Metode Kirby Bauer
March 28, 2018 | Author: Icha Nathalia | Category: N/A
Short Description
imun...
Description
Metode Kirby Bauer Adalah uji sensitivitas menggunakan diffusi agar menggunakan teknik disc diffusion, dalam uji sensitivitas metode Kirby bauer menggunakan media selektif yaitu media Muller Hintin Agar.
I.
Tujuan Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antimikroba dapat
dilakukan
dengan salah satu dari dua metode pokok yakni dilusi atau difusi. Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar. uji sensitivitas dengan metode difusi agar menggunakan teknik disc diffusion adalah metode Kirby Bauer. Dilakukannya uji kepekaan antimikroba adalah untuk mendapatkan agen antimikroba yang tepat untuk pengobatan pada infeksi tertentu.
II.
Alat & Bahan Isolat biakan murni bakteri yang ingin di teliti Media agar (MHA) Antibiotik Larutan standar Mc Farland Kertas cakram kirby-bauer. Alatnya adalah : Inkubator Cawan petri Kertas coklat Jarum ose Jangka sorong Bunsen Mikropipet Pipet kertas Kertas label Tisu dan plastik.
III.
Cara Kerja Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Kirby-Bauer yang dikenal dengan sebutan metode cakram kertas:
1. Tiap-tiap cakram kertas kosong sebelumnya dipanaskan dalam oven dengan suhu 70°C selama 15 menit, kemudian kertas cakram dicelupkan ke dalam larutan uji. 2. Cakram yang telah berisi supernatan, kemudian didiamkan selama 15 menit sebelum diletakkan pada media uji. 3. Kemudian secara aseptik, setelah kertas cakram menyerap supernatan tersebut, masing-masing diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji. 4. Jumlah cakram kertas yang diletakkan tersebut kira-kira dalam satu cawan petri berisi 6-7 buah, dan masing-masing jarak antara cakram diatur supaya tidak terlalu dekat. Biasanya, sampai 12 disk dapat diaplikasikan pada pelat berdiameter 150 mm atau sampai 5 Disk pada cawan petri berukuran 100 mm. Tekan setiap disk ke bawah dengan benar untuk memastikan tingkatan kontak dengan agar sempurna.
Menanamkan disk menggunakan dispenser
Memastikan disk tertanam dengan benar 5. Sebagai kontrol positif digunakan cakram Ampisilin 10 μg dan untuk kontrol negatif digunakan cakram kosong steril. 6. Pengujian dilakukan dengan tiga ulangan. 7. Setelah inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, dilakukan pengukuran diameter zona hambat, yaitu zona bening yang terbentuk di sekitar cakram, dengan menggunakan penggaris milimeter. Uji Sensitivitas Antibiotik : a. Isolasi bakteri serta alat dan bahan yang diperlukan. b. Isolasi diambil dengan pipet ukur sebanyak 0,1 mL dan diletakan di cawan petri serta di ratakan dengan cara spread plate. c. Antibiotik yang sudah disiapkan diletakan pada cawan petri yang sebelumnya sudah di beri isolat pada tempat yang sudah di sediakan d. Cawan petri di bungkus dengan kertas coklat dan di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. e. Lakukan pengukuran diameter zona hambat yang dihasilkan
Sterilisasi peralatan
Peralatan yang digunakan sebelumya disterilkan terlebih dahulu. Media pertumbuhan bakteri disterilakan dalam autoclaf pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit, alat alat disterilkan dalam oven pada susu 180 derajat celcius selama 1 jam, jarum ose dan pinset disterilkan dengan pembakaran langsung dengan menggunakan nyala api busen. IV.
Hasil dan Pembahasan Setelah 24 jam inkubasi, dilakukan pengukuran diameter zona hambat. Lihat zona hambatnya (jernih) dan diukur dengan menggunakan jangka sorong. Amati zona pertumbuhan bakteri di sekitar disc dan ukur diameter zona hambatnya, tentukan bakteri uji sensitive atau resisten terhadap antibiotic Metode disk-difusi (Kirby-Bauer) lebih cocok untuk pengujian rutin di laboratorium klinis di mana sejumlah besar isolat yang diuji untuk kerentanan terhadap berbagai antibiotik. Sebuah plate agar secara seragam diinokulasi dengan organisme uji dan disk kertas diresapi dengan konsentrasi tetap antibiotik ditempatkan pada permukaan agar-agar. Pertumbuhan organisme dan difusi dimulai antibiotik secara bersamaan menghasilkan zona hambatan melingkar di mana jumlah antibiotik melebihi konsentrasi penghambatan. Diameter zona hambat adalah fungsi dari jumlah obat dalam disk dan kerentanan mikroorganisme. Interpretasikan ukuran zona dengan mengacu pada produsen yang diberikan meja standar dan melaporkan organisme yang akan baik rentan, menengah, atau resisten. Jangan bandingkan ukuran zona dua antibiotik yang berbeda dan menilai efektivitas mereka sesuai.
A. Zona pertumbuhan bakteri
B. Zona hambatan pertumbuhan (zona bening) C. Kertas cakram antibiotic
Reflected light untuk mengukur zona dibelakang cawan petri Reflected light digunakan untuk Enterobacteriaceae, seperti as E. coli, basil gram negative lain, staphylococci, and enterococci (kecuali oxacillin and vancomycin).
Zona Hambat Pertumbuhan
Zona Pertumbuhan Bakteri
Disk Antibiotik
Interpretasi Zona Hambat Disk antibiotic ditambahkan pada agar di cawan petri yang telah ditumbuhkan bakteri didalamnya A. Antibiotik Tidak Efektif Konstentrasi bakteri tidak ada perubahan pada zona pertumbuhan bakteri di cawan petri (Tidak terdapat zona hambat) B. Antibiotik Efektif Konsentrasi bakteri berkurang pada zona pertumbuhan bakteri di cawan petri, zona hambat tampak terlihat. C. Antibiotik Sangat Efektif Konsentrasi bakteri secara signifikan berkurang pada zona pertumbuhan bakteri di cawan petri. Zona hamba terlihat sangat besar.
Tabel Standar Tes Sustebilitas Disk Diffusi Antimikroba
Daftar Pustaka
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan Farida, pengaruh peresapan bakteri staphylococcus aureus dalam media agar terhadap diameter zona hambat antibiotik Ganstamisin Metode Cakram KirbyBauer. Mataram: Poltekes Kemenkes Mataram. 2011.
Hartini. Uji Aktivitas Bakteri Menggunakan Metode Cakram Disk (Kirby –
Bauer). Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin. 2017 Marie B. Coyle. NCCLS Manual of Antimicrobial Susceptibility Test. American Society For Microbiology. 2005
View more...
Comments