Metode Dan Unsur Filsafat
November 6, 2018 | Author: Nazeb Lamp | Category: N/A
Short Description
Download Metode Dan Unsur Filsafat...
Description
METODE-METODE FILSAFAT FILSAFAT Arti Harfiah kata "metode" berasal dari Yunani "metodos" Meta artinya menuju, melalui, sesudah, mengikuti, dan Hodos artinya jalan, cara, atau arah. (Istilah Yunani itu berasal dari bahasa latin methodus). Arti luas metode adalah cara bertin bertindak dak menuru menurutt sistem sistem atau atau aturan aturan tertent tertentu. u. Arti khusus; khusus; cara berfik berfikir ir menurut aturan atau sistem tertentu. Untuk memperjelas memperjelas pengertian pengertian fungsi fungsi serta kedudukan kedudukan metode filsafat, filsafat, sebaik sebaiknya nya dikomp dikomparas arasika ikan n dengan dengan metode metode penelit penelitian ian filsafa filsafat. t. Metode Metode filsafat filsafat diartikan sebagai suatu cara atau jalan tentang bagaimana berfilsafat baik dan benar. Dalam diskursus metode filsafat dapat juga diartikan sebagai s ebagai bidang kajian tentang tentang metode yang digunakan digunakan oleh para filosof filosof dalam berfilsafat. berfilsafat. Hal ini dapat diart iartik ikan an
bahwa ahwa
dalam alam
suat suatu u
Seja Sejara rah h
Fils Filsaf afat at
seti setiap ap
Filo Filoso soff
dalam alam
mengem mengemban bangka gkan n pemiki pemikiran ran filsafa filsafatny tnyaa selalu selalu memakai memakai metode metodenya nya masing masing-masing masing dalam dalam usahan usahanya ya untuk untuk mencap mencapai ai kebena kebenaran ranya ya yang yang hakiki hakiki.. Beberap Beberapaa contoh metode filsafat yang dikembangkan oleh para filusof masa lalu adalah sebagai berikut:
1. Metode Kritis : Socrates dan plato Metode ini bersifat analisis istilah dan pendapat atau aturan-aturan yang di kemukakan kemukakan orang. orang. Merupakan Merupakan hermeneutika hermeneutika,, yangmenjelask yangmenjelaskan an keyakinan keyakinan dan memperlihatk memperlihatkan an pertentangan pertentangan.. Dengan Dengan jalan bertanya bertanya (berdialog) (berdialog),, membedakan, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak yang akhirnya di temukan hakikat. 2. Metode Intuitif : Plotinus dan bergson Dengan jalan metode intropeksi intuitif dan dengan pemakaian simbolsimbol di usahakan membersihkan intelektual (bersama dengan pencucian moral), sehingga sehingga tercapai tercapai suatu penerangan pemikiran. pemikiran. Sedangkan Sedangkan bergson dengan jalan pembauran antara kesadaran dan proses perubahan, tercapai pemahaman langsung mengenai kenyataan. 3. Metode Skolastik : aristoteles, thomas aquinas, filsafat abad pertengahan.
Metode ini bersifat sintetis-deduktif dengan bertitik tolak dari defenisidefenisi atau prindip-prinsip yang jelas dengan sendirinya di tarik kesimpulankesimpulan. 4. Metode Geometris : rene descartes dan pengikutnya Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks di capai intiuisi akan hakikathakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain), dari hakikat-hakikat itu di dedukasikan secara matematis segala pengertian lainnya. 5. Metode Empiris :Hobbes, Locke, Berkeley, David Hume Hany Hanyaa peng pengala alama manl nlah ah meny menyaji ajika kan n peng pengert ertia ian n bena benarr, maka maka semua semua pengertian (ide-ide ) dalam intropeksi di bandingkan dengan cerapan-cerapan (impresi) dan kemudian di susun bersama secara geometris. 6. Metode Transendental : Immanuel Kant dan Neo skolastik s kolastik Metode ini bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan jalan analisis di selidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian demikian. 7. Metode fenomenologis : Husserl, Eksistensialisme Dengan Dengan jalan jalan beberap beberapaa pemoto pemotonga ngan n sistema sistematis, tis, refleks refleksii atas fenomi fenomin n dalam kesadaran mencapai penglihatan hakikat-hakikat murni. 8. Metode Dialektis : Hegel dan Mark Dengan jalan mengikuti dinamik pikiran atau alam sendiri menurut triade tesis, antitetis, sistesis di capai hakikat kenyataan. 9. Metode Non-positivistis Ken Kenyata yataan an
yang ang
di
paham ahamii
menu menuru rutt
hak hakikat ikatn nya
den dengan gan
jala jalan n
memper mempergun gunaka akan n aturan aturan-atu -aturan ran seperti seperti berlaku berlaku pada pada ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an positi positif f (eksakta). 10. Metode analitika bahasa : Wittgenstein Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan sah atau tidaknya ucapan-ucapan filosofis.
Menurut Surojiyo dari sepuluh metode tersebut hanya beberapa metode yang khas bagi fllsafat yang dianggap paling penting dan berpengaruh sepanjang sejarah fllsafat. fllsafat. Metode Metode yang yang khas khas itulah itulah yang yang dibaha dibahass Anton Anton Bakker Bakker dalam dalam bukunya Metode-Metode Filsafat yakni metode kritis (Socrates, Plato), metode intuitif (Plotinus, Henri Bergson), metode skolastik (Thomas Aquinas), metode geometris (Rene Descartes), metode ekperimentil (David Hume), metode kritistransendental (Immanuel Kant, Neo-Skolastik), metode dialektis (Hegel), metode fenomenologis (Husserl, eksistensialisme), dan metode analitika bahasa (Ludwig Wittgenstein). Penjel Penjelasa asan n secara secara singka singkatt metode metode-me -metod todee filsaf filsafat at yang yang khas khas adlah adlah sebaga sebagaii berikut:
1.
Metode Kritis dari Plato dan Socrates
Metode Metode ini bersifat praktis dan dijalankan dijalankan dalam percakapan-p percakapan-percakap ercakapan. an. Socrate Socratess tidak tidak menyeli menyelidik dikii fakta-f fakta-fakt akta, a, melain melainkan kan ia mengan menganalis alisis is berbag berbagai ai pendapat atau aturan-aturan yang dikemukakan orang. l Setiap orang mempunyai pendapat tertentu. Misalnya seorang negarwan mempunyai pendapat tertenru mengenai keahliannya, kepada mereka dan kepada warga negara Athena lainnya, Socrates Socrates mengajukan mengajukan pertanyaan-p pertanyaan-pertany ertanyaan aan mengenai mengenai pekerjaan pekerjaan mereka dari soal-soal praktis dalam hidup seorang mausia. Metode Socrates tersebut biasanya disebut dialektika karena dialog atau wawancara mempunyai peranan hakiki didalamnya. Dengan cara dialog tesebut Socr Socrate atess mene menemu muka kan n suat suatu u cara cara berf berfik ikir ir indu induks ksi, i, maksu maksudn dnya ya berd berdas asark arkan an beberapa
pengetahuan
menganai
masalah-masalah
khusus
memperoleh
kesimpulan pengetahuan yang bersifat umum.
2.
Metode Intuisi Dikembangkan oleh Plotinus Dan Henri Bergson
Guna menyelami hakikat segala kenyataan diperlukan intuisi yang satu tenaga rohani, suatu kecakapan yang dapat melepaskan diri dari akal, kecakapan untuk menyimpulkan serta meninjau dengan sadar. Intuisi adalah naluri yang telah
mendapatkan mendapatkan kesadaran diri, yang telah diciptakan diciptakan untuk memikirkan memikirkan sasaran serta memperluas sasaran itu menuntut kehendak sendiri tanpa batas. Prinsi Prinsip p metode metode Plotin Plotinus us adalah adalah harmon harmoni, i, maksud maksudnya nya mengum mengumpul pulkan kan banyak bahan dari beberapa filsuf lain kemudian dibanding-bandingkan dan ditimbang-timbang kembali sehingga dapat diberi tafsiran baru. Selanjutnya ia cari kebenaran dengan jalan yang sangat rumit (kompleks).
3.
Metod Metodee Skolas Skolastik tik den dengan gan Tokoh okoh yang yang Terk erken enal al ialah ialah Aristo Aristote teles les dan dan Thomas Aquinas
Metode Metode Skolastik Skolastik sering disebut metode metode sintesis-dedu sintesis-deduktif. ktif. Sering metode metode skolstif dipakai untuk menguraikan metode mengajar, seperti terjadi disekolahsekolah dan universitas-universitas; dan bukan hanya dalam filsafat, melainkan juga dalam semua ilmu. Metode Skolastik pertama-tama menujukan metode mengajar, namu ada koneksitas erat dengan metode berfikir.
4.
Metode Geomatris dan Metode Empiris
Rene Descartes menjadi tokoh pencetus metode geometris dan metode empiri empiriss diduku didukung ng oleh oleh Hobbes Hobbes,, Locke, Locke, Berkel Berkeley ey,, dan Hurne. Hurne. Kedua Kedua metode metode tersebut memiliki tempat tersendiri dalam upaya pencarian nilai-nilai kefilsafatan secara radikal dan hakiki. Descartes menyebut dan menegaskan bahwa metodenya menggu menggunak nakan an metode metode analis analisis is dan metode metode Empiris Empirisme me rasiona rasional. l. Metode Metode ini mengintegras mengintegrasikan ikan segala keuntungan keuntungan dari logika, logika, analisis analisis geometris geometris dan Al-jabar Al-jabar dengan dengan menghindari menghindari kelemahanya. kelemahanya. Metode Metode Descartes Descartes dimaksudka dimaksudkan n bukan saja sebagai sebagai metode metode penelit penelitian ian ilmiah, ilmiah, ataupu ataupun n penelit penelitian ian filsafat filsafat,, melaink melainkan an juga juga sebagai metode penelitian rasional mana saja, sebab akal budi manusia sama. Berbeda dengan halnya metode empirisme yang diolah Hobbes, Locke, Barkeley, dan Hume. Thomas Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap,
ia berpangkal berpangkal pada empirisme secara konsekuen. Sekalipun ia berpangkal pada dasar-dasar empiris, namun ia menerima juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang yang bersif bersifat at matemat matematis. is. Ia telah telah memper mempersek sekutu utukan kan empiris empirisme me dengan dengan rasionalisme rasionalisme
dalam
bentuk bentuk
satu
filsafat materalitis materalitis yang konsek konsekuen uen pada pada
zaman modern. modern. Baginya Baginya filsafat adalah adalah suatu ilmu pengetahu pengetahuan an yang bersifat bersifat umum, umum, sebab sebab filsafa filsafatt adalah adalah ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an tentan tentang g efek atau akibat akibat,, atau tentang penampakan-penampakan yang sedemikian seperti yang kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang semua kita miliki.
5.
Metode Transendental: Kant, Neo-Skolastik
Menurut Menurut
Surajiyo Surajiyo
aliran
rasionalisme rasionalisme
dan
empirisme empirisme diatasi diatasi oleh
filsafa filsafatt Immanu Immanuel el Kant. Kant. Filsafa Filsafatny tnyaa terutam terutamaa kepada kepada aktifit aktifitas as penger pengertian tian dan penelitian manusia. Jadi dalam hal ini tidak menurut aspek atau segi kejiwaan sebagaimana sebagaimana dalam empirisme, empirisme, akan tetapi
sebagai sebagai analisis analisis kritis. Menurut Menurut
Kant, pemikiran telah mencapai arahnya yang pasti didalam ilmu pengetahuan alam, alam, seperti seperti yang yang telah telah disusu disusun n oleh oleh Newton Newton.. Ilmu pengetah pengetahuan uan alam telah telah mengajar kita, bahwa perlu sekali terlebih dahulu secara kritis menilai pengenalan atau tindakan mengenal itu sendiri.
6. Metode Dialektis: Hegel, Hegel, Karl Mark Mark
Jalan untuk memahami kenyataan bagi Hegel adalah mengikuti gerakan pikiran atau konsep. Asal saja mulai berfikir secara benar, ia akan dibawa oleh dinamika pikiran itu sendiri, dan akan dapat memahami seluruh perkembangan sejarah pula. Karena mengikuti dinamika didalam pikiran dan kenyataan itu, maka metode Hegel disebut metode dialektis. Dialektis itu diungkapkan sebagai tiga langkah, yaitu dua pengertian (tesis-antitesis-sintesis).
7. Metode Fenomenologi: Husserl
Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani fenomenon yang berarti sesua sesuatu tu yang yang tamp tampak ak atau atau geja gejala. la. Feno Fenome meno nolo logi gi adala adalah h suat suatu u alira aliran n yang yang
membicarakan tentang segala sesuatu yang menampakkan diri, atau suatu aliran yang membicarakan tentang gejala. Menurut Surajiyo pada prinsipnya dengan metode fenomenologi yang dibangun oleh Hussrl ingin mencapai "hakikat segala sesuatu", maksudnya agar mencapai" pengertian yang sebenarnya" atau "hal yang sebenar"nya sebenar"nya yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan.
8. Metode Analitika Bahasa: Wettgenstein
Meto Metode de ini ini dap dapat dinil inilai ai cuk cukup netra etrall seb sebab sama sama seka sekali li tida tidak k mengendalikan salah satu filsafat. Keistimewaannya dalam metode adalah semua kesimpulan dan hasilnya senantiasa didasarkan kepada penelitian bahasa yang logis.
UNSUR-UNSUR METODE Tentang unsur-unsur metode filsafat ini Anton Baker dan Achmad Charris Zubair merumuskan sebagai berikut:
a. Metode Interpretasi Artinya menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjetif melainkan harus bertumpu pada Evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang yang otenti otentik. k. Dengan Dengan Interpr Interpreta etasi si ini diharap diharapkan kan manusi manusiaa dapat dapat memper memperole oleh h pengertian, pemahaman, atau Verstehen.
b. Metode Induksi dan Deduksi 1.
Induksi Induksi adalah adalah proses proses penalaran penalaran dari dari hal-hal hal-hal yang yang bersifat bersifat khusus khusus ke
hal-hal yang bersifat umum. Metode induktif diterapkan manakala peneliti akan melakukan sutu penyimpulan setelah melakukan pengumpulan data dan analisa data. data. Proses Proses indukt induktif if diterap diterapkan kan berdasa berdasarr data-d data-data ata yang yang telah telah terkum terkumpul pul dan dilakukan analisis, yaitu melalui suatu sintesis dan penyimpulan secara induktif aposteriori.
2. Deduksi adalah proses penalaran dari hal-hal yang yang bersifaat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
c. Metode Verstehen erst ehen Unsur metode yang esensial dalam analisa data adalah metode Verstehen. Verstehen adalah suatu metode penelitihan dengan objek nilai-nilai kebudayaan manusia, simbol, pemikiran-pemikiran, makna bahkan gejala-gejala sosial yang bersifat ganda.
d. Metode Holistika Tinjuan secara lebih dalam untuk mencapai kebenaran secara utuh. Objek dilihat interaksi dengan seluruh kenyataan. Identitas objek akan terlihat bila ada kolerasi dan komunikasi dengan lingkungannya.
e.
Metode Hermeneutika Secara etimologis, etimologis, kata Hermeneutika Hermeneutika berasal dari Yunan Yunanii hermeneuin
yang
berarti
menafsirkan;
kata
bendanya hermeneia, secara harfiah dapat
di artikan "penafsiran" atau interpretasi,
sedangkan
orang
atau penafsirnya
disebut hermeneut. Menurut Sudarto, oleh karena itu hermeneutik pada akhirnya di artikan sebagai proses mengubah sesuatu dari situasi mengerti. mengerti.
Hermeneutik Hermeneutikaa sebagai sebagai
suatu
metode
ketidak-tauan diartikan diartikan
menjadi
sebagai
cara
menafsirkan simbol yang berupa teks atau benda kongkrit untuk dicari arti dan maknanya.
f. Metode Komparasi Adalah suatu usaha untuk memperbandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Justru perbandingan itu dapat menentukan secara tegas kesamaan dan perbedaan sesuatu sehingga hakikat objek dapat dipahami dengan semakin murni. Komparasi dapat diadakan dengan objek lain yang sangat dekat, dan serupa dengan objek utama.
g.
Metode Heuristika Adalah untuk menemukan jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan
masalah. Heuristika benar-benar dapat mengatur terjadinya pembaharuan ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat memberikan kaidah yang mengacu.
h.
Metode Historis Metode historis dalam pembahasan ini adalah berkaitan dengan metode
analisa data, mengingat dalam penelitian filsafat banyak yang berkaitan dengan dimensi historis. Data yang berupa karya filsafat yaitu buku kepustakaan karya filo filoso soff pada pada masa masa sila silam. m. Meto Metode de hist histor oris is ini ini umtu umtuk k mele meleng ngka kapi pi meto metode de hermeneutika.
i.
Metode Abstarksi Meto Metode de abstr abstrak aksi si adala adalah h meto metode de dala dalam m anali analisa sa data data pada pada tara taraff yang yang
esens esensial ial.. Arti Artiny nyaa meto metode de ini ini sebag sebagai ai pene penerap rapan an lebi lebih h lanj lanjut ut dari dari meto metode de verstehen,
interpretasi
dalam
proses hermeneutika. Untuk menganalisa data
sampai pada tingkat metafisis dan ontologis, seringkali proses hermeneutika memerlukan unsur metodis yang has yaitu metode abstraksi.
j.
Metode Diskripsi Dalam
metode
ini
seluruh
hasil
penelitian
harus
dapat
di
deskripsikan deskripsikan/diba /dibahasakan hasakan,, ada kesatuan kesatuan mutlak antara bahasa dan fikiran seperti antara jiwa dan raga. Data yang di eksplisitkan memungkinkan dapat dipahami secara mantap.
View more...
Comments