Missed Abortion

June 25, 2019 | Author: Kabir Muhammad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Missed Abortion...

Description

REFERAT

MISSED ABORTION

Preseptor: dr. H.M. Nahrawi J. Hanafiah, Sp.OG

Disusun oleh : ALWI QATSIR, S.Ked 090610033

Menurut penelitian, insidens abortus di Indonesia masih cukup tinggi dibanding dengan negara-negara maju di dunia,  2,3 juta abortus per tahun dengan 1 juta diantaranya adalah abortus spontan,  0,6 juta disebabkan oleh kegagalan program KB, dan 0,7 juta karena tidak pakai alat kontrasepsi KB.1 





Estimasi nasional menyatakan setiap tahun terjadi 2 juta kasus abortus di Indonesia yang artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup perempuan usia 15 - 49 tahun sebuah penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia menemukan bahwa insiden abortus lebih tinggi diperkotaan dibandingkan dipedesaan atas berbagai faktor.







Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup di luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu.2

Etiologi Faktor janin Faktor Ayah Faktor Ibu

Klasifikasi Abortus spontan

Abortus provokatus Abortus medisinalis Abortus kriminalis

Pembagian abortus secara klinis Abortus  Abortus  Abortus  Abortus 

Iminens Insipiens Inkompletus Kompletus



Missed abortion



Abortus Habitualis

MISSED ABORTION Missed Abortion Missed abortion ialah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih

Etiologi Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah 1. Kelainan Hasil Konsepsi a. Kelainan kromosom b. Lingkungan kurang sempurna c. Pengaruh dari luar 2. Kelainan pada Plasenta. 3. Penyakit ibu. 4. Kelainan traktus genitalia. 5. Diduga pengaruh hormon progesteron.

PATOFISIOLOGI Perdarahan dalam desidua basalis Nekrosis jaringan sekitarnya

Sebagian atau seluruh hasil konsepsi akan terlepas Benda asing Uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkannya.

Gejala dan Tanda a. b. c. d. e.

kehamilan di atas 14 minggu sampai 20 minggu merasakan rahimnya semakin mengecil payudara mengecil kembali Pada pemeriksaan dalam, serviks tertutup dan ada darah sedikit Pada pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya negative Pada pemeriksaan USG akan didapatkan uterus yang mengecil, kantong gestasi yang mengecil, dan bentuknya tidak beraturan disertai gambaran fetus yang tidak ada tanda – tanda kehidupan

DIAGNOSIS Kriteria diagnosis  Adanya riwayat terlambat haid atau amenore yang kurang dari 20 minggu  Perdarahan pervaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi  Rasa sakit atau kram perut di daerah simfisis

Pemeriksaan dignostik pada missed abortion:  Hitung darah lengkap  Kadar estrogen dan progesteron  USG

Penatalaksanaan Pada umur kehamilan kurang dari 12 minggu • Dilakukan pembukaan serviks uteri dengan memasukan laminaria selama kira-kira 12 jam dalam kanalis servikalis, yang kemudian dapat diperbesar dengan busi hegar sampai cunam ovum. • Dengan demikian, hasil konsepsi dapat dikeluarkan lebih mudah serta aman, dan sisa-sisanya kemudian dibersihkan dengan kuret tajam.

Bila umur kehamilan di atas 12 minggu atau kurang dari 20 minggu • Melakukan induksi terlebih dahulu  Pemberian infuse intravena cairan oksitosin 10 unit dalam 500 cc dekstrose 5% 20 tetes/menit dan dapat diulangi sampai total oksitosin 50 unit dan sampai ada kontraksi.

Pemberian misoprostol secara sublingual sebanyak 400 mg yang dapat diulangi 2 kali dengan jarak 6 jam.

TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF