METODE PELAKSANAAN JETTY LAMPULO

April 7, 2017 | Author: machfudhamdan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download METODE PELAKSANAAN JETTY LAMPULO...

Description

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA

METODE PELAKSANAAN NAMA PEKERJAAN LABUH UNTUK LOKASI SUMBER DANA TAHUN ANGGARAN

: PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ) : LAMPULO KOTA BANDA ACEH : APBN : 2012

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN UMUM Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang dan mengikuti Aanwijzing Pekerjaan PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM LABUH UNTUK KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ) dan menyimak dari hasil Aanwijzing serta peninjauan kami kelapangan maka dengan ini kami mencoba membuat metode pelaksanaan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut. B. METODE PELAKSANAAN I. PEKERJAAN PERSIAPAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI Pekerjaan pertama yang kami laksanakan adalah pekerjaan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja. Untuk memudahkan dalam memobilisasi peralatan dan tenaga kerja, kami sangat memperhatikan faktor keamanan dan jalan yang akan kami lalui, sehingga pekerjaan mobilisasi akan berjalan dengan lancar.

Direksi keet Sebelum kami mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan maka kami terlebih dahulu menyiapkan : � Direksi Keet � Barak Pekerjaan � Gudang untuk material/peralatan Kantor Direksi Lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang tertuang dalam spesifikasi umum. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkel sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuai dengan spesifikasi umum. Metode Pelaksanaan

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA Pengukuran Sebelum dimulai pekerjaan dilakukan survey lapangan, antara kami dengan pihak pemilik proyek (Direksi Proyek), setelah mengadakan survey dilokasi pekerjaan dilaksanakan survey ke lokasi pengambilan material. Setelah survey bersama selesai dillaksanakan maka dilakukan pengukuran bersama (MC-0) yang hasilnya untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pakerjaan yang meliputi : � Data Ukur � Gambar situasi � Gambar profil memanjang/melintang � Gambar konstruksi Semua data-data diatas harus diserahkan oleh pelaksana kepada Direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender seletah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Penerangan dan Keselamatan kerja Penerangan adalah fasilitas kerja yang sangat dibutuhkan dalm pekerjaan yang akan dilaksanakan pada saat telah habis jam kerja untuk standar kerja harian dan dilaksanakan lembur atau jam tambahan kerja, penerangan juga dibutuhkan untuk fasilitas direksikeet atau barak juga gudang dari pelaksana. Penerangan juga di dukung oleh fasilitas lainnya seperti air, toilet dan lain-lain termasuk juga yang paling utama dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan adalah keselamatan kerja. Adapun kesempurnaan itu didukung dengan beberapa fasilitas lainnya : PEMBUATAN KONSTRUKSI PENGAMANAN (PROTECTION CONSTRUCTION) I. Pembuatan Safety Plan • Membentuk Organisasi K3 Proyek • Daftar material yang memerlukan penanganan khusus • Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus • Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu • Indentifikasi sumber bahaya dan pencegahanya • Site plan K3 • Program kebersihan dan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rajin, Rawat) II. Menyiapkan peralatan, Sarana penunjang K3 dan Alat pelindung diri • Alat pemadam kebakaran • Rambu-rambu K3 • Instruksi-instruksi keselamatan kerja • Sarana penunjang : MCK, Urinuir sementara, Pompa air • Helm, Safety belt, Sepatu kerja, Masker, Kotak P3K III. Kerjasama dengan Rumah sakit, Puskesmas terdekat serta mengasuransikan Tenaga kerja ke Jamsostek

PENGATURAN LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)

Metode Pelaksanaan

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA

Dokumentasi, Adm, dan As bulit Drawing Penyiapan Laporan-laporan Harian, mingguan dan bulanan serta mendokumentasikan pekerjaan semasa pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan selesai dengan membuat photo visual tiga fase 0 %, 50 % dan 100 %. •

Apabila seluruh pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan, selanjutnya akan dilakukan pekerjaan-pekerjaan pemberesan, penyempurnaan-penyempurnaan serta pembersihan-pembersihan dari sisa-sisa pekerjaan.



Apabila tiba saatnya untuk periode masa pemeliharaan maka bangunan-bangunan tersebut akan tetap dipelihara dari kemungkinan timbulnya kerusakan-kerusakan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan dengan beban biaya sendiri. Kewajiban ini akan secara kontinyu dilakukan hingga tiba masanya untuk penyerahan kedua (FHO) dilaksanakan.

II.

PEMB. MINI BREAK WATER (390.00 M) 1. Pek. Galian pada lokasi break water Pada pekerjaan Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator dan hasil galian dituangkan kedalam Dump Truck, material hasil galian tersebut dibuang keluar Metode Pelaksanaan

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA lokasi jalan sejauh mungkin, sekelompok pekerja merapikan hasil yang tidak terjangkau dengan Excavator. Galian untuk pasir dan karang ( batu ) menggunakan alat berat dan juga tenaga manual juga pengangkutan tergantung dari jarak dan lokasi pembuanagan apabila tidak atau masih dalam jangkauan laokasi pekerjaan . Lokasi Pengambilan Material (batu) Untuk pekerjaan PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM LABUH UNTUK KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ) material kami ambil dari kawasan Krueng Raya yang berjarak ± 30 km dari lokasi pekerjaan.

Pekerjaan ini terdiri dari 2 jenis ukuran batu yaitu jenis ukuran pertama digunakan batu 40 kg - 200 kg kemudian jenis ukuran kedua digunakan batu batu ukuran 1000 kg 2000 kg Batu digali dengan menggunakan Excavator pada lokasi pengambilan material yang dimuat kedalam Dump Truck dengan menggunakan Excavator dan diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke lokasi pekerjaan pengaman pantai. Penyusunan batu dilaksanakan dengan menggunakan Excavator, yang terlebih dahulu telah dipasang bowplank agar memudahkan bagi pekerja dalam menyusun batu, serta memperoleh hasil yang sempurna dan sesuai dengan gambar rencana. 2. Pek. Timbunan Batu 40 - 200 kg/unit Pekerjaan ini menggunakan material batu dengan ukuran 40 – 200 kg yang digunakan tepat dibawah batu tahap II dengan ukuran 1000 Kg – 2000 Kg, penimbunan batu tahap pertama ini lebih condong kepada pembentukan break water serta untuk mengikat dan mengunci batu tahap II tersebut diatas. Dengan bobot batu pondasi 1000 Kg – 2000 kg maka pemasangan batu tahap pertama ini dengan bobot 40 – 200 kg lebih kuat dan lebih mengikat untuk pembentukan PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM LABUH UNTUK KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ) tersebut. 3. Pek. Timbunan Batu 1000 - 2000 kg/unit Pekerjaan ini menggunakan material batu dengan ukuran 1000 kg – 2000 kg yang diguanakan tepat pada atas penimbunanan batu 40 kg – 200 kg, dikarenakan ukuran dan berat batu tersebut sudah dapat menahan ombak dan gelombang, serta penyusunan batu kedua ini lebih cendrung ke pembentukan yang sempurna dari pekerjaan PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM LABUH UNTUK KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ). Pelaksanaan pekerjaan PEMBANGUNAN BREAK WATER KOLAM LABUH UNTUK KAPAL < 60 GT PP LAMPULO ( Lanjutan ) dimulai dengan pemasangan/pembuatan dari arah yang telah ditentukan oleh owner.

Metode Pelaksanaan

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA 4. Pemasangan geotextile non woven Sebelum pengadaan Geotextile kami pesan/order ke pabrik terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan pihak Direksi pekerjaan agar Geotextile yang akan kami order sesuai dengan yang disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis, yaitu : tipe UMMS FELT PP (Polyp rophylene) - Berat 400 gram/m2 (ASTMD3776) - Tebal 2 – 4 mm - Kekuatan tegangan tarik minimum 27,5 KN/M (ASTM 04595) - Kerembesan < 10-3 m/s Bahan geotextile yang digunakan adalah : - Geotextile Non Woven - Type GT. 400 - Material polyster - Produksi Indonesia - Ukuran 2.3 x 100 M 1. Pemasangan Geotextile Sebelum kami melaksanakan pemasangan Geotextile maka dilakukan beberapa pekerjaan persiapan yang akan membantu dalam melaksanakan pekerjaan ini, salah satunya yaitu persiapan peralatan untuk pekerja penyelam. Karena pada patok-patok yang mengarah ke laut (dasar semakin dalam) dibutuhkan alat selam agar memudahkan pekerja memasang Geotextile. 2. Pemasangan Geotextile � Melakukan pengukuran ulang untuk mengetahui apakah elevasi tanah asli (pantai) masih sesuai dengan elevasi rencana dasar konstruksi, karena akibat gelombang laut/pengaruh pasang surut dapat mempengaruhi elevasi dan kedudukan garis pantai. � Sebelum filter cloth digelar terlebih dahulu dianyam/dijahit dengan mempergunakan benang nylon dan jarum jahit tangan sesuai dengan lebar kebutuhan yang akan dipasang/digelar. � Filter cloth yang sudah dianyam digulungkan ke lat bantu (pipa besi) yang telah diberikan gantungan yang berfungsi untuk memudahkan menggelar dan sekaligus berfungsi sebagai pemberat Geotextile yang diberi rangka kayu 2/3”. � Filter cloth yang sudah digelar pada bagian sisi luar diberi batu yang berfungsi sebagai pengunci, kemudian dilanjutkan dengan pengisian batu kurungan 1000Kg dengan menggunakan Excavator yang dituangkan kebagian tengah filter cloth yang digelar. Pengisian awal berfungsi juga sebagai pengunci filter cloth yang dituangkan dengan bucket Excavator secara acak maupun per jarak 1 – 2 meter. � Kemudian setelah dipastikan filter cloth tidak akan terlipat dan tergantung maka pengisian batu 1000Kg dengan menggunakan Excavator atau Loader sampai mencapai elevasi yang ditentukan. Kami harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum pengadaan material dengan menunjukkan contoh/sample material yang akan digunakan, pengujian material harus memenuhi syarat standar ASTM atau standar lain yang diakui, dengan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Direksi.

III.

PENGERUKAN KOLAM PELABUHAN Pek. Pengerukan Kolam Merupakan galian/pengerukan yang dilakukan oleh alat Ampibi Excavator, kemudian hasil pengerukan dikumpulkan ke alat penampung Ponton dan ditarik oleh kapal penarik yang tujuan adalah untuk memindahkan hasil kerukan kedalam Dump Truck Metode Pelaksanaan

PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA yang dilakukan oleh Excavator dan hasil kerukan tersebut dibuang menggunakan Dump Truck ketempat yang ditentukan. Pelaksanakan pekerjaan tidak boleh mengganggu lalu lintas dan kebersihan lingkungan. PEKERJAAN FINISHING Pembongkaran dan Pembersihan tempat Kerja Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan setelah disetujui oleh Direksi, kami membongkar bangunan-bangunan, sampah barang-barang tidak berguna, tangki-tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara dan bangunan yang ada, kecuali fasilitasfasilitas yang tercantum dalam spesifikasi umum, menimbun lubang-lubang dan merapikan tempat-tempat yang berongga yang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah kegiatan seperti keadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Biaya pembongkaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas/bangunan lainnya semuanya ditanggung oleh pihak kami selaku pelaksana pekerjaan.

Banda Aceh, 27 Juni 2012 Penawar PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA

ANWAR SARJIS Direktur Utama

Metode Pelaksanaan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF