Metode Gravity

July 14, 2017 | Author: Mailestari Wina Yance | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

nn...

Description

Kalimat Bantuan: Dalam Metode gravitasi, jika suatu batuan berbeda tipe dengan batuan lainnya, makan akan berbeda pula densitasnya, dan jika suatu batuan yang mempunyai densitas lebih tinggi akan mempunyai daya gravitasi yang lebih besar. Suatu bentuki formasi yang melengkung, seperti antiklin maka akan mempunyai densitas yang lebih tinggi, dan medan gravitasi bumi akan lebih besar disumbu, dibandingkan dengan disepanjang sayapnya. Selain antiklin juga terdapat Salt Dome, yang secara keseluruhan densitasnya lebih kecil daripada batuan yang diterobosnya, dapat dideteksi oleh rekaman gravitasi. Untuk mengukur kekuatan gravitasi dari suatu tempat ke tempat yang lain telah diciptakan suatu instrumen gravitasi yang dinamakan Gravitimeter. Gravitimeter modern adalah benda yang sangat sensitif, yang dapat mendeteksi variasi gravitasi. Metode Gravity Metode Gravity Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm 3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Di pasaran sekarang didapat alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), dengan demikian anomali kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat. Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi.

Gravitimeter La Coste Romberg Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Dalam metode ini penelitian dapat digolongkan menjadi 3 tahap, tahap ini umum digunakan juga pada metode geofisika yang lainnya. Antara lain adalah Akuisisi Data, Prosesing Data, dan Interpretasi. Dalam hal ini kita akan coba bahas beberapa point dalam proses akuisisi data. Akuisisi data ini adalah proses pengambilan data di lapangan. Dalam proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan. Mulai dari mengatahui informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya.Beberapa diantara alat itu adalah  Seperangkat Gravitimeter  GPS  Peta Geologi dan peta Topografi  Penunjuk Waktu  Alat tulis  Kamera  Pelindung Gravitimeter  Dan beberapa alat pendukung lainnya Setelah peralatan telah tersedia, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base station yang telah diketahui harga percepatan gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang dibutuhkan juga dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain adalah :  Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal.  Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.  Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin, dll.  Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang. Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang stabil dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting, karena pengambilan data lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan, dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik ikat yang sudah terukur sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukan dengan proses looping. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi apungan alat (drift) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gayaberat terdapat beberapa data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari, jam, dan tanggal), nilai pembacaan gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran (lintang dan bujur) dan ketinggian titik ukur. Pengambilan data dilakukan di titik-titik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan interval jarak pengukuran tertentu. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan menentukan titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data gayaberat di titik-titik ukur lainnya. Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik ikat) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan : gbs = gref + ( gpembacaan bs + gpembacaan ref )

gbs = harga medan gravitasi base station gref = harga medan gravitasi titik referensi gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi Contoh dalam studi kasus pengukuran yang digunakan dalam suatu survey untuk menentukan daerah geothermal/panas bumi dapat dilakukan dengan beberapa parameter dan terlihat seperti pada gambar berikut.

Titik Ukur Pada Lintasan Akuisisi Lintasan pengambilan data terdiri dari lintasan A, B, C, D, E, F dan G sebanyak 189 titik pengambilan data. Pada lintasan regional terdapat 74 titik ukur, sehingga jumlah titik pengambilan data terdapat 263 titik. Sehingga dalam titik ukur tersebut terdapat dua jenis titik ukur, lintasan utama dan lintasan regional. Lintasan utama ini merupakan pengukuran inti yang letak titik ukurnya berada pada sepanjang lintasan yang telah ditentukan. Dan lintasan regiona adalah pengukuran yang titik ukurnya tidak berada di lintasan utama yang telah ditentukan. Pada satu lintasan pengukuran, interval pengambilan titik adalah 250-500 m. Pada lintasan regional interval pengambilan titik adalah 500-1000 m sedangkan interval pengambilan titik pada daerah manifestasi panas bumi berkisar antara 100-150 m. Sehingga setelah semua proses akuisisi telah selesai, dapat dilanjutkan ke proses prosesing data dengan berbagai pengolahan. Signifikansi dan Penggunaan Konsep - Panduan ini merangkum peralatan, prosedur lapangan, dan metode interpretasi digunakan untuk penentuan kondisi bawah permukaan karena variasi kerapatan menggunakan metode gravitasi. Pengukuran gravitasi dapat digunakan untuk fitur geologi peta utama lebih dari ratusan kilometer persegi dan untuk mendeteksi dangkal fitur yang lebih kecil di dalam tanah atau rock. Di beberapa daerah, metode gravitasi dapat mendeteksi rongga bawah permukaan. Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat dilakukan di daerah budaya banyak dikembangkan, dimana metode geofisika lainnya mungkin tidak bekerja. Sebagai contoh, pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam bangunan, di daerah perkotaan dan di daerah kebisingan budaya, listrik, dan elektromagnetik. Pengukuran

kondisi bawah permukaan dengan metode gravitasi membutuhkan sebuah gravimeter dan sarana untuk menentukan lokasi dan elevasi relatif sangat akurat dari stasiun gravitasi. Unit pengukuran yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkan gaya gravitasi di permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar 980 gal. Unit umum digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah milligal (10 - gal 3). Teknik aplikasi lingkungan memerlukan pengukuran dengan akurasi dari beberapa gals μ (106 gals), mereka sering disebut sebagai survei mikro. Sebuah survei gravitasi rinci biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarak dekat (beberapa meter untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan gravimeter mampu membaca ke beberapa μ gals. Detil survei digunakan untuk menilai geologi lokal atau kondisi struktural. Sebuah survei gravitasi terdiri dari melakukan pengukuran gravitasi di stasiun sepanjang garis profil atau grid. Pengukuran diambil secara berkala di base station (lokasi referensi stabil noise-free) untuk mengoreksi drift instrumen. Data gaya berat berisi anomali yang terdiri dari dalam efek lokal regional dan dangkal. Ini adalah efek lokal dangkal yang menarik dalam pekerjaan mikro. Banyak diterapkan pada data lapangan mentah. Koreksi ini termasuk lintang, elevasi udara bebas, koreksi Bouguer (efek massa), pasang surut Bumi, dan medan. Setelah pengurangan tren regional, sisa atau data gayaberat Bouguer anomali sisa dapat disajikan sebagai garis profil atau di peta kontur. Peta anomali gaya berat sisa dapat digunakan untuk kedua interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Rincian tambahan metode gravitasi diberikan dalam Telford et al (4); Butler (5); Nettleton (6), dan Hinze (7). Parameter Terukur dan Perwakilan Nilai: Metode gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam kepadatan material bawah permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan merupakan fungsi dari densitas mineral pembentuk batuan, porositas medium, dan densitas dari cairan mengisi ruang pori. Rock kepadatan bervariasi dari kurang dari 1,0 g / cm 3 untuk beberapa batu vulkanik vesikuler lebih dari 3,5 g / cm 3 untuk beberapa batuan beku ultrabasa. Sebuah kontras densitas yang memadai antara kondisi latar belakang dan fitur yang sedang dipetakan harus ada untuk fitur yang akan terdeteksi. Beberapa geologi yang signifikan atau batas hidrogeologi mungkin tidak memiliki kontras densitas medan-terukur di antara mereka, dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan teknik ini. Sedangkan metode gravitasi langkah-langkah variasi densitas bahan bumi, itu adalah penerjemah yang, berdasarkan pengetahuan tentang kondisi lokal atau data lain, atau keduanya, harus menginterpretasikan data gravitasi dan tiba di solusi geologi yang wajar. Peralatan: Peralatan Geofisika yang digunakan untuk pengukuran gravitasi permukaan termasuk gravimeter, sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat akurat menentukan perubahan relatif dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk mengukur perbedaan yang sangat kecil di medan gravitasi dan sebagai hasilnya merupakan instrumen yang sangat halus. Gravimeter ini rentan terhadap shock mekanis selama transportasi dan penanganan.

ALFONSUS SIMALANGO http://alfonsussimalango.blogspot.com/2010/10/metode-gravity.html -

INSTRUMEN GRAVITY 1.Gravitymeter LaCoste &Romberg Model G-1177

Pada proses akuisisi data di lapangan, digunakan alat gravity meter jenis Lacoste & Romberg seri G – 1177 untuk menentukan nilai garavitasi bumi pada titik pengamatan. Keterangan dan penjelasan gambar : 1.Thermo Start Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu mencapai 55o C lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan mati. 2.Knop Sentring (Level) Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini dipergunakan dengan cara memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum jam. 3.Switch On – Of Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua tungkai. Tungkai sebelah kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada alat dan tungkai sebalah kiri sebagai tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat sipa digunakan. 4.Pengunci Pada posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk membukanya, diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga penuh. 5.Monitor Pembacaan Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur alat, nilai pembacaan standar alat dan arus pada alat. 6.Tabung Leveling Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini menggunakan prinsip kerja dariwaterpas, 7.Teropong Pembacaan Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan dilakukan dengan membaca benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom pembacaan. 8.Pemutar Halus

Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan bergerak bersamaan dengan pergerakan dari pemutar halus ini. 9.Jarum Leveling Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak sama dengan tabung leveling. 10.Kolom Pembacaan Alat Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari standar nilai alat. 11.Aki Sebagai sumber energi untuk alat Prosedur Penggunaan Alat Ukur Gravymeter G – 1177 : 1) Plate diletakkan pada titik amat 2) Kotak alat gravymeter diletakkan di depan plate, keluarkan gravymeter dengan hati – hati, hindari benturan dengan kotak pengaman kemudian letakkan pada plate. 3) Usahakan peletakan gravymeter pada posisi menbelakangi matahari untuk menghindari panas sinar matahari secara langsung. 4) Bila cuaca terik atau hujan gunakan payung untuk melindungi alat. 5) Ambil posisi berlutut senyaman mungkin. 6) Gravymeter diletakkan pada plate dan diposisikan selevel mungkin dengan mengatur nivo pada kedua sisi. 7) Bila alat sudah level cek temperatur pada gravymeter, temperatur harus diusahakan pada 55 oC (range penggunaan temperatur pada gravymeter G – 1177 adalah 50 oC – 55 oC). 8) Jika keadaan gelap atau pembacaan kurang jelas nyalakan lampu pada gravymeter. 9) Jika sudah siap, buka skrew pengunci berlawanan arah jarum jam sampai habis. 10) Nyalakan elliot untuk mendapatkan harga gaya berat untuk titik tersebut, harga gaya berat dapat diketahui dengan jalan mengatur meter dial sampai harga yang ditunjukkan pada monitor elliot pada posisi 0 mgal dan usahakan stabil harganya setelah didapat harga pada layar stabil baca kanca penunjuk harga di meter dial. 11) Jika harga pada suatu titik pengamatan setelah elliot dinyalakan menunjukkan harga lebih dari – 50 mgal atau + 50 mgal maka harus digunakan cara manual terlebih dahulu dengan cara mendekatkan harga meter dial dengan memutar meter dial sampai ke reading line 2,4. setelah dekat nyalakan lagi elliot jika masih +/- 50 mgal lakukan lagi mendekatkan harga ke reading line tetapi jika harga sudah menunjukkan di bawah +/- 50 mgal, putar metric dial sampai posisi 0 mgal dan stabilkan. 12) Jika sudah stabil baca harga pengamatan. 13) Setelah harga diperoleh, lampu dan elliot dimatikan kemudian kunci skrew pengunci dengan memutar ke arah searah jarum jam sampai penuh, kemudian masukkan gravymeter ke kotak pengaman. 14) Usahakan untuk selalu menghindarkan dari benturan. 2.FG5 – X Gravitimeter

FG5 - X beroperasi dengan menggunakan metode jatuh bebas . Sebuah objek dijatuhkan di dalam ruang vakum ( disebut ruang menjatuhkan ) . Turunnya objek jatuh bebas dipantau sangat akurat menggunakan interferometer laser. Benda yang Jatuh bebas di lintasan benda di bawa ke sistem pemanas aktif disebut Superspring. Superspring menyediakan isolasi seimik yang dijadikan referensi optik untuk meningkatkan kinerja FG5 – X. The FG5-X merupakan komponen pada instrumen dengan gravimeter FG5 terjun bebas. The FG5-X memiliki ruang menjatuhkan ditingkatkan dan antarmuka elektronik ditingkatkan. Pinggiran optik yang dihasilkan dalam interferometer memberikan informasi jarak terhadap waktu sistem yang sangat akurat yang dapat memeberikan informasi panjang gelombang mutlak . Waktu yang sangat akurat dan tepat dari proses in, pinggiran optik dilakukan dengan menggunakan jam atom rubidium yang disesuaikan dengan standar. Standar yang diakui untuk mengukur gravitasi. Sistem FG5-X baru menggunakan teknik free-fall mapan mengukur gravitasi. menampilkan: Diperpanjang jatuh bebas panjang chamber Peningkatan Elektronik Peningkatan keandalan Drive sistem Redigned Dipatenkan vertikal interferometer in-line Built-in optik collimation untuk vertikalitas keselarasan Drag ruang bebas mengelilingi massa uji jatuh bebas Portabel standar dalam Absolute Gravity

3. FG5 Gravitimeter

Seri FG-L gravimeter adalah versi sederhana dari FG5 gravimeter dioptimalkan untuk ukuran kecil, kecepatan akuisisi data, kemudahan penggunaan, portabilitas dan harga. Banyak subkomponen dari FG5-L yang kompatibel dengan FG5 dalam rangka untuk memungkinkan jalur upgrade ke FG5 tersebut. Gravimeter ini menawarkan trade-of yang menarik antara harga rendah dan presisi dalam instrumen yang mudah digunakan di lapangan

4. A-10 Outdor Gravitimeter

A-10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat, kemudahan penggunaan, dan portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini

memungkinkan operasi lapangan benar dalam kondisi lapangan yang keras di situs luar ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.

A10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat dan portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini dapat beroperasi pada kondisi lapangan yang keras di situs luar ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.

menampilkan: otomatis leveling baterai dioperasikan Suhu dikontrol sensor Operasi pinggir jalan ideal kendaraan

5. TAGS-6 Dynamic Gravitimeter

TAGS-6 merupakan pengembangan terbaru dalam garis panjang sistem gravitasi udara LaCoste berbasis, pengembangan kembali yang pertama sukses pada penerbangan gravitasi udara pada tahun 1958 dan membangun keberhasilan TAGS System. Selama lebih dari 50 tahun, gravimeters LaCoste telah memperoleh ratusan ribu kilometer garis data gravitasi selama, pemerintah, dan komersial survei akademis. TAGS-6 memadukan terbaru dalam GPS dan teknologi akuisisi data dengan dasar yang kuat dari LaCoste gravimeter dinamis.

TAGS-6 adalah upgrade ke TAGS / Air III gravitasi meter, dan dirancang khusus untuk operasi udara. Sistem ini menggabungkan waktu-diuji, low-drift, zero-length-spring sensor gravitasi dipasang pada platform gimbal gyro-stabil. Sensor ini memiliki rentang pengukuran gravitasi di seluruh dunia (tidak ada ulang diperlukan) dari 500.000 milliGals.

6. Air Sea Gravity System II

The L & R Air-Sea Gravity Sistem II. sangat terkenal, yang telah teruji Zero-lengh teknologi sensor musim semi, Sistem II menggabungkan sistem elektronik canggih, perangkat lunak yang user-friendly, dan mandiri, sensor platform lebih kompak.

Air-Sea Gravity Sistem II menawarkan kemampuan tak tertandingi oleh sistem yang stabil-platform saat ini dalam pelayanan. Gyros Fiber-Optic, keadaan accelerometers seni, sistem kontrol digital yang terintegrasi erat dan filter digital modern menawarkan peningkatan presisi dan keandalan yang lebih besar, bahkan saat berjalan tanpa pengawasan

GRAVITIMETER JENIS STABIL Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan graviti dengan dayayang berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravitiyang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama. Ianya boleh dikembalikan pada nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras. Nilai pelarasanketegangan ini adalah fungsi secara langsung perubahan graviti dari nilai rujukan.Contoh alat gravimeter stabil yaitu Askania Gravitimeter. Scintrex CG-5, dan Boiden Gravitimeter

7. Scintrex CG-5 Gravitimeter

Scintrex CG - 5 adalah model terbaru , gravitimeter ini menawarkan semua fitur kebisingan yang rendah, sama seperti CG - 3M mikro - gravitasi , tetapi lebih ringan dan lebih kecil , memiliki layar besar yang memberikan user interface yang unggul . CG -5 fitur otomatis ini dapat mengurangi kemungkinan kesalahan membaca, karena memiliki ketelitian yang tinggi. Dengan terus menerus memonitor sensor kemiringan elektronik, CG - 5 otomatis dapat mengkompensasi kesalahan dalam gravitasi meteran kemiringan .

Karena massa rendah dan sifat elastis yang sangat baik dari leburan kuarsa , kesalahan yang hampir dihilangkan . CG - 5 dapat diangkut melalui jalan kasar. CG - 5 dapat menahan gaya lebih dari 20G dan tara akan ada lebih dari 5 Gal mikro . CG - 5 menawarkan yang terbaik mungkin pengulangan . Lebih banyak 10 tentang pembacaan lapangan CG - 5 akan mengulangi ke dalam standar deviasi 0.005mGa The Scintrex CG-5 memaksimalkan produktivitas Anda memberikan data unggul pengulangan di medan lapangan kasar. Posisi Station diukur dengan GPS terintegrasi capability.Internal GPS dan jam yang tepat untuk posisi XY dan pasang bumi waktu corrections.Real udara bebas dan Bouguer corrections.Online dekat koreksi terrain zona. R / F On Of.

8. Askania Gravitimeter

Sebuah balok dengan massa di salah satu ujung diputar dengan sebuah pegas s utama. perubahan gravitasi menyebabkan balok miring, sehingga menghasilkan lendutan pada ttik focus cahaya yang dipantulkan dari sebuah cermin yang ditempatkan pada sebuah massa. sel fotolistrik, output yang ditampilkan pada galvanometer,dapat mengukur perpindahan sinar, pegas tambahan (AS) kembali dikencangkan menggunakan mikrometer untuk mengembalikan

massa ke posisi pertama nya, yang ditandai dengan pembacaan galvanometer adalahkembali ke nol (0) Pengamatan terus menerus dari pasang surut bumi sedang dilakukan dengan gravimeter Askania Gs-15 (No. 217), di bawah kondisi yang sangat baik, di Kyoto sejak Juni 1972. Data yang diperoleh untuk dua tahun pertama (Juni 1972-Mei 1974) dianalisis dengan Lecolazet, metode Venedikov dan Fourier transform. Ketiga metode yang berbeda dari analisis memberikan hasil yang hampir sama sejauh konstituen utama pasang surut, dan Kl konstituen menunjukkan variasi musiman sangat baik faktor pasang surut gravitasi dan fase lag. Data juga dianalisis dengan metode entropi maksimum, yang baru-baru ini diperkenalkan oleh JP BURG di bidang studi geofisika dan menunjukkan kekuatan yang sangat menyelesaikan, dalam rangka untuk mendapatkan struktur spektral halus dari pasang surut bumi di sekitar terdiurnal dan seperempat -diurnal pasang. The M3, S3, 2MK dan MK konstituen jelas terdeteksi oleh analisis ini. Sebuah metode secara dinamis mengkalibrasi Askania gravimeter statis dengan metode langkah penyajian eksitasi. Dalam menerapkan langkah kekuatan sejati yang seperti sistem pegas dengan menggunakan mikrometer secara khusus deraokan serta pemodelan sifat rheologi. Teknik nonlinear kuadrat-digunakan untuk memperoleh fungsi transfer dalam bentuk analisis. Akurasi dari 0,1% dan 0,1 derajat untuk amplitudo dan fase respon masing-masing diperoleh dalam wavebands pasang surut dengan menumpuk 21 tanggapan langkah.

9.Boliden Gravimeter

Sebuah gravimeter stabil listrik dengan sistem bergerak ditangguhkan pada sepasang mata tertunduk. Sistem bergerak membawa piring kondensor listrik pada setiap akhir, satu untuk mengukur posisi dari sistem bergerak, yang lain untuk menerapkan kekuatan penyeimbang untuk membawa sistem ke posisi tetap. gravitimeter Boliden menggunakan prinsip bahwa kapasitansi dari paralel - palte perubahan kapasitor dengan pemisahan palte tersebut. massa memiliki bentuk

gelendong dengan piring di setiap akhir dan ditangguhkan gamabar 8. Alat Boliden Gravitimeter oleh dua mata air antara dua pelat kapasitor lainny. dengan perubahan gravitasi, massa bergerak relatif terhadap pelat tetap, mengubah kapasitansi antara pelat atas, gerakan ini dapat dideteksi dengan mudah menggunakan sirkuit disetel. pelat bawah terhubung ke DC pasokan yang mendukung massa kumparan dengan tolakan elektrostatik. dengan perubahan gravitasi dan perpindahan akibat dari kumparan relatif terhadap pelat tetap. posisi referensi dapat diperoleh dengan mengubah tegangan langsung antara pasangan yang lebih rendah dari pelat , yang sensitif secara keseluruhan adalah sekitar 1 gu ( 0.1mGal ) . versi modern telah diproduksi oleh scintrex (Model CG - 3 ) , yang beroperasi pada prinsip yang sama , dengan resolusi standar uGal . setiap perpindahan massa karena perubahan gravitasi terdeteksi oleh transduser kapasitor dan mengaktifkan sirkuit umpan balik . massa dikembalikan ke posisi nol sebesar penerapan volyage umpan balik langsung (yang sebanding dengan perubahan gravitasi ) ke paltes dari capasitor , yang mengubah gaya elektrostatik antara pelat dan massa. Sistem bergerak membawa piring di kedua ujungnya, setiap lempeng menjadi salah satu sisi sebuah kondensor listrik. salah satu kondensor ini berfungsi untuk mengukur posisi yang bergerak sistem dengan prinsip terkenal dari " ultramicrometer", yaitu, kondensor merupakan bagian dari rangkaian listrik osilasi frekuensi osilasi yang sensitif terhadap kapasitas kondensor dan oleh karena itu untuk jarak antara pelat. yang lainnya berfungsi sebagai sarana yang gaya yang diterapkan yang menyeimbangkan sebuah bagian kecil dari gaya tarik gravitasi. untuk masing-masing pengukuran kekuatan penyeimbang adalah disesuaikan untuk membawa sistem bergerak ke posisi referensi tetap,perangkat yang digunakan sebagai null instrument ment. Hal ini menyatakan bahwa instrumen tersebut ment dapat mendeteksi perbedaan gravitasi sampai sekitar 0,01 mg ; . tetapi seperti yang digunakan dalam lapangan , berbagai sumber kesalahan mengurangi sensitivitas praktis untuk sekitar O.I mg . Ia dirancang untuk digunakan dalam eksplorasi pertambangan, dan sejauh mana telah diterapkan untuk eksplorasi minyak tidak diketahui.

http://muhammadafdhaldo.blogspot.com/2014/04/1.html - Teknik Geofisika UNSYIAH

Instrumentasi dan Macam-macam alat-alat Gravity Meter Gravity Meter adalah sebuah alat untuk mengukur percepatan gravitasi bumi berdasarkan pegas yang di beri massa seperti pendulum, perbedaan massa benda menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi semakin kontras dan perbedaan teersebutlah yang di sebut anomali. Ada beberapa jenis-jenis gravity meter mulai dari yang sederhana hingga yang lebih canggih maka akurasi dan kesalahan pembacaan alat dapat di minimalisir. didalam alat Gravity meter ada pegas yang di beri pemberat (pendulum) dan sangat sensitif sehingga apabila ada perubahan percepatan nilai gravitasi dapat di ukur dengan alat ini. Diantara alat-alat instrumen geofisika yang lumayan mahal harga nya adalah alat ini kalau di rupiahkan sekitar ± 2-3 miliayar rupiah harga yang sangat fantastis heheheheeee ......... tapi jangan salah jika kita ingin berinvestasi maka jangan ragu-ragu hasil yang di dapatkan juga sangat menggiurkan lho teman-teman bayangkan aja ya jika seandainya eksplorasi mineral atau semacamnya menggunakan metode gravity maka di hitung berdasarkan titik pengukurannya jika ada 100 titik pengukuran tiap-tiap

pengukurannya di hargai 3 juta rupiah tapi tergantung budget dari sang konsumen / perusahaan, kebetulan ada dosen yang ikut proyek di perusahaan X saya lihat LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) segitu sih..... tapi sekali lagi tergantung budget dan apa yang ingin di cari. heheheheheee oiya satu lagi yang membuat mahal alat ini terletak pada pegasnya (spring) karena pegas nya sangat sensitif sekali seperti yang sudah saya jelaskan tadi nah biasanya alat gravity meter yang sudah mulai hang akibat pegasnya sudah mulai melar dan tidak kembali lagi ketitik semula dan sensitifitasnya sudah berkurang jadi keakuratannya sudah mulai di ragukan heheheheheeeee (ini yang di sebut kelelahan alat (Drift), banyak faktor yang mempengaruhinya tapi kelelahan alat (Drift) ini dalam pertemuan selanjutnya akan saya bahas.

Macam-macam tipe Instrumentasi alat Gravity Meter 1.

Gravity Meter Askana

Prinsip kerja Gravity Meter Askana Berkas cahaya berputar pada daerah pegas. Sebuah massa memantulkan berkas cahaya ke photoelectric cell. Pembelokan berkas cahaya oleh massa tersebut memindahkan sinar tersebut dan berubah menjadi voltase di dalam sirkuit. Pegas juga di lengkapi sebuah tensioning yang berfungsi sebagai pengembalian sinar ke angka nol (kalibrasi). Contohnya pada saat posisi pengukuran di lakukan. Beberapa gravity meter menggunakan amplifikasi sebagai penyetabil alat, contohnya Scintrex CG-5, menggunakan extensi yang kecil pada massa dan menggubahnya menjadi kapasitansi di dalam sirkuit.

Gambar 1.1 Prinsip kerja gravity meter Askara.

(sumber: http://www.scribd.com/doc/19465441/Alat-Gravimeter)

Gambar 1.2 Alat Gravity meter Askania (Sumber : http://www.casca.ca/ecass/issues/2005-me/features/brooks/e-Cassi_DomObsV4.htm)

2.

Scintrex CG-5 Gravity meter ( Autograv Gravity Meter)

Prinsip kerjanya Scintrex CG-5 sama dengan alat yang lain, tapi yang membedakannya adalah, menggunan umpan balik (feedback) pada sirkuitnya untuk mengontrol arus pada lempeng dan sebagai pengembalian massa ke angka nol (kalibrasi).

Gambar 2.1 Prinsip kerja Scintrex CG-5 Gravity meter. (sumber: http://www.scribd.com/doc/19465441/Alat-Gravimeter)

Scintrex CG – 5 membuat hasil produksi lebih maksimal, data yang didapat sangat tinggi meski di keadaan lapangan yang tidak rata. Alat ini telah di lengkapi dengan GPS internal dan sangat presisi mengunci posisi koordinat X dan Y dan di lengkapi beberapa koreksi bumi seperti : koreksi

Udara bebas, dan koreksi Bouger, R/F On Off, koreksi langsung daerah sekitar dilapangan (pengaruh tinggi rendah atau daerah yang tidak rata). (Sumber: http://www.scintrexltd.com)

2.2 Scintrex CG-5( Autograv Gravity Meter) Sumber : http://scintrexltd.com/images/CG-5.jpg

1 3. Gravitimeter La Coste Romberg G-1177 dan FG-5

Gambar 3.1 Gravity meter jenis Lacoste & Romberg seri G – 1177 Sumber : http://geofisika.upnyk.ac.id/?page_id=168

Gambar 3.2 Prinsip dasar Gravity meter La Coste Romberg Sumber: http://www.ukm.my/rahim/gravity%20lecture(MSc).htm 

Pegasnya terbuat dari metal dengan konduktivity panas tinggi, untuk meminimalisir efek kontraksi/ekspansi panas. Membatasi sifat panas (thermal).



Pegasnya

“Zero-Length”

maksudnya

keadaan

pegas

kembali

ke

posisi

semula

(elastisitasnya nol) contoh : ketika saat alat di gunakan dan mengalami kontraksi (tarikan) nol dan kehilangan tarikan. 

Pengembalian pegas ke keadaan semula “Zero-Length” lemah dan memiliki extensi maksimum.



Massa pendulum lumayan besar.



Hasil pembacaannya berdasarkan sinar yang di pantulkan didalam lensa.



Posisi nol nya berdasarkan skrup mikrometer (disesusaikan).



Panjang skrup dalam meter rata-rata dapat di baca diatas range 50,000 g.



Yang di gunakan pada saat survey di seluruh dunia. Akurasinya mencapai 0,03 g.u.

Gravity Meter La Coste Romberg seri FG-5 FG-5 menggunakan prinsip jatuhan bebas, yaitu sesuatu objek dijatuhkan ke dalam ruang vakum. Objek yang akan diamati dengan menggunakan laser interferometer yang memiliki akurasi yang tinggi. Arah jatuhnya benda yang digunakan dalam prinsip jatuhan bebas adalah

menunjuk sepenuhnya kepada spring atau pegas yang aktif dan di sebut juga ‘superspring’. jika massa yang di berikan terlalu besar pada alat ini maka

ada baiknya di lakukan kalibrasi.

Gambar 3.3. Alat Gravity Meter La Coste Romberg seri FG-5 (sumber: http://www.scribd.com/doc/19465441/Alat-Gravimeter)

Kelebihan La Coste Romberg adalah : 

Akurasinya mencapai ± 2 μGal



Presisi alat mencapai ± 1 μGal



Integrasi Waktunya mencapai 1 μGal per jam



Operasi bisa di Lapangan (outdoor) atau di dalam ruangan (Indoor) karena alat ini telah di lengkapi pelindung di berbagai medan di lapangan (Protected Environments).

1

4. Gravity Meter Worden Alat Gravity Meter Worden digunakan untuk pengukuran perbedaan gravitasi bumi atau lebih tepatnya percepatan gravitasi bumi. Alat ini bisa mencapai 1 : 100. 000 000 dari gravitasi normal bumi. pengukuran perbedaan gravitasinya sekitar 0.01 miligal atau 1 inci dalam perubahan ketinggian yang dapat dilakukan pada alat ini. Alat Worden Gravitimeter sangat istimewa sebab hingga kini masih dipakai dan alat ini juga mudah dibawa serta pengukurannya yang akurat.

Gambar 4.1 komponen–komponen Alat Gravity Meter Worden Sumber: http://www.scribd.com/doc/19465441/Alat-Gravimeter)

Gambar 4.2 Alat Gravity Meter Worden Sumber: http://www.geophysics.zmaw.de/index.php?id=4&L=1

1 5.

Gravity Meter SG (Superconducting Gravity) Prinsip Kerja :

Cara kerja SG hampir sama dengan gravimeter konvensional, yang membedakannya adalah komponen yang bekerja merespon gravitasi bumi. Seperti pada gravimeter konvensional, umumnya komponen yang merespon perubahan gaya berat bumi adalah neraca pegas.

Kelemahan Alat ini :

Kelemahannya berada pada pegas, pegas pada alat ini akan mengalami pemelemahan dan melar sehingga mengurangi ketelitian pengukuran. Untuk mengatasi kelemahan pada alat ini, pada pegas mekanisnya diganti oleh bola niobium yang ukurannya kurang lebih sebesar kelereng. Niobium akan selalu berada dalam posisi stabil melayang dipengaruh oleh medan

magnet yang sangat stabil dalam kondisi suhu minus 277 . Dalam kondisi yang dipertahankan super dingin dalam tangki yang berisi helium cair,bola niobium ini akan bergerak naik turun seiring dengan perubahan gaya berat bumi yang menjadi data rekaman pengukuran.

Kelebihan Alat ini :

Superconducting Gravity (SG) memiliki 4 (empat) kelebihan yaitu :  Dapat menangkap sinyal perubahan gayaberat/gelombang gravitasi yang disebabkan aktifitas inti bumi dan pengaruhnya terhadap ukuran gayaberat di permukaan.  Perubahan nilai gayaberat bumi dapat memberikan gambaran interaksi perubahan atmosfer. Perubahan massa atmosfer sesuai dengan kondisi cuaca akan memperlihatkan jejaknya terhadap sinyal gayaberat yang tertangkap sensor SG.  Dapat termonitornya pasang surut bumi akibat gaya tarik menarik benda benda langit terhadap massa bumi.  kemampuan SG mendeteksi gempa-gempa kecil dan besar. Sumber: http://www.bakosurtanal.go.id/rilis-pers/show/memantau dinamika-bumi-melalui-sinyal-gayaberat.

Gambar 5.1 Alat Gravity Meter SG (Superconducting Gravity) Sumber: www.gwrinstruments.com

Oke teman-teman mungkin ini saja macam-macama atau jenis-jenis Gravity Meter sebenarnya ada banyak lagi jenis nya teman-teman bisa nyari di nyonya yahoo atau di om google tentang jenis-jenis instrumentasi Gravity meter mulai yang dari jadul hingga yang modern heheheheheeee.............. cukup sekian cerita kita hari ini semoga bermanfaat untuk teman-teman dan jangan pernah puas dengan apa yang ada tetap belajar dan terus berusaha menjadi yang terbaik semoga kita menjadi sesosok manusia yang berguna setidaknya bermanfaat untuk orang lain atau untuk diri kita sendiri dan untuk keluarga kita. http://ariyusnanda11.blogspot.com/2014/04/instrumentasi-dan-macam-macam-alat-alat.html - Geophysicist dari Ujung Barat Indonesia

Instrumen Metode Gravity Alat ukur yang digunakan dalam metode gravity dinamakan Gravimeter. Gravimeter memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, karena dapat mengukur perbedaan gaya berat yang lebih kecil dari 0,01 mGal. Prinsip kerja dari gravimeter secara umum pada dasarnya merupakan adanya suatu neraca pegas yang memiliki massa yang terkena gaya berat akan menyebabkan perubahan pada panjang pegas. Berdasarkan hokum hooke yang menyatakan bahwa perubahan panjang pegas adalah berbanding lurus dengan perubahan panjang gaya, maka:

dan

Keterangan : m = massa beban (kg) k = konstanta elastik pegas (N/m) ∆x = perubahan panjang pegas (m) ∆g = perubahan gaya berat (m/s2) Contoh gravimeter: La Coste & Romberg Merupakan contoh gravimeter yang banyak digunakan oleh para ahli geofisika. Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length spring. Dalam penggunaan gravimeter ini memerlukan suhu yang tetap dan untuk mengukur perbedaan percepatan gravitasi dapat dilakukan dengan mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama. Gravimeter tersebut memiliki skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian 0,01 mGal. Prinsip gravimeter ini terdiri suatu batang yang diujungnya terdapat beban yang ditahan oleh zero length spring yang berfungsi sebagai pegas utama, besarnya perubahan gaya tarik bumi akan menyebabkan perubahan kedudukan beban. Perubahan kedudukan beban disebabkan karena adanya goncangan-goncangan selain karena adanya variasi gaya tarik bumi. Oleh karena itu, diujung batang yang lain dipasang shock eliminating spring untuk menghilangkan efek goncangan.

Gambar 1. LaCoste & Romberg

Gambar 2. Diagram Spring

Gambar 3. Sketsa

Keterangan : 1. Thermo Start adalah lampu indikator sebagai penunjuk alat siap digunakan pada suhu 55oC. 2. Knop Sentring berfungsi sifat datar alat terhadap bumi. 3. Switch On-Off berfungsi untuk mengaktifkan/mengnonaktifkan alat. 4. Pengunci, untuk mengunci diputar ke arah kanan dan untuk membukanya diputar ke kiri (berlawan arah jarum jam). 5. Monitor Pembacaan adalah layar berisikan data-data hasil pembacaan alat. 6. Tabung Levelling berfungsi sebagai indikator sifat datar alat terhadap permukaan bumi. 7. Teropong Pembacaan berfungsi sebagai teropong pembacaan alat secara manual.

8. Pemutar Halus merupakan penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka. 9. Jarum Levelling merupakan penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan. 10. Kolom Pembacaan Alat adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari standar nilai alat. 11. Aki sebagai sumber energi untuk alat. http://tikatgfusk.blogspot.com/2014/04/instrumen-metode-gravity_14.html - Ilmu Geofisika

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Lapisan bumi paling luar terdiri dari lapisan kerak benua dan kerak samudera. Didalam kedua kerak ini memiliki perbedaan densitas (kerapatan) massa yang sangat berpengaruh/rentan terhadap medan gravitasi. Oleh sebab itu terjadi variasi nilai percepatan gravitasi ( an omaly gravitasi). Percepatan gravitasi merupakan medan yangterjadi antara dua massa yang saling berinteraksi. Interaksi tersebut berupa adanya gayatarik-menarik sehingga kedua benda mengalami percepatan yang arahnya saling berlawanan.Metode gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif (memanfaatkan sumber yang alami) dan didasari oleh hokum Newton untuk gravitasiuniversal. Metode ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi dalam lapisantanah. Setiap batuan/material mempunyai besar densitas yang berbeda-beda dan dapatmempengaruhi terhadap variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi anomalygravitasi.Gravity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variasi medangravitasi bumi. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Newton dan hukum Hooke, yaitu beban yang digantung oleh pegas. Dalam pengukuran medan gravitasi dengan menggunakan gravity meter, kita diharapkan mengetahui cara mengkalibrasi alattersebut. Hal ini dikarenakan keadaan komponenkomponen alat tersebut setiap saat dapat berubah dari keadaan baku. Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh perubahantemperature dan tekanan. Dalam mengkalibrasi alat, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara laboratorium dan cara lapangan. Pemrosesan data gravity yang sering disebut juga dengan reduksi data gravity,secara umum dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar mencakup seluruh proses berawal dari nilai pembacaan alatlapangan sampai diperoleh konversi pembacaan gravity meter ke nilai miligal (mgal), koreksi apungan, koreksi pasang surut, koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi bouguer dan koreksi medan (terrain). Dalam pengolahannya, kita dapat menentukan harga anomaly gravity dari setiap titik data yang kita ukur. Harga anomaly gravitytersebut disebabkan oleh adanya perbedaan densitas batuan di dalam lapisan permukaan bumi, oleh karena itu dalam koreksi bouguer dibutuhkan harga densitas rata-rata.Densitas rata-rata ini dapat ditentukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode Nettleton, dan metode Parasnis. BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian Metode Gravity Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa jebakan mineral dari daerah sekeliling (ρ =gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahanvertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuandasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaffterpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukandengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Di pasaran sekarang didapatalat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), dengan demikian anomali kecildapat dianalisa. Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan dengan sangat telitiuntuk mendapatkan hasil yang akurat.Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuranvariasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapalmaupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibatvariasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yangdiselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titikobservasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yangdigunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi.Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukanstruktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saatakan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metodeini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapatdioperasikan dalam berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karenakemampuannya dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungansekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuantentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukandalam bentuk kisi atau lintasan penampang.Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat dilakukan didaerah budaya banyak dikembangkan, dimana metode geofisika lainnya mungkin tidak bekerja. Sebagai contoh, pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam bangunan, di daerah perkotaan dan di daerah kebisingan budaya, listrik, dan elektromagnetik. Pengukurankondisi bawah permukaan dengan metode gravitasi membutuhkan sebuah gravimeter dansarana untuk menentukan lokasi dan elevasi relatif sangat akurat dari stasiun gravitasi.Unit pengukuran yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkangaya gravitasi di permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar980 gal. Unit umum digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah milligal (10 - gal 3).Teknik aplikasi lingkungan memerlukan pengukuran dengan akurasi dari beberapa gals μ (10-6 gals), mereka sering disebut sebagai survei mikro.Sebuah survei gravitasi rinci biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarakdekat (beberapa meter untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan gravimeter mampu membaca ke beberapa μ gals. Detil survei digunakan untuk menilai geologi lokalatau kondisi struktural.Sebuah survei gravitasi terdiri dari melakukan pengukuran gravitasi di stasiunsepanjang garis profil atau grid. Pengukuran diambil secara berkala di base station (lokasireferensi stabil noise-free) untuk mengoreksi drift instrumen.Data gaya berat berisi anomali yang terdiri dari dalam efek lokal regional dandangkal. Ini adalah efek lokal dangkal yang menarik dalam pekerjaan mikro. Banyakditerapkan pada data lapangan mentah. Koreksi ini termasuk lintang, elevasi udara bebas,koreksi Bouguer (efek massa), pasang surut Bumi, dan medan. Setelah pengurangan trenregional, sisa atau data gayaberat Bouguer anomali sisa dapat disajikan sebagai garis profil atau di peta kontur. Peta anomali gaya berat sisa dapat digunakan untuk keduainterpretasi kualitatif dan kuantitatif. Rincian tambahan metode gravitasi diberikan dalamTelford et al (4); Butler (5); Nettleton (6), dan Hinze (7).Metode gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam kepadatanmaterial bawah permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan merupakan fungsi daridensitas mineral pembentuk batuan, porositas medium, dan densitas dari cairan mengisi ruang pori. Rock kepadatan bervariasi dari kurang dari 1,0 g / cm 3 untuk beberapa batuvulkanik vesikuler lebih dari 3,5 g / cm 3 untuk beberapa batuan beku ultrabasa.Sebuah kontras densitas yang memadai antara kondisi latar belakang dan fitur yangsedang dipetakan harus ada untuk fitur yang akan terdeteksi. Beberapa geologi yangsignifikan atau batas hidrogeologi mungkin tidak memiliki kontras densitas medan-terukur di antara mereka, dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan teknik ini.Sedangkan metode gravitasi langkah-langkah variasi densitas bahan bumi, itu adalah penerjemah yang, berdasarkan pengetahuan tentang kondisi lokal atau data lain, ataukeduanya, harus menginterpretasikan data gravitasi dan tiba di solusi geologi yang wajar.Peralatan Geofisika yang digunakan untuk pengukuran gravitasi permukaantermasuk gravimeter, sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat akuratmenentukan perubahan relatif dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk mengukur perbedaan yang sangat kecil di medan gravitasi dan sebagai hasilnya merupakaninstrumen yang sangat halus. Gravimeter ini rentan terhadap shock mekanis selamatransportasi dan penanganan. B. Gravity Meter Titik ukur gravitasi di lapangan tidak tetap, berpindah dari suatu tempat (titik) ketempat lain. Oleh karena itu diperlukan alat yang mudah dioperasikan, tidak mudah rusakatau berubah settingnya dalam perjalanan, dan mempunyai ketelitian baik sesuai dengan penggunaannya. Pengukuran dengan metode benda jatuh bebas tentu tidak mungkindigunak

an. Para pakar telah merancang alat pengukuran gravitasi di lapangan yangdisebut gravity meter atau gravimeter. Pada dasarnya alat ini bekerja berdasarkan bendayang digantungkan pada pegas.

Gambar 2.10 sebuah gravimeter Ketika benda digantungi beban m dititik 0 maka pegas akan mulur sepanjang xo dari keadaan setimbang. Dalam hal ini berlaku hukum Hooke F= kxo= mgo dimana k, m,dan go masing-masing menyatakan konstanta pegas, massa benda yang digantungkan dangravitasi mutlak pada titik 0. Jika percobaan ini dilakukan pada sejumlah titik 1 , 2,3,....,n yang nilai gravitasi mutlaknya diketahui maka diperoleh kumpulan persamaan sebagai berikut : xo = m/k go x1=m/k g1 x2=m/k g2 …………..

xn=m/k gn Nilai x dapat diukur dengan sangat teliti dan nilai g juga dapat diukur teliti dengan berbagai metode. Jika m/k adalah konstan maka grafik x terhadap g adalah linier yangmelew ati titik pangkal O. Masalahnya adalah apakah m/k benar-benar konstan. Massamemang konstan tetapi k mungkin tidak konstan untuk berbagai x. Perhatikan bahwa kmemerlukan ketelitian yang tinggi dalam g sehingga pergeseran sedikit saja dari k akansangat berarti dalam pengaruhnya terhadap ketelitian g. Oleh karena itu : ∆ x 1=m/k ∆ g2 ∆ x 2=

m ∆ g2 k

∆ x 3=

m ∆ g3 k

∆ x n=

m ∆ gn k

Dimana

: ∆ x j =x j−x j−1 ∆ g j=g j−g j−1 g0 , g 1

Karena nilai karena [

x j−1

xj ,

,

g2 …. gn

diketahui maka

∆ gj

dapat diperoleh. Demikian juga halnya

∆ xj

dapat diperoleh dari hasil pembacaan alat. Dengan menganggap m/k konstan pada interval tertutup xj

] maka diperoleh pedanan satuan nilai ∆ x

dengan ∆ q

untuk interval tersebut.

PRINSIP KERJA ALAT Gravitymeter LaCoste & Romberg G-1118 Gravitymeter LaCoste & Romberg G-1118 terbuat dari bahan metal. Terdapat dua jenis gravitymeter LaCoste & Romberg yaitu model D dan model G. Model G mempunyai range pengukuran sampai 7000 milligal, sedangkan model D memiliki range pengukuran 200 milligal dan harus disetting sesuai dengan tempat pengukurannya. Model D lebih sensitif dibandingkan dengan model G. Bagian-bagian pokok dari gravitymeter LaCoste & Romberg ini adalah (gambar I.1): 1. Zero-length springs adalah pegas yang dipergunakan untuk menahan massa. Zero-length springs ini dipakai pada keadaan dimana gaya pegas berbanding langsung dengan jarak antar titik ikat pegas dan titik tempat gaya bekerja. 2. Massa dan beam, berlaku sebagai massa yang berpengaruh atau berubah posisi jika terjadi variasi medan gravitasi. 3. Hinge atau engsel berlaku sebagai per atau pegas peredam goncangan. 4. Micrometer digunakan untuk mengembalikan posisi massa ke posisi semula setelah massa terpengaruh oleh medan gravitasi. Micrometer ini terbuat dari ulir-ulir dan pemutarannya dapat diatur dari nulling dial melalui gear box. 5. Long and short lever yaitu tuas untuk menghubungkan micrometer dengan zero-length springs.

Sistem gravitymeter ini akan mempunyai tanggapan terhadap medan gravitasi yang akan menyebabkan berubahnya posisi massa dan beam. Perubahan posisi massa akibat tarikan gaya gravitasi ini kemudian diseimbangkan atau dikembalikan pada posisi semula dengan memutar nulling dial yang akan menggerakkan micrometer kemudian ke long and short lever dan akhirnya ke zero-length springs. Gaya yang diperlukan untuk mengembalikan posisi massa dan beam ke posisi

semula (dengan memutar nulling dial) diubah menjadi nilai gravitasi, namun masih relatif bukan nilai gravitasi mutlak pada titik tersebut. Nilai ini ditampilkan dalam display digital dalam gravitymeter.

Gambar 3.1. Gravitymeter LaCoste & Romberg. Apabila keadaan zero-length sempurna, maka berlaku persamaan : F = ks

(3,1)

dengan k adalah konstanta pegas dan s adalah jarak antara titik pegas dengan titik dimana gaya bekerja. LaCoste & Romberg merancang zero-length springs seperti pada gambar 3.2, untuk mendapatkan suatu peralatan yang secara teoritis mempunyai periode tak berhingga. Dari gambar 3.2 di atas, momen torka dari beban M adalah :

Tg=Mgacosθ=k ( s−c ) bsinα

Mgacosθ=

g=

k ( s−c ) b ( ycosθ ) s

(−¿kM )(−¿b a )( 1−cs ) y

(3,2)

(3,3)

(3,4)

ketika g meningkat sebesar δg, springs length bertambah sebesar δs dimana δg=

( Mk )( ba )( cs )( ys ) δs

(3,6)

Peralatan ini tidak tergantung pada sudut θ, β dan α, sehingga jika terjadi penyimpangan sudut yang kecil dari titik kesetimbangan maka gaya pada sistem ini tidak dapat kembali lagi dan secara teorirtis dapat diatur mempunyai periode tak berhingga.

Gambar 3.2. Gambaran gerakan zero-length springs dalam gravitymeter Instrumen Gravitasi Dengan menggunakan graviti meter data-data mengenai percepatan gravitasi dipermukaan bumi dapat dihitung . Gravitimeter menggunakan prinsip pendulum, pada massa sekarang ketelitian gravitimeter sudah mencapai 0,001 mGal. Jenis- jenis graviti meter : 1. Gravitimeter jenis stabil Contoh Graviti jenis stabil a. A-10 gravitimeter A-10 gravitimeter merupakan alat yang menyatukan sensor ukuran berbagai perubahan gravitasi dikawsan jauh dan dekat. Karena berbagai bahan mineral yang terdapat dibawah permukaan tanah berbeda-beda, maka daya tarik pegaas pada gravitimeter berubah-ubah. A-10 gravitimeter di iskan dengan cairan yang bernama liquid hellium Spesifikasi alat : - 12 - 14 V DC - Full load 25 A 300 W - Berat 105 Kg - 18 C- 38 C Internal temperature - Akurasi 10 mGal Kalibrasi Alat : - Alat yang baru perlu dikalibrasi sebanyak 2 kali untuk memastikan alat dalam keadaan baik baik saja. Aplikasi Alat : - Digunakan dalam hal mencari mineral dan gas bumi - Digunakan untuk penelitian tentang gravitasi bumi 2. Gravitimeter Jenis tidak stabil Contoh gravitimeter jenis tidak stabil : a. Lacoste& Ronberg Gravitimeter ini termasuk dalam tipe zero length spring. Alat ini mempunyai pembacaan 0-7000 mgal dengan ketelitian 0,01 mgal dan drift rata-rata kurang dari 1 mgal setiap bulannya. Gravitimeter ini mempunya thermostat untuk menjaga suhu supaya tetap. Adanya thermostat ini diperlukan baterai 12 Volt. Gravitimeter ini

terdiri dari suatu beban pada ujung batang yang ditahan oleh zero length spring yang merupakan pegas utama. Perubahan besarnya gaya tarik akan menyebabkan perubahan kedudukan benda dan pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan beban pada posisi semula. b.Worden gravitimeter Alat ini digunakan untuk pengukuran perbedaan gravitasi bumi. Worden gravitimeter ini masih digunakan hingga sekarang ketelitian pembacaan yaitu 0,01 mgal .Gravitimeter ini dapat digunakan didalam ataupun diluar ruangan Spesifikasi alat : Akurasi : +/- 10 Gal Measurement precision : +/- 5 Gal Aplikasi alat : - Dapat digunakan untuk mengukur grvitasi bumi di lautan - Dilengkapi dengan sensor jarak jauh

Monday, April 14, 2014 shafira yuli azana http://shafirayuliazana.blogspot.com/2014/04/insrumen-gravitasi.html

Minggu, 13 April 2014 Instrumen Untuk Mengukur Gravitasi Untuk mengukur kekuatan gravitasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya, telah diciptakan suatu instrumen gravitasi yang dinamakan Gravitimeter.Benda ini sangat sensitif, sehingga dapat mendeteksi perubahan gravitasi sekecil apa pun.Dari jenisnya sendiri, gravimeter dibedakan kepada :

GRAVIMETER STABIL Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk menyeimbangkan gravitasi dengan daya atau arah yang berlawanan.Anjakan dapat diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravitasi yang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama.Contoh alatnya adalah : 1. Askania Gravimeter 2. Scintrex CG-5 3. Boliden Gravimeter

GRAVIMETER TIDAK STABIL Anjakan/tekanan yang disebabkan oleh gravitasi akan diperbesar oleh daya ketiga.Sebagai contoh, gravimeter tidak stabil adalah : 1. LaCosteRomberg

2. Worden

Teknik Geofisika 2012, FT Unsyiah Skip to content

Instrumen Metode Gaya Berat Annisa Bestari

4/11/2014 02.46.00 PM

No comments

 INSTRUMENT METODE GAYA BERAT  

          Gravimeter adalah instrumen yang digunakan dalam metode gaya berat untuk mengukur bidang gravitasi lokal bumi.   Gravimeter   merupakan   jenis   accelerometer,   khusus   untuk   mengukur   percepatan   gravitasi   konstan   bawah permukaan, yang divariasikan oleh sekitar 0,5% dari atas permukaan bumi. Gravimeter pada dasarnya adalah pegas yang seimbang dengan massa yang konstan. Perubahan berat massa diakibatkan karena perubahan gravitasi yang menyebabkan perubahan panjang pegas dan ini menimbulkan perubahan gravitasi.              Gravimeter   terdiri   dari   dua   jenis,   yaitu   Gravimeter   stabil   dan   Gravimeter   tidak   stabil.   Gravimeter   stabil menggunakan pegas untuk menyeimbangkan gaya gravitasi pada daya yang berlawanan. Perpindahan dapat diukur dari peningkatan atau penurunan gravitasi yang menyebabkan pegas memanjang atau mengecil. Itu bisa dikembalikan pada nilai referensi yang sudah ditetapkan dengan merubah ketegangan pegas pelaras. Nilai pelaras ketegangan ini adalah fungsi langsung dari nilai­nilai referensi perubahan gravitasi.

 Contoh Gravimeter Stabil 1. Askania Gravimeter.           Balok diputar pada pegas utama. Seberkas cahaya dipantulkan dari massa ke photoelectic cell. Defleksi dari massa, membuat cahaya balok berpindah dan merubah tegangan di sirkuit.

 Gambar. Sketsa Askania Gravimeter.

          Retensioning   pegas   membantu   mengembalikan   balok   keposisi   nol,   yaitu   posisi   yang   sama   di   mana   semua pengukuran dibuat.      2.  Scintrex CG ­3/3M                Alat ini adalah jenis gravimeter otomatis alat berbasis mikroprosesor dimana alat ini bisa mengukur sampai 7000mGal tanpa harus resetting dan mampu membaca 0.005 mGal (CG­3) atau 0.001 mGal (CG­3 m. Alat ini dapat digunakan pada seluruh permukaan samapai daerah yang sangat luas untuk melaksanakan pengukuran gravitasi.

Aplikasi alat. 

Mendeteksi gerak kerak vertikal.



Pelengkap verifikasi dari perpindahan yang diukur dengan GPS dan VLBI.



Penentuan geoid.



Pemantauan aliran vulkanik magma.



Studi postglacial rebound.



Pemantauan water table di dalam dan/atau beberapa akuifer.



Pengelolaan limbah nuklir dan pembersihan.



Studi Global Sea Level untuk pemanasan global.

      3. A­10 Gravimeter.

           Gravimeter A-10 adalah alat yang menyatukan berbagai sensor pengukuran perubahan gravitasi di kawasan yang jauh dan dekat. Karena terdapat berbagai sumber daya mineral di bawah tanah, maka kekuatan daya tarik gravitasi di satu titik dengan titik lainnya selalu berubah. A-10 Gravimeter diisi dengan liquid helium filled dan suhunya adalah 4.2 K. Reaksi dari negatif untuk membuat alatnya sama dengan 0. Dan reaksi dari tegangan mempunyai fungsi yang sama dengan perubahan ukur gravity.

Aplikasi Alat 

Digunakan dalam pekerjaan prospeksi sumber daya mineral seperti minyak bumi dan gas alam.



Digunakan dalam penelitian gravitasi bumi. 



Digunakan dalam produksi peta geologi dan karya­karya teknik.

      4. Boliden Gravimeter.

          Massa adalah berbentuk sebuah bobbin dengan dua pelat logam yang ditangguhkan antara dua pelat logam lainnya. 

Perubahan gravitasi menyebabkan massa bergerak dan perubahan kapasitansi antara pelat atas ­­ dideteksi  oleh tuned cicuit.



Massa kembali ke posisi nol dengan menyesuaikan arus DC terhubung oleh dua pelat yang lebih rendah ­­ mass supported by electrostatic repulsion.

  Contoh Gravimeter tidak stabil         Gravimeters tidak stabil menggunakan ketidakstabilan mekanik untuk membesarkan gerakan kecil  untuk  mengubahnya dalam gravitasi.

       1. La­Coste Romberg gravimeter.              

  

   

 

           Gravimeter La Coste Romberg ini terdiri dari suatu beban pada ujung batang yang ditahan oleh  Zero Length Spring yang  berfungsi   sebagai   pegas   utama.   Perubahan  besarnya   gaya  tarik bumi   akan menyebabkan  perubahan kedudukan benda, lalu pengamatan dilakukan dengan resetting kedudukan beban pada posisi semula ( Null Adjusment). Resetting ini dilakukan dengan memutar  measuring screw. Banyaknya pemutaran  Measurung Screw  akan terlihat pada dial counter, yang   berarti   besarnya   variasi   gaya   tarik   bumi   dari   suatu   tempat   ke   tempat   lain. Aplikasi Alat 

Alat ini cocok dilakukan untuk pengukuran dipermukaan bumi.



Dapat dimodifikasi untuk pengukuran gravity didasar laut dengan menempatkannya di tempat yang kokoh.



Dilengkapi dengan remote control dan alat pencatat data.

     2. Worden Gravimeter.



Untuk masalah termal, terbuat dari kaca kuarsa springs, batang, dan serat. (Kuarsa kurang sensitif terhadap panas daripada logam).



Assembly housed di dalam vacuum flask dengan termostat listrik.



Range dari Instrumen adalah 20.000 g.u. dengan akurasi hingga 0.1 g.u., tetapi g.u. 1 lebih biasa.



Lower range berarti lebih sering digunakan untuk survei lokal , over which g changes less.

            Worden Gravimeter ini masih digunakan hingga sekarang, alat ini lebih mudah dibawa dan tingkat keakuratannya tinggi. Alat ini adalah satu­satunya alat yang sudah mencapai lebih dari 1500 unit produksinya. Aplikasi Alat 

Alat ini cocok dilakukan untuk pengukuran dipermukaan bumi.



Dapat dimodifikasi untuk pengukuran gravity didasar laut dengan menempatkannya di tempat yang kokoh.



Dilengkapi dengan remote control dan alat pencatat data.

Senin, 13 Oktober 2014 Mengenal Gravimeter Lacosta & Romberg serta Gravimeter Worden

Kamu mahasiswa Geodesi? Kamu tidak tahu Gravimeter? Ada kemungkinan kamu belum mengambil matakuliah Geodesi Fisis. Gravimeter adalah alat untuk mengukur gaya berat. Sebenanrnya alat ini lebih identik dengan Geofisika, tapi kali ini saya coba intervensi materi Geofisika di bawa ke Blog mahasiswa Geodesi. Gaya berat merupakan resultan gaya gravitasi dengan gaya sentrifugal. Seperti biasa tugas geodesi adalah mengukur, dan kali ini yang diukur adalah gaya berat. Pengukuran gaya berat dapat dilakukan secara absolut dan relatif. Pengukuran secara absolut dilakukan dengan

meletakkan alat pada titik yang akan dicari gaya beratnya, sedangkan metode relatif dilakukan dengan mengukur gaya berat di 2 titik yang berbeda. Nilai gaya berat akan diperoleh dari selisih 2 nilai gaya berat. Metode relatif ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 yakni Statis dan Dinamis. Lalu bagaimana cara mengukurnya? Sebenarnya ada banyak alat untuk mengukur gaya berat. Saya akan bahas alat Gravimeter Lacosta & Romberg serta Worden. Gravimeter Lacosta dan Romberg Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan oleh para ahli geofisik adalah gravimeter tipe lacoste dan Romberg .Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length spring dan termasuk Gravimeter tak stabil. Gravimeter tersebut mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian 0.01 mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap . pengukuran perbedaan percepatan gravitasi bias dilakukan dengan mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama . Prinsip gravimeter ini terdiri dari suatu beban pada ujung batang , yang di tahan oleh zero length spring yang berfungsi sebagai pegas utama . besarnya perubahan gaya tarik bumi akan menyebabkan perubahan kedudukan beban dan pengamatan . Hal tersebut dilakukan dengan pengaturan kembali beban pada kedudukan semula . perubahan kedudukan yang di alami ujung batang di sebabkan karena adanya goncangan goncangan , selain karena adanya variasi gaya tarik bumi . ujung batang yang lain di pasang shock eliminating spring untuk menghilangkan efek goncangan .

Gravimeter Lacosta dan Romberg

Gravimeter Worden Gravimeter tak stabil lain yang biasa digunakan ialah gravimeter jenis Worden. Gravimeter Worden didasarkan pada sistem elastis terbuat dari kuarsa. Ini adalah perangkat tiga per yang mempekerjakan pretensi dari zero-length menghasilkan sensitivitas yang diperlukan. Massa dasar adalah hanya lima miligram, dan momen inersia sangat rendah. Massa yang rendah, bersama-sama dengan kualitas elastis yang hampir sempurna kuarsa, membuat gravimeter worden memiliki instrumen kasar.

Sam Worden berperan dalam mengembangkan Worden Gravity meter pada akhir 1940-an. Pada tahun 1953, Worden Gravity meter manufaktur (Houston Teknis Laboratorium) dijual, oleh Worden, Texas Instruments, dan Texas Instruments 'masuk pertama ke dalam pasar peralatan geofisika. Hal ini membuat Worden Gravity meter barang yang sangat istimewa di mata eksekutif Texas Instrument, selama bertahun-tahun. Pada pertengahan 1980-an, Texas Instruments dijual fasilitas produksi peralatan geofisika untuk Geofisika Halliburton Services. Halliburton dulu semua produk yang diperoleh dan memutuskan untuk mencari pembeli untuk hak untuk memproduksi dan menjual instrumen yang tidak dianggap produksi atau perakitan produk massal. The Worden Gravity Divisi meter dipindahkan pada tahun 1990 ke Robert Neese yang mendirikan Worden Gravity meter Perusahaan di Richmond Texas bersama dengan layanan gravitasi lain ia dikelola di bawah Neese Exploration Company.

Gravimeter Worden

Perbedaan Gravimeter Lacosta & Romberg dan Worden

Oke itu saja materi mengenai alat ukur gaya berat. Semoga bermanfaat :)

Referensi: Sumaryo,dkk.2005. Diktat Geodesi Fisis UniversitasGadjah Mada.Yogyakarta

.Teknik

Geodesi,

Fakultas

Teknik,

Sumber gambar : http://www2.unb.ca/gge/News/2006/Gravimeter/Gravimeter.html https://www.geophysics.zmaw.de/index.php?id=4&L=1 http://madesapta.blogspot.com/2014/10/mengenal-gravimeter-lacosta-romberg.html ( I MADE SAPTA HADI)

http://ariyusnanda11.blogspot.com/2014/04/instrumentasidan-macam-macam-alat-alat.html Instrumen dalam Metode Gravity

0 inShare Posted By: Muhammad Haikal - 8:52 AM

Gravimeter merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur variasi nilai gravitasi yang ada di permukaan bumi. Gravimeter juga berguna sebagai instrumen pengukuran untuk menentukan jenis benda yang cair atau solid. Adapun jenis-jenis gravity meter yaitu :

1. Gravimeter Jenis Stabil Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan gravity dengan daya yang berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravity yang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama. Anjakan boleh dikembalikan pada nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras. Nilai pelarasan ketegangan ini adalah fungsi secara langsung perubahan gravity dari nilai rujukan.

Contoh alat gravimeter stabil yaitu : 1. Askania Gravimeter

Gambar : Askania Gravimeter

2. Boliden Gravimeter Gravimeter jenis ini berupa gelendong dengan dua pelat logam tergantung antara dua pelat logam lainnya. Perubahan gravitasi menyebabkan massa untuk bergerak dan perubahan kapasitansi antara pelat atas dideteksi oleh sirkuit. Massa kembali ke nol dengan menyesuaikan posisi arus DC yang terhubung oleh dua lebih piring massa dan didukung oleh tolakan elektrostatik.

Gambar : Boliden Gravimeter

3. Scintrex CG-3 Gravimeter ini beroperasi pada prinsip yang sama, tetapi menggunakan rangkaian umpan balik untuk mengontrol arus ke piring yang mengembalikan massa ke posisi nol.

Gambar : Scintrex CG-3

2. Gravimeter Jenis Tidak Stabil

Dalam gravimeter tidak stabil pula, anjakan yang disebabkan oleh gravity akan diperbesarkan oleh daya ketiga. Sebagai contoh, gravimeter tak stabil ialah gravimeter LaCoste Romberg dan Worden Gravimeter.

1. Gravitymeter LaCoste & Romberg Model G-1177 Gravimeter ini terdiri daripada satu alang bersangga yang mempunyai jisim dan dibantu oleh spring yang melekat betul-betul diatas penyangga. Magnitude momen spring keatas alang bergantung kepada pemanjangan spring dan sin sudut θ. Jika gravity bertambah, alang akan lebih tertekan dan pemanjangan spring bertambah. Walaupun daya pulih spring bertambah, sudut θ menjadi lebih kecil θ’. Dengan menggunakan rekaan geometri spring dan alang yang sesuai, magnitud penambahan momen pulih oleh kenaikan gravity boleh diperkecilkan. Spring biasa mempunyai nilai pengukuran yang agak kecil.

Namun demikian dengan menggunakan spring ‘panjang sifat’ yaitu spring yang bertensi semasa dibina sehingga akan daya pulih berkadar terus kepada panjang fisikal spring dan bukannya kepada pemanjangannya. Alat ini boleh ditinggikan kepekaannya dengan nilai pengukuran yang tinggi. Bacaan diambil dengan mengembalikan alang ke kedudukan mengufuk dengan mengubah kedudukan menegak spring menggunakan skru mikrometer. Kesan termal dikawal oleh sistem thermostat yang digerakkan oleh kuasa baterai. Alat ini mempunyai nilai pengukuran 5000 ug.

Gambar 1. Gravity meter jenis Lacoste & Romberg seri G – 1177

Pada proses akuisisi data di lapangan, digunakan alat gravity meter jenis Lacoste & Romberg seri G – 1177 untuk menentukan nilai gravitasi bumi pada titik pengamatan.

Gambar 2. Sketsa gambar gravity meter jenis Lacoste & Roberg seri G – 1177

Keterangan dan penjelasan gambar : 1. Thermo Start Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu mencapai 55o C lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan mati.

2. Knop Sentring (Level) Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini dipergunakan dengan cara memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.

3. Switch On – Off Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua tungkai. Tungkai sebelah kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada alat dan tungkai sebalah kiri sebagai tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat sipa digunakan.

4. Pengunci Pada posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk membukanya, diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga penuh.

5. Monitor Pembacaan Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur alat, nilai pembacaan standar alat dan arus pada alat.

6. Tabung Leveling Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini menggunakan prinsip kerja dari waterpas.

7. Teropong Pembacaan Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan dilakukan dengan membaca benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom pembacaan.

8. Pemutar Halus Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan bergerak bersamaan dengan pergerakan dari pemutar halus ini.

9. Jarum Leveling Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak sama dengan tabung leveling.

10. Kolom Pembacaan Alat Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari standar nilai alat.

11. Aki Sebagai sumber energi untuk alat.

2. Gravimeter Worden Worden Gravimeter adalah alat yang digunakan untuk pengukuran perbedaan gravity bumi, Rekaan bagi alat tersebut pengukuran perbedaan gravity yaitu 0.01 miligal atau 1 inci dalam perubahan ketinggian dapat dilakukan. Alat Worden Gravimeter yang istimewa ini masih dipakai pada masa kini dan alat ini mudah dibawa serta pengukurannya memiliki ketelitian yang tinggi. Alat Worden Gravitimeter ini hanyalah satu-satunya alat yang telah mencecah 1500 unit dalam pengeluarannya.

Gambar : Worden Gravimeter http://md-haikal.blogspot.com/2014/04/instrumen-dalam-metode-gravity.html

Metode Gravity 1. Alat Gravity yang biasa digunakan di darat dan di laut a. gravimeter sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat akurat menentukan perubahan relatif dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk mengukur perbedaan yang sangat kecil di medan gravitasi dan sebagai hasilnya merupakan instrumen yang sangat halus. Gravimeter ini rentan terhadap shock mekanis selama transportasi dan penanganan. b.

Gravitymeter LaCoste & Romberg Tipe G Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.

2. Prosedur pengambilan data gravity di darat dan laut. Prosedur Lapangan Targetan observasi harus mempunyai kontras densiti yang jelas (significant) agar dapat dideteksi oleh gravimetri. Grid (lintasan) yang umum digunakan cukup lebar yaitu antara 200 m s/d 1 km (500 ft s/d 1 mil). Setiap titik pengamatan diusahakan bebas dari angin, pohon-pohon, pengaruh (getaran) tanah, dll. Elevasi setiap titik observasi harus diketahui dengan akurat karena akan diperhitungkan dalam pengkoreksian hasil pembacaan alat. Begitu juga dengan waktu setiap pengukuran. Series dari hasil perhitungan akan diplot pada kertas grafik terhadap waktu (Gambar 1).

Gambar 1. Contoh pemplotan hasil pengukuran (0,01 mgal = 0,1 g.u). (Parasnis, 1973, p 239)

Pengukuran metode gayaberat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: penentuan titik ikat dan pengukuran titik-titik gayaberat. Sebelum survei dilakukan perlu menentukan terlebih dahulu base station, biasanya dipilih pada lokasi yang cukup stabil, mudah dikenal dan dijangkau. Base station jumlahnya bisa lebih dari satu tergantung dari keadaan lapangan. Masing-masing base station sebaiknya dijelaskan secara cermat dan terperinci meliputi posisi dan nama tempat. Base ini dipergunakan sebagai titik tutupan harian dan juga sebagai nilai acuan bagi stasiun gaya berat lainnya. Pengukuran data lapangan meliputi pembacaan gravimeter juga penentuan posisi, waktu, dan pembacaan altimeter serta suhu. Pengukuran gayaberat pada penelitian ini menggunakan alat Gravimeter LaCoste & Romberg Model G-804, yang memiliki kemampuan pembacaan 0 sampai 7000 mGal, dengan tingkat ketelitian 0,01 mgal dan kesalahan apungan (drift) 1 mgal per bulan atau 0,03 mgal per hari. Penentuan posisi dan waktu menggunakan Global Positioning System (GPS) Garmin, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan altimeter, termometer, dan microbarograph. Dari pengukuran tersebut dihasilkan 94 titik pengukuran pada sepanjang lintasan Pangalengan - Garut dengan interval tiap titik sekitar 500 meter. Pengambilan data pada titik-titik survei dilakukan dengan sistem Loop, yaitu sistem pengukuran yang dimulai dan diakhiri pada titik gayaberat yang sudah diketahui nilainya. Sistem Loop diharapkan dapat menghilangkan kesalahan yang disebabkan oleh pergeseran pembacaan gravimeter. Metode ini muncul dikarenakan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran akan mengalami guncang n, sehingga menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut. Data-data yang diambil pada saat pengukuran adalah: 1.

Tanggal dan hari pembacaan Data ini berguna untuk koreksi pasang surut

2.

Waktu pembacaan Data ini berguna untuk koreksi apungan dan penentuan pasang surut.

3.

Pembacaan alat

4.

Koordinat stasiun pengukuran dengan menggunakan GPS

5.

Data inner zone untuk koreksi Terrain

6.

Ketinggian titik pengukuran

Pada penelitian ini penulis mengolah dari konversi harga bacaan ke miliGal dari tiap stasiun untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer hingga dilakukan pemodelan 2D yang kemudian dianalisa untuk menentukan keadaan geologi daerah penelitian. Analisis Densitas Batuan Rata-rata Hasil densitas yang digunakan dalam perhitungan ini adalah harga densitas rata-rata. Untuk menetukan harga densitas rata-rata dapat digunakan cara metode Parasnis. Pada metode ini, densitas batuan dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. 2.

Menetukan profil topografi yang konsisten naik. Menghitung selisih antara medan gayaberat observasi dengan gayaberat normal lalu dijumlahkan dengan KUB untuk y-nya.

3.

Menghitung selisih antara KB sebelum dikalikan densitas dengan koreksi terrain sebelum dikalikan densitas untuk x-nya.

4.

Rapat massa batuan diperoleh dari kemiringan garis lurus regresinya. Berdasarkan persamaan garis lurus regresi, diperoleh densitas rata-rata batuan untuk daerah sepanjang lintasan Pangalengan - Garut, Jawa Barat adalah sebesar 2,607 g/cm3.

3. Prosedur pengolahan data gravity darat dan laut. Pengolahan data gayaberat yang sering disebut juga dengan reduksi data gayaberat, secara umum dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu: proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar mencakup seluruh proses berawal dari nilai pembacaan alat di lapangan sampai diperoleh nilai anomali Bouguer di setiap titik amat. Proses tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut: konversi pembacaan gravimeter ke nilai milligal, koreksi apungan (drift correction), koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi lintang (latitude correction), koreksi udara bebas(free-air correction), koreksi Bouguer, dan koreksi medan (terrain correction).Prosedur pengolahan data yang dilakukan penulis adalah mengolah dari konversi bacaan hingga menjadi model penampang 2-D. Pada pelaksanaanya, pengolahan data tersebut dibantu oleh perhitungan komputer dengan menggunakan software MS. Excel. Proses lanjutan merupakan proses untuk mempertajam kenampakan/gejala geologi pada daerah penyelidikan yaitu pemodelan dengan menggunakan software Surfer 8 dan GMSys 2-D. Beberapa koreksi dan konversi yang dilakukan dalam pemrosesan data metoda gayaberat, dapat dinyatakan sebagai berikut : 1.

Konversi Harga Bacaan Gravimeter

Pemrosesan data gayaberat dilakukan terhadap nilai pembacaan gravimeter untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer. Untuk memperoleh nilai anomali Bouguer dari setiap titik amat, maka dilakukan konversi pembacaan gravimeter menjadi nilai gayaberat dalam satuan milligal. Untuk melakukan konversi memerlukan tabel konversi dari gravimeter tersebut. Setiap gravimeter dilengkapi dengan tabel konversi. 1.

Posisi dan Ketinggian Penentuan posisi menggunakan GPS, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan altimeter, microbarograph, dan termometer. Pengukuran ketinggian dilakukan secara diferensial yaitu dengan

menggunakan

microbarograph,

altimeter

dan

termometer.

Pengukuran

tersebut

dilakukan dengan menempatkan microbarograph di base station sedangkan altimeter dan termometer dibawa untuk melakukan pengukuran pada setiap titik amat. Adapun pemrosesan data posisi dan ketinggian sebagai berikut. 1.1 Pemrosesan Data GPS Setiap kali pembacaan posisi titik amat langsung dapat diketahui dari bacaan tersebut, yaitu berupa bujur (longitude) dan lintang (latitude). Posisi yang ditunjukan GPS dalam satuan derajat, menit, dan detik. Maka perlu melakukan konversi posisi dari satuan waktu ke dalam satuan derajat. Posisi ini selanjutnya digunakan untuk menghitung koreksi lintang. 2.2 Pemrosesan Data Microbarograph Microbarograph merupakan alat ukur tekanan udara yang secara tidak langsung digunakan untuk mengukur beda tinggi suatu tempat di permukaan bumi. Prinsip pengukuran ketinggian dengan microbarograph didasarkan pada suatu hubungan antara tekanan udara di suatu tempat dengan ketinggian tempat lainnya. Ketelitiaan pengukuran tinggi mikrobarograph sangat tergantung pada kondisi cuaca, sebab keadaan tersebut akan mempengaruhi tekanan udara di suatu tempat. Perbedaan temperatur udara dan kecepatan angin di suatu tempat akan menyebabkan tekanan udaranaik turun (berfluktuasi), sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam beda tinggi antara dua tempat yang berbeda. Menurut Subagio (Putra, 2008), perlu dilakukan pengukuran temperatur udara untuk menentukan koreksi temperatur yang harus diperhitungkan dalam penentuan beda tinggi, sehingga akan memperkecil kesalahan 3. Menghitung nilai gobs 3.1 Koreksi Pasang Surut (Tide Correction) Pada proses akuisisi data, tidak dilakukan pengukuran terhadap variasi harian akibat pasang surut di base, sehingga untuk menghitung besarnya pasang surut dilakukan menggunakan software Tide. Dalam software tersebut data yang dimasukkan secara berurutan berupa data

bujur, lintang, tinggi (h), jam, menit, tanggal, bulan, dan tahun. Hasil dari input tersebut berupa data pasang surut. Tahap selanjutnya lalu dilakukan pembacaan percepatan gravitasi dalam miligal terkoreksi pasut dengan rumus : GST = konversi + Tide 3.2 Koreksi Apungan (Drift Correction) Pada akuisisi pengukuran dimulai di base dan diakhiri di base, sehingga besarnya koreksi apungan dapat dihitung dengan asumsi bahwa besarnya penyimpangan berbanding lurus terhadap waktu

3.3 Medan Gayaberat Terkoreksi Medan gayaberat terkoreksi yaitu nilai gayaberat hasil pengukuran di lapangan setelah melalui konversi ke miligal dan telah terkoreksi dari pengaruh pasang surut dan apungan. Persamaan yang digunakan adalah: g terkoreksi (GSTD) = GST – drift 3.4 Different in Reading (gdiff) Different in Reading yaitu menghitung perbedaan harga gayaberat di setiap stasiun pengamatan dengan harga gayaberat di base station. gdiff = GSTD – GSTD BS 3.5 Medan Gayaberat Observasi Pengukuran gayaberat menggunakan gravimeter adalah relatif terhadap BS, sehingga dalam pengukuran diperoleh beda nilai antara stasiun pengamatan dengan BS. Koreksi Hasil Observasi harga pengukuran gaya berat di permukaan bumi dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu

lintang,

ketinggian, topografi, pasang surut, variasi densitas bawah permukaan. Sedangkan dalam melakukan survei gayaberat diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas bawah permukaan, sehingga pengaruh 4 faktor lainnya (lintang, ketinggian, topografi, pasang surut) harus direduksi atau dihilangkan dari harga pembacaan alat. a. Koreksi lintang (latitude) Koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi.

dimana F1 dan F0 adalah koordinat titik pengukuran dan titik base. b. Koreksi elevasi (Free-Air Correction) Koreksi ini merupakan koreksi terhadap pengaruh ketinggian pengukuran terhadap medan gravitasi bumi. FAC = 3,086 h gu, dimana h adalah elevasi titik pengukuran. c. Koreksi Bouguer (Bougeur correction) Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat dengan bidang referensi (lihat Gambar 2). Gambar 2. Koreksi Bougeour (Parasnis,

1973, p 242) BC = 3,086 h gu, dimana h adalah elevasi titik pengukuran. d. Koreksi topografi (Terrain correction) Koreksi topografi, Tc, adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gayaberat pada titik amat, akibat perbedaan ketinggian antara titik observasi dengan base. Dapat dihitung dengan menggunakan Hammer Chart (lihat gambar 3).

Gambar 3. Model yang digunakan untuk koreksi topografi dan diagram perhitungan (Parasnis, 1973, p 245 dan 246). 3 Anomali Bouguer Merupakan anomali yang dicari dengan cara mereduksi hasil pengukuran lapangan dengan koreksi-koreksi seperti yang telah diuraikan di atas. Dg = {Dgobs ± DgF + (3,086 – 0,4191r) h + Tr} gu Contoh penentuan anomali dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Contoh penentuan Anomali Bougeour http://wandymausharing.blogspot.com/2012/07/1.html

Metode Gravity Metode gravity

Dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Di pasaran sekarang didapat alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi (mgal), dengan demikian

anomali kecil dapat dianalisa.

Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, di kapal maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun meneral lainnya. 1. 1.

Alat yang digunakan dalam metode gravity

Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface. Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data di darat adalah: 1. Gravimeter La Coste Romberg G-502 1. Piringan 2. GPS 3. Tali sebagai meteran jarak antar stasiun 4. Peta Geologi dan peta Topografi 5. Penunjuk Waktu 6. Alat tulis 7. Kamera 8. Pelindung Gravitimeter

10. Dan beberapa alat pendukung lainnya Alat yang digunakan dalam pengambilan data di laut

1. Kapal laut yang memiliki navigasi dilengkapi dengan peralatan pendukung lainnya 2. Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Seperti gambar dibawah ini. 3. Gravimeter La Coste Romberg G-502 4. GPS 1. langkah-langkah dalam melakukan pengukuran metode gravity

Hal-hal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran adalah sebagai berikut : Kalibrasi terhadap data / titik pengukuran yang telah diketahui nilai gravitasi absolutnya, misalnya IGSN’71 1.

Melakukan pengikatan pada base camp terhadap titik IGSN’71 terdekat yang telah diketahui nilai ketinggian dan gravitasinya, dengan cara looping.

2. Bila perlu di base camp diamati variasi harian akibat pasang surut dan akibat faktor yang lainnya. Setelah melakukan hal di atas barulah pengamatan yang sebenarnya dilakukan.

Pengukuran metoda gayaberat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: penentuan titik ikat dan pengukuran titiktitik gayaberat. Sebelum survei dilakukan perlu menentukan terlebih dahulu base station, biasanya dipilih pada lokasi yang cukup stabil, mudah dikenal dan dijangkau. Base station jumlahnya bisa lebih dari satu tergantung dari keadaan lapangan. Masing-masing base station sebaiknya dijelaskan secara cermat dan terperinci meliputi posisi, nama tempat, skala dan petunjuk arah. Base station yang baru akan diturunkan dari nilai gayaberat yang mengacu dan terikat pada Titik Tinggi Geodesi (TTG) yang terletak di daerah penelitian. TTG tersebut pada dasarnya telah terikat dengan jaringan Gayaberat Internasional atau ”International Gravity Standardization Net”, (IGSN 71). Base station berada di Hotel Sari Bakung kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Base station diturunkan dari TTG.2327 yang berada di pertigaan jalan terminal PanarakanMenggala-Panarakan depan kuburan, 800 m membesar dari km.121 TB;km.2 Menggala; km.20 Panarakan. Penurunan tersebut dilakukan dengan metode kitaran/looping. Pengukuran data lapangan meliputi pembacaan gravity meter juga penentuan posisi, waktu dan pembacaan barometer serta suhu. Pengukuran gayaberat pada penelitian ini menggunakan alat gravity meter LaCoste & Romberg type G.525 berketelitian 0,03 mGal/hari atau ± 0,1 mGal/bulan. Penentuan posisi dan waktu menggunakan Global Positioning System (GPS) Garmin, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan Barometer Aneroid Precission dan termometer. Pengukuran pada titik-titik survei dilakukan dengan metode kitaran/looping dengan pola A-B-C-D-A, dengan ‘A’ adalah salah satu cell center (CC) yang merupakan base station setempat. Jarak antar titik pengukuran pada keadaan normal ± 5 km, tergantung dari medan yang akan diukur dengan pertimbangan berdasarkan pada kecenderungan (trend) geologi di daerah survei. Metode kitaran/looping diharapkan untuk menghilangkan kesalahan yang disebabkan oleh pergeseran pembacaan gravity meter. Metode ini muncul dikarenakan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran akan mengalami guncangan, sehingga menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut 1. 3.

Pengolahan Data Gravity

Pemrosesan data gayaberat yang sering disebut juga dengan reduksi data gayaberat, secara umum dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu: proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar mencakup seluruh proses berawal dari nilai pembacaan alat di lapangan sampai diperoleh nilai anomali Bouguer di setiap titik amat. Proses tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut: konversi pembacaan gravity meter ke nilai milligal, koreksi apungan (drift correction), koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi lintang (latitude correction), koreksi udara bebas (free-air correction), koreksi Bouguer (sampai pada tahap ini diperoleh nilai anomali Bouguer Sederhana (ABS) pada topografi.), dan koreksi medan (terrain correction). Pemrosesan data tersebut menggunakan komputer dengan software MS. Excel. Proses lanjutan merupakan proses untuk mempertajam kenampakan/gejala geologi pada daerah penyelidikan yaitu pemodelan dengan menggunakan software Surfer 8 dan GRAV2DC. Beberapa koreksi dan konversi yang dilakukan dalam pemrosesan data metoda gayaberat, dapat dinyatakan sebagai berikut : a. Konversi Pembacaan Gravity Meter Pemrosesan data gayaberat dilakukan terhadap nilai pembacaan gravity meter untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer. Untuk memperoleh nilai anomali Bouguer dari setiap titik amat, maka dilakukan konversi pembacaan gravity meter menjadi nilai gayaberat dalam satuan milligal. Untuk melakukan konversi memerlukan tabel konversi dari gravity meter tersebut. Setiap gravity meter dilengkapi dengan tabel konversi. Cara melakukan konversi adalah sebagai berikut: 1. Misal hasil pembacaan gravity meter 1714,360. Nilai ini diambil nilai bulat sampai ratusan yaitu 1700. Dalam tabel konversi (Tabel 3.1) nilai 1700 sama dengan 1730,844 mGal. 2. Sisa dari hasil pembacaan yang belum dihitung yaitu 14,360 dikalikan dengan faktor interval yang sesuai dengan nilai bulatnya, yaitu 1,01772 sehingga hasilnya menjadi 14,360 x 1,01772 = 14.61445 mGal. 3. Kedua perhitungan diatas dijumlahkan, hasilnya adalah (1730,844 + 14.61445) x CCF = 1746.222 mGal. Dimana CCF (Calibration Correction Factor) merupakan nilai kalibrasi alat Gravity meter LaCoste & Romberg type G.525 sebesar 1.000437261.

Tabel 3.1 Kutipan contoh tabel konversi gravity meter type G.525. Pembacaan

Nilai Dalam

Interval

Counter

mGal

Faktor

1600

1629.070

1.01774

1700

1730.844

1.01772

1800

1832.616

1.01770

b. Posisi dan Ketinggian Penentuan posisi menggunakan GPS, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan barometer aneroid dan termometer. Pengukuran ketinggian dilakukan secara diferensial yaitu dengan menggunakan dua buah

barometer dan termometer. Pengukuran tersebut dilakukan dengan menempatkan satu alat di base station sedangkan alat yang lain dibawa untuk melakukan pengukuran pada setiap titik amat. Adapun pemrosesan data posisi dan ketinggian sebagai berikut. 1. Pemrosesan Data GPS Setiap kali pembacaan posisi titik amat langsung dapat diketahui dari bacaan tersebut, yaitu berupa bujur (longitude) dan lintang (latitude). Posisi yang ditunjukan GPS dalam satuan derajat, menit dan detik. Maka perlu melakukan konversi posisi dari satuan waktu ke dalam satuan derajat. Posisi ini selanjutnya digunakan untuk menghitung koreksi lintang atau perhitungan normal. 2. Pemrosesan Data Barometer Barometer merupakan alat ukur tekanan udara yang secara tidak langsung digunakan untuk mengukur beda tinggi suatu tempat di permukaan bumi. Prinsip pengukuran ketinggian barometer didasarkan pada suatu hubungan antara tekanan udara disuatu tempat dengan ketinggian tempat lainnya, yaitu dengan adanya tekanan udara suatu tempat dipermukaan bumi sebanding dengan berat kolom udara vertikal yang berada diatasnya (hingga batas atas atmosfer). Ketelitiaan pengukuran tinggi barometer sangat tergantung pada kondisi cuaca, sebab keadaan tersebut akan mempengaruhi tekanan udara di suatu tempat. Perbedaan temperatur udara dan kecepatan angin disuatu tempat akan menyebabkan tekanan udara naik turun (berfluktuasi), sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam beda tinggi antara dua tempat yang berbeda. Maka perlu dilakukan pengukuran temperatur udara untuk menentukan koreksi temperatur yang harus diperhitungkan dalam penentuan beda tinggi, sehingga akan memperkecil kesalahan (Subagio, 2002). Pengukuran ketinggiaan dengan menggunakan barometer selain tergantung pada tekanan udara, dipengaruhi juga oleh beberapa parameter seperti temperatur udara, kelembaban udara, posisi lintang titik amat, serta ketinggian titik ukur. Dalam pemrosesan data metoda gayaberat terdapat beberapa tahapan dengan koreksi-koreksi diantaranya adalah : 1. Koreksi Apungan (Drift Correction) Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh perubahan kondisi alat (gravity meter) terhadap nilai pembacaan. Koreksi apungan muncul karena gravity meter selama digunakan untuk melakukan pengukuran akan mengalami goncangan, sehingga akan menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut. Koreksi ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dengan metode looping, yaitu dengan pembacaan ulang pada titik ikat (base station) dalam satu kali looping, sehingga nilai penyimpangannya diketahui. Besarnya koreksi Drift dirumuskan sebagai berikut drift dengan g adalah medan gravitasi hasil pengukuran (mGal). 2. Koreksi Pasang Surut (Tidal Correction)

Koreksi ini adalah untuk menghilangkan gaya tarik yang dialami bumi akibat bulan dan matahari, sehingga di permukaan bumi akan mengalami gaya tarik naik turun. Hal ini akan menyebabkan perubahan nilai medan gravitasi di permukaan bumi secara periodik. Koreksi pasang surut juga tergantung dari kedudukan bulan dan matahari terhadap bumi. Koreksi tersebut dihitung berdasarkan perumusan Longman (1965) yang telah dibuat dalam sebuah paket program komputer. Koreksi ini selalu ditambahkan terhadap nilai pengukuran, dari koreksi akan diperoleh nilai medan gravitasi di permukaan topografi yang terkoreksi drift dan pasang surut, 3. Koreksi Lintang (Latitude Correction) Koreksi lintang digunakan untuk mengkoreksi gayaberat di setiap lintang geografis karena gayaberat tersebut berbeda, yang disebabkan oleh adanya gaya sentrifugal dan bentuk ellipsoide. Dari koreksi ini akan diperoleh anomali medan gayaberat. Medan anomali tersebut merupakan selisih antara medan gayaberat observasi dengan medan gayaberat teoritis (gayaberat normal). Menurut (Sunardy, A.C., 2005) gayaberat normal adalah harga gayaberat teoritis yang mengacu pada permukaan laut rata-rata sebagai titik awal ketinggian dan merupakan fungsi dari lintang geografi. Medan gayaberat teoritis diperoleh berdasarkan rumusan-rumusan secara teoritis, maka untuk koreksi ini menggunakan rumusan medan gayaberat teoris pada speroid referensi (z = 0) yang ditetapkan oleh The International of Geodesy (IAG) yang diberi nama Geodetic Reference System 1967 (GRS 67) sebagai fungsi lintang (Burger, 1992), 4. Koreksi Ketinggian Koreksi ini digunakan untuk menghilang perbedaan gravitasi yang dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian dari setiap titik amat. Koreksi ketinggian terdiri dari dua macam yaitu a) Koreksi Udara Bebas (free-air correction) b) Koreksi Bouguer a) Koreksi Udara Bebas (free-air correction) Koreksi udara bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggian sebesar h dengan mengabaikan adanya massa yang terletak diantara titik amat dengan sferoid referensi. Koreksi ini dilakukan untuk mendapatkan anomali medan gayaberat di topografi. Untuk mendapat anomali medan gayaberat di topografi maka medan gayaberat teoritis dan medan gayaberat observasi harus sama-sama berada di topografi, sehingga koreksi ini perlu dilakukan. Koreksi udara bebas dinyatakan secara metematis dengan rumus : FAC =0.3085h mGal dimana h adalah beda ketinggian antara titik amat gayaberat dari sferoid referensi (dalam meter). Setelah dilakukan koreksi tersebut maka akan didapatkan anomali udara bebas di topografi yang dapat dinyatakan dengan rumus : FAA =gobs-g(f) +FAC mGal dimana :

FAA: anomali medan gayaberat udara bebas di topografi (mGal) Gobs: medan gayaberat observasi di topografi (mGal) G(f): medan gayaberat teoritis pada posisi titik amat (mGal) FAC : koreksi udara bebas (mGal) b). Koreksi Bouguer Bouguer Correction adalah harga gaya berat akibat massa di antara referensi antara bidang referensi muka air laut samapi titik pengukuran sehingga nilai gobservasi bertambah. Setelah dilakukan koreksi-koreksi terhadap data percepatan gravitasi hasil pengukuran (koreksi latitude, elevasi, dan topografi) maka diperoleh anomali percepatan gravitasi (anomali gravitasi Bouguer lengkap) yaitu : gBL = gobs ± g(ϕ) + gFA–gB + gT dimana : gobs = medan gravitasi observasi yang sudah dikoreksi pasang surut g(ϕ) = Koreksi latitude gFA = Koreksi udara bebas (Free Air Effect) gB = Koreksi Bouguer gT = Koreksi topografi (medan) Dengan memasukan harga-harga numerik yang sudah diketahui, gBL = gobs ± g(ϕ) + 0.094h– (0.01277h – T) σ 5. Koreksi Medan (Terrain Corection) Koreksi medan digunakan untuk menghilangkan pengaruh efek massa disekitar titik observasi. Adanya bukit dan lembah disekitar titik amat akan mengurangi besarnya medan gayaberat yang sebenarnya. Karena efek tersebut sifatnya mengurangi medan gayaberat yang sebenarnya di titik amat maka koreksi medan harus ditambahkan terhadap nilai medan gayaberat. Anomali Bouguer Nilai anomali Bouguer lengkap dapat diperoleh dari nilai anomali Bouguer sederhana yang telah terkoreksi medan, Merupakan anomali yang dicari dengan cara mereduksi hasil pengukuran lapangan dengan koreksikoreksi seperti yang telah diuraikan di atas. Dg = {Dgobs ± DgF + (3,086 – 0,4191r) h + Tr} gu Referensi http://en.wikipedia.org/wiki/Bouguer_anomaly (diakses tgl 05 maret 2012 pukul 23.40)

http://cakrawala-upi.blogspot.com/2011/05/metode-gravity-eksplorasi-geofisika.html (diakses tgl 04 maret 2012 pukul 11.20) http://geofisika-ceria.blogspot.com/2010/12/metode-metode-geofisika.html (diakses tgl 04 maret 2012 pukul 20.00) http://geofisika-cme.blogspot.com/p/gravity.html (diakses tgl 05 maret 2012 pukul 21.30) http://ilmupertambangan.info/2011/10/30/eksplorasi-geofisika.htm (diakses tgl 05 maret 2012 pukul 21.00) http://metoda-gravitasi-prosedurpenelitian.blogspot.com/ (diakses tgl 05 maret 2012 pukul 22.00) Share this:

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF