Model Ekonomi Islam
October 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Model Ekonomi Islam...
Description
MAKALAH MATA KULIAH MODEL EKONOMI ISLAM MATERI PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM, SOSIALIS DAN CAMPURAN
DOSEN PENGAMPU : HAREASTOMA. S.HI., M.A DISUSUN OLEH : KELOMPOK I ANGGOTA KELOMPOK : 1. AMALUDDIN EFENDI HARAHAP
(C1F015008)
2. ALLIYAH ADNALLOH
(C1F014046)
3. SITI SUNDARI
(C1F015038)
4. YUNITA
(C1F015030)
5. RAVITA DIAH
(C1F015046)
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI
2017
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini yaitu “ Perbandingan Sistem Ekonomi Islam, Sosialis, Dan Campuran” Campuran” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Model Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Ekonomi Islam Universitas Jambi. Kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai awal pembelajaran untuk menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dimana saja dan memberi manfaat bagi kita semua yaitu dapat menambah wawasan kita. Kami menyadari betul bahwa isi maupun penyajian p enyajian makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai penyempurna makalah ini demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Model Ekonomi Islam
yaitu
Bapak
Hareastoma.
S.H.i.,
M.A.
atas
bimbingan
dan arahan
dalam pembuatan makalah mak alah ini. Tanpa bimbingan dari beliau b eliau mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini.
Jambi, 14 September 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
1
1.3. Tujuan Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2.1. Pengertian Sistem Ekonomi Islam, Sosialis, dan Campuran
3
2.2. Sejarah Ekonomi Islam
4
2.3. Sejarah Ekonomi Sosialis
9
2.4. Konsep Ekonomi Islam
10
2.5. Tokoh-Tokoh Pemikir Ekonomi Islam
11
2.6. Perbedaan Sudut Pandang Mazhab Ekonomi Islam
12
2.7. Konsep Ekonomi Sosialis
15
2.8. Tokoh Pemikir Ekonomi Sosialis
16
2.9. Konsep Sistem Ekonomi Campuran
18
2.10. Perbedaan Konsep Sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran
20
BAB III KESIMPULAN
.
22
3.1. Kesimpulan
23
3.2. DAFTAR PUSTAKA
24
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Misalnya sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam.Yang menganut sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di dunia, walaupun begitu beberapa negara khususnya Indonesia telah menerapkan sistem ekonomi Islam di mana dengan hadirnya beberapa perbankan yang berlabel syariah. Negara yang berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis. Sistem-sistem ekonomi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sistem ekonomi
Islam misalnya, mengedepankan kepentingan pribadi
dan
kepentingan umum selama tidak bertentangan dengan aturan syariat Islam. Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam memiliki sisi yang hampir sama dengan sistem lain tetapi di sisi lain sangat berbeda dengan sistem yang ada. Kemudian sistem ekonomi Kapitalis yang mengedepankan kebebasan setiap individu tanpa ada campur tangan negara. Setiap orang diperbolehkan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan sistem ekonomi kapitalis.Setiap individu tidak memiliki hak atas kekayaan.Semua dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan bersama. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan menjadi focus kajian dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran ?
1
2.
Bagaimana sejarah Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran ?
3.
Bagaimana sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran ?
1.3. TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui pengertian Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran
2.
Mengetahui bagaimana sejarah Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran
4.
Mengetahui bagaimana sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM, SOSIALIS DAN CAMPURAN
(Muh, Ahmad & Fatih1999) Menuturkan Banyak beragam pendapat yang mengutarakan definisi tentang ekonomi Islam. Muhammad Abduh al-Arabi memaknai ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari alQur’an dan Hadis dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut dengan lingkungan dan masanya. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2) (Abdul Mannan, 1997) memberikan definisi ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi kerakyatan yang diilhami oleh nilai-nilai dan ajaran Islam. (Ahmad Dahlan, 2008, 2008 , p.2) (BI Regulation & Policies of Islamic Banking 2006) Menjelaskan dari pengertian ekonomi Islam di atas, dapat dijelaskan bahwa kajian dan pembahasan ekonomi Islam berdimensi kerakyatan dengan sistem yang dibangun merupakan representasi dari ajaran dan nilai-nilai Islam. Adapun kepentingan atau tujuan dari sistem ekonomi Islam merupakan suatu bentuk “ijtihad” dari penerjemahan ajaran agama (maqâshid syari’ah) pada wilayah normatif agardapat dipraktikkan menjadi sistem yang aplikatif pada wilayah sosial (kerakyatan). Aplikasi ajaran agama dalam bidang ekonomi Islam paling banyak pada lembaga perbankkanyang telah berkembang cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir dengan indikator market shareterhadap perbankan konvensional telah mencapai 1,8 % dan BI mempunyai target 5 % pada tahun2010. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2) Adapun sosialisme merupakan faham perlawanan terhadap kapitalisme. Sosialisme bergerak untuk mengkritik fenomena kapitalis yang individualistik dengan
3
paradigma kolektivitas, yaitu kepemilikan negara merupakan hak tertinggi atas segala hak individu, kecuali pada hak-hak tertentu yang secara hukum sosialisme dan dengan syarat-syarat tertentu dapat dimiliki oleh individu. Implikasi dari faham sosialisme telah menempatkan manusia hanya sebagai mesin produksi, kemandirian individu terkebiri atas nama kepentingan (kepemilikan) negara. Sitem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. SEJARAH EKONOMI ISLAM, SOSIALIS, CAMPURAN 2.2. SEJARAH EKONOMI ISLAM
(Karim, 2002) Munculnya Islam dengan diangkatnya Muhammad sebagai Rasulullah merupakan babak baru dalam sejarah dan peradaban manusia. Pada saat di Makkah Rasullah saw. mengemban tugas menguatkan pondasi akidah kaum muslim. Rasulullah di Makkah hanya berposisi sebagai pemuka agama. (Karim, 2002) Kedatangan Rasulullah di Madinah diterima dengan tangan terbuka dan penuh antusias oleh masyarakat Madinah. Dalam waktu yang singkat beliau menjadi pemimpin suatu komunitas yang kecil yang terdiri dari para pengikutnya, namun jumlah hari 5 demi hari semakin meningkat. Hampir seluru penduduk kota Madinah menerima Nabi Muhammad menjadi pemimpin di Madinah, tak terkecuali
orang-orang Yahudi. Di
bawah kepemimpinannya, Madinah
berkembang cepat dan dalam waktu sepuluh tahun telah menjadi negara yang sangat besar dibandingkan dengan wilayah- wilayah lain di seluruh jazirah Arab.(Kharidatul Mudiah, 2015, p.195) (Sudarsono, 2002)Di Madinah, Rasulullah mula-mula mendirikan majelis syura, majelis ini terdiri dari pemimpin kaum yang sebagian dari mereka bertanggung jawab
4
mencatat wahyu. Pada tahun 6 Hijriyah Rasulullah mengangkat sekretaris dengan bentuk sederhana telah dibangun. Rasulullah juga telah mengutus utusan ke pemimpin negara-negara tetangga. Orang-orang ini mengerjakan tugasnya dengan sukarela dan membiayai hidupnya dari sumber independen, sedangkan pekerjaan sangat sederhana tidak memerlukan perhatian penuh. Pada zaman Rasulullah, sudah mulai ditanamkan larangan pembungaan uang atau riba, sebagaimana yang biasa oleh orang- orang Yahudi di Madinah. Islam benar-benar menentang praktik- praktik tidak fair dalam perekonomian tersebut. Karena riba didasarkan atas pengeluaran orang dan merupakan eksploitasi yang nyata, dan Islam melarang bentuk eksploitasi apapn “apakah itu dilakukan olehorangolehorang orang kaya terhadap orang-orang miskin, oleh penjual terhadap pembeli, oleh majikan terhadap budak, oleh laki-laki laki-laki terhadap wanita, dan lain sebagainya.” AlAl Qur’an pun menyebut, “Dan apa yang kamu berikan sebagai tambahan (riba) untuk menambah kekayaan manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi Allah” (QS, 30: 39). Masa Abu Bakar
(Yatim, 2000) Setelah Rasulullah wafat, kaum muslimin mengangkat Abu Bakar menjadi khalifah pertama. Abu Bakar mempunyai nama lengkap Abdullah bin Abu Quhafah al-Tamimi. Masa pemerintahan Abu Bakar tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua tahunan. Dalam kepemimpinannya Abu Bakar banyak menghadapi persoalan dalam negerinya, di antaranya kelompok murtad, nabi palsu, dan pembangkang membayar zakat. Berdasarkan musyawarah dengan para sahabat yang lain, ia memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang disebut sebagai perang Riddah (perang melawan kemurtadan) (Kharidatul Mudiah, 2015, p.199). (Al-Usairy, 2006) Sebelum menjadi Khalifah Abu Bakar tinggal di Sikh yang terletak di pinggiran kota Madinah. Setelah berjalan 6 bulan dari kekhalifahannya, Abu Bakar pindah ke pusat kota Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah Baitul
5
Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh kekayaan dari Baitul Mal ini. Abu Bakar diperbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham setiap harinya dari Baitul Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan tersebut kurang mencukupi sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut keterangan 6000 dirham per tahun (Kharidatul Mudiah, 2015, p.199). (Karim, 2004)Namun di sisi lain, beberapa waktu menjelang wafatnya Abu Bakar, ia banyak menemui kesulitan dalam mengumpulkan pendapatan negara sehingga ia menayakan berapa banyak upah atau gaji yang telah diterimanya. Ketika diberitahukan bahwa jumlah tunangannya sebesar 8000 dirham, ia langsung memerintahkan untuk menjual sebagian besar tanah yang dimilikinya dan seluruh hasil penjualannya diberikan kepada negara. Masa Umar bin Khattabb
(Yatim, 2000) Umar bin Khattab merupakan pengganti dari Abu Bakar. Untuk pertama kalinya, pergantian kepimpinan dilakukan melalui penunjukan. (Karim, 2004) Dalam pemerintahannya ini, banyak hal yang menjadi kebijakan Umar terkait dengan perekonomian masyarakat Muslim pada waktu itu, di antaranya: Pertama, pendirian Lembaga Baitul Mal. Seiring dengan perluasan daerah dan memenangi banyak peperangan, pendapatan kaum muslimin mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya, agar dapat dimanfaatkan secara benar, efektif dan efisien. Setelah mengadakan musyawarah
dengan
para
pemuka
sahabat,
maka
diputuskan
untuk
tidak
menghabiskan harta Baitul Mal sekaligus, akan tetapi dikeluarkan secara bertahap sesuai
dengan
kebutuhan
masyarakat
didasarkan
atas
musyawarah.
Dalam
pemerintahan Khalifah Umar, Baitul Mal berfungsi sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara Islam dan Khalifah merupakan pihak yang berkuasa penuh terhadap harta Baitul Mal. Namu demikian, Khalifah tidak diperbolehkan menggunakan harta Baitul Mal untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini, tunjangan Umar sebagai Khalifah untuk setiap tahunnya adalah tetap, akni sebesar 5000 dirham, dua stel
6
pakaian yang biasa digunakan untuk musim panas (shaif) dan musim dingin (syita’) serta serta seekor binatang tunggangan untuk menunaikan ibadah haji. Pada masa ini harta Baitul Mal dianggap sebagai harta kaum Muslimin, sedangkan Khalifah dan para amil hanya berperan sebagai pemegang amanah. Dengan demikian, negara bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatij, serta anakanak terlantar; membiayai penguburan pen guburan orang-orang miskin; membayar utang-utang yang bangkrut; membayar uang diyat untuk kasuskasus tertentu, seperti membayar diyat prajurit Shebani yang membunuh seorang Kristianiuntuk menyelamatkan nyawanya; serta memberikan pinjaman tanpa bunya untuk tujuan komersial, seperti kasus Hind bint Ataba (Karim, 2004). Masa Utsman bin Affan
(Sudarsono, 2002). Utsman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khatab. Perluasan daerah kekuasaan Islam yang telah dilakukan secara masif pada masa Umar bin Khattab diteruskan oleh Utsman bin Affan. Pada enam tahun pertama kepemimpinannya, banyak negara yang telah dikuasainya, seperti Balkan, Kabul, Grozni, Kerman dan Sistan. Setelah negera-negara tersebut ditaklukkan, pemerintahan Khalifah Utsman menata dan mengembangkan sistem ekonomi yang telah diberlakukan oleh Khalifah Umar. Khalifah Utsman mengadakan empat kontrak dagang dengan negara-negara taklukan tersebut dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya alam. (Karim, 2004) Khalifah Utsman bin Affan mengambil suatu langkah kebijakan tidak mengambil upah dari kantornya. Sebaliknya, ia meringankan beban pemerintah dalam hal-hal yang serius, bahkan menyimpan
uangnya
di
bendahara
negara.
Hal
tersebut
menimbulkan
kesalahfahaman dan ketidakcocokan dengan Abdullah bin Arqam, bendahara Baitul Mal. Konflik ini semakin meruncing ketika ia tidak hanya membuat Abdullah menolak upah dari pekerjaannya, tetapi juga menolak upah dari pekerjaannya, tetapi juga menolak hadir pada setiap pertemuan publik yang dihadiri Khalifah. Permasalahan
tersebut
semakin
rumit
ketika
muncul
berbagai
pernyataan
7
kontroversional mengenai pembelanjaan harta Baitul Mal yang tidak hati-hati (Kharidatul Mudiah, 2015, p.205). Kebijakan lain yang dilakukan Utsman terkait perekonomian adalah tetap mempertahankan sistem pemberian bantuan dan santunan serta memberikan sejumlah besar uang kepada masyarakat yang berbeda-beda. Meskipun meyakini prinsip persamaan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, ia memberikan bantuan yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam hal pengeloaan zakat, Utsman mendelegasikan kewenangan menaksir harta yang dizakati kepada pemiliknya masing-masing. Masa Ali bin Abi Thalib
(Sudarsono, 2002) Ali bin Abi Thalib merupakan khalifah keempat menggantikan Utsman bin Affan yang terbunuh. Ali mempunyai gelar karramahu wajhah. Ia menikah dengan putri Rasulullah Fatimah al-Zahra dikarunia dua putra yaitu Hasan dan Husain. Pada masa Ali, merupakan masa pemerintahan tersulit yang harus dilampaui karena karena masamasa itu merupakan masa paling kritis berupa pertentangan antar kelompok (Kharidatul Mudiah, 2015, p.206). Muncul pula pada waktu itu tuntutan para sahabat untuk menelisik siapa sebenarnya orang yang membunuh Utsman bin Affan. Khalifah Ali merupakan salah satu khalifah yang sederhana, ia dengan suka rela menarik dirinya dari daftar penerima bantuan Baitul Mal (kas negara), bahkan menurut yang lainnya dia memberikan 5000 dirham setiap tahunnya. Apapun faktanya hidup Ali sangat sederhana dan ia sangat ketat dan rigit dalam menjalankan keuangan negara. Suatu hari saudaranya Aqil datang kepadanya meminta bantuan uang, tetapi Ali menolak karena hal itu sama dengan mencuri uang milik masyarakat (Kharidatul Mudiah, 2015, p.206).
8
2.3. SEJARAH EKONOMI SOSIALIS
Sejarah sosialis memerupakan sejarah protes sosial. Yaitu terhadap semua penyakit kultural, ekonomis, eko nomis, social, dan politis kapitalisme. Proses social sudah tentu bukan “Barang baru” tetapi ada dua hal yang membedakan sosialisme dengan pemberontakanpemberontakan
sebelumnya
terhadap
pemerintahan
yang
ada.
Pertama: Sosialisme bersifat ekonomis. Kedua: Ia bersifat internasional, baik mengenai skope-nya maupun mengenai appeal-nya. appeal-nya. “Umur”sosialisme kurang dari dua abad.Tetapi pada masa itu, gerakan tersebut terpisah kedalam dua aliran. Aliran pertama, yang lebih tua, berupaya untuk memperbaiki kesalahankesalahan melalui prosedur- prosedur prosedur demokratis. Yang kedua, yaitu “komunisme” menganggap demokrasi parlementer sebagai alat kapitalisme. Kedua aliran tersebut selanjutnya terbagi lagi ke dalam berbagai sub aliran dalam bidang teori dan praktek. Tetapi, sekali pun terdapat berbagai macam tipe teori sosialis pada berbagai negara didunia, teta pada hal umum yang mencirikannya: Di Jerman produsen-produsennya mulai membangun industri-industri yang sanggup bersaing dengan industr Inggris. Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut terlihat timbulnya berbagai reaksi hebat terhadap kapitalisme. Mereka mencapai bentuk berupa empat macam filsafat radikal pokok, yaitu: 1.
SosialismeUtopis ( Utopian socialism )
2.
SosialismeMarxisdankomunisme ( Marxian socialism and communism ),
3.
Sindikalisme ( syndicalism ),Sosialisme Utopis Di Inggris orang yang tekemuka adalah Robert Owen (1771-1858), dan di
Prancis seorang yang bernama Charles Fourier (1772-1837), peranan Owen sebagai seorang perombak sosial amat penting.Dia memainkan peranan penting dalam pembentukan undangundang pabrik guna melindungi para pekerja pabrik, yaitu the Factory art tahun 1844. Sosialisme Marxis dan Komunisme
9
Di antara mereka yang hadir ada dua orang radikal intelektual yang relative mudadan yang beludikenal.Yang satu adalah Karl Mark, sedangkan yang kedua adalahsahabatnya, Frederich Engels. Dalam bulan Januari 1948, prinsip-prinsip dan sasaran yang ditetapkan, dipublikasikan sebagai sebuah pamplet denga nama “The Communist Manifest”. Marx merupakan seorang ahli ekonomi yang menekankan segi filsafat. Ia berupaya untuk merumuskan sebuah “teori ilmiah” yang kemudian dipublikasikan sebagai karyanya yang monumental yang berjudul Das Kapital (1867). Buku tersebut dinyatakan orang sebagai “the dooms day bookof capitalism”. capitalism”. KONSEP SISTEM EKONOMI ISLAM, SOSIALIS DAN CAMPURAN 2.4. KONSEP SISTEM EKONOMI ISLAM
Islam merupakan agama yang syamil yang syamil (menyeluruh). (menyeluruh). Dan mengatur semua aspek kehidupan manusia. Namun dalam masalah-masalah yang selalu mengalami perubahan-perubahan, Islam hanya mengaturnya me ngaturnya secara garis besar / global. Masalahmasalah ekonomi (bisnis) dan politik merupakan bidang yang yang mengalami banyak perubahan. Dalam hal ini ada tiga hal yang dapat dijadikan dasar rujukan: 1.
Hadist yang berbunyi: “Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian”( HR Muslim, dari Siti Aisyah dan Anas. Ini berarti untuk urusan teknis yang tidak diatur dalam al-Quran dan Hadis, manusia dipersilahkan untuk melaksanakan dengan caranya sendiri, sesuai dengan kaidah : “pada dasarnya semua diperbolehkan, kecuali yang dilarang” dilarang”
2.
Keumuman dan kekekalan risalah Islamiyah Dalam konsep ekonomi Islam, dua macam ajaran dan hukum: pertama,, hal-hal yang bersifat tetap dan mengikat dari waktu ke waktu pertama selamanya, seperti golongan yang berhak menerima zakat, ahli waris, dan haramnya riba.
10
Kedua, hal-hal yang menerima perubahan dan tunduk pada perkembangan zaman. Disinilah terbukanya pintu ijtihad dan perbedaan pendapat para mujtahid. 3.
Perbedaan pendapat para ulama dan pemimpin. Perbedaan ini harus disikapi sebagai rahmat, karena kita dapat memilih diantara pendapat tersebut yang paling sesuai dengan kondisi dan kemaslahatan umat.
2.5. TOKOH-TOKOH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM a.
Ibnu Khaldun (732-808 H/1332-1404 M)
Secara umum Ibn Khaldun sangat menekankan pentingnya suatu sistem pasar yang bebas. Ia menentang intervensi negara terhadap masalah ekonomi dan percaya akan efensiensi sistem pasar bebas. Ia juga telah membahas tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan perekonomian dimana dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Ia juga
menekankan
pentingnya demand
side
economics khususnya economics khususnya
pengeluaran pemerintah, sebagaimana pandangan Keynesian, untuk mencegah kemerosotan bisnis dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi kemerosotan ekonomi, pajak harus dikurangi dan pemerintah harus meningkatkan pengeluarannya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
b.
Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M )
Abu Yusuf menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran dan penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam perpajakan, serta perlunya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Ia juga membahas
teknik dan sistem pemungutan pajak, serta perlunya
sentralisasi pengambilan keputusan dalam administrasi perpajakan. Menurutnya, negara memiliki peranan besar dalam menyediakan barang atau fasilitas publik, yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi, seperti: jalan, jembatan, bendungan, dan irigasi. Dalam aspek mikro
11
ekonomi, ia juga telah mengkaji bagaimana mekanisme harga bekerja dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh berbagai perpajakan terhadapnya.
2.6. PERBEDAAN SUDUT PANDANG MADZHAB EKONOMI ISLAM 1.
MADZHAB IQTISADUNA
Aliran ini didasari oleh pandangan bahwa ilmu ekonomi yang sekarang ada (konvensional) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Teori-teori dalam ekonomi Islam seharusnya didapat dari Al-Quran dan Sunnah (konsep dekonstruksi), dan bukan ekonomi konvensional yang diadaptasikan dengan ajaran Islam. Aliran ini menolak masalah ekonomi tentang kelangkaan (scarcity) sumber daya. Masalah ekonomi terjadi karena keserakahan manusia, distribusi yang tidak merata dan ketidakadilan. Islam hendaknya punya konsep sendiri dalam ekonomi, dengan nama Iqtishad.
2.
MADZHAB MAINSTREAM
Pandangan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan ekonomi konvensional, hanya disesuaikan dengan tuntunan Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah (konsep rekonstruksi). Aliran ini tetap mengakui adanya “kelangkaan” sebagai masalah ekonomi. ekonomi.
3.
MADZHAB ALTERNATIF – KRITIS KRITIS
Analisis kritis bukan saja perlu dilakukan terhadap sosialis dan kapitalis, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu sendiri. Islam pasti benar, tapi ekonomi Islam belum tentu benar, karena ekonoi Islam merupakan hasil pemikiran manusia atas interpretasinya terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Aliran ini mengkritisi dua madzhab sebelumnya. Aliran Iqtisaduna berusaha menemukan teori yang sudah ditemukan oleh orang lain, atau menghancurkan
12
teori lama dan mengantikannya dengan yang baru. Madzhab Mainstream dikritik sebagai jiplakan dari ekonomi neoklasik, dengan menyesuaikannya dengan ajaran Islam (variabel-variabel riba, zakat, serta niat).
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM
Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama halnya dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal.
DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM :
Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat, tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuasdicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap terjaga. 1)
Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
2)
3)
Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang lain yang membutuhkan, oleh karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki (distribusi harta).
4)
Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
5)
Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
6)
Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran perbedaan adalah prestasi kerja.
13
Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah sebagai berikut: NILAI DASAR SISTEM EKONOMI ISLAM:
1)
Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
2)
Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3)
Keadilan antar sesama manusia.
NILAI INSTRUMENTAL SISTEM EKONOMI ISLAM:
1)
Kewajiban zakat.
2)
Larangan riba.
3)
Kerjasama ekonomi.
4)
Jaminan sosial.
5)
Peranan negara. .
NILAI NORMATIF SISTEM EKONOMI ISLAM:
1)
Landasan aqidah.
2)
Landasan akhlaq.
3)
Landasan syari'ah.
4)
Al-Qur'anul Karim.
5)
Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf
CIRI-CIRI EKONOMI ISLAM:
1.
Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
2.
Syari'ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi
4.
Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi
14
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI ISLAM:
1.
Menjunjung Kebebasan Individu
2.
Mengakui hak individu terhadap harta
3.
Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
5.
Jaminan sosial
6.
Distribusi kekayaan
7.
Larangan menumpuk kekayaan
8.
Kesejahteraan individu dan masyarakat
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI ISLAM Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa factor sebagai berikut:
1.
Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
2.
Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
3.
Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi Islam
4.
Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
5.
Pendidikan masyarakat yang materialisme
2.7. KONSEP SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan membe rikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai men guasai hajat hidup o orang rang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan. 15
Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya , penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial. 2.8. TOKOH PENDIRI SISTEM EKONOMI SOSIALIS a.
St. Simon
Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal Henri de Saint Simon. Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis, daerah pinggiran miskin namun dari keluarga terkemuka. Ayahnya putra kedua Louis-Francois de St. Simon seorang tentara. Saint Simon dididik secara privat oleh para tutor pribadinya, dan belajar otodidak. Usia 17 tahun ikut pendidikan militer kemudian bertugas koloni Perancis di Amerika, sebagai kapten artileri di Yorktown tahun 1781. Dipandang sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan
perlunya
sarana¬sarana
produksi
dimiliki
sepenuhnya
oleh
pemerintah/negara.
b.
Karl Marx
Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas menengah, Marx kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian pindah ke universitas Berlin untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih gelar doktor filsafat. Gagal menjadi dosen, Marx muda kemudian menjadi wartawan dan akhirnya lebih banyak menjadi aktivis politik dan penulis. Karl Marx yang merupakan sosialis radikal yang memiliki pandangan bahwa hak individual harus dihapus, termasuk hak kepemilikan tanah. Di samping itu kaum tani bukan golongan yang penting dalam masyarakat yang bergerak menuju masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat demikian karena faham dialekti materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah bisa berubah hanya disebabkan oleh factor-faktor produksi dan penguasaan sarana produksi oleh kaum proletar yang selama ini diperas oleh kaum kapitalis. kapitalis .
16
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI SOSIALIS :
1.
Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
2.
Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
3.
Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
4.
Hak milik individu tidak diakui.
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS:
1.
Semua kegiatan dan masa lah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2.
Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3.
Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4.
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS:
1.
Mematikan inisiatif individu untuk maju
2.
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3.
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
ASAS YANG DI GUNAKAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM EKONOMI SOSIALIS :
1.
Kepemilikan Kepemilikan harta oleh pribadi maupun suasta serta pemilikan atlat produksi,
distribusi, dan perukaran, semuanya di hapus, tanah, pabrikmtransportasi, komunikasi, tambang, dan sebagainya semuanya di tempatkan dalam kendali pemerintah. 2.
Materialisme 17
Engels menyatakan : ‘’materi adalah ad alah salah satunya yang nyata di dunia, kaum komunis percayabahwa akal manusia hanyalah perwujudan dari materi dan jiwa tidaklah wujud secara independen melainkan produk dari materi 3.
Regimentasi dan totalitarianisme Komunisme mencita – citakan sebuah negara totalitarian. Didalam negara
seperti itu, klas borjuis di tiadakan dan kediktatoran yang kuat oleh kaum proletar di bangun. Hak – hak fundamental dan kebebasan sipil di musnahkan danmanusia setel disehingga hanya berstatus sebagai binatang ekonomi semata
2.9. KONSEP SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat kenyataan pada waktu sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrem menerapkan sistem ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak negara yang menganut lebih dari satu sistem ekonomi atau menganut sistem ekonomi campuran. SistemEkomoni campuran muncul sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistemsistem ekonomi sebelumnya. Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko. 18
CIRI-CIRI DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN:
a)
Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b)
Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c)
Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d)
Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
e)
Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f)
Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
KELEBIHAN DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN
1.
Penetapan harga dalam perekonomian lebih terkendali,
2.
Adanya kebebasan berusaha,
3.
Pemerintah sangat memperhatikan usaha sektor menengah dan kecil,
4.
Kestabilan ekonomi terjamin,
5.
Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah ditujukan untuk kepentingan
6.
masyarakat, Hak individual diakui.
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut: 1.
Beban pemerintah lebih berat dibandingkan dengan pihak swasta,
2.
Pihak swasta kurang bisa memaksimalkan keuntungannya
19
3.
Pembatasan antara sumber produksi yang dikuasai pemerintah atau swasta sulit ditentukan
2.10. PERBEDAAN KONSEP EKONOMI ISLAM, SOSIALIS DAN CAMPURAN KONSEP
KAPITALIS
ISLAM
SOSIALIS
Sumber
Sumber kekayaan
Sumber Kekayaan
Sumber kekayaan
kekayaan
sangat langka(
alam semesta dari
sangat langka(
scarcity of
ALLAH SWT
scarcity of
resources) Kepemilikan
resources)
Setiap pribadi di
Sumber kekayayan
Sumber kekayaan
bebaskan untuk
yang kita miliki
di dapat dari
memiliki semua
adalah titipan dari
pemberdayaan
kekayaan yang di
ALLAH SWT
tenaga kerja
peroleh nya Untuk mencapai
Ke setaraan
hidup
ke
penghasilan di
perorangan
makmuran/sucess
antara kaum
Tujuan Gaya
Kepuasan pribadi
(buruh)
(AlFalah), di dunia buruh dan akhirat
Tabel di atas menerangkan 3 konsep sistem per ekonomian yaitu: Kapitalis, Islam dan Sosialis. Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup nya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan.Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah
20
ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah Al- falah (makmur dan success) dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property atau perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya n ya unsur Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian). Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
21
PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL DITINJAU DARI SISTEM PASAR
SISTEM EKONOMI
EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL KONVENSIONAL
MANUSIA
PEMENUHAN KEBUTUHAN
SISTEM PASAR
1. Adil 2. Non riba 3. Mengutamakan jual beli
SISTEM PASAR
1. Makhaluk ekonomi 2. Sistem bunga 3. Individualisme 4. Minim unsur
22
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan ekonomi. Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap oranguntuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintahSecara sederhana bisa dikatakan, bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dannilai-nilai Islam.Sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah tentu AlQuran, As-Sunnah, ijma' dan qiyas. Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian
23
DAFTAR PUSTAKA
Diki, Raden. Ekonomoi Raden. Ekonomoi Islam Agen Pemersatu Bangsa. Mei Bangsa. Mei 21, 2009. http://www.kompasiana.com/radendiky/peran-dan-peluang-ekonomi-islamsebagai-solusi-permasalahan-bangsa-menghadapi-tantangan-ekonomikonvensional_55184258a333114607b664aa (accessed September 11, 2017). Dumairy. "Prekonomian Indonesia." Yogyakarta: Erlangga, 2013. Hambali, Muhammad,. Konsep Muhammad,. Konsep Kapitalisme Tentang Peran Negara Dibidang Ekonom. Januari Ekonom. Januari 1, 2009. [online] https://marx83.wordpress.com/2009/07/25/104/ (accessed September 10, 2017). Karim, Adiwarman. "Teori Mikro Islami." Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Mannan, Adul M,. "Teori dan Praktek Ekonomi Islam." Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1997. Prof. M. Abdul Manan, M.A.,Ph.D. "Teori Dan Prkatek Ekonomi Islam." Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1997. Sakti, Ali. "Ekonomi Islam, Jawaban Kekacauan Ekonomi Modern." Jakarta: Paradigma & Aqsa Publishing., 2007. Suprayitno. "Ekonomi, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensiona." Jakarta: Graha Ilmu, 2005. Tambunan, Tulus T.H,. "Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting." Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Zarkasyi, Hamid Fahmy. "Worldview Sebagai Asas Epistemologi Islam." Jakarta: Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam, 2005.
24
View more...
Comments