Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

September 13, 2017 | Author: jordi_goza | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt...

Description

PEMERIKSAA N PATOLOGI ANATOMI dr Aswiyanti Asri,M.Si.Med,SpPA

Study (logos) of disease (pathos)  Ilmu yang mempelajari perubahan struktural, biokimiawi dan fungsional sel, jaringan dan organ yang menjadi dasar terjadinya suatu penyakit.  Jembatan antara ilmu dasar dan ilmu klinik  Patologi umum : reaksi sel dan jaringan terhadap stimulus abnormal dan defek yang timbul, yang merupakan penyebab utama penyakit  Patologi khusus : perubahan jaringan/organ tertentu yang terkena kerusakan tersebut 

 Etiologi  Patogenesis

: mekanisme perkembangan

penyakit  Perubahan morfologi dan molekular : perubahan biokimiawi dan struktural yang terjadi dalam sel dan organ  Manifestasi klinis : konsekuensi fungsional dari perubahan tersebut

ASPEK DASAR TERJADINYA PENYAKIT Mikroorganisme

Homeostasis

Siklus Sel

Komponen Molekuler Sel Sel Jaringan Organ Sistem Organ

Mekanisme repair

Genetik

Karsinogen Jejas sel

Penyakit

SEL

Makhluk hidup terdiri atas sel Sel adalah unit dasar kehidupan Sel berasal dari sel lain

adalah

pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap jaringan tubuh dan cairan yang berasal dari tubuh manusia, serta menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan diagnosis atau kelainan yang diderita.

Pencegahan

Penyakit Diagnosis Penyakit / kelainan tubuh Pengelolaan Penderita Tindak lanjut

SITOPATOLOGI • SEL

HISTOPATOLOGI • JARINGAN 9

add footer here (go to view menu and choose header)

12/17/2012

FNAB/BAJAH PAP SMEAR SITOLOGI CAIRAN 10

add footer here (go to view menu and choose header)

12/17/2012

Blok parafin

Frozen Section

Histokimi a

Imunohistoki mia

Otopsi klinik 11

add footer here (go to view menu and choose header)

12/17/2012

Spesimen • Jaringan atau sel • Pre analitik • Specimen accessioning • Gross examination

12/17/2012

copyright 2006 www.brainybetty.com

12

 Mengangkat

dan menilai/menentukan diagnosis penyakit dari sebagian lesi  Surgical biopsy : insisi atau eksisi (untuk blok parafin/rutin atau potong beku)  FNAB  Thick needle/core biopsy

Polip : ekstirpasi

 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Biopsi Biopsi Biopsi Biopsi Biopsi Biopsi Biopsi

insisi : sebagian kecil tumor eksisi: seluruh tumor cakot/punch biopsy truncut : dengan jarum besar kerokan endoskopi laparoskopi Biopsi jarum/FNAB/BAJAH : SITOLOGI !!

Core Biopsy

Polip/papiloma

Wide

eksisi : tumor ganas

kulit Nevus

Pre analitik • OK/kamar perasat/tempat praktek – lab.PA • Fiksasi !!!! • Transportasi • Klinisi • Bila tidak dilaksanakan dengan benar – tahap selanjutnya “gagal/hasil kurang baik” 12/17/2012

add footer here (go to view menu and choose header)

20

Fixation

10% NBF

5. Fixation 1. Orientation

2. Inking

3. Slicing

4. Lesion ID

5. Fixation

22

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

Histopatologi • Pemeriksaan terhadap “JARINGAN” tubuh manusia yang dikeluarkan melalui berbagai cara seperti biopsi, operasi, kuretase dll 12/17/2012

copyright 2006 www.brainybetty.com

23

•3-5 hari Rutin •Fiksasi

•Cito FS/VC •Segar copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

24

Histopatologi rutin

• Blok parafin • Gold standar • Diagnosis definitif 12/17/2012

copyright 2006 www.brainybetty.com

25

Fixation

Tissue

Processing  Dehydration  Clearing  Embedding Sectioning H and E staining Cover slipping

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

26

Staining variables that we have some control over - tissue thickness impacts stain intensity 2 micron

4 micron

Hematoxylin and Eosin (H & E) H & E adalah pewarnaan yang umum digunakan. Hematoksilin memberikan warna biru, eosin memberi warna merah, pink dan oranye

Haematoxylin - eosin

Staining machine

12/17/2012

copyright 2006 www.brainybetty.com

35

Clear cell carcinoma (vagina)

pemeriksaan jaringan tubuh yang

dilakukan pada saat operasi masih berjalan dengan menggunakan sistem potong beku, sehingga diagnosis dapat ditegakkan dengan segera, dan hasil pemeriksaan itu dipakai untuk menentukan tindakan operasi selanjutnya. copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

40

CRYOSTAT

MANUAL STAINING

Jaringan

>> air : lebih keras ; lebih baik dipotong pada suhu yang agak lebih hangat Jaringan yang mengandung banyak lemak atau jaringan yang lebih padat : sedikit air sehingga lebih bagus dipotong pada suhu yang lebih rendah

Jaringan

Suhu FS

Otak

-70C s/d – 100C

Paru

-160C s/d – 200C

Kulit

-130C s/d – 160C

Mamma dengan lemak

-250C s/d – 300C

Testis

-100C s/d – 130C

Tiroid

-100C s/d – 130C

Mamma

-200C s/d – 250C

 Pemberitahuan

minimal 1 hari sebelumnya melalui phone atau tertulis (dalam bentuk formulir konsultasi pada rekam medik) dengam memberikan data berupa nama, jenis kelamin dan umur penderita, diagnosis klinis dan jam akan dilakukan operasi/VC  Dokter pengirim melengkapi bahan/spesimen dengan formulir pengiriman bahan yang telah dilengkapi dengan data identitas pasien, diagnosis klinik dan tentang keadaan pasien.

Pada

hari operasi, bahan yang akan diperiksa, segera dikirimkan kepada Lab. PA tanpa fiksasi.

Specimen

Accessioning Dicocokkan Ukuran dan deskripsi makroskopik Diambil bagian yang representatif sesuai tujuan FS

 Melihat

dan merasakan tekstur jaringan  Dari gambaran makroskopik dapat diperkirakan, jinak atau ganas  FAM : putih bersih, berbatas tegas  FCD : putih bersih diantara lemak  KPD : putih kemerahan, keras, tidak berbatas tegas, ada nekrotik  Neoplasma tiroid : bagian putih kemerahan

Jaringan

ditempelkan di “metallic holder” dengan media embedding Bagian yang representatif mengarah ke depan

Tehnik FS • Jaringan dibekukan dengan mesin cryostat • Sebelumnya cryostat harus didinginkan sehingga mencapai suhu -200C sampai -300C • Tidak boleh terlalu dingin atau kurang dingin • Diwarnai (HE), diagnosis

 Diagnosis

Potong Beku

 Jinak  Ganas  Tunggu

blok

 Jawaban

disampaikan via telephone  Tindak lanjut

55

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

 Teknik

diagnostik yang digunakan untuk menilai sel dari berbagai bagian tubuh, untuk mengetahui penyebab atau asal penyakit  Aplikasi :  Skrining/deteksi dini penyakit/kanker asimptomatik  Deteksi tumor primer dan rekuren

 Sitologi

eksfoliatif : sel yang terlepas spontan dan bercampur dengan cairan tubuh 

Sputum, cairan pleura, urine, LCS, cairan perikardium, cairan peritoneum, discharge payudara, cairan vitreous dan humor mata; termasuk pap smear

 Sitologi

Abrasif : sel dilepaskan dengan sikatan; sikatan endoskopik mukosa GIT, respiratorius, urinarius, sikatan dari esofagus, bilasan mukosa dll  FNAB/fine needle aspiration biopsy

 Diagnostik,

Follow up  Konfirmasi histopatologik  Papanicoloau, Giemsa, Diff Quick, HE  Urine : fiksasi dengan alkohol 50 %  Cairan pleura : tidak harus semua yang dikeluarkan, dikirimkan ke lab.PA; ambil bagian yang mengandung banyak sel

Pemeriksaan terhadap sel yang didapat dengan cara aspirasi jaringan tubuh. Aspirasi dilakukan dengan menggunakan jarum halus dan sempit berukuran 23-25 G yang bisa dilakukan oleh dokter klinik atau dokter spesialis PA.  Superfisial atau deep  Deep : imajing  Tidak perlu operasi  Bila hasilnya infeksi, bisa langsung diberi obat  Bila tumor atau meragukan, baru dilanjutkan dengan histopatologi 

Spesimen Lesi palpabel • Langsung : tumor payudara, KGB, tiroid

Lesi non palpabel • Pencitraan; tumor hepar

1. Sampel/spesimen harus representatif 2. Sampel adekuat 3. Hapusan dibuat dengan benar 4. Disertai data klinis/radiologik yang relevan

Pengambilan Spesimen?

Patolog

Klinisi

Radiolog

 Kursi  Tempat

tidur

 Bantal  Kapas

desinfektan

 Lidi  Kaca

objek  Spuit dispossable 3 ml  Jarum 22 G – 23 G – 25 G  Metal pistol grip syringe holder

FNB Tanpa Aspirasi aktif

FNAB (dengan semprit)

Prosedur pengambilan  Dokter pengirim sudah mengisi formulir



 

 

permintaan dengan lengkap dan dipelajari dokter ahli patologi, status diberi nomor khusus. Teknisi menyiapkan staining jar berisi alkohol 96%, needle dan spuit, kapas desinfeksi dan gelas objek. Penjelasan prosedur pada pasien. Pakaian yang menutupi lokasi tumor disingkirkan. Pasien berbaring atau duduk (tergantung lokasi tumor). Dokter ahli patologi melakukan pemeriksaan terhadap massa tumor dan menentukan lokasi

Prosedur pengambilan  Massa tumor difiksasi dengan jari telunjuk dan ibu   

 

jari tangan kiri. Jarum ditusukkan ke massa tumor pada bagian yang padat. Gagang spuit ditarik untuk mendapatkan tekanan negatif. Jarum digerakkan keatas-bawah (dan pada beberapa sudut bila diperlukan) di dalam massa tumor. Tekanan negatif dilepaskan saat jarum masih di dalam massa tumor. Jarum suntik ditarik dari massa tumor.

Prosedur pengambilan  Jarum dipasangkan kembali, kemudian

spesimen dalam jarum dikeluarkan ke kaca objek dengan melepaskan tekanan negatif dan dibuat hapusan.  Slide diberi nomor sesuai nomor di formulir permintaan.  Hasil pemeriksaan dan pengambilan specimen dicatat di formulir pemeriksaan oleh dokter ahli patologi (misalnya ukuran tumor, jumlah, konsistensi, berisi cairan atau tidak, warna cairan dll)

Prosedur pengambilan  Slide yang diwarnai dengan

Giemsa, dibiarkan kering di udara, kemudian diwarnai, diberi entelan dan ditutup dengan deck glass, dan dilihat di bawah mikroskop.  Slide yang diwarnai dengan Hematoksilin Eosin, dimasukkan dalam staining jar berisi alkohol 96 %, kemudian diwarnai, diberi entelan, ditutup dengan deck glass

Fiksasi • Air dried/fiksasi kering –Giemsa –Diff kwik • Alkohol 96 % –Papanicoloau –HE

Pemrosesan Aspirat • Aspirat diapuskan merata pada kaca benda • Tiga slaid SEGERA dimasukkan alkohol/ etanol 95% • Tiga slaid dikeringkan di udara

Slaid Segera direndam alkohol 96%

Pewarnaan • Giemsa • Diff Kwik • Papanicoloau • HE

Atypical hyperplasia  Sel mioepitel

Carcinoma  Sel mioepitel (-)

PAP SMEAR Anatomy

Skrining

Deteksi Dini

Vaginal Speculum

Spatula Ayre  Ukung konkaf yang

sesuai dengan bentuk cervix

 Ujung konveks untuk

dinding vagina dan scraping cairan vagina

Syarat-syarat pengambilan bahan pemeriksaan 1. Bahan

hrs berasal dr portio serviks dan mukosa endoserviks 2. Pengambilan dilakukan setiap waktu diluar masa haid yaitu sesudah hari siklus haid ke tujuh spi masa premenstruasi 3. Bila ada perdarahan diluar haid dan dicurigai disebabkan oleh kanker serviks, sediaan hrs dibuat saat itu 4. Alat-alat yg digunakan hrs memenuhi 90 syarat

Cara pengambilan - Sekret diambil dg spatula ayre atau

cytobrush - Masukkan kedlm kanalis endoserviks 1-2 cm dr OUE - Putar alat melingkar 3600 - Ulaskan sekret pd kaca objek - Fiksasi dg alkohol 96% atau hair spray - Sediaan siap dikirim ke lab sitologi

Trichomonas vaginalis

 Kit

khusus  Alat sentrifus  Kit : tabung berisi cairan, cytobrush  Sampel diambil dengan cytobrush, dimasukkan dalam tabung dan dilarutkan dalam cairan; cairan di sentrifus dan endapan diambil untuk dibuat sediaan hapus dan diwarnai dengan Papanicoloau  Bisa dilakukan pada pasien yang sedang haid karena debris, eritrosit dll tidak ikut terambil dalam sediaan hapus

SITOLOGI CAIRAN  Urine, cairan ascites, cairan pleura

 Sentrifugasi (cytospin)



 

  



Trauma sedikit Permukaan sampling yang besar Tumor yang sulit diambil dengan biopsi, dapat dilakukan pengambilan sampel dengan sitologi Diagnosis cepat Tidak butuh banyak persiapan Keakuratan bertambah bila dikombinasikan dengan biopsi Biaya lebih murah

Limitasi sitopatologi • Klasifikasi tumor sulit ditentukan karena sedikitnya sampel dan tidak bisa dinilai struktur atau pola jaringan • Luas dan dalam invasi tidak bisa dinilai • Sampling inadekuat

103

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

pemeriksaan

untuk mengetahui jenis zat kimia yang terdapat dalam sel atau jaringan tubuh. Hal ini terutama diperlukan oleh spesialis PA untuk memastikan diagnosis dari pada jaringan yang diperiksa nya.

PAS (periodic acid-Schiff)

Candida in lung, PAS stain.

Glycogen in Ewing's sarcoma, PAS stain. 105

106

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

 ditujukan

untuk melihat adanya antigen atau antibodi dalam sel maupun jaringan. Pemeriksaan imunopatologi pada Lab. PA, bisa dilakukan pada jaringan yang sudah selesai diproses (blok parafin) atau pada jaringan yang masih segar.  memastikan diagnosis, prognosis dan penentuan terapi.  umumnya menggunakan metode ABC (Avidin Biotin Complex)

Metode Imunohistokimia Direct

Method

Indirect PAP

Method

Method

Alur kerja IHK Persiapan potongan H&E

Jaringan terfiksasi formalin dalam parafin

kontrol

pemotongan

Keringkan dalam 1 jam Deparafinisasi dan rehidrasi

Deparafinisasi dan rehidrasi

Warnai dengan hematoksilin

Eliminasi aktivitas peroksidase endogen

Diferensiasi

Ambilan antigen

Berikan larutan pembiru Scott

Eliminasi aktivitas biotin endogen

Warnai dengan eosin

Inkubasi dengan antibodi primer Inkubasikan selama 40 menit

Dehidrasi, pembersihan dan mounting

Inkubasikan dengan antibodi sekunder

Inkubasikan dengan streptavidin

Pembentukan sinyal

Pewarnaan silang dengan hematoksilin

110

Mounting

Proses untuk kontroi kualitas

Large B-cell lymphoma (HE)

Large B cell lymphoma : CD 20 (+) (konfirmasi diagnosis, persiapan terapi

 Fiksasi

yang baik : NBF 10%  Prosesing harus dengan alkohol bertingkat (dengan aseton, jaringan rapuh)  Suhu saat prosesing tidak boleh melebihi 600C (protein rusak)  Dipilih bagian dari blok parafin yang terbaik (dinilai dengan sediaan HE)  Penyimpanan antibodi  Tahap tahap harus diikuti dengan benar (waktu, suhu,pH etc)  Membilas : cairan khusus (PBS)  Kaca objek : khusus (poly-L-lysine)

OTOPSI KLINIK 116

copyright 2006 www.brainybetty.com

12/17/2012

pemeriksaan

yang dilakukan terhadap jenazah yang meninggal karena sakit, untuk mengetahui secara lebih pasti antara lain tentang penyebab kematian, penyakit yang diderita sebelumnya dan mekanisme terjadinya kematian.

12/17/2012

add footer here (go to view menu and choose header)

120

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF