Menulis Makalah, Rangkuman Dan Buku, Serta Membaca Untuk Menulis (1)
March 27, 2019 | Author: Dwi Saputri | Category: N/A
Short Description
nmhf...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Dibawah ini ada beberapa pengertian bahasa menurut ahli : 1. Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. 2. Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan. 3. Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang lambang bunyi yang yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut. Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah pendidikan, baik dari mulai tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi. Dimana Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sangat penting didalamn ya. Dengan Bahasa Indonesia sebagai kalangan kalan gan terpelajar kita diarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika 1
dan kaidah-kaidah penulisannya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi sivitas akademik. Para sivitas akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu penngetahuan, teknologi dan seni (ipteks) demi kemajuan bangsa. Agar dapat menulis suatu karya ilmiah, perlu diketahui hal-hal mengenai karya ilmiah dan mengenai tahap-tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri. .Dalam hal tersebut, diperlukannya langkah - langkah menulis yang baik dan benar, baik pembuatan makalah,rangkuman,buku serta membaca untuk menulis . 1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan penulis paparkan yaitu: 1. Bagaimana langkah – langkah – langkah langkah penulisan makalah yang baik dan benar? 2. Bagaimana tata cara membuat rangkuman rangkuman yang baik dan benar? 3. Bagaimana cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa Indoneia? 4. Bagaimana teknik teknik atau langkah membaca untuk menulis dalam dalam Bahasa Indonesia? 1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Uuntuk menjelaskan langkah – langkah – langkah langkah penulisan makalah yang baik dan benar. 2. Untuk menjelaskan tata cara membuat rangkuman yang baik dan benar. 3. Untuk menjelaskan cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia 4. Untuk menjelaskan teknik atau langkah membaca untuk menulis dalam Bahasa Indonesia. 1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis, tulisan tulisan ini dapat menambah wawasan mengenai langkah – langkah langkah penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis. 2. Bagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi mengenai langkah – langkah penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 MAKALAH 2.1.1 Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah dalam bidang tertentu yang pembahasannya berdasarkan data empiris dan objektif di lapangan, yang penyajiannya mengikuti proses berpikir deduktif atau induktif (Munslich Mansnur, 2009 : 4). Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topic yang ditulis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah menjadi sarana untuk mendemonstrasikan pemahaman penulis tentang pokok pennasalahan teoritis yang dikaji atau kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu. Makalah sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. 2.1.2 Langkah – langkah Penulisan Makalah
Dalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis 2. Menyusun pola pikir, meliputi : a. Pokok masalah dalam b. 3.
Menentukan tujuan dan ruang limgkup
Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
4. Menulis/ menyusun makalah dituntut : a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar b.
Susunan kalimat yang mudah dipahami
c.
Rangkaian uraian yang berkaitan
3
2.1.3 Sistematika Penulisan
Makalah terdiri atas tiga bagian A. Bagian Awal 1. Halaman Judul Pada halaman ini dituliskan judul penelitian dengan lengkap, sehingga pembaca dapat mengetahui garis besar isi makalah. Di bawah judul dapat dicantumkan hal – hal berikut : Jenis dan tujuan laporan Nama penyusun
Logo lembaga
Nama lembaga Kota Tahun penyusunan laporan.
2. Kata Pengantar Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yang dicapai. Dalam kata pengantar diuraikan hal – hal berikut: Alasan dan tujuan (secara singkat) Ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu
pelaksanaan penelitian (bisa dimasukkan dalam halaman ucapan terima kasih tersendiri) tempat, tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan. 3. Daftar Isi Daftar yang menggambarkan keselunthan isi pokok laporan dengan mencantumkan secara jelas urutan bab dan sub bab beserta halaman tempat bab atau sub bab tersebut berada, mencantumkan selumh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing - masing dimulai dari kata pengantar sarnpai dengan lampiran - lampiran. . 4. Daftar Gambar/Tabel/Lampiran/Lambang atau Singkatan (jika diperlukan). Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel yang menunjang isi laporan, semua tabel yang diperlukan hams dicantumkan dalam daftar tabel. 5. Bab Pendahuluan Bagian pendahuluan pada sebuah makalah terdiri dari bagian 4
Latar Belakang Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang masalah adalah halhal yang melandasi perlunya makalah mengenai topic tertentu. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis atau paparan praktis, tetapi bukan alasan pribadi. Bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pad a masalah atau topic yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topic itu sangat penting untuk dibahas. Rumusan Masalah Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya atau pemyataan. Masalah atau topic bahasan yang dimaksud adalah apa yang dibahas dalam makalah. Masalah atau topic bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, melainkan juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Contoh penulisan rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana teknik atau langkah dalam pembuatan karya tulis ilmiah ? Tujuan Perumusan tujuan penulisan makalah bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan seseorang, melainkan lebih mengarah kepada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah itu. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda, yaitu bagi penulis dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dap at mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah khusunya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan. Penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang akan disampaikan dalam makalah itu. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topic yang telah dietentukan. Contoh :makalah ini ditulis dengan tujuan untuk membahas Teknik – teknik dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Manfaat Penulisan 5
Setelah merumuskan tujuan, dalam penulisan makalah perlu dirumuskan pula manfaat penulisan makalah. Perumusan tujuan terkadang dianggap sama dengan manfaat, padahal kedua hal ini sangat alah berbeda. Jika pada rumusan tujuan dikemukakan hal yang mengarah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan pada penulisan makalah, pada rumusan manfaat
tidaklah
demikian.
Terutama
bagi
pengembangan
ilmu
pengetahuan atau bagi pengembangan pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang dibahas. B. Bagian Isi 1. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka Kajian putaka memuat dua hal pokok, yaitu : 1) deskripsi teoristis tentang objek yang dibahas 2) kesimpulan tentan kajian yang antara lain berupa argumentasi yang diajukan. Untuk dapat memberikan deskripsi teoristis terhadap variable yang dibahas, diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutn ya, argumentasi yang diajukan menuntut penulis untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan pengkajian dengan hasil kajian mengenai kajian mengenai temuantemuan yang relavan. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber. Pemilihan sumber/ bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu
prinsip kemutakhiran dan prinsip relevansi. Prinsip
kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, penulis dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang pada waktu itu dipandang representative. Hal serupa berlaku juga terhadap telah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah .Dalam penulisan tinjauan pustaka,penulis makalah meminjam teoriteori atau pendapat- pendapat atau pernyataan-pernyataan orang lain dari
6
berbagai referensi. Untuk keperluan itu,penulis makalah tidak terlepas dari kegiatan mengutip. 2. Pembahasan /Teks Utama Bagian pembahasan makalah berisi pembahasan topic-topik makalaha. Isi pembahasan sangat bervariasi,tergantung topic yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga subtopik,misalnya ada kajian yang dimuat dalam pembahasan. Penulisan bagian pembahasan dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan menulis seorang dalam menulis bagian pembahasan merupakan cerminan tinggi rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan pembahasan yang baik adalah yang dapat membahas topic secara mendalam dan tuntas dengan menggunakan gaya penulisan yang ringkas dan langsung pada pokok persoalan,serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. 3. Bagian Penutup kesimpulan atau rangkuman pembahasan 1. Memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi. 2.
Simpulan bukanlah rangkuman, melainkan berupa jawaban yang mendasar atas masalah yang diajukan pada bab sebelumnya.
3. Simpulan harus sejalan dengan masalah dan tujuan 4.
Makalah yang ditetapkan.
5.
Teknik penulisan kesimpulan dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni (1) bentuk butir demi butir dan (2) bentuk esai padat.
Saran Selain itu, pada bagian penutup dapat juga disertakan saran atau rekomendasikan sehubungan dengan masalah yang dibahas. Saran harus relavan dengan apa yang telah dibahas. Saran juga harus dibuat eksplisit (kepada siapa itu ditujukan dan tindakan apa yang harus dilakukan).
7
Daftar Puataka Pada bagian akhir laporan,artikel,atau karya tulis ilmiah lainnya,perlu dicantumkan daftar pustaka/daftar referensi/bibliografi. Daftar pustaka memuat semua referensi yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Referensi ini dapat berupa buku,jurnal ilmiah,majalah,surat kabar,atau jurnal dari internet. Daftar pustaka disusun berdasarkan cara tertentu. Cara yang paling umum diapaki untuk tulisan yang dipublikasikan dalam bahasa Indonesia adalah cara yang baiasa dipakai oleh Pusat Bahasa. Dalam satu pustaka hal yang dimuat pada umunya adalah sebagai berikut 1. Nama penulis : kata terakhir diletakkan didepan(dibalik)dan diikuti tanda koma; gelar tidak ditulis.diikuti tanda titik. Untuk referensi yang ditulis oleh dua orang atau lebih,nama penulis yang dibalik cukup nama penulis pertama saja,nama penulis kedua dan ketiga tidak dibalik. 2. Tahun terbit ditulis lengkap dan diikuti tanda titik 3. Judul referensi : ditulis dengan huruf capital pada awal katanya,digarisbawahi atau dicetak miring,diikuti tanda titik. 4. Tempat
terbit
:
ditulis
dengan
huruf
capital
pada
awal
katanya,diikuti tanda titik dua 5. Penerbit : ditulis dengan huruf capital pada awal katanmya dan diikuti tanda titik. Lampiran (jika ada) Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan makalah dan hasilnya merupakan satu kesatuan dari makalah yang disusun. Setiap lampiran diberi nomor urut dan judul lampiran sesuai urutan penggunaannya.Lampiran harus disusun sejalan dengan urutan fungsinya dalam makalah.
8
2.2 RANGKUMAN 2.2.1 Pengertian Rangkuman
Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman (ikhtisar) dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkuman (ikhtisar) -nya (Djuharni, 2001). Rangkuman (ikhtisar) dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.. 2.2.2
Tujuan membuat Rangkuman
Rangkuman (ikhtisar) dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu. 2.2.3
Cara Membuat Rangkuman
1. Membaca Teks atau Naskah yang Asli Pada dasamya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik studi kepustakaan (sumber data berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada diri adalah menyukai membaca. Semakin banvak membaca buku maka semakin banyak hal yang bisa ketahui. 2. Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama Setelah memahami maksud dari penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok - pokok tulisan. Baca kembali dan lebih di mengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin - poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide po kok. Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar 9
nantinya saat kita menulis rangkuman tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan - gagasan itu harus disusun teratur. 3. Mulai Menulis Ringkasan (Resume) Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat rangkuman. Tapi memang ada juga yang cara pembuatan rangkuman jurnal dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf per paragraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam rangkuman yang dibuat adalah kalimat - kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya. Tetapi tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi di dalam rangkuman apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jumal asli, haram hukumnya. Pembuat rangkuman hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran penulis asli. Jika gagasan - gagasan masih terasa rancu, silakan lihat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat). Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi. 4. Membaca Kembali Ringkasan (Resume) yang Telah Dibuat Setelah
selesai
membuat
rangkuman,
baca
kembali
rangkuman
untuk
memeriksaapakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Rangkuman juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah rangkuman yang dibuat bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.
10
2.3 BUKU 2.3.1 Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. 2.3.2 Langkah Penulisan Buku
Menyiapkan tema Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema yang baik apabila diuraikan secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, narative, ekposisife, argumentatif dan persuasif. Sedangkan tema yang kurang baik adalah tema yang menggunakan pemikiran yang kabur dan meloncat-loncat, tidak jelas arahnya sehingga menyulitkan pembaca. Syarat tema yang dikatakan baik yaitu : a. Kejelasan Dapat dilihat dari gagasan sentralnya dan dilihat melalui perincian perinciannya b. Kesatuan Dapat dilihat dari adanya satuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh tulisan itu dan kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap tulisan c. Keaslian atau orginilitas Keaslian tersebut dapat diukur dari beberapa segi yaitu dari pokok persoalannya, dari segi pandangannya, pendekatannya, dan rangkaian kalimat-kalimatnya, dari pilihan kata dan sebagainya. Keaslian dapat diartikan, bahwa sebuah tulisan harus digarap untuk memenuhi selera pembaca, sehingga menimbulkan kesegaran dan tidak menjenuhkan. Menentukan topik Langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang dimana topik merupakan pokok pembahasan sebagai pembidangan suatu kajian. Penulis topik harus menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri, dan secara substansional harus dikuasai penulis. 11
Merumuskan judul Judul merupakan perakat antara topik dan tema yang akan ditulis. Judul dalam sebuah penulisan merupakan daya tarik yang dapat memikat pembaca. Judul dalam suatu karya tulis ilmiah adalah ciri atau identitas yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakekatnya merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah.Mengingat judul merupakan hal yang teramat penting dalam satu karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara matang. Pilihan kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang mungkin sangat bermanfaat.Dalam merangkai judul usahakan dengan sekali baca saja, orang akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang akan dibahas, tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepat lagi jika dengan membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis. Menyiapkan ragangan Setelah ragangan itu dirumuskan dalam tema, topik dan judil tulisan, langkah berikutnya gagasan itu harus dirumuskan kembali dalam bentuk ragangan atau out-line. Regangan adalah rencana teratur dalam pembagaian dan penyusunan gagasan..Dengan fungsi utamanya adalah untuk menentukan diantara gagasan yang ada. Ragangan disebut juga kerangka karangan yang berarti suatu rencana kerja yang membuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap. Menyiapkan sumber penulisan Sumber penulisan itu dapat dikumpulkan melalui sejumlah bahan pustaka, referensi atau rujukan untuk menghimpun informasi, dalam fakta pendukung.penulisan buku ilmiah tanpa bahan pustaka hasilnya akan diragukan kecuali hasil penelitian langsung oleh penulis terhadap sebuah obyek penulisan. Pengumpulan bahan pustaka sebagai dasar penulisan yang berkaitan dengan (a) tema, pokok dan judul, (b) terbitan buku terbaru, (c) menyeleksi bahan pustaka, dan (d) menyusun kedalam teks tulisan. Mulai menulis Setelah semua langkah selesai barulah mulai menuliskan apa yang telah ia dapatkan melalui berbgai media baik itu kepustakaan atau didapat dari lapangan secara langsung. Dalam penulisan buku ilmiah harus bersifat ilmiah dan lebih menarik lagi jika buku itu
12
belum pernah dipublikasikan yang menimbulkan reaksi positif dari masyarakat umum.Langkah penulisannya yaitu : 1. Menggunakan rumus 4W+1H Rumus 4W+1H (What, Why, When, Where + How) 2. Menuliskan gagasan secara sistematis Penulisan gagasan secara sistematis adalah menyangkut isi atau materi kajian atau bahasan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil penelusuran, analisis, pendiskusian antar gagasan dan teori. 3.
Jangan memikirkan tata bahasa Maksudnya bagi penulis pemula sebaiknya tidak memikirkan tata bahasa lebih dahulu tetapi sebainya menulis sesuai yang muncul dalam benak dan pikiran penulis, agar apa yang telah dipikirkan oleh penulis saat menulis tidak hilang.
4.
Menulis dimulai dengan bab Menulis yang dimulai dengan bab, penulis buku dapat berpikir secara logis sehingga terhindar dari berpikir melompat-lompat.
13
2.4 MEMBACA UNTUK MENULIS 2.4.1 Pengertian Membaca
Menurut Anderson dalam Alex A dan Achmad H.P. (2010:74) membaca adalah proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Berikutnya menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah suastu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau media tertulis. Membaca adalah proses memahami pesan tertulis yang menggunakan bahasa tertentu yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Sedangkan menurut Finochiaro dan Bonomo dalam Alex dan Achmad H.P. (20010:74) membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki. 2.4.2 Tujuan Membaca
Beberapa tujuan membaca yang dikemukan oleh Anderson (1972-214) antara lain: i.
Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh. (Reading for details or fact).
ii.
Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang dipelajari atau yang dilami sang tokoh dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya. (Reading for main idea).
iii.
Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua dan ketiga untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita. (Reading for sequence or organization).
iv.
Membaca untuk menemukan serat mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti .cara mereka itu, apa yang hendak yang diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca, dan kualitas-kualitas para tokoh yang yang membuat meraka berhasil atau gagal. (Reading for inference).
14
v.
Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. (Reading to classify).
vi.
Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuranukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu. (Reading to evaluate).
vii.
Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. (Reading to compare or contrast). Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi yang disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis
2.4.3 Manfaat Membaca
Membaca bermanfaat bagi perkembangan otak. Menurut Oom Bobbi De Porter. berikut ini akan mengulas manfaat dari membaca, yaitu: Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan Meningkatkan kemampuan berimajinasi Dapat menemukan hal baru yang berbeda dari biasanya
Mampu mengubah sudut pandang
Menghilangkan stress dan beban pikiran
Mengembangkan kreativitas
Membaca merupakan gerbang perubahan
Menguatkan kepribadian
Mempertajam daya analisis
Mengembangkan pola piker
15
2.4.4 Pengertian Menulis
Pengertian menulis adalah suatu kegiatan menyampaikan suatu ide atau gagasan baik itu tulisan huruf, angka, menggunakan tangan dengan pensil, pulpen, spidol melalui media berupa batu, kertas, buku ataupun yang paling popular saat ini melalui jejaring sosial. 2.4.5 Tujuan Menulis
Adapun tujuan menulis yaitu: Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk
pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yang terjadi di muka bumi ini. Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat
menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakannya. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca
hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional. Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media
massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan- bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas.
16
2.4.6 Hubungan antara Membaca dan Menulis
Antara menulis dengan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hu bungan penulis dan pembaca. Tugas penulis adalah mengatur/menggerakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan tertentu dalam bayangan/kesan pembaca. Perubahan yang dimaksudkan itu mungkin saja salah satu dari keempat jenis berikut: Suatu perubahan yang mengakibatkan adanya rekonstruksi terhadap bayangan/kesan
itu atau (paling sedikit) beberapa bagian daripadanya; Suatu perubahan yang memperluas dan mengembangkan bayangan/kesan itu, yang
memberi tambahan terhadapnya; atau Suatu perubahan yang mengubah kejelasan atau kepastian/ketentuan yang telah
mempertahankan beberapa bagian dari bayangan tersebut. Tidak ada perubahan sama sekali.
Dari keterangan diatas, jelaslah bahwa sebagai seorang penulis kita harus mengetahui maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, yaitu agar pembaca memberikan response yang diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya, mau tidak mau dia harus menyajikan tulisan yang baik. Ciri-ciri tulisan yang baik itu, antara lain: Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada yang
serasi Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan yang
tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas dan
tidak samar-samar : memanfaatkan stuktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah bergumul memahami makna yang tersurat dan tersirat. Tulisan
yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara
meyakinkan: menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase 17
yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah
tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah atau manuskrip:
kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara saksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal seperti itu dapat member akibat yang kurang baik terhadap karyanya. Secara singkat, ada pula ahli yang merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik itu seperti berikut ini: Jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda. Jelas: jangan membingungkan para pembaca. Singkat: jangan memboroskan waktu para pembaca. Usahkan keanekaragaman: panjang kalimat yang beraneka ragam; berkarya
dengan penuh kegembiraan Tulisan yang baik akan menggairahkan para pembaca. Pembaca yang baik selalu merindukan tulisan yang bermutu. Jelas bagi kita betapa eratnya hubungan antara penulis dan pembaca. Keeratan hubungan itu, antara lain, sebagai berikut: Pada satu pihak, penggunaan secara bersama-sama sebagian dari ilmu pengetahuan, nilai-nilai,
kepercayaan,
dan
sebagainya
itu
merupakan
persyaratan
bagi
pengkomunikasikan hal-hal (yang sebelumnya) belum diketahui oleh kedua pihak. Pada pihak lain, justru adanya perbedaan antara penulis dan pembacalah yang menimbulkan diskusi yang bermanfaat. Dalam persiapan bagi usahanya untuk membangkitkan hal-hal yang sebelumnya belum dibagikan, penulis haruslah berusaha memahami taraf pemahaman pembaca dan ilmu pengetahuan serta perspektif-perspektif yang seyogianya ingin diperoleh oleh pembaca. Kalau penulis gagal memahami hal ini, besar kemungkinan dia tidak mencapai sasaran
18
Tujuan terakhir dari penulis adalah membangun suatu sistem hubungan-hubungan kemanusiaan yang diperluas, suatu sistem tempat dia dan pembaca dalam beberapa hal bersatu, membagi-bagi ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan perspektif-perspektif dalam suatu masyarakat; masyarakat ini pada gilirannya merupakan pula suatu kesatuan yang dapat dipisahkan serta ditelaah. Upaya retoris berbicara dan men yimak merupakan jembatan penghubung antara sesama anggota masyarakat, begitu juga antara penulis dan pembaca. Dari uraian di atas, jelas bagi kita bahwa keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang berprogram. Biasanya, program-program dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut: a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
19
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika dan kaidah-kaidah penulisannya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.Keterampilan menulis juga diperlukan saat menulis makalah, rangkuman, buku dan lain lain.Dalam hal tersebut, diperlukannya teknik – teknik menulis yang baik dan benar, baik teknik pembuatan makalah,rangkuman,buku serta teknik membaca untuk menulis . Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah dalam bidang tertentu yang pembahasannya berdasarkan data empiris dan objektif di lapangan, yang penyajiannya mengikuti proses berpikir deduktif atau induktif. Sedagkan Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Hubungan antara membaca dan menulis pada dasarnya adalah hubungan penulis dan pembaca yang saling tekaitan. 3.2 SARAN
Saran yang ditawarkan penulis kepada pembaca adalah seharusnya pembaca dapat mengetahui dan mengerti tentang teknik atau langkah menulis baik teknik penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis. Agar dapat diterapkan dalam jenjang yang lebih tinggi.
20
DAFTAR PUSTAKA http://bundakasih78.blogspot.co.id/2014/04/membaca-untuk-menulis.html http://catatanharianspinoza.blogspot.co.id/2015/02/kti-makalah-teknik-penulisan-bukuilmiah.html http://www.academia.edu/8414024/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_MENULIS http://www.academia.edu/8714370/MODUL_PERKULIAHAN_Bahasa_Indonesia_Memb aca_untuk_Menulis http://www.academia.edu/8414024/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_MENULIS https://wijayantiromi.wordpress.com/2013/04/28/makalah-membaca-dan-menulis/ https://www.google.co.id/search?sclient=psyab&site=&source=hp&btnG=Telusuri&q=pengertian+buku%2C+cara+menulis+buku#q =teknik+penulisan+buku+penulisan+buku http://catatanharianspinoza.blogspot.co.id/2015/02/kti-makalah-teknik-penulisan-bukuilmiah.html
21
View more...
Comments