mini project

April 1, 2018 | Author: Rieke Varianti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

tugas ishipn...

Description

MINI PROJECT Menurunkan Angka Kesakitan Siswa-siswa Pondok Al-Falah Disusun oleh: Dokter Internsip Puskesmas Krui Periode Mei 2013-2014 Pembimbing: dr. Edwin H. Ma’as

Puskesmas Krui, Kabupaten Pesisir Barat 2013 - 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………............................................................................................. DAFTAR ISI……………............................................................................................................. 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1.3. Tujuan ..................................................................................... 1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................... 1.3.2. Tujuan Khusus…………………………………………….. 1.4.Manfaat ............................................................................................. 1.4.1. Manfaat bagi Penulis ................................................................................ 1.4.2. Manfaat bagi Pondok Pesantren Al-Falah……………………………. 1.4.3. Manfaat bagi Puskesmas .................................................. 1.4.4.Manfaat bagi Masyarakat ............................................................. 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 2.1. Pondok Pesantren Al-Falah.............................................. 2.1.1. Gambaran Umum Pondok A 2.1.2. Profil Pondok Al-Falah..................................... 3. PENGKAJIAN MASALAH ............................................................................................... 3.1. Identifikasi Penyebab Masalah .................................... 3.2. Analisis Masalah ............................................................................................................. 4. PEMECAHAN MASALAH ................................................................................................ 4.1. Intervensi Pemecahan Masalah Berdasarkan Penyebab Masalah .................................. 4.2. Perincian Intervensi Pemecahan Masalah ...................................................................... LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

Bab I Pendahuluan I. Latar belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik endogen yang berkaitan dengan diri sendiri maupun eksogen yang berasal dari luar. Faktor endogen misalnya seperti pola hidup sehat dan bersih, daya tahan tubuh, genetik, dan lain sebagainya, kemudian faktor eksogen seperti asupan nutrisi, ketersediaan sarana dan prasarana air bersih, tempat tinggal yang layak sesuai rumah sehat, kebersihan lingkungan, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Blum, kondisi sehat dipengaruhi oleh faktor perilaku atau gaya hidup (life style) sebesar 30 %, faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya) sebesar 45 %, faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) sebesar 20% dan faktor genetik (keturunan) sebesar 5 %. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervesi jika terdapat ketidakseimbangan dari ke empat faktor tersebut, misalnya jika timbul suatu keadaan atau penyakit yang tidak biasa di suatu wilayah, diperlukan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh puskesmas di wilayah kerjanya. Dari hal tersebut, puskesmas mempunyai peran penting dan sebagai garda terdepan untuk menenerima, mengenali, dan melakukan penyelidikan terhadap suatu kasus yang tidak seharusnya terjadi atau dapat dicegah. Seperti yang dilakukan oleh puskesmas Krui, dimana terjadi kasus hepatitis A, scabies, demam berdarah, dan sebagainya di pondok alfalah pada tahun 2012. Sehingga dilakukan suatu usaha untuk mengatasi masalah tersebut dalam bentuk mini project, diharapkan dengan adanya intervensi dari puskesmas krui dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki oleh pondok pesantren al-falah masalah-masalah yang tersebut berangsur-angsur akan terselesaikan. Intervensinya dalam bentuk pemanfaatan lahan untuk ditanami sayur-sayuran, tanaman Toga, pengaturan jadwal untuk membersihkan tempar tidur, kamar mandi, pengaturan system pembuangan air limbah, dan pemanfaatan serta perawatan sarana air bersih. II. Rumusan masalah Dari data yang ada, dapat dirumuskan masalah pada mini project ini adalah : a. Bagaimanakah perilaku dan gaya hidup para santri di pondok pesantren al-falah? b. Bagaimanakah keadaan ekomomi, social-budaya para santri di pondok pesantren alfalah?

c. d. e. f.

Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di pondok pesantren al-falah? Bagaimanakah keadaan lingkungan disekitar pondok pesantren al-falah? Bagaimanakah system pembuangan air limbah di pondok pesantren al-falah? Bagaimanakah intervensi yang dilakukan oleh puskesmas krui untuk mengatasi masalah tersebut?

III. Tujuan a. Umum Mengetahui masalah yang terdapat pada pondok pesantren al-falah dan mampu melakukan penyelesaian masalah dengan pengoptimalisasikan potensi sumber daya yang ada di pondok pesantren al-falah periode Juni 2013 – mei 2014. b. Khusus  Diketahuinya pola perilaku dan gaya hidup para santri di pondok pesantren al-falah.  Diketahuinya keadaan ekonomi, social-budaya para santri di pondok pesantren al   

falah. Diketahuinya keadaan sarana dan prasarana pondok pesantren al-falah. Diketahuinya keadaan lingkungan disekitar pondok pesantren al-falah. Diketahuinya sistem pembuangan air limbah pondok pesantren al-falah. Diketahuinya intervensi yang dilakukan oleh Puskesmas Krui untuk mengatasi masalah.

IV. Manfaat a. Penulis  Berperan serta dalam mengatasi masalah yang terdapat di pondok al-falah  Melatih kerjasama dalam sebuah kelompok untuk merencakan dan mengatasi masalah jangka pendek dan menengah dan panjang.  Dapat melengkapi salah satu tugas internship yaitu terselesaikannya karya tulis ilmiah deskriptif mini project ini. b. Puskesmas  Sebagai masukan dalam penyelesaian masalah pada pondok pesantren al-falah  Menjadi salah satu program unggulan puskesmas krui c. Masyarakat  Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku dan gaya hidup sehat, serta 

pentingnya menciptakan suatu kondisi yang sehat. Dapat melakukan deteksi dini tentang keadaan lingkungan yang tidak sehat, dan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

A.

DATA UMUM Peta Wilayah  Jarak Pondok pesantren dengan Puskesmas adalah ± 7km  Jarak Pondok pesantren dengan Rumah Penduduk ± 5km Identitas Pesantren  

Nama pesantren Alamat

 

No.tlp Nama yayasan

: Al-Falah : Jl. Pesantren II Pagar Baru Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat : 0728 – 51998 : Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah

 

Tahun didirikan Luas tanah

: 19 september 1997 : 15.000 m2

Sejarah Pondok pesantren Al—Falah krui didirikan pada tahun 1997 diatas tanah wakaf seluas 5000 M 2 dengan Nomor D.15/BA.O32/05/1997 yang beralamat di Jl. Pesantren 2 Pagar Baru Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir tengah Kabupaten Pesisir Barat. Pendirinya bernama KH. Muhammad Nurhadi, kemudian dibentuklah menjadi yayasan dengan sebutan Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah dengan notaris Imran Ma’ruf. SH no,16 tanggal 6 Maret 1998. Pada awalnya Pondok Pesantren Al-falah hanya memiliki satu unit asrama dengan ukuran 3 x 4 m 2 dengan 3 santri putra asal Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat. Dengan semangat gotong royong masyarakat kelurahan Pasar Krui dan sekitarnya Pondok Pesantren Al-falah mendirikan pondok-pondok kecil dengan ukuran 3 x 6 m2 dengan tiang kayu bulat, dinding – dinding dari limbah gergaji serta atap alang-alang. Walau demikian semangat bertholabil’ilmi dan berkarya senantiasa terpelihara bagi para snatri sehingga dalam kurun waktu 13 tahun terakhir Yayasan Pondok Pesantren Al-falah telah memiliki lembaga pendidikan antara lain : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-falah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-falah, Madrasah Aliyah (MA) Al-falah dan Madrasah Diniyah Salafiyah (Madis ) Al-falah.

Visi dan Misi a. Visi Membangun generasi muslim yang maju mandiri, berwawasan ilmu pengetahauan yang luas yang didasari dengan iman dan taqwa. b. Misi 1. Mewujudkan bimbingan dan pembelajaran yang handal 2. Membekali anak didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan 3. Mencetak kader yang handal dalam agama dan teknologi 4. Membangun uchwah islamiyah Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan mendirikan Pondok Pesantren Al-falah adalah sebagai berikut: a. Membangun manusia untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada allah swt dan rasulnya dan menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara. b. Membantu pemerintah dalam melaksanakan program wajib belajar 9tahun c. Membantu masyarakat kurang mampu yang nyaris putus sekolah 2.2. Profil Pondok Al-Falah

Jumlah siswa Pondok Pesantren Al-Falah adalah 122 siswa yang terdiri dari 57 siswa laki-laki dan 65 siswi perempuan sedangkan jumlah guru adalah 31 orang yang terdiri dari 12 guru laki-laki dan 19 guru perempuan. Lingkungan a Fisik : - Lokasi

: agak jauh dengan pemukiman penduduk dengan jarak ± 5 km,

namun mudah dijangkau dengan berjalan kaki, motor maupun mobil Transportasi : tidak tersedia sarana transportasi - Fasilitas kesehatan : tidak ada UKS, kunjungan Puskesmas tidak dilakukan rutin - Sumber mata air : Pondok Pesantren Al-Falah memiliki fasilitas sarana air yang

-

berasal dari sungai Way Batu yang dialirkan dengan menggunakan genset, selain itu

-

juga terdapat sumur yang berjarak ± 1 km dari Pondok. b Non Fisik Sosial Ekonomi : Mayoritas siswa memiliki status ekonomi menengah ke bawah Agama : Seluruh siswa pesantren pondok Al-Falah beragama islam.

Struktur kepengurusan Pondok Al-Falah Dalam struktur kepengurusan pondok Al-Falah memiliki seorang ketua, sekretaris dan beberapa seksi yang meliputi seksi sampah, seksi kebersihan kamar, seksi air minum, seksi makanan dan memiliki 10 anggota. Pondok Al-Falah juga memiliki Kader Kesehatan Remaja (KKR) yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 siswa MA dan 5 siswa Mts. Pondok Al-Falah tidak memiliki anggota Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Data Kesakitan Berdasarkan hasil rekapan data kesakitan pada tahun 2012 ditemukan data sebagai berikut:            

Demam berdarah berjumlah 1 orang Hepatitis Akut berjumlah 7 orang Dispepsia berjumlah 48 orang Kulit Alergi berjumlah 10 orang Kulit jamur berjumlah 6 orang Infeksi pulpa dan gusi berjumlah 36 orang Tersangka thyphoid berjumlah 13 orang Radang tenggorokan berjumlah 48 orang Skabies berjumlah 17 orang Anemia (lab+klinis) berjumlah 27 orang Gangguan Menstruasi (PMS) berjumlah 4 orang Diare berjumlah 12 orang



Kutu kepala berjumlah 3 orang

Berdasarkan hasil skrining data kesakitan pada tanggal 13/099/13 ditemukan data sebagai berikut:             

B.

Panu berjumlah 2 orang Skabies berjumlah 7 orang Kulit jamur berjumlah 4 orang Kulit alergi berjumlah 2 orang Radang usus buntu berjumlah 1 orang Dispepsia berjumlah 6 orang Tersangka thyphoid berjumlah 5 orang Radang tenggorokan berjumlah 5 orang Anemia berjumlah 3 orang Gangguan menstruasi berjumlah 1 orang Hepatitis berjumlah 1 orang Infeksi telinga berjumlah 2 orang Kutu kepala berjumlah 14 orang

DATA KHUSUS Kegiatan sehari-hari santri (jadwal kegiatan) Dimulai pukul 03:30 – 04:45, para santri melakukan ibadah sholat tahajut dan mempersiapkan diri untuk sholat subuh. Pada pukul 04:45 santri berkumpul di musholla bersama-sama untuk sholat subuh berjamaah hingga pukul 05:15 dan dilanjutkan dengan belajar alquran hingga pukul 06:00 dan mengaji tafsir dan talimmutaalim hingga pukul 07:00 Setelah semua kegiatan diatas, siswa sarapan pagi dan persiapan untuk masuk sekolah masingmasing. Persiapan dapat berupa mandi, menggosok gigi, mengerjakan pekerjaan rumah bila belum selesai, berdiskusi dan lain-lain. Masuk sekolah dimulai pukul 07:30 dan langsung dilanjutkan oleh sholat zuhur. Proses belajar mengajar berakhir pukul 13:30 siang dan dilanjutkan oleh istirahat siang untuk seluruh santri. Pada pukul 15:30 santri kembali ke rutinitas untuk sholat azhar berjamaah di musholla dilanjutkan dengan belajar kitab kuning dan pembacaan yasin serta persiapan sholat maghrib hingga pukul 18:00 Setelah itu seluruh santri kembali ke musholla untuk sholat maghrib berjamaah. Pada pukul 18:30, santri belajar alquran sesi ke-2 dilanjutkan sholat ishya berjamaah dimulai pukul 19:30 dan berakhir pukul 20:15. Pukul 20:15 santri makan malam yang dilanjutkan dengan mengaji kitab hingga pukul 21:30. Setelah itu santri dipersilahkan untuk tidur selama 6 jam sampai pukul 03:30 keesokan harinya. Jadwal ini berlaku sama untuk santri smp maupun sma. Waktu tidur santri smp maupun sma hanyalah 6 jam berdasarkan jadwal yang telah disusun sedangkan pola tidur siswa smp dan sma adalah 8 jam yang berarti bahwa para santri hanya mendapatkan 75% dari waktu tidur mereka karena padatnya jadwal santri.

Kegiatan mingguan santri Kegiatan mingguan dimulai pada malam minggu yaitu mujahadah dan dilanjutkan oleh pancak silat persilip dan qosidah islami keesokan harinya. Pada malam selasa santri diharuskan mengikuti muhadloroh serta berdiskusi dan pada malam jumat dilakukan yasinan dan barzanji. Pola makan Pola makan para siswa/siswi di pondok alfala sebanyak 2x/hari dengan menu yang kurang bervariasi yaitu nasi dengan lauk sawi putih hampir setiap harinya dengan menu tambahan daging hanya pada saat idul adha, dan tempe serta telur 1x dalam setahun. Jam makan dibagi menjadi sarapan dan makan malam dimana sarapan pada pukul 07:00 pada pagi hari dan makan malam pukul 20:30. Bila para santri ingin makan menu lain atau makanan tambahan di luar menu yang mereka dapatkan sehari-hari, mereka diharuskan untuk membeli sendiri di warung sekolah atau meminta kiriman makanan dari orang tua yang dapat mereka masak sendiri di kompor yang sudah disediakan.

Pola BAB Di pondok tersebut terdapat 2 WC dan 2 MCK serta 1 WC cemplung. 1 WC perempuan dan 1 WC laki-laki. MCK terletak di antara rawa-rawa sebesar 4 cm x 4 cm dan dibagi atas laki-laki dan perempuan. Letak MCK laki-laki terletak di rawa di sebelah tempat wudhu, sedangkan MCK wanita terletak di belakang asrama wanita dengan kebersihan yang sangat kurang dan pompa air yang rusak. Pada evaluasi ditemukan tinja yang berserakan di MCK wanita. WC pria dan wanita masing-masing memiliki 4 jamban dan satu bak penampungan air. WC cemplung terletak sekitar 20 meter dari rumah santri dan sekitar 1 meter dari tempat santri berwudhu. WC cemplung berada di atas sebuah kolam dengan air yang tergenang. WC tersebut biasa digunakan oleh santri pria. Pola mencari air bersih Pola para santri mencari air bersih adalah melalui sebuah penampungan air yang dialiri oleh pompa air. Pompa air yang rusak 3 hari terakhir menyebabkan tidak adanya air bersih yang dipompakan sehingga para santri diharuskan mencari sumber air di sungai-sungai terdekat. Sumber air yang lain dapat berupa sumur galian di belakang tempat tinggal para santri bila pompa air rusak dan juga air sungai tetapi letaknya yang jauh dari pondok menyulitkan para santri untuk mendapatkan air dari sana. Budaya PHBS Budaya PHBS di pondok pesantren alfalah bisa dikatakan sangat kurang. Dari segi mencuci tangan, sangat sedikit sekali santri yang mencuci tangan sebelum makan. Setelah makan para santri jarang langsung membuang sisa makanan dan mencuci piring. Piring biasa diletakkan di lantai sebelah tikar tempat para santri tidur. Santri mendapatkan jadwal dalam menjaga

kebersihan asrama masing-masing seperti menyapu dan mengepel lantai yang dipantau langsung oleh penanggung jawab kamar asrama. Santri biasanya mencuci baju serta menjemurnya di depan asrama sehingga menjadi sarang nyamuk. Di dalam kamar santri banyak ditemukan celana dalam yang berserakan sehingga banyak menimbulkan penyakit kulit di kalangan para santri seperti skabies dan penyakit gatal akibat jamur. Para santri memiliki perlengkapan mandi masing-masing. Dalam berwudhu, para santri juga mencuci muka dengan air sumur yang kotor. Para santri biasanya jajan di warung sekolah dengan harga yang cukup terjangkau dengan kebersihan yang kurang memadai terutama karena sumber air yang digunakan untuk mencuci piring bekas makan juga bukan dari air yang bersih. Di pondok tersebut tidak disediakan cukup tempat sampah sehingga banyak santri yang membuang sampah sembarangan terutama di kolam yang tergenang ataupun di halaman-halaman pondok. Siswa juga jarang berolahraga diakibatkan oleh padatnya jadwal dan juga tidak adanya jadwal olahraga selain pancak silat. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan siswa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh pihak puskesmas. Beberapa santri diketahui merokok dan mendapatkan hukuman. Tetapi kurangnya pengetahuan para santri dalam bahaya merokok menyebabkan kurangnya kesadaran individu masing-masing untuk berhenti merokok Pemeriksaan jentik berkala dilakukan secara teratur oleh pihak puskesmas setiap satu tahun sekali. Santri biasanya BAB di WC jamban tetapi dapat juga BAB di MCK maupun WC cemplung. Dari 9 indikator PHBS diatas, belum ada satupun indikator yang berhasil dilaksanakan. Indikator PHBS yang dimaksud antara lain:        

Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun. Makan minum/jajan yang sehat Membuang sampah pada tempatnya Mengikuti kegiatan olahraga Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan Tidak merokok Pemeriksaan jentik berkala secara teratur BAB dan BAK di jamban

Bab 3 Pengkajian Masalah 3.1 Identifikasi masalah Menurut pihak murid    

Makanan yang kurang bervariasi setiap harinya Pompa air yang rusak sehingga menyebabkan sarana air bersih yang kurang dan tempat wudhu yang kotor Ruangan tidur yang sangat sempit 7 santri dalam ruangan seluas 3 x 4 m2 Banyak nyamuk pada saat malam hari sehingga mengganggu tidur para santri karena banyaknya jemuran yang menggantung dalam kamar

  

Keterlambatan guru ataupun pembimbing dalam mengidentifikasi bila ada santri yang sakit Banyaknya anggota santri yang sakit Akses jalan yang terjal dan bebatuan yang menyulitkan para santri dan pengantar bila ada yang sakit dan ingin dibawa ke puskesmas

Menurut pihak kepala sekolah  

Banyaknya uang sekolah yang tidak langsung dibayar oleh orang tua santri Kurangnya kesadaran para siswa untuk menerapkan PHBS

Menurut pihak kepala pondok  

Kurangnya pemberdayaan lahan sebesar 5000 m2 karena banyaknya hewan ternak yang berkeliaran di sekitar pondok mengakibatkan kerusakan TOGA dan kebersihan pondok Tidak adanya UU perda tentang ternak

Solusi yang sudah dikerjakan Screening siswa SMP dan SMA pondok pesantren alfala untuk dapat mendeteksi secara dini penyakit-penyakit yang diderita oleh para santri seperti anemia defisiensi besi, skabies, jamuran. 3.2 Analisis Masalah 

Perilaku Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan tonggak dasar keberhasilan pencapaian kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Pesantren Al-fallah sebagai sebagai pusat pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai islami diharapkan juga mampu mewujudkan keberhasilan pencapaian kesehatan bagi para santri dan guru-gurunya. Dalam suatu kesempatan kami berhasil mengunjungi pesantren Al-falah dan mencoba menganalisis pencapaian keberhasilan di pesantren tersebut. Dengan wawancara terhadap pemilik pesantren, guru maupun santri serta hasil pengamatan kami terhadap perilaku penghuni pesantren kami menemukan beberapa masalah yang kami coba untuk analisis, yaitu :  Keterlambatan guru ataupun pembimbing dalam mengidentifikasi bila ada santri yang sakit. Dari analisis kami, kurangnya tenaga pendidik dibandingkan dengan

jumlah santri menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah ini. Selain itu kurangnya kesadaran santri untuk secara spontan melapor kepada pihak guru apabila sakit belum terbina dengan baik. Akibat yang di timbulkan sakit yang dirasakan siswa semakin berat dan kronis sehingga perlu penanganan yang lebih serius, terutama pada penyakit menular yang apabila tidak cepat ditangani mampu memberikan dampak yang luas bagi santri-santri yang lain.  Kurangnya kesadaran para santri untuk menerapkan PHBS. Dari wawancara yang sempat kami lakukan kepada pemilik pesantren Al-fallah, kurangnya kesadaran ini disebabkan karena kurangnya pengawasan terhadap para santri ketika di luar jam sekolah. Ini tentu berkaitan dengan tidak sebandingnya jumlah guru dan santri di pesantren Al-fallah. Selain itu kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat tersebut berkaitan dengan kebiasaan yang siswa lakukan ketika di rumah tempat tinggal sendiri. Hal ini tentu berkaitan dengan minimnya pendidikan yang diberikan keluarga santri untuk menerapkan PHBS. Perilaku yang seharunya diperbaiki oleh para santri adalah tidak mencuci tangan sebelum makan, minum air mentah, mengganti celana dalam dua hari sekali, tidak membersihkan kamar mandi,mck dan kamar tidur secara rutin serta pakaian yang diletakkan berserakan.  Banyaknya gantungan baju di dalam kamar sehingga menjadi sarang nyamuk dan kondisi kamar menjadi lebih lembab. Hal ini tentu berkaitan dengan perilaku yang buruk yang dimiliki santri. Dalam kunjungan, kami menemukan banyaknya pakaian yang masih basah di gantung/jemur didalam kamar sehingga menyebabkan kondisi kamar menjadi lembab dan tentunya semakin di sukai oleh nyamuk. Seperti kita ketahui lingkungan lembab merupakan sarang penyakit seperti TBC dan juga keberadaan nyamuk yang kita ketahui sebagai pembawa penyakit malaria maupun Demam berdarah. Ketika kami konfirmasi kepada para santri, hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas jemuran di pondok pesantren Al-fallah. Sekalipun demikian seharusnya para santri mampu membuat jemuran secara mandiri yang rapih sekaligus harus membedakan untuk membuar jemuran basah dan jemuran kering maupun jemuran ketika hujan. Termasuk menghilangkan kebiasaan menggantung terlalu lama pakaian yang seharusnya bisa di cuci. 

Lingkungan Lingkungan mempunyai peran yang besar untuk terwujudnya pencapaian kesehatan di suatu wilayah. Pesantren Al-fallah berdiri di atas bukit dengan luas halaman yang cukup besar di harapkan mampu memberikan manfaat bagi para penghuninya. Ada masalah di

pondok pesantren Al-fallah yang menurut kami cukup menghambat pencapaian kesehatan di pesantren Al-fallah, yaitu :  Kurangnya pemberdayaan lahan pesantren. Dari analisis kami lahan luas yang dimiliki pesantren Al-falah seharusnya mampu diberdayakan sehingga bermanfaat bagi para penduduk pesantren Al-fallah. Luas lahan tersebut adalah sebesar 500m2. Pemberdayaan seperti penanaman TOGA, sayur serta pemeliharaan hewan ternak seperti Ayam, bebek, atau ikan merupakan bentuk solusi yang kami tawarkan ketika berkunjung ke pondok pesantren Al-fallah namun kendala terbesar yang di hadapi pesantren menurut pemilik pesantren adalah hewan ternak di luar pesantren seperti sapi yang seringkali merusak tanaman yang telah di tanam. Kendala lain adalah sering hilangnya hewan ternak yang telah dipelihara oleh pihak pesantren. Kendala-kendala tersebut yang pada akhirnya menyebabkan pihak pesantren tidak maksimal dalam pemberdayaan pesantren pondok Al-fallah. 

Pelayanan Pelayanan yang berkaitan dengan sarana prasarana merupakan hal penting untuk terwujudnya pencapaian kesehatan di suatu wilayah. Termasuk dalam hal ini adalah pondok pesantren Al-fallah. Berdasarkan kunjungan kami ke pondok pesantren Al-fallah ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kurangnya pelayanan di pondok pesantren Al-fallah, yaitu :  Makanan yang kurang bervariasi. Dari analisis kami, ada beberapa cara para santri mendapatkan makanan sehari-hari. Cara pertama yaitu memesan makanan kepada istri pemilik pesantren dengan tarif Rp 150 ribu perbulan. Apabila santri bosan santri dapat memasak sendiri atau memakan makanan yang di kirim dari pihak keluarga. Dari hasil wawancara kami rata-rata para siswa setiap harinya hanya memakan sayur sawi/kol dan nasi. Kesempatan mereka untuk mendapatkan daging dan bahkan tempe hanya setahun sekali. Sedangkan kesempatan untuk memakan telur hanya 2-3x//bulan. Setelah kami mengkonfirmasi kebenaran berita ini kepada pemilik pesantren hal ini terjadi karena kurangnya dana

yang dimiliki pesantren. Rata-rata para santri menurut pemilik

pesantren Al-Falah berasal dari keluarga tidak mampu. Untuk uang perbulan 150 ribu ditambah biaya lain 35ribu dengan total 185ribu perbulan dirasa tidak cukup untuk tinggal dan sekolah di pesantren pondok Al-fallah menurut pemilik pondok pesantren tersebut.  Jadwal makan santri yang tidak tepat. Dalam data yang diberikan kepada kami, jadwal makan santri ditentukan sebanyak 2x/hari pada jam 07.00wib dan 20.30wib.

Dalam pola hidup sehat jadwal makan yang tepat seharusnya adalah 3x hari yang terbagi dalam jam makan sarapan, siang dan malam. Akibat dari jadwal makan yang tidak tepat ini, para santri mengeluhkan seringnya sakit perut dan mual yang disebabkan adanya gangguan pada lambung. Ketika kami konfirmasi kepada pihak pesantren Al-fallah, mereka mengatakan penyebab dari pola makan yang hanya 2x/hari ini adalah salah satu ajaran agama yang mereka terapkan kepada para santri untuk berpuasa, terutama puasa senin dan kamis.  Pompa air yang rusak sehingga menyebabkan sarana air bersih kurang. Dari analisis kami, hal ini terjadi karena tidak adanya perawatan terhadap pompa air bersih secara berkala, sehingga fasilitas yang sangat vital ini seringkali rusak di pondok Alfallah. Air bersih merupakan sarana penting untuk terwujudnya hidup bersih dan sehat. Dari kunjungan kami, dampak dari kerusakan pompa ini yaitu: Siswa wudhu, menggosok gigi,mencuci dan mandi di air yang tidak sehat/kotor., Tinja atau feses yang bertebaran dimana-mana akibat tidak disiram dengan air karena kurangnya ketersediaan air. Untuk sarana air minum dan masak memasak

santri seringkali

mendapatkannya dari Air gallon yang disediakan pihak pesantren namun dalam jumlah terbatas, apabila habis santri seringkali harus meminum air dari kran. Ketika kami konfirmasi kebenaran berita ini, pemilik pesantren mengatakan hal ini disebabkan karena faktor dana, dana yang terbatas menyebabkan perbaikan dan perawatan pompa terhambat termasuk terhambatnya penyediaan air minum di pesantren pondok Alfallah.  Ruangan tidur yang sangat sempit. Ruangan tidur para santri saat ini di huni 7 santri per kamar dengan ruangan seluas 3 x 4 m 2. Idealnya kamar tersebut seharusnya hanya di huni oleh maksimal 3 santri. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya waktu tidur santri, termasuk waktu belajar karena kebanyakan santri mengaku lebih terbiasa untuk belajar di dalam kamar tidur mereka. Ketika kami konfirmasi kepada pemilik pondok pesantren, hal ini terjadi juga karena keterbatasan dana pembangunan kamar untuk para 

santri. Demografi Wilayah  Akses jalan yang terjal dan bebatuan serta minimnya transportasi menuju ke pondok pesantren Al-fallah. Akses jalan ke pondok pesantren Al-fallah berdasarkan pengalaman kami cukup terjal dan bebatuan serta terbilang cukup jauh dari Puskesmas Krui. Dalam wawancara kami kepada para santri mereka selalu berjalan kaki ketika menuju puskesmas krui. Terjal dan bebatuan serta tidak adanya transportasi menuju puskesmas krui adalah salah satu alasan para santri sering terlambat/malas berobat ke puskesmas.

3.3 Intervensi Masalah 1. Membuat strukur organisasi kelompok termasuk jadwal piket kebersihan dan penanggung jawab kamar agar masing-masing siswa mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan 2. Mengadakan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat 3. Mengadakan penyuluhan tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat 4. Mengadakan skrining kesehatan secara rutin setidaknya sebulan sekali di pondok pesantren Al-fallah 5. Membuat jemuran yang bersih dan sehat agar pakaian siswa tidak lagi di gantung di dalam kamar. 6. Berkordinasi dengan dinas pertanian dan peternakan untuk memanfaatkan lahan yang luas di pondok pesantren Al-fallah 7. Berkordinasi dengan tokoh masyrakat dan peratin untuk mengatasi hewan ternak milik warga di luar pesantren yang sering kali merusak dan menganggu pemberdayaan lahan di pondok pesantren Al-fallah 8. Mengajak seluruh orang tua murid untuk berdiskusi dengan pihak pesantern dan puskesmas guna membahas masalah gizi para santri yang erat hubungannya dengan masalah dana 9. Membuat penampungan air bersih yang sehat agar ketika pompa air bersih rusak santri masih bias memanfaatkan air bersih yang telah ditampung tersebut. 10. Memberdayakan lahan yang ada dengan penanaman TOGA, sayur mayor ataupun berternak ayam, bebek, ikan dan sapi.

LAMPIRAN

Jumlah Siswa Periode September 2013 Jumlah Siswa No

Nama Madrasah

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

-

-

-

1.

MI Al-Falah

2.

MTS Al-Falah

39

28

67

3.

MA Al-Falah

18

37

55

Jumlah

57

65

122

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Jumlah Guru tahun ajaran 2013/2014 No

Jumlah Guru Nama Madrasah

1.

MI Al-Falah

-

-

2.

MTS Al-Falah

4

10

14

3.

MA Al-Falah

8

9

17

Jumlah

12

19

31

Struktur Kepengurusan Pondok

Ketua Johan Efendi Sekretaris Mela Sofia

Seksi Sampah

Seksi Air Minum

Seksi Makanan

PA : Egi Dia W.

PA : Ahmad Rizki S.

PA : Andi

PA : Sigit Harseno

PI : Rusinah

PI : Kinah

PI : Eci Susanto

PI : Wakhidah

Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Seksi Kebersihan Kamar

Dian Sobrianti Munafatin Afifah Miswati Endang Wardani Efrizal Penti Asma Wati Sinta Mawarni Susilawati Sopri Yadi 10. Muhroni

Mts No

Lokasi

Penanggung jawab

1.

Ruang makan

Rusinah

2.

Kamar mandi

Siti maria

3.

Saluran pembuangan air limbah

Eci susanti

4.

Sarana air bersih

Siti munawaroh

5.

TOGA

Endang wardani

6.

Pemagaran

Sri wahyuni sara

7.

UPGK (sayur, buah, ternak, ikan)

Miswati

8.

PLN/listrik

Susilawati

9.

Kebersihan dan keindahan lingkungan

Ayun sundari

10.

Ruang baca

Nurjanah

11.

Musholla dan tempat wudhu

Wahidatul sholelah

12.

Kamar tidur

Nurhidayati Amah Kinah Isdahnia Nurnikwati Henderiyani

MA No

Bagian

Penanggung jawab

1.

Ruang makan

Nur Rohmansyah

2.

Kamar tidur

Ahmad Fauzi Sopriyadi Efrizal

3.

Kamar mandi

Rohma Doni

4.

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Ridwan Hasyim

5.

Sarana Air Bersih (SAB)

M. Aris Aryanto

6.

TOGA

Safri Jais

7.

Pemagaran

Jaka Prastia

8.

UPGK (Sayur, buah, ternak, ikan)

Asri Sanjaya

9.

PLN/Listrik

Asep Gusairi

10 .

Kebersihan dan Keindahan Lingkungan

Nun Kurnia

Ruang baca

Andi Wahyudi

Ruang musholah dan ruang wudhu

Syukri Azis

11. 12 .

Data Kesakitan 1.

Berdasarkan hasil rekapan data kesakitan pada tahun 2012 ditemukan data sebagai berikut: Keterangan

Jumlah

Demam berdarah dengue

1

Hepatitis akut

7

Dispepsia

48

Kulit alergi

10

Kulit jamur

6

Infeksi pulpa dan gusi

36

Tersangka thyphoid

13

Radang tenggorokan

48

Skabies

17

Anemia

27

Gangguan menstruasi

4

Diare

12

Kutu kepala

3

2

Berdasarkan hasil rekapan data kesakitan skrining pada tanggal 13/09/13 ditemukan data sebagai berikut: Keterangan

Jumlah

Panu

2

Skabies

7

Kulit Jamur

4

Kulit alergi

2

Radang usus buntu

1

Dispepsia

6

Tersangka Thyphoid

5

Radang tenggorokan

5

Anemia

3

Gangguan menstruasi

1

Hepatitis

1

Infeksi telinga

2

Kutu kepala

14

Kegiatan sehari-hari siswa (jadwal kegiatan) Di dalam pondok pesantren alfalah Krui terdapat kegiatan rutinitas yang terdiri dari kegiatan: Harian No

Waktu

Kegiatan

1

3.30 – 4.45

Sholat tahajut dan persiapan sholat subuh

2

4.45 – 5.15

Sholat subuh berjamaah

3

5.15 – 6.00

Belajar alquran

4

6.00 – 7.00

Mengaji tafsir dan talimmutaalim

5

7.00 – 7.30

Sarapan pagi dan persiapan masuk

6

7.30 – 13.30

Masuk sekolah formal dan sholat zuhur

7

13.30 – 15.30

Istirahat siang

8

15.30 – 16.00

Sholat azhar berjemaah

9

16.00 – 17.00

Belajar kitab kuning

10

17.00 – 18.00

Membaca yasin, waqiah dan persiapan sholat maghrib

11

18.00 – 18. 30

Sholat magrib berjemaah

12

18.30 – 19.30

Belajar alquran

13

19.30 – 20.15

Sholat ishya berjamaah

14

20.15 – 20.30

Makan malam

15

20.30 – 21.30

Mengaji kitab/diskusi

16

21.30 – 3.30

Tidur

Mingguan Kegiatan-kegiatan mingguan antara lain adalah: No

Hari

1 Malam minggu

Kegiatan Mujahadah

2 Minggu

Pancak silat persilip dan qosidah islami

3 Malam selasa

Latihan muhadloroh dan diskusi

4 Malam jumat

Yasinan dan barzanji

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF