Model Pengembangan Kurikulum Yang Cocok

October 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Model Pengembangan Kurikulum Yang Cocok...

Description

 

 

Bagus Sajiwo (1506981) Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis  [email protected] 

Kurikulum merupakan suatu jalan atau arah yang digunakan dalam proses pembelajaran,  pada umumnya kurikulum yang di rancang dan di tetapkan di Indonesia adalah kurikulum hasil rancangan KEMENDIKBUD, di mana terdapat banyak kelemahan pada saat direalisasikannya kurikulum tersebut. Terutama bagi daerah daerah yang termasuk kedalam daerah yang terbelakang, akan terjadi ketidak mampuan SDM yang ada di daerah tersebut menganut kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan apabila kita lihat realitanya, kurikulum tersebut hanya cocok untuk SDM yang ada di daerah perkotaan saja. Sehingga pencapaian hasil belajar siswasiswi tidaklah merata. Sebagaimana tujuan pemerintah Indonesia adalah pemerataan pendidikan. Robert S. Zais dalam Zainal Arifin (2011) mengemukakan delapan model pengembangan kurikulum. Secara singkat, model-model tersebut akan dikemukakan sebagai berikut : 1.  The Administrative (Line Model 2.  The Grass-Roots Model 3.  The Demonstartion Model 4.  Beauchamp's System Model 5.  Taba's Inverted Model

Staff)

6.  Roger's Interpersonal Relations Model 7.  The Systematic Action-Reasearch Model 8.  Emerging Technical Model

Dalam artikel ini saya akan mengangkat sebuah konsep dalam pengembangan kurikulum yang saya rasa sangat cocok untuk diterapkan di Indoenesia dalam rangka mengembangkan kualitas SDM di seluruh bagian Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Robert S. Zais dalam Zainal Arifin. Arifin. Salah satu model yang cocok untuk diterapkan di Indonesia adalah “The Grass-Roots Model” Model” . Inisiatif pengembangan kurikulum ini berada ditangan guru-guru guru -guru sebagai  pelaksana kurikulum disekolah, baik yang bersumber dari satu sekolah maupun dari berbagai sekolah sekaligus. Model ini didasarkan oleh dua pandangan pokok, yaitu: Pertama, implementasi kurikulum akan lebih berhaasil apabila guru-guru guru -guru sebagai pelaksana sudah dari sejak semula terlibat secara langsung dala pengembangan kurikulum. Kedua,  pengembangan kurikulum tidak hanya melibatkan personel yang professional (guru) saja, tetapi  juga siswa, orang tua dan masyarakat. Model grass-roots ini didasarkan atas empat prinsip, yaitu : a.  Kurikulum akan bertabah baik, jika kemampuan keprofesionalan guru bertambah baik.  b.  Kompetensi guru akan bertambah baik, jika guru terlibat secara priadi didalam merevisi kurikulum.

 

c.  Jika guru terlibat dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menyeleksi, mendefinisikan dan memecahkan masalah, mengevaluasi hasil, maka hasil  pengembangan kurikulum akan lebih bermakna. d.  Hedaknya diantara guru-guru terjadi kontak langsung sehigga mereka dapat saling memahami dan mencapai suatu konsesus tentang tentan g prinsip-prinsip dasar, tujuan dan rencana.

Daftar pustaka : Robert S. Zais dalam Zainal Arifin (2011)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF