MILIARIA RUBRA.docx

May 1, 2019 | Author: Rita Aryanti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MILIARIA RUBRA.docx...

Description

PENDAHULUAN Miliaria rubra adalah suatu dermatitis yang timbul akibat tersumbatnya saluran kelenjar keringat dengan gejala klinik adanya vesikel-vesikel terutama pada badan, setelah banyak berkeringat dan umumnya tidak memberikan keluhan. Miliaria rubra adalah masalah yang biasa terjadi pada cuaca panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya.

Beberapa

orang

cenderung

lebih

rentan

terhadap

masalah

ini

dibandingkan oranglain. Miliaria terbagi dalam beberapa tipe, Miliaria kristalina yang sumbatannya berada dalam stratum korneum. Miliaria profunda, sumbatan ada dalam dermo epidermis dan Miliaria rubra dimana sumbatan terletak didalam epidermis. Sedangkan yang akan dibahas dalam makalah ini khusus tentang Miliaria rubra. Milaria rubra sering timbul pada bayi dan anak-anak, ini menggambarkan bahwa bertambahnya struktur saluran keringat sesuai dengan bertambahnya umur dan sering timbul pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik.(1,2,3,4,5,7) SINONIM Biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat(1,4) EPIDEMIOLOGI Miliaria rubra banyak terjadi didaerah panas kelembaban yang tinggi,tapi dapat juga terjadi didaerah lain, dimana sekitar 30 % orang yang tinggal di daerah tersebut bisa mengalami

Miliaria.(2,3)

Miliaria dapat terjadi pada semua ras, meskipun ada pendapat bahwa orang Asia yang memproduksi keringat lebih sedikit dari orang kulit putih lebih sedikit menderita

Miliaria

rubra.(5,6)

Sebetulnya semua bayi dapat mengalami Miliaria pada kondisi yang ada. Anak-anak lebih banyak mengalami Miliaria dibanding orang dewasa dan tidak ada perbedaan angka kejadian antara laki-laki dan perempuan.(2,3,5,6) DEFINISI Miliaria rubra adalah suatu keadaan tertutupnya pori-pori keringat oleh karena sumbatan yang terletak di dalam epidermis sehingga menimbulkan retensi keringat di dalam kulit.(2,3,5) ETIOLOGI 1.

Kelenjar

keringat

yang

belum

berkembang

sempurna

.

Bayi baru lahir belum memiliki kelenjar keringat yang berkembang sempurna sehingga mudah pecah bila berkeringat dan menyebabkan miliria (5,6). 2.

Perubahan

iklim.

Miliria sering terjadi pada orang berpindah dari iklim dingin ke iklim tropis (5,6) 3.

Aktivitas

Aktivitas yang menyebabkan keluarnya keringat dapat menjadi faktor pencetus. (5,6) 4.

Obat-obatan

Bethanecol, obat yang menyebabkan timbulnya keringat dan Isotretionis obat yang

menyebabkan folikular diferensiasi dilaporkan dapat menyebabkan Miliaria. (5,6) 5.

Bakteri

Staphylococcus diyakini berhubungan dengan timbulnya Miliaria. (5,6) PATOGENESIS Patogenesisnya

belum

diketahui

dengan

pasti,

tapi

ada

2

pendapat

1. Miliaria terjadi karena ada sumbatan keratin pada saluran keringat, Pada permulaan musim hujan, udara mulai lembab, udara lembab ini mempengaruhi keratin di sekeliling lubang kereingat yang mula-mula kering menjadi lembab dan membengkak,

sehingga

lubang

keringat

tertutup.

Bahan

kimia

juga

dapat

menyebabkan menjadi basah dan menutupi lubang keringat, sumbatan terjadi di dalam epidermis dan saluran keringat yang pecah ada didalam epidermis, vesikula terjadi didalam epidermis, ditandai dengan eritem dan rasa gatal. Tanda ini adalah akibat dari vasodilatasi dan rangsangan reseptor gatal oleh enzim yang keluar dari sel

epidermis

karena

keringat

yang

masuk

ke

dalam

epidermis.(1,2,4,5,6)

2. Miliaria terjadi karena kadar garam pada kulit menyebabkan spongiosis dan hal ini terjadi

pada

muara

kelenjar

keringat.(1,5)

Flora normal pada kulit seperti staphylococcus epidermidis dan staphylococcus aureus diduga mempunyai peranan pada patogenesis dari Miliaria, pasien Miliaria memiliki jumlah bakteri tiga kali lebih banyak dari pada jumlah bakteri per unit area pada

kulit

normal

yang

sehat.(1,5)

Pada stadium lanjut dari Miliaria terjadi hiperkeratosis dan parakeratosis. Sumbatan hiperkeratosis dapat menghalangi kelenjar keringat, hal ini diyakini merupakan perubahan lanjut dan bukannya faktor pencetus dari lubang keringat .(5,6) SYMPTOM

KLINIS

Miliaria rubra ditandai dengan rasa gatal dan eritem dan kadang rasa panas seperti terbakar, lesi terjadi karena beberapa hari terpapar pada lingkungan yang panas tapi lesi baru muncul setelah beberapa bulan terpapar atau dapat muncul setelah beberapa hari pasien berpindah dari lingkungan yang panas tersebut. Lesi berupa papula dengan puncak dan pusatnya berupa vesikula yang dikekelingi oleh lingkaran merah atau eritema yang tidak berbatas tegas yang terjadi karena respon inflamasi . Lesinya extrafolikuler, ini membedakan dengan folikulitis, papulanya steril atau terinfeksi sekunder karena Miliaria yang luas dan kronik. Pada bayi lesi terdapat pada leher, lipat paha dan ketiak sedangkan pada anak-anak atau orang dewasa lesi terdapat pada badan dan tempat-tempat yang terkena gesekan pakaian yaitu bagian tubuh dibawah pakaian atau bagian tubuh yang mudah berkeringat setelah beraktivitas atau kepanasan seperti leher, kulit kepala bagian atas atau badan dan tidak

mengenai

wajah

atau

bagian

volar

kulit.(1,2,3,4,5,6,7)

Rasa gatal dan kadang rasa panas seperti terbakar, biasanya bersamaaan dengan rangsang yang menimbulkan keringat, penderita cepat merasa lelah dan mengalami intoleransi terhadap panas dan dapat terjadi penurunan jumlah keringat atau tidak berkeringat sama sekali pada daerah panas ataupun beraktivitas. Miliaria rubra yang luas dan berat dapat menyebabkan hiperpireksia dan lelah karena panas serta pingsan.(1,2,3,4,5,6,7)

DIAGNOSIS 1.

Anamnesis

Dari anamnesis dapat ditemukan keluhan yang bersifat subjektif, biasanya penderita mengeluh gatal dan kadang rasa panas seperti terbakar.(2,4,5) 2.

Pemeriksaan

Klinis

Pada pemeriksaan klinis dapat ditemukan lesi berupa papula dengan puncak dan pusatnya berupa vesikel yang dikelilingi oleh eritem. 3. Pada

Pemeriksaan pemeriksaan

histopatologi

Histopatologis

tampak

infiltrat

limfosit

verivaskuler

dan

vasodilatasi di permukaan dermis.(3,5) DIAGNOSA

BANDING

1.

Prurigo

Gambaran klinis seringkali mirip Miliaria, lesinya berupa papula-papula. Miliaria tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba dari pada dilihat dan disertai rasa

gatal.(3,5)

2.

Gigitan

serangga

Biasanya jelas karena gigitan serangga, gejala lokal meliputi rasa terbakar dan sakit setelah sengatan diikuti oedem setempat, urtikaria eritem yang jelas dan pruritus.(3,5) 3.

Folikulitis

Terlihat pustula folikuler kecil berbentuk kubah, biasanya lesi banyak meskipun lesi tunggal dapat terjadi, masing-masing lesi saling terpisah diantara kulit normal tanpa adanya kecendrungan untuk bergabung, biasanya disertai nyeri, suhu tubuh meningkat.(1,2,3) PENATALAKSANAAN Umum 1) Kunci pengobatan Miliaria adalah menempatkan penderita didalam lingkungan yang

dingin,

sehingga

keringat

bisa

berkurang.(2,3,4,5,6,7)

2) Karena aktifitas yang berlebihan bisa menyebabkan keringat yang dapat menimbulkan

kembali

Miliaria,

maka

pasien

dianjurkan

untuk

mengurangi

aktivitasnya.(5,6) 3)

Memakai

pakaian

yang

menyerap

keringat.(1,3,5,7)

KHUSUS Topikal Lanolin anhidros diberikan untuk mencegah atau menghilangkan sumbatan sehingga keringat dapat keluar kepermukaan kulit. Selain itu juga diberikan salep hidrofilik, talk untuk bayi dan losio yang berisi 1 % mentol dan gliserin dan 4% asam salisilat dalam alkohol 95 %. Pemberian colamin lotion dapat memberikan rasa sejuk juga dapat

diberikan

Sistemik

anti

biotic

topikal

seperti

krim

kloramfenikol

2

%.(2,3)

Dapat diberikan antibiotik bila terjadi infeksi sekunder dan anti histamin sebagai anti pruritus, pemberian vitamin C dosis tinggi dapat diberikan untuk mencegah atau mengurangi timbulnya Miliaria.(2,5) KOMPLIKASI Komplikasi yang tersering dari Miliaria adalah infeksi sekunder dan intoleransi terhadap

suhu

lingkungan

yang

panas(5,6)

  Infeksi sekunder dapat terjadi berupa impetigo atau multiple diskret abses yang dikenal sebagai periporitis staphylogenes(5,6)   Intoleransi terhadap suhu lingkungan yang panas terjadi ditandai dengan tidak keluarnya keringat bila terpapar suhu panas, lemah, fatique, pusing bahkan pingsan.(5,6) PROGNOSIS Umumnya baik dan sebagian penderita dapat sembuh dalam beberapa minggu setelah pindah ke lingkungan yang lebih sejuk.(3,5) KESIMPULAN 1) Miliaria rubra adalah suatu dermatitis yang timbul akibat tersumbatnya saluran kelenjar keringat. Milaria rubra sering timbul pada bayi dan anak-anak, ini menggambarkan bahwa bertambahnya struktur saluran keringat sesuai dengan bertambahnya umur dan sering timbul pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik. Adapun etiologi dari Miliaria rubra ini adalah kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna, perubahan iklim, aktivitas, berlebihan yang merangsang timbulnya

keringat,

obat-obatan,

dan

bakteri.(2,3,5,6,7)

2) Miliaria terjadi karena ada sumbatan keratin pada saluran keringat, terjadi didalam epidermis, dan vesikula juga terjadi di dalam epidermis yang ditandai dengan eritem dan rasa gatal akibat vasodilatasi dan rangsangan reseptor gatal oleh enzim yang keluar dari sel epidermis. Miliaria juga terjadi karena kadar garam pada kulit

menyebabkan

spongiosis

yang

terjadi

pada

muara

kelenjar

keringat.

Adapun gejala klinis dari Miliaria rubra dengan rasa gatal dan eritema dan kadang rasa panas. Lesi berupa papula dengan puncak dan pusatnya berupa vesikula yang dikekelingi

oleh

eritem.

Rasa gatal dan rasa panas bersamaaan dengan rangsang yang menimbulkan keringat, penderita cepat merasa lelah dan dapat terjadi penurunan jumlah keringat atu

tidak

berkeringat

sama

sekali.(1,2,3,4,5)

3) Diagnosis dari Miliaria rubra dengan ditegakkan berdasarkan anamnesis, biasanya penderita mengeluh gatal dan kadang rasa panas sedangkan pada pemeriksaan klinis ditemukan lesi berupa papula dengan puncak vesikel yang dikelilingi oleh eritem. Pada pemeriksaan Histopatologis histopatologi tampak infiltrat limfosit verivaskuler dan vasodilatasi pembuluh darah. Diagnosa banding dari Miliaria rubra adalah

prurigo,

gigitan

serangga

dan

folikulitis.

Untuk pengobatan Miliaria pertama penderita dianjurkan berada didalam lingkungan yang dingin, mengurangi aktifitas yang berlebihan merangsang keringat dan

memakai pakaian yang menyerap keringat, sedangkan untuk pengobatan khusus diberikan salep Lanolin anhidros, salep hidrofilik, talk untuk bayi dan losio yang berisi 1 % mentol dan gliserin dan 4% asam salisilat dalam alkohol 95 %.dan antibiotik topikal kloramfenikol 2 %. Untuk pengobatanb sistemik diberikan antibiotik, antihistamin dan vitamin C dosis tinggi. Komplikasi dari Miliaria berupa impetigo

yang

merupakan

infeksi

sekunder

dan

intoleransi

terhadap

suhu

lingkungan yang panas sehingga keringat tidak keluar. Prognosis umumnya baik.(1,2,3,4,5,6,7) DAFTAR RUJUKAN 1) Natahusada EC ; Dalam ; Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000 ; hal 258 –  259. 2) Sastrodiprodjo. S ; Miliaria ; Dalam ; Harahap M ; Ilmu Penyakit Kulit. Penerbit Hipokrates.

Jakarta.

2000

;

hal

245-247.

3) Siregar RS ; Miliaria ; Dalam ; Atlas Berwarna Saripati penyakit Kulti. Penerbit EGC.  Jakarta.

1996

;

hal

275

– 

4) Habif P. Thomas, MD ; Clinical Dermatology ; 3rd ed., pp 186 5)

277.

–  187.

http://www.emedicine.com/derm/topic266.htm

6) http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=14&iddtl=811&UID=20040523211531202.15 5.101.126

7) http://www.infokes.com/today/artikelview.html?item_ID=58&topic=kulit

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF