pattennung diciptakan pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.
16
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.
17
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak A. B. C. D.
ritmis yang indah, pengertian tari ini menurut …. Soedarsono Pangeran Suryadiningrat Corri Hertong Waterman
2. Suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilainilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang A. B. C. D.
tetap, disebut pengertian tari…. Kreasi baru Komtemporer Tradisional Primitif
3. Tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru A. B. C. D. 4.
berdasarkan adat dari suatu wilayah, di sebut …. Tari Rakyat Tari Klassik Tari Kreasi Baru Tari Primitif Tari Pattennung dikalangan masyarakat Bugis berfungsi sebagai
A. B. C. D.
tari…. Pertunjukan Hiburan Pergaulan Upacara
5. Sinopsis Tari Pattennung menggambarkan….
18
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
A. Ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe B. Ucapan syukur dalam membuat lipa sabbe C. Kerinduan dan kecintaan dalam menenun lipa sabbe D. Kesenangan dalam menenun lipa sabbe 6. A. B. C. D.
Tari Pattennung diciptakan oleh…. Hj.Munasiah Najamuddin Hj. Andi Ummu Tunru Hj. Andi Nurhani Sapada Hj. Ida Yusuf Majid
7. A. B. C. D.
Tari Pattennung diciptakan di kota Pare-Pare pada tahun…. 1962 1963 1964 1965
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
19
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 2 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.
20
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
21
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.
22
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Olah
Iringan
Tubuh
Tari
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.
TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat
dan teliti, karena dalam skema modul akan
nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur
sampai sejauh mana pengetahuan
yang telah Anda miliki
sebelum mulai mempelajari
modul ini. 3).
Perhatikan
pekerjaan
langkah-langkah
dalam
melakukan
dengan benar untuk mempermudah dalam
memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi
23
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan
dengan
materi
modul
agar
Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktek 2 jam. PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Mendeskripsikan fungsi Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung Memperagakan teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung
24
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RUANG LINGKUP:
Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Olah Tubuh Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu: Mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung Memperagakan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung
B. ISI (KONTEN DAN 5 M) Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.
25
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung Mencari berbagai informasi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan. Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang
sering
dilakukan
saat
mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung. Mendeskripsikan dengan benar sesuai manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya. Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung Mengasosiasi Menyimpulkan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung. Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung dan Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.
26
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
T E S AWAL Jelaskan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung? Sebutkan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung?
C. MATERI PEMBELAJARAN
27
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
KEGIATAN BELAJAR 2: MELAKUKAN OLAH TUBUH TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan: Manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung. Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung.
U R AI AN M ATE R I A. Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain: Teknik pemanasan Latihan inti Olah Tubuh Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh
1. Tujuan pemanasan Pemanasan dalam olah tubuh berarti melakukan gerakan-gerakan untuk merangsang otot agar kondisi badan dapat menyesuaikan dengan gerakan selanjutnya (gerakan inti). Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan
28
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. Pemanasan
menurut
“Jande
Fonda”
sangat
penting
bagi
penampilan fisik. Bila suatu latihan dimulai tanpa pemanasan maka pemaksaan terhadap otot-otot yang dingin, dan untuk melakukan gerakan inti akan mengakibatkan kejang atau cedera.Dalam melakukan gerakan pemanasan bias dipergunakan musik pengiring yang dapat menggugah perasaan untuk bergerak lebih agresif. Fungsi pemanasan Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat. Dalam melakukan gerakan
pemanasan, hal-hal
yang
perlu
diperhatikan adalah bagaimana gerakan-gerakan sesuai dengan kondisi tubuh yang masih dingin meningkat dan kontraksinya lebih cepat. Teknik latihan pemanasan a. Alat, Bahan dan Media 1). Alat yaitu pakaian latihan (baju kaos dan tight) 2). Bahan yaitu materi teknik pemanasan 3). Media yaitu kaset iringan dan tape recorder b. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: 1). Bagian leher 2). Bagian pergelangan bahu dan lengan 3). Bagian badan 4). Bagian tungkai/kaki 2. Tujuan latihan inti Olah Tubuh Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah
29
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain.Dalam melakukan gerak Olah Tubuh perlu diperhatikan kaidah-kaidah/aturan-aturan pelaksanaannya demi menghindari kecelakaan dalam praktek Olah Tubuh. Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh. Seorang penari yang baik seharusnya memiliki teknik Olah Tubuh yang baik agar tari yang ditarikannya lebih total dan lebih indah untuk dilihat dan ditampilkan dihadapan penonton/penikmatnya. Dalam melakukan gerak Olah Tubuh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara melakukan gerakan-gerakan dengan teknik yang benar guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya patah tulang atau cedera otot, yang mana biasanya dapat berakibat fatal apabila salah dalam melakukan gerakan. Gerakan-gerakan Olah Tubuh yang tepat dan baik diharapkan dapat meningkatkan keelastisan tubuh, sehingga otot-otot tubuh menjadi lebih lentur dan koordinasi dengan otot-otot tubuh yang lain juga menjadi lebih lancar.
30
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Selain menyegarkan dan menyehatkan tubuh, Olah Tubuh dapat memperbaiki bentuk tubuh, dan memperlancar peredaran darah juga dapat membantu menghilangkan stress dan kepenatan setelah seharian beraktifitas. Olah Tubuh harus sering dilatih setiap hari agar otot-otot tubuh tetap luntur dan badan menjadi lebih bugar dan sehat. Beberapa gerak Olah Tubuh yang sering dilakukan antara lain : cium lutut, roll kedepan dan kebelakang, kayang tidur,kayang berdiri, perahu, lilin, split, guling, jungkir,sikap baling-baling, bangun tidur, putar 360 derajat sembari duduk dan lain-lain. 3. Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan)
agar
denyut
nadi
kembali
normal
sekaligus
pendinginan ini sebagai latihan penutup. Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal. Beberapa petunjuk dalam melakukan pendinginan, antara lain adalah: a). Tidak ada jarak yang kosong (istrahat) antara gerakan inti dan gerakan pendinginan b). Jenis gerakan yang dilakukan lebih lembut/pelan dari gerakan inti c). Dilakukan dalam keadaan rileks d). Pernafasan dilakukan sesuai kekuatan (jangan dipaksa) e). pendinginan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah: Tahap pengurangan kegiatan Tahap peregangan
31
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala b). Lengan/tangan c). Bahu d). Bagian kaki
B. Olah Tubuh gerak Tari Pattennung Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:
Lari-lari jinjit Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok) Duduk sambil berlutut Memutar badan Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk) Menoleh kesamping (Assaile)
32
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jelaskan tujuan pemanasan dalam Olah Tubuh? Jelaskan fungsi pemanasan dalam Olah Tubuh? Sebutkan urutan dalam melakukan latihan pemanasan? Jelaskan pengertian Olah Tubuh? Jelaskan tujuan latihan inti Olah Tubuh? Sebutkan beberapa gerakan-gerakan dasar Olah Tubuh Tari
Pattennung? 7. Jelaskan tujuan latihan pendinginan dalam Olah tubuh? 8. Jelaskan fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. 2. Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat.
33
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
3. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: a). Bagian leher b). Bagian pergelangan bahu dan lengan c). Bagian badan d). Bagian tungkai/kaki 4. Pengertian Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakangerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). 5.Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan
dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan
sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain. 6. Gerak –gerak dasar Olah Tubuh Tari Pattennung, adalah seperti: Lari-lari jinjit Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok) Duduk sambil berlutut Memutar badan Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk) Menoleh kesamping (Assaile) 7. Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan
otot-otot,
menurunkan
suhu
tubuh,
dan
mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal sekaligus pendinginan ini sebagai latihan penutup.
34
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
8. Fungsi
pendinginan
dalam
Olah
Tubuh
adalah
untuk
mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.
GLOSARIUM
Pattennung Kondok Ammekluk Assaile
: : : :
menenun mengeper kebawah mengayunkan tangan kesamping badan menoleh kesamping
35
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RANGKUMAN Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain: Teknik pemanasan Latihan inti Olah Tubuh Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh
36
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat. Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku). Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain. Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh. Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan)
agar
denyut
nadi
kembali
normal
sekaligus
pendinginan ini sebagai latihan penutup. Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.
37
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah: Tahap pengurangan kegiatan Tahap peregangan Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala b). Lengan/tangan c). Bahu d). Bagian kaki Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:
Lari-lari jinjit Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok) Duduk sambil berlutut Memutar badan Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk) Menoleh kesamping (Assaile)
38
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Meningkatkan kecepatan denyut
nadi, memanaskan badan,
menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat, adalah tujuan dari…. A. Pendinginan B. Pemanasan. C. Peregangan D. Ketahanan tubuh 2.Sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan
suatu
gerakan-gerakan
yang
dapat
merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya
39
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
badan/tubuh
menjadi
lebih
luwes
dalam
bergerak,
adalah
pengertian…. A. Olah Tubuh. B. Olah Raga C. Olah Rasa D. Olah Gerak 3.Untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahanlahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal, adalah tujuan…. A. B. C. D.
Latihan pendinginan. Latihan pemanasan Latihan inti Latihan Pernafasan
4. Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, adalah…. A. pemanasan,latihan inti dan pendinginan. B. Latihan inti, pemanasan dan pendinginan C. Pemanasan, pendingan dan latihan inti D. Pendinginan, latihan inti dan pemanasan 5. Salah satu Olah Tubuh Tari Pattennung adalah melakukan gerakangerakan dasar seperti.... A. Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok). B. Jungkir C. Split D. Kayang tidur Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 2 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
40
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 3 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
41
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Depdikbud, (1987), Anatomi Manusia Bagian 1,Jakarta,PT.Basarindi Buana Utama. R.Ami,(1998), Olah Tubuh 2,Jakarta, PT. Bangkit Daya Insana. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.
42
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
43
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Iringan
Olah Tari
Tubuh
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar. TUJUAN : Peserta didik terampil mengidentifikasi musik iringan Tari Pattennung
44
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah
belajar
yang
harus
di
tempuh
dalam
mempelajari modul ini sebagai berikut: Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain. Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
45
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Catatlah
setiap
kesulitan
yang
Anda
hadapi
dalam
menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan. Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.
PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Mengidentifikasi music iringan Tari Pattennung Menjelaskan jenis music iringan Tari Pattennung Menyebutkan jenis-jenis alat music yang mengiringi Tari Pattennung.
RUANG LINGKUP:
Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Iringan Tari
46
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
47
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu: Menjelaskan jenis musik iringan Tari pattennung Menyebutkan jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari pattennung
B. ISI (KONTEN DAN 5 M) Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan. Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai musik iringan Tari Pattennung: Mencari berbagai informasi tentang musik iringan Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan. Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan
dan
cara
memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mengidentifikasi musik iringan Tari Pattennung. Menyebutkan jenis-jenis alat musik
dengan benar sesuai Tari
Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.
48
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari Pattennung Mengasosiasi Menyimpulkan dan menyebutkan jenis-jenis alat music dan music iringan yang mengiringi Tari Pattennung. Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang jenis musik iringan Tari Pattennung dan jenis-jenis alat musik yang mengiringi yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan, disiplin, dan
toleransi.
T E S AWAL
Jelaskan pengertian music iringan tari? Jelaskan jenis musik iringan Tari Pattennung? Sebutkan alat-alat musik yang Tari Pettennung?
49
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
C. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 3: MENGIDENTIFIKASI MUSIK IRINGAN TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan: Pengertian irama musik Tari Pattennung Jenis musik iringan Tari Pattennung Jenis alat-alat musik Tari Pattennung
50
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
URAIAN MATERI A. PENGERTIAN IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat
music
yang
diselaraskan
dengan
gerak
tari
yang
diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak dan irama tarian. Jika gerakan lembut atau halus menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat. Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang yang dhasilkan oleh alat music atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam. Tarian dari wilayah Indonesia Timur banyak yang menggunakan music jenis internal.
B.
FUNGSI IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI 1. Fungsi irama music dalam seni tari adalah:
51
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Sebagai
pengiring
memberI
tari
gambaran
juga
mempertegas
suasana,
dan
gerak,
merangsang
munculnya gerak. Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama. Irama tari sebenarnya juga dimiliki atau dirasakan oleh penari. Irama tersebut diperjelas melalui iringan music agar dapat dinikmati oleh audiens secara visual maupun audio. Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari. Tari dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakangerakan lembut. Musik dapat membantu membangun karakter tari dengan iringan music yang lembut atau sebaliknya dengan iringan music yang keras dan cepat, dengan
demikian
music
pemberi
illustrasi
tidak
dipengaruhi oleh irama atau tempo. Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan. Semua tekanan yang digunakan dalam
gerak
tersebut
diperjelas
oleh
music.
Ini
dimaksudkan agar semua gerakan tersebut dapat ditampilkan lebih ekspresif. Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu
52
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan
music
penari
dapat
melahirkan
gerakan
improvisasi. Sebuah pertunnjukan antara tari dengan music tidak dapat dipisahkan, karena music memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan irama dan aksen-aksen dalam pementasan. Tanpa ada music iringan, maka sebuah pertunjukan tari tidak akan sempurna.
2. Hubungan gerak dengan iringan tari Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: 1. Simetris : Gerak dengan iringan sejajar beriringan, namun kwalitasnya kurang. 2. Kontras : Kontras antara gerak dengan iringan, mi salnya adegan pembunuhan dengan iringan, rebab atau gerakan keras di iringi iringan lembut atau sebaliknya. 3. Balance : Gerakan tari sejalan dan sesuai dengan iringan, serta mengutamakan kwalitas. 4. Harmoni : Serasi antara gerak dengan iringan, dan terkadang terdapat kontras. Kadang ha nya sebagai latar belakang atau illustra si atau penghias. 5. Unity : Kesatuan secara menyeluruh dari awal sampai akhir. 3. Iringan Internal dan Iringan Eksternal
53
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Dalam bentuk awal iringan tari datang dari penari itu sendiri yang disebut iringan tari internal. Kemudian perkembangan lebih lanjut iringan tari datang dari luar sang penari atau dilakukan oleh orang lain yang disebut iringan eksternal. Iringan tari internal menurut Jonh Martin mengatakan bahwa sejak zaman primitive orang menari biasanya hanya diiringi dengan suara yang ditimbulkan penari itu sendiri. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari
itu
sendiri.
Sebagai
contoh
suara-suara
yang
ditimbulkan oleh penari itu sendiri seperti, tepukan tangan, hentakan
kaki
atau
degerakkngan
alat
bunyi-bunyian
misalnya klinting yang pada leher atau dikaitkan pada pergelangan tangan atau kaki yang akan berbunyi apabila tubuhnya digerakkan. Berbagai macam kecepatan, tekanan dan intensitas dan derajat keteraturan gerakan tubuh yang selalu menimbulkan kegairahan dan kepuasan kepada naluri ritmis manusia. Selain itu, kegiatan otot-otot dibawah pengaruh
emosional
yang
kuat,
yang
merangsang
kmakegiatan perangkat ekspresi manusia yang lain ialah suara. Manusia menggunakan suaranya dengan berteriak, memekik atau menangis. Iringan Eksternal, ratusan tahun telah lewat dan kini musik telah berkembang dan bentuknya semakin disempurnakan. Dengan semakin berkembangnya melodi dan harmoni, terwujudlah bentuk orkestrasa musik yang lebih lengkap dan semakin sempurna. Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan yang berasal dari luar penari itu sendiri . Iringan tari eksternal dapat terdiri dari nyanyian, kata-kata,
54
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
pantun,
permainan
alat-alat
musik
sederhana
sampai
oskestrasi yang besar seperti musik simponi, perangkat gamelan selendro pelog, musik tradisi talempong, dan jug airing-iringan suara atau musik rekaman. 4. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:
Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto Parappasa Cannong-cannong
Gambar 1. Gendang Makassar
55
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 2. Suling
Gambar 3. Kecapi
56
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 4. Pengiring Tari 5. Iringan lagu yang digunakan
dalam mengiringi
Tari
Pattennung. Adapun Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain: Lagu Sabbe-sabbena Lagu Masaala Ongkona Nene Mallomo 6.
Komposisi Iringan Tari Pattennung. Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain: Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung Sabbe-Sabbena Gendang untuk duduk Lagu Masaalla
57
tak, taka tak tak tung 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung : Lambat hanya suling
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla
Gendang untuk berdiri
: Agak cepat 1x : Cepat 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Agak cepat 1x : Tung tak, taka tung tak
tung tak, taka tak tak tung : Agak cepat 1x (Exit)
Sabbe-Sabbena
LATI H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1) 2) 3) 4) 5)
Jelaskan pengertian irama musik dalam seni tari? Jelaskan fungsi irama musik dalam seni tari? Jelaskan hubungan gerak tari dengan iringan musik? Jelaskan yang dimaksud dengan iringan tari internal dan eksternal? Sebutkan alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari
Pattennung? 6) Sebutkan Iringan lagu yang digunakan Pattennung?
58
dalam mengiringi
Tari
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
7) Sebutkan komposisi iringan Tari Pattennung?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. pengertian irama musik dalam seni tari adalah: Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat music yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah
waktu
yang
dipakai
untuk
menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak
dan
irama
tarian.
Jika
gerakan
lembut
atau
halus
menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat. 2. Fungsi irama music dalam seni tari adalah: Sebagai pengiring tari juga memberI
gambaran
suasana,
mempertegas dan
gerak,
merangsang
munculnya gerak. Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama. Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari. Tari
59
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakangerakan lembut. Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan. Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan
music
penari
dapat
melahirkan
gerakan
improvisasi. 3. Hubungan gerak tari dengan iringan musik, adalah: Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris, Kontras, Balance, Harmonis, dan Unity. 4. Iringan tari Internal dan Eksternal adalah: Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri sedangkan iringan tari eksternal adalah iringan tari yang muncul dari luar diri penari. 5. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:
Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto
60
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Parappasa Cannong-cannong 6. Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:
7.
Lagu Sabbe-sabbena Lagu Masaala Ongkona Nene Mallomo Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain: Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung Sabbe-Sabbena Gendang untuk duduk Lagu Masaalla
Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla Ongkona Nene Mallomo Lagu Masaalla
Gendang untuk berdiri
tak, taka tak tak tung 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung : Lambat hanya suling : Agak cepat 1x : Cepat 2x : Agak cepat 1x : Sedang 1x : Agak cepat 1x : Tung tak, taka tung tak
tung tak, taka tak tak tung : Agak cepat 1x (Exit)
Sabbe-Sabbena
61
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
GLOSARIUM
Pattennung Cannong-cannong Katto-katto Parappasa
: : : :
menenun alat musik pukul alat musik pukul alat musik pukul
62
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RANGKUMAN Pengertian irama musik dalam seni tari adalah: Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat
music
yang
diselaraskan
dengan
gerak
tari
yang
diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang dhasilkan dari alat musik atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam. Fungsi irama music dalam seni tari adalah: Sebagai memberI
pengiring gambaran
tari
juga
suasana,
mempertegas dan
gerak,
merangsang
munculnya gerak. Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama. Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari.
63
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Membantu/mempertegas ekspresi gerak. Membantu merangsang penari. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris : Kontras, Balance, Harmoni, dan Unity. Iringan tari dapat dibagi dua bagian yaitu iringan Internal dan Iringan Eksternal. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri, sedangkan Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan tari yang berasal dari luar penari itu sendiri . Alat-alat
musik
yang
digunakan
dalam
mengiringi
Tari
Pattennung, adalah, antara lain:
Gendang Makassar Suling Kecapi Katto-katto Parappasa Cannong-cannong
Iringan lagu yang digunakan
dalam mengiringi
Pattennung, adalah, antara lain: Lagu Sabbe-sabbena Lagu Masaala Ongkona Nene Mallomo
TES FORMATIF 1
64
Tari
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Pengertian irama musik dalam seni tari, adalah.... a. Merupakan serangkaian bunyi dari alat musik
yang
diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan b. Merupakan tempo gerak yang dilakukan sejak mulai bergerak sampai mengakhiri gerak c. Merupakan waktu yang dipakai
untuk
menyelesaikan
rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika d. Merupakan irama dan waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang diperagakan 2. Fungsi irama musik dalam seni tari, adalah…. a. Membantu mempertegas gerak penari b. Membantu tempo penari c. Membantu irama penari d. Membantu keharmonisan dalam menari 3. Pengertian iringan tari internal, adalah.... a. Bunyi yang berasal dari alat musik tradisi b. Bunyi yang ditimbulkan oleh penari itu sendiri c. Bunyi yang berasal dari alat musik modern d. Kolaborasi bunyi antara musik tradisi dan modern 4. Pengertian iringan tari eksternal, adalah…. a. Bunyi yang dhasilkan dari alat musik b. Bunyi yang dihasilkan dari tepukan penari itu sendiri c. Bunyi yang dihasilkan dari hentakan kaki penari itu sendiri d. Bunyi yang dihasilkan dari suara penari itu sendiri 5. Salah satu alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah…. a. Gong b. Puik-puik c. Gendang Makassar d. Rebana
65
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
6. Salah satu lagu yang dipakai dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah…. a. Lagu Anging Mammiri b. Lagu Ati Raja c. Lagu Sabbe-sabbena d. Lagu Ongkona Sidenreng Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 3 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 4 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
66
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru. Munasiah, Najamuddin, (1990), Pengetahuan Karawitan Daerah Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
67
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
68
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.
69
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Iringan
Olah Tari
Tubuh
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.
TUJUAN : Peserta didik terampil mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.
70
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
3).
Perhatikan
langkah-langkah
dalam
melakukan
pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan
dengan
materi
modul
agar
Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.
71
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung. Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung. Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:
Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Telaah Teoritis Rias dan Busana Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu: Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung. Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung. Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.
B. ISI (KONTEN DAN 5 M)
72
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan. Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai rias dan busana Tari Pattennung Mencari
berbagai
informasi
tentang
rias
dan
busana
Tari
Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan. Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan
dan
cara
memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan rias dan busana Tari Pattennung. Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana dengan benar sesuai dengan rias dan busana Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya. Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis jenis-jenis alat rias dan busana yang dipakai Tari Pattennung Mengasosiasi Menyimpulkan rias dan busana Tari Pattennung. Mengkomunikasikan Mengidentifikasi dan mempresentasikan hasil diskusi tentang rias dan busana Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai disiplin, dan toleransi.
73
perbedaan,
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
T E S AWAL
Jelaskan pengertian rias dan busana tari? Sebutkan dan jelaskan alat-alat rias dan busana Tari Pattennung? Sebutkan beberapa bahan-bahan rias? Sebutkan busana dan assesoris Tari Pattennung?
C. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 4: MENGIDENTIFIKASI RIAS DAN BUSANA TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan: Rias dan busana tari . Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana tari . Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.
U R AI AN M ATE R I 1. DASAR TATA RIAS TARI Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan. Fungsi utama tata rias dalam tari adalah membantu mewujudkan ekspresi wajah penari sesuai dengan peran
74
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
yang harus dibawakan. Rias selain bertujuan untuk membuat penari menjadi cantik atau tampan, bisa juga disesuaikan dengan peran yang dibawakan oleh penari. Rias yang tidak tepat dan kurang sempurna dapat memberikan kesan jelek bahkan dapat mengacaukan peran dan ekspresi penari. Terutama untuk rias penari tunggal dalam membawakan salah satu peran / tokoh. Tata rias adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh dihias ( make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang:
Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)
Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)
Komposisi warna
Adapun jenis-jenis Rias dibagi menjadi : Tata rias jenis Rias jenis adalah rias untuk mengubah seorang laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya. Tata Rias tokoh / watak / karakter
75
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Rias
tokoh/watak/karakter
adalah
tata
rias
untuk
membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan tokoh yang lain dengan menunjukkan watak dan bentuk/wujud yang berbeda. Misalnya rias untuk peran Arjuna akan berbeda dengan rias untuk peran Gatotkaca. Tata Rias temporal Rias temporal adalah rias menurut perbedaan waktu dan tempat. Misalnya tata rias untuk tokoh kesatria yang sedang bertapa dan tata rias untuk tokoh kesatria setelah kembali di kerajaan. Tata rias wajah untuk karakterisasi Banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan kosmetika yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/watak tertentu, misalnya penggunaan eye shadow gelap untuk memberi karakter galak. Tata rias merupakan kelengkapan penunjang koreografi yang penting karena memiliki sifat visual. Penonton sebuah pertunjukan tentu akan memperhatikan secara seksama tata rias. Harapan penonton tentunya berusaha mempermudah memahami isi tari yang disampaikan. 2. PENGERTIAN DAN FUNGSI TATA RIAS TARI Tata rias yang dimaksudkan dapat diperhatikan pada uraian di bawah ini. a. Tata Rias
76
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tata rias bukan sesuatu hal yang asing bagi semua orang,
sebab
tata
rias
merupakan
aspek
untuk
mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tata rias untuk sebuah tari merupakan kelengkapan penampilan yang bersifat mutlak. Seorang aktor/artis pada waktu akan tampil di depan publiknya selalu mempersiapkan diri merias wajahnya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pandangan (penglihatan) mata seseorang untuk menjangkau obyek yang jauh. Merias tubuh manusia dengan maksud mengubah yang alamiah (natural) menjadi budaya (cultural) dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Mengatasi efek tata cahaya (lighting) yang kuat, serta untuk mengatasi jarak antara tempat pentas dengan penonton. Membuat wajah sesuai dengan peran atau karakter yang dikehendaki / dibawakan Rias (make-up) apa pun juga dimaksudkan untuk menambah keluwesan yang asli. Memakai alat rias haruslah tepat, hemat dan hati-hati bagaikan seorang artis
mempergunakan
bahan
warnanya,
harus
disesuaikan dengan warna kulit setepat mungkin. Rias yang dikerjakan dengan keahlian adalah suatu karya seni yang membutuhkan kesabaran dan latihan. Pada dasarnya tata rias adalah seni menggunakan alat kosmetik untuk menghias atau menata rupa wajah yang sesuai dengan peranannya. Tata rias biasanya tertuju untuk memberi warna dasar (foundation), member
77
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
aneka warna (colour), dan memberi garis-garis (linning) yang sesuai dengan jenis dan karakternya. Adapun rias wajah yang paling menonjol dan menetukan kekhasan setiap tarian Wayang adalah lukisan-lukisan garis wajah seperti pada bagian kening, alis, jambang, pipi, kumis, dan dagu. Perbedaan yang mendasar antara garis-garis rias untuk tarian Wayang jenis putri dan putra sebagai -
berikut: Tarian jenis putri, terdapat garis-garis rias di kening, alis,
-
dan jambang. Tarian jenis putra satria lungguh, terdapat garis-garis rias
-
di kening, alis, dan jambang. Tarian jenis putra satria ladak, terdapat garis-garis rias di
-
kening, alis, jambang, kumis, dan dagu. Tarian jenis putra monggawa lungguh,
monggawa
dangah, danawa patih, dan danawa raja, terdapat garisgaris rias di kening, alis, jambang, kumis, pipi, dan dagu. b. Fungsi Tata Rias Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu :
Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) wajah. Dalam jarak yang relatif jauh membutuhkan cara-cara tertentu untuk membuat garis wajahnya tampak jelas, yaitu yang terdiri dari garis-garis pada alis, mata, hidung dan mulut (bibir). Disamping itu juga diharapkan wajah tidak tampak terlalu datar (flat), akan tetapi diharapkan adanya bayangan pada lekuklekuk wajah (shadow) yang berupa penonjolan.
78
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Penonjolan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan
kedimensionalannya. Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari. Tata rias selain berfungsi sebagai mempertegas garis wajah, tata rias panggung (stage make up) berfungsi sebagai pembentuk karakter penari, yaitu memperjelas atau mempertegas kehadiran tokohtokoh tertentu. Dengan demikian, tata rias berfungsi untuk
merubah
wajah
asli
menjadi
tokoh-tokoh
tertentu yang sesuai dengan konsep koreografinya.
Gambar. 1. 3.
Perlengkapan Tata Rias Tari
79
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Pengetahuan
tentang
peralatan
serta
kosmetika
sangat membantu untuk menciptakan suatu rias wajah yang baik. Sebaiknya kenalilah satu persatu kosmetika rias wajah secara cermat. Hampir setiap kemasan kosmetika terdapat peralatan
yang
akan
menunjang
pemakainya,
misal:
sikat/kuas/spons dalam kotak eye shadow, blush on/rouge, powder brush, dsb. Adapun gambaran satu persatu alat dan bahan dalam rias wajah tari sebagai berikut: Alat-alat dalam rias tari meliputi : • Kuas bedak ( Face powder brush) • Kuas pipi ( Blusher brush ) • Kuas / sikat alis ( Eyebrow brush ) • Kuas garis mata ( Eyeliner brush ) • Kuas perona mata ( Eye shadow brush ) • Kuas bibir ( Lip brush ) • Busa / spons rias wajah ( Make up sponge ) • Bantalan bedak ( Powder puff / cotton wol ) Beberapa peralatan yang serba guna, seperti : • Cotton buds • Water spray • Tissue / kapas • Penutup kepala / ikat kepala / jepit rambut • Penutup dada • Pinset • Rautan / cutter • Penjepit bulu mata • Cermin Bahan untuk rias tari meliputi : • Pembersih dan penyegar(Cleansing milk + astringent / face tonic ) • Pelembab kulit • Alas bedak • Bedak padat / tabur • Pensil alis • Perona mata • Garis mata • Pemerah pipi • Pemerah bibir
80
( Moisturizer ) ( Make up foundation ) ( Face powder ) ( Eyebrow pencil ) ( Eye shadow ) ( Eyeliner ) ( Blush on / rouge ) ( Lipstik )
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
•
Pewarna bulu mata
( Mascara )
Fungsi alat-alat dalam rias tari meliputi : • Kuas bedak ; Kuas ini diperuntukkan bagi pemulasan bedak untuk seluruh wajah dan leher, agar bedak dapat melekat lebih baik. •
Kuas pipi; Kuas ini dipakai untuk mengulaskan perona pipi pada tulang pipi dan sekitarnya.
•
Kuas/ sikat alis; Kuas ini umumnya berbentuk sikat , digunakan untuk merapikan alis pada pembentukan alis, dapat juga untuk mewarnai alis.
•
Kuas garis mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulaskan eyeliner, baik yang berbentuk liquid, powder dan pensil, sepanjang garis mata. Kuas yang kecil dan halus diperlukan bagi pemakaian eyeliner jenis liquid, dan kuas kecil yang tebal/ kaku diperlukan bagi pengulasan eyeliner berbentuk bubuk, padat atau berbentuk pensil.
•
Kuas perona mata; Kuas ini dipergunakan untuk mengulas perona mata (eye shadow) berbentuk bubuk padat.
Kuas
ini
sangat
penting,
karena
akan
memudahkan arah ulasan perona mata tersebut dengan mengikuti bentuk lengkungan alis mata. •
Kuas bibir; Kuas ini dipergunakan untuk memulas bibir sekaligus membentuk bibir menjadi bentuk yang diinginkan.
•
Busa/ spons rias wajah: Busa ini digunakan untuk meratakan alas bedak dengan berbegai bentuk dan
81
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
ukuran. Busa ini dapat digunakan secara kering bagi pengguna alas bedak berbentuk
cair (liquid) dan
penggunaan busa yang dibasahi lebih dulu bagi pemakaian alas bedak padat. •
Bantalan bedak; Alat ini terdiri dari beberapa bentuk dan ukuran, digunakan untuk pengulasan bedak bubuk.
Pengulasan
dilakukan
dengan
menekan
secara perlahan-lahan dikulit wajah. Lakukan secara cermat, agar bedak dapat melekat dengan baik.
Peralatan yang serba guna : • Cotton buds; Adalah lidi berkapas yang dapat membantu menghilangkan percikan maskara pada bagian bawah mata atau tulang pipi. Terkadang digunakan juga untuk pemulasan perona mata atau bibir. •
Water spray; Adalah air mineral atau air sulingan yang terdapat dalam tabung, disemprotkan pada wajah yang
segera
dihapus/
dikeringkan
dengan
menggunakan kain atau tissue yang lunak, untuk menghilangkan sisa kotoran pada wajah. •
Tissue/ kapas; Adalah kertas tipis halus serba guna, dapat digunakan untuk menyerap cairan. Tissue/ kapas pada rias wajah dipakai untuk mengurangi/ menghapus kosmetika yang berlebihan pada hasil riasan. Pada perawatan sehari-hari digunakan untuk
82
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
menghapus/
menghilangkan
/
membersihkan
kosmetika. •
Penutup kepala/ ikat kepala / jepit rambut; Digunakan untuk melindungi rambut bagian depan agar tidak terkena
kosmetika
atau
untuk
mempertahankan
penataan rambut yang telah dibuat. •
Penutup dada ; Digunakan untuk melindungi badan
•
bagian depan agar tidak kotor terkena kosmetika. Pinset ; Untuk menghilangkan/ mencabut rambut halus yang tumbuh diluar garis alis.
•
Rautan/ cutter ; Untuk meruncingkan pensil alis.
•
Penjepit bulu mata ; Untuk melentikkan bulu mata.
•
Cermin ; Berfungsi untuk selalu melihat / mengoreksi hasil riasan wajah.
Fungsi bahan dalam rias tari meliputi : a) Pembersih dan penyegar Pembersih berfungsi untuk mengangkat debu dan
kotoran dari kulit wajah. Penyegar berfungsi untuk
menyegarkan
dan
mendinginkan kulit. Selain itu dapat memperkecil pori-pori kulit. b) Pelembab kulit; Berguna untuk mempertahankan kondisi kulit/ mempertahankan kelembaban kulit wajah dari pengaruh sinar matahari, iklim, serta faktor-faktor kimiawi dan mekanis c) Alas
bedak;
Dipergunakan
setelah
pemakaian
pelembab kulit. Pemakaian alas bedak yang baik
83
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
akan membuat kulit tampak bersih, sekaligus akan menutupi bercak-bercak pigmentasi ataupun menutupi cacat bekas luka yang tidak dalam. d) Bedak, Berfungsi untuk : Menutupi cacat-cacat kulit secara sempurna Melekat pada kulit dengan baik Melicinkan kulit Memiliki daya serap yang tinggi Memantulkan sinar ultra violet metahari Bedak ini terdiri dari bedak bubuk/tabur dan bedak padat. Bedak padat dapat mempertahankan rias wajah lebih lama. e) Pensil alis; Pensil alis berfungsi untuk membuat/ membentuk alis, ataupun menyempurnakan bentuk alis yang tidak sama, juga untuk mewarnai alis. f) Perona mata; Dipakai sebagai pewarna kelopak mata sekaligus berfungsi untuk membentuk mata. g) Garis mata; Garis mata yang lebih dikenal dengan eyeliner dikemas dalam bentuk pensil, cairan dalam tabung dan bubuk padat. Yang umum digunakan adalah
jenis
pensil,
namun
jenis
liquid
tetap
dipergunakan bagi pemakai bulu mata palsu, karena sekaligus berfungsi untuk menutupi bekas / sisa perekat bulu mata. h) Pemerah pipi; Tujuan penggunaan pemerah pipi adalah untuk menambah cerah riasan wajah dan untuk membuat wajah kelihatan tampil beda. Pemerah
84
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
pipi yang baik adalah yang kelihatan memerah alami dan tidak mencolok. i) Pemerah bibir; pemerah bibir yang lebih dikenal dengan lipstick, merupakan pelengkap rias wajah yang tidak dapat diabaikan. Pemilihan warna pemerah bibir
sebaiknya
senada
dengan
pemerah
pipi,
sehingga keserasian dapat dicapai. Pewarna bulu mata; Maskara adalah kosmetika terakhir yang dikenakan untuk suatu rias wajah. Selain sebagai pewarna bulu mata, mascara juga berfungsi sebagai pelebat bulu mata sekaligus membuat mata tampak lebih cemerlang 4. Teknik Tata Rias Tari Penggunaan alat dan bahan rias tari dengan teknik yang benar adalah sebagai berikut : 1) Menggunakan pembersih dan penyegar. Gunakan pembersih untuk mengangkat debu dan kotoran dari kulit wajah. Caranya meliputi : Oleskan krim pembersih di dahi, rahang, dagu,
hidung dan leher Ratakan krim pembersih keseluruh muka dan leher dengan jari-jari tangan (jari manis dan jari tengah ),
dengan arah ke atas. Bersihkan krim pembersih yang ada dikulit muka
dan leher dengan tissue/ kapas. Tuangkan penyegar pada sepotong tissue/ kapas, kemudian tepuk-tepukan pada seluruh kulit muka dan leher
85
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
2) Menggunakan pelembab; Caranya oleskan pelembab pada kelima bagian wajah sampai leher dan ratakan. 3) Menggunakan alas bedak : Bubuhkan alas bedak secukupnya pada beberapa
bagian wajah. Ratakan dengan menggunakan jari atau spons searah
tumbuhnya
rambut..
Alas
bedak
menjadikan wajah tampak halus dan lembut. Jika pemakaian alas bedak tidak rata maka tata rias yang dihasilkan tidak sempurna. Pilihlah warna alas bedak yang mendekati warna kulit wajah.
Gambar 2. Menggunakan alas bedak 4) Menggunakan bedak tabur dan bedak padat Puff yang telah diberi bedak ditepuk-tepukan ke
wajah secara perlahan-lahan dan merata Ratakan bedak dengan menggunakan kuas bedak. Gunakan kembali bedak padat
86
untuk
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
menyempurnakan hasil tata rias dasar. Pilihlah warna bedak yang sesuai dengan warna alas bedak yang dipakai. 5) Menggunakan pensil alis; Memperindah bentuk alis mata dengan menggunakan pensil alis, caranya : Rapikan alis mata dengan sikat alis Buatlah garis yang dikehendaki Agar tampak lebih alami, gunakan sikat alis kembali untuk merapikan alis.
Gambar 3. Menggunakan pensil alis 6) Memakai eye shadow : Pilihlah warna yang serasi dengan warna busana Sapukan warna muda terlebih dahulu pada
kelopak mata, lalu ratakan warna dengan kuas Pada lipatan mata gunakan warna lebih
yang tua,
ratakan sampai kesudut luar.
87
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
7) Memakai
garis
mata; Membingkai
mata
dengan
menyamarkan bentuk mata yang kurang sempurna dengan cara : Buat garis sepanjang garis tumbuh bulu mata Tarik garis dari tengah kelopak mata ke sudut luar dan dari sudut dalam ke tengah. Demikian juga untuk garis mata bagian bawah. 8) Memakai pemerah pipi; Agar keseluruhan tata rias tampak
lebih
cerah,
sapukan
pemerah
pipi
disepanjang tulang pipi dengan kuas khusus untuk membentuknya. 9) Memakai
pemerah
bibir;
Gunakan
kuas
untuk
memoles lipstik agar hasilnya halus dan merata di bibir. Pilihlah warna yang sesuai dengan busana atau kostum yang dipakai. Jika bibir ingin tampak berkilau, gunakan lip gloss.
88
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 4. Menggunakan
Lipstick
10) Memakai pewarna bulu mata; Maskara membuat bulu mata tampak lebih panjang, lebih tebal dan lebih lentik.
Jika
akan
dipergunakan
sepanjang
hari,
gunakan maskara yang tidak mudah luntur ( water proof ), agar dapat bertahan lama dan rias mata tetap terjaga rapi. Cara Memakai Alat Rias Yang Lembap/Pasta a. Rouge 1) Ambillah sedikit saja rouge pasta dengan jari manis kita. 2) Bubuhkan rouge pasta sedikit-sedikit pada bagian tengah dari pipi yang akan dicat.
Gambar 5. Cara memakai rouge 3) Ratakan rouge pada tempat yang ditentukan dengan gerakan yang ringan (jangan ditekan), dengan dua jari (jari tengah dan jari manis), dengan usapan menjurus
89
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
keluar. Warna yang paling terang harus ditempatkan pada bagian tengah dari tempat yang diberi rouge dan makin menghilang ke tepi. 4) Apabila rouge pastanya mengering dan sukar untuk diratakan maka rouge itu dapat dicampur dengan krem sedikit. 5) Penempatan yang harmonis serta penyamaan warna rouge kering, mirip dan sama dengan apa yang berlaku untuk rouge pasta. Hanya saja rouge kering dipakai setelah memakai bedak. Untuk itu digunakan potongan kapas. b. Eye shadow 1) Pilihlah warna yang akan menambah keindahan mata Anda. 2) Dengan ujung jari kita usapkan sedikit eye shadow dengan hati-hati pada kelopak mata dari bagian dalam (tepi-tepi dalam) sampai menghilang pada ujung mata bagian luar.
Gambar 6. Memakai eye shadow
90
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
c. Lipstick Lipstick dan rouge pipi sebaiknya selalu harmonis warnanya. Sama halnya dengan make-up lainnya, pemakaian lipstick yang tepat pada bibir memberi efek yang menakjubkan pada rupa Anda. 1) Keringkanlah bibir Anda. Rekahlah sedikit kedua bibir Anda. Kenakan lipstick pada bibir Anda bagian atas, mulai dari bibir atas tengah ke kiri, sesudah itu ke kanan. Bisa juga dipakai lip brush, jadi kita gambar bibir kita dengan lip brush itu dengan cara seperti di atas. 2) Sekarang katupkanlah bibir atas Anda yang sudah dibubuhi dengan lipstick dengan bibir bawak Anda. Tekanlah
rapat-rapat
sesudah
itu
Anda
akan
mendapatkan bentuk dan warna dari bibir atas pada bibir bawah. 3) Sesudah itu ratakanlah dengan ujung kelingking atau dengan lip brush, Letakkan sepotong tissue diantara kedua bibir, kemudian tekankan rapat-rapat kedua bibir Anda itu untuk menghilangkan kelebihan lipstick pada bibir.
91
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 7. Menghilangkan kelebihan Lipstick 5. Cara Memakai Alat Rias Yang Kering a. Bedak 1) Dimulai dari dahi, tepuk-tepukkanlah bedak muka dengan saksama pada permukaan muka dan leher,
termasuk
juga
mata
dan
bibir.
Pergunakanlah sepotong kapas dan janganlah sekali-kali bedak itu diusapkan atau digosokkan pada kulit muka karena itu akan merusak rias Anda (yang sudah diberi alat rias pasta). 2) Dengan menggunakan sepotong kapas yang bersih, tepukkanlah bedak itu merata ke seluruh permukaan muka dan leher. Dimulai dari bagian leher dan gunakan gerakan ke atas dan ke luar. 3) Hilangkanlah kelebihan bedak dengan menggunakan sikat bedak/face brush. Dimulai dari dahi dan mengikuti garis bentuk muka. Peganglah sikat seperti pada gambar.
92
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 8. Memakai bedak kering
b. Eyebrow pensil 1) Eyebrow pensil dipegang seperti pensil tulis. 2) Dimulai dari punggung hidung, eyebrow pensil dikenakan dengan pulasan yang lembut. Ikutilah arah pertumbuhan bulunya. 3) Bila Anda pandai menggunakan eyebrow pensil akan menambah keindahan diri Anda. Pakailah apabila Anda sungguh-sungguh memerlukan, dan pakailah seperlunya saja jangan terlalu tebal. c. Maskara Maskara
adalah
sentuhan
terakhir
dari
keseluruhan rias Anda. Maskara merupakan bingkai bagi mata kita. Maskara dapat menghitamkan bulu mata dan membuat bulu mata tampak lebih panjang. 1) Sikat maskara dipegang seperti pensil.
93
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
2) Basahilah sikat tersebut dengan air hangat, jangan sampai basah sekali. 3) Gosokkan sikat basah itu pada maskara batang. Kalau yang dipakai adalah maskara pasta atau cairan, berilah sedikit pada sikatnya. 4) Angkatlah alis Anda sedikit dan kenakan maskara pada bulu mata yang atas. Gunakan gerakan ke atas lambat-lambat dan kuat dan sapulah dari pangkal ke ujung. Jangan sampai nyiprat. Kalau kelopak mata Anda tidak mau diam letakkanlah telunjuk pada sudut luar dari mata. 5) Kenakan maskara pada bulu mata yang bawah dengan gerakan menurun, sikatlah dari pangkal ke ujung. 6) Keringkanlah sikat maskara betul-betul. 7) Dengan mata tertutup sebelah, sikatlah bulu mata ke atas ringan-ringan. 8) Hilangkan bintik-bintik maskara di kulit (kalau sampai nyiprat). 9) Lepaskan penutup kepala dan handuk depan. Dengan handuk bersihkan bedak yang mungkin ada pada garis batas rambut.
94
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 9. Eyebrow pensil dan mascara
6. Membersihkan Rias Kulit kita harus kita rawat setiap hari. Rias harus selalu dihilangkan (dihapus) sebelum kita beristirahat, supaya kulit kita mendapat kesempatan untuk pulih sehat setelah tersiksa sehari-harian. Walaupun hari telah larut malam dan betapa kita merasa letih, bodoh sekali untuk terus tidur sebelum menghilangkan
rias
terlebih
dahulu.
Lubang-lubangnya
mungkin sekali tersumbat dan kalau kulitnya tidak dapat membersihkan kotoran-kotoran itu dengan baik, maka ia akan kehilangan kehalusan dan kelembutannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk pergi tidur dengan kulit muka yang sudah dibersihkan.
95
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
II. TATA BUSANA TARI 1. Pengertian Tata Busana
Busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh, seperti tari Pakarena dari Makassar, tari lilin dari Sumatra, tari pendet dari Bali. Apabila penonton mengamati busana tari yang dipakai oleh penari. Apa yang bisa dilihat oleh penonton? Gemerlapnya, apa keindahannya? Kostum/busana tari harus betul-betul serasi/harmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya. Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian tersebut. Oleh sebab itu penonton bisa menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai. Oleh karena itu tata Busana tidak perlu kelihatan gemerlap (serba emas) tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. Fungsi busana tari adalah: Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh Membantu menghidupkan perwatakan penarinya di dalam peranannya Memberi fasilitas dan membantu gerak Menambah keindahan penampilan
96
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
2. Busana yang digunakan pada Tari Pattennung. Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Baju Bodo ukuran panjang atau pendek Lipa Sabbe yang serasi atau Tope (Rok panjang) 3. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Tigerro tedong (Gelang panjang) Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil) Simatayya (Pengikat lengan baju) Bangkara (Anting-anting panjang) Gerro mabule (Kalung panjang) Kolara (Kalung bulat-bulat) Patteppo jakka (Bando) Bunga simboleng (Bunga sanggul) Pinang goyang (Tusuk konde) Sulepe (Ikat pinggang) Sanggul
4. Property yang digunakan pada Tari Pattennung. Property yang digunakan pada Tari Pattennung,antara lain adalah: Sarung yang dilipat-lipat seperti kipas.
97
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Teknik Pemakaian busana dan assesoris Tari Pattennung, antara lain adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengenakan sarung lipa sabbe (sarung tope) Mengenakan baju bodo Mengenakan sulepe (Pengikat rok) Mengikat simatayya yang ada pada lengan baju Memakai assesoris Memakai sanggul Memakai rias
Busana dan Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung :
98
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 10. Busana Tari Pattennung
Gambar 11. Busana Tari Pattennung
99
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 12. Busana Tari Pattennung nampak samping
100
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 13.Busana Tari Pattennung nampak belakang dan depan.
101
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 14. Baju Bodo
102
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 15. Tope ( Rok panjang)
103
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 16. Baju Bodo dan Tope ( Rok panjang)
104
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 17. Lipa Sabbe ( Sarung Sutera) sebagai property
105
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 18. Sulepe (pengikat sarung)
Gambar 19. Bunga nigubah ( Bunga Sanggul)
106
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 20. Patteppo jakka ( Mahkota dipakai di kepala)
Gambar 21. Pinang Goyang ( Tusuk Konde )
107
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 22. Gerro Mabule ( Kalung panjang )
Gambar 23. Kolara ( Kalung panjang bulat-bulat)
108
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 24. Bangkara ( Anting-Anting )
Gambar 25. Patteppo Riyase ( Gelang kecil)
109
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 26. Sanggul dan Kambuh ( Konde )
Gambar 27,28. Cara memasang Sanggul dan Kambuh ( Konde )
110
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gambar 29,30,31.Cara merias memakai bedak dan pensil
LAT I H AN
111
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jelaskan pengertian rias dan busana? Jelaskan fungsi rias dan busana? Sebutkan jenis-jenis rias? Sebutkan beberapa alat-alat rias? Sebutkan beberapa bahan-bahan rias? Sebutkan busana yang dipakai pada Tari Pattennung? Sebutkan assesoris dan property yang digunakan pada Tari Pattennung?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan.Sedangkan pengertian busana tari adalah bahan yang dikenakan pada tubuh penari sekaligus membantu peranan tari secara utuh dan membantu memperjelas karakter tari yang dibawakan penari tersebut. 2. Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu : a).Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) wajah. b). Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari. Sedangkan fungsi busana tari adalah: Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh Membantu menghidupkan perwatakan penari di dalam peranannya
112
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Memberi fasilitas dan membantu gerak Menambah keindahan penampilan. 3. Jenis-jenis Rias dibagi menjadi : Tata rias jenis Rias jenis adalah rias untuk mengubah seorang laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya. Tata Rias tokoh / watak / karakter Rias
tokoh/watak/karakter
adalah
tata
rias
untuk
membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan tokoh yang lain dengan menunjukkan watak dan bentuk/wujud yang berbeda. Tata Rias temporal Rias temporal adalah rias menurut perbedaan waktu dan tempat. Tata rias wajah untuk karakterisasi digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan
kosmetika
yang
digunakan
ditujukan
untuk
membentuk karakter/watak tertentu.
4. Beberapa alat-alat rias dalam tari, antara lain meliputi : • • • • • • • •
Kuas bedak Kuas pipi Kuas / sikat alis Kuas garis mata Kuas perona mata Kuas bibir Busa / spons rias wajah Bantalan bedak
113
( Face powder brush) ( Blusher brush ) ( Eyebrow brush ) ( Eyeliner brush ) ( Eye shadow brush ) ( Lip brush ) ( Make up sponge ) ( Powder puff / cotton wol )
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Beberapa peralatan yang serba guna yang dipakai dalam tari, seperti : • Cotton buds • Water spray • Tissue / kapas • Penutup kepala / ikat kepala / jepit rambut • Penutup dada • Pinset • Rautan / cutter • Penjepit bulu mata • Cermin 5.Bahan untuk rias yang dipakai dalam tari meliputi : • Pembersih dan penyegar (Cleansing milk + astringent • • • • • • • • •
/face tonic ) Pelembab kulit Alas bedak Bedak padat / tabur Pensil alis Perona mata Garis mata Pemerah pipi Pemerah bibir Pewarna bulu mata Bulu mata Lem bulu mata
( Moisturizer ) ( Make up foundation ) ( Face powder ) ( Eyebrow pencil ) ( Eye shadow ) ( Eyeliner ) ( Blush on / rouge ) ( Lipstik ) ( Mascara )
8. Busana yang digunakan pada Tari Pattennung. Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Baju Bodo ukuran panjang atau pendek Lipa Sabbe yang serasi 9. Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Tigerro tedong (Gelang panjang)
114
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil) Simatayya (Pengikat lengan baju) Bangkara (Anting-anting panjang) Gerro mabule (Kalung panjang) Kolara (Kalung bulat-bulat) Patteppo jakka (Bando) Bunga simboleng (Bunga sanggul) Pinang goyang (Tusuk konde) Sulepe (Ikat pinggang) Sanggul Sedangkan Property yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Sarung yang dilipat-lipat seperti kipas.
GLOSARIUM
Pattennung Lipa Sabbe Lipa Sabbe
: : : :
menenun sarung sutera sarung sutera
Tigerro tedong
: Gelang panjang
Patteppo riyase atau lola
: Gelang kecil
Simatayya
: Pengikat lengan baju
Bangkara
: Anting-anting panjang
115
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Gerro mabule
: Kalung panjang
Kolara
: Kalung bulat-bulat
Patteppo jakka
: Bando
Bunga simboleng
: Bunga sanggul
Pinang goyang
: Tusuk konde
Sulepe
: Ikat pinggang
RANGKUMAN Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan. Fungsi utama tata rias dalam tari adalah membantu mewujudkan ekspresi wajah penari sesuai dengan peran yang harus dibawakan. Rias selain bertujuan untuk membuat penari menjadi cantik atau tampan, bisa juga disesuaikan dengan peran yang dibawakan oleh penari. Tata rias adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan alat kosmetik. Istilah
116
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh dihias ( make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang:
Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)
Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)
Komposisi warna
Adapun jenis-jenis Rias dibagi menjadi : Tata rias jenis Tata Rias tokoh / watak / karakter Tata Rias temporal Tata rias wajah untuk karakterisasi Tata rias yang dimaksudkan dapat diperhatikan pada uraian di bawah ini. Berdasarkan fungsinya tata rias untuk tari dapat dibagi menjadi dua hal yaitu : Tata rias berfungsi sebagai penegas garis (contur)
wajah Tata rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari.
117
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh, seperti tari Pakarena dari Makassar, tari lilin dari Sumatra, tari pendet dari Bali. Kostum/busana tari harus betulbetul serasi/harmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya. Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian tersebut. Oleh sebab itu penonton bisa menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai. Oleh karena itu tata Busana tidak perlu kelihatan gemerlap (serba emas) tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. Fungsi busana tari adalah: Dapat membedakan masing-masing peran atau tokoh Membantu menghidupkan perwatakan penarinya di dalam peranannya Memberi fasilitas dan membantu gerak Menambah keindahan penampilan
Adapun busana yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah: Baju Bodo ukuran panjang atau pendek Lipa Sabbe yang serasi Assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah:
118
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tigerro tedong (Gelang panjang) Patteppo riyase atau lola (Gelang kecil) Simatayya (Pengikat lengan baju) Bangkara (Anting-anting panjang) Gerro mabule (Kalung panjang) Kolara (Kalung bulat-bulat) Patteppo jakka (Bando) Bunga simboleng (Bunga sanggul) Pinang goyang (Tusuk konde) Sulepe (Ikat pinggang) Sanggul.
TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan karakter yang diinginkan, disebut…. A. Tata Busana B. Tata Rias. C. Tata Boga
119
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
D. Tata Teknik Pentas 2. Bahan yang digunakan pada tubuh penari sekaligus membantu peranan tari secara utuh dan membantu memperjelas karakter tari yang dibawakan penari tersebut, adalah pengertian dari…. A. Busana tari B. Busana pengantin C. Busana adat D. Busana pesta 3. Tata rias untuk membedakan watak/bentuk dan karakter tokoh satu dengan
tokoh
yang
lain
dengan
menunjukkan
watak
dan
bentuk/wujud yang berbeda, adalah pengertian dari…. A. Rias temporal B. Rias tokoh/karakter. C. Rias jenis D. Rias wajah 4. Salah satu alat-alat rias dalam tari yang ada dibawah ini, antara lain adalah…. A. Kuas bedak ( Face powder brush). B. Alas bedak ( Make up foundation ) C. Pensil alis ( Eyebrow pencil ) D. Perona mata ( Eye shadow ) 5. Salah satu bahan-bahan untuk rias yang dipakai dalam tari yang ada dibawah ini, antara lain adalah…. A. Pembersih dan penyegar ( Cleansing milk + astringent / face tonic ). B. Kuas bedak ( Face powder brush) C. Kuas pipi ( Blusher brush ) D. Kuas / sikat alis ( Eyebrow brush ) 6. Dibawah ini salah satu busana yang digunakan pada Tari Pattennung,antara lain adalah….
120
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
A. Baju Bodo ukuran panjang atau pendek dan Lipa Sabbe yang serasi. B. Baju Pokko dan Lipa Sabbe corak lompo C. Baju Labbu dan Lipa Sabbe corak caddi D. Baju Balladada dan Lipa Sabbe corak lompo
7. Dibawah ini salah satu assesoris yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah…. A. Bangkara B. Dali C. Sappi D. Kandore Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 4 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
Arti Tingkat Penguasaan:
121
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 5 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru. Materi Diklat P4TK Seni Dan Budaya, ( 2015), Rias Busana Tari, Yokyakarta.
122
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
123
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.
124
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Iringan
Olah Tari
Tubuh
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.
TUJUAN : Peserta didik terampil melakukan Ragam-Ragam Gerak Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) a. Langkah-langkah
belajar
yang
harus
di
tempuh
dalam
mempelajari modul ini sebagai berikut: Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modulmodul yang lain. Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.
125
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. Catatlah setiap kesulitan yang
Anda
hadapi
dalam
menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan. Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkahlangkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam-ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 16 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 14 jam.
PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung. RUANG LINGKUP:
Kurikulum 2013 SMK Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
126
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu: Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung
B. ISI (KONTEN DAN 5 M) Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.
127
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai ragam-ragam gerak Tari Pattennung: Mencari berbagai informasi tentang ragam-ragam gerak Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan. Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan
dan
cara
memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Mendeskripsikan dengan benar sesuai
ragam-ragam gerak Tari
Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya. Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis rangkaian ragamragam gerak Tari Pattennung Mengasosiasi Menyimpulkan nama-nama ragam gerak Tari Pattennung. Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi nama-nama ragam gerak Tari Pattennung
yang telah dipelajari dengan
menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.
TES AWAL
128
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Jelaskan pengertian Ragam gerak? Sebutkan nama-nama ragam gerak Tari Pettennung?
C. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1: MENGIDENTIFIKASI RAGAM-RAGAM GERAK TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan: Mengidentifikasi ragam-ragam gerak Tari Pattennung Merangkai ragam-ragam gerak Tari Pattennung Menyebutkan nama-nama ragam Tari Pattennung
U R AI AN M ATE R I PENGERTIAN RAGAM GERAK
129
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak . 1. Unsur Ragam Gerak Unsur tenaga merupakan salah satu unsur ragam gerak yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan latihan suatu ragam gerak. Selain unsur tenaga unsur ragam gerak lain yang tidak pentingnya dan senantiasa harus selalu diperhatikan adalah unsur : a) Tubuh b) Gerak c) Ruang d) Waktu 2. Tempo Dalam mengungkapkan suatu gerakan diperlukan waktu yang sesuai dengan lamanya waktu untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam hal ini, waktu tidak bias dipisahkan dengan tempo dan ritme. Tempo berkaitan dengan cepat atau lambatnya suatu gerakan yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu. Oleh karena itu, dikenal beberapa jenis tempo, yaitu: a) Lambat atau Adagio b) Sedang atau Andante c) Cepat atau Allegro 3. Komposisi Tari Dalam membuat komposisi tari yang perlu diperhatikan adalah: Serempak atau Unison Berimbang atau Balanced Terpecah atau Broken Selang-seling atau Altemate Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon 4. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, yaitu : Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang)
130
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mattennung (Menenun) Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan Sarung)
5. Rangkaian Ragam Gerak Tari Pattennung: RAGAM I JOKKA LENGGANG
Kaki kanan melangkah ke depan di ikuti kaki kiri, bentuk tangan posisi awal yaitu jari-jari tangan menghadap keatas.
Tangan kiri diayun ke depan dada dengan tangan yaitu di letakkan di bawah tangan kanan di depan pusat lalu pandangan ke depan.
Kaki kanan melangkah ke depan, pandanngan bergantian yaitu pandangan kekanan dan kekiri lalu berhenti dengan bentuk kaki kanan jinjit di depan kaki kiri.
Kaki kanan melangkah ke depan di susul kaki kiri, lalu tangan kiri di putar di depan pundak di ikuti pandangan tangan kiri.
kaki kiri di ayun ke belakang sejajar dengan pundak yang diikuti dengan pandangan ke belakang.
Kaki kanan melangkah ke samping kanan di susul kaki kiri lalu kedua tangan di ayun kesamping badan kanan yang bersamaan dengan kedua kaki.
131
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kedua tangan di putar sejajar dengan pusat lalu kaki kiri di seret kesamping kiri akhirnya kembali kebentuk semula. Ragam gerak ini dilakukan 2x
132
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam I dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar!
2. Peragakanlah ragam I dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
133
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RAGAM II MAPPALI WENNANG
Kaki kanan melangkah satu langkah ke depan lalu duduk perlahanlahan dengan bentuk kaki bertumpu diatas yaitu antara paha dan lutut.
Tangan kanan di ayun kesamping paha kanan sedang tangan kiri
menjepit sarung di samping kiri badan diikuti pandangan ke depan Tangan kanan diputar diatas lantai, akhirnya bentuk tangan menghadap ke bawah sedang tangan kiri tidak bergerak, pandangan berada di tangan kanan.
Tangan kanan di putar di atas lantai lalu pandangan tetap di tangan kiri.
Tangan kanan masih di putar di atas lantai dengan pandangan tetap di tangan kanan.
Kedua tangan diayun ke depan sejajar dengan mata lalu di putar bentuk kedua tangan yaitu masing – masing ibu jari menyentuh jari tengah di ikuti pandangan ke depan.
Kedua tangan membentuk lingkaran lalu menyilang, setelah itu di ayun kesamping paha sedang tangan kiri sejajar denganpundak kiri,
134
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
lalu kedua tanagn masing – masing membentuk jari tengah yang mengahadap keatas lalu pandangan di tangan kanan.
Tangan kanan di putar di atas lantai akhir membentuk tangan kanan mengahadap kebawah sedang tangan kiri tidak bergerak, pandangan tetap di tangan kanan.
Ragam ini dilakukan 4x dengan pandangan yang bergantian yaitu kekanan dan kekiri
135
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam II dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar! 2. Peragakanlah ragam II dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
136
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RAGAM III MASSIO WENNANG
Tangan kiri diayun kebawah disusul dengan tangan kanan, masingmasing kedua tangan membentuk ibu jari menyentuh jari tengah dengan tangan kanan menghadap kebawah yaitu diatas tangan kiri.
Tangan kiri diputar lalu menghadap ke atas, juga tangan kanan di putar lalu menghadap keatas seperti bentuk tangan kiri, setelah itu kedua tangan diputar akhirnya bentuk telapak tangan menghadap keluar lalu masing – masing diayun kesamping badan.
Kedua tangan menyilang lalu tangan kanan diayun kesamping paha sedang tangan kiri sejajar dengan pundak kiri, kedua tangan masing -masing membentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap keatas, pandangan tetap di tangan kanan.
Tangan kanan di putar diatas lantai, akhirnya nentuk tangan kanan menghadap kebawah sedang tangan kiri tidak bergerak lalu pandangan tetap ditangan kanan.
Gerakan diatas dilakukan 3x lalu berdiri perlahan – lahan dengan bentuk posisi awal
137
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam III dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam III dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM IV MAPPATTAMA WENNANG
138
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kaki kiri melangkah ke depan agak serong ke kiri bersamaan kedua tangan diayun ke depan kira-kira sejajar dengan pundak, bentuk tangan kanan menghadap ke atas yaitu ibu jari menyentuh jari tengah begitu juga tangan kiri tetapi tangan kiri menghadap ke bawah.
Tangan kanan di ayun kebawah samping paha kanan yang di ikuti dengan pandangan.
Tangan kanan di balik ke atas seperti bentuk tangan kiri kemudian di ayun kebawah, masing – masing di samping paha, bentuk kjedua tangan yaitu telapak tangan menghadap keluar dengan ujung jari tangan yang menghadap ke atas diikuti pandangan ke depan.
Ragam ini dilakukan 2x dan pada ragam kedua yaitu kebalikan dari ragam I, yaitu ragam I memintal kiri, sedang ragam ke II memintal kanan dengan hitungan yang sama kemudian kembali membentuk posisi awal
139
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam IV dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam IV dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM V JOKKA LENGGANG
140
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kedua kaki melangkah bergantian yang diikuti pandangan ke kanan dan ke kiri dengan bentuk posisi awal
Kaki kiri jinjit di depan kaki kanan bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan sejajar dengan pinggang, diikuti dengan pandangan ke kanan
Kaki kiri melangkah ke samping kiri disusul kaki kanan yang bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan yang sejajar dengan pinggang kemudian kembali ke posisi awal.
141
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam V dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam V dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM VI MASSAU WENNANG
142
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kaki kiri melangkah kedepan disusul kaki kanan, lalu tangan kiri diayun keatas sejajar dengan pundak dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah diikuti dengan pandangan.
Kaki kanan di angkat kebelakang lalu disusul dengan kaki kiri yang jinjit didepan kaki kanan yang bersamaan dengan tangan kanan diayun kesamping pinggang lalu diputar dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap kebawah, sedang tangan kiri tetap sejajar dengan pundak.
Kaki kiri diangkat sedikit keatas, lalu melangkah kesamping kanan agak cepat dengan langkahan yang pertama adalah kaki kiri panndangan kesamping kanan.
Kaki kanan melangkah kedepan disusul kaki kiri yang jinjit di depan kaki kanan yang bersamaan dengan tangan kanan yang diputar sejajar dengan pundak dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah lalu kaki melangkah kebelakang bersamaan dengan tangan kiri yang diputar didepan pinggang dengan bentuk tangan menghadap ke bawah.
Kaki kanan diangkat sedikit keatas lalu melangkah kesamping kiri agak cepat dengan langkahan kaki yang pertama adalah kaki kanan yang diikuti pandangan ke kiri.
Kaki kiri melangkah kedepan yang disusul kaki kanan dengan bersamaan tangan kanan yang diputar di samping tangan kiri.
Kaki kanan melangkah ke belakang di susul kaki kiri bersamaan dengan tangan kanan yang diayun ke bawah samping pinggang lalu di putar.
Kaki kiri diangkat ke belakang kaki kanan yang disusul dengan kaki kanan, lalu kedua diputar bersamaan sejajar dengan pundak kemudian dibalas ke kanan diikuti dengan pandangan.
143
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Ragam ini dilakukan 2x lalu kembali ke bentuk posisi awal.
144
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam VI dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam VI dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM VII JOKKA LENGGANG
145
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kedua kaki melangkah bergantian diikuti pandangan ke kanan dan ke kiri dengan bentuk posisi awal.
Kaki kiri jinjit di depan kaki kanan bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan sejajar dengan pinggang diikuti pandangan ke kanan.
Kaki kiri melangkah ke samping kiri disusul kaki kanan yang bersamaan dengan kedua tangan yang diputar di samping badan yang sejajar dengan pinggang sambil duduk perlahan, bentuk kaki bertumpu di atas yaitu antara paha dan lutut kanan dengan bentuk tangan posisi awal.
146
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam VII dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar!
2. Peragakanlah ragam VII dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM VIII MATTENNUNG
147
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Kedua tangan diayun ke samping badan kiri sejajar dengan pinggang lalu di putar di depan badan dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah menghadap ke bawah diikuti dengan pandangan.
Tangan kanan diayun ke samping paha kanan lalu di putar ke depan badan di bawah tangan kiri kemudian masing 2 di ayun ke samping badan dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.
Ragam ini di lakukan 2x dengan bentuk tangan yang terakhir yaitu kedua tangan kira - kira 40 cm dari depan badan dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.
Tangan kiri diayun ke depan sejajar dengan mata lalu diputar dengan bentuk telapak tangan menghadap keluar.
Tangan kiri diayun ke bawah disusul tangan kanan, masing 2 kedua tangan dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah sedangkan tangan kanan menghadap ke bawah yaitu di atas tangan kiri.
Tangan kiri diputar dengan tetap menghadap ke atas dan tangan kananpun diputar lalu menghadap ke atas yaitu seperti bentuk tangan
kiri. Kedua tangan diputar akhirnya bentuk telapak tangan menghadap keluar, masing2 di ayun ke samping badan diikuti pandangan.
Kedua tangan diayun ke depan badan sejajar dengan pinggang dengan membentuk kedua tangan ibu jari menyentuh jari tengah dengan pandangan ke depan.
Kedua tangan di ayun ke samping pinggang lalu di ayun ke atas satu kali kemudian diayun kebawah samping paha.
148
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tangan kanan diangkat lalu diayun ke samping paha yang disusul dengan tangan kiri dengan tangan kiri dengan bentuk ibu jari menyentuh jari tengah kemudian diputar lalu membentuk tangan posisi awal.
149
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS:
150
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
1. Peragakanlah ragam VIII dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam VIII dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
RAGAM IX MAKKEBU LIPA JAJI
Berdiri perlahan-lahan dengan bentuk tangan posisi awal dengan pandangan ke depan. Kaki kanan melangkah bergantian kaki kiri lalu
151
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
melangkah ke belakang ; pada hitungan 3,4,5,6 bentuk kedua tangan terletak dipinggang sebelah kiri untuk mengambil sarung hasil tenunan.
Pada hitungan 7,8 hasil tenun diperlihatkan dengan bentuk tangan me ngayun-ayunkan sarung hasil tenun lalu kaki kiri melangkah ke belakang, samping, kaki kanan pada hitungan 3,4… sambil kedua kaki jinjit untuk melangkah pulang membawa hasil tenun disertai pandangan ke depan.
152
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
153
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TUGAS: 1. Peragakanlah ragam IX dengan memakai hitungan (tanpa musik iringan) secara tepat dan benar !
2. Peragakanlah ragam IX dengan memakai musik iringan secara tepat dan benar dengan menggunakan wiraga,wirama, wirasa!
154
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
LAT I H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Jelaskan pengertian Ragam Gerak? 2. Sebutkan beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi tari? 3. Sebutkan susunan Ragam-Ragam Gerak Tari Pattennung?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak . 2. Dalam membuat komposisi tari ada beberapa unsure yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
Serempak atau Unison Berimbang atau Balanced Terpecah atau Broken Selang-seling atau Altemate Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon
3. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, yaitu :
155
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mattennung (Menenun) Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan sarung)
GLOSARIUM Pattennung Lipa Sabbe
: menenun : sarung : sutera
156
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Lipa Sabbe : sarung sutera Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Mappali Wennang : Mengatur Benang Massio Wennang : Mengikat Benang Mappattama Wennang: Memasukkan Benang Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Massau Wennang : Memintal Benang Jokka Lenggang : Berjalan Melenggang Mattennung : Menenun Makkebu Lipa Jaji : Selesai Pembuatan sarung
RANGKUMAN Ragam gerak adalah gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak . Unsur Ragam Gerak Unsur tenaga merupakan salah satu unsur ragam gerak yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan latihan suatu ragam
157
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
gerak. Selain unsur tenaga unsur ragam gerak lain yang tidak pentingnya dan senantiasa harus selalu diperhatikan adalah unsur : e) Tubuh f) Gerak g) Ruang h) Waktu Tempo Dalam mengungkapkan suatu gerakan diperlukan waktu yang sesuai dengan lamanya waktu untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam hal ini, waktu tidak bias dipisahkan dengan tempo dan ritme. Tempo berkaitan dengan cepat atau lambatnya suatu gerakan yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu. Oleh karena itu, dikenal beberapa jenis tempo, yaitu: d) Lambat atau Adagio e) Sedang atau Andante f) Cepat atau Allegro Komposisi Tari Dalam membuat komposisi tari yang perlu diperhatikan adalah: Serempak atau Unison Berimbang atau Balance Terpecah atau Broken Selang-seling atau Altemate Susul menyusul ( Bergantian) atau Canon Susunan
Nama-Nama
Ragam
Gerak
Pattennung, yaitu : Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Mappali Wennang (Mengatur Benang) Massio Wennang (Mengikat Benang) Mappattama Wennang (Memasukkan Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang) Massau Wennang (Memintal Benang) Jokka Lenggang (Berjalan Melenggang)
158
Tari
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mattennung (Menenun) Makkebu Lipa Jaji (Selesai Pembuatan Sarung)
TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Gabungan pengolahan gerak dari beberapa gerak dasar yang dapat dilakukan atau dirangkai menjadi satu penyajian gerak, disebut…. A. Ragam gerak. B. Gerak dasar C. Gerak maknawi D. Gerak murni 2. Cepat atau lambatnya suatu gerakan pada sebuah tarian yang bisa dilakukan dalam jangkauan waktu tertentu dapat disebut…. A. Dinamika gerak B. Tempo gerak. C. Kekuatan gerak D. Ketahanan gerak 3. Salah satu susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung, antara lain adalah….
159
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
A. Mappali. B. Sita’lei C. Angngangka cinde D. Ma”rennu-rennu 4. Massau Wennang dalam Tari Pattennung berarti…. A. Memintal benang B. Menenun C. Mengatur benang D. Mengikat benang 5. Property yang digunakan pada Tari Pattennung, antara lain adalah…. A. Kipas B. Selendang C. Sarung Sutera yang dilipat-lipat kecil D. Keris 6. Susunan Nama-Nama Ragam Gerak Tari Pattennung yang ketiga, antara lain adalah…. A. Mappali B. Massio Wennang. C. Jokka Lenggang D. Mattennung
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 5 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
160
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 6 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
161
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.
162
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
163
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENDAHULUAN Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi. Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa. Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi
Tari
Pattennung,
Pattennung,Mengidentifikasi
Melakukan
Musik
Iringan
Olah Tari
Tubuh
Tari
Pattennung,
Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.
TUJUAN : Peserta didik terampil menarikan Tari Pattennung.
164
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK) Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut: 1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat
dan teliti, karena dalam skema modul akan
nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur
sampai sejauh mana pengetahuan
yang telah Anda miliki
sebelum mulai mempelajari
modul ini. 3).
Perhatikan
pekerjaan
langkah-langkah
dalam
melakukan
dengan benar untuk mempermudah dalam
memahami suatu proses pekerjaan. 4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik. 5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik. 6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
165
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan
dengan
materi
modul
agar
Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan. 8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.
PETUNJUK MENGAJAR (GURU) : Terampil menarikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok. Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual , berpasangan dan kelompok dengan memakai musik iringan secara utuh. Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual dan kelompok dengan memakai rias, busana, komposisi tari dan pola lantai dengan menggunakan wiraga, wirama, wirasa yang diiringi musik pengiring tari secara tepat dan benar.
RUANG LINGKUP: Kurikulum 2013 SMK
166
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tari Tradisional Sulawesi Selatan Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan Telaah Teoritis Seni Tari Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.
A. PENDAHULUAN PRASYARAT Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.
167
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
RUANG LINGKUP MATERI Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu: Terampil menarikan ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok. Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual , berpasangan dan kelompok dengan memakai musik iringan secara utuh. Terampil menarikan Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok dengan memakai rias, busana,
komposisi
tari
dan
pola
lantai
dengan
menggunakan wiraga, wirama, wirasa yang diiringi musik pengiring tari secara tepat dan benar.
B. ISI (KONTEN DAN 5 M) Mengeksplorasi Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan. Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai peragaan atau penampilan Tari Pattennung Mencari berbagai informasi tentang penampilan Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.
168
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan
dan
cara
memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan penampilan Tari Pattennung. Mendeskripsikan dengan benar penampilan Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya. Mengamati dan Menganalisis Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis penampilan
Tari
Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok dengan memakai iringan musik. Mengasosiasi Menyimpulkan
penampilan Tari Pattennung secara utuh dengan
memakai iringan musik. Mengkomunikasikan Mendeskripsikan dan
mempresentasikan
hasil
diskusi
tentang
penampilan Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan, disiplin, dan
toleransi.
TES AWAL Jelaskan pengertian tari individual (tunggal), berpasangan dan kelompok? Jelaskan pengertian wiraga, wirama dan wirasa dalam menampilkan sebuah karya tari?
169
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
C. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 2: MELAKUKAN OLAH TUBUH TARI PATTENNUNG TUJUAN KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:
170
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Ragam-ragam gerak Tari Pattennung secara individual, berpasangan dan kelompok. Penampilan Tari Pattennung
secara
individual,
berpasangan dan kelompok dengan memakai rias, busana,
komposisi
tari
dan
pola
lantai
dengan
menggunakan wiraga, wirama dan wirasa.
U RAIAN
M AT E R I
A. Tari berdasarkan pola garapan. Setiap jenis karya tari mempunyai bermacam-macam bentuk, berdasarkan pola garapan tari dapat dibagi tiga bentuknya, antara lain: Tari Tunggal ( Individual) Tari Berpasangan Tari Kelompok Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. Berdasarkan jenis karya tarinya ada bermacam-macam bentuk tari tunggal yang termasuk jenis tari tradisional dan ada
171
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
pula termasuk jenis tari kreasi baru. Contoh tari Tunggal yaitu Tari Klono Topeng dari Yogyakarta, Tari Gathotkaca Gandrung dari Surakarta, dan Tari Baris dari Bali. Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra. Contoh Tari Pakarena dari Makassar, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara dan Tari Maengket dari Sulawesi Utara. Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya
tari
yang
ditarikan
oleh
banyak
penari.
Contohnya Tari Merak dan Sulintang dari Jawa Barat, Tari Golek dari Yogyakarta, Tari Kecak dari Bali, dan Tari Giring-Giring dari Kalimantan. Keunikan dalam suatu karya tari dapat ditunjukkan melalui nilai estetis atau keindahan yang ada di dalamnya.
Keindahan gerak tari dapat dilihat dari
beberapa hal, antara lain sebagai berikut: Adanya keselarasan antara gerak dari anggota badan yang satu dengan anggota badan yang
lain Adanya keselaran gerak dengan irama Adanya penghayatan, pengungkapan gerak/teknik gerak , dan ekspresi ragam gerak
172
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Adanya penataan tata rias dan busana tari Adanya penggunaan alat untuk melakukan
gerak tari Adanya penguasaan ruang pentas Adanya penggunaan pola lantai dan komposisi tari. Keindahan karya tari salah satunya didukung oleh keindahan bentuk-bentuk pola lantainya. Untuk menciptakan bentuk-bentuk pola lantai karya tari perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain: Ruang untuk menari Jumlah penari Gerak tari. Penciptaan pola lantai perlu adanya eksplorasi mencari
pola
lantai
yang
berarti
bentuk
pola
lantai
untuk
memperoleh bentuk-bentuk pola lantai yang sesuai dalam sebuah karya tari. Eksplorasi pola lantai pada berpasangan berbeda dengan eksplorasi pola lantai tari kelompok dan tari tunggal. Bentuk pola
lantai
tari
berpasangan
lebih
ditekankan pada bentuk-bentuk garis dilantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari, begitu pula dengan tari kelompok. Beberapa contoh ekplorasi pola lantai tari kelompok yang dilakukan oleh empat penari dan telah
173
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
disesuaikan
dengan
gerak
tarinya,
antara lain: a. Pola lantai berbentuk segi tiga b. Pola lantai berbentuk lingkaran c. Pola lantai berbentuk garis diagonal d. Pola lantai
berbentuk
belah
ketupat . Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu karya tari , antara lain: Wiraga Wirasa Wirama Unity ( Kesatuan ) Wiraga yaitu dasar keterampilan gerak dari bagian tubuh penari, seperti gerak-gerakan tangan,kepala,kaki,mata dsb. Wirama yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian. Wirasa yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus, lembut, sedih, gembira dan lain-lain. Unity (Kesatuan/Keseluruhan) yaitu satu kesatuan dari keseluruhan penampilan tari disatupadukan antara wiraga, wirama, wirasa, rias, busana, komposisi tari, pola lantai, tema dan iringan musik.
174
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
LAT I H AN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jelaskan pengertian tari Bentuk Tunggal? Jelaskan pengertian tari Bentuk Berpasangan? Jelaskan pengertian tari Bentuk Beroasangan? Sebutkan beberapa pola lantai dalam sebuah tarian? Jelaskan yang dimaksud dengan wiraga? Jelaskan yang dimaksud dengan wirama? Jelaskan yang dimaksud dengan wirasa?
PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 1. Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. 2. Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra. 3. Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau
175
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari. 4. Beberapa
contoh
pola
lantai
dalam
sebuah
penampilan tari, antara lain: Pola lantai berbentuk segi tiga Pola lantai berbentuk lingkaran Pola lantai berbentuk garis diagonal Pola lantai berbentuk belah ketupat.
5. Wiraga yaitu dasar keterampilan gerak dari bagian tubuh
penari,
seperti
gerak-gerakan
tangan,kepala,kaki,mata dsb. 6. Wirama yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian. 7. Wirasa yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus, lembut, sedih, gembira dan lain-lain.
GLOSARIUM
176
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Pattennung Lipa Sabbe Unity Wiraga Wirama Wirasa
: : : : : : :
menenun sarung sutera kesatuan berhubungan dengan gerak tari berhubungan dengan irama tari berhungan denganpenjiwaan atau penghayatan tari
RANGKUMAN Setiap jenis karya tari mempunyai bermacam-macam bentuk, berdasarkan pola garapan tari dapat dibagi tiga bentuknya, antara lain:
177
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Tari Tunggal ( Individual) Tari Berpasangan Tari Kelompok Tari Tunggal adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan satu orang penari . Ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh seorang putri dan ada pula yang cocok ditarikan oleh seorang putra. Berdasarkan jenis karya tarinya ada bermacam-macam bentuk tari tunggal yang termasuk jenis tari tradisional dan ada pula termasuk jenis tari kreasi baru. Tari Berpasangan adalah bentuk susunan gerak tari yang ditarikan oleh dua orang penari yang satu sama lain saling melengkapi. Tari berpasangan ini bisa ditarikan sesama jenis yaitu putri dan putri dan bisa juga ditarikan berlainan jenis yaitu putri dan putra. Tari Kelompok adalah bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari. Keindahan gerak tari dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
Adanya keselarasan antara gerak dari anggota badan yang satu dengan anggota badan yang
lain Adanya keselaran gerak dengan irama Adanya penghayatan, pengungkapan
gerak/teknik gerak , dan ekspresi ragam gerak Adanya penataan tata rias dan busana tari Adanya penggunaan alat untuk melakukan gerak tari
178
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
Adanya penguasaan ruang pentas Adanya penggunaan pola lantai dan komposisi tari. Keindahan karya tari salah satunya didukung oleh keindahan bentuk-bentuk pola lantainya. Untuk menciptakan bentuk-bentuk pola lantai karya tari perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain: Ruang untuk menari Jumlah penari Gerak tari. Beberapa contoh ekplorasi pola lantai tari kelompok yang dilakukan oleh empat penari dan telah disesuaikan dengan gerak tarinya, antara lain: a. Pola lantai berbentuk segi tiga b. Pola lantai berbentuk lingkaran c. Pola lantai berbentuk garis diagonal d. Pola lantai
berbentuk
ketupat . Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu karya tari , antara lain:
Wiraga Wirasa Wirama Unity ( Kesatuan )
179
belah
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
TES FORMATIF 1 Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Tari yang ditampilkan hanya satu orang penari baik putra maupun putri disebut tari bentuk…. A. Tari Tunggal B. Tari Berpasangan C. Tari Kelompok D. Tari Massal 2. Salah satu contoh tari berpasangan, antara lain adalah…. A. Tari Baris dari Bali B. Tari Pakarena dari Makassar C. Tari Gathot Kaca Gandrung dari Surakarta D. Tari Klono Topeng dari Yogyakarta 3. Tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan ,adalah pengertian….
180
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
A. Wiraga B. Wirama C. Wirasa D. Unity 4. Bentuk karya tari yang disusun untuk garapan kelompok atau massal atau bentuk karya tari yang ditarikan oleh banyak penari, disebut tari…. A. Tunggal B. Berpasangan C. Massal D. Kelompok 5. Suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis, seperti aksen dan tempo tarian, adalah pengertian dari…. A. Unity B. Wirama C. Eksplorasi D. Tempo Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 6 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Jumlah =
------------------------------ x 100 % Jumlah Soal
Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 %
= Baik
181
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar selanjutnya, Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.
182
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta. Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira. Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.
183
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
PENUTUP Demikian Modul Seni Tari yang berjudul Tari Pattennung, dengan harapan terlaksananya kegiatan tersebut akan memiliki nilai plus sebagai bekal kemampuan untuk dapat mandiri dalam mengantisipasi era global melalui persaingan yang serba kompetitif khususnya dibidang kompetensi produktif. Besar
harapan
kami
kiranya
dengan
adanya
modul
pembelajaran produktif ini, dapat menjadi motivator bagi siswa, guru, dan komunitas seni tari lainnya.
184
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
185
SRI KURNIATI K_ PATTENNUNG MODUL
View more...
Comments