MIKROORGANISME PADA RONGGA MULUT.docx

March 11, 2019 | Author: Rabiatul Adawiyah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MIKROORGANISME PADA RONGGA MULUT.docx...

Description

MIKROORGANISME PADA RONGGA MULUT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG

Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat secara langsung atau dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri, virus, candida, dan protozoa. Untuk mengetahui j enis dan penanganan suatu mikroorganisme tersebut maka terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana metode pengambilan sampel  pengambilan apusan guna mendukung mendukung pemeriksaan dan penindakan pada saat akan melakukan tindakan. Pada tubuh dalam keadaan normal diperkirakan terdapat lebih kurang 10 12 bakteri yang menghuni kulit, 10 10 di mulut dan 10 1 di saluran pencernaan. !ebanyakan diantaranya merupakan bakteri yang sangat spesi"ik s pesi"ik dan memiliki kemampuan untuk menggunakan bahan makanan, kemampuan menempel pada permukaan tubuh, dan mampu beradaptasi #secara evolusi$ terhadap hostpes. %dapun bakteri yang sering ditemukan melekat pada setiap sel epitel terlepas yang ada dipermukaan dorsal lidah adalah kelompok golongan streptococcus golongan  streptococcus,, yaitu bakteri yang dapat menimbulkan caries gigi caries gigi adalah streptococcus adalah streptococcus sp. sp. dan adapun  bakteri yang terdapat pada plak pada gigi adalah streptococcus adalah streptococcus dan neisseria. dan neisseria.  1.

JENIS-JENIS MIKROORGANISME DALAM MULUT

A. Bakteri dalam r!""a m#l#t

&akteri &akteri adalah adalah organ organism ismee bersel bersel tungga tunggall #sendiri #sendiri$$ yang yang hidup hidup bebas bebas dan mampu mampu  bereproduksi sendiri tetapi menggunakan he'an sebagai pejamu untuk mendapatkan makanan. &akteri tidak memiliki inti sel. &akteri terdiri atas sitoplasma yang dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang kaku yang terbuat dari suatu zat khusus yang disebut peptidoglikan. (idalam (idalam setoplasma setoplasma terdapat materi genetic, genetic, baik ()% maupun maupun *)%, dan struktur struktur intra sel yang diperlukan diperlukan untuk untuk metabolism metabolism energi. energi. &akteri &akteri bereproduk bereproduksi si secara aseksual melalui replikasi ()% dan pembelahan sel sederhana. +ebagian bakteri membentuk kapsul yang mengelilingi dinding sel sehingga bakteri tersebut lebih tahan terhadap serangan system imun  pejamu. &akteri lain mengsekresi protein yang menurunkan kerentanan terhadap antibiotic standar. &akteri dapat bersi"at aerob atau anairob. +eringkali bakteri mengeluarkan toksin yang secara spesi"ik merusak pejamu. aboratorium sering mengklasi"ikasikan bakteri sebagai gram negative atau positi". &akteri gram positi" mengeluarkan toksin #eksotoksin$ yang merusak sel-sel pejamu. &akteri

gram negative mengandung protein di dinding selnya yang merangsang respon peradangan atau endotoksin. &akteri gram negative juga mengsekresi eksotoksin. &akteri gram positi"  memberi memberikan kan 'arna 'arna ungu ungu pada pada pe'arn pe'arnaan aan standa standarr laborat laboratori orium um.. &akteri &akteri gram gram negativ negativee  ber'arna merah pada pe'arnaan laboratorium yang kedua.#1$  %dapun contoh jenis-jenis bakteri yang sering terdapat didalam mulut adalah  a) Staphylococcus epidermitis b) Staphylococcus aureus c) Streplococcus mitis dan streptokokus a-hemolitik laiinnya d) Streptococcus salivarius e)  Peptostreptokokus  f)  Actinomyces israelii  g)  Haemophilus influenza, influenza, h)  Bacterioides fragilis i)  Bacterioides oralis  )

 !usobacterium nucleatum

k)  Bacterioides melaninogenicus l)  "aktobasilus m) #eillonella alcalescen alcales cen #2$ B. $ir#% dalam r!""a m#l#t

/n"eksi oral yang disebabkan oleh virus herpes simpleks adalah salah satu in"eksi  penyakit yang umum ditemukan pada praktek dokter gigi. erpes simpleks adalah in"eksi yang disebabkan Herpes disebabkan Herpes simpleks virus #+$ tipe 1 dan 2. Meliputi herpes oralabialis dan herpes gentalis. Penularan virus paling sering terjadi melalui kontak langsung dengan lesi atau secret genitaloral dari individu yang terin"eksi. Penyakit yang biasa disebabkan oleh virus herpes simpleks yaitu luka dekat mulut akibat demam yang dia'ali dengan ras gatal dan  berakhir dengan terbentuknya bisul kecil pada bagian bibir, luka ini mungkin akan menyakitkan menyakitkan sekaligus memalukan. Penyebab utama virus herpes simpleks simpleks yaitu ditularkan melalui air liur, berciuman, atau berbagi cangkir dengan orang lain.

#3$

&. Jam#r 'ada r!""a m#l#t

4andida albicans merupakan 5rganisme atau jamur yang biasanya menyebabkan lesi ini, dapat menyebabkan penyakit pada berbagai system organ. +alah satu nya yaitu candidiatis oral atau saria'an, ditandai oleh plak putih, lengket pada lidah, langit-langit mulut, dan  bagian dalam pipi. !eadaan ini sering sulit dibedakan dengan gumpalan gumpalan susu pada bayi. #6$ D. Prt(a

). JENIS-JENIS BAKTERI DALAM RONGGA MULUT

&akteri dibedakan atas dua kelompok berdasarkan komposisi dinding sel, ketahanan terhadap penisilin, pe'arnaan, kebutuhan nutrient, dan ketahanan perlakuan "isik. yaitu  bakteri gram positi" dan bakteri gram negati". +elain perbedaan dalam si"at pe'arnaannya,  bakteri gram positi" dan bakteri gram negati" berbeda dalam sensi"itasnya terhadap kerusakan mekanis atau "isis, terhadap enzim, desin"ektan dan antibiotik.

&akteri gram negati" bersi"at lebih konstan terhadap reaksi pe'arnaan, tetapi bakteri gram positi", sering berubah si"at pe'arnaannya sehingga menunjukkan reaksi gram vertable, sebagai contoh, kultur bakteri gram positi" sudah tua dapat kehilangan kemampuannya untuk  menyerap pe'arna violet !ristal sehingga dapat menterap pe'arna sa"ranin, dan ber'arna ,merah seperti bakteri gram negati". Perubahan tersebut juga dapat diebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan atau modi"ikasi teknik pe'arnaan &erikut adalah pembagian dan contoh (ari bakteri gram positi" dan bakteri gram negati",antara lain A. Gram-'%iti*e +++i a.

Sta',l+++#%

&erukuran 0,7 8m, berbentuk bulat, tidak membentuk spora dan memproduksi enzyme katalase, "akultati" anaerob serta membentuk asam dari glukosa dalam suasana aerobik dan anaerobik. 9ang membedakan micrococcus dengan yang lain adalah dalam kemampuan melakukan o:idasi glukosa. +taphylococcus dapat hidup dan tumbuh dalam air gara m dengan kepekatan ;, < sampai 1 enus dari streptococcus terdiri dari banyak dan bermacam-macam grup biologis dari kuman gram positi". &erbentuk bulat atau lonjong dan terdapat berpasangan atau berbentuk  rantai, panjang rantai tergantung kondisi lingkungan dimana dia hidup. *antai yang panjang dijumpai pada cocci yang hidup dalam cairan atau semi"luid media. +.

Pe't%tre't+++#%

Peptostreptococcus bersi"at anaerob, gram-positi", bulat sampai oval dengan ukuran 0,;  @ 1 8m. Pada pe'arnaan ditemukan berpasangan dan rantai pendek atau panjang, tidak   bergerak dan tidak membentuk spora. *eaksi katalis negati". !ebanyak spesies menyebabkan "ermentasi karbohydrat sehigga terbentuk berbagai asam organik dan gas. B. Gram / !e"ati*e +++i a.

Nei%%eria da! Bra!,amella Gram-!e"ati*e

tidak bergerak, tidak membentuk spora, berbentuk co""ee beandiplococci, aerobik, membentuk =enzyme cytochrome o:idase= yang merupakan bakteri yang terdapat pada mucous membrane dari rongga mulut dan saluran na"as bagian atas.>enus dari )eisseria dibagi menjadi spesies yang pathogenik yaitu )eisseria gonorrhoeae dan )eisseria meningitidis dan spesies yang commensal yaitu )eisseria sicca, )eisseria sub"lava, )eisseria "lavescens

dan

)eisseria

mucosa,

pembagian

ini

berdasarkan

reaksi

"ermentasi

karbohydrat.+pesies yang tadinya disebut )eisseria catarrhalis sekarang disebut &ranhamella. &ranhamella catarrrhalis beda dari spesies )eisseria umumnya karena tidak memproduksi asam dari karbo hidrat seperti glucosa, maltosa, sukrosa dan "ruktosa. Cuga ()% berdasarkan ratio guanine ditambah cytosine dengan batas 6; @ 2 moles ibbons, 1?;6$. +pesies dari genus )eisseria yang biasa terdapathidup dalam rongga mulut tidak   patogen

atau

virulentnya

lemah,

meskipun

dilaporkan

terjadi

=subacute

bacterial

endocarditis=#udson, D?;$ dan =purulent meningitis=#osli dan indsey, 1?E3$. Morris #1?6$ dan Pike dkk, #1?E3$ membuat klassi"ikasi berdasarkan penelitiannya F ). pharynges atau ). 4atarrhalis #&ranhanmella catarrhalis$. *itz #1?E;$ meneliti tentang keberadaannya dalam plaGue gigi dan mendapat lokasi distribusi secara segar, hal ini didapat dengan cara =Hluorescent antibody staining techniGue=. (ua spesies yaitu )eisseria gonorrhoeae dan  )eisseria meningitidis tidak terdapat secara normal didalam mulut manusia.)eisseria gonorrhoaea menyebabkan stomatitis primer, parotitis atau pharyngitis, terjadi karena terjadi kontak antara mulut dengan alat genital#Metzger, 1?;0F +chmidt, jIrting, ansen dan Philipsen, 1?E1F Biesner dkk, 1?;3 atau autoinoculation dari=primary genital in"ection= via  jari tangan. . $eill!ella

>enus veillonella dibagi atas dua spesies F eillonella alcalescens dan eillonella  parvula #oldelman, 4ato, dan Moore, 1?;;$. Mempunyai diameter 8m tidak bergerak, gram-negati", o:idase-negati", anaerob diplococci, tidak mem"ermentasi karbo hidrat, meman"aatkan lactic, succinic dan asam2 lain sebagai sumber energi#*ogosa, 1?E6$. *ogosa #1?E$ menemukan media khusus untuk membiakan dari spesimen yang berasal dari klinik. eillonella adalah "lora yang hidup dalam keadaan normal didalam usus dan sistim urogenital manusia. (itemukan dalam jumlah yang banyak diberbagai tempat di dalam mulut#ardie dan &o'den, 1?;6$. &. Gram / '%iti0 rd% da! 0ilame!t% a.

A+ti!m+e% Ara+,!ia Bi0ida+teri#m Ba+teri!ema da! Rt,ia

%ctinomyces, %rachnia, &i"idobacterium, &acterionema dan *othia. >olongan %ctinomyces, %rachnia, &acterionema dan *othia sekarang diklassi"ikasikan kedalam "amili %ctinomycetaceae. kecuali kelompok &i"idobacterium yang biologi dan patogenitas masih didiskusi secara rinci dalam morphology oleh +lack dan >erencser#1?;$. %ctinomycetaceae adalah gram-positi", umumnya diphtheroid atau club-shaped rods dimana cendrung membentuk cabang2 "ilament dijaringan in"eksi atau pada kultur invitro. &entuk diphtheroid atau coccoid terbentuk kita terjadi "ragment dai "ilament. &ersi"at tidak bergerak, tidak  membentuk endospora, dan not acid-"ast. Pada umumnya "akultati" anaerob, tapi ada satu spesies hidup dengan baik pada kondisi aerobic. (apat membentuk atau tidak membentuk  ezyme catalase. . E#a+teri#m da! Pr'i!ia+teri#m

!uman yang dikelompokan kepada Jubacterium #oldeman dan Moore, 1?;6$ adalah gram-positi", tidak membentuk spora, uni"orm atau poleomorphic rods, dapat atau tidak dapat  bergerak, seluruh spesies adalah anaerob, selalu mebentuk campuran asam organik seperti

 butiryc, acetic atau "ormic acid dari karbo hidrat atau peptone. (itemukan dalam rangga tubuh laki2 dan binatang. !antz dan endry #1?;6$ membiakanan Jubacterium alactolyticum dari ruang pulpa gigi manusia yang nonvital. !uman ini juga ditemukan pada berbagai type in"eksi seperti purulent pleurisy, jugal cellulitis, luka postoperati" dan abscess dari otak, tractus

intestinal,

paru2

dan

rongga

mulut#oldeman

dan

Moore,

1?;6$.

Propionibacterium#Moore dan oldeman, 1?;6$ adalah gram-positi", tidak bergerak, tidak  membentuk spora, biasanya diphtheroid atau club-shape dan pleomorphism. +el coccoid, elongated, bi"id atau bercabang dapat dijumpai pada beberapa kultur dan sel kuman dapat tunggal, berpasangan atau dalam bentuk 9 dan  atau bergerombol mirip=chinese characters=. Propionic acid adalah "ermentasi karakteristik produk akhir yaitu acetic, "ormic, isovaleric, succinic atau lactic acid. !uman ini umumnya anaerob tapi ada beberapa mempunyai toleransi terhadap o:ygen. Propionibacterium avidum dijumpai di otak, darah, luka yang terin"eksidan abscess jaringan seperti submandibular abscess#Moore dan oldelman, 1?;6$. Propionibacterium acnes hidup normal pada kulit dan usus, bias ditemukan di darah, luka dan abscess jaringan lunak#Moore dan oldeman, 1?;6$ dan di  pulpa yang non-vital #!antz dan endry, 1?;6$. +.

La+ta+ill#%

&ersi"at gram-positi", tidak membentuk spora, kebanyakan tidak bergerak, terbanysak   bersi"at anaerob "akultati", ada beberapa yang benar2 anaerob. D. Gram-!e"ati0 rd% da! 0ilame!t% a.

&li0rm%

Hamili dari Jnterobacteriaceae tidak selalu atau predominant hidup dalam mulut manusia yang tinggal di dunia barat. Meskipun coli"orm dijumpai pada mulut normal , pada umumnya hanya bersi"at tinggal untuk sementara 'aktu, meskipun demikian kuman ini dapat menimbulkan in"eksi dari jaringan mulut, sering ini disebabkan karena pemakaian antibiotik  yang membunuh kuman gram-positi". (alam hal ini terjadi pada in"eksi yang disebab kuman campuran. Mashberg, 4aroll dan Morrissey #1?;0$ melaporkan osteomyelitis dari mandibula yang disebabkan mi:ed "lora dengan predominant adalah Jnterobacter aerogenes dengan Jscherichia coli dan alpha-hemolytic streptococcus. . Kle%iella

!lebsiella genus dari "amili Jnterobacteriaceae yang terdiri dari kuman mempunyai karakter membentuk kapsul polysaccharide. !lebsiella pneumoniae dibagi lebih dari 70 serotype dengan basis pada pembagian antigenic dari bagian polysaccharid. !lebsiella  pneumoniae mempunyai respon kira2 1 < dari kuman2 pneumonia. %granat #1?E?$ melaporkan bah'a kuman ini menyebabkan osteomyelitis dari mandibula. Haucett dan Miller 

#1?67$ melaporkan kuman ini menyebabkan stomatitis pada bayi. +ternberg, o""man dan K'eitler #1?1$ melaporkan kuman ini menyebabkan diarrhea dan stomatitis pada bayi. Mashberg, 4arroll dan Morrissey #1?;0$ melaporkan in"eksi suppurative dari space carotid yang disebabkan !lebsiella yang tidak teridenti"ikasi. Ho: dan /senberg #1?E;$ menemukan !lebsiella dari pembiakan spesimen yang berasal dari saluran akar gigi. eitman dan &rasher  #1?;1$ melaporkan kasus dengan pembengkakan yang erythomatus didaerah palatal kanan setelah 6 hari setelah operasi osseous periodontal, J:udat purulen dikeluarkan dari lesi pada daerah mesiopalatal regio molar pertama, hasil kulturnya didapatkan terutama !lebsiella  pneumoniae yang resisten terhadap erythromycin pada test in vitro. +ejak pasien mendapat  pro"ilaksis dengan erythromycin sebelum operasi, ini merupakan "aktor prediposisi terjadinya in"eksi karena merusak ekologi kuman yang hidup normal disitu. !lebsiella rhinocleromatis adalah penyebab dari penyakit rhinoscleroma, = chronic and destructive granuloma= dari hidung dan pharyn:, kemungkinan juga menimbulkan kelainan pada bibir atas, pipi, palatum durum dan molle dan prosesus alveolaris rahang atas. Meskipun kuman sebagai etiologi dari  penyakit ini tidak pasti Pada percobaan binatang kuman ini tidak dapat dibuktikan sebagai  penyebab syndroma ini meskipun kuman ini dapat ditemukan secara normal pada manuasia. +.

Prte#%

!uman ini termasuk genus Jnterobacteriaceae yang menyebabkan penyakit diberbagai  bagian tubuh dan in"eksi biasanya mempunyai masalah dalam terapi karena resisten terhadap antibiotika. Proteus vugaris merupakan kuman yang sering ditemukan pada kultur berbagai in"eksi. !irner dkk, #1?E?$ menemukan pada beberapa kasus abses submadibula, +lack  #1?3$ kuman ini jarang dijumpai pada saluran akar dan biasa dijumpai pada bacterial  parotitis #*ose, 1?6$. d. P%e#dm!a%

Pseudomonas tidak menyebabkan "ermentasi dan berkembang biak dan bertumbuh secara unik dengan sumber makanan yang terbatas. !uman ini ditemukan dalam cairan salin yang terkontaminasi dan benzalkonium chlorid, kebanyakan spesies bergerak, berbentuk  tunggal atau=tu"ted monopolar "lagella. Pseudomonas aeruginosa memproduksi ='atersoluble

pigment=,

pyocyanin

dan="luorescing

pigment,

"luorescein

dibentuk

oleh

Pseudomonas "luorescens. Pseudomonas terutama merupakan parasit yang hidup di air dan tanah. Pseudomonas aeruginosa sudah terbukti bertahun-tahun menyebabkan penyakit pada laki2. +ejak 1 tahun lalu terbukti spesies yang menyebab in"eksi pada laki-laki yaitu Pseudomonas cepacia dan Pseudomonas +tutzeri, kuman2 ini banyak menyebabkan in"eksi nosokomial atau terjadi pada host tertentu. Pseudomonas aeruginosa spesies yang sering dilaporkan dalam literatur sebagai kuman yang ditemukan dalam mulut dan menyebabkan in"eksi. +hklair, osse dan &ahn #1?E3$ menyatakan bah'a masyarakat %merika mempunyai

kadar kuman yang rendah dalam rongga mulut. asil penelitian 4lement #1?3$ menemukan kadar kuman rongga mulut yang tinggi pada masyarakat %"rika yang hidup dalam kondisi  primiti". +utter, urst dan anducci #1?EE$ melakukan penelitian pada 30 individu menemukan Pseudomonas spesies, khususnya Pseudomonas aeruginosa dijumpai 7 < dalam saliva. Ho: dan /senberg #1?E;$ menemukan dalam prosentase yang kecil didalam saluran akar, kadang ditemukan pada gigi yang non vital. eake dan eake #1?;0$ menemukan Pseudomonas aeruginosa pada neonatal suppurative parotitis./n"eksi dapat terjadi karena invasi kuman kedalam jaringan setelah mengalami septicemia. echt dan Bork #1?;0$ menemukan acute suppurative parotitis pada orang de'asa yang disebabkan oleh +taphylococci dan Pseudomonas. >oldberg #1?E7$ melaporkan tentang bakteriemia yang disebabkan Pseudomonas >oldberg #1?EE$ melaporkan tentang in"eksi pasca operasi yang disebabkan Pseudomonas aeruginosa. +elain bakteri gram positi" dan bakteri gram negati" +i"at oksigen yang baik akan meningkatkan metabolism dan pertumbuhan bakteri. 5ksigen bertindak sebagai apsetor  hydrogen dalam langkah-langkah akhir dari produksi energy dan menghasilkan 2 molekul, hydrogen peroksida # 252$ dan radikal bebas yaitu oksigen #5 2$. &akteri dapat diklasi"ikasi berdasarkan kebutuhan mereka yang dapat bermeta bolisme  pada lingkungan oksigen penuh atau lingkungan yang bebas dari oksigen. al ini sangat  penting saat melakukan inkubasu terhadap bakteri dalam mendukung pertumbuhannya. 5leh sebab itu, bakteri di klasi"ikasi berdasarkan Aer li"ati0 

&akteri yang tergolong aerob obligati" membutuhkan oksigen untuk tumbuh karena system adenosine triphosphate #%AP$. Pembangkit mereka tergantung pada oksigen sebagai aseptor oksigen. 4ontoh bakteri Micobacterium Aubercolosis A!aer 

a!aer 0ak#ltati0 

&akteri yang tergolong anaerob "akultati" membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi dengan cara respirasi. Aetapi dapat juga menggunakan jalur "ermentasi untuk  mensintesis %AP dalam ketiadaan oksigen yang cukup. 4ontoh bakteri &akteri oral #mutans streptococci$ dan eschericia coli. 

A!aer li"ati0 

&akteri yang tergolong anaerob obligati" tidak dapat mengalami pertumbuhan pada lingkungan yang memiliki oksigen karena bakteri ini tidak baik pada supero:ide dismutase atau katalase, maupun keduanya. 4ontoh bakteri porphyromonas gingivalis. 

Mikraer0ilik 

(apat tumbuh dengan baik pada konsentrasi oksigen yang rendah. 4ontoh  bakteri $ampylobacter Petus #$ 2. METODE PENGAMBILAN SAMPEL PADA RONGGA MULUT

&akteri yang menimbulkan karies gigi adalah streptococcus sp, diantaranya adalah streptococcus  peptostreptococcus yang

mutans

%streptococcus

merupakan

bakteri

salivarius% streptococcus

penghuni dan

viridians%

penyebab utama

karies

gigi. Streptococcus adalah golongan bakteri yang heterogen. Streptococcus adalah bakteri gram positi" berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa  pertumbuhannya. &eberapa diantaranya golongannya merupakan anggota "lora normal pada manusia.

&akteri streptococcus terutama

golongan streptococcus

mutans merupakan

strain streptococci yang paling dominan dalam lesi karies dan melekat erat pada permukaan gigi. &akteri ini memiliki beberapa karakteristik penting yang dapat dengan proses terjadinya karies pada gigi. Untuk mendapatkan bakteri pada karies, dilakukan pengambilan apusan dengan menggunakan s'eb, dan dioleskan pada bagian gigi yang mengalami karies kemudian dilakukan penelitian tahap berlanjut untuk menemukan jenis bakteri. Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak  adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak  di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak  dibersihkan.hasil penelitian menunjukkan komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda beda. Pada a'al pembentukan plak, kukus "ram positi" merupakan jenis yang paling banyak  dijumpai

seperti streptococcus

mutans%

streptococcus

sanguis%

streptococcus

mitis%

 streptococcus salivarius% serta beberapa strain lainnya. Balaupun demikian s. mutans yang diakui sebagai penyebab utama karies oleh karena s.mutans mempunyai si"at asidogenik dan asidurik #resisten terhadap asam$. Plak lama dan plak baru. &akteri yang dikandung kedua daerah

itu

tidak sama. Pada plak

baru

terbentuk

bakteri yang

paling

banyak 

adalah streptococcus dan neisseria% tetapi sesuai dengan perjalanan 'aktu terdapat pula  bakteri lain yang berkembang biak terutama Actinomyces dan #eillonella. (engan demikian  plak yang matang sebagian besar akan menjadi seperti "ilament yang berisi lebih banyak  kuman anaerob. Untuk mendapatkan bakteri yang terdapat pada plak, dilakukan pula  pengambilan plak dengan menggunakan s'ab atau e:cavator pada gigi yang terdapat plak,

kemudian dilakukan pada tahap selanjutnya untuk melihat koloni dan jenis bakteri yang terbentuk  Flora Normal di Mulut Kita // Rubrik Biologi · Majalah 1000guru · February 2015 // *ongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh. Mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan atau minuman. )amun tidak  semua mikroorganisme tersebut bersi"at patogen #berbahaya$. (i dalam rongga mulut, mikroorganisme yang masuk akan dinetralkan oleh zat anti bakteri yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri "lora normal. Hlora normal merupakan sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendirmukosa manusia sehat maupun sakit. Pertumbuhan "lora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, nutrisi, dan adanya zat penghambat. !eadaan "lora normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang lain. %danya "lora normal pada bagian tubuh tidak selalu menguntungkan. (alam kondisi tertentu "lora normal dapat menimbulkan penyakit, misalnya bila terjadi perubahan substrat atau  berpindah dari habitat yang semestinya. >igi merupakan tempat menempelnya bakteri. %da 2 macam bakteri yang menetap di gigi, dan merupakan penyebab kerusakan gigi #karies$, yaitu  Strepcoccus sanguinis dan  Streptococcus mutan,  yang menghasilkan polisakarida ekstra seluler #dekstran$ sebagai perekat bakteri pada permukaan gigi yang disebut Plak 3 Plague4. Hlora normal lainnya yang ada di dalam rongga mulut terdiri dari S. #iridans, Staphylococcus sp dan "actobacillus sp. (alam keadaan tertentu lain, bakteri-bakteri tersebut bisa berubah menjadi patogen karena adanya pengaruh dari "aktor predisposisi, yaitu kebersihan rongga mulut. +isa-sisa makanan dalam rongga mulut akan diuraikan oleh bakteri menghasilkan asam, asam yang terbentuk  menempel pada email #bagian terluar dari gigi$ menyebabkan demineralisasi #pengikisan$ yang berakibat terjadinya karies gigi. &akteri "lora normal mulut bisa masuk aliran darah melalui gigi yang berlubang atau karies gigi dan gusi yang berdarah sehingga terjadi  bakteremia #adanya bakteri di dalam darah$. +alah satu "lora normal lain yang dapat dijumpai di rongga mulut yaitu jamur $andida. &ila terjadi gangguan dalam rongga mulut maka jamur $andida bisa menjadi patogen sehingga terjadilah $andidiasis oral. $andidiasis  oral dapat disebabkan oleh banyak "aktor seperti  penggunaan gigi tiruan, :erostomia #sindrom mulut kering$, penyakit de"isiensi imun seperti /%/(+, merokok, terapi kanker serta penggunaan obat-obatan yaitu antibiotik dan steroid  jangka panjang.

Proses in"eksi pada gigi. +umber gambar httpthedentistshornsby.com.au !eseimbangan "lora rongga mulut dapat berubah menimbulkan suatu keadaan patologis karena beberapa "aktor seperti kesehatan mulut yang buruk, obat penekan kekebalan tubuh,  penyakit sistemik yang menurunkan daya tahan tubuh, usia lanjut, antibiotika tertentu seperti tetrasiklin yang menyebabkan $andida albicans akan meningkat karena jamur tak dapat dipengaruhi oleh antibiotika ini. Menurut *itchie dkk, kadar karbohidrat yang tinggi dalam saliva merupakan "aktor yang mendukung pertumbuhan jamur. Aerganggunya keseimbangan dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan in"eksi. &ila kesehatan mulut terpelihara, ada keseimbangan pertumbuhan antara inang dan parasit sehingga tidak timbul penyakit. (i antara jenis $andida, $andida albicans telah diasumsikan sebagai spesies patogen dan dianggap sebagai salah "aktor penyebab terjadinya angular  cheilitis% salah satu jenis $andidiasis  oral. Cenis $andidiasis  oral yang lain yang sering dijumpai adalah oral thrushacute pseudomembraneus candidiasis.

&erbagai material yang menyerang gigi. Pencegahan karies, penyakit jaringan pendukung gigi serta $andidiasis oral dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti •











Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, bahkan bila perlu berkumur dengan antiseptic mouthwash  setelah menyikat gigi Membersihkan karang gigi ke dokter gigi Mengonsumsi makanan yang sehat dengan mengurangi atau menghindari gula karena merupakan makanan bagi bakteri dan jamur Candida Menghindari makanan/minuman yang mengandung alkohol karena alkohol mengubah gula dan memper!epat pertumbuhan Candida. Mengonsumsi banyak ba"ang putih karena merupakan antijamur alami Mengonsumsi susu atau  yoghurt  yang mengandung bakteri  Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mela"an mikroorganisme pengganggu seperti

(i antara cara paling penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi dengan langkah yang benar. •



#ikat gigi penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, dilakukan minimal 2 kali sehari sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam $ama menyikat gigi minimal 2 menit dengan menggunakan sikat dan pasta gigi ber%orida



#ikat gigi yang dipakai haruslah yang bulunya lembut dengan ujung membulat menge!il dengan tangkai lurus atau agak menyudut, sikat yang sudah dipakai lebih dari & bulan atau yang bulu sikatnya sudah rusak harus diganti



'ara menyikat gigi(



)umur sebelum menggosok gigi



*igi dikatupkan, kemudian dengan gerakan memutar menggosok bagian terluar, depan, dan belakang



Bagian dataran kunyah disikat dengan !ara maju mundur



Bagian dalam depan dan belakang disikat dengan arah dari gusi ke gigi



)umur lagi setelah semua bagian selesai disikat, kumur 1+2 kali setelah menyikat gigi, kumur tidak boleh terlalu sering

/lustrasi cara menyikat gigi. +umber gambar dhsv.org.au !ebanyakan orang juga sering menggunakan obat kumur dengan tujuan untuk  menghilangkan bau mulut, padahal bau mulut itu sendiri t idak akan hilang hanya dengan obat

kumur. Untuk menghilangkan bau mulut harus diketahui penyebabnya terlebih dahulu. &iasanya penyebab bau mulut adalah karies gigi. +etelah penyebabnya diatasi, bau mulut  baru akan hilang. !umur dengan obat kumur itu juga tidak baik dilakukan terlalu sering karena akan membunuh "lora normal mulut, yang dapat berakibat munculnya penyakit jamur  di mulut.  )ah, sekarang teman-teman semua sudah mengerti ya, bah'a menjaga keseimbangan "lora normal di dalam rongga mulut sangatlah penting untuk kesehatan gigi serta organ lain pada rongga mulut kita.

Plak "i"i mer#'aka! lengketan berisi bakteri beserta produk-produknya, yang terbentuk  pada semua permukaan gigi #!idd and Coyston, 1??1$. (i dalam plak gigi juga terdapat makro"ag, leukosit, enzim, komponen anorganik, matriks ekstrase luler, epitel rongga mulut yang mengalami deskuamasi, sisa-sisa makanan serta bakteri yang melekat di permukaan gigi #Balsh, 200E$. %kumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan. Jmail yang bersih terpapar di rongga mulut akan ditutupi oleh lapisan organik yang amor" yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. +i"atnya sangat lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi #!idd and Coyston, 1??1$.

Bakteri yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang  berbentuk kokus. 9ang paling banyak adalah streptokokus. 5rganisme tersebut tumbuh,  berkembang biak dan mengeluarkan gel ekstra-sel yang lengket dan akan menjerat berbagai  bentuk bakteri yang lain. (alam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan terdiri dari  berbagai macam mikroorganisme. %khirnya, "lora plak yang tadinya didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi "lora campuran yang terdiri atas kokus, batang dan "ilamen #!idd and Coyston, 1??1$. &akteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah  besar pada penderita karies. &akteri Streptococcus mutans memiliki enzim glikosiltrans"erase yang dapat mengubah sakarosa saliva menjadi polisakarida ekstraseluler #P+J$ melalui  proses glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini akan membentuk suatu matriks di dalam plak  dimana bakteri dapat melekat. &akteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap asam # aciduric bacteria$, yang juga mampu memproduksi asam dalam jumlah besar, dapat tumbuh dalam  plak supragingival #Balsh, 200E$.

&eberapa jenis bakteri seperti Streptococcus mutans dan aktobasilus merupakan kuman yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. !uman-kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada  permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakharida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakharida ini, yang terutama terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin. %kibatnya, bakteri bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. (an karena plak makin tebal maka hal ini akan menghambat "ungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut #!idd and Coyston, 1??1$. &eberapa peneliti telah membuktikan bah'a karies terjadi karena adanya peran bakteri dalam rongga mulut seperti S. mutans yang memproduksi ekstraseluler  polisakarida, seperti dekstran dan levan. +ubstansi ini memiliki peran dalam pembentukan  plak dan perlekatan secara adhesi dari mikroorganisme. asil produksi dari bakteri tersebut lama kelamaan akan mengurangi enamel gigi kemudian terbentuklah karies #)e'man, 1?7E$. Karie% "i"i disebabkan oleh beberapa tipe bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi "ermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, "ruktosa, dan glukosa. Proses "ermentasi ini menghasilkan asam organik kuat seperti asam laktat, asam "ormat dan asam piruvat yang

menyebabkan demineralisasi permukaan gigi. Plak gigi akan mendenaturasi sukrosa. al ini dapat meningkatkan produksi asam, dan menyebabkan penurunan p dalam rongga mulut. !etika p turun menjadi di ba'ah , proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. al ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi #Balsh, 200E$.

(ental karies membutuhkan beberapa "aktor untuk berkembang yaitu host  #gigi dan lingkungan mulut$, substrat makanan, dan bakteri asam. +aliva #termasuk dalam "aktor host $, substrat, dan bakteri membentuk bio"ilm #plak$ yang menempel pada permukaan gigi. +etelah  beberapa 'aktu substrat akan menjadi penyedia nutrisi bagi bakteri dan bakteri akan memproduksi asam yang dapat menyebabkan demineralisas i gigi #Mc(onald dkk., 2006$. %sam-asam yang dihasilkan bakteri-bakteri seperti +treptococcus mutans dan laktobasilus inilah yang dapat membuat p plak menjadi menurun sampai diba'ah  dalam tempo 1-3 menit. Penurunan p yang berulang-ulang dalam 'aktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses kariespun terjadi #!idd and Coyston, 1??1$.

+istem /munitas *ongga Mulut *ongga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme, oleh karena itu  baanyak "aktor yang terlibat dalam organisasi pertahanan terhadap kuman pathogen. Menurunnya "ungsi "aktor-"aktor ini akan menimbulkan masalah karena adanya bakteri oportunistik yang dapat menjadi pathogen dan menimbulkan berbagai kelainan. Haktor-"aktor  tersebut dapat dikategorikan menjadi barier anatomi dan "isiologi, seperti epitel, aliran air liur  atau anatomi gigi  pertahanan seluler misalnya "agositosis oleh leukosit dan makro"agF dan imunitas humoral melalui antibody di dalam air liur dan celah gusi. &erbagai "aktor ini, merupakan "ungsi beberapa jaringan di dalam rongga mulut seperti membrane mukosa, jaringan lim"oid rongga mulut, kelenjar air liur, dan celah gusi. Mukosa sangat berperan paada kesehatan di dalam rongga mulut kaarena pada keadaan normal, integritasnya ber"ungsi untuk menahan penetrasi mikroorganisme. (aerah yang agak ra'an di dalam rongga mulut pada pertemuan antara gigi dan gusi %dapun beberapa komponen jaringan rongga mulut yang terlibaat, antara lain  L Membran mukosa

&arier protekti" mukosa mulut terlihat berlapis-lapis terdiri atas air liur pada  permukaannya, lapisan keratin, lapisan granular, membrane basal, dan komponen seluler serta humoral yang berasal dari pembuluh darah. !omposisi jaringan lunak  mulut merupakan mukosa yang terdiri dari skuamosa yang karena bentuknya,  berguna sebagai barier mekanik terhadap in"eksi. Mekanisme proteksi, tergantung  pada deskuamasinya yang konstan sehingga bakteri sulit melekat pada sel-sel epitel dan derajat keratinisasinya yang mengakibatkan epitel mukosa mulut sangaat e"isien sebagai barier. !edua hal ini, haruslah dalam keadaan seimbang. !eratinisasi  palatum durum dan gusi sangat baik sedangkan keratinisasi epitel kantong gusi sangat baik, karenanya merupakan barier pertahanan yang agaak lemah. )amun, kontak yang rapat antara epitel kantong gusi dan permukaan gigi dapat menurunkan kemungkinan penetrasi mikroorganisme Caringan lunaak rongga mulut berhubungan dengan nodus lim"atik ekstr aoral dan agregasi lim"oid intraoral. +uatu jaringan halus kapiler lim"atik yang terdapat  pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut. Palatum, pipi, bibir mirip yang berasal dari gusi dan pilpa gigi. !apiler-kapiler ini bersatu membentuk pembuluh lim"atik   besar dan bergabung dengan pembuluh lim"atik yang berasal dari bagian di dalam otot lidah dan struktur lainnya. %ntigen mikrobial yang dapat menembus epitel masuk ke lamina propria. %kan di"agositosis oleh s el-sel angerhans yang banyak  ditemukan pada mukosa mulut. !elenjar saliva yang mengandung sel plasma dan lim"osit, terdiri atas E kelenjar saliva utama dan beberapa kelenjar saliva kecil yang tersebar di ba'ah mukosa mulut. !elenjar saliva ini memproduksi /g% yang akan disekresikan ke dalam rongga mulut dalam bentuk s/g%. Pada jaringaan gusi ditemukan berbagai komponen selular dan humoral, seperti PM) neutro"il, makro"ag, lim"osit dan sel  plasma yang penting dalam respon imun terhadap plak bacterial. Pada daerah submukosa jugaa tersebar sel lim"oid yang akan berproli"erasi bila barier pertahanan  pertama pada permukaan mukosa dapat ditembus antigen +aliva %ir liur disekresikan oleh kelenjar parotis, submandibularis, submaksilaris, dan beberapa kelenjar ludaah kecil pada permukaan mukosa. %liran air liur sangat  berperan dalam membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme. (alam hal ini, air liur bertindak sebagai pelumas aksi otot lidah, bibir, dan pipi. %liran liur aakan mencuci permukaan mukosa mulut sedangkan sirkulasi darah subepitel bertindak  sebagai suplemen paada batas jaringan lunak daan keras melalui cairan celah gusi. %ir liur akan tetap mengalir meskipun tanpa dirangsang, rata-rata sekitar 1? mljam atau sekitar 00 mlhari. *ata-rata sekresi air liur meningkaat paada saat makan atau rangsangan psikis dan menurun pada 'aktu tidur. &ila jumlah aliran aair liur menurun, dapat meningkatkan "rekuensi karies gigi, parotitis atau  peradangan kelenjar parotis. Pada p air liur yang rendah, mikroorgnisme dapat  berkembang dengan baik. +ebaliknya, pada p tinggi dapat mencegah terjadinya karies tinggi. 4elah gusi Pengetahuan tentang struktur dan "ungsi epitel jungsional yang terletak pada celah gusi, berguna untuk memahami hubungan biologic antara komponen vaskuler dan struktur periodontal. Jpitel ini mempunyai dua lamina basalis, satu melekat pada jaringan konekti" dan yang lainnya pada permukaan gigi. Polipeptida keratin pada epitel junctional berbeda pada keratin epitel sirkular.

Perbedaan ini menunjukkan bah'a diantara keduanya "unsinya juga berbeda!omponen selular dan humoral dari darah akan mele'ati epitel junctional yang terletak pada celah gusi dalam bentuk cairan celah gusi. %pakah aliran celah gusi ini merupakan proses "isiologik atau merupakan respon terhadap in"lamasi, sampai saat ini masih belum ada kesatuan pendapat. Pendapat yang  banyak dianut saat ini adalah, pada keadaan normal cairan celah gusi yang mengandung leukosit ini akan mele'ati epitel junctional menuju ke  permukaan gigi. %liran cairan ini akan meningkat bila terjadi gingivitis atau  periodontitis. +elain leukosit cairan celah gusi ini juga mengandung komponen komplemen selular dan humoral yang terlibat dalam respon imun.

+istem kekebalan tubuh # imunitas $ adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidenti"ikasi dan membunuh  patogen serta sel tumor. +istem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari in"eksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat ber"ungsi seperti biasa #%n'ar, 200?$.9ang dimaksud dengan system imun adalah semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai  bahan dalam lingkungan hidup #&arata'idjaja,1??E$. +istem imun adalah semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai  bahan dalam lingkungan hidup. *angsangan terhadap sel-sel tersebut terjadi apabila ke dalam tubuh masuk suatu zat yang oleh sel at au jaringan tadi dianggap asing, yaitu yang disebut antigen. +istem imun dapat membedakan zat asing #non-sel"$ dari zat yang berasal dari tubuh sendiri #sel"$. (ari beberapa keadaan patologik, sistem imun ini tidak dapat membedakan sel"  dan non-sel" sehongga sel-sel dalam sist em imun membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri yang disebut autoantibodi. &ila sistem imun terpapar pada zat yang dianggap asing, maka ada dua jenis respon imun yang mungkin terjadi, yaitu respon imun nonspesi"ik dan respon imun spesi"ik  Augas dasar sistem imunitas tersebut antara lain adalah membedakan dirinya sendiriN #seluruh sel di dalam tubuh$ dengan pendatang asingN #bakteri, virus, toksik, jamur, serta  jaringan asing$. Menghadapi pendatang asing tadi, sistem imunitas harus membentuk sel khusus melalui sel darah putih, untuk mengeliminasi pendatang asing tersebut. !arena manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sistem imunitas mampu beradaptasi dengan kondisi sehari-hari. +istem imun terdiri dari sistem imun spesi"ik dan sistem imun nonspesi"ik, keduanya berperan terutama dalam proses "agositosis. (alam laporan ini akan dijelaskan mengenai sistem imun dan proses "agositosis tersebut. &%& 3. PJM&%%+%) 3.1 +/+AJM /MU) +istem imun pada manusia terdiri dari sistem imun nonspesi"ik dan sistem imun spesi"ik  3.1.1 )5)+PJ+/H/!  *espon imun nonspesi"ik umumnya merupakan imunitas ba'aan #i nnate immunity$ dalam arti bah'a respon zat asing dapat terjadi 'alaupun tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar   pada zat tersebut, sedangkan respon imun spesi"ik merupakan respon didapat #acGuired$ yang timbul terhadap antigen tertentu, terhadap bagian tubuh mana yang terpapar sebelumnya.

Perbedaan utama terhadap kedua jenis respon imun itu adalah dalam hal spesi"isitas dan  pembentukan memory terhadap antigen tertentu pada respon imun spesi"ik yang tidak  terdapat pada respon imun nonspesi"ik. )amun telah dibuktikan pula bah'a kedua jenis respon di atas saling meningkat kan e"ekti"itas dan bah'a respon imun yang terjadi sebenarnya merupakan int eraksi antara satu komponen dengan komponen lain yang dapat terdapat di dalam sistem imun. /nteraksi tersebut berlangsung bersama-sama sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu aktivasi biologik yang seirama dan serasi. +istem imun nonspesi"ik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi mikroorganisme, oleh karena itu dapat memberikan respon langsung terhadap antigen, sedangkan sistem imun spesi"ik membutuhkan 'aktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberikan responnya. *espon imun nonspesi"ik. +alah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya antigen, misalnya antigen bakteri, adalah menghancurkan bakteri bersangkutan secara nonspesi"ik dengan proses "agositosis. (alam hal ini leukosit yang termasuk "agosit memegang peranan peranan yang sangat penting, khususnya makro"ag demikian pula neutri"il dan monosit. +upaya dapat terjadi "agositosis sel-sel "agosit tersebut harus berada dala jarak dekat dengan part ikel bakteri, atau lebih tepat lagi bah'a partikel tersebut harus melekat pada permukaan "agosit . Untuk mencapai hal ini maka "agosit harus bergerak  menuju sasaran. al ini dimungkinkan berkat dilepaskannya zat atau mediator tertentu yang disebut "actor leukotaktik atau kemotaktik yang berasal dari bakteri maupun yang dilepaskan oleh neutro"il atau makro"ag yang sebelumnya telah berada di lokasi bakteri atau yang dilepaskan oleh komplemen. +elain "actor kemotaktik yang menarik "agosit menuju antigen sasaran, untuk proses "agositosis selanjutnya bakteri perlu mengalami opsonisasi terlebi /ni berarti bah'a bakteri terlebih dahulu dilapisi oleh immunoglobulin atau komplemen #43b$, agar supaya lebih mudah ditangkap oleh "agosit. +elanjutnya partikel bakteri masuk ke dalam sel dengan cara endositosis dan oleh pembentukan "agosom yang terperangkap dalam kantung "agosom seolah-olah ditelan untuk kemudian dihancurkan, baik dengan proses oksidasi-reduksi maupun oleh derajat keasaman yang ada dalam "agosit atau penghancuran oleh lisozim dan gangguan metabolisme bakteri. !ekebalan tubuh nonspesi"ik adalah bagian dari tubuh kita yang telah ada sejak kita lahir. 4iri-cirinya +istem ini tidak selekti",artinya semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan diserang dan dihancurkan tanpa seleksi, Aidak memiliki kemampuan untuk mengingat in"eksi yan terjadi sebelumnya. !omponen-komponen yang berperan dalam sistem imun nonspesi"ik dala m rongga mulut adalah 1. Protein-Jnzim a. Jnzim lisozomal  merupakan enzim mukolitik yang mampu memecahkan ikatan glikopeptide dinding bakteri gram positi", sehingga lisis. Aermasuk kolagenase, elastase, hyaluronidase. Mesikupun enzim-enzim ini diproduksi oleh sel-sel neutro"il, sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar ludah. Perlu ditekankan bah'a enzim  penghancur juga di produksi oleh bakteri sehingga hadirnya enzim ini juga dapat merusak jaringan gingivanya sendiri. bahkan disebut suatu protase yang dapat mengakti"kan /g%  b. akto"erin dan laktoperoksidase yang mempunyai akti"itas antibakteri dan antivirus. c. Musin yang menghambat perlekatan virus pada sel epitel. d. /nter"eron diproduksi oleh sel hospes, sebagai reaksi terhadap invasi virus.

(ibedakan tiga tipe inter"eron manusia, yaitu #al"a$, dihasilkan oleh sel-ael darahO  putih, #beta$ oleh "ibroblas dan #gamma$ oleh lim"osit yang teraktivasi. Kat ini Q mempunyai spectrum luas dari aktivitas biologiknya termasuk melindungi sel dari in"eksi virus, menekan replikasi virus, meningkatkan aktivitas sel )! #)atural !iller$ dan menghadirkan % pada permukaan sel makro"ag dan sel lim"osit &. e. +itokin merupakan zat biologik akti" yang diproduksi berbagai tipe sel dari kelompok  non-lim"oid, sebagai reaksi terhadap suatu radang. Misalnya histamin yang dikenal sebagai vasodilatorF prostaglandin, sebagai mediator rasa sakit yang potean bersama dengan leukotrin, +*%-% #+lo' *eacting +ubstance o" %naphyla:is$ yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah dan kontraksi otot polos. /1 #/nterleukin-1 diproduksi oleh sel monosit yang paling banyak dibicarakan, memobilisasi sel yang terlibat dalam proses radang. 2 )omplemen +udah ada dalam darah, sebelum dibentuknya /gM dalam mobilitas elektro"orosis termasuk  kelompok al"a dan beta globulin. Aerutama dihasilkan oleh hari beredar dalam darah sebagai  bentuk yang tidak akti", dan bersi"at termolabil. (alam cairan saku gusi ditemukan bentuk  42, 46, dan 4. Mengenai 43 disamping dalam bentuk yang tidak akti", juga dalam bentuk  yang berubah, artinya aktivasi komplemen sudah terjadi secara in vivo. !ehadiran ikatan kompleks %g-%b, akan mengakti"kan komplemen melalui jalur klasik seperti model kaskade  pembekuan darah #sel" ampli"ying$. (imulai dengan pengakti"an 4162, berlanjut ke 43 dan  berakhir dengan lisisnya membran sel target oelh 4-?. Pengakti"an 43 juga dapat  brlangsung dengan jalan pintas tanpa adanya antibody yang disebut jalur alternati". Plak gigi ternyata berpotensi membuka jalur ini, akan mengakti"kan 43 yang berakhir juga dengan membranolisisantigenolisis. !onsentrasi 42 dan 46 dalam cairan gingival yang meradang, meningkat dibandingkan dengan normal. +el-sel ini baru akti" bekerja kalau tubuh dimasuki zat-zat bersi"at allergen ang biasanya terdapat dalam makanan

+el ).! #)atural killer$ +el ini baru jelas peranannya dalam system pertahanan, terutama menghadapi perubahan komponen tubuh sendiri, sebagai akibat dari perlakuan virus ataupun zat-zat kimia tertentu. +el ini tidak memiliki permukaan sel A ataupun sel &. dapat mengenal benda asing tanpa memerlukan pengenalan spesi"ik terlebih dahulu #tidak mempunyai memori$. Aidak memiliki si"at "agosit tetapi mempunyai reseptor /g> sehingga membunuh sel targetnya dengan mekanisme intim kontak ekstraseluler. +el ini menempati garis pertahanan yang terdapat dalam system pertahanan seperti halnya natural antibody dari system kekebalan humoral. Aerutama dalam upayanya mengendalikan kecenderungan s el menjadi ganas. +el )! tidak  membunuh bakteri maupun benda asing lainnya dengan "agositosis. +el )! memiliki vesikel yang berisi per"orin, dimana zat ini akan menempel pada dinding sel bakteri dan membuat lubang pada sel bakteri yang menyebabkan air, garam maupun zat lain yang berada di luar  tubuh bakteri masuk ke dalam tubuh bakteri sehingga bakteri akan lisis +PJ+/H/!  !ekebalan tubuh spesi"ik adalah system kekebalan yang diakti"kan oleh kekebalan tubuh nonspesi"ik dan merupakan system pertahanan tubuh yang ketiga. 4iri-cirinya &ersi"at selekti" terhadap bendaasing yang masuk ke dalam tubuh. +istem reaksi ini tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing, Memiliki kemampuan untuk mengingat in"eksi sebelumnya, Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia # antibody $, Perlambatan, 'aktu antara eksposur dan respon maksimal.

Aanggap kebal seluler dikendalikan oleh sel-sel yang tersebar dalam jaringan submukosa, gingival, kelenjar ludah, epitel, cairan saku gusi, tonsil dan kelenjar getah bening ekstraoral. 1. %gregasi Caringan im"oid +ubmukosa +el-sel mononuclear #lim"osit dan makro"ag$ ditemukan tersebar tepat diba'ah epitel mulut, didaerah palatum lunak, dasar mulut, permukaan ventral dari lidah dan kadang-kadang di pipi dan di bibir. +ecara histologik, massa jaringan ini seperti jaringan tonsil 2. Caringan im"oid >ingival Melalui rangsang plak bakteri, jaringan ini menarik sel-sel terutama sel-sel lim"osit yang dalam situasi radang berubah menjadi sel-sel plasma. *asio sel A dan & dalam cairan saku gingival sehat akan meningkat menjadi 13 dibandingkan rasio dalam darah. +elain itu, dalam  proporsinya, sel-sel ini mampu membuat antibody yang spesi"ik. &agaimanapun juga kebanyakan sel-sel ini memproduksi zat-zat immunoglobulin non-reakti". Makro"ag hadir  dalam gingiva, disamping memproses antigen juga ikut membantu penghancuran plak gigi. *eaksi timbal balik antara merusak dan melindungi berlangsung jelas dalam lim"oid gingiva 3. !elenjar >etah &ening Jkstraoral %nyaman halus saluran getah bening berjalan dari mucus saliva dasar mulut, palatum, bibir, dan pipi seperti juga dari gingival dan pulpa. +emuanya bergabung membentuk saluran yang lebih besar yang bersatu dengan saluran getah bening lainnya dari anyaman yang lebih dalam  pada otot lidah. +aluran ini melayani pengangkutan antigen menuju kelenjar getah bening submental, submaksilaris, dan servikal. Aiap antigen yang berhasil masuk disebarkan langsung melalui getah bening ini ataupun melalui sel-sel "agosit. alu diteruskan ke kelenjarnya untuk dibangkitkan tanggap kebalnya. >ambaran khas dari kelenjar ini ialah adanya sel-sel dendritik yang berperan dalam pemrosesan dan pemaparan antigen. (emikian  juga tonsil "aringeal, lingual dan naso"aring memiliki sel-sel dendritik dan menjadi tempat  berlangsungnya sekresi antibody local. Aenggap kebal yang ditunjukan, dapat berbeda sesuai dengan antigen dan prosentasinya . tanggap kebal seluler menyebabkan pembesaran daerah  parakortikal yang mengemban sel A. sedangkan tanggap kebal humoral melibatkan bagian korteks yang didominasi oleh sel &. bagaimanapun juga sel-sel plasma yang memproduksi antibody sebagian besar terdapat didalam medula. 6. Caringan im"oid !elenjar udah im"osit, makro"ag dan sel-sel plasma ditemukan di dalam kelenjar baik yang besar ataupun kecil, tersebar dalam kelompok-kelompok diba'ah mukosa mulut. !ebanyakan sel plasma memproduksi /g% dan beberapa diantaranya /g> dan /gM. Aampak ba'ah kebanyakan /g% dalam saliva disintesis secara local oleh sel-sel plasma kelenjar yang bersangkutan dalam  bentuk dimerik  korteks yang didominasi oleh sel &. bagaimanapun juga sel-sel plasma yang memproduksi antibody sebagian besar terdapat didalam medula. 6. Caringan im"oid !elenjar udah im"osit, makro"ag dan sel-sel plasma ditemukan di dalam kelenjar baik yang besar ataupun kecil, tersebar dalam kelompok-kelompok diba'ah mukosa mulut. !ebanyakan sel plasma memproduksi /g% dan beberapa diantaranya /g> dan /gM. Aampak ba'ah kebanyakan /g% dalam saliva disintesis secara local oleh sel-sel plasma kelenjar yang bersangkutan dalam  bentuk dimerik. . +el-+el angerhans %ntigen yang masuk melalui mukosa di"agositosis oleh sel-sel ini yang tersebar di atas selaput dasar. +el-sel ini merupakan sel-sel dendritik yang besar kemampuan kerja seperti makro"ag, memiliki reseptor He dan 43 serta antigen permukaan seperti /a, yaitu antigen transplantasi yang dtemukan terutama pada sel & dan makro"ag yang identik dengan antigen

%-(. sesudah "agositosit, langerhans bermigrasi menuju kelenjar getah bening local dan menatap di daerah sel A parakortikal. (engan demikian memprakarsai tanggap kebal seluler.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF