Metode Lopatin

March 14, 2019 | Author: geovokal | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Burial History...

Description

Burial History Chart 60

50

40

30

20

10

0 0

1000

2000

3000

4000

5000

6000 Series1

Series2

Series3

Series4

Series5

Series6

Series7

Series8

1. Dari burial history chart diatas, dapat diketahui bahwa sejak Epoch Eocene (sekitar 54 juta tahun yang lalu), daerah dari kasus di atas hingga Epoch Pleistocene (1,6 juta tahun yang lalu ) terus mengalami subsidence yang mengakibatkan terbentuknya akomodasi bagi sedimen-sedimen dari kedelapan Formasi yang ada di daerah tersebut. Ada beberapa hal yang dapat diamati dari chart di atas, diantaranya: - Terdapat perbedaan tebal tipis di antara masing-masing perlapisan. Tebal tipisnya perlapisan ini disebabkan karena adanya proses overburden yang menyebabkan tebal suatu perlapisan akan cenderung semakin menipis, namun sifatnya semakin kompak seiring dengan tertimbun/buried-nya formasi tsb. - Tidak ditemui adanya proses tektonik uplift  di burial history chart di atas. - Adanya perbedaan tingkat kecuraman di chart di atas, menandakan adanya perbedaan rate of sedimentation pada tiap kurun waktu ketika terjadinya proses overburden. Ketika rate o f sedimentation tinggi, akan menyebabkan curamnya proses burial dalam waktu yang relatif singkat. Namun, bila rate of

sedimentation kecil, maka proses burial dan overburden (penambahan meter kedalaman) akan membutuhkan waktu yang lebih lama. 2. Masing-masing formasi di masa sekarang ada di depth berapa? Jawab: Jika saya boleh berasumsi bahwa pada masa sekarang (Recent), proses subsidence dan overburden masih mengikuti rate sedimentation dari 8 juta tahun yang lalu, maka tingkat kecuramannya pun tetap akan sama dengan yang terjadi pada 8 juta tahun yang lalu.

Dengan demikian, dapat dilakukan ekstrapolasi linier dengan menggunakan rumus berikut: Y = 2− 2−

(   1) + 1, dimana Y2 dan Y1 adalah nilai depth pada waktu 8 Mya dan 1.6 Mya, dan X2

dan X1 merupakan nilai waktu dari dua titik yang diambil, dalam contoh kali ini diambil nilai 8 dan 1.6. Setelah dilakukan penghitungan, didapat nilai tebal dan base dari masing-masing formasi adalah sebagai berikut, disertai pula dengan plot hasil ekstrapolasinya.

Plot hasil ekstrapolasinya dan estimasi kedalaman dari base tiap formasi adalah sebagai berikut:

3. Bila kita berasumsi bahwa oil window pada kasus ini berada pada depth 3500 m di bawah permukaan, maka dari “Burial History Chart” dapat diketahui bahwa Formasi yang telah mencapai sifat “mature” atau sudah “mature” adalah: - Series 1, yaitu Formasi TB, mencapai oil window pada kisaran 12-12,5 Mya. Pada masa sekarang sudah over matured. - Series 2, yaitu Formasi TA, mencapai oil window pada kisaran 11 Mya. Karena pada saat Resen sudah di kedalaman 5000 m lebih, sudah bersifat over-matured.

-

-

Series 3, yaitu Formasi BM. Mencapai oil window pada kisaran 9 Mya. Pada masa sekarang, Formasi ini berada di depth 4510 meter yang kemungkinan telah bersifat overmatured. Bila kita berasumsi bahwa pada kedalaman 3500 m memiliki temperature awal oil window, yaitu sekitar 65 =C, maka tiap 1 km, temperatur di depth tsb akan naik menjadi sekitar 65 0C + 30=C = 950C. Dengan temperatur ini, masih dikategorikan ke sifat mature, belum overmature. Series 4, yaitu Formasi BA. Mencapai oil window pada kisaran 3-4 Mya. Pada masa sekarang, formasi ini berada pada kedalaman 3914 meter, atau 414 meter dibawah oil window. Dengan asumsi bahwa gradien geothermal di field tsb adalah 30 0C, maka temperature pada kedalaman 3914 adalah: 650C (perkiraan temperature pada oil window) + (414/1000)*30 = 65 + 14.07 = 79.07 0C. Pada temperature tersebut, kemungkinan sifatnya adalah early mature. Kesimpulan: Namun, semuanya kembali ke pertanyaan “Apakah formasi yang telah mencapai oil window memiliki kandungan organik yang berpotensi untuk berubah/mengalami generasi menjadi hidrokarbon? ”. Karena, bila suatu formasi telah mencapai titik oil window, tetapi tidak memiliki kandungan organik yang diperlukan untuk terjadi proses generasi hidrokarbon, maka tidak akan terbentuk Hidrokabron sampai kapanpun formasi tersebut terkubur.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF