Mitosis pada Akar Bawang Merah.docx
February 24, 2019 | Author: tatik auliya | Category: N/A
Short Description
Download Mitosis pada Akar Bawang Merah.docx...
Description
Alli um cep cepa) Mitosis pada pada Akar Bawang Bawang Merah Merah ( Allium
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH GENETIKA 1 Yang diampu oleh Prof. Dr. agr. H. Moh. Amin, S.Pd, M.Si dan Andik Wijayanto, S.Si, M.Si
Oleh: Kelompok 14 Offering I Dhita Humaira Elnissa
(160342606283) (160342606283)
Miftakhul Rahmadani Alfitriyah
(160342606253) (160342606253)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2018
A. JUDUL
Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa)
B. TUJUAN
1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel-sel akar bawang merah 2. Membedakan ciri dari masing-masing fase pembelahan mitosis
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana fase-fase pembelahan mitosis pada sel-sel akar bawang merah? 2. Bagaimana ciri dari masing-masing fase pembelahan mitosis?
D. DASAR TEORI E. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT a. Pipet tetes b. Pinset c. Silet berkarat d. Gelas arloji e. Kaca benda dan kaca penutup f. Mikroskop cahaya g. Botol vial h. Lampu spirtus i. Kortek api 2. BAHAN a. Ujung akar bawang merah b. Larutan FAA c. HCL 1 N d. Asetokarmin e. Kertas hisap f. Tissue F. CARA KERJA Dipatahkan dormansi pertumbuhan bawang merah ( Allium cepa) dengan cara didiamkan di dalam kulkas selama 24 jam
Ditanam tunas bawang merah di tanah sampai muncul akar
Dipindah tunas bawang merah pada baskom yang berisi air dengan cara ditusuk dengan lidi secara horizontal
diletakkan potongan akar tersebut ke dalam botol vial berisi larutan FAA
Dipotong ujung akar bawang merah sepanjang 1 cm pada pukul 00.00 WIB
Diambil potongan akar tersebut kemudian diletakkan di gelas arloji untuk ditetesi alkohol 70% selama 2 menit
Dihisap menggunakan kertas hisap kemudian ditetesi larutan HCl 1 N dan didiamkan selama 7 menit lalu dihisap dengan kertas hisap
Bagian ujung akar bawang yang berwarba putih dipotong kemudian dicacah menggunakan silet berkarat
Ditetesi reagen asetokarmin kemudian difiksasi menggunakan lampu spirtus
Diamati menggunakan mikroskop
G. DATA DAN HASIL PENGAMATAN
No
Tahapan Mitosis
Gambar (Perbesaran 400x)
Keterangan Kromosom mengalami kondensasi dan nukleolus mulai M enghilang
Profase
Sumber: Kelompok 6
anafase
Kromatid pada setiap kromosom terpisah dan bergerak ke setiap kutub sel oleh benang mikrotubulus
Sumber: Kelompok 6 telofase
Membran inti mulai terlihat karena mengalami kariokinesis dan dinding sel baru mulai terbentuk
Sumber: Kelompok 6
H. ANALISIS DATA
Pada pengamatan mitosis pada akar bawang merah ( Allium cepa), umbi bawang merah dipatahkan dormansinya dengan cara diduiamkan di kulkas selama 24 jam, kemudian ditanam di tanah sampai muncul akar lalu dipindahkan pada medium air pada baskom dengan cara umbi bawang merah ditusuk menggunakan lidi dan digantungkan secara horizontal, kemudian ujung akar bawang merah dipotong pada pukul 00.00 sepanjang 1 cm lalu ditaruh di botol vial berisi larutan FAA untuk diamati fase-fase mitosis keesokan harinya. Setelah itu, potongan akar bawang direndam d alam alkhohol 70% selama 2 menit lalu dihisap dengan kertas hisap kemudian potongan akar bawang merah ditetesi larutan HCL 1 N dan didiamkan selama 7 menit lalu dihisap menggunakan kertas hisap. Setelah itu potongan akar bawang diletakkan di kaca benda untuk diambil bagian putihnya pada bagian paling ujung akar kemudian dicacah menggunakan silet berkarat lalu ditetesi reagen asetokarmin dan difiksasi menggunakan lampu spirtus untuk diamati menggunakan mikroskop. Pada praktikum mitosis akar bawang merah, dihasilkan bahwa terdapat fasefase mitosis berupa profase, anafase, dan telofase. Fase profase ditunjukkan dengan adanya perilaku nukleolus yang menghilang dan kromosom mengalami kondensasi menjadi benang-benang kromatin. Yang kedua adalah fase anafase, dimana terdapat
perpisahan antara kromosom yang pisahan dari bagian tersebut adalah kromatid dan bergerak ke masing-masing kutub. Yang terakhir adalah fase telofase, dimana pada fase ini terdapat inti yang sudah terbentuk serta sudah terdapat dinding sel. Fase-fase pembelahan mitosis diawali dengan profase, metafase, anafase, dan telofase. Namun pada hasil praktikum kami, tidak ditemukan adanya fase metafase.
I. PEMBAHASAN J. KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN DISKUSI
1. Berikut ini adalah larutan yang dipakai untuk praktikum mitosis akar bawang merah: Acetokarmin Alkohol 70% HCL 1N FAA a. Jelaskan fungsi dari masing-masing larutan yang digunakan pada praktikum mitosis! b. Bagaimana proses biologis kerja dari larutan diatas sehingga dapat menjelaskan fungsi tersebut? c. Mengapa konsentrasi alkohol yang dipakai adalah 70%? Jelaskan.
JAWAB:
a.
Fungsi masing-masing reagen
Acetokarmin
:indikator pewarnaan kromosom pada ujung akar bawang merah (Allium cepa)
Alkhohol 70% HCL 1 N
: sterilisasi akar bawang merah dari larutan FAA : berperan dalam memudahkan dalam memotong tudung akar bawang
merah karena dalam perendaman HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel di atasnya, serta dapat melunakkan dinding sel sehingga mudah untuk diamati serta sifat asam membant terikatnya asetokarmin agar objek dapat terwarnai dan dapat diamati menggunakan mikroskop
FAA
: menghentikan aktivitas pembelahan dan mempertahankan kondisi selsel akar bawang seperti saat pemotongan dan mencegah sel dari akar bawang merah dari kondisi plasmolisis b. Proses biologi dalam masing-masing reagen adalah Larutan FAA : Pada saat pemotongan dilakukan pada jam 00.00 WIB, larutan FAA akan menghambat atau menahan sel dan mencegah kondisi sel dari lisis, plasmolisis, dan sebagainya. Alkohol 70% : Pada saat akar bawang merah direndam dalam alkohol 70% selama 4 menit, alkohol akan menetralkan kandungan FAA yang terdapat dalam akar serta mengembalikan kesegaran sel, selain itu selama perendaman, alkohol juga mensterilkan mikroba yang mungkin ada dalam akar bawang merah.
HCl 1 N : Akan memperjelas bagian putih pada tudung akar dan akar bawang yang direndam dengan HCl akan menjadi lunak. Selain itu, melisiskan lamela tengah. Acetocarmin : Warna merah pada acetocarmin akan diserap oleh sel-sel akar bawang merah sehingga sel-sel akar bawang merah yang semula putih akan menjadi berwarna c. Digunakan alkhohol 70% karena takaran tersebut sesuai untuk sterilisasi bahan basah dari zat-zat kontam, jika konsentrasi kurang atau lebih dari itu dikhawatirkan fungsi alkhohol sebagai zat yang dapat mensterilkan justru fungsinya tidak berguna dan berfungsi agar tidak terjadi endapan pada larutan yang sesudahnya dan menghilangkan sisa-sisa lemak dan larutan FAA yang masih terdapat di dalam se lsel akar bawang merah. 2. a. Mengapa pada praktikum mitosis akar bawang merah bagian akar yang dipakai adalah tudung akar? Kemukakan pendapat saudara! Jawab: karena tudung akar merupakan bagian dari jaringan maristem apikal yang memiliki
sel-sel muda yang aktif membelah. Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana. b. Apabila bagian akar yang dipakai adalah selain tudung akar, bagaimana hasilnya? Jawab: masih bisa diamati selama jaringan tersebut adalah jaringan maristematik yang bersifat aktif membelah. Namun, apabila jaringan yang dipakai adalah jaringan selain jaringan maristematik, maka akan sulit diamati. Preparat yang dibuat akan sangat jarang menunjukkan fase pembelahan mitosis, karena jaringan yang bukan jaringan maristematik sangat lamban untuk melakukan pembelahan sel atau bahkan telah mati dan tidak lagi melakukan pembelahan sel lagi. 3. Jika ada permasalahan-permasalahan berikut, jelaskan kemungkinan penyebabnya dan usulkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut! a. Pada pengamatan di bawah mikroskop, sel-sel penyebarannya banyak yang bertumpuktumpuk. Jawab: kemungkinan penyebabnya adalah pada saat pencacahan menggunakan silet berkarat kurang halus sehingga masih banyak sel yang bertumpuk-tumpuk sehingga sulit diamati menggunakan mikroskop. Solusi yang tepat adalah teliti dalam m encacah ujung akar pada bawanag merah untuk meminimalkan terjadinya penumpukan sel. b. Warna sel terlalu pekat setelah diwarnai dengan acetocarmin. Jawab: kemungkinan pada saat penetesan asetokarmin terjadi berlebih yang menyebabkan warna sel terlalu pekat sehingga kromosom menjadi sangat gelap. Solusi yang tepat adalah ditetesi asetokarmin dengan takaran secukupnya dan dilakukan fiksasi c. Warna sel terlalu pucat setelah diwarnai dengan acetocarmin. Jawab: kemungkinan pada saat penetesan asetokarmin sedikit dan tidak dilakukan fiksasi. Solusinya adalah ditetesi asetokarmin secukupnya dan jangan lupa untuk memfiksasi d. Pada preparat hanya ditemukan beberapa fase saja dari keseluruhan fase mitosis. e. Jawab: Hal ini dapat disebabkan karena pemotongan dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis. Rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara
profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB. Solusi yang dapat diterapkan adalah melakukan praktikum pada rentang waktu pembelahan, dimana pemotongan ujung akar bawang pada waktu pembelahan kemudian direndam dengan larutan FAA 4. Jelaskan alasan dilakukan pemotongan tudung akar pada pukul 00:00! Jawab: Pada ujung akar bawang banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentang 5 menit sebelum dan sesudah pukul 00.00 sehingga dalam pemotongan akar dari bawang merah harus dipotong pada jam sekitar 00.00 dan untuk mitosis bawang merah pada jam 00.00. 5. Bila anda harus memilih menggunakan silet baru dan silet berkarat untuk memecah preparat akar bawang merah, silet manakah yang akan anda gunakan? Apa alasannya? J elaskan! Jawab: karena silet yang berkarat mengandung FeCl 3 yang dapat teroksidasi sehingga mampu menyerap air. Sehingga proses pengikatan zat warna dengan sel pada ujung akar bawang merah dapat berjalan semaksimal mungkin sedangkan silet yang baru tidak menggandung FeCl 3 yang di butuhkan untuk oksidasi yang dapat menyerap air. 6. Terkait dengan ilmu genetika, jelaskan tujuan peristiwa mitosis pada makhluk hidup! Jawab: untuk menggandakan sel-sel pada makhluk hidup, khususnya sel eukariot karena inti selnya memiliki dinding dan untuk mengetahui sel-sel yang terbentuk hasil penggadaan dari sel-sel yang mengalami mitosis.
View more...
Comments