Metode-Pelaksanaan
September 6, 2017 | Author: Togap Sinambela | Category: N/A
Short Description
Download Metode-Pelaksanaan...
Description
METODA PELAKSANAAN
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.....................................................................................2 1.RUANG LINGKUP PEKERJAAN........................................................3 INFORMASI DATA PROYEK.......................................................................................3 LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN..........................................................................4 2.METODA PELAKSANAAN...............................................................5 WORK FLOW PELAKSANAAN ...................................................................................5 PEKERJAAN PERSIAPAN........................................................................................... 8 PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN.............................................................................9 PEKERJAAN KONTRUKSI........................................................................................10 PEKERJAAN PONDASI / UNDER STRUCTURE............................................................11 PEKERJAAN UPPER STURCTURE..............................................................................14 PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTURAL...................................................................19 PEKERJAAN SANITASI.....................................................................................23 PEKERJAAN LISTRIK........................................................................................ 24 3.MANAJEMEN MUTU.....................................................................25 KEBIJAKAN DAN SASARAN....................................................................................25 ORGANISASI PROYEK........................................................................................... 25 PENGENDALIAN MUTU PROYEK...............................................................................26 KONTROL MATERIAL............................................................................................ 26 KONTROL PADA PROSES KONTRUKSI.......................................................................27 KONTROL DOKUMEN............................................................................................ 28 4.KESELAMATAN KEAMANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN..........28 PROGRAM KESELAMATAN.......................................................................................28
SISTEM MANAJEMEN BAHAYA.................................................................................30 PROGRAM KESEHATAN.........................................................................................31 PROGRAM LINGKUNGAN ......................................................................................32 5.PENUTUP...................................................................................33 PENGESAHAN..................................................................................................... 34
|
METODA PELAKSANAAN
2
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
I N F O RM A S I D A TA P R OY E K Paket pekerjaan Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa Rintisan Berstandar Internasional, lokasi Kecamatan Singkil Utama Kabupaten Aceh Singkil, merupakan kegiatan pembangunan sebuah komplek terpadu sebagai penunjang sarana dan prasarana SMU Provinsi NAD – NIAS . Luas lahan untuk pembangunan ini, sesuai dengan area yang akan dikerjakan adalah 60.819 M2 yang terdiri dari berupa Bangunan Fisik beserta fungsionalnya.. Pendanaan proyek ini adalah dengan APBA tahun anggaran 2009 dan Satuan Kerja Sarana dan Prasarana SMU Provinsi NAD - NIAS sebagai pemilik pekerjaan. Pekerjaan fisik dalam paket perkerjaan ini terdiri dari : 1. Pekerjaan Bangunan Penunjang Pekerjaan Bangunan Penunjang adalah pekerjaan penunjang fungsi bangunan. Pekerjaan ini meliputi ; a) Pembuatan Papan Nama dan Tiang Bendera b) Pembuatan Sumur + Tower Air ( Tangki air + mesin pompa ) dan jaringan distribusi. c) Pekerjaan Jaringan Lisrik 480 A d) Pembangunan Lapangan Parkir. 2. Pekerjaan Kontruksi Gedung Pekerjaan kontruksi bangunan gedung SMA Bunga Bangsa terdiri dari ; a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o)
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Gedung Kantor Ruang Kelas Belajar ( RKB ) Gedung Laboratorium Fisika Gedung Koperasi dan Kantin Gedung Laboratorium Bahasa Gedung Laboratorium Komputer Gedung Pustaka Gedung Aula Gedung Asrama Mushalla Gedung Ruang Makan Rumah Dinas Guru ( Type 56 ) Dapur Tempat Wudhuk Tempat Parkir
1 1 1 1 2
1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit Unit Unit 2 Unit Unit 2 Unit 2 Unit Unit Unit 4 Unit
Pelaksanaan proyek adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender atau 3(tiga) bulan. Faktor kesulitan yang diperkirakan dapat terjadi adalah ; a) Menyiapkan tenaga kerja yang banyak untuk keperluaan penyelesaian pekerjaan memerlukan waktu 1 – 2 minggu |
METODA PELAKSANAAN
3
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
b) Waktu masuk musim penghujan periode pelaksanaan proyek c) Memasuki lebaran Haji dalam masa pelaksanaan akan cukup menghambat kinerja dengan tradisi daerah yang sangat kental dimana dalam masa pelaksanaan akan terjadi kekosongan tenaga yang diperkirakan sampai 1~2 minggu.
L I N GK U P P E LA K S AN A A N P EK E R J AA N Pelaksanaan kegiatan proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ; PEKERJAAN PERSIAPAN a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)
Pengukuran dan Pemetaan Areal Penentuan lay-out site plan dan pembuatan jalan akses Mobilisasi dan Demobilisasi Pengadaan sarana penunjang ; air, Listrik, komunikasi Pembuatan Direksi Keet Pembuatan Kantor Lapangan Pembuatan Barak Pekerja Pembuatan Gudang Material Papan Nama Proyek Keselamatan Kerja / P3K dan Kemanan
PEKERJAAN BANGUNAN PENUNJANG a) Pembuatan Papan Nama dan Tiang Bendera b) Pembuatan Sumur + Tower Air ( Tangki air + mesin pompa ) dan jaringan distribusi. c) Pekerjaan Jaringan Lisrik 480 A d) Pekerjaan Lapangan Parkir PEKERJAAN KONTRUKSI a) b) c) d) e) f) g) h)
Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Pasangan & Plasteran Pekerjaan Lantai Keramik Pekerjaan Atap dan Plafond Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci Pekerjaan Sanitasi ( Instalasi Air Bersih dan Kotor ) Pekerjaan Instalasi Listrik (Box Panel LIstrik, Instalasi Listrik, Armatur dan Fixture serta Test Commissioning) i) Pekerjaan Pengecatan j) Pekerjaan Non Standard k) Pekerjaan Finishing PEKERJAAN AKHIR a) Testing dan Sertifikasi untuk beberpa bagian pekerjaan b) Pembongkaran Fasilitas Project dan Pembersihan Akhir c) Serah terima dan Dokumentasi proyek
|
METODA PELAKSANAAN
4
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. METODA PELAKSANAAN Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek diharapkan dengan adanya metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek yang memuaskan sesuai dengan tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.
W O RK F LO W P E LA K S AN A A N Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :
|
METODA PELAKSANAAN
5
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
|
METODA PELAKSANAAN
6
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master schedule akan diperinci kembali menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi Skejul Harian, Mingguan dan Bulanan. Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi kegiatan khusus (misalnya pek. struktur dan pekerjaan atap dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan konsultan pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan akan terkendali secara simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan utama saja. Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergi antara user dan konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingat terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap perlunya pemahaman yang cepat |
METODA PELAKSANAAN
7
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
dan pengambil keputusan bila terjadi penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun gambar bestek. Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan tidak berfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang pekerjaan. MC 0 yang menjadi tolok ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.
P E K ER J A A N P ER S I A P AN Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan proyek. Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal dibawah ini. LAND SURVEYOR (PENGUKURAN & PEMETAAN) Mengingat bahwa proyek ini merupakan rekondisi khususnya di pekerjaan pondasi yang merupakan daya dukung suatu bangunan perlu akurasi dalam pengukuran dan kecermatan dalam menentukan koordinat dan elevasi menjadi patokan dalam keberhasilan pembangunan proyek ini, bIla terjadi perbedaan antara gambar dan pelaksanaan di lapangan maka akan segera didiskusikan dengan pengawas lapangan dan user untuk diambil keputusan yang tepat. PENGADAAN
DAN MOBILISASI.
Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harus diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan dengan pemilik pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal mobilisasi sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek. Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point interest dalam pekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan dituangkan kedalam Skejul Lapangan dengan mengacu kepada Skejul Master sehingga milestone dan critical path pekerjaan sudah terencana dan bisa diminimalisir kesalahan yang akan terjadi baik dari segi biaya ataupun jadwal/waktu pelaksanaan. Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang tepat, dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas pekerjaan di atas yaitu dengan waktu 3 bulan, hal ini perlu perhatian yang serius kapan harus mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan skejul yang telah direncanakan (liha dalam sub penjelasan masing-masing pekerjaan dalam metode kerja ini) Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya karena menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
|
METODA PELAKSANAAN
8
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PROJECT SITE PLAN &FASILITAS
PENUNJANG OPERASIONAL
Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan mencakup dan tidak terbatas pada hal dibawah ini : 1. Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan kuantitas yang akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan barak pekerja dengan ukuran minimum 4 m x 40 m untuk kapasitas maksimum 60 personnel/tenaga. Sementara untuk key personnel disediakan sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga efisien dalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitar lokasi sebagai Korespodensi site dengan pusat. 2. Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet diperlukan dengan luasan minimum 4 m x 8 m ditunjang dengan sarana kursi dan meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. 3. Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untuk mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan gudang sekitar 24 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitar bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang / workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya. 4. Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan. 5. Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan 6. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan.
P E K ER J A A N P E M BE R S I H A N L A HA N Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal seperti akar pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam lagi adalah tanah jelek ( humus )./ gambut Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi daya dukung tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan |
METODA PELAKSANAAN
9
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
khusus dalam pembersihan area bangunan yaitu dengan membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15 cm. Yang menjadi kritikal poin adalah area pembuangan yang perlu dicermati karena bagaimanapun tanah jelek yang akan di keluarkan cukup banyak mencapai 1000~1500 M3. perlu lahan luas yang dapat menampung menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan ini Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan menjadi kegiatan rutinitas proyek itu sendiri Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara baik puing atau sampah sangat diperlukan dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak terganggu oleh penumpukan-penumpukan yang tidak beraturan . PEMBENTUKAN KONDISI LAHAN Pembentukan kondisi lahan / Elevasi Bangunan perlu disepakati di awal project karena pertimbangan lokasi perencanaan yang sudah ada sehingga bangunan tidak tinggi sebelah atau tidak sinkon serta tidak terjadi jalan lebih tinggi dari bangunan.
P E K ER J A A N K ON T R U K S I PEKERJAAN GALIAN Pekerjaan galian sebagian besar dilakukan dalam tapak bangunan. Pekerjaan Galian terdiri dari berbagai macam ukuran baik lebar, panjang ataupun kedalaman. Pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah pondasi batu kali dan sloop, serta dibeberapa bangunan dengan kombinasi pondasi setempat. a. Penggalian Pondasi Tapak dan Batu Gunung Penggalian pondasi tapak dan batu gunung dan rolaag bata menggunakan tenaga manusia karena setelah galian pekerjaan utama dilanjutkan secara parallel bersamaan dengan pekerjaan pondasi. URUGAN
TANAH
Pekerjaan Urugan ini pekerjaan menunggu setelah pekerjaan pondasi keseluruhan selesai dikerjakan. Urugan tanah dibagi menjadi 2 bagian yaitu : b. Urugan kembali tanah galian Yaitu pekerjaan yang menggunakan material tanah bekas galian untuk mengisi sisi pondasi yang dikerjakan secara parallel atau simultan sesuai dengan arahan dari supervisor lapangan. Prosedur dalam mengurug kembali tanah galian ke dalam pondasi harus mendapatkan persetujuan dari direksi lapangan. Sisi pondasi yang akan diurug harus sudah bebas dari kotoran puing-puing atau kayu serta bekisting yang masih menempel pada pondasi tersebut. Hal ini untuk menghindarkan
|
METODA PELAKSANAAN
10
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
keroposnya tanah urug yang menyebabkan daya dukung tanah akan menurun. c. Urugan Tanah di bawah Lantai Yaitu pekerjaan yang menggunakan material sisa tanah bila sisi-sisi pondasi telah terisi semua maka sisa tanah yang ada disebar diseluruh area dalam bangunan. Tujuan pengurugan ini adalah untuk mendapatkan titik 0 bangunan sesuai di dalam gambar bestek atau arahan dari direksi lapangan. Bila tanah yang ada tidak mencukupi maka perlu didatangkan tanah baru atas persetujuan pemilik dan rekomendasi dari direksi lapangan. PEMADATAN Pemadatan adalah proses yang bersamaan dengan proses timbunan pemadatan yang digunakan dalam proyek ini menggunakan Tamping Ramer dimana fungsi mesin ini untuk memadatkan tanah . Pola pelaksanaan mengacu kepada standar teknik di Indonesi yaitu pemadatan dilakukan secara berlapis dimana setiap lapis mempunyai ketinggian 25 cm dan selama dalam pemadatan tanah perlu disiram dengan air supaya pori-pori tanah terisi dan monolit secara struktur tanah atau mencapai kepadatan titik jenuh air. Secara visual kepadatan tanah bisa diperhatikan bila air sudah tidak bisa meresap lagi dan tanah tidak lengket di mesin pemadat maka tanah tersebut sudah padat. Bila direksi lapangan masih ragu akan kwalitas maka perlu pengetesan pihak ke-3 atau labratorium denga metode sand cone tes. Yang hal ini sudah mejadi kewajiban pelaksana proyek dalam menajamin mutu yang dikerjakan. Perlu diperhatikan pemakaian alat dalam pemadatan Tamping Ramer hanya digunakan dalam pemadatan skala kecil seperti disela-sela Pondasi dan lusan yang tidak lebih dari 1000 M3. Kemampuan alat dalam memadatkan tanah sangat tergantung dari kemampuan dalam urugan yang menggunakan tenaga manusia. Kemampuan alat pemadat (tamping ramer) sehari mencapai 30 M3 dan digunakan hanya pemadatan dalam bangunan saja.
P E K ER J A A N PONDASI / U N D ER S T R U C T UR E Pada Pembangunan Proyek ini Pekerjaan Pondasi atau Under Structure dibagi menjadi tiga bagian besar : a. Pondasi Tapak Beton Bertulang b. Pondasi Type Batu Gunung c. Sloof Dalam mengerjakan pondasi ini system pelaksanaan/urutan pekerjaan sama dimana urutan pekerjaan terdiri dari 1. Pasir Urug / Batu Kosong / Beton Cor Lantai Kerja Pasir urug / Batu Kosong / Beton Cor Lantai Kerja berfungsi sebagai penahan supaya beton tidak langsung menyentuh tanah yang dalam pelaksanaan seringkali saat fabrikasi besi beton bersinggungan dengan tanah sehingga karakteristik besi beton dan monolitnya antara beton dan besi bisa
|
METODA PELAKSANAAN
11
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
terganggu, fungsi pasir urug dan batu kososng bisa digantikan oleh beberapa material lainnya seperti Lean Concrete, Plastik Sheet. Didalam Bestek disebutkan bahwa ketebalam rata-rata antara batu kosong / pasir urug 20 cm atau atas arahan direksi lapangan.
2. Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi dalam pekerjaan ini menjadi pekerjaan utama dimana pondasi dibagi menjadi a) Pondasi Tapak Pondasi yang berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban dari kolom yang akan diteruskan ke tapak pondasi tiang yang selanjutnya oleh tapak disebarkan ke seluruh tanah. Pondasi ini dipakai dalam proyek ini adalah hanya pada bangunan gedung Aula dimana tulangan tapak diameter besi 14 – 15 dan concrete nya sesuai dengan bestek K-175. Kritikal poin dalam pelaksanaan perlu ketelitian dalam pengawasan karena pekerjaan ini menentukan keberhasilan sebuah konstruksi bangunan dimana seluruh gaya-gaya berpusat di titik poer ini bila dikerjakan asal dan tidak ada perhitungan maka tidak menutup kemungkinan konstruksi bangunan akan menjadi lemah atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lebih fatal lagi adalah gagalnya sebuah konstruksi akibat kelalaian dalam pelaksanaan. Perlunya pemahaman para pelaksana proyek dalam struktur diperlukan sekali, koordinasi dengan konsultan perencana untuk mencari solusi teknis yang baik mengingat dari segi waktu dan cost, sehingga efektifitas konstruksi tercapai. Dalam pelaksanaan pondasi ini terdiri dari : • Formwork/Bekisting •
Beton K-175 (Sesuai dengan acuan Pelaksanaan dok tender )
Formwork/bekisting menggunakan papan dan kayu 5/5 berasal dari jenis kayu klas III, bekisting yang dipasang harus kuat dan kokoh tidak boleh goyang atau lepas. Untuk pelaksanaan beton menggunakan pengaduk beton Batch Mixer atau Portable Continius Mixer dikarenakan mutu K-175 adalah beton mutu sedang yang bisa dihasilkan oleh alat yang berkapasitas standard. Campuran beton dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam pelaksanaan dan pengujian beton sesuai bestek dimana setiap benda uji harus ditulis tanggal dan posisi pekerjaan
|
METODA PELAKSANAAN
12
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
b) Pondasi Batu Gunung Pondasi batu gunung adalah pondasi yang berfungsi menerima beban merata dan menyebarkannya ke dalam tanah. Didalam pelaksanaan proyek ini beban merata yang diterima oleh pondasi batu gunung berasal dari beban-beban dinding ataupun lantai. Pondasi batu gunung tidak diperuntukan menerima beban terpusat dari struktur karena pondasi ini tidak bisa menerima gaya lateral. Pondasi Batu Gunung berasal dari batu gunung local yang dikombinasi dengan adukan pasir semen dengan komposisi 1 : 4. Bentuk penampang melintang dari pondasi ini berbentuk trapezium, dengan ukuran yang varian baik lebar bawah ataupun lebar atas serta ketinggian disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Bagian atas diratakan dengan adukan semen yang berfungsi leveling untuk pemasangan sloof di atasnya. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan batu gunung adalah : 1. Sisi-sisi batu tajam tidak bulat, pertemuan antara batu dengan batu harus diisi dengan spesi. 2. Pemasangan Stek pengikat Batu kali dengan Sloof yang dipasang setiap jarak 1 m memakai besi beton Ф 10 mm atau Ф 12 mm dengan panjang 40 D. (lihat gambar)
c) Sloof Sloof beton bertulang adalah struktur yang berfungsi sebagi penyebar/pembagi beban merata yang diteruskan ke pondasi. Selain berfungsi sebagai penyebar/pembagi beban di atasnya juga sebagai pengaku antara kolom dengan kolom atau sebagai rigid frame. Sloof biasanya berpenampang segi empat dan berada diantara permukaan tanah tergantung dari perencana menempatkan sloof sebagai rigid frame atau flexible frame. Di dalam pelaksanaan pekerjaan sloof untuk memudahkan di pelaksanaan di lapangan pekerjaan dilaksanakan setelah sebagian tanah urug dikerjakan dan simultan dengan pekerjaan pondasi. Pelaksanaan Pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah 60% dari pekerjaan Pondasi baik plat atau pun batu gunung selesai. (Analisa teknis waktu bisa dilihat dalam table uraian analisa teknis dokumen penawaran ini) Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat pekerjaan sloof yaitu : |
METODA PELAKSANAAN
13
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pertemuan antara kolom dan sloof perlu diperhatikan join dan penulangannya sesuai dengan gambar atau atas arahan direksi lapangan. 2. Stek kolom praktis perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan perlunya pemahaman terhadap pelaksanaan sehingga stek kolom praktis pada posisi yang tepat.
U P P ER S T U R C T UR E
P E KE R J A A N
Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang terdiri dari kesatuan utuh rangka bangunan. Rangka bangunan atau sering disebut frame terdiri dari kolom , balok dan plat daak. mekanisme kerja Frame / Rangka Struktur adalah Beban yang langsung memikul beban-beban di atasnya (beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke balok menjadi beban merata. Bila Balok Anak yang menerima beban maka beban ini akan diteruskan ke balok induk menjadi beban terpusat, sehingga balok utama memikul beban merata dan beban terpusat yang selanjutnya diteruskan ke Kolom menjadi beban axial. Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia diperhitungkan adalah beban gempa. Dalam proyek ini rangka bangunan yang dikerjakan memakai beton bertulang dimana beton yang digunakan memakai beton dengan mutu K-175 dan besi beton/reinforce bar memakai besi polos (U-24). Dalam pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari bangunan bawah menuju bangunan atas. Pekerjaan dilaksanakan tahap per tahap sampai mencapai yang diinginkan. Pekerjaan ini dibagi dua bagian : a. Struktur Utama b. Struktur Penunjang a. Struktur Utama Pembangunan Gedung SMA Bunga Bangsa ini terdiri dari 20 bangunan yang terdiri dari 15 jenis peruntukanbangunan, pekerjaan harus diawasi dengan |
METODA PELAKSANAAN
14
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
seksama dan diawasi oleh supervisor professional yang memahami pelaksanaan dan memiliki kecakapan didalam pelaksanaan didampingi oleh surveyor untuk memastikan kelurusan baik vertical atau horizontal, dan memastikan lokasi bangunan.. Yang termasuk dalam struktur utama dalam proyek ini : 1. Kolom Utama Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat diperlukan sekali ketelitian dan presisinya. Bekisting kolom memakai Multiplek 9 mm supaya dihasilkan presisi dan kehalusan permukaan kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos baik dari segi struktur dan arsitektur kolom akan tercapai maksud dan tujuannya. Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses fabrikasi mulai dari bekisting pembesian dan pengecoran balok. Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan pemasangan bekisting perlu dilaksanakan dari dua arah, untuk menghindarkan terjadinya puntiran. Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan atau sambungan oleh para pelaksana lapangan tidak kurang dari 1 m. Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok atau bisa juga di bengkokan ke arah plat lantai. Besi tidak boleh menempel pada bekisting atau selimut beton minimal 5 cm. Pengecoran kolom memakai ready mix / atau persetujuan khusus bila digunakan cor manual mengingat kondisi daerah setempat, dengan mutu beton K-175, campuran beton 1Pc : 2Ps : 3Kr. K-175 mempunyai arti bahwa beton tersebut mampu menahan beban
σbk
175 kg/ cm2 setelah berumur 28 hari. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bila memakai system manual perlu diperhatikan job mix secara kasat mata memang semen diperbanyak, tetapi selain semen sebagai pembentukan kualitas beton juga campuran air perlu diperhatikan, karena volume air yang berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko menurunkan kuat tekan beton, bleeding, shrinkage. Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah pemberhentian / stop cor, stop cor dilaksanakan di ¾ tinggi kolom atau dalam pelaksanaan proyek ini di ketinggian 2.5 meter dari lantai beton. Hal ini menjaga instabilitas dalam pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian ¾ h ini adalah 0. Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau bahan lainnya/adimix yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan. Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan berikutnya dan bila terjadi beton keropos segera ditutup dengan plaster 1:2 dengan sebelumnya diberi perekat semen atau atas arahan dari direksi lapangan. 2. Balok Utama / Ring Balok / Plat Daak
|
METODA PELAKSANAAN
15
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Balok Utama Struktur atau selanjutnya disebut Balok terdiri dari berbagai macam ukuran. Top of Beam atau sisi atas balok mengikuti ketinggian plat daak. Didalam pelaksanan seorang pelaksana harus cakap dan memahami system penulangan karena mempunyai tulangan tumpuan dan tulangan lapangan. Tulangan tumpuan mempunyai ciri-ciri : i. Terletak di ¼ bentang buhul ii. Tulangan bagian atas biasanya lebih banyak iii. Begel / Besi sengkang semakin rapat Tulangan lapangan mempunyai ciri-ciri : - Terletak di ½ bentang bagian tengah - Tulangan bagian bawah biasanya lebih banyak - Begel / Besi sengkang lebih lebar dibandingkan dengan tul tumpuan • Perancah Dalam pekerjaan balok dan plat daak perlu perancah atau tiang sokong untuk mendapatkan elevasi yang sesuai. Tiang perancah yang digunakan adalah kayu dolken dengan Ф 8 cm atau kayu 5/5 dan mempunyai kelurusan yang cukup, sehingga tidak menyulitkan dalam pelaksanaan saja. Tiang perancah dipasangan pada jarak setiap 40 cm2 rapi tersusun. Setiap tiang perancah dengan tiang perancah lainya diperkuat dengan cross section yang disusun sedimikian rupa, sehingga akses jalan masih bisa dilaksanakan, hal ini perlu dikonsultasikan dengan direksi lapangan. • Formwork atau Bekisting Bekisting plat dan Balok diusahakan terbuat dari Playwood 9 mm dan didalam pelaksanan bisa dipakai untuk pembuatan plat lantai berikutnya, maksimal pemakaian adalah 3 x pemakaian, sehingga bila sudah melebihi 3 x perlu persetujuan dari direksi. Saat pembuatan Plat Bekisting yang perlu diperhatikan adalah elevasi bagian bawah plat dan balok. dan lubang jendela di balok perlu dibuatkan atas arahan dreksi supaya memudahkan saat pembersihan untuk pelaksanaan pengecoran. Selain itu perlu diperhatikan dan didiskusikan dengan direksi lapangan titiktitik dimana akan dipasang conduit / Sparing baik elektrikal ataupun plumbing, sehingga tidak terjadi pembobokan setelah dicor karena akan mengganggu stabilitas daya dukung beton. • Pembesian Dalam pelaksanaan pembesian yang perlu diperhatikan karena akan sangat banyaknya ukuran dan jenis besi, maka jara-jarak menjadi titik acuan. Pembesian balok bagian bawah tidak boleh menyentuh bekisting dimana selimut beton minimal 5 cm perlu beton decking. Besi yang digunakan adalah besi polos U-24, Setiap pengiriman perlu dilampirkan mill certificate sebagai control pertama bahwa material yang terkirim sesuai dengan bestek.
|
METODA PELAKSANAAN
16
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bila diragukan terhadap mill certificate bisa dibuktikan dengan test besi di laboratorium sesuai dengan peraturan teknis yang berlaku dimana setiap 10.000 kg di buat 1 sampling test.
• Pengecoran Pengecoran menggunakan mixer concrete K-175 dan dibantu dengan alat bantu untuk menjangkau area yang jauh seperti kereta sorong / angklung. • Kontrol Curring Beton atau penyiraman beton perlu dilakukan selama 7 hari berturutturut pagi dan sore untuk menjaga kelembaban beton supaya tidk ekstrim dalam penyusutan yang menyebabkan retak rambut ataupun kebocorankebocoran lainnya khusus untuk plat dak atap perlu dilakukan perendaman untuk mengantisipasi kebocoran beton. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan dikonsultasikan dengan direksi lapangan untuk mendapatkan arahan yang efektif dan efisien. Pembongkaran bekisting dilakukan bertahap setelah 2 hari bekistingbekisting vertical bisa di copot, setelah 7 hari perancah sebagian bisa dibuka kecuali perancah yang menahan beban langsung / di atas balok, setelah 14 hari dimana kekuatan beton telah mencapai 75% perancah bisa dibuka kecuali area di bawah balok utama / memikul beban utama. Umur 21 hari baru keseluruhan bisa di buka.
3. Struktur / Rangka Atap + Penutup Struktur Rangka Atap menggunakan Struktur Baja Ringan dengan penutup atap metal gelombang type daun yang mempunyai ketahanan dan fleksibilitas cukup tinggi hususnya di daerah yang mempunyai intensitas gempa seperti Indonesia dan beban yang sangat ringan dibandingkan dengan struktur baja biasanya. Pelaksanaan dalam proyek ini kontraktor mengajukan produk yang akan digunakan sesuai dengan data teknis yang ada dalam bestek. Setelah mendapat persetujuan dari direksi lapangan segera dibuatkan shop drawing dan perhitungan teknis. Pelaksanaan akan difabrikasi di site dan dirakit oleh tenaga ahli sesuai dengan ukuran dan standarisasi dari pabrik. Kontrol pelaksanaan dari metode pemotongan untuk mencegah karat yang terjadi bila digunakan mesin potong, maka pemotongan manual dengan gunting sangat diajurkan dalam pelaksanaan ini. Lainnya yang perlu diperhatikan adalah screw atau sambungan buhul harus sesuai jumlahnya dengan yang ditunjukan dalam shop drawing / perhitungan teknis. Leveling pemasangan gordeng perlu di cek supaya pemasangan atap tidak bergelombang
|
METODA PELAKSANAAN
17
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemasangan penutup atap perlu diperhatikan adalah screw yang digunakan harus mempunyai seal yang kenyal. Bila ada screw yang tidak ada seal/karet segera diganti karena hal ini akan menyebabkan kebocoran di atap. Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Struktur Utama dimulai setelah pondasi mencapai 70%
b. Struktur Penunjang Didalam pembangunan SMA Bunga Bangsa bagian dari struktur penunjang : 1. Kolom Praktis 2. Balok Latai 3. Canopy 1. Kolom Praktis dan Kolom Tombak Layar Pekerjaan Kolom dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata. Kolom praktis dipasang setiap bidang bata mencapai 12 M2 dan disetiap pertemuan antara dinding dengan dinding. Kolom praktis selain membantu dinding dari bahaya lateral juga berfungsi mencegah retak suatu dinding berkepanjangan bila terjadi gempa. Pelaksanaannya memakai site mix concrete dengan campuran 1 : 2 : 3 Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan kolom praktis adalah tulangan dan selimut beton. Petunjuk dan arahan dari direksi sangat diperlukan. 2. Balok Latai / Balok Tombak Layar Balok Latai berfungsi menjaga beban vertical di atasnya bila terdapat lubang di dalam pekerjaan dinding. Balok latai biasanya di pasang di atas kusen baik pintu atau jendela. Balok latai metode pelaksanaannya sama dengan kolom praktis 3. Canopy Canopy adalah plat beton yang menjorok keluar. Perlunya pemahaman supervisor dalam metode pelaksanaan karena ketinggiannya yang beragam perlu diperhatikan saat pembuatan bekisting yang efektif. Sistem penulangan dan bekisting di dalam pelaksanaan perlu dibuatkan shop drawing dan atas persetujuan dari direksi lapangan pekerjaan baru bisa dilaksanakan. Pelaksanaan dan pengecoran sama dengan pengecoran dari plat lantai Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Struktur Penunjang mengikuti pekerjaan pemasangan dinding bata dan tenaga yang digunakan di lapangan adalah tukang batu yang berpengalaman.
|
METODA PELAKSANAAN
18
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
FINISHING A RS I T E K T U RA L
P E KE R J A A N
Pekerjaan Finishing Arsitektural adalah pekerjaan – pekerjaan yang berkaitan dengan kelengkapanan bangunan juga segi estetika yang perlu diperhatikan. Pekerjaan finishing arsitektural dikerjakan setelah pekerjaan struktur selesai. Yang termasuk pekerjaan arsitektural : • Pekerjaan Pasangan Dinding & Plasteran •
Pekerjaan Keramik
•
Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela + Penggantung
•
Pekerjaan Plafond
•
Pekerjaan Pengecatan
•
Pekerjaan Non Standard
1. Pekerjaan Pasangan Dinding & Plasteran Pasangan dinding adalah gabungan dua pekerjaan yaitu pasangan bata dan plasteran, pasangan dinding sebagai cover bangunan menjadi pekerjaan yang esensial. Presisi dan kelurusan dari pemasangan dinding sangat diperlukan, karena akan ada keterkaitan dengan pekerjaan kusen/jendela, keramik dan plafond.
Pasangan Bata
Dalam proyek ini pasangan bata yang digunakan adalah pasangan ½ batu dengan adukan 1 pc : 2 ps untuk daerah KM/WC, yang tertanam dalam tanah dan + 30 cm dari permukaan tanah. Pasangan bata posisi ruangan atau bidang lainnya 1 pc : 4 pc. Penetapan campuran 1 : 2 atau 1 : 4 bisa dengan cara perbandingan volume atau atas arahan dari direksi lapangan.
Kontrol : Pemasangan bata untuk mendapatkan kelurusan horizontal diperlukan benang sebagai acuannya dan tidak boleh melebihi dari 10 bata posisi benang acuan harus dipindah dan seterusnya. Pemasangan bata dari bawah ke atas. Sambungan bata bila tidak selesai dalam satu hari tidak boleh tegak lurus tetapi membentuk sudut kemiringan 45°. Pekerjaan Plasteran
Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari pekerjaan bata. Ketebalan dalam plasteran perlu diperhatikan, terkadang ada beberapa area bata yang cekung sehingga pemasangan menjadi tebal. Ketebalan rata-rata 1,5 cm ~ 3 cm dengan adukan 1 pc : 2 ps untuk plasteran area KM/WC , 1pc : 3ps untuk plasteran kolom, dan 1 pc : 4 ps untuk area lainnya
|
METODA PELAKSANAAN
19
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sistem pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalaan untuk mendapatkan kelurusan bidang yang akan diplaster. Sebelum diaplikasikan bata terlebih dahulu disiran oleh air untuk mendapatkan kelembaban bata sehingga plasteran akan menyatu baik dengan bata. Kontrol : Bila ditemukan ketebalan yang melebihi dari 3 cm pemasangan diperlukan kawat ayam / kawat locket atau atas persetujuan dari konsultan pengawas. Sebelum ditutup dengan plasteran pastikan pipa-pipa conduit atau pipa-pipa lainnya telah terpasang, hal ini untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang sehingga hasil plasteran tidak memuaskan. Tenaga yang plaster perlu yang mempunyai pengalaman dan teknis yang baik supaya menghindari dinding bergelombang dan retak rambut. 2. Pekerjaan Non Standard Pekerjaan non standard adalah pekerjaan arsitektural dimana kontraktor akan mengajukan shop drawing dan teknis pelaksanaannya setelah model dan bentuknya disetujui oleh direksi lapangan. Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Plateran Dinding ini dimulai setelah struktur Utama mencapai 75% pekerjaan simultan ke lantai berikutnya. Yang termasuk dalam lingkup ini : - Relief kolom - Ornamen exterior Alat Penunjang
Untuk pemasangan plasteran bagian luar diperlukan scaffolding yang terpasang mengeliling bangunan. hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan, scaffolding yang dipakai dalam proyek ini memakai scaffolding kayu. Pemasangan scaffolding / perancah perlu diperhatikan jangan sampai menggangu pekerjaan.
Pekerjaan Keramik 3. Pemasangan keramik : a. Area teras 40x40 unpolish dipasang untuk area teras b. Area Dalam Bangunan / Ruangan 40x40 polish c. Area Lantai KM/WC 20x20 unpolish d. Area Dinding KM/WC atau Dinding Wastafel 20x25 polish e. Area trap entrance tangga 30 x 30 unpolish Perlu diperhatikan dalam pemasangan keramik lantai 1 sebelum diaplikasi ada lapisan beton rabat dengan campuran 1 : 2 : 3 dengan ketebalan 5 cm dan pasir urug dengan ketebalan 20 cm dimana beton rabat berfungsi sebagai leveling pemasangan keramik.
|
METODA PELAKSANAAN
20
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sebelum pelaksanaan kontraktor harus mengajukan skem warna atau berdasarkan merk yang akan digunakan. Skem warna, merek dagang, type diusahakan yang ada di pasaran supaya mudah dalam maintenance dikemudian hari. Yang dilaksanakan dalam proyek ini kontraktor mengambil sceme warna yang telah diarahkan dalam bestek. Sceme warna keramik yang ada dalam bestek adalah cream light.atau putih atas persetujuan direksi. Keramik yang dipakai adalah keramik dengan kwalitas KW I dimana presisi siku tidak melebihi 1 mm, permukaan dengan bahan porselein yang dibakar pada suhu 2000°. Bidang keramik tidak boleh cekung atau cembung, sebelum kontraktor membuat PO harus mendapatkan persetujuan pihak direksi lapangan Sebelum pelaksanaan kontraktor mengajukan gambar kerja atau shop drawing dengan keadaan atau kondisi ruangan yang sebenarnya, hal ini dilakukan untuk menentukan dan menyamakan persepsi starting point (kepala-an) keramik. Kemudian dengan ditarik benang ditentukan posisi siku keramik terhadap siku bangunan. Potongan keramik diusahakan bila terjadi ¾ bagian keramik, hal ini lebih mengutamakan estetika. Pemasangan keramik di area KM/WC perlu diperhatikan titik sanitasi tidak ada perubuhan, karena akan menimbulkan bongkar pasang kalau pemasangan sanitasi instalasi belum selesai. Pemasangan tangga perlu dikonsultasikan kembali dengan pihak direksi lapangan karena dengan ukuran 40x40 sangat riskan banyak sekali potongan yang nantinya mengurangi nilai estetika. Nat keramik atau sambungan diisi oleh pasta semen grout khusus keramik. Keramik yang dipasang tidak boleh kopong / kosong bila terjadi hal itu kontraktor akan mengisi dengan pasta semen dengan cara dipukul-pukul pasta cair mengisi pori-pori keramik yang kosong atau konsultasi dengan pihak direksi lapangan untuk dicarikan solusi terbaik.
4. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela dan Penggantung Didalam proyek ini terdiri dari material kayu dan alumunium : a. Kusen Kayu / Alumunium b. Pintu Kayu c. Jendela kayu/alumunium + kaca 5 mm Dalam pemasangan kusen dan pintu perlu dijaga adalah posisi tegak lurus dengan dinding bata. Presisi atau kesikuan pemasangan kusen diperlukan seorang ahli / tukang yang memahami pekerjaan tersebut, karena bila tidak siku atau presisi sering terjadi kemacetan dalam pemasangan pintu.
|
METODA PELAKSANAAN
21
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemasangan alat penggantung perlu dicross cek poin atau item ruangan harus sesuai peruntukannya. Kayu yang digunakan harus kayu kering sehingga tidak terjadi penyusutan ataupum memuntir akibat kayu belum kering. Kayu Kusen digunakan Kayu Klas I dan Kayu untuk Pintu digunakan kayu Klass II. Bila di lokasi tidak terdapat apa yang diharapkan dan mengingat waktu sangat terbatas perlu persetujuan dari direksi lapangan ataupun user dalam hal ini adalah kwalitas kayu yang akan dikerjakan. 5. Pekerjaan Pemasangan Plafond Pekerjaan Plafond biasanya terdiri dari 2 bagian yaitu : a. Rangka b. Pemasangan plafond gypsum + finishing Didalam pekerjaan plafond seluruh instalasi elektrikal telah terpasang. Langkah pekerjaan adalah penyusunan rangka metal furing sebagai struktur plafond harus kuat dan leveling rata. tidak bergelombang. Kontrol sebelum papan gypsum dipasang Supervisor akan mengecek level dan ketinggian dan semua intalasi telah terpasang dengan baik baru akan ditutup papan gypsum yang selanjutnya akan difinish setiap sambungan memakai compound . List plafond akan menyesuaikan kondisi lapangan atas persetujuan direksi lapangan. Plafond dikerjakan oleh spesialis manpower karena tidak semua pekerja memahami system dalam pekerjaan plafond. Semua produk baik rangka ataupun gypsum akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Plafond dimulai setelah pemasangan dinding + Plasteran selesai 75% dan pekerjaan instalasi listrik selesai 100%.
6. Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Pengecatan terdiri dari 2 bagian yaitu : a. Cat emulsion dengan water base b. Cat minyak Kontraktor sebelum melaksanakan pengecatan perlu persetujuan skem warna dan sebelum aplikasi harus dilihat terlebih dahulu kelembaban plasteran apakah sudah mencapai titik minimum untuk pengecatan. Sebelum diaplikasikan pengecatan warna tembok yang sudah kering di cat memakai cat dasar warna putih 1 lapis, setelah itu cat warna 2 lapis. Aplikasi
|
METODA PELAKSANAAN
22
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
pengecatan memakai rol cat dan disetiap pertemuan dinding dengan lantai dan dinding dengan plafond diaplikasikan memakai kwas. Pengecatan cat minyak diaplikasikan kepada bahan kayu lainnya (lisplank). Pengecatan menggunakan cat minyak sebelum diaplikasikan dasar atau bahan yang akan dicat perlu dibersihkan dan dihaluskan memakai dempul dan digosok dengan amplas kayu sehingga didapat permukaan kayu yang halus. Aplikasi pengecatan cat minyak perlu persetujuan dari direksi lapangan mengingat estetika akan menurun bila cat yang diaplikasikan tidak disetujui atau dikerjakan dua kali.
PEKERJAAN SANITASI Pekerjaan sanitasi adalah menentukan fungsi sebuah bangunan. Pekerjaan Sanitasi terbagi menjadi : 1. Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan 2. Instalasi air kotor dan air bersih luar bangunan 3. Pemasangan sanitairi fixture Pipa yang digunakan adalah berbahan PVC dengan kekenyalan yang di tentukan PVC AW. Sebelum pelaksanaan kontraktor akan terlebih dahulu mengajukan brand / merk yang akan digunakan dalam proyek ini, serta shop drawing isometric dari system pemipaan. I.
Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan terdiri dari : a. Pipa ¾”,½” untuk air bersih b. Pipa 3” untuk air buangan c. Pipa 4” untuk air berat.
Pipa-pipa ini disambung dengan asesories yang sejenis dan dilem dengan baik. Semua pembuangan air kotor dan air berat menggunakan system gravitasi maka perlu diperhatikan baik kemiringan dan arah buangan. semakin jauh air tersebut mengalir maka akan semakin banyak endapan dalam air buangan tersebut. Sistem air bersih memang menggunakan tekanan elevasi pemasangan pipa air bersih minimal 1 m di atas lantai. Sistem air bersih dan air kotor semua diarahkan ke dalam shaft pembuang sebagai akses dalam bangunan dan memudahkan pengontrolan serta maintenance. II.
Instalasi air kotor dan air bersih diluar bangunan terdiri dari : a. Pipa ¾”, 1” untuk air bersih b. Pipa 3” untuk air buangan c. Pipa 4” untuk air berat. |
METODA PELAKSANAAN
23
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
d. Septic tank + Resapan Pemasangan instalasi di luar khususnya air bersih adalah konenting untuk sumber yang akan masuk ke dalam bangunan. Pemasangan air kotor adalah konekting dari dalam bangunan yang akan dibuang ke pembuangan ahir berupa spertick tank atau resapan. Dalam penyambungan pipa-pipa dan kemiringan perlu diperhatikan, jangan sampai ada bagian pipa yang tidak tertanam karena kedalaman septic tank tidak tercapai. Sebelum eksekusi perlu pengukuran kedalaman septic Tank sehingga dicapai optimal kemiringan dari pipa pembuang tersebut. III. Sanitary fixture Sanitari fixture adalah pemasangan peralatan KM/WC seperti pembuatan bak mandi pemasangan kran air dinding, meja wastafel dan Closet duduk. Pemasangan mengikuti standar dari pabrikasi. Sebelum PO kontraktor mengajukan spesifikasi dan produk yang akan digunakan kepada direksi lapangan. Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga yang terampil dan pernah mengerjakannya serta diawasi oleh supervisor dalam presisi pemasangan dan konekting dengan saluran saluran yang ada, sehingga tercapai optimal dari peralatan sanitari tersebut.
PEKERJAAN LISTRIK Perlunya koordinasi dengan direksi dan pihak owner sangat diperlukan. Jangan sampai akhirnya listrik tidak bisa mensupport peralatan yang digunakan sehingga fatal dalam fungsi. Dalam pelaksanaan pebangunan ini Pekerjaan Jaringan Listrik pemasukan arus PLN sebesar 105000 VA tau 480 A menjadi bagian skup dalam pekerjaan ini. Koordinasi dengan pihak terkait diperlukan menyangkut system dan mekanisme yang berlaku antar instansi baik PLN sebagai distribusi listrik ataupun Pemda sebagai pemakai. Shop drawing / wiring diagram dan titik instalasi khusus bila diperlukan harus mendapat persetujuan oleh owner dan direksi maka kontraktor baru bisa mengerjakannya. I. Pekerjaan Instalasi kabel Pekerjaan kabel instalasi yang sebagian di pasang di atas plafond dalam pemasangan instalasi kabel ini perlu diperhatikan sambungan dan kekuatan sambungan serta teknik pelaksanaan telah mengacu kepada PUIL. Sistem pemipaan di atas plafond di klem dengan rapi atau atas arahan dari direksi lapangan, sementara kabel yang tertanam dalam dinding menggunakan pipa conduit PVC untuk memudahkan dalam maintenance.
|
METODA PELAKSANAAN
24
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
II. Pemasangan Armature Pemasangan armature lampu disesuaikan dengan kondisi ruangan. Lampulampu terpasang harus kuat dan rapi menenpel dengan gypsum. Ketinggian stop kontak dan sklar disesuaikan dengan bestek atau arahan dari direksi lapangan. Persetujuan type panel disetiap bangunan sangat diperlukan karena setiap bangunan akan berbeda kebutuhan dayanya.
3. MANAJEMEN MUTU Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar PT. KESAYANGAN PRAKARSA dalam melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri merupakan aplikasi dari manajemen perusahaan yang sudah di sertifikasi dengan ISO 1900. Aplikasinya mengacu pada standar instruksi kerja yang sudah disetujui oleh management
K EB I J A K A N D AN S AS A RA N DALAM
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BUNGA BANGSA RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL, KABUPATEN ACEH SINGKIL DISUSUN MANAJEMEN MUTU GUNA MEMENUHI TARGET DAN TEPAT WAKTU AKAN MELAKUKAN DAN MENERAPKAN YAITU KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU .
PELAKSANAAN
1
Kebijakan Mutu, bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner ) dengan menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.
2
Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu produksi sesuai spesifikasi teknis.
O R GAN I S A S I P R OY E K Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan yang bertanggungjawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek / Kepala Satuan Kerja atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam struktur organisasi, dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang dilaksanakan sesuai dengan tugas serta tanggung jawabnya. Pemilihan key personil proyek mengacu pada prosedur baku untuk memastikan kompetensi di bidang masing masing. Field Manager, sebagai penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang dilaksanakan, Memimpin dan mengendalikan proyek agar efisien dan efektif mencapai hasil yang optimal. Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan pengendalian mutu proyek. Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur sebagai penanggung jawab langsung dalam pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan struktur bangunan pekerjaan. Mengendalikan dan menganalisa masalah masalah teknis kebutuhan proyek, baik material, tenaga kerja, peralatan
|
METODA PELAKSANAAN
25
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
serta biaya yang dibutuhkan. Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master schedule, dan Metode Kerja Pelaksanaan. Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/ estimate anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan lapangan, memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang menyangkut pekerjaan di proyek serta mengaplikasi analisa semua pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akan membantu dalam menyiapkan Rencana Mutu Kontrak . Surveyor, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun pekerjaan yang sudah dikerjakan. Pengawas / Supervisor, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan mengontrol terhadap penggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat berjalan dengan baik Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi , membuat laporan keuangan serta, serta mengatur dan melakukan pembayaran.
P EN GE N D A LI A N M U T U P R OY E K Seluruh Key personil yang terlibat di poek adalah Gugus tugas pengendalian mutu, sehingga secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan perusahaan menjadi tanggung jawabnya. Proyek star up meting sudah harus dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum dimulainya proyek. Hal yang dibahas adalah : • • • •
Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek. Pembahasan detail scope kontrak Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement Prosedur Kendali Mutu di Lapangan
Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK, yang mencakup : • • • • • • •
Contract master and detailed scheduled procurement and construction schedule. Material control List. Project Cost estimate and cash flow. Spesifikasi Teknis Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi Satgas kerja awal yang harus segera berjalan
K ON T RO L M A TE R I A L |
METODA PELAKSANAAN
26
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
INSPEKSI PENERIMAAN
DI
LAPANGAN
Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan oleh Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku agar bisa menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan persyaratan dari perintah pembelian (PO) untuk pointpoint berikut : •
- Identifikasi dengan catatan pengiriman
•
- Kondisi Packing
•
- Tampilan
•
- Kuantitas
Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan. Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan tersebut dan melaporkannya ke Enjinir lapangan serta mengambil langkah langkah lanjutan seperlunya. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN DAN MATERIAL DI LAPANGAN Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai dengan spesifikasi dan/ atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya kerusakan .Tempat penyimpanan harus diklasifikasikan menjadi gudang dan tempat terbuka berdasarkan kategori, tipe dan ukuran.Peralatan dan material yang diterima harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik secara periodik, stocktaking, dll. PENGELUARAN PERALATAN
DAN
MATERIAL
Pengeluaran peralatan dan material haruslah dilaksanakan berdasarkan permintaan tertulis yang telah disetujui oleh pengawas yang berwewenang. Pengeluaran peralatan dan material harus disaksikan oleh Warehouseman.
K ON T RO L P A D A P R OS E S K O NT R U K S I Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan untuk menjaga mutu dan kualitas proyek. PROSEDUR KERJA
Detil prosedur kerja untuk setiap kategori pekerjaan utama dan/ atau item pekerjaan harus mengacu pada standar baku perusahaan. Prosedur standard yang digunakan adalah sesuai dengan standar ISO PT KESAYANGAN PRAKARSA TES
DAN
INSPEKSI
Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan proyek. Dimana tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan dilakukan. Pengujian metoda langsung dilapangan harus di saksian oleh konsultan pengawas.
|
METODA PELAKSANAAN
27
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGUJIAN
STANDAR LABOTARIUM
Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke – 3 untuk memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku yang berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau disetujui oleh pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
K ON T RO L D O K U M EN Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian progres proyek ke pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan menjadi bagian dari dokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan pada pemilik proyek.
4. KESELAMATAN LINGKUNGAN
KEAMANAN
KESEHATAN
DAN
Komitment Management PT KESAYANGAN PRAKARSA untuk penerapan program kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas perusahaan secara nyata dan terukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan kebijaksanaan perusahaan. Kebijakan PT KESAYANGAN PRAKASA dalam menetapkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi terwujudnya LK3 yang diharapkan adalah bertujuan : • • •
Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan. Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda. Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi kesehatan maupun keselamatannya. Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan penugasannya. Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang menyeluruh termasuk aspek keselamatan. Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan kesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.
• • • • •
P RO GR A M K E SE LA M A TA N
Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya kecelakaan adalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam memahami mengenai bahaya yang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut : •
Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan pekerjaan tanpa mengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan |
METODA PELAKSANAAN
28
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
mendorong kreatifitas pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkin dapat menyesatkan. •
Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi peraturan, tidak mendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat menciptakan keadaan -keadaan tidak aman dalam bekerja.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab yang mengarahkan kepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada gilirannya dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu dilakukan guna mengatasinya adalah mengendalikan perilaku pekerja. Berikut ini adalah tiga langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakan aman yang diperlukan bagi pencegahan kecelakaan. : •
BERSIKAP
•
PERSIAPKAN
•
LAKUKAN
WASPADA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN DIRI DALAM MENGHADAPI SEGALA KEMUNGKINAN
TINDAKAN DENGAN BERHATI-HATI
Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan yang direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini. ALAT PELINDUNG DIRI
DAN
PELINDUNG
KESELAMATAN
Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari bahaya kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE) bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN akan menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. PERLINDUNGAN TERHADAP KEBAKARAN Melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk menunjang upaya ini akan menyediakan peralatan pencegah dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan potensi bahaya kebakaran pada lokasi kerja tersebut. PEMILIHAN SUMBER DAYA Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang baik merupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang pada akhirnya akan menghasilkan produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan sumber daya harus dilaksanakan secara seksama. Tiga sumber daya yang harus dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja yang baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan baik ketrampilan, pengetahuan, fisik maupun mental. Peralatan dan material juga harus memenuhi persyaratan keselamatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini akan melakukan pemilihan sumberdaya secara bersungguhsungguh sebagai upaya mencapai penyelesaian proyek sesuai dengan sasaran. MATERIAL
|
METODA PELAKSANAAN
29
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang mudah ditemukan dan dibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan dalam filing tersendiri.
S I S T E M M A NA J E M E N B A H AY A Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut: •
Identifikasi bahaya
•
Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai probabilitas kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian dan atas dasar probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem pengendalian bahaya yang diperlukan.
•
Penerapan sistem pengendalian bahaya
•
Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan
Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah, peralatan operasi, perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya, pengelasan dan pemotongan, pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi, dianalisa dan dikendalikan. MANAJEMEN INSIDEN Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap insiden harus didokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasil investigasi, besar kerugian dan tindakan perbaikan (corrective action). Hal ini dilakukan untuk digunakan sebagai dasar menganalisa kecenderungan serta peningkatan program keselamatan.
TANGGAP KEADAAN DARURAT Kebijakan
tanggap
keadaan
darurat
diperlukan
untuk
menyediakan
Adapun kebijakan tanggap darurat didasarkan pada urutan prioritas sebagai berikut: perlindungan
terbaik
bagi
pekerja
dalam
keadaan
darurat.
•
Penyelamatan nyawa manusia
•
Perlindungan masyarakat sekitar dan lingkungan. |
METODA PELAKSANAAN
30
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
•
Penyelamatan harta benda
Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah mempersiapkan sistem yang terdiri dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan fasilitas pendukung agar dapat menanggapi keadaan darurat dengan baik.
P RO GR A M K ES E H A TA N Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit pada pekerja. Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun karyawan yang menderita penyakit akibat kerja. Berikut adalah programprogram yang direncanakan untuk dilaksanakan guna mencegah akibat dari adanya bahaya-bahayan kesehatan dalam pekerjaan.
PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL PERUSAHAAN akan senantiasa berupaya mempekerjakan orang yang memiliki kesehatan memadai sesuai dengan pekerjaan yang hendak di bebankan kepadanya. Untuk keperluan tersebut setiap pekerja disyaratkan untuk memeriksakan kesehatannya kepada pemeriksa kesehatan yang kompeten sebelum diterima bekerja. Adapun pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi test fisik dan tes darah. Hasil pemeriksaan tersebut akan diperiksa kembali oleh ahli medis PERUSAHAAN untuk memastikan kebenarannya. Hasil pemeriksaan ini kemudian didokumentasikan dan disimpan di Klinik P3K sebagai acuan untuk melihat sejarah kesehatan pekerja. PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban terluka atau penderita penyakit di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan tingkat lanjut bila diperlukan termasuk medical evacuation, menyediakan pelayanan tingkat P3K, melakukan pemeriksaan berkala sesuai peraturan yang berlaku. Berikut ini adalah fasilitas kesehatan yang disediakan di lapangan dan dijalankan di bawah penanganan langsung oleh proyek di lapangan : •
Klinik P3K
•
Kotak P3K
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR Untuk mencegah terjadinya penularan dari penyakit menular, PERUSAHAAN akan menerapkan secara aktif program-program berikut: •
Pelatihan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan.
•
Pengendalian serangga dan tikus |
METODA PELAKSANAAN
31
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
P RO GR A M L I N G K U N G A N PENGENDALIAN PERILAKU PEKERJA Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan serta sasaran perlindungan lingkungan dan termotivasi untuk melakukan tindakan sesuai pengertian yang didapatkannya tersebut. Mempromosikan perlindungan terhadap lingkungan melalui kampanye dan pemasangan rambu-rambu pengingat yang dapat membantu pekerja agar senantiasa berpartisipasi dalam pencapaian sasaran lingkungan. MENJAGA LINGKUNGAN
DALAM
KESEIMBANGAN
Aktivitas konstruksi pada umumnya mengganggu keseimbangan lingkungan. Pembangunan berskala besar dapat berdampak serius kepada lingkungan. Lingkungan dapat menjadi rusak bila tidak dilakukan upaya-upaya perlindungan yang memadai. Berikut ini adalah upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka melindungi lingkungan dari kerusakan :
•
Pencegahan tanah longsor
•
Melindungi sumber air dan mengatur agar alirannya tidak terganggu
•
Perlindungan kepada Flora dan Fauna.
•
Pengendalian polusi udara dan kebisingan
•
Pengendalian debu
•
Pengaturan kembali tanah setelah selesai konstruksi
PENGATURAN LIMBAH Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya polusi terhadap lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan konstruksi.
|
METODA PELAKSANAAN
32
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tabel.
Limbah
Keterangan
Semen
Kelebihan semen di batch plant
Puing-puing beton dan kayu
Bekas membobok tembok atau membongkar bekisting
Drum bekas atau kaleng bekas
Dihasilkan dari kegiatan pengecatan
Sampah makanan
Dari kantin, dapur kantor
Bahan Isolasi pipa atau pelapis pipa
Pekerjaan isolasi atau refractory
Sampah kertas Saringan oli dan oli bekas
Berasal dari kantor perawatan kendaraan atau alat berat
Sisa Cat
Pekerjaan pengecatan
Pestisida
Pengendalian hama atau tikus
Pasir sand blast
Pekerjaan Sand blasting
Potongan besi
Pekerjaan fabrikasi besi baik pipa / struktur.
Air kotor
Berasal dari toilet
Cairan Thinner
Pekerjaan pengecatan
Ban bekas
perawatan kendaraan atau alat berat
SecaraSecara berikut.
umum semua limbah-limbah tersebut ditangani sebagai
•
Kumpulkan limbah sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan akhir atau ke tempat pengolahan limbah.
•
Perintah pembuangan dilakukan oleh pejabat yang berwenang dikeluarkan.
•
Laksanakan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir atau pengolahan limbah sesuai perintah.
•
Penanganan ditempat pembuangan akhir / pengolahan limbah oleh orang yang mampu melakukannya.
•
Lakukan pencatatan untuk limbah B3.
Perusahaan akan menyiapakan tempat pembuangan limbah sesuai aturan yang berlaku.
5. PENUTUP |
METODA PELAKSANAAN
33
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung RMK yang diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksana pekerjaan dimaksud di atas.
P EN GE S A H A N Medan, 12 Agustus 2009 PT. KESAY AN GAN PRAKARSA
I R . ZULHEIDI JAFAR DIREKTUR
|
METODA PELAKSANAAN
34
View more...
Comments