METODE KERJA IRIGASI

July 27, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download METODE KERJA IRIGASI...

Description

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan D I Aek Sigeaon(D.I. Aek Sigeaon, D.I. Panaharan, D.I. Panganan Lombu) 1.650 Ha

METODE PELAKSANAAN Nama Paket/Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi D. I. Aek Sigeaon (D.I. Panaharan , dan Panaharan Lombu) 1.650 Ha. Lokasi/Propinsi : Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II Prov. Sumut. Kegiatan : Irigasi & Rawa III. Nama Peserta Lelang : PT. PUALAM BANGUN CIPTA

I. PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan program pemerintah swasembada pangan, maka pemerintah

melalui

Balai

Wilayah

Sungai

Sumatera

II

melaksanakan

pembangunan jaringan irigasi yaitu Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi DI. Aek Sigeaon (DI. Sieaon, DI. Panaharan dan DI. Panganan Lombu) 1.650 Ha Kab. Tapanuli Utara. Kami sebagai penyedia jasa konstruksi telah mengikuti rapat penjelasan administrasi dan teknis yang diselenggarakan oleh Panitia dan penjelasan lapangan serta setelah kami mempelajari gambar tender,

kami mendapat

gambaran untuk menyusun Metode Pelaksanaan yang sesuai dengan pekerjaan. Apabila mendapat kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan ini, maka tindakan awal sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu akan kami dilakukan sosialisasi kepada masyarakat serta instansi terkait yang berwenang pada lokasi tersebut. II. WAKTU PELAKSANAAN Berdasarkan dengan isi dari dokumen pelelangan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini ditetapkan 240 hari (dua ratus empat puluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Untuk mengejar dan mencapai target waktu yang telah ditentukan tanpa mengurangi kuantitas

dan

kualitas

dari

pekerjaaan

yang

dilaksanakan

kami

akan

memperhatikan teknik dan metode pelaksanaan yang lebih optimal. Atas dasar

pertimbangan teknis tersebut maka dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu kami akan mengantisipasi sedini mungkin dengan cermat mengenai beberapa masalahmasalah yang mungkin timbul agar dapat diketahui lebih awal, karena masalahmasalah yang akan timbul dapat mempengaruhi semua aspek antara lain pengadaan material dan tenaga kerja. Untuk itu perlu disusun dan diklarifikasikan skala prioritas dari jenis dan bagian pekerjaan yang mungkin dapat dipercepat. Meninjau lokasi pekerjaan tersebut secara garis besar kami sudah memahami situasi, kemudahan dan hambatan yang mungkin kami hadapi. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan- pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan dengan isi dokumen jika perusahaan kami ditunjuk sebagai salah satu pemenang tender dan pekerjaan adalah sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pek. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat

Ls

1.00

II. PEKERJAAN PRASARANA BENDUNG II. 1 Pekerjaan Pembuatan Pintu Gerbang Bendung 1. Pek. Galian Tanah Bangunan 2. Pek. Timbunan Tanah Bekas Galian 3. Pek. Timbunan Tanah di datangkan 4. Pek. Pasangan Batu kali Camp. 1Pc : 4 Psr 5. Pek. Pasangan Batu kali Camp. 1 Pc : 4 Psr 6. Pek. Plesteran Campuran 1 Pc : 2 Psr 7. Pek. Cetakan beton/Bekisting 8. Pek. Besi Tulangan 9. Pek. Beton K - 225 10. Pek. Pembuatan gapura 11. Pek. Pembuatan Pintu pagar 12. Pek. Pembuatan Papan Exploitasi II.2 Pekerjaan Pembuatan Pagar BRC Uk. 1,20 x 2,40 m II.3 Pekerjaan Gebalan rumput II.4 Pekerjaan Concrete block uk. 1,00 x 1,00 x 1,00 m II.5 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Geotetile II.6 Pekerjaan Jalan Inspeksi III. PEKERJAAN KANTONG LUMPUR KIRI III. 1 Pek. Pembersihan III. 2 Pek. Galian Tanah Biasa (Mekanis)

M3 M3 M3 M3 Kg M2 M3 Kg M3 Unit Unit Unit M1 M2 Buah M2 M2

95,65 125,76 67,90 1.250,26 8,56 3.147,05 477, 96 5.341,85 56,23 1,00 2,00 1,00 1.500,00 2.250,00 650,00 2.112,00 15.000,00

M2 M3

809,68 1.256,45

III. 3 Pek. Galian Tanah Bangunan M3 III. 4 Pek. Bekisting dan Bongkar Bekisting M2 III. 5 Pek. Besi Tulangan Kg III. 6 Pek. Besi Beton Cor K.225 M3 III. 7 Pek. Beton Cor K.125 M3 III. 8 Pek. Wheep Hole M1 III. 9 Pek.Water Stop M1 III. 10 Pek. Timbunan Tanah Didatangkan M3 III. 11 Pek. Timbunan Tanah Bekas Galian M3 III. 12 Pek. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Besi B=1,00m 2,00

III.

II.

IV . PEKERJAAN SALURAN INDUK IV. 1 Pek. Pembersihan IV. 2 Pek. Bongkaran Pasangan Lama IV. 3 Pek. Galian Tanah Biasa (Mekanis) IV. 4 Pek. Galian Tanah Bangunan IV. 5 Pek. Pasangan Batu kali Camp. 1Pc : 4 Psr IV. 6 Pek. Plesteran Camp. 1 Pc : 2 Psr IV . 7 Pek. Bekisting dan Bongkar Bekisting IV. 8 Pek. Besi Tulangan 9 Pek. Beton Cor K.225 IV. 10 Pek. Beton Cor K. 125 IV. 11 Pek. Wheep Hole IV. 12 Pek. Water Stop IV. 13 Pek. Timbunan Tanah didatangkan IV. 14 Pek. Timbunana Tanah bekas galian

3.202,65 3.450,06 34.500,61 350,26 99,00 65,66 12,56 1.382,12 1.477,54 Unit

M2 3.406,58 3 M 481,71 M3 2.412,65 M3 19.358,03 M3 256,23 M2 640,58 2 M 8.468,97 Kg 84.689,65 M3 891,47 3 M 907,73 M1 1.032,00 M1 1.432,97 M3 375,86 3 M 11.015,58

URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Berdasarkan apa yang tertera dalam dokumen lelang, maka kami selaku kontraktor pelaksana akan menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari persiapan atau sementara, pekerjaan utama dan pekerjaan penyelesaian. Untuk semua pekerjaan tersebut, kami akan selalu mengacu pada dokumen lelang, gambar kerja dan spesifikasi teknik atau instruksi dari direksi lapangan. Adapun jenis pekerjan yang akan dilaksanakan berdasarkan dokumen lelang adalah sebagai berikut :

I.TAHAPAN PEKERJAAN PERSIAPAN Umum Setelah ditandatangani Kontrak Kerja dan menerima SPMK maka kami akan melakukan persiapan pekerjaan, Mencakup Survey Lokasi, Pembuatan/penyediaan Fasilitas kantor seperti Base Camp, Kantor Proyek, Barak, Bengkel, Gudang dan

Laboratorium, mobilisasi personil dan peralatan, dan pekerjaan mobilisasi/persiapan lainnya sehingga pada saat pelaksanaan pekerjaan utama dilaksanakan semua dalam keadaan siap dan tidak ada hambatan-hambatan. Lingkup Pekerjaan meliputi : Pekerjaan Survey a. Melakukan Studi pendahuluan untuk mengantisipasi masalah Spesifik yang mungkin timbul pada saat kegiatan konstruksi :.  Fasilitas jalan masuk  Kebutuhan material dan peralatan proyek  Kebutuhan logistik  Kebutuhan tenaga kerja dan staff proyek b. Membuat prosedur perencanaan tentang program

pelaksanaan

konstruksi, sarana dan prasarana umum proyek, antara lain :  Engineering/administrasi site office  Kebutuhan tenaga kerja dan staff proyek c. Mempelajari dan menganalisis seluruh elemen kegiatan proyek :  Prosedur pelaksanaan konstruksi  Alternatif-alternatif penyelesaian pekerjaan.  Jadwal pekerjaan (time schedule).  Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan.  Organisasi tenaga kerja.  Suplay material dan peralatan konstruksi.  Kebutuhan Pabrikasi diluar lokasi pekerjaan Penyediaan Fasilitas Kontraktor antara lain : a. Base Camp b. Kantor/direksikeet c. Barak d. Gudang, dan lain-lain e. Pendukung Kantor lainnya Untuk lokasi tersebut diatas diupayakan dekat lokasi pekerjaan atas persetujuan direksi.

 Fasilitas Laboratorium Didukung juga dengan lokasi laboratorium dan kantor kami yang juga berlokasi di Tuntungan dengan waktu tempuh yang relative sangat cepat yang merupakan sarana pengendalian pekerjaan dengan efektif dan efisien dengan waktu yang singkat. Lokasi Laboratorium di Tuntungan Pancurbatu di samping Lapangan Golf Bukit Barisan

Fasilitas Laboratorium yang akan kami persiapkan antara lain : a. Ruang Laboratorium b. Soil & Aggreate testing Compaction Test CBR Test Spesific Gravity Atterberg Limits Grain Size Analysis Field Density Test by Sand Cone Methode Moisture Content c. Concrete Testing Slump Cone Cylinder / Cube Mould for Compressive Strength Beam Mould For Flexural Strength (RIGID) Crushing Machine Mobilisasi Personil Mobilisasi Personil adalah mempersiapkan dan mendatangkan seluruh personil yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai kebutuhan lapangan, termasuk pendatangan tenaga kerja terutama tenaga kerja terampil / terlatih serta tukang jika tidak ada dalam wilayah sekitar lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk jumlah dan jenis personil yang perlu didatangkan sesuai dengan Personil Inti untuk pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Site Manager ; 2. Pelaksana Lapangan ; 3. Ahli Quantity ; 4. Petugas RK3K; Jenis tenaga kerja pendukung pelaksanaan pekerjaan ini adalah : 1. 2. 3. 4.

Mandor Pekerja Tukang batu Dan lain-lain

Mobilisasi bahan atau material adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua bahan atau material sesuai dengan dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai kebutuhan lapangan.

 Mobilisasi Peralatan Mobilisasi

peralatan

adalah

mempersiapkan,

mendatangkan

dan

merawat semua jenis peralatan untuk pelaksanaan sesuai dengan yang

dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai kebutuhan di lapangan. Mobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule dengan pemakaiannya selambat-lambatnya satu hari sebelum dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sampai di lokasi pekerjaan. Untuk Mobilisasi alat dan tenaga kerja diprioritaskan/dipercepat untuk pekerjaan yang dianggap kritis. Adapun untuk jenis peralatan minimal yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Lelang adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Excavator Long Reach Excavator Vibro Roller Compactor Baby Roller Dump Truck Beton Molen Pompa Air

0,45 M3 0,80 M3 125 HP 14 HP 4,00 M3 0,3 M3 4”

2 Unit 2 Unit 2Unit 1 Unit 10 Unit 5 Unit 4 Unit

Peralatan Utama dan Pendukung diuraikan baik jenis, kapasitas dan jumlah dalam uraian masing-masing pekerjaan dalam metode pelaksanaan proyek, sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai perencanaan kuantitas, mutu dan waktu yang lebih baik.

Pekerjaan

 Pengukuran Pekerjaan

Pengukuran

/

Uitzet adalah pekerjaan yang paling awal dilaksanakan sebelum pekerjaan yang lainnya, dimana diperlukan joint survey bersama-sama antara kontraktor, engineer/konsultan dan wakil pemilik proyek selain itu kami juga akan

berkoordinasi

dengan

instansi-instansi

yang

terkait

untuk

pembebasan lokasi (jika ada) karena pekerjaan ini sangat vital untuk menentukan letak dan posisi As Saluran. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Membuat patok-patok/tanda yang diikatkan pada titik Bench Mark yang telah diketahui koordinatnya dengan metode pengukuran double stand. 2. Membuat patok-patok/tanda STA di luar lokasi proyek tetapi tetap sejajar dengan As Saluran sesuai desain. 3. Menentukan letak-letak As Saluran / bangunan dengan diberi tanda/dicat 4. Mengadakan pengukuran memanjang (long section) eksisting. 5. Mengadakan pengukuran melintang (cross section) dan perhitungan volume. 6. Jarak cross section dilakukan sesuai dengan spesifikasi yaitu 5 – 25 meter. Lapangan harus selalu dijaga tetap bersih dan rata. Lokasi pembangunan dilengkapi dengan keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera/dikalibrasi

kebenarannya. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya akan kami segera laporkan kepada Perencana/Pengawas ketinggian

dan

untuk

sudut-sudut

diminta hanya

keputusannya. dilakukan

Penentuan dengan

titik

alat-alat

waterpass/theodolite/total station yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

 Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja) Setiap kami akan melakukan item pekerjaan terlebih dahulu akan membuat Shop Drawing (Gambar Kerja) yang mengacu pada Gambar Design yang telah ada dan berdasarkan keadaan di lapangan dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang telah dilakukan bersama antara Kontraktor, Konsultan Supervisi dan Pengawas Lapangan. Setelah Shop Drawing selesai kami buat, kemudian akan diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya kami perbanyak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan akan kami distribusikan kepada yang berhak dan berwenang. Selain itu juga kami menyimpan satu berkas sebagai arsip. Selanjutnya

Shop

Drawing

tersebut

akan

menjadi

acuan

dalam

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.  Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) Setelah kontrak ditandatangani selanjutnya dipersiapkan / dibuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan dengan mengikuti suatu proses yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung-jawab guna tercapainya suatu

produk pekerjaan yang memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku. RMK tersebut harus mendapat pengesahan / persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen selaku pemilik proyek.  Manajemen Mutu Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami akan menerapkan sistem manajemen mutu dan akan menempatkan tenaga ahli mutu yang bertugas mengawasi dan mengarahkan sehingga masing-masing bagian dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana telah ditetapkan dalam RMK. Kegiatan ini bertujuan akhir agar hasil pekerjaan tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Kegiatan Quality Control Sangatlah penting bagi masyarakat pengguna jalan agar mendapatkan sarana transportasi berupa jalan yang kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan agar tujuan dari dilaksanakannya pekerjaan peningkatan jalan tersebut bisa tepat guna dan tepat manfaat. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan umur dari jalan tersebut harus dilaksanakan dengan maksimal dan penuh tanggung jawab. Karena itu langkah-langkah yang kami akan laksanakan demi tercapainya tujuan bersama, ini akan tercapai adalah sebagai berikut : Peninjauan quarry dilakukan untuk menentukan kualitas dan kuantitas (deposit stock) dari material yang dibutuhkan seperti batu dan pasir, baik yang digunakan langsung maupun sebagai bahan mentah (raw material) untuk produksi aggregate dan hotmix. Pengambilan sampel di lokasi pekerjaan untuk pengujian properties material dan pembuatan JMD/JMF atas pekerjaan utama antara lain :  Timbunan Tanah  Beton Cor K.225  Beton K 125  Manajemen LK3 PT. Kharisma Bina Konstruksi berkomitmen selama pelaksanaan proyek berlangsung akan melaksanakan LK3 (Lingkungan Keselamatan dan Kecelakaan Kerja) sesuai peraturan dan persyaratan LK3, antara lain pengadaan rambu-rambu LK3, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), pengelolaan sampah dan limbah proyek dan pengarahan-pengarahan LK3 kepada seluruh pekerja di lapangan. Pembahasan lebih lanjut dapat dilihat di Pra Rencana K3

 Sosialisasi Pekerjaan Sebelum mulai pekerjaaan pengukuran dan physik lapangan, terlebih dahulu kita akan lakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut. Sosialisasi ini dilakukan bersama-sama dengan tim direksi pekerjaan dan melibatkan aparat lurah, tokoh masyarakat yang tanahnya dilalui oleh jalur saluran dan camat setempat, kepolisian lalu lintas yang akan saling membantu mengamankan keamanan lalu lintas, dinas perhubungan dan pihak-pihak lain yang dianggap akan memberikan andil dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan tersebut. Pembinaan hubungan baik selama pekerjaan tersebut dilaksanakan akan selalu dilakukan secara teratur demi kelancaran pekerjaan tersebut. Intinya adalah menjelaskan pada masyarakat mengenai pekerjaan tersebut yang meliputi : - Manfaat pekerjaan yang dilaksanakan. - Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan. - Partisipasi tenaga kerja setempat demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar pelaksanaan pekerjaan tersebut. - Partisipasi petani/masyarakat yang tanahnya kena jalur saluran diharapkan dalam kegiatan ini khususnya mengenai tidak adanya pembebasan tanah dan partisipasi dalam proses konstruksi. - Urutan kegiatan pekerjaan dan rencana schedule pekerjaan  Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek Tanda papan nama berisikan nama pemilik dan kontraktor, nama proyek dan juga lokasi yang menunjukkan area pekerjaan dengan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya. Semua dimaksud untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung. Papan nama dipasang pada tempat yang disetujui direksi dan akan dicabut / disingkirkan pada saat pekerjaan selesai.

 Pelaporan, Dokumentasi dan Rapat-rapat Untuk membuktikan setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan kami akan membuat laporan bulanan, mingguan, harian dan dilengkapi dengan fotofoto dokumentasi

yang akan kami serahkan kepada Direksi Pekerjaan

dengan jumlah rangkap sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Lelang.

-

Laporan Bulanan. Adalah laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan bulan lalu, pekerjaan bulan ini dan

-

estimasi kemajuan pekerjaan pada bulan berikutnya. Laporan Mingguan. Adalah laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan minggu lalu, pekerjaan minggu ini dan

-

estimasi kemajuan pekerjaan pada minggu berikutnya. Laporan Harian. Adalah laporan yang akan menggambarkan tentang keadaan cuaca, data jumlah tenaga kerja, bahan yang dipakai, jumlah alat dan peralatan yang digunakan serta pekerjaan yang dikerjakan pada hari itu.

1. Mobilisasi dan Demobilisasi 1. Volume = 1 Ls 2. Jadwal Waktu Penyelesaian = Sesuai jadwal 3. Asumsi, uraian kerja: Mobilisasi dan demobilisasi telah dijelaskan pada sebelumnya.

A. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN :

BAGAN ALIR / FLOW CHART PEKERJAAN

MULAI Survey, Pengukuran, Perencanaan dan Persiapan Cek

MOBILISASI

Fasilitas Kontraktor, Lab, dll

Bahan Termobilisasi

Alat Termobilisasi

Personil Termobilisasi

Cek Request Kerja Cek

Persiapan

PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN BENDUNG IRIGASI Pekerjaan Prasarana Bendung

Pekerjaan Kantong Lumpur kiri

Cek

Cek

Bekisting, Pembesian dan Beton Mutu K-225, Pagar BRC, Geotextile dan Jalan Inspeksi

Bekisting, Pembesian dan Beton Mutu K-225, K-125, Wheep Hole dan Water Stop

Cek

Galian tanah bangunan, Timbunan Tanah dipadatkan dan Timbunan Tanah Bekas galian Cek

Pemasangan Pintu

Cek

Timbunan Tanah mekanis, Timbunan tanah didatangkan, Timbunan tanah bekas galian

Pekerjaan saluran Induk kanan

Cek

Bekesting, Pembesian dan Beton Mutu K-225, K-125, Wheep Hole dan Water Stop Cek

Timbunan Tanah dipadatkan dan Timbunan Tanah Bekas galian Cek

Cek Pemasangan Pintu

Pemasangan Pintu

SELESAI

Cek

Cek

Cek

PEKERJAAN FISIK SELESAI

PEKERJAAN FISIK SELESAI Data Ukur Siap

Menggambar Asbuilt Drawing

Cek

Gambar ABD Siap Pengukuran MC 100 % Siap

Cek

Pembuatan MC 100% MC 100% Siap MC 100 % Siap

Foto Dok 0% s/d 100% Cek

Mengajukan PHO PHO disetujui

Cek

Melaksanakan Pemeliharaan 180 hk Masa Peme-liharaan Selesai

Cek

Mengajukan FHO FHO Disetujui

SELESAI

Cek

Cek

Cek

SELESAI

II.

PEKERJAAN PRASARANA BENDUNG 1. Pekerjaan Galian Tanah Bangunan 1. Volume Pekerjaan

: 95,65 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian.

2. Pekerjaan Timbunan Tanah Bekas Galian 1. Volume Pekerjaan

: 125,76 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Langkah-langkah kerja:  Selanjutnya akan dipadatkan menggunakan stamper compactor dengan kadar air optimum

 Material/bahan

timbunan

dari

hasil

galian

dihampar

dengan

menggunakan tenaga manual dengan cara layer per layer  Kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan stamper.  Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.  Pekerjaan ini dilaksanakan sampai mencapai elevasi rencana dan volume yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dengan tetap mengacu pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan instruksi direksi 

teknik. Selama pekerjaan berlangsung selalu dikoordinasikan dengan pihak konsultan pengawas dan pihak direksi dan setelah selesai terlaksana maka untuk meminta persetujuan dari pihak Direksi sebagai dasar pembayaran.

3. Pekerjaan Timbunan Tanah di datangkan 1. Volume Pekerjaan

: 67,90 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Setelah bangunan - bangunan yang dikerjakan selesai di sekitar bangunan harus ditimbun dengan tanah penimbun yang berasal dari tanah yang didatangkan, penimbunan dilakukan sesuai dengan ukuran - ukuran yang tertera dalam gambar rencana atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Penimbunan harus dilakukan dengan tanah yang berasal dari daerah galian yang sudah disetujui oleh direksi dan stock pile yang telah ditentukan dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tanah penimbun dan harus dipadatkan hingga mencapai standard kepadatan. Pekerjaan penimbunan harus dilakukan dengan hati - hati, semua kerusakan yang terjadi pada waktu pekerjaan dilaksanakan, harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan beban biayanya sendiri. Penimbunan dilakukan secara lapis demi lapis pada bagian berongga dan dipadatkan dengan dengan menggunakan pemadat baby roller (2 ton).

4. Pekerjaan Pasangan Batu kali Campuran 1Pc : 4 Psr 1. Volume Pekerjaan

: 1.250,26 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pekerjaan pasangan batu kali dikerjakan dengan mengikuti persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan . 5. Pekerjaan Pasangan Batu Bata Campuran 1Pc : 4 Psr 1. Volume Pekerjaan

: 8,56 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pemasangan batu bata dikerjakan setelah pondasi terpasang seluruhnya agar kita dapat melanjutkan pasangan batu bata diatasnya. Pemasangan juga harus dikontrol dengan benang acuan. Untuk mendapatkan kerataan vertikal dan horizontalnya dapat menggunakan Lot/ Bandul gantung. 6. Pekerjaan Plesteran Campuran 1 Pc : 2 Psr 1. Volume Pekerjaan

: 3.147,05 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pekerjaan plesteran diawali dengan membuat patokan ketebalan rel yang dipasang Vertikal sebagai pedomannya biasanya jarak ± 30 cm. Paku area bagian atas dan digantungkan unting unting( LOT) jarak nya ± 3 cm dan diusahakan benang rata dengan ujung paku untuk kerataan vertikal. Setelah ketebalan titik paku selesai, kemudian buat patokan jidar rel. Lempar adukan segaris lurus dari paku dan untuk hasil yang terbaik biarkan rel kering ± 1 hari. Langkah berikut adalah memplester area yang akan dikerjakan. 7. Pekerjaan Cetakan Beton/Bekisting 1. Volume Pekerjaan

: 477,96 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Setelah lahan telah tersedia, maka dilanjutkan dengan pekerjaan survey. Selanjutnya dilaksanakan pemasangan bekesting, dalam pemasangan bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Setelah bekesting terpasang dengan benar dan kokoh.

Kemudian dilaporkan

pada pihak direksi untuk meminta persetujuan

dilakukan pekerjaan

berikutnya pemasangan besi dan pekerjaan beton

8. Pekerjaan Besi Tulangan 1. Volume Pekerjaan

: 5.341,85 Kg

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Bentuk dari besi tulangan yang dipakai sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik. Kemudian dirakit dan diikat dengan kawat beton di atas cetakan/bekisting hingga kekuatan maksimal.Pada pekerjaan pembesian ini menggunakan besi tulangan polos Pengadaan kebutuhan besi tulangan dipesan dan didatangkan jauh sebelum pekerjaan dilaksanakan. Dilakukan pengecekan kualitas dan diameter besi tersebut. Penempatan di stock yard harus jauh dari jalan kendaraan agar tidak terlindas yang menyebabkan bengkok. Perlakuan terhadap besi beton adalah sebagai berikut: 

Dibuat bending list yang dapat menekan waste material.



Diperhitungkan

dengan

kebutuhan

penulangan

bangunan

lain

untuk

memanfaatkan waste agar meminimalkan sisa pembengkokan. 

Memotong dan membengkok besi beton memakai peralatan yang sesuai pada saat pelaksanaan di los kerja.



Pengangkutan besi tulangan ke lokasi bangunan.



Besi tulangan dan bentuk penginstalan mengacu terhadap shop drawing



Pada saat penginstalan besi tulangan diikat dengan kawat beton. Sambungan (overlap) dilakukan sesuai dengan spesifikasi dibuat berselang-selang (tidak dalam satu garis). Dan membuat jarak spasi antara besi dengan bekisting (beton decking).

9. Pekerjaan Beton K 225 1. Volume Pekerjaan

: 56,23 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pekerjaan beton ini merupakan beton pembuatan pintu pagar bendung. Sebelum kegiatan pengecoran dilaksanakan, terlebih dahulu batu belah/ split dicuci dalam bak untuk menghindari kotoran dan lumpur, kemudian dilanjutkan proses dengan proses

loading/pencampuran. Setelah bekisting dan besi tulangan terpasang akan dilakukan pengecoran beton campuran K-225, agar tidak terdapat rongga pada pengecoran harus melakukan alat penggetar (vibrator) agar beton tersebut benar-benar padat, saat pengecoran besi tulangan harus tertanam sepenuhnya, kecuali ada persambungan yang membutuhkan angker. Pengecoran tidak dapat dilakukan terputus kecuali membutuhkan tahapan pengecoran selanjutnya atau petunjuk dari direksi. Agregat yang dipakai berpedoman pada spesifikasi teknik. Pekerjaan ini mencakup pengadaan material, tenaga kerja, dan peralatan yang dipergunakan. Kelas beton yang digunakan pada masing-masing haruslah seperti yang terdapat pada gambar kerja. Bahan terdiri dari semen Portland, pasir, agregat kasar dan air sebelum dipergunakan diambil sampel terlebih dahulu untuk dites dan dibuat job mix desain sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis. Tahap Pelaksanaan: 

Setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan, maka selanjutnya adalah pekerjaan persiapan untuk pengecoran berupa pembuatan bekisting. Bekisting dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja.



Bekisting/cetakan beton sebelum pengecoran dilakukan, harus dipersiapkan sehingga posisi terakhir dari kedudukan konstruksi yang diminta dapat betul-betul dipenuhi, antara lain bentuk, kekakuan dan kekuatannya, bagian-bagian yang akan dicor harus bersih, bebas dari segala macam kotoran.



Besi yang sudah terpasang harus bebas dari karat maupun kotoran, dapat mengurangi ikatan beton dengan besi tulangan. Posisi tulangan, ikatan dan jumlah batang besi yang terpasang serta tebal selimut harus sesuai dengan Gambar Rencana.



Semua bentuk bekisting dan posisi pembesian harus disetujui Direksi sebelum pengecoran dilaksanakan.



Beton dibuat sedekat-dekatnya dengan tempat pengecoran, dimana dalam proses pengecoran ini dilakukan terus-menerus tidak berhenti sampai batas-batas penghentian

pengecoran

(siar

pelaksanaan)

yang

diizinkan

dan

disetujui

Direksi.Untuk mencegah timbulnya rongga, adukan harus dipadatkan selama pengecoran berlangsung dengan menggunakan concrete vibrator.

8.

Pekerjaan Pembuatan Gapura 1. Volume Pekerjaan

: 1 Unit

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pintu Gapura dikerjakan sesuai dengan desain gambar yang telah dibuat.

Mutu beton, bekisting, dan jenis bahan lainnya di buat dan

disiapkan sesuai spesifikasi teknis yang ada. 9.

Pekerjaan Pembuatan Pintu Pagar 1. Volume Pekerjaan

: 2 Unit

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pintu Gapura dikerjakan sesuai dengan desain gambar yang telah dibuat.

Mutu beton, bekisting, dan jenis bahan lainnya di buat dan

disiapkan sesuai spesifikasi teknis yang ada. 10.

Pekerjaan Pembuatan Papan Exploitasi 1. Volume Pekerjaan

: 1 Unit

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pembuatan papan exploitasi dibuat dengan ukuran lebar = 2.40 m dan tinggi 3 m dengan bahan material papan menggunakan besi/seng plat 3 mm dan tiang dari pipa Galvanis Ø 3”. 11.

Pekerjaan Pembuatan Pagar BRC 1. Volume Pekerjaan

: 1.500 M1

2. Rencana Waktu Penyelesaian : Sesuai Jadwal 3. Asumsi, Uraian kerja : - Pekerjaan Pagar BRC dilaksanakan dengan mengukur lahan atau keliling lahan yang akan dipasang pagar BRC dan menentukan beberapa titik dengan berpedoman pada berapa area yang akan dipagar.

-

Tancapkan kayu gelam sebagai tanda yang nantinya akan digali lubang untuk penegak tiang besi. Hal yang harus diperhatikan adalah lubang galian harus lebih dalam, minimal 30 cm dari tanah datar atau disesuaikan dengan kondisi tanah setempat. Jika tanah cukup padat dan

-

keras, 20 cm sudah cukup layak. Lebar galian adalah

sekitar

20

cm.

Jika galian telah siap, tiang ditegakkan dengan waterpas dan disangga menggunakan kayu reng atau hek agar tiang tidak bergerak. Tegakkan

beberapa tiang, kemudian lakukan pengecoran setiap galian dan tiang dengan cor beton bertulang. Selang satu atau beberapa

-

hari

setelah

pengecoran,

lakukan

pemasangan pagar BRC dengan mencantelkan pada stik yang telah disediakan. Lakukan penguncian agar pagar aman dari kehilangan dan tindakan tidak baik lainnya. Pagar BRC harus ditanamkan pada tiang, minimal 3 cmdan harus

-

menggunakan besi behel untuk penguat tiang dengan kedalaman galian minimal 40 cm. 14. Pekerjaan Gebalan Rumput 1. Volume Pekerjaan

: 2.250 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian : Sesuai Jadwal 3. Asumsi, Uraian kerja : Pekerjaan gebalan rumput dilaksanakan sebagai berikut:    

siapkan lempengan rumput dengan ukuran 25 cm x 25cm; buat lubang dengan ukuran 25 cm x 25 cm dengan kedalaman 20 cm; buat jarak antar lubang 45 cm, bila akan dilakukan penanaman dengan cara lempengan berjarak dan bila akan dilakukan penanaman dengan cara lempengan menyeluruh, jarak antar lubang 30

cm;.  isi lubang dengan media tanam dengan komposisi yang sama dengan media untuk rumput dengan biji/tunas, setinggi 8 cm, kemudian tanam lempengan rumput.  pasang pasak bambu dengan diameter 1 cm, panjang 30 cm, pada ke empat sudut lempengan untuk menghindari jatuhnya lempengan rumput tersebut selama perakaran belum kuat.

15.

Pekerjaan Concrete Block Uk. 1,00 x 1,00 x 1,00 1. Volume Pekerjaan

: 650 Buah

2. Rencana Waktu Penyelesaian : Sesuai Jadwal 3. Asumsi, Uraian kerja : Pekerjaan blok beton dikerjakan sebagai berikut: 

Mengajukan gambar desain blok beton dan detail titik angkat 

Mengajukan job mix design (JMD) yang dikeluarkan oleh laboratorium yg disetujui oleh direksi



Pembuatan bekisting



Pembuatan castingyard



Pengecoran dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi

16.



Bekisting blok beton akan dibuka dengan hati-hati setelah berumur 24 jam



Blok beton akan kami lindungi dengan karung curing/lembaran geotextile



Pengambilan sampel kubus beton setiap volume 5 m³

Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Geotextile 1. Volume Pekerjaan

: 2.112,50 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

 Geotekstile yang dipergunakan adalah Non Woven Geotextile dan mampu berfungsi sebagai lapisan filter agar tanah tidak mengalami erosi. Bahan geotekstile yang akan dipakai adalah bahan yang tahan dalam kondisi basah (terendam), sinar ultraviolet, bahan – bahan kimia (terutama senyawa – senyawa alkali), serangga, jamur, ditergen dan minyak. setelah mendapat persetujuan kami lanjutkan pemesanan dan pemasangan geotekstile.  Geotextile adalah bahan sintetis berupa lembaran yang dianyam / dirajut yang dapat digunakan sebagai saringan. Geotextile yang digunakan adalah jenis polyester dengan spesifikasi teknik sesuai dengan persyaratan  Pekerjaan pemasangan geotekstile ini dilaksanakan secara manual dengan tenaga manusia dimana area yang akan dipasang geotekstile terlebih dahulu harus cukup rata dan bebas dari gundukan / tonjolan tanah, kotoran dan sampah. Geotextile harus dihampar tanpa ada bagian yang berkerut / melipat dan harus dipasang lepas searah dengan kontur sehingga mudah untuk diatur / dibenarkan apabila ada lekukan - lekukan kecil dan tonjolan akibat material batu atau isian diatasnya namun harus dibuat cukup baik untuk menghindari kemerosotan pada proses pemasangan material diatasnya. Geotextile harus ditahan tetap pada letaknya dan apabila perlu dipasang penjepit besi atau dari bahan lainnya dengan meminta persetujuan direksi pekerjaan

17.

Pekerjaan Perkerasan Jalan Inspeksi 1. Volume Pekerjaan

:

15.000 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

Pekerjaan jalan inspeksi ini meliputi penyiapan badan jalan, penyediaan material macadam dan timbunan sirtu serta penghamparan serta pemadatan. Pekerjaan penyiapan Badan Jalan ini meliputi sepanjang lokasi efektif Jalan Inspeksi. Pekerjaan dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan (Environmental Aspect) Peralatan yang digunakan adalah Bulldozer, Compactor dan sejumlah peralatan bantu.

III. PEKERJAAN KANTONG LUMPUR KIRI: 1. Pek. Pembersihan 1. Volume Pekerjaan

:

809.68 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

Pekerjaan pembersihan ini menggunakan alat berat (buldozer) pada lokasi yang memungkinkan dan juga dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian. 2. Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat 1. Volume Pekerjaan

: 2.412,65 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian

:

Sesuai Jadwal

3. Asumsi, Uraian kerja :

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat (excavator) pada lokasi yang memungkinkan dan juga dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian.

3. Galian Tanah Bangunan 1. Volume Pekerjaan

:

3.202,65 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian.

4. Pekerjaan Bekisting 1. Volume Pekerjaan

: 3.450,06 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian

: Sesuai Jadwal

3. Asumsi , uraian kerja

Setelah lahan telah tersedia, maka dilanjutkan dengan pekerjaan survey. Selanjutnya dilaksanakan pemasangan bekesting, dalam pemasangan bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Setelah bekesting terpasang dengan benar dan kokoh.

Kemudian dilaporkan pada pihak direksi untuk meminta persetujuan dilakukan pekerjaan berikutnya pemasangan besi dan pekerjaan beton

5. Beton mutu K 125 1. Volume Pekerjaan

: 99,00 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian

: Sesuai Jadwal

Asumsi , uraian kerja



Setelah bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Kemudian dilaporkan pada pihak direksi untuk meminta persetujuan dilakukan. Pengecoran



dilakukan

segregasi/pemisahan

sedemikian

partikel-partikel

rupa halus

untuk dengan

menghindari kasar

dalam

campuran beton akan kami cor kedalam acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya untuk menghindari pengaliran campuran beton. Pengecoran kami cor dengan cepat kontiniu sehingga beton yang baru



dicor menyatu dengan beton cor lama agar terdapat pengerasan yang sempurna. Kemudian sembari



di

cor

kami

lakukan

pemadatan

dengan

menggunakan vibrator, pengecoran kami laksanakan sampai dengan elevasi rencana. Dengan mengacu pada gambar kerja maka kami laksanakan pekerjaan



struktur lainnya. 6. Beton mutu K-225 dan Pembesian 1. Volume

= 34.850,87 m3

2. Rencana waktu pelaksanaan

= sesuai jadwal

3. Asumsi, uraian kerja : 

Sebelum kegiatan pengecoran dilaksanakan, terlebih dahulu batu belah/ split dicuci dalam bak untuk menghindari kotoran dan lumpur, kemudian dilanjutkan proses dengan proses loading/pencampuran.

 Setelah bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran.

Kemudian dilaporkan pada pihak direksi untuk meminta persetujuan dilakukan penyetelan pembesian yang terlebih dahulu telah dipabrikasi sesuai dengan gambar kerja, didalam penyetelan besi beton dipasang pula beton decking sehingga antara bekesting dengan besi beton ada jarak untuk selimut beton.  Setelah besi beton telah terpasang dengan benar selanjutnya kami akan mengajukan request pekerjaan pengecoran dengan terlebih dahulu dilakukan dengan check list secara bersama-sama dengan direksi pekerjaan. Setelah mendapat izin maka kami lanjutkan pekerjaan pengecoran beton konstruksi(sesuai gambar konstruksi) dengan metode yang telah mendapat persetujuan dari dari direksi pekerjaan. Sebelum menuangkan coran ke lokasi struktur diambil slump test sesuai dengan spesifikasinya, kemudian sambil berlangsungnya pengecoran maka dilakukan pengambilan sample silinder benda uji beton dengan mengikuti syarat-syarat dalam bestek.  Pemasangan wheep hole sebagai suling-suling untuk mengalirkan rembesan air dan pemasangannya sudah terpasang dengan baik sehingga pada waktu pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk.  Pengecoran dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari segregasi/pemisahan

partikel-partikel

halu

dengan

kasar

dalam

campuran beton akan kami cor kedalam acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya untuk menghindari pengaliran campuran beton.  Penegcoran kami cor dengan cepat kontinew sehingga beton yang baru dicor menyatu dengan beton cor lama agar terdapat pengerasan yang sempurna.  Kemudian sembari

di

cor

kami

lakukan

pemadatan

dengan

menggunakan vibrator, pengecoran kami laksanakan sampai dengan elevasi rencana.  Dengan mengacu pada gambar kerja maka dilaksanakan pekerjaan struktur

lainnya

7. Pek. Water Stop 1. Volume

= 12,56 M1

2. Rencana waktu pelaksanaan

= sesuai jadwal

3. Asumsi, uraian kerja : 

Pemasangan water stop direncanakan setiap bangunan saluran setiap 10 mm atau 12 m sesuai panjang tulangan, karena daerah irigasi ini terletak pada daerah rawan gempa, sehingga jika terjadi gempa dan membuat dampak yang merugikan semua pihak. Oleh karena

itu

maka

peme;iharaannya

dibuat

lebih

pemasangan

ekonomis.

water

Water

stop

stop ini

agar

dipasang

bersamaan dengan pengecoran. Dengan mengacu pada gambar kerja maka kami laksanakan pekerjaan struktur lainnya 8. Timbunan Tanah dipadatkan 1.382,12 M3

1. Volume Pekerjaan

:

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Langkah-langkah kerja: Pekerjaan ini dilakukan untuk mendapatkan tanah dasar (sub grade) yang stabil dan memiliki kemampuan daya dukung yang baik (CBR 10%).Penghamparan dan pembentukan lapisan sesuai elevasi rencana dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana. Selanjutnya akan dipadatkan menggunakan stamper compactor dengan kadar air optimum yang telah ditentukan dalam tes kepadatan laboratorium sehingga diperoleh 98% dari nilai maximum dry density. Adapun urutan kerjanya adalah sebagai berikut :  Excavator memuat bahan timbunan ke dalam dump truck, kemudian dump truck mengangkut dari quarry ke lapangan.  Material/bahan timbunan kemudian dihampar dengan menggunakan motor

grader,

dan

hamparan

material

disiram

air

dengan

menggunakan Watertank Truck (sebelum pelaksanaan pemadatan).  Kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan Tandem Roller. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Meneliti nilai CBR tanah Pemadatan dilakukan dengan vibro Roller/Compector. Pekerjaan ini dilaksanakan mengacu pada gambar rencana / spesifikasi teknis dan petunjuk direksi teknis, langkah kerja pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Material Timbunan pilihan harus yang bersih dari kotoran –kotoran atau sampah-sampah dan sesuai spesifikasi teknik.  Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu membuat request / ijin kerja kepada direksi pekerjaan untuk dilaksanakan pekerjaan Timbunan pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat berat. Dengan urutan kerja Excavator memuat ke dalam Dump Truck, Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak quari ke lapangan, Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader, Hamparan material disiram air dengan Water tank Truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.  Pemadatan ini dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan menurut petunjuk direksi pekerjaan. Selama pemadatan dilakukan penyiraman air agar mendapatkan kepadatan yang telah ditentukan.  Pekerjaan ini dilaksanakan sampai mencapai elevasi rencana dan volume yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dengan tetap mengacu pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan instruksi direksi 

teknik. Selama pekerjaan berlangsung selalu dikoordinasikan dengan pihak konsultan pengawas dan pihak direksi dan setelah selesai terlaksana maka untuk meminta persetujuan dari pihak Direksi sebagai dasar pembayaran.

9. Timbunan Tanah Bekas Galian 1 477.54 M3

1. Volume Pekerjaan

:

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Langkah-langkah kerja:  Selanjutnya akan dipadatkan menggunakan stamper compactor dengan kadar air optimum  Material/bahan timbunan dari hasil galian

dihampar dengan

menggunakan tenaga manual dengan cara layer per layer  Kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan stamper.  Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.



Pekerjaan ini dilaksanakan sampai mencapai elevasi rencana dan volume yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dengan tetap mengacu pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan instruksi direksi

teknik.  Selama pekerjaan berlangsung selalu dikoordinasikan dengan pihak konsultan pengawas dan pihak direksi dan setelah selesai terlaksana maka untuk meminta persetujuan dari pihak Direksi sebagai dasar pembayaran. 10. Pekerjaan Pintu Selanjutnya

kami

laksanakan

pekerjaan

pengadaan

dan

pemasangan pintu air, adapun pintu air yang akan dipasang adalah : Pintu Besi B = 1.00 m (2 Unit) Pemasangan Pintu air yang baru Tahap 1 Pemasangan Guide Frame. Tahap 2 Pasang temporary support untuk mengangakt pintu baru yang akan dipasang. Angkat daun pintu persegment (bagian) ke dalam bangunan pintu yang akan dipasang Tahap 3 Setting Daun Pintu dengan menggunakan Temporary Support. Tahap 4 Setelah di Check dan sesuai dengan dimensi yang di kehendaki maka dapat di lanjutkan dengan pengelasan. Tahap 5 Uji Coba naik turun Daun Pintu beserta modifikasi mekaniknya. III.

PEKERJAAN SALURAN INDUK 1. Pek. Pembersihan 1. Volume Pekerjaan

: 3.406,58 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai Jadwal

Pekerjaan pembersihan ini menggunakan alat berat (buldozer) pada lokasi yang memungkinkan dan juga dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian. 1. Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama 1. Volume Pekerjaan

:

481,71 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

 Pembongkaran Pasangan Lama dalam mata pembayaran dalam M3 sehingga Kontraktor terlebih dahulu membuat Permohonan Pekerjaan Pembongkarab Pasangan Lama kepada Direksi Pekerjaan yang disertai dengan Gambar Pasangan lama yang akan dibongkar serta dimensinya sehingga dapat diketahui estimasi Volume Bongkaran yang akan digunakan sebagai vahan pembayaran.  Pekerjaan bongkaran pasangan lama dilakukan dengan menggunakan alat jack hammer atau concrete braker pada lokasi tertentu dan juga dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.

Batas-batas pembongkaran

disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian  Hasil bongkaran disingkarkan pada tempat yang aman dan tidak menjadikan sampah pada lokasi pekerjaan atau berkoordinasi dengan pihak Direksi pekerjaan.

 Setelah dirasa selesai pihak kontraktor meminta kepada pihak direksi untuk melakukan opnam ( pemeriksaan dan pengukuran hasil kerja ) bersama – sama sebagai dasar perhitungan pembayaran. 3. Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat 1. Volume Pekerjaan

: 2.412,65 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat (excavator) pada lokasi yang memungkinkan dan juga dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian. 4. Galian Tanah Bangunan 1. Volume Pekerjaan

: 19.358,03 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia jika lokasi yang akan digali tidak memungkinkan menggunakan alat berat.. Batas-batas penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti instruksi dari konsultan pengawas dengan mempertimbangkan factor kualitas dan keselamatan (safety). Material hasil galian dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.Disposal area akan ditentukan kemudian. 5. Pekerjaan Pasangan Batu kali Camp. 1Pc : 4 Psr 1. Volume Pekerjaan

: 256,23 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

6. Pekerjaan Plesteran Camp. 1Pc : 2Psr 1. Volume Pekerjaan

:

640,58 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

7. Pekerjaan Bekisting dan Bongkar Bekisting 1. Volume Pekerjaan

: 8.468,97 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

:

Sesuai

Jadwal

Setelah lahan telah tersedia, maka dilanjutkan dengan pekerjaan survey.

Selanjutnya

dilaksanakan

pemasangan

bekesting,

dalam

pemasangan bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Setelah bekesting terpasang dengan benar dan kokoh.

Kemudian

dilaporkan pada pihak direksi untuk meminta persetujuan

dilakukan

pekerjaan berikutnya pemasangan besi dan pekerjaan beton. 8. Pekerjaan Beton mutu K 125

907,73 M3

1. Volume Pekerjaan

:

2. Rencana Waktu Penyelesaian

: Sesuai Jadwal

3. Asumsi , uraian kerja



Setelah bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Kemudian dilaporkan pada pihak direksi untuk



meminta persetujuan dilakukan Pengecoran dilakukan sedemikian

rupa

untuk

menghindari

segregasi/pemisahan partikel-partikel halu dengan kasar dalam campuran beton akan kami cor kedalam acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya untuk menghindari pengaliran campuran 

beton. Penegcoran kami cor dengan cepat kontinew sehingga beton yang baru dicor menyatu dengan beton cor lama agar terdapat pengerasan yang sempurna.



Kemudian sembari di cor kami lakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator, pengecoran kami laksanakan sampai



dengan elevasi rencana. Dengan mengacu pada gambar kerja maka kami laksanakan pekerjaan struktur lainnya

9. Beton mutu K-225 dan Pembesian 1. Volume

= 85.581,12 m3

2. Rencana waktu pelaksanaan

= sesuai jadwal

3. Asumsi, uraian kerja : 

Setelah bekesting dibuat sedemikian rupa (kokoh) sesuai dengan gambar kerja sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi pergeseran. Kemudian dilaporkan pada pihak direksi untuk meminta persetujuan

dilakukan penyetelan pembesian yang

terlebih dahulu telah dipabrikasi sesuai dengan gambar kerja, didalam penyetelan besi beton dipasang pula beton decking sehingga antara bekesting dengan besi beton ada jarak untuk 

selimut beton. Setelah besi beton telah terpasang dengan benar selanjutnya kami akan mengajukan request pekerjaan pengecoran dengan terlebih dahulu dilakukan dengan check list secara bersama-sama dengan direksi pekerjaan. Setelah mendapat izin maka kami lanjutkan pekerjaan pengecoran beton konstruksi(sesuai gambar konstruksi) dengan metode yang telah mendapat persetujuan dari dari direksi pekerjaan. Sebelum menuangkan coran ke lokasi struktur diambil slump test sesuai dengan spesifikasinya, kemudian sambil berlangsungnya pengecoran maka dilakukan pengambilan sample silinder benda uji beton dengan mengikuti syarat-syarat dalam



bestek. Pemasangan wheep hole sebagai suling-suling untuk mengalirkan rembesan air dan pemasangannya sudah terpasang dengan baik sehingga pada waktu pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk.



Pengecoran

dilakukan

sedemikian

rupa

untuk

menghindari

segregasi/pemisahan partikel-partikel halu dengan kasar dalam campuran beton akan kami cor kedalam acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya untuk menghindari pengaliran campuran 

beton. Penegcoran kami cor dengan cepat kontinew sehingga beton yang baru dicor menyatu dengan beton cor lama agar terdapat



pengerasan yang sempurna. Kemudian sembari di cor kami lakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator, pengecoran kami laksanakan sampai

dengan elevasi rencana.  Dengan mengacu pada gambar kerja maka kami laksanakan pekerjaan struktur lainnya. 10. Pek. Water Stop 1. Volume

= 1.433,97 M1

2. Rencana waktu pelaksanaan

= sesuai jadwal

3. Asumsi, uraian kerja : 

Pemasangan water stop direncanakan setiap bangunan saluran setiap 10 mm atau 12 m sesuai panjang tulangan, karena daerah irigasi ini terletak pada daerah rawan gempa, sehingga jika terjadi gempa dan membuat dampak yang merugikan semua pihak. Oleh karena

itu

maka

peme;iharaannya

dibuat

lebih

pemasangan

ekonomis.

Water

water stop

stop ini

agar

dipasang

bersamaan dengan pengecoran. Dengan mengacu pada gambar kerja maka kami laksanakan pekerjaan struktur lainnya. 11. Pek. Wheep Hole 1. Volume Pekerjaan

: 1.032,00 M2

2. Rencana Waktu Penyelesaian : Sesuai Jadwal 3. Asumsi, Uraian kerja : Pekerjaan wheep hole di lakukan bersamaan dengan pekerjaan pasangan batu kali atau pekerjaan struktur lainnya sesuai kebutuhan di lapangan, perletakan, jarak, diameter harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik.

12. Timbunan Tanah didatangkan 1. Volume Pekerjaan

: 375,86 M3

2. Rencana Waktu Penyelesaian : Sesuai Jadwal 3. Asumsi, Uraian kerja : Setelah bangunan - bangunan yang dikerjakan selesai di sekitar bangunan harus ditimbun dengan tanah penimbun yang berasal dari tanah yang didatangkan, penimbunan dilakukan sesuai dengan ukuran - ukuran yang tertera dalam gambar rencana atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Penimbunan harus dilakukan dengan tanah yang berasal dari daerah galian yang sudah disetujui oleh direksi dan stock pile yang telah ditentukan dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tanah penimbun dan harus dipadatkan hingga mencapai standard kepadatan. Pekerjaan penimbunan harus dilakukan dengan hati - hati, semua kerusakan yang terjadi pada waktu pekerjaan dilaksanakan, harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan beban biayanya sendiri. Penimbunan dilakukan secara lapis demi lapis pada bagian berongga dan dipadatkan dengan dengan menggunakan pemadat baby roller (2 ton).

13. Timbunan Tanah Bekas Galian 11.015,58 M3

1. Volume Pekerjaan

:

2. Rencana Waktu Penyelesaian 3. Asumsi, Uraian kerja :

: Sesuai Jadwal

Langkah-langkah kerja:  Selanjutnya akan dipadatkan menggunakan stamper compactor dengan kadar air optimum  Material/bahan timbunan dari hasil galian

dihampar dengan

menggunakan tenaga manual dengan cara layer per layer  Kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan stamper.  Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi 

hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Pekerjaan ini dilaksanakan sampai mencapai elevasi rencana dan volume yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dengan tetap

mengacu pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan instruksi direksi 

teknik. Selama pekerjaan berlangsung selalu dikoordinasikan dengan pihak konsultan pengawas dan pihak direksi dan setelah selesai terlaksana maka untuk meminta persetujuan dari pihak Direksi sebagai dasar pembayaran.

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DI WORKSHOP 1.1

GAMBAR DESAIN & GAMBAR KERJA

a. Pembuatan Gambar Gambar desain dibuat sesuai spesifikasi teknis dalam kontrak disertai desain kalkulasi Begitu pula gambar kerja dibuat berdasarkan gambar desain sebagai acuan atau pedoman dalam proses pabrikasi dan pemasangan di site setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan. b. Pengajuan Desain Kalkulasi dan Gambar Kerja 1. Pengajuan desain kalkulasi dan gambar konstruksi harus berdasarkan spesifikasi

teknis dan gambar pada dokumen

kontrak. 2. Desain kalkulasi dan gambar konstruksi harus di ajukan ke pihak proyek dan konsultan untuk mendapatkan persetujuan baik membuat dan memasang pintu air. 1.2. PEMBELIAN MATERIAL Harus memilih vendor yang terbaik berdasarkan catalog, spesifikasi dan harga  

Menyiapkan

semua

material

dan

peralatan

kerja

untuk

mendukung proses produksi. Vendor atau supplier dalam pengiriman barang yang telah dibeli harus sesuai

dengan jadual yang telah ditentukan agar tidak

terjadi keterlambatan proses produksi.



Pengadaan

material

harus

sesuai

dengan

gambar dan

spesifikasi teknis, gambar desain, gambar kerja dan dokumen 

kontrak. Seluruh material yang akan dipergunakan harus melalui pemeriksaan bagian Quality Control terlebih dahulu dan bila perlu disaksikan oleh Direksi Pekerjaan.

Hal- hal yang diperiksa adalah : Dokumen material berupa sertifikat material, pengukuran dimensi material dan melakukanl uji test material bila diperlukan.

1.3. DASAR ACUAN / SPESIFIKASI TEKNIK a. Untuk desain dan pelaksanaan pekerjaan ini harus mengacu pada SNI ( Standar

Nasional Indonesia ) dan JIS ( Japan Industrial

Standards ) serta Technical Standars for Gates and Penstocks yang dikeluarkan oleh Asosiasi . b. Untuk komponen elektrikal, bahan baku dan urutan instalasi harus sesuai atau setara dengan beberapa acuan standar dibawah ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Japanese Industrial Standard (JIS) Japanese Engineering Standard (JES) Japan Cable-Makers Association’s Standards (JCS) Internasional Electrotechnical Commission (IEC) Peraturan Umum Instalasi Listrik – PLN Peraturan Keselamatan

a. Plat baja untuk daun pintu

: JIS G 3106, SM 400B SM 490

B Struktur komponen utama

: JIS G 3101 SS 400 atau ASTM A516 Grade 60, 70 atau SNI 0552-89-A

b. Plat baja untuk struktur umum

: JIS G3101, SS400 atau ASTM A

36 c. Baja profil

: JIS G3192 dan JIS G 3101 SS 400

atau ASTM A6 atau SNI 0945-89-A d. Baud baja, mur dan ring

: JIS B1180, B1181 dan B 1256 atau ASTM A 633 dan A 675 atau SNI 0541-89-A

e. Baud baja tahan karat, mur

:JIS G4303, 4304, 4306, dan G4307 dan ring atau ASTM A 276, type 316

f. Baja tahan karat untuk plat

:JIS G 4303, 4304, 4305batangan, poros dll

4306, dan G 4307

atau ASTM A 167 Standar bahan Cor a. Besi Cor

: JIS G 5501, FC 200 atau ASTM A Class 30 atau SNI 0813-89A

b. Baja cor

: JIS G 5101, SC410, atau ASTM (dengan proses anneling) A 27/A, U-60-30 atau SNI 1812-90-A

c. Bronze cor

: JIS H 5111, BC3 atau ASTM B 505 C 90500

d. Phosphor bronze cor

: JIS H 5113, PBC2 atau ASTM B 505 C90700

Standar Bahan Tempa a. Baja Karbon tempa

:

JIS G 3201, SF490A atau ASTM

A668 Class E50 atau SNI1855-90-A

Bahan lainnya 

Bantalan dengan pelumasan sendiri harus sesuai dengan JIS H5102 HBsC3 (min. HB 210) dengan dasar solid lubricant atau setara yang disetujui oleh Engineer.



Pipa untuk kabel listrik (galvanized) JIS C 8305 or ANSI C 80.1



Penyekat karet untuk pintu air terbuat dari bahan mutu tinggi bahan dasar polimer adalah karet

alam, co-polimer butadiene

dan stryene. Data fisik dari karet penyekat : Property

Limits

Tensile Strength

210 kgf/cm² minimum

Ultimate Elongation

450 per cent minimum

Durameter Hardness

50 to 70 (Shore, Type A)

Specific Gravity

1.1 to 1.3

Water Absorptions

5 per cent maximum (70 degree C for 48 Hours)

Compression set

30 percent maximum (as percent of total original deflection)

Diagram Proses Desain Kalkulasi sampai dengan Pembelian Material

1.4 METODE PABRIKASI a. Material tiba di Workshop 

Material datang di workshop lalu diturunkan ke tempat penyimpanan

material.  Material dikelompokkan berdasarkan kegunaan, ukuran dan bentuknya.  Pengecekan material oleh quality qontrol jika material yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis atau terjadi cacat maka kami akan konfirmasi ke supplier untuk mengembalikan untuk ditukar dengan material 

yang lebih baik. Pengelompokan material ke lokasi pekerjaan dan penempatan yang tepat dan tidak terlalu jauh dari proses di workshop untuk memudahkan proses fabrikasi.

1.5. PROSES FABRIKASI DI WORKSHOP Pabrikasi dapat dilaksanakan setelah gambar desain maupun gambar kerja dan material telah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. 1.5.1 Pekerjaan Marking / membuat garis potong / teken Sebelum material dipotong maka material harus di marking (diteken / dilukis) terlebih dahulu pada permukaan materialnya agar tukang potong material dapat mengetahui berapa panjang atau besar/ luasan material yang diperlukan tentunya sesuai gambar kerja. Pekerjaan Cutting / memotong material

a. Pemotongan Plat Baja atau Profil baja yang bagian tepinya yang akan dihubungkan dengan las atau tanpa sambungan las, harus merupakan satu garis lurus atau tipis berbentuk benang. Pemotongan disyaratkan menggunakan mesin potong. b. Semua bekas pemotongan harus dibersihkan baik dengan milling planning, planning dan grinding. c. Semua bagian tepi yang tajam bekas pemotongan harus dihilangkan dengan mesin gerinda. d. Semua material berupa Plat dan Strip harus diluruskan/diratakan sebelum digunakan demikian pula untuk material berupa profil harus diluruskan dan diratakan dengan mesin press / grinding. Tidak diperkenankan meluruskan dan meratakan dengan pukulan pakai hammer, namun jika terdapat

kerusakan material atau deformasi

akibat pengelasan atau perlakuan panas lainnya maka produk akan diperbaiki atau bila tidak dapat diperbaiki maka produk akan direject/ditolak. e. Semua pembengkokan harus dilaksanakan dengan pemanasan. Selesai

pembengkokan

sedapat

mungkin

struktur

material

dikembalikam seperti semula dengan proses tempering. f. Lubang lubang baud atau angker harus betul betul bulat (disyaratkan menggunakan bor) dan tidak boleh lebih besar dari diameter nominalnya, kecuali ditentukan dalam standar lainnya. g. Ulir baud harus terbenam semua pada mur, panjang sisi ulir minimal 3 milimeter dan maksimal 10 milimeter. Dibawah mur pada angker maupun baut harus dipasang ring per baja. Untuk permukaan miring, bibir profil sebelum ring per harus dipasang bevel ring dari baja. Material mur dan baut harus sama, untuk menghindari pemuaian atau penyusutan yang tidak sama yang akan menyebabkan longgarnya ikatan mur dan baut tersebut. h. Untuk komponen yang berputar diharuskan menggunakan bearing yang dilengkapi dengan tempat dan alat untuk injeksi pelumas.

5.2 . Fit-up / penyetelan awal

Pada penyetelan awal ini terlebih dahulu menyiapkan meja kerja yang cukup kokoh dengan menggunakan material profil. Ini akan berguna dalam

penyetelan karena tanpa menggunakan meja kerja akan sulit mengambil acuan, kerataan dan kelurusan. 1.5.3. Pengelasan Pintu Pengelasan pintu air dapat dimulai apabila Quality Qontrol sudah memeriksa baik dimensi secara keseluruhan juga dimensi pokok atau utama. Lokasi pengelasan sebaiknya dilakukan di dalam ruangan sehingga terhindar dari hujan, panas dan angin, karena semua itu akan mempengaruhi hasil pengelasan. Untuk pengelasan pintu harus menggunakan tukang las yang sudah mempunyai pengalaman didalam mengelas pintu air atau yang sudah bersertifikat juru las G3. Pekerjaan las dapat dilakukan dengan proses shielded metallic secara manual atau otomatis atau metode submerged arc. Kontraktor diwajibkan menyerahkan prosedur pengelasan untk disetujui oleh pihak Direksi Pekerjaan sesuai dengan yang ada didalam gambar. Ukuran dan type las yang dibutuhkan harus diperlihatkan dalam gambar. Kualifikasi prosedur pengelasan harus mengacu pada standard American Welding Society ( AWS). D.1.1 atau standar yang setara lainnya yang sudah disetujui. Kawat Las yang digunakan harus mengacu pada JIS Z 3211 atau 3212, Low Hydrogen Type Covering atau yang setara. kawat las tahan karat (Stainless) yang digunakan pada bagian yang terendam air untuk pelindung atau penyambungan atau menggunakan chromium nikel. Type komposisi kimia JIS atau acuan standar untuk kawat las yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan. 1.5.4. Machining / proses permesinan Proses permesinan dilakukan untuk benda atau barang yang bulat dengan toleransi yang akurat 1.5.5.

Assembling Pada tahapan assembling ini adalah penggabungan barang yang telah selesai di fabrikasi dan selesai di machining. Sebaiknya penggabungan ini dilakukan di workshop karena jika ada kekurangan lebih cepat ditangani. Adapun yang

perlu di assembling di workshop pada pekerjaan pintu adalah Alat angkat (hoisting unit). 1.5.6. Pengecatan Pengecatan pada hasil produk termasuk pembersihan pada permukaan besi ( metal), pelaksanaan pengecatatan, perlindungan, dan proses pengeringan cat, serta pengadaan atau penggunaan alat, tenaga kerja dan bahan lainnya yang mendukung pekerjaan pengecatan. Pemilihan Cat dan warna yang akan digunakan harus disetujui oleh Dieksi Pekerjaan dan kontraktor harus mengusulkan merk cat dan warna, dengan menyerakan contoh warna termasuk spesifikasi cat untuk setiap lapisan sampai dengan lapisan cat terakhir. Cat yang digunakan harus diproduksi oleh pabrik cat yang mempunyai reputasi baik dan mudah pengadaannya. a, Pembersihan permukaan besi ( metal) Permukaan yang akan dilakukan pengecatan harus bersih atau bebas dari kotoran seperti : pasir, tanah, karat, oli, gemuk dan kotoran kotoran lain dengan cara di shot atau Grit Blasting dengan pasir kuarsa dan pasir besi ( SA 2,5”

Standar Swedia SIS 055900 atau SS PC-SP 10 dari Steel

Permukaan structures painting Council manual volume 2 ). Yang sangat perlu diperhatikan pembersihan pada ujung ujung konstruksi yang bersudut. Untuk pekerjaan di Workshop penggunaan pasir hanya diijinkan untuk tiga kali sandblasting, yaitu butir kasar untuk sandblasting tahap pertama boleh digunakan untuk tahap kedua. Pada tahap ketiga - finishing, dapat digunakan pasir bekas tahap kedua. Pasir sisa atau bekas material yang pertama tidak boleh dipergunakan untuk material yang lainnya. Untuk pekerjaan di lapangan atau di site penggunaan pasir hanya diijinkan satu kali sandblasting. Selain itu kontraktor diwajibkan membuat fasilitas untuk pengamanan dengan menggunakan terpal atau bahan lainnya pada saat pekerjaan tersebut . b. Prosedur Pengecatan 

Segera setelah di sandblasting permukaan tersebut di cat dengan ZINC primer pada dasar dengan ketebalan setelah kering 25 - 75 Micron



Selanjutnya lapisan primer kering dicatkan dua sampai tiga lapisan akhir dengan ketebalan masing masing 75 - 150

micron sehingga total



ketebalan minimum menjadi 250 – 300 micron. Untuk mengetahui ketebalan pengecatan dilakukan pemeriksaan



dengan kilometer. Untuk bagian diatas air, cat yang harus dipakai tahan tehadap cuaca tropis dan bila terletak didaerah pantai maka cat tersebut harus tahan



terhadap udara yang mengandung garam. Selesai pemasangan, bila terdapat cacat atau goresan pada cat tersebut/kontraktor harus mengulangi pengecatatan tersebut tanpa biaya tambahan

Untuk lebih jelasnya proses pabrikasi , maka dapat dilihat pada Flow Process Chart untuk pintu penerus & penguras ( lampiran 01.02 )

3. Uji Coba & test seluruh peralatan sesuai skope pekerjaan di lapangan Setelah seluruh peralatan mekanik dan pembangkit ( Genset ) terpasang seluruhnya maka uji coba menggunakan peralatan elektrik segera dilakukan. Untuk mendapatkan hasil uji coba secara obyektif dan maksimal maka digunakan pula alat-alat ukur seperti avo meter, amper tang dll untuk mengukar daya beban yang timbul dari setiap peralatan yang terpasang. Setelah seluruh pekerjaan fisik selesai, maka dilakukan pembongkaran direksikeet, bongkar bowplank dan pembersihan sisa pekerjaan agar lokasi pekerjaan bersih dari kotoran. Kemudian dilakukan demobilisasi alat-alat, tenaga kerja dan bahan-bahan dan alat – alat berat yang ada di lokasi pekerjaan. Mengadakan pengukuran akhir dalam rangka pembuatan as-built drawing dan MC 100 % dan serah terima pertama (PHO). 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Dalam rangka Serah Terima Pertama, diperlukan kelengkapan : Foto Visual ) % s/d 100 % Kontrak Awal dan Addendum Kontrak Rencana Mutu Kontrak Laporan Harian,Mingguan dan Bulanan Berita Acara pembayaran physik MC 100% Shop drawing As Built drawing Dan lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

MASA PEMELIHARAAN Setelah pekerjaan fisik selesai 100 % maka dilakukan proses serah terima pekerjaan kepada pengguna jasa/pemilik proyek dengan dibuatkan dan ditandatanganinya berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap I (PHO) antara penyedia jasa pengguna jasa, setelah dilakukan pemeriksaan bersama dan diterimanya hasil pekerjaan dengan baik oleh pihak pemilik proyek/Pengguna jasa dan selanjutnya kami akan menjalani masa pemeliharaan atas pekerjaan kami tersebut selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Dalam masa pemeliharaan tersebut kami akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut 1. Menyediakan

personil

/

struktur

organisasi

untuk

melaksanakan

pemeliharaan selama 2 (dua) tahun. 2. Memantau secara periodik dengan pihak pemilik proyek minimal 1 (satu) kali setiap bulannya. 3. Membuat berita acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara periodik. 4. Membuat dokumentasi hasil peninjauan/inspeksi 5. Dan apabila terjadi kerusakan bangunan/konstruksi maka kami akan memperbaiki kerusakan tersebut dan mengembalikan sesuai dengan gambar rencana. 6. Setelah selesai masa pemeliharaan selanjutnya kami akan mengurus administrasi dalam rangka serah terima pekerjaan tahap II (FHO). Demikian Metode pelaksanaan ini disusun sebagai acuan awal pelaksanaan pekerjaan, hal-hal yang sifatnya lebih detail akan disesuaikan selama masa pelaksanaan pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jaringan D I Aek Sigeaon (D.I. Aek Sigeaon, D.I. Panaharan, D.I. Panganan Lombu) 1.650 Ha, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Banda Aceh, 31 Desember 2015 PT. PUALAM BANGUN CIPTA

Ir. FACHRIZAL Direktur Utama

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF