Metode Menghafal Al-Qur'An

March 29, 2017 | Author: Iwan Hermawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Metode Menghafal Al-Qur'An...

Description

METODE MENGHAFAL AL-QURAN A.

Peng Penger erti tian an Meto Metode de Meng Mengha hafa fall AlAl-Qu Qura ran n

Ahmad Tafsir (1995:9) Menyebutkan bahwa metode berasal dari kata method dalam bahasa Inggris yang berarti cara. Metode adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Selain itu Zuhairi (1993: 66) juga mengungkapkan bahwa metode  berasal  berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu dari kata “metha” dan “hodos”. metha berarti melalui atau melewati, sedangkan kata hodos berarti jalan atau cara yang harus dilalui atau dilewati untuk mencapai tujuan tertentu. Zuhairi juga menyebutkan bahwa metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat dan cepat dalam menerapkan metode menghafal dalam dalam pengaj pengajaran aran,, jadi jadi faktor faktor metode metode ini tidak tidak boleh boleh diabai diabaikan kan begitu begitu saja, saja, karena karena metode di sini akan berpengaruh pada tujuan pengajaran. Mengha Menghafal fal menuru menurutt kamus kamus Bahasa Bahasa Indone Indonesia sia (2003: (2003:381 381)) bahwa bahwa mengha menghafal fal  berasal dari kata dasar hafal yang artinya telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat mendapat awalan me menjadi menghafal yang artinya adalah berusaha berusaha meresapkan meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Selain itu menghafal juga dapat diartikan dari kata memory yang artinya ingatan, daya ingatan, juga mengucapkan di luar kepala. Kata menghafal dapat disebut juga sebagai memori, dimana apabila mempelajarinya maka membawa kita pada psikologi kognitif, kognitif, terutama pada model manusia manusia sebagai sebagai pengolah pengolah informasi. informasi. Secara singkat singkat memo memori ri melew melewat atii tiga tiga pros proses es yait yaitu u Perek Perekam aman an,, Peny Penyim impa pana nan n dan dan pema pemang nggi gila lan. n. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan saraf  internal. Penyimpanan (storage) yakni menentukan berapa lama informasi itu berada  beserta kita baik dalam bentuk apa dan dimana. Penyimpanan ini bisa aktif atau pasif. Jika kita menyimpan secara aktif, bila kita menambahkan informasi tambahan. Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa seharihari mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan. Begitu pula dalam proses menghafal Al-Quran dimana informasi yang baru saja diterima melalui membaca ataupun teknik-teknik dalam menghafal yang juga melewati  beberapa tahap yaitu perekaman, perekaman ini dikala siswa mencoba untuk menghafal tugas yang berupa ayat maupun Surat yang dilakukan secara terus menerus, sehingga   pada pada akhirn akhirnya ya masuk masuk dalam dalam tahap tahap penyim penyimpan panan an pada pada otak-m otak-memo emori ri dalam dalam jangka jangka   pendek dan jangka panjang. Kemudian ketika fase pemanggilan memori yang telah tersimpan yaitu disaat tes evaluasi menghafal di hadapan guru. Al-Q Al-Qur uran an adal adalah ah kalam kalam (perk (perkata ataan an)) Allah Allah yang yang diwa diwahy hyuk ukan an kepa kepada da Nabi Nabi Muhamm Muhammad ad SAW melalui melalui malaik malaikat at Jibril Jibril dengan dengan lafadz lafadz dan maknan maknanya, ya, Al-Qur Al-Quran an menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam juga   ber berfu fung ngsi si seba sebaga gaii petu petunj njuk uk atau atau pedo pedoma man n bagi bagi umat umat manu manusi siaa dala dalam m menc mencap apai ai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Berbicara Berbicara tentang kemurnian kemurnian atau makna Al-Quran, Al-Quran, Quraish Quraish Shihab Shihab (1996: 3) Mengungkapkan bahwa Al-Quran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan   pemilihan kosa katanya tetapi juga kandungan yang tersurat, tersirat bahkan sampai  pada kesan yang ditimbulkan, semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak kering itu, berbeda-beda sesuai sesuai dengan dengan kemampuan kemampuan dan kecenderun kecenderungan gan mereka, mereka, namun semua mengandun mengandung g

kebena kebenaran ran.. Al-Qura Al-Quran n layakn layaknya ya sebuah sebuah permat permataa yang yang memanc memancark arkan an cahaya cahaya yang yang  berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Mustafa Mustafa Al-Azami Al-Azami (2005:46) (2005:46) Walaupun Walaupun bangsa bangsa Arab pada waktu itu masih buta huruf, huruf, tapi tapi mereka mereka mempun mempunyai yai ingata ingatan n yang yang sangat sangat kuat. kuat. Pegang Pegangan an mereka mereka dalam dalam memelihara dan meriwayatkan syair-syair dari para pujangga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dan lain sebagainya adalah dengan hafalan semata. Karena hal inilah Nabi mengambil suatu cara praktis yang selaras dengan keadaan itu dalam menyiarkan dan memelihara Al-Quranul Karim. Setiap ayat yang diturunkan, diturunkan, Nabi menyuruh menyuruh menghafaln menghafalnya, ya, dan menuliskan menuliskannya nya di batu batu,, kuli kulitt bina binata tang ng,, pela pelapa pah h kurm kurma, a, dan dan apa apa saja saja yang yang bisa bisa ditu dituli lisk skan an.. Nabi Nabi menerangkan tertib urut ayat-ayat itu. Nabi mengadakan peraturan, yaitu Al-Quran saja yang yang boleh boleh dituli dituliska skan, n, selain selain dari dari Al-Qur Al-Quran, an, Hadits Hadits atau pelaja pelajaran ran-pel -pelaja ajaran ran yang yang mereka dengar dari mulut Nabi dilarang untuk dituliskan. Larangan ini dengan maksud agar Al-Quran itu terpelihara, jangan dicampur aduk dengan yang lain-lain yang juga didengar dari Nabi.   Nabi Nabi mengan menganjur jurkan kan agar agar Al-Qur Al-Quran an dihafa dihafal, l, selalu selalu dibaca, dibaca, dan diwajib diwajibkan kannya nya untuk dibaca ketika sedang melakukan Shalat. Dengan cara demikian, banyaklah orang yang hafal Al-Quran. Surat yang satu macam, dihafal oleh ribuan manusia, dan banyak  yang hafal seluruh Al-Quran. Selain itu, tidak ada satu ayatpun yang tidak dituliskan. Dari Dari sini sini dapat dapat kita kita ketahu ketahuii bahwa bahwa metode metode mengha menghafal fal merupa merupakan kan salah salah satu satu metode yang dipakai Rasulullah Saw, tentunya juga masih relevan jika metode tersebut diguna digunakan kan pada pada saat saat ini, ini, yakni yakni dalam dalam mempel mempelajar ajarii Al- Quran Quran.. Sedang Sedangkan kan metode metode menghafal dalam pengajaran Al-Quran adalah suatu cara yang ditempuh yang berupa upaya untuk menghafalkan ayat-ayat al-Qur’an baik sebagian ayat, dimana Al-Quran tersebut menjadi sumber hukum bagi agama Islam.. Di dalam menerapkan metode pada proses belajar mengajar tentunya ada dasar  atau sandaran yang menjadi pijakan dalam menerapkan metode tersebut, hal ini tidak   jauh berbeda dengan metode menghafal yang sudah barang tentu memiliki beberapa dasar baik itu dalil-dalil Al-Quran maupun as Sunnah. Adapun dasar yang dijadikan sebagai landasan penggunaan metode menghafal dalam pengajaran Al-Quran mengacu pada Nash diantaranya Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hijr : 9, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara.” Seca Secara ra baha bahasa sa Al Hifz Hifzh h berm bermak akna na sela selalu lu inga ingatt dan dan sedi sediki kitt lupa lupa.. Hafi Hafizh zh (Penghafal) adalah orang yang menghafal dengan cermat dan termasuk sederetan kaum yang menghafal. Al Hifzh juga bermakna memelihara, menjaga, menahan diri, ataupun terangk terangkat. at. Dalam Dalam kaitan kaitan mengha menghafal fal Al-Qur Al-Quran, an, maka maka harus harus memper memperhat hatikan ikan 3 unsur  unsur   pokok, yaitu : a. Menghayati bentuk-bentuk visual sehingga bisa diingat kembali meski tanpa melihat mushaf. b. Membacanya secara rutin ayat-ayat yang dihafalkannya. c. Mengingat-ingat ayat-ayat yang dihafalkannya. Secara istilah pengertian Al Hifzh sebenarnya tidak berbeda dengan pengertian secara bahasa/ etimologi, tetapi ada dua hal yang secara prinsip membedakan seorang Penghafal Al-Quran dengan penghafal hadits, syair, hikmah, tamsil ataupun lainnya, yaitu : a. Penghafal Al-Quran dituntut untuk menghafal secara keseluruhan baik hafalan maupun ketelitiannya. Karena itu tidaklah dikatakan Al Hafizh orang yang menghafal

sete seteng ngah ahny nyaa atau atau dua dua pert pertig igan anya ya atau atau kura kurang ng sedi sediki kitt dari dari 30 Juz Juz dan dan tida tidak  k  menyempurnakannya. Dan hendaklah hafalannya dalam keadaan cermat dan teliti. b. Menekuni, merutinkan dan mencurahkan segenap tenaga untuk melindungi hafalannya dari kelupaan. Allamah M.H Thabathaba’i (2007:57) Menjelasan tentang segi kandungan, bukan lafal, mukjizat Al-Quran tetap terjaga. Ajaran-ajaran Islam yang luas dan mencakup ajaran-ajaran keagamaan, akhlak, hukum-hukum perbuatan individual serta sosial, yang dasar-dasar dan sumber-sumbernya kita dapati dalam Al-Quran, tertata sedemikian rupa dan tak mengan mengandun dung g perten pertentan tangan gan apa pun, pun, yang yang berada berada di luar luar batas batas kemamp kemampuan uan rnanusia, khususnya manusia yang hidup dalam situasi dan kondisi seperti yang dialami oleh manusia-manusia pada masa Nabi S.A.W. Adalah menakjubkan suatu kitab seperti Al-Quran turun dalam satu gaya khas dan   bagian-bagiannya tetap terjaga dalam masa dua puluh tiga tahun, dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda: dalam ketakutan dan kekacauan, dalam keadaan aman dan tenteram, dalam keadaan perang dan damai, di waktu sepi dan sendiri, di waktu ramai dan berkumpul, ketika bepergian dan di rumah..Surat demi surat dan ayat demi ayat diturunkan tanpa ada pertentangan di dalamnya. Ringkasnya, semua sifat yang ada dala dalam m Qura Qurann nnya ya Muha Muhamm mmad ad ada ada dala dalam m Al-Q Al-Qur uran an ini ini tanp tanpaa ada ada peru peruba baha han n dan dan  pergantian. Tentang Al-Quran. B.

Str Strate ategi Me Mengha nghafa fall AlAl-Qu Qura ran n

Dalam proses menerapkan metode menghafal Al-Quran ada beberapa Strategi yang efektif sebelum melakukan menghafal, diantaranya: 1.

Mema Me maha hami mi ayat ayat-a -aya yatt yan yang g aka akan n dih dihaf afal al..

Teknik Teknik ini cocok cocok untuk untuk orang orang yang yang berpen berpendid didika ikan. n. Ayat-a Ayat-ayat yat yang yang dihafa dihafall dipahami terlebih dahulu dapat dilakukan dengan menggunakan terjemahan Al-Quran kelu keluara aran n depa depart rteme emen n agam agama, a, sete setela lah h paha paham m coba cobalah lah baca baca berk berkal ali-k i-kal alii samp sampai ai mengingatnya. Kemudian berusaha menghafal ayat-ayat tersebut dengan menutup kitab atau tulisan. Meng Mengen enai ai tehn tehnik ik deng dengan an mema memaha hami mi terl terleb ebih ih dahu dahulu lu ini, ini, hal hal sena senada da juga juga diungkapkan oleh Endmund Bachman (2005:73) “Bahwa dalam menghafal ini dapat dila dilaku kuka kan n deng dengan an cara cara meng menggu guna naka kan n kata kata-ka -kata ta kunc kuncii dalam dalam baha bahan, n, kemu kemudi dian an dihafal dihafalkan kan kata-ka kata-kata ta tersebu tersebut.” t.” Untuk Untuk memban membantu tu proses proses pengha penghafala falan n kita kita selalu selalu menggunakan sebanyak mungkin kata- kata tersebut. 2.

Meng Me ngul ulan angg-ul ulan ang g seb sebel elum um mengh enghaf afal al..

Cara ini lebih santai, tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran. Sebelum mulai mengha menghafal fal,, membac membacaa berula berulangng-ula ulang ng ayat-ay ayat-ayat at yang yang dihafal dihafal setelah setelah itu baru baru mulai mulai menghafal. Perlu diketahui bahwa cara ini sangat cocok bagi penghafal yang mempunyai daya ingat lemah, adapun dengan cara ini akan merasakan kemudahan khusus dalam merekam ayat-ayat tersebut. Akan tetapi cara ini membutuhkan kesabaran ekstra, karena akan memakan memakan waktu yang cukup banyak. banyak. Sebenarnya Sebenarnya kalau dilihat dilihat dari segi mental   bagi bagi para para pengha penghafal fal bahwa bahwa teknik teknik apapun apapun yang yang dilaku dilakukan kan tidak tidak akan akan terlepa terlepass dari dari

  pembacaan pembacaan yang berulang-ulang berulang-ulang sampai dapat mengucapkan mengucapkan tanpa melihat mushaf  mushaf  sedikitpun. 3.

Menden ndenga garr seb sebeelum lum me mengha nghafa fal. l.

Pada Pada tekn teknik ik ini ini hany hanyaa meme memerl rluk ukan an penc pencur urah ahan an piki pikiran ran untu untuk k kese keseriu riusa san n mendengar ayat-ayat yang akan dihafal. Ayat-ayat yang akan dihafalkan dapat didengar  melalu melaluii kasetkaset-kas kaset et tilawa tilawah h Al-Qu Al-Quran ran,, menden mendengar garkan kannya nya harus harus dilaku dilakukan kan secara secara  berulang-ulang. Setelah banyak mendengar baru mulai menghafal ayat-ayat tersebut. 4.

Menulis se sebelum me menghafal 

Sebagi Sebagian an para para pengha penghafal fal Al-Qur Al-Quran an ada yang yang cocok cocok dengan dengan menuli menuliss ayat-ay ayat-ayat at terlebih terlebih dahulu dahulu sebelum sebelum dihafalnya. dihafalnya. Cara ini sebenarnya sebenarnya sudah banyak dilakukan dilakukan para ulama pada zaman dahulu, setiap ilmu yang akan dihafal mereka tulis dahulu. Sedang Sedangkan kan Ws. Wingke Wingkell (1989: (1989:89) 89) Menutu Menuturka rkan n bahwa bahwa “prose “prosess mengha menghafal fal disajikan dalam bentuk verbal (bentuk bahasa), entah materi itu dibaca atau dengan cara didengar. Karena materi berupa mengandung arti.” Sebena Sebenarny rnyaa teknik teknik atau atau langka langkah-l h-lang angkah kah apapun apapun yang yang dilaku dilakukan kan,, tidak tidak akan akan terlepas terlepas dari pembacaan pembacaan yang berulang-ulang berulang-ulang sampai dapat mengucapkanny mengucapkannyaa tanpa melihat tulisan. Kenyataan yang berlaku di mana-mana bahwa manusia atau anak didik   berbeda satu dengan yang lain dalam berbagai hal, antara lain dalam inteligensi, bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani dan perilaku sosial. Adakalanya seseorang lebih cekatan dalam bidang kegiatan dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukkan keunggulannya dibanding orang lain Abdul Daim Al-Kahil (2010:33) Menyebutkan bahwa langkah-langkah mudah menghafal Al-Quran yaitu : 1.

Mendengarkan Al-Quran

 Bagaimana cara mendengar murattal Al-Quran? Bahwa seluruh waktu yang sangat tepat untuk mendengarkan bacaan Al-Quran. Karena seorang mukmin mengingat Allah di dalam seluruh keadaannya, baik ketika sedang bediri, duduk, sebelum tidur, dan ketika bangun tidur, serta ketika bersama teman dan keluarganya. Dikarenakan seorang mukmin mengingat Allah di setiap waktunya, begitu pula dengan mendengar bacan Al-Quran yang tidak memiliki waktu khusus maka sudah seharusnya bagi orang yang ingin menghafal hendaknya mendengarkan muratal AlQuran semampu mungkin.

Allah Berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 191:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha  suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”

2.

Beru Be rula lang ng kali kali mend menden enga gark rkan an Baca Bacaan an Satu Satu Su Sura ratt

Jika ingin menghafalkan bacaan surat maka wajib untuk mendengarkan bacaan surat tersebut setiap hari dan di ulang hingga beberapa kali dengan suara salah satu Qari. Qari. Hal ini perlu perlu di lakuka lakukan n beberap beberapaa hari. hari. Selanj Selanjutn utnya ya akan akan melaku melakukan kan hafalan hafalan dengan sangat mudah. Untuk mempermudah mempermudah menghafal menghafal Al-Quran Al-Quran alangkah alangkah baiknya baiknya kita mengatahui mengatahui Langkah-Langkah apa saja yang harus di lakukan. Muhamm Muhammad ad Habibi Habibilla llah h Muhamm Muhammad ad Asy-Sy Asy-Syinq inqith ithii (2011: (2011: 73) Menyeb Menyebutk utkan an  bahwa langkah-Langkah menghafal Al-Quran adalah sebagai berikut: 1.

 Nasihat sebelum Mulai menghafal Al-Quran Perlu di ketahui bahwa kita sebenarnya mempunyai kamampuan akal yang hebat dan mampu menghafal dalam jumlah lebih jika kita melatih daya ingat untuk itu dan  perlu diketahui juga bahwa manusia yang jenius sekalipun ternyata baru menggunakan 3% dari kemampuan otak mereka. Ini berarti manusia hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuan otaknya yang di anugrahkan sang pencipta yang maha pemurah. Karena itu, hindarilah benar-benar ucapan “Aku tidak bisa menghafal sebanyak ini apa  pun bentuknya”. Latihlah otakmu dan kamu mampu menghafal lebih. Tetapi itu tidak   berarti kamu harus membebani dirimu di atas batas kemampuan. Cobalah bayangkan, seandainya dirimu adalah seorang Hafiz Al-Quran Al-Kalam. Yakinkan dirimu bahwa dalam dalam sehari sehari kamu kamu mampu mampu mengha menghafal fal sejuml sejumlah ah ayat ayat yang yang kamu kamu ingink inginkan an sesuai sesuai  program tahfizmu. Akal sehat akan membenarkan hal itu dan mengatakan kepadamu “Ya akulah hambamu yang patuh. Aku akan menundukan seluruh inner powermu guna mewujudkan mewujudkan tujuan itu.” Sebaliknya Sebaliknya,, bila kamu mengatakan mengatakan kepada dirimu dirimu sendiri sendiri kalau hal itu tidak mungkin, maka otakmu akan mengatakan,”Kamu benar, itu tidak  mungkin.” Otakmu pun lantas tertidur. Klasifikasikan dirimu, apakah kamu termasuk tipe orang yang bergantung pada indera indera penden pendengar garan an dalam dalam pengha penghafal falan an Al-Qur Al-Quran, an, atau kamu kamu tipe tipe orang orang yang yang suka suka mengulang-ulang ayat-ayat tersebut di telingamu sampai kamu hafal? Ataukah kamu termasuk tipe orang yang bergantung pada indra pengihatan, yang menghafal format halaman dan mengesankannya di dalam pikiran? Berdasarkan hal it, berkonsentrasilah  pada sarana atau alat sesuai untukmu dalam mengahfal, dengan tetap melakukan variasi 2.

Harus menghafal Al-Quran secara Talaqqi (Dikte) dari para Hafiz Orang yang ingin menghafal kitab Allah Ta’ala, maka dia harus menerimanya dari ahli ahli Al-Q Al-Qur uran an yang yang mend mendik ikte teka kan n kepa kepada dany nya. a. Tida Tidak k cuku cukup p hany hanyaa deng dengan an mempel mempelajar ajariny inyaa sendir sendiri. i. Sebab, Sebab, salah salah satu satu keisti keistimew mewaan aan Al-Qur Al-Quran an Al-Kari Al-Karim m yang yang terpenting adalah hafalan Al-Quran hanya boleh diterima secara Talaqqi dari ahlinya. Rasulu Rasululla llah h SAW sebaga sebagaii orang orang arab arab yang yang paling paling fasih fasih lidahn lidahnya, ya, menerim menerimany anyaa dari dari JIbril JIbril sement sementara ara para para sahaba sahabatt meneri meneriman manya ya dari dari Rasulal Rasulallah lah SAW. SAW. Para tabiin tabiin dan orangorang-ora orang ng sesuda sesudah h mereka mereka menerim menerimany anyaa dari dari para para sahaba sahabat, t, sehing sehingga ga Al-Qur Al-Quran an sampai kepada kita dalam keadaan terjaga dari segala penyimpangan, pengubahan, dan kekurangan.

Karena itu di berikan belajar membaca Al-Quran secara otodidak. Bahkan, meski dia dia mamp mampu u berb berbah ahas asaa Arab Arab dan dan meng menget etah ahui ui kaid kaidah ah-k -kai aida dahn hnya ya.. Siap Siapaa yang yang melakukannya, maka bisa dia menghafal beberapa ayat dengan keliru tanpa ia sadari. Juga Juga akan akan kehila kehilanga ngan n keberk keberkaha ahan n dan keutam keutamaan aan Talaqq Talaqqii Al-Qur Al-Quran an dengan dengan rantai rantai Sannad. 3.

Mushaf yang Sama Dianta Diantara ra tips tips yang yang dapat dapat memban membantum tumu u untuk untuk mengha menghafal fal Kitab Kitab Allah Allah Ta’ala Ta’ala adal adalah ah sela selalu lu meng menggu guna naka kan n mush mushaf af yang yang sama sama saat saat meng mengha hafal fal.. Seba Sebab b manu manusi siaa menghafal sesuatu juga menggunakan pandangan, selain menggunakan pendengaran. Dengan sering membaca dan melihat satu mushaf, posisi ayat-ayat pada mushaf akan terpatri terpatri pada otak. Karena itu, terkadang terkadang mengganti mushaf bila memecah memecah konsentras konsentrasii otak. 4.

Permulaan Ha Hafalan Sebaiknya, awali hafalan dari surat An-Nas menuju surat Al-Baqarah. Karena mengahafal secara berangsur-angsur dari surat yang pendek lagi mudah dilakukan. Ini membua membuatmu tmu lebih lebih mudah mudah mengha menghafal fal dan kamu kamu pun merasa merasa mengha menghafal fal suratsurat-su surat rat tersebut dengan cepat. Hal itu lebih terasa pada anak kecil. Walaupun begitu, kamu juga  bisa mengawali hafalan dengan surat Al-Baqarah, jika kamu merasa bersemangat. 5.

Jumlah Hafalan Tentuk Tentukan an target target minima minimall hafala hafalan n harian harian yang yang harus harus dicapa dicapaii selama selama lima lima hari hari dalam seminggu, sesuai dengan kamampuan. Rasulallah SAW bersabda yang artinya: “Lakukan amal-amal kebaikan sejauh kamampuan kalian, karena Allah tidak bosan sampai kalian bosan. Amal yang paling disukai Allah adalah yang di lakukan secara kontinyu oleh pelakunya” (H.R. Al-Bukhari 1970, dari a’isyah, Muslim 2723, dan ini lafal riwayat Muslim) Target tersebut harus di miliki dalam proporsi sedang, sesuai kemampuan dan waktu khusus yang kamu sediakan untuk menghafal Al-Quran. Jangan sampai target terlalu terlalu sediki sedikit, t, sehing sehingga ga membua membuatt malas malas dan menuru menurunka nkan n semang semangatm atmu u diseba disebabka bkan n hafa hafalan lan yang yang tert tertun unda da.. Dan Dan jang jangan an pula pula targ target et terl terlal alu u bany banyak ak sehi sehing ngga ga just justru ru menyulitkan menyulitkan dan kamu pun tidak mampu menguasai hafalan dengan baik. Hal ini juga akan membuatmu membuatmu segera lupa terhadap terhadap apa yang telah kamu hafal, dan akhirnya akhirnya kamu merasa kelelahan untuk mengulanginya lagi. Meskipun demikian, kamu tetap bisa menambah target hafalanmu ketika melewati ayat-ayat yang mudah, atau ayat-ayat tersebut mengundang kisah-kisah yang mudah di hafal; misalnya kisah nabi Yusuf AS, sebaliknya, cukup target dengan sedikit ayat bila kamu merasa kesulitan menghafalnya dan terlau banyak ayat yang mirip. Berp Berpeg egan angl glah ah pada pada jadw jadwal al yang yang meng mengat atur ur hafa hafala lan n hari harian anmu mu dan dan targ target et  pengulangan. Setiap Setiap orang orang yang yang ingin ingin mengha menghafal fal Al-Qur Al-Quran an agar agar perpeg perpegang ang pada pada progra program m tertu tertuli liss yang yang tela telah h di teta tetapk pkan an,, dan dan mela melaks ksan anak akan anny nyaa seti setiap ap hari hari sesu sesuai ai deng dengan an kamampuannya untuk menghafal. Karena itu, tetapkan program untuk dirimu sendiri yang mampu kamu laksanakan secara kontinyu. 6.

Waktu Me Menghafal

Jang Jangan an berk berkey eyak akin inan an bahw bahwaa ada ada wakt waktu u yang yang tida tidak k bisa bisa digu diguna naka kan n untu untuk  k  menghafal. Setiap saat di waktu malam dan siang hari adalah waktu yang baik untuk  menghafal Al-Quran. Tetapi memang ada waktu-waktu yang mudah untuk kegiatan hafalan,atau lebih baik, bila dilihat dari sisi kejernihan pikiran dan kamampuan otak  untuk merenungkan merenungkan ayat-ayat Al-Quran. Waktu tersebut misalnya: misalnya: Saat Sahur, di pagi hari buta, dan sebelum tidur. 7.

Proses Pen Peng ghafala alan AlAl-Quran Ada Ada bebe bebera rapa pa cara cara dala dalam m pros proses es meng mengha hafa fall Al-Q Al-Qur uran an yang yang ditu dituli liss oleh oleh Muhammad Habibillah Muhammad Asy-Syinqithi (2011:81) Menyebutkan bahwa yang  bisa di gunakan untuk menghafal dalam proses penghafalan Al-Quran, cara yang bisa di gunakan ada tiga di antaranya:

 Pertama: Dengan mengulang-ulang Halaman atau pelajaran yang telah di ajarkan. Secara Secara mutlak mutlak ini merupa merupakan kan cara cara yang yang paling paling baik. baik. Caranya Caranya adalah adalah murid murid tahfiz tahfiz membaca satu halaman penuh sambil melihat mushaf, dengan bacaan perlahan dan  benar sebanyak lebih dari 10 kali. Itu di lakukan dengan menghadirkan hati hati dan mengkonsen mengkonsentrasik trasikan an pikiran. pikiran. Kemudian Kemudian dia lebih dulu mengulang mengulangii bacaan tersebut untuk didengar sendiri. Dia harus membacanya lebih dari 10 kali, dengan berselangseling. Sekali melihat mushaf, dan kali berikutnya mendengarkan hafalannya kepada dirinya sendiri dengan perlahan. Boleh melihar mushaf jika ragu. Kemudian ulangi  bacaan yang benar tersebut untuk di dengar sendiri secara perlahan, lebih dari 10 kali. Jika belum berhasil, maka dia harus harus jumlah pengulangan. pengulangan. Dengan demikian, halaman tersebut akan berhasil dihafalkan dengan baik laginkuat, insya Allah Ta,ala.

 Kedua: Dengan Menghafal Ayat Satu Persatu Ini dilakukan dengan cara membaca satu ayat saja dengan benar sebanyak beberapa kali hingga benar-benar hafal, kemudian lanjutkan ayat yang kedua dan lakukan seperti pada ayat pertama. Sesudah itu bacakan hafalan ayat pertama dan kedua tersebut kepada orang lain. Selanjutnya, hafalkan ayat ketiga dengan cara yang sama. Baca ayat itu, lalu  bacakan hafalan itu saja kepada orang lain. Kemudian pendengarkan hafalan ketiga ayat tersebut tersebut dari awal, dari ayat tersebut tersebut dari awal, dari ayat pertama, pertama, kedua, lalu ketiga, ketiga,   jika jika sudah sudah sesuai sesuai,, lanjut lanjutkan kan ayat ayat ke empat, empat, dan demiki demikian an seteru seterusny snyaa sampai sampai akhir  akhir   pelajaran. Untuk Untuk cara cara ini, ini, hindar hindarilah ilah pemiki pemikiran ran bahwa bahwa ayat ayat pertam pertamaa telah telah sering seringkal kalii diulan diulangi gi sehingga tidak perlu di ulangi lagi. Karena sebagian orang bila telah hafal separuh halaman, lalu berfikir bahwa separuh halaman yang pertama telah hafal dan tidak perlu dibaca lagi bersama separuh yang kedua. Ini sebuah kesalahan yang menyebabkan hafalan menjadi lemah. Seharusnya jika selesai, ulangilah hafalan seluruh halaman atau  pelajaran yang di ajarkan, beberapa kali sampai benar-benar yakin tealh hafal dengan  baik.

 Ketiga: Dengan Menulis Bisa Bisa juga juga menggu menggunak nakan an metode metode menuli menulis. s. Metode Metode ini di anggap anggap selesa selesaii bila bila murid murid menuliskan bagian yang akan di hafal pada papan tulis atau white board, atau pada

lembaran kertas dengan pensil, kemudian dia hafalkan dengan baik, lantas dia hapus apa yang telah ditulisnya sedikit demi sedikit, untuk menggantinya dengan bagian lain. C.

Kons Konsep ep Meto Metode de Meng Mengha hafa fall Al-Q Al-Qur uran an

Dalam proses belajar menghafal Al-Quran ada beberapa metode yang bisa di gunakan untuk memudahkan menghafal Al-Quran diantaranya: 1.

Sistem Fardhi (I (Individu) Sist Sistem em fardi fardi adal adalah ah meto metode de meng mengha hafa fall Al-Qu Al-Quran ran deng dengan an meng mengan anda dalk lkan an kemamp kemampuan uannya nya sendir sendiri, i, sehing sehingga ga pengha penghafal fal yang yang menggu menggunak nakan an sistem sistem ini, ini, akan akan menghafalkan sendiri, baik untuk hafalan baru maupun muraj’ah hafalan lama.

Ada beberapa langkah dalam sitem Fardhi diantaranya: 1) Tena Tenang ng dan dan ter terse seny nyum umla lah, h, jang jangan an tega tegang ng 2) Baca Bacala lah h ayat yang yang akan akan diha dihafal fal hing hingga ga terba terbaya yang ng denga dengan n jelas jelas kedala kedalam m pikira pikiran n dan hati 3) Hafalk Hafalkan an ayat ayat tersebu tersebutt dengan dengan mengha menghafalk falkan an bentuk bentuk tulisa tulisan n hurufhuruf-hur huruf uf dan tempat-tempatnya 4) Sete Setela lah h itu itu peja pejamk mkan an kedu keduaa mata mata dan dan 5) Baca Bacala lah h deng dengan an suara suara pela pelan n lagi lagi konse konsent ntra rasi si (posi (posisi si mata mata teta tetap p terp terpej ejam am dan dan santai) 6) Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisi mata tetap terpejam dan  jangan tergesa-gesa) 7) Ulan Ulangi gi samp sampai ai 3x atau atau samp sampai ai bena benar-b r-ben enar ar hafa hafall 8) Beri Beri tanda tanda pada pada kalima kalimatt yang yang diangg dianggap ap sulit sulit dan bermas bermasala alah h (garis (garis bawah/ bawah/ distabilo) 9) Jang Jangan an pinda pindah h kepa kepada da hafa hafala lan n baru baru sebel sebelum um hafal hafalan an lama lama suda sudah h menj menjad adii kuat kuat Penggabung Penggabungan an ayat-ayat yang sudah dihafal dihafal Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini: Baca Bacalah lah ayat ayat pert pertam amaa dan dan kedu keduaa seka sekali ligu guss deng dengan an suar suaraa pela pelan n lagi lagi • konsentrasi Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang • Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat. • Begi Begitu tula lah h sete seteru rusn snya ya,, pada pada tiap tiap-i -iap ap dua dua tamb tambah ahan an ayat ayat baru baru haru haruss digabu digabungk ngkan an dengan dengan ayat ayat sebelu sebelumny mnyaa sehing sehingga ga terjad terjadii kesina kesinambu mbunga ngan n hafalan Mengulang dari ayat belakang kedepan. Dan dari depan ke belakang • Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup) Begitu Begitu seterusnya. seterusnya. Setiap mendapatka mendapatkan n hafalan hafalan baru, harus digabungk digabungkan an dengan ayat/halaman/ juz sebelumya. •



2.

Sistem Jama’i   Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/ tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan : Bersama-sama baca keras •



Bergan Bergantia tian n membac membacaa ayat ayat dengan dengan jahri. jahri. Ketika Ketika partne partnerny rnyaa membac membacaa jahr jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.

Sistem ini dalam satu majelis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2  peserta. Settingannya sebagai berikut: a)

Persiapan: Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustadz/ ustadzah Ustadz/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta • Masing-masi Masing-masing ng pasangan pasangan menghafalkan menghafalkan bersama partnernya partnernya ayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustadz/ ustadzah Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustadz/ustadzah untuk setor  • halaman baru dan muroja’ah hafalan lama •



 b)  b)

Seto Setora ran n ke usta ustad/ d/ ustad stadza zah h: Muroja’ah : 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem gantian). Muroja’ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama Setor hafalan baru : Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-sama • Bergiliran Bergiliran baca (ayatan) (ayatan) dengan dengan dua putaran. Putaran pertama dimulai dari • yang duduk di sebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri. Memb Membaca aca bers bersam ama-s a-sam amaa lagi lagi,, hafal hafalan an baru baru yang yang telah telah diba dibaca ca seca secara ra •  bergantian tadi. Muroja’ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca bergiliran • oleh masing-masing pasangan. Ketika Ketika pesert pesertaa sendir sendirian ian tidak tidak punya punya partne partner, r, atau partne partnerny rnyaa sedang sedang •  berhalangan hadir, maka ustad wajib menggabungkannya dengan kelompok  lain yang kebetulan juz, halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak  sama sama deng dengan an kelo kelomp mpok ok lain lain maka maka ustad ustadzz hend hendak akny nyaa menu menunj njuk uk sala salah h seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.

Metode Muroja’ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi atau jama’i) Ayat-ayat Al-Quran hanya akan tetap bersemayam di dalam hati utu al-‘ilm jika ayat ayat-ay -ayat at yang yang diha dihafa fall sela selalu lu diin diinga gat, t, diul diulan ang g dan dan dimu dimuro roja ja’ah ’ah.. Berik Berikut ut ini ini cara cara muroja’ah: Setela Setelah h hafal hafal seteng setengah ah juz/sa juz/satu tu juz, juz, harus harus mampu mampu membac membacaa sendir sendirii di depan depan ustadz/ ustadzah dan penampilan. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan suara keras • (tartil) minimal 2 juz setiap hari. Simakkan Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/ teman/ murid/ murid/ jama’ah/ jama’ah/ istri/ suami dst •



Ketika lupa dalam muroja’ah maka lakukan berikut ini: Jangan Jangan langsung langsung melihat melihat mushaf, mushaf, tapi usahakan usahakan mengingat-ingat mengingat-ingat terlebih dahulu dahulu Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf dan catat   penye penyebab bab kesala kesalahan han.. Jika Jika kesala kesalahan han terleta terletak k karena karena lupa lupa maka maka berilah berilah tanda tanda garis garis   bawah. Jika kesalahan terletak karena faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat

lain) lain) maka maka tuli tulisl slah ah nama nama surat surat/n /no. o./ju /juzz ayat ayat yang yang seru serupa pa itu itu di hala halama man n ping pinggi gir  r  (hasyiyah) D.

Maca Macamm-Ma Maca cam m Met Metod odee Men Mengh ghaf afal al Al-Q Al-Qur uran an

Metode Menghafal Al-Quran hampir tidak dapat ditentukan metode yang khusus untuk menghafal menghafal Al-Quran karena hal ini kembali kembali kepada kepada selera penghafal penghafal itu sendiri.  Namun ada beberapa metode lazim yang dipakai oleh para penghafal Al-Quran, yaitu : 1) Metode Fahmul Mahfudz,artinya Sebelum ayat-ayat dihafal, penghafal dianjurkan untuk untuk memaha memahami mi makna makna setiap setiap ayat, ayat, sehing sehingga ga ketika ketika mengha menghafal, fal, pengha penghafal fal merasa paham dan sadar terhadap ayat-ayat yang diucapkannya. 2) Metode Metode Tikrorul Tikrorul Mahfudz, Mahfudz, artinya artinya Penghafal Penghafal mengulang-u mengulang-ulang lang ayat-ayat ayat-ayat yang seda sedang ng diha dihafa fall deng dengan an seba sebany nyak ak-b -ban anya yakk kkny nyaa sehi sehing ngga ga dapa dapatt dila dilaku kuka kan n meng mengul ulan ang g satu satu ayat ayat seka sekali ligu guss atau atau sedi sediki kitt demi demi sedi sediki kitt samp sampai ai dapa dapatt membacanya tanpa melihat mushaf. Cara ini bisaanya sangat cocok bagi yang mempunyai daya ingat lemah karena tidak memerlukan pemikiran yang berat. Penghafal bisaanya lebih banyak terkuras suaranya. 3) Metode Kitabul Mahfudz, Artinya Penghafal menulis ayat-ayat yang dihafal di atas sebuah kertas. Bagi yang cocok dengan metode ini bisaanya ayat-ayat itu tergambar dalam ingatannya. 4) Metode Metode Isati’amul Isati’amul Mahfudz, artinya artinya Penghafal Penghafal diperdenga diperdengarkan rkan ayat-ayat ayat-ayat yang akan akan dihafal dihafal secara secara berula berulangng-ula ulang ng sampai sampai dapat dapat menguc mengucapk apkan an sendir sendirii tanpa tanpa melihat mushaf. Nantinya hanya untuk mengisyaratkan kalau terjadi kelupaan. Metode Metode ini bisaan bisaanya ya sangat sangat cocok cocok untuk untuk tuna tuna netra netra atau atau anak-a anak-anak nak.. Sarana Sarana memperdengarkan dapat dengan kaset atau orang lain. Adapun Metode-Metode menghafal Al-Quran yang sering di terapkan oleh guru ngaji diantaranya : 1.

Metode Jibril   Sebenarnya metode Jibril ini kata M. Bashori Alwi diadopsi dari Imam Al-Jazari. Dikisa Dikisahka hkan, n, bahwa bahwa beliau beliau dimint dimintaa untuk untuk mengaj mengajar ar Al-Qur Al-Quran an kepada kepada masyar masyaraka akat. t. Karena banyaknya orang yang mengaji maka beliau menyuruh seseorang membaca satu ayat kemudian ditirukan oleh semua orang, selanjutnya giliran orang di samping orang   pertama pertama yang disuruh membaca ayat berikutnya berikutnya yang ditirukan oleh lainya. lainya. Begitu seterusnya hingga semua orang mendapat giliran membaca. Dengan demikian secara lang langsu sung ng terj terjad adii pros proses es tash tashih ih (mem (membe bena nark rkan an baca bacaan an yang yang sala salah) h) dan dan wakt waktu u  pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Istilah metode Jibril yang digunakan sebagai nama dari metode pembelajaran AlQuran Quran yang yang diterap diterapkan kan di Pesant Pesantren ren Ilmu Ilmu Qur’an Qur’an (PIQ) (PIQ) Singos Singosari ari,, adalah adalah dilata dilatar  r   belakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti bacaan Al-Quran yang telah dibacakan oleh malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu. Menurut M. Bashori Alwi sebagai pencetus metode Jibril menegaskan bahwa metode metode ini bersif bersifat at talqin talqin-taq -taqlid lid,, yaitu yaitu murid murid meniru menirukan kan bacaan bacaan guruny gurunya. a. Dengan Dengan demikian, guru dituntut untuk professional dan memiliki kredibilitas yang mumpuni di  bidangnya. Metode Jibril diadopsi dari Imam Al- Jazari dan dikombinasikan dengan cara mengaj mengajar ar Imam Imam Abdurr Abdurrahm ahman an As-Su As-Sulam lami, i, seoran seorang g yang yang ahli ahli qira’at qira’at pada pada era awal

kebangkitan Islam. Kombinasi tersebut diterapkan dalam teknik metode Jibril, yang disebut tashih. Teknik ini sangat bermanfaat dalam pengkaderan guru yang profesional. Adapun Adapun landasan yang dipakai dipakai selain di Al-Quran Surat Muzammil Muzammil ayat 4 juga Hadis Riwayat Ibnu Asakir yang artinya: “Abu Said al-Khudri al-Khudri mengajarkan Al-Quran kep kepada ada kam kami, lim lima ayat ayat di wak waktu pagi agi dan lim lima ayat ayat di wak waktu petan etang g. Dia Dia memberitahukan bahwa jibril menurunkan Al-Quran lima ayat-ayat.” Dan juga ada Hadis Riwayat Baihaqi yang artinya: Pelajarilah Al-Quran lima ayat demi lima ayat, karena Jibril menurunkan Al-Quran kepada Nabi SAW. Lima ayat demi lima ayat.” Metode Menghafal Al-Qur’an Bersama Mudhawi Ma’arif Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/ akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal Al-Quran. 3P (Three P) tersebut adalah : 1) Persiapan (I (Isti’dad) Kewaji Kewajiban ban utama utama pengha penghafal fal Al-Qur Al-Quran an adalah adalah ia harus harus mengha menghafal falkan kan setiap setiap harinya minimal satu halam dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti: Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan meng mengha hafal fal satu satu hala halama man n seca secara ra langs langsun ung g (jang (jangan an lang langsu sung ng diha dihafal fal secar secaraa mendalam) Sete Setela lah h bang bangun un tidu tidurr hafa hafalk lkan an satu satu hala halama man n ters terseb ebut ut deng dengan an hafal hafalan an yang yang • mendalam dengan tenang lagi konsentrasi Ulangi Ulangi terus terus hafala hafalan n tersebu tersebutt (satu (satu halama halaman) n) sampai sampai benar-b benar-bena enarr hafal hafal diluar  diluar  • kepala •

2)

Pengesahan (Tashih/ setor) Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat satu halaman tersebut, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan anda kepada ustad/ ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut: Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas huruf yang • lupa) Mengulang kesalahan sampai dianggap benar oleh ustad. Bersab Bersabar ar untuk untuk tidak tidak menamb menambah ah materi materi dan hafala hafalan n baru baru kecual kecualii materi materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan • •

3)

Pengulangan (Muroja’ah/ Penjagaan) Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkannya Ayat-ayat Al-Quran hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-‘ilm jika ayatayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan dimuroja’ah. Ketika lupa dalam muroja’ah maka lakukan berikut ini: Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat-ingat terlebih dahulu • Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf dan • catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena lupa maka berilah tanda • garis garis bawah. bawah. Jika Jika kesalah kesalahan an terleta terletak k karena karena faktor faktor ayat ayat mutasy mutasyabi abihat hat (serup (serupaa

deng dengan an ayat ayat lain lain)) maka maka tuli tulisl slah ah nama nama sura surat/ t/no no./ ./ju juzz ayat ayat yang yang seru serupa pa itu itu di halaman pinggir (hasyiyah) Perbaiki dan luruskan niat menghafal Al-Quran hanya untuk Allah SWT, perbanyak doa, jauhi jauhi maksiat, kuatkan azam (tekad) dan istiqamah dalam menghafal dan murajaah. Tata Cara Muroja’ah :

Pertama Kedua Ketiga Keempat Keempat Kelima Keen Keenam am

E.

: 10 menit setelah shalat subuh (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 pertama dari satu halaman. : 10 menit setelah setelah shalat shalat zhuhur zhuhur (3 baris atau kira-kira kira-kira 20 kata) 1/5 kedua dari satu halaman. : 10 menit setelah shalat ashar (3 baris atau kira-kira kira-kira 20 kata) 1/5 ketiga ketiga dari satu halaman. : 10 menit menit setel setelah ah shalat shalat maghri maghrib b (3 baris baris atau kira-k kira-kira ira 20 kata kata)) 1/5 keempat dari satu halaman. : 10 menit setelah shalat shalat isya (3 baris atau kira-kira kira-kira 20 kata) 1/5 kelima kelima dari satu halaman. : Dan Dan yang terak terakhi hirr 10 menit menit setelah setelah shal shalat at witir witir untu untuk k mela melaku kuka kan n muraja’ah (pengulangan) yang telah kamu hafal sejak subuh tadi. Dengan demikian anda telah melalui hari ini dengan menghafal Al-Quran satu halaman penuh. Selanjutnya luangkan waktu khusus, seperti hari jumat, untuk melakukan murajaah hafalan yang telah anda lakukan dalam satu   pek pekan an ini. ini. Deng Dengan an demi demiki kian an atas atas izin izin Alla Allah h anda anda tela telah h berh berhas asil il menuntaskan hafalan setengah juz dalam tempo 10 hari.

Keleb Kelebiha ihan n dan Ke Kekur kurang angan an Metod Metodee Mnghaf Mnghafal al Al-Qur Al-Quran an

Arme Armeii Arif Arif (200 (2001: 1:16 166) 6) Menye Menyebu butk tkan an bahw bahwaa dala dalam m mene menera rapk pkan an meto metode de menghafal pada kegiatan belajar mengajar tentu saja tidak lepas dari aspek kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut, kedua aspek ini tentu saja sudah diperhitungkan sejak awal oleh guru. Kalau dilihat dari sifat maupun bentuknya metode menghafal ini  bisa dikategorikan sebagai pekerjaan rumah yang sering disebut sebagai metode resitasi, hal ini berdasarkan waktu pelaksanaan menghafal ini dimana siswa menghafalkan di luar jam pengajaran Al-Quran. Adapun kelebihan dari metode menghafal Al-Quran adalah : 1) Menu Menumb mbuh uhka kan n mina minatt baca baca siswa siswa dan lebih lebih giat giat dala dalam m bela belaja jarr meng mengha hafg fgal al AlQuran 2) Pen Pengeta getahu huan an yang yang diper iperol oleh eh sisw siswaa akan akan tida tidak k mudah udah hilan ilang g kare karen na sudah dah dihafalnya 3) Siswa berkesempatan tan untuk memu emupuk perke rkembangan dan kebe eberani anian,  bertanggung jawab serta mandiri 4) Sisw Siswaa mamp mampu u memn memngh ghaf afal al Sura Suratt yang yang ada ada di dala dalam m Al-Q Al-Qur uran an seca secara ra baik baik dan  benar  Sedangkan kekurangan metode menghafal Al-Quran adalah : 1) Mengha Menghafal fal Sura Suratt Al-Qu Al-Quran ran yang yang sukar sukar dapat dapat memp mempeng engaru aruhi hi keten ketenang angan an ment mental al

2)

Kurang Kurang tepat tepat atau atau membut membutuhk uhkan an perha perhatian tian yang yang lebih lebih bila bila diber diberika ikan n kepada kepada sisw siswaa yang mempunyai latar belakang berbeda-beda.

Sement Sementara ara Qodry Qodry Azizy Azizy (2000: (2000:106 106)) juga juga menilai menilai kelema kelemahan han metode metode ini (dan (dan   beb bebera erapa pa meto metode de lain lainny nyaa yang yang seri sering ng digu diguna naka kan n oleh oleh pesa pesant ntren ren)) adal adalah ah tida tidak  k  tumbuhnya budaya tanya jawab (dialog) dan perdebatan, sehingga timbul budaya anti krit kritik ik terh terhad adap ap kesa kesala laha han n yang yang dipe diperb rbua uatt sang sang peng pengaj ajar ar pada pada saat saat memb memberi erika kan n kete keteran ranga gan. n. Dan Dan mung mungki kin n inil inilah ah yang yang meny menyeb ebab abka kan n seba sebagi gian an ahli ahli dan dan tena tenaga ga  pendidikan kontemporer tidak memanfaatkan metode ini sebagai metode pembelajaran resmi.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF