mikroplastik 1-2
June 26, 2019 | Author: annisa rahma | Category: N/A
Short Description
asas...
Description
Plastik telah menjadi bentuk yang paling umum dari sampah laut sejak memasuki arena konsumen kurang dari 60 tahun yang lalu, dan menyajikan masalah polusi global yang utama dan terus berkembang. Produksi tahunan global saat ini, diperkirakan mencapai 245 juta ton mewakili 35 kg plastik yang diproduksi setiap tahun untuk masing-masing dari 7 miliar manusia di planet ini, mendekati biomassa total manusia. Beberapa fraksi dari peningkatan jumlah sampah plastik pasca konsumen pasti akan lolos dari proses daur ulang dan aliran limbah dan akan terbawa menuju ke lautan global. Plastik terakumulasi tidak hanya pada pantai di seluruh dunia, tapi juga di Ekosistem lautan "terpencil". Model oseanografi fisik telah menunjukkan bahwa partikel permukaan seperti PMD dapat secara pasif berpindah dari lokasi pesisir timur sampai ke arus laut bagian dalam di daerah subtropis Atlantik Utara dalam waktu kurang dari 60 hari, yang menggambarkan seberapa cepat sampah yang dihasilkan manusia dapat mempengaruhi arus laut bagian dalam yang lebih dari 1000 km dari darat. Efek dari sampah plastik pada hewan seperti ikan, burung, kura-kura, dan mamalia laut telah dibuktikan dengan baik, tetapi studi tentang komunitas mikroba yang terkait dengan plastik kurang, dan kita hanya tahu sedikit tentang dampak substrat antropogenik dan komunitas terikat pada lautan terbuka oligotrofik. Sampah plastik menyediakan substrat untuk hidup
bagi mikroba mikroba dalam jangka waktu yang berlangsung lebih lama
daripada kebanyakan substrat yang melayang layang secara alami dan telah terlibat sebagai sebuah vektor untuk transportasi spesies alga berbahaya dan polutan organik persisten (POPs). Selain itu, pembentukan biofilm dan kolonisasi oleh invertebrata dapat menurunkan daya apung plastik yang memungkinkan beberapa sampah plastik tenggelam ke perairan yang lebih dalam, yang pada akhirnya akan mengendap didasar laut. Sampah plastik tidak ditemukan pada sedimen trap hal ini menunjukkan perpindahan kepadatan yang relatif kecil sangat rendah. Dengan menggunakan sekuens pyrotag dan SEM, dilakukan penelitian terhadap sampling komunitas mikroba pada potongan plastik polietilen (PE) dan polipropilena (PP) dari daerah yang berbeda secara geografis yaitu pada arus laut di daerah
subtropis Atlantik Utara dan membandingkannya dengan komunitas mikroba di sekitar air laut. Metode :
Pengambilan Sampel: Plastik dikumpulkan dalam jaring neuston persegi panjang 1 x 0,5 m de ngan mesh 333 μm yang ditarik dari permukaan kapal Sea Education Association (SEA), SSV Corwith Cramer merupakan bagian dari penelitian pelayaran Semiloka C-230 dan C-241. Plastik disortir dengan forsep steril dan dibilas dengan air laut steril terlebih dahulu kemudian dibagi menjadi beberapa bagian menggunakan pisau silet yang steril dan pengawetan untuk ekstraksi DNA dan SEM. Ketika jaring masih didalam air, dilakukan filtrasi 4 L dari sistem air laut bersih melalui filter kartrid Sterifx
0,2
μm
(Millipore,
Billerica,
MA)
untuk
mengumpulkan
mikroorganisme yang mengendap di sekitar permukaan air. Pengawetan Sampel : Plastik dan filter air laut untuk analisis hilir DNA(urutan DNA setelah terminator) diberi dengan Puregene lisis buffer dan didinginkan pada suhu -20° C. SEM : Sampel plastik yang diawetkan untuk analisis SEM mengalami dehidrasi dalam bentuk es melalui pemberian seri etanol: setiap 10 menit dengan pemberian konsentrasi 50%, 70%, 85%, 95%, diikuti 3 x 15 menit dengan etanol 100%. Sampel segera dikeringkan dengan menggunakan Samdri 780A, sputter dilapisi dengan 5 nm platinum menggunakan Leica EM MED020, kemudian divisualisasikan dan dicitrakan pada Zeiss Supra. 40VP SEM. Pengukuran sel dilakukan dari gambar digital menggunakan perangkat lunak ImageJ. Spektroskopi Raman: Komposisi resin dari potongan plastik diidentifikasi dengan menggunakan sistem spektrometri PeakSeeker Pro Raman dengan alat bantu mikroskop yang memungkinkan pengukuran spektrum dari potongan plastik yang sangat kecil. Setiap sampel dibandingkan dengan pemindaian referensi dari plastik yang sudah diketahui komposisinya.
Dipilih tiga potong polypropylene dan tiga potong polietilena yang cukup besar untuk proses SEM dan ekstraksi DNA. Urutan pyrotag amplikon (segmen DNA) : Mengurutkan multipleksinya dengan strategi primer yang diberi barcode pada 454 urutan genom FLX. Menggunakan protokol yang disarankan oleh perusahaan untuk platform GS-FLX-Titanium. Urutan amplikon eukariotik menargetkan V9 sebagai wilayah hipervariabel dan mengikuti protokol yang ditetapkan. Urutan data disimpan di NCBI's Sequence Read Archive (SRP026054) dan disesuaikan dengan Informasi Minimum tentang standar urutan gen MARKer (MIMARKS). Analisis Data dan Metode Statistik : Menggunakan perhitungan diagram venn R dan menggambarkan hasil perhitungan menggunakan Diagram Plotter Venn. Grafik batang OTU dihasilkan dengan menggunakan algoritma Global Alignment Sequence Taxonomy (GAST) dan output grafis pada QIIME v1.3.0. Digunakan analisis linear discriminant analysis (LDA) sebagai identifikasi biomarker untuk analisis plastik melawan air laut dan analisik subtrat spesifik (PP vs PE vs. air laut). Cytoscape digunakan untuk memvisualisasikan jaringan yang dihasilkan dan hanya mempertimbangkan korelasi yang signifikan dengan nilai R> 0,9.
View more...
Comments