Metoda Pelaksanaan
March 13, 2017 | Author: SafarTeknik | Category: N/A
Short Description
Download Metoda Pelaksanaan...
Description
METODA PELAKSANAAN Pekerjaan
: Rehabilitasi Sarana Prasarana Balai Benih Ikan
Lokasi
: BBI Sawangan 1, BBI Sawangan 2 dan BBI Grabag Kabupaten Magelang : 2012
Tahun Anggaran I. PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan hasil tepat waktu , tepat mutu serta tepat sasaran, maka pelaksanaan pekerjaan akan di serahkan kepada tenaga ahli masing – masing bagian pekerjaan , dengan material / bahan sesuai spesifikasi teknik serta pengawasan dan arahan dari pelaksana yang sudah berpengalaman menangani pekerjaan yang sejenis tidak lepas koordinasi dengan pengawas lapangan . Untuk pekerjaan ini membutuhkan ketenagakerjaan yang sangat cepat dan efisiensi di karenakan waktu yang tersedia selama 90 ( Sembilan puluh ) hari kalender , dan Pekerjaan yang berlokasi di BBI Sawangan 1, BBI Sawangan 2 dan BBI Grabag Kabupaten Magelang, maka pengerjaanya dengan menggunakan tenaga setempat maupun tenaga kusus / profesional dari Penyedia Jasa serta menggunakan peralatan mesin ( peralatan kusus ) yang dibutuhkan. Untuk pekerjaan yang spesifikasinya pabrikan , pengerjaannya dikerkerjakan oleh tenaga ahlinya pabrikan , Penyedia Jasa menyediakan tempat yang akan dikerjakan , misal pekerjaan rangka baja untuk pembuatan tower dll . Untuk mencapai tujuan pekerjaan tersebut adalah meningkatkan fasilitas-fasilitas dengan sasaran untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga kami sebagai penyedia jasa di dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik . Pertama yang harus kami lakukan adalah sosialisasi pekerjaan tersebut dengan pihak-pihak pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pihak-pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Setelah menerima Surat Perintah Mulai kerja penyedia jasa mengajukan surat permohonan untuk memulai akan segera melaksanakan pekerjaan tersebut, dengan tujuan agar nantinya tidak ada suatu masalah apapun terhadap pelaksanaan Pekerjaan . Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa juga melakukan koordinasi secara intern, antara lain membahas tentang segala kendala pekerjaan, memilih personil yang tepat, spesifikasi teknis, dan yang lainnya, agar nantinya penyedia jasa dapat bekerja secara professional, saling bekerja sama dengan baik dan satu pemahaman tentang pekerjaan tersebut. UMUM LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini di bagi menjadi bagian pekerjaan dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut : A. BBI Sawangan 1 I. Pembuatan Tower dan Sumur Air Bersih II. Pekerjaan Pasangan Kawat Duri diatas Pagar B. I. II III IV. V. VI. VII.
BBI Sawangan 2 Pembuatan Sumur Gali dan Instalasi Air Rehab Dasar Kolam Pendadaran Pagar Pengaman Kolam Talud Pengaman Jalan Skat Dinding Kolam 8 Perbaikan Saluran Kamalir Pembuatan Kolam 2 Unit
VIII. IX. X. XI. XII. XIII. XIV. XV.
Pembuatan Kolam Induk BBI Sawanagan 2 unit Pembuatan Bak Sortir di Kolam Induk Pembuatan Bak Sortir di Kolam unit Selatan 2 Unit Rehab Mess BBI Sawangan ( Km/Wc ) Bak Rendam Jalan Masuk Bak Rendam Kaki 2 unit Pembuatan Atap peneduh Bak Sortir Reahab Talang
C. BBI GRABAG I. Pembuatan Bak Pembagi II. Pembuatan Bak Kontrol III. Rehab Dasar Kolam Pedederan Grabag IV. Perbaikan Bocoran Kolam JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN Jangka waktu pelaksanaan proyek adalah 90 hari kalender. Jangka waktu pemeliharaan proyek adalah (180 hari ) kalender. Mengingat waktu pelaksanaan yang pendek, maka pelaksanaan harus efisien dan seefektif mungkin, sehingga harus dibuatkan rencana yang matang. Meliputi waktu, metode kerja, mobilitas tenaga dan alat serta pengaturan dilapangan. PENGENDALIAN PROSES 1. Schedule Acuan Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan maka akan disiapkan Time Scedule sebagai acuan pelaksanaan yaitu : a. Barchat b. Curve S c. Jadual Material, Alat dan Tenaga kerja 2. Rapat bersama Rapat pertemuan antara pelaksana dan Pengawas Lapangan yang dihadiri Pejabat yang berwenang untuk mengadakan evaluasi pekerjaan dilapangan. agar tugas yang harus dikerjakan, berupa target harian dapat terkontrol. Rapat singkat ini untuk saling koordinasi antara pelaksana, pengawas dapat memudahkan hubungan kerja satu dengan lainnya. Rapat mingguan intern, seluruh struktur organisasi lapangan dilibatkan dalam Rapat Mingguan ini, Pelaksana, Logistisk, Administrasi, dan bagian Personalia /Keuangan serta mengundang sub Kontrak terkait bila ada dan mandor bila diperlukan. Hasil evaluasi akan dibahas didalam Rapat ini, begitu pula rencana mingguan disiapkan termasuk jadwal dari inspeksi dan pengendalian. Rencana Mingguan dibuatkan jadwalnya untuk panduan secara rinci bagi staff logistik, peralatan dan pelaksana serta bagian teknik sehingga semua mempunyai persepsi yang sama dan punya pengertian yang sama baik secara teknis maupun non teknis. 3. Rapat Koordinator Untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan, diharapkan minimal satu kali dalm 2 ( dua ) minggu se kali diadakan rapat koordinasi secara rutin yang dipimpin oleh Pemimpin Proyek atau yang mewakilinya. Apabila situasi yang dihadapi mendesak/crash program atau secara teknis mempunyai masalah yang kompleks, maka rapat koordinasi dapat dilaksanakan minimal 1 kali dalam 2 minggu. Setiap permasalahan lapangan hendaknya dapat dipecahkan dengan segera yang merupakan keputusan rapat. Dan Keputusan Rapat yang diwujudkan dalam satu notulen yang telah disepakati bersama oleh peserta rapat koordinasi adalah merupakan bagman ketentuan yang mengikat untuk dilaksanakan dan dipakai sebagai acuan /dasar pelaksanaan. Hal ini harus disepakati bersama agar tidak timbul permasalahan yang baru di kemudian hari
METODE UMUM 1 PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan yang dimaksud disini adalah segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan fisik dapat berjalan dengan lancar, diantaranya adalah : Sambil melaksanakan pekerjaan persiapan yang akan di kerjakan pekerjaan ini adalah dimulainya pembersihan lokasi dahulu yang selanjutnya diadakan pengukuran ulang atau mengukur untuk menentukan titik – titik as pada bangunan , dan menentukan ketinggian peel ( lantai ) di sesuaikan dengan bangunan lingkunganya, setelah mendapatkan ijin dari pengawas lapangan dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya sesuai dengan tingkat urutan pengerjaan dengan konsultasi kepada pihak yang berwenang atau pengawas lapangan . Bersama-sama dengan pengawas untuk menentukan ketinggian lantai bangunan dan luasan bangunan disesuaikan dengan rencana gambar . Sebelum pekerjaan akan dimulai,maka bahan material seluruhnya yang akan dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut harus disiapkan terlebih dahulu beserta bahan lainya seperti,pasir , semen, batu kali, batu bata , Bataco, dll . 1. Uitzet dan Pengukuran. Melakukan pekerjaan pengukuran ulang, dilanjutkan memasang bouwplank yang laksanakan bersama-sama dengan direksi/pengawas pekerjaan dari konsultan, yang tujuannya untuk menentukan titik awal elevasi sebagai acuan dari elevasi rencana. Pekerjaan pengukuran ini akan sangat berpengaruh pada semua hasil pekerjaan fisik, oleh karena itu akan kami kerjakan dengan menggunakan alat ukur serta perlengkapan lainnya agar diperoleh hasil yang akurat dan kelurusan elevasi yang dapat dipertanggung-jawabkan. Pekerjaan pengukuran dilakukan di masing-masing item pekerjaan. Hasil dari pengukuran ini dibuat laporan dan dimohonkan persetujuan tanda tangan kepada pihak direksi dan konsultan. Hasil ukur yang sudah disahkan tersebut dituangkan kedalam gambar kerja (shop drawing) yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Setelah ukuran dan penempatan titik diketahui, selanjutnya pada lokasi tersebut dipasang lengkap dengan pencantuman nilai elevasi yang selanjutnya memasang patok-patok bowplank untuk menentukan ketinggian hasil pengukuran. Bahan papan bowplank adalah ukuran 2/20-2 m dari kayu papan kering kuat dan baik di ketam bagian atas supaya rata dan bahan patok dari kayu 5/7 panjang menyesuaikan . 1. Pembuatan Administrasi Administrasi dilaksanakan dari awal sampai akir pekerjaan atau FHO , yaitu Soft Drowing, Aasbuil Drowing, dan Laporan Harian serta laporan mingguan dilengkapi dengan keadaan cuaca untuk memperhitungkanh keadaan curah hujan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas. 2. Direksi Keet dan Gudang ( Apabila diperlukan ) Brak kerja dan direksi keet yang akan dibuat adalah bangunan semi permanent yang nantinya akan dibongkar lagi. Lokasi direksi keet dan brak bahan akan ditentukan oleh direksi. Dikarenakan lokasi yang terbatas untuk proyek. Tempat penyimpanan bahan harus dekat dengan lokasi dan aman. Untuk menimbun material yang berjumlah besar kami akan membuat brak kerja di luar komplek proyek, agar mobilisasi tenaga kerja, alat dan bahan dapat efisien dan tidak mengalami keterlambatan. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI I. PEKERJAAN TANAH Yang dibahas dalam metode ini untuk pekerjaan tanah dan pasir meliputi : Galian tanah untuk sumur air bersih ( BBI Sawangan 1
1. dan BBI Sawangan 2 ) 2. Pembuatan Sumur
Galian tanah untuk pondasi
Galian tanah untuk sumur dengan kedalaman sesuai dengan kedalaman mata air yang diperlukan kurang lebih kedalaman 3-4 m dengan menggunakan buis beton dia meter 100 cm ( 6 buag buis beton ) stelah itu bagian atas di cincin dengan pasangan batu belah dan ditutup dengan plat cor beton. Pekerjaan tanah BBI Sawangan 1, BBI Sawangan 2 dan BBI Grabag 1. Galian Tanah Pondasi Galian tanah dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu berupa cangkul, keranjang, dll. Hasil dari tanah galian dapat digunakan sebagai bahan untuk timbuan ( jika memenuhi syarat ). Penggalian dilakukan setelah pekerjaan acuan (bouwplank) untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan. Untuk teknik penggalian, kami akan memilih pekerja yang sudah perpengalaman dalam bidang tersebut. Penggalian dilakukan setelah pekerjaan acuan (bouwplank) untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan, yaitu arah dan rencana dimensi galian. Galian tanah meliputi : Galian Foot Plat dan galian tanah untuk pondasi memanjang. 2. Urugan Tanah Kembali Dalam melaksanakan urugan ini, persiapan bahan /material dan peralatan yang diperlukan sangat menunjang untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, tanah urug yang digunakan diusahakan menggunakan tanah bekas galian (hanya yang memenuhi syarat) yang disetuhui oleh direksi. Siapkan lokasi yang akan diurug. Pengurugan dilakukan secara bertahap dengan ketebalan urugan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan pemadatan urugan dilaksanakan dengan stamper, sampai tanah dipermukaan tidak menggunung. 3. Urugan Pasir Bawah Pondasi dan lantai Persiapkan bahan/material dan peralatan yang diperlukan, urugan pasir bisa dilakukan apabila galian tanah pondasi sudah peil. Pengurugan dilaksanakan secara bertahap dengan ketebalan urugan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan pemadatan urugan dilakukan dengan stamper dan diberi air. Untuk urugan pasir dibawah lantai dikerjakan, apabila tanah permukaan sudah rata, bersih dan telah mencapai elevasi tertentu dan pekerjaan lantai kerja sudah siap agar tidak terbengkalai. 4. Pembuangan Tanah Sisa tanah hasil galian yang tidak dipergunakan untuk kepentingan bangunan harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Agar proses pekerjaan tidak terganggu, mengingat waktu pelaksanaan pekerjaan yang sangat terbatas. II.
PEKERJAAN PASANGAN 1. Pondasi Batu Belah 1 pc : 6 ps dan 1 ps:6 ps ( Pasangan untuk BBI Sawangan 2 ) Pondasi Batu Belah 1 pc : 4 ps ( Pasangan utuk BBI Grabag ) Pekerjaan pasangan pondasi batu belah dilakukan sepanjang lokasi dimana telah ditentukan sebagaimana tercantum dalam gambar kerja dan syarat-syarat yang telah disepakati. Pekerjaan pasangan batu belah terdiri dari batu kali pecah tangan yang berukuran sesuai dengan kondisi dilapangan atau dengan ukuran gradasi yang baik. Sehingga jika dipasang bisa saling menutup, dan mengisi. Sebelum pelaksanaan pemasangan batu belah terlebih dahulu dipasang profil acuan pekerjaan. Ukuran dan posisinya disesuaikan dengan gambar kerja yang telah disahkan. Profil acuan harus kuat dan lurus pada sisi pengacu. Batu belah diletakkan pada lubang yang sudah ada, dan diantara batu dilekatkan dengan spesi. Untuk menjaga agar campuran seperti pada spesifikasi teknik, pencampurannya menggunakan beton molen. Pada permukaan pondasi pilih batu yang permukaannya, dan ditempatkan sesuai dengan benang acuan pada profil, atur ketebalan spesi agar bisa diperoleh bentuk permukaan yang presisi. Pekerjaan ini harus disesuaikan (seiring) dengan pekerjaan galian, agar galian tidak terlalu lama terbengkalai dan akhirnya rusak. 2. Pasangan Batu Bata 1 pc : 4 ps , 1pc : 3 ps ( Pasangan untuk BBI Sawangan 2 ) Pasangan Batu Bata 1 Pc : 4 Ps ( Pasangan untuk Sawangan 1 dan BBI Grabag ) Pekerjaan pasangan batu bata dilaksanakan untuk pelaksanaan dinding penyekat ruangan kolam dan rolag, pekerjaan pasangan bata merah dilakukan seiring dengan pekerjaan beton Slof, kolom dan balok ring dengan elevasi dan dimensi yang telah ditentukan. Sebelum pemasangan bata merah terlebih dahulu dipasang profil-profil acuan menggunakan bahan kayu yang baik dan lurus, dan dipasang sedemikian rupa sehingga kuat dan tidak mengalami perubahan pada saat
pelaksanaan pekerjaan. Untuk mencampur spesi yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan bata merah digunakan alat pencampur berupa beton molen, dan perbandingan campuran yang disyaratkan adalah 1 : 4. Untuk dinding penyekat 1 : 3 untuk rolag. Untuk menjamin komposisi campuran yang disyaratkan, dibuatkan kotak-kotak takaran kemudian ditunjukkan kepada direksi. Sebelum dipasang bata dibasahi (direndah) air terlebih dahulu sampai kondisi jenuh air. Pada saat pelaksanaan pekerjaan, bata disusun secara zig-zag satu persatu, dan antara bata yang satu dengan yang lainnya diberi jarak sekitar 2 cm, dan spesi pada bagian pinggir harus tetap diratakan agar memudahkan dalam pekerjaan plesteran. 3. Pasangan Bataco ( BBI Sawangan 2 ) Pasangan bataco adalah dipergunakan untuk dinding pagar pengaman kolam pemasangan sama dengan pemasangan batu bata . 4. Plesteran 1 Pc : 4 Psr Pekerjaan plesteran ini merupakan pekerjaan kusus plesteran dinding dengan spesi campuran 1 pc : 4 ps di pasang yang mempunyai kedap terhadap air sebagi penyekaat kolam yang dicampur dengan beton molen sampai homogin 3. Pekerjaan sponengn Menyiapkan alat dan bahan, buat adonan diri semen. Buat acuan profil dari benang, tempelkan pada bagian sudut yang akan dikerjakan, rapikan dengan profil alumunium ukuran 4 x 6. Agar hasilnya lurus rata, rapi dan bagus, untuk itu harus selalu dikontrol kedatarannya dengan waterpass. III.
PEKERJAAN BETON BERTULANG Pekerjaan Beton Cor untuk BBI Sawangan 2 Pekerjaan beton ini terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain kolom praktis balok latie/ring balk yang dikerjakan bersamaan dengan pemasangan batu bata, dan pekerjaan tersebut harus saling mendukung untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat waktu. Sebelumnya peralatan, material dan juga man power harus dalam keadaan siap. Pekerjaan pra pengecoran beton bertulang antara lain : a. Pabrikasi tulangan dan penulangan beton dilokasi pekerjaan. b. Pembuatan begisting dan perancah c. Pengukuran dan pengecekan ulang baik kekuatan, dimensi dan persiapan alat yang akan digunakan untuk pengecoran. d. Setelah segalanya siap pekerjaan pengecoran bisa dimulai. e. Pencampuran adukan menggunakan beton molen supaya diperoleh adukan beton yang betulbetul homogen sehingga akan diperoleh mutu beton seperti yang diharapkan/disyaratkan. f. Pemadatan beton dilakukan menggunakan secara manual. g. Setelah pengecoran sambil menunggu umur beton, kosntruksi beton baru tersebut harus selalu dirawat dengan sehingga pengerasan beton tersebut dapat menghasilkan mutu beton yang baik. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut : a. Penulangan Pekerjaan penulangan ini diawali dengan pabrikasi tulangan yang dibuat dilokasi tersendiri, untuk proyek ini yang bisa dikerjakan dengan pabrikasi adalah besi beton beugel. Tulangan dipotong dan dibengkok sesuai dengan ukuran gambar kerja yang sudah disiapkan oleh pelaksana. Setelah tulangan selesai dipabrikasi, tulangan dibawa kelokasi pekerjaan dan dipasang sesuai kebutuhan pada gambar yang ada. Pemasangan tulangan harus diperhatikan diameter, letak, dan posisi tulangan, antara tulangan harus diikat dengan kawat bendrat dan dipastikan ikatan itu kuat sehingga tidak merubah bentuk dan ukuran yang direncanakan. Untuk menjaga kualitas besi tulangan, hendaknya pada saat penyimpanan diberi alas kayu dan ditutupi agar tidak karatan dan rusak b. Bekisting dan Perancah Pekerjaan ini menyesuaikan dengan kondisi / medan yang akan dicor, jika berada dibawah / diatas muka tanah langsung maka pembuatan perancah dan begisting lebih mudah. Pada begisting perlu diperhatikan (dikontrol) antara lain : dimensi cetakan untuk beton untuk itu
pelaksana harus menyesuaikan dengan dimensi yang telah ditentukan, selain itu perlu dikontrol lokasi kemungkinan ada kebocoran disaat mengecor hal ini bisa diatasi dengan memperkuat dan menambalnya serapat mungkin terutama pada joint begisting. Karena jika hal itu tidak diperhatikan akan sangat fatal Karena sifat beton yang permanen akan sangat sulit untuk diperbaiki. c. Pengecoran Pelaksanaan pengecoran menggunakan beton mixer supaya campuran homogen. Untuk mengetahui campuran yang telah kita kerjakan maka setiap bubur beton yang dihasilkan diambil sedikit sebagai sample untuk dijadikan benda uji berupa kubus beton. Untuk pekerjaan sloof, kolom, ring balk menggunakan beton mixer dengan perbandingan campuran beton sesuai 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr untuk mendapatkan mutu beton yang diharapkan.
IV. PEKERJAAN PLAFOND Perbaikan plafond Km/Wc BBI Sawangan 2 Pemasangan rangka dengan menggunakan bahan kayu kruing 5/7 dan 4/6 dan dipasang oleh tenaga – tenaga frofesional bahan plafonya dari eternit tebal 4 mm mm, Untuk ukuran . Setelah pemasangan rangka selesai dilanjutkan dengan pemasangan penutup plafond menggunakan eternit 4 mm. yang selanjutnya pada tepi plafond di list dengan ukuran ¼ cm . V . PEKERJAAN LANTAI Pekerjaan lantai : 1. Lantai Keramik km/wc BBI Sawangan 2 Setelah pekerjaan konstruksi lainyanya selesai maka untuk pemasangan keramik lantai 20/20, dan keramik dinding km/wc 20/25 dimulai dengan menentukan posisi dan tempat untuk mohon ijin kepada pengawas lapangan /direksi dengan warna dan ukuran disesuaikan RKS nya atau petunjuk pejabat yang bewenang. Untuk langkah awalnya dibuat profil dari paku dan ditarik benang. Sesuaikan tebal profil dengan keramik yang akan dipasang, untuk garis horizontal ukur dengan waterpas atau memakai selang. Dan untuk garis vertical diukur dengan menggunakan lot yang dapat memenuhi tegak lurusnya terhadap bidang horizontal .Setelah semua profil acuan telah selesai dan diperiksa kembali, maka bisa dilakukan pemasangan keramik. Untuk memperoleh hasil yang rapi pemotongan keramik menggunakan alat yang tajam. Pada saat pemasangan dipastikan tidak ada rongga udara pada spesi dibawahnya, oleh karena itu saat pemasangan keramik dipukul pelan-pelan dengan menggunakan palu karet. Setelah selesai pemasangan keramik dilakukan pengkolotan pada nat keramik dengan adonan PC.Setelah dikolot maka lantai harus dilap/disapu sehingga bersih. V. PEKERJAAN KAYU , KUSEN PUNTU/JENDELA DAN KACA ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kusen pintu dan jendela, daun pintu kaca, daun pintu jendela dan semua assesories penggantung dan pengunci daun pintu dan jendela pemasangan partisi . Bahan Kusen pintu , dan jendela adalah menggunakan kayubangkiray 6/15 Untuk bahan pengunci dan penggantung menggunakan bahan berkualitas baik. Ukuran, macam dan penempatannya disesuaikan dengan gambar. Hal yang perlu diperhatikan adalah tiap sudut harus siku, serta ukurannya harus disesuikan dengan kusennya, sehingga kalau dipasang harus presisi dan tidak ada rongga (rapat), Untuk pemasanganya bersamaan dengan pemsangan batu bata agar dapat lebih kuat dan baik maka sebelum di jepit dengan pasangan batu bata dilot terlebih dahulu agar tegak lurus . VI. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan kuzen maupun jendela selesai dilanjutkan dengan pemasangan alat penggantung dan penguncinya VII. PEKERJAAN INSTALASI AIR.BERSIH /KOTOR ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Pekerjan ini merupakan pemasangan dan pembuatan bak mandi serta pemasang klosed jongkok termasuk perlengkapanya yaitu kran air , afur, dan penguras air bak Mandi Penyambungan instalasi air bersih yang sudah ada dari bangunan lam ke bangunan baru.
Pembuatan septiktank dan Peresapan sebagai penampungan air kotor dan kotoran /tinja sesuai dengan gambar dan RKS nya. VII. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKEL ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Semua pemasangan mekanikal dan elektrikel dilakukan oleh BTL yang bersangkatan Semua spek yang dipergunakan untuk bangunan ini adalah disesuaian dengan petunjuk yag berwenang atau sama dengan RKS . Pekerjaan listrik harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah ahli dalam bidangnya Penyambungan Instalasi listrik dan stop kontak VIII PEKERJAAN PENGECATAN ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Pengecatan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan plesteran, beton, metal (logam), gypsum, dan bagian-bagian lain sesuai yang tertera pada gambar 1. Cat tembok dan Plafond ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) Cat Permukaan dinding tembok yang akan di cat dibersihkan dari kotoran menggunakan skrap atau diamplas sampai halus dan rata selanjutnya dinding tembok diplamur rata, setelah kering diamplas hingga permukaannya rata. Setelah disetujui, bisa dimulai pengecatan tahap satu sebagai cat dasar.Pengecatan selanjutnya tahap 2 dan tahap 3 diusahakan sambungan cat tidak kelihatan, hasil cat-catnya rata dan tidak bergelombang.Pengecatan menggunakan rool cat. Cat yang digunakan adalah acrylic emulsion untuk cat interior pada bidang permukaan Cat permukaan plafond setelah selesai pemasangan plafond eternit selesai maka pengecatan dimulai, karena bahan eternit sudah rata maka tidak perlu di plamur dulu dan langsung di cat dengan memakai rool cat. 2. Cat kayu ( BBI Sawangan 2 Km/Wc ) List plank yang tidak rata dan berlubang didempul dan digosok hingga rata. List plank kayu yang baru di meni dan diplamir terlebih dahulu hingga rata. Pengecatan diulang hingga warnanya rata. IX. PEKERJAAN FINISHING 1 Pekerjaan finishing atau penyempurnaan dikerjakan setelah seluruhnya pekerjaan telah selesai dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi / bestek. Pekerjaan finishing antara lain perapian bangunan, pembersihan lokasi dari bekas material dan sisa-sisa bahan, penyempurnaan pada bagian-bagian pekerjaan agar terlihat lebih baik dan rapi. 2 Pekerjaan ini harus dapat menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan (100%) dengan tepat mutu dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak secara keseluruhan serta petunjuk Direksi Proyek / Pengawas. 3 Sebelum menyerahkan pekerjaan yang pertama/kedua, pelaksana berkewajiban menyelesaikan semua jenis pekerjaan dan pembersihan lapangan sehingga hasil pekerjaan nampak bersih dan sempurna
PHO Setelah semuanya selesai baru mengajukan permohonan Penyerahan Pertama (PHO). Yang nanti akan diperiksa dengan Panitia Pemeriksa Pekerjaan dengan tanda bukti Berita Acara Pemeriksaan Pertama. Setelah itu penyedia jasa masih mempunyai tanggung jawab memelihara pekerjaan selama jangka waktu pemeliharaan yaitu 180 hari kalender.
FHO Setelah Jangka waktu pemeliharaan selama 180 hari kalender dan telah diperbaiki kerusakankerusakannya, barulah mengajukan permohonan pemeriksaan yang kedua kalinya (FHO) kepada Panitia Pemeriksa.
X. PRA RK3K KONTRAK
Sehubungan dengan Pelelangan Pekerjaan Rehabilitasi Sarana prasarana Balai Benih Ikan BBI Sawangan 1, BBI Sawangan 2 dan BBI Grabag Kabupaten Magelang yang pembukaanya akan dilakukan pada tanggal 31 Juli 2012 di Dinas Peternakan dan Perikananan Kabupaten Magelang Dalam hal ini bermaksud untuk mengikuti Pelelangan dan pelaksanaan Kontrak secara bersama – sama dalam bentuk Pra RK3K Kontrak . Secara umum kontrak ini bertujuan untuk selalu berhubungan dengan SMK3 dimana dalam pelaksanaan ini akan diawasi oleh dinas terkait yang ada hubungan dengan SMK3 meliputi anatar Pelaksana Penyedia Jasa dengan Tenaga keja yang di ketahui oleh Dinas Tenaga Kerja. 1. Membentuk tim dan koordinasi anatar Penyedia Jasa dengan Dinas Tenaga Kerja. 2. Sebagai Pimpinan Perusahaan yang utama harus melaksanakan SMK3 dan berhubungan dengan RK3K 3. Bila ada kejadian kecelakaan terhadap tenaga kerja segera mela[porkan kepad yang berwenang 4. Apa bila ditunjuk sebagai pemenang kami wajib bertanggung jawab segala sesuat yang terjadi pada kususnya tanaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku seperti tercantun dala buku petunjuk lelang. 5. Pra RK3K Kontrak ini berlaku secara kusus dimana dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk melindung kejadian pada tenaga kerja yang terjadi pada waktu pelaksanaan pekerjaan. 6. Perjanjianj ini akan berlaku sejak ditanda tangani olek pihak berwenang atau dikeluarkanya tanggal dan bulan serta tahun . 7. Perjanjian Kontrak ini akan berlaku sejak tanggal dikeluarkan Lingkup Pekerjaan berdasarkan Tingkat Risiko dan Pengedalianya : No.
Lingkup Pekerjaan
Idenfikasi Jenis Bahaya & Resiko K3
1.
Pekerjaan tower
2.
Pekerjaan beton
Terkena paku Terpeleset
Memakai sepatu Safety, topi helm
3.
Pekerjaan batu bata
Tertimps pasangan
Pakai topi helm, Sepatu safety
4.
Pek.Kusen,Kaca
Tergores
Sarung tangan
5.
Pekerjaan tanah
Kena cangkul
Jatuh terpeleset
Pengedalianya Memakai sabuk Pengaman ,topi helm
Sepatu safety
XI. METODE PROGRAM KESELAMATAN DA N KESEHATAN KERJA ( K3 ) A. Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Prasarana Balai Benih Ikan BBI Sawangan 1, BBI Sawangan 2 dan BBI Grabag Langkah – langkah yang akan kami ambil apabila kami ditunjuk sebagai pemenang pelelangan ini sebagai berikut : Untuk kenyamanan kerja sebuah badan usaha yang bergerak di bidang konstruksi harus memperhatikan staf-staf dan pekerja-pekerja yang berperan serta melaksanakan pekerjaan , baik itu kenyamanan jiwa maupun fisik, Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut , Kenyamanan, dan Keamanan : 1. Mendaftarkan Asuransi Tenaga Kerja di PT JAMSOSTEK dengan jumlah tenaga kerja yang ditempatkan dilapangan, dengan masa pertanggungan selama proyek berjalan. 2. Di Kantor Direksi / brak kerja disediakan kotak PPPK berisi obat-obatan dll, guna penanganan pertama / darurat apabila terjadi kecelakaan tenaga kerja.
3. Apabila terjadi kecelakaan atas tenaga kerja, dipadang perlu ditangani lebih lanjut segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat atau Rumah Sakit yang dapat segera menangani pasien. 4. Apabila pekerja harus dirawat di Rumah Sakit lebih dari 1 hari maka CV Karya Nugraha harus melaporkan kepada PT JAMSOSTEK Sektor Jasa Konstruksi Tenaga Kerja dengan batas waktu melapor 2 x 24 jam. 5. Selama tenaga kerja mengalami perawatan, tenaga kerja tetap diberi upah agar keluarganya tidak mengalami kesulitan dalam perawatannya. 6. Diberitahukan kepada keluarganya pekerja yang mengalami kecelakaan. 7. Untuk tenaga kerja yang mengalami kecelakaan sampai dengan meninggal diurus dan dibantu sampai dengan pemakaman dan selamatan sampai dengan 100 hari. 8. Setelah pengobatan di Rumah Sakit selesai maka atas rujukan dari Rumah Sakit kita bantu dalam pengurusan ganti Rugi / Jaminan dari asuransinya. 9. Semua biaya selama di Rumah Sakit ditanggung atau diganti oleh pihak asuransi tersebut sesuai dengan tingkat kecelakaan yang dialami. PENUTUP Administrasi dan dokumentasi jika dilaksanakan dengan tertib dan baik akan memperlancar pekerjaan. Pekerjaan administrasi meliputi : • Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) • Pembuatan Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Request) • Pembuatan laporan harian • Pembuatan laporan Mingguan • Pembuatan Buku Laporan Cuaca • Pembuatan Buku Bahan • Pembuatan Buku Tamu • Pembuatan Buku Jumlah Tenaga Kerja • Proses Penarikan Termin • Pembuatan Gambar Terlaksana ( as-built drawing ) • Dll
Sedangkan untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada disatu titik tetap dalam arti tidak boleh pindah-pindah. Dalam kondisi 0%, 50%, 100% dan foto lainya dalam pelaksanaan sebagi pendukung Hal ini bertujuan agar proses pelaksanaan bisa tercover dalam dokumen dan bisa dibaca oleh orang awam. Demikian metode ini kami buat sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, dan juga sebagai pendukung untuk penawaran yang kami ajukan Magelang, 31 Juli 2012 CV KARYA NUGRAHA
Ir. BAMBANG EDY TRISNO.S Direktur
View more...
Comments