METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI.pptx

September 14, 2017 | Author: Dona Ayu Murti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI...

Description

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI Kelompok I Kelas D Nama :

MIKROTEKNIK Mikroteknik atau teknik histologi merupakan ilmu atau seni mempersiapkan organ, jaringan atau bagian jaringan untuk dapat diamati dan ditelah. Penelaahan umumnya dilakukan dengan bantuan mikroskop, karena struktur jaringan secara terperinci pada nyatanya terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pengertian Fiksasi • Usaha untuk mempertahankan elemen elemen sel/jaringan agar tetap pada tempatnya & tidak mengalami perubahan struktur

Tujuan Fiksasi • Mengawetkan dan mengeraskan jaringan agar dapat diperoleh gambar struktur sel/jaringan seperti pada gambaran sebelum sel mati atau gambar aslinya

1. Pengambilan contoh jaringan ( sampling )  Jaringan diambil sekecil mungkin, tetapi mewakili struktur keseluruhan Tebal jaringan < 5 mm

2. Fiksasi • Tujuan: membuat unsur-unsur jaringan stabil, tahan terhadap perlakuan berikutnya • 2 macam fiksatif: sederhana (1 macam zat: formalin, etanol) & campuran (> 1 zat: larutan Helly, larutan Zenker). • Volume cairan fiksatif: minimal 20x volume jaringan. • Waktu fiksasi tergantung pd tebal jaringan, • macam fiksatif, & konsistensi jaringan

3. Dehidrasi • Tujuan: mengambil semua air dlm jaringan, membersihkan sisa-sisa fiksatif • Bahan: etanol (dr konsentrasi 70%-100%) • Waktu: tergantung pd volume jaringan (6-24 jam)

4. Penjernihan • Tujuan: mengambil etanol sesudah dehidrasi • Bahan: zat yg dpt bercampur dg bahan dehidrasi mis: xylol, toluol

5. Penanaman (embedding) • Tujuan: mengganti bahan penjernih dalam jaringan dg parafin cair disertai pengerasan sehingga jaringan mudah dipotong mjd irisan tipis • Tahap pemancangan: impregnasi (peresapan) parafin masuk ke sela-sela jaringan; embedding membentuk balok parafin di sekeliling jaringan

TEHNIK EMBEDDING o pada suhu 58 derajat C kemudian paraffin dicampurkan dengan xylol dengan perbandingan 1:1 selama 1 jam. o Jaringan dibenamkan ke dalam parafin/paraplast I selama 2 jam o Jaringan kemudian dipindahkan kedalam parafin/paraplast II selama 1 jam o Akhirnya jaringan dimasukkan kedalam parafin/paraplast III selama 2 jam. o Setelah pembenaman proses dapat dilanjutkan dengan pengecoran/bloking

6. Pemotongan • Jaringan dlm balok parafin dipotong dg mikrotom (alat pemotong mekanis) • Tebal irisan: 5-12 µm

7. Penempelan • Irisan ditempelkan pd kaca objek yg sudah diolesi albumin-gliserin • Kmd dikeringkan pd suhu 2-5 C di bawah titik lebur parafin ( sekitar 40 C)

8. Pewarnaan • Deparafinisasi (membersihkan sisa parafin) • Tujuan pewarnaan: supaya unsur-unsur jaringan tampak jelas & dapat dibedakan bagian-bagiannya di bawah mikroskop • Yg sering digunakan: hemaktosilin-eosin (HE) Setelah pewarna: dehidrasi, penjernihan, penutupan sediaan dg balsem kanada & kaca penutup, dikeringkan

Jenis Pewarnaan 1.

Pewarnaan Rutin

Yang dimaksud dengan pewarnaan rutin ialah pewarnaan jaringan yang diproses secara sederhana dan diwarnai dengan pewarnaan hematoxylin – eosin (HE). Beberapa larutan hematoxilin yang digunakan adalah: • Hematoxilin Erhlic adalah hematoxlin yang paling tahan lama, mudah di deferensiasi dan warna nya relatif tahan lama. Hematoxilin ini bisa digunakan setelah 1-2 bulan di buat. Waktu inkubasi nya adalah 30 menit dan counterstainingnya adalah 0,5-1% larutan eosin dalam air.

• Hematoxilin Delafield

Larutan zat warna ini tahan bertahun-tahun, bisa di gunakan 3 hari setelah pembuatan. Waktu inkubasi 15-20 menit. Counterstaining dengan menggunakan 0,5-1% larutan eosin dalam air.

• Hematoxilin Mayer Larutan hematoxilin mayer merupakan larutan yang dapat disimpan dalam waktu lama (berbulan-bulan), waktu inkubas nya 10-15 menit.

Counterstainingnya 0,5-1% larutan eosin. - Hematoxilin Harris Larutan pewarna yang dapat dipakai setelah selesai dibuat.

Waktu inkubasi nya adalah 15-20 menit. Counterstaining nya 0,51% larutan eosin.

2.Pewarnaan Khusus Pewarnaan khusus ialah pewarnaan yang dibuat dengan teknik tertentu dan lebih sulit dalam pengerjaannya. Pengerjaannya dilakukan sewaktu-waktu dikarenakan faktor kesulitan dan penggunaan bahanbahan yang lebih mahal. Pewarnaan khusus dapat berupa dengan menggunakan pewarnaan khusus.

ALAT-ALAT EMBEDDING

BAHAN EMBEDDING • XYLOL, PARAFFIN, DAN HISTOPLATE

Thank you 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF