Mentega Dan Margarin
April 10, 2019 | Author: Nurul Laeli | Category: N/A
Short Description
Download Mentega Dan Margarin...
Description
Mentega dan margarin tampilannya nyaris sama, berwarna kuning dan pekat. Ada yang teksturnya lembut, ada pula yang kaku seperti sabun batangan. Ada yang dibungkus kertas aluminium atau plastik, ada juga yang dikemas dalam mangkuk atau kaleng. Apa sebenarnya perbedaan
kedua
produk
ini?
Mana
yang
lebih
sehat?
Pada dasarnya, mentega dan margarin memiliki jumlah kalori yang sama. Mentega biasanya mengandung lemak alami dan beragam manfaat nutrisi lainnya, seperti vitamin A, D, E, dan K, yang larut dalam air. Manfaatnya antara lain untuk menguatkan tulang dan fungsi-fungsi tubuh lainnya. Namun untuk menentukan mana yang lebih sehat, Anda perlu mengetahui kandungan lemak dari keduanya. Mentega dibuat dari lemak hewan dan memiliki kandungan kolesterol diet maupun lemak jenuh yang tinggi. tinggi. Kolesterol sebenarnya sebenarnya diperlukan untuk untuk perkembangan perkembangan otak, elastisitas sel, dan usus yang sehat. Namun, kandungan lemak jenuhnya yang tinggi membuat mentega tidak hanya meningkatkan kolesterol total, tetapi juga kolesterol jahat (LDL). LDL inilah yang biasanya menyumbat arteri, dan menyebabkan penyakit jantung. Menurut petunjuk makan sehat, kita sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 10 persen kalori total seperti lemak jenuh. Meskipun begitu, dari segi rasa umumnya orang lebih memilih mentega daripada margarin. Situs Natural Cooking Club (NCC) menyebutkan, tekstur mentega sangat lembut di suhu ruang, memiliki aroma susu yang enak, dan mudah meleleh di suhu hangat. Di pasaran, merek mentega yang tersedia antara lain Orchid, Wysman, dan Elle & Vire.
Sedangkan margarin, biasanya terbuat dari lemak nabati dan kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit daripada mentega. Margarin kaya akan lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6. Beberapa jenis margarin yang tersedia di pasaran adalah Blue Band, Simas, Palmboom, dan sebagainya. Meskipun demikian lemak nabati cenderung meleleh dalam suhu ruangan sehingga dibuat lebih padat melalui proses hidrogenasi. Proses ini menghasilkan lemak trans yang diperkirakan meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). HDL memberikan pertahanan terhadap lemak yang menyumbat arteri. Lemak trans ini dianggap lebih
berbahaya
untuk
kesehatan
daripada
lemak
jenuh.
Karena produsen makanan dan masyarakat umum mulai menyadari pengaruh negatif lemak
trans, kini mereka menciptakan margarin non-hidrogenasi. Dalam margarin jenis ini tak ditemukan lagi lemak trans. Selain itu, tekstur margarin jenis ini lebih lembut daripada margarin stik yang lebih kaku. Produsen biasanya menambahkan sedikit minyak sawit sebagai pengganti minyak sayuran cair yang dihidrogenasi, sekaligus untuk membuat margarin
lebih
mudah
dioleskan.
Inilah yang membedakan margarin dari mentega. Formulasi mentega hingga sekarang tidak berubah; masih terbuat dari krim dan mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sisi baiknya, mentega lebih alami karena tidak menggunakan bahan kimia atau manipulasi yang tidak perlu. Pilihan yang tersedia sekarang adalah whipped butter , yaitu mentega asli yang sudah dikocok untuk memasukkan udara ke dalamnya. Mentega kocok lebih sedikit kalori dan lemaknya daripada mentega biasa, berkat udara tersebut. Cita rasanya pun sama dengan mentega biasa. Margarin bisa menjadi pilihan yang lebih sehat, asal Anda memilih betul jenisnya dengan mengecek 1.
informasi
Cari
margarin
gizi
pada
dengan
label
lemak
trans
kemasannya. 0
gr.
2. Sebaiknya tidak memilih margarin dengan informasi "partially hydrogenated oil". 3. Kandungan lemak jenuh sebaiknya sebesar 2 - 2,5 gr saja (atau kurang) per porsi. Jika lebih
tinggi,
kemungkinan
mengandung
banyak
minyak
sawit.
4. Cari yang bahannya lebih alami dan diproses secara minimal, karena seringkali produk ini mengalami manipulasi. Sebagai tambahan, NCC menyebutkan, sebagai bahan kue -terutama cake- baik mentega maupun margarin mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mentega punya aroma yang enak, tetapi terlalu lembut dan daya emulsinya kurang baik, menyebabkan tekstur kue kurang kokoh. Sedangkan margarin aromanya tidak seenak mentega, tapi daya emulsinya bagus sehingga bisa menghasilkan tekstur kue yang bagus. Umumnya orang lalu mencampur mentega dan margarin dengan perbandingan 1:1 untuk mendapatkan aroma yang enak sekaligus tekstur kue yang memuaskan.
MENTEGA VS MARGARIN
Mentega dibuat dari krim. Jumlah lemak jenuhnya tinggi, tipe lemak yang biasa didapat secara alami di dalam kebanyakan hewan dan beberapa tanaman. Mentega juga memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi. Tingginya jumlah lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan beberapa kondisi, misalnya penyakit jantung. Di lain pihak, margarin terbuat dari minyak sayur yang mengalami hidrogenasi, sehingga bentuknya bisa menjadi padat. Margarin mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi mengandung banyak lemak tak jenuh yang disebut trans fat (lemak trans). Lemak trans dalam jumlah sedikit ada dalam beberapa produk alami, termasuk mentega. Namun, jenisnya beda dengan lemak trans yang didapat dari proses hidrogenasi. Merupakan pengetahuan umum bahwa lemak tak jenuh, yang juga ditemui di dalam minyak seperti minyak zaitun, dipercaya lebih sehat ketimbang lemak jenuh. Akan tetapi, yang namanya lemak trans jauh lebih buruk untuk tubuh dibandingkan dengan lemak jenuh. Gizi mentega Walau mengandung lemak jenuh dan kolesterol, mentega memiliki beberapa kelebihan gizi dibanding margarin. Mentega adalah sumber alami untuk vitamin A, D, clan E. Selain itu, mentega juga mengandung lemak trans alami bernama Conjugated Lineolic Acid (CLA), yang berguna untuk mengurangi risiko mengalami obesitas dan membuat tulang menjadi lebih padat. Mentega juga mengandung iodium dan selenium. Yang terakhir adalah salah satu antioksidan penting. Asam lemak yang ada di dalam mentega, glycospingolipids, penting untuk fungsi pencernaan, terutama pada anak-anak. Mungkin Anda dapat menemukan mentega organik di pasaran. Biasanya mentega jenis itu dibuat dari susu yang berasal dari sapi yang khusus diberi makan rumput (grass-fed). Mentega dari sapi grass-fed mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol.
Pada akhirnya, jika melihat semua data, terutama dari jenis lemak trans yang dikandung, mentega lebih sehat daripada margarin. Mentega berasal dari lemak hewan, sedangkan margarin dari lemak tumbuh tumbuhan. Butter (Portugis : manteiga, mentega) itu berasal dari cream (susu). Biasanya kandungannya hanya cream dan salt (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya cream, maka bila disimpan lama di
suhu
ruang
akan
lumer.
Jadi harus disimpan di lemari es. Mentega yang terbuat dari lemak hewan biasanya mengandung
lebih
banyak
lemakjenuh/saturated
fats(66%)
dibanding
lemak
tak
jenuh/unsaturated fats-nya (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Margarin sendiri yang terbuat dari minyak tumbuh-tumbuhan dimana di vegetables oil terkandung jumlah monounsaturated – dan polyunsaturated fats yang lebih banyak dibandingkan saturated fats-nya (13-15 % saturated dan 85-87 % percent unsaturated fats). Lemak jenuh/saturated fats dalam daging-dagingan dan fatty dairy products diindikasikan akan menaikkan “bad” kolesterol (LDL cholesterol) dan menurunkan “good” colesterol (HDL cholesterol). Nah polyunsaturated fats yang “umumnya” ditemukan di vegetable oils seperti di minyak jagung ato soy oil itu LDLs nya rendah tapi HDLs nya juga rendah. Karenanya biasanya yang dianjurkan, kita mencari jenis minyak-minyakan yang dapat merendahkan LDL dan menaikkan HDL. Mentega biasanya mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A dan beberapa vegetables oil adalah sumber vitamin E. Semua jenis fat baik dari margarin, mentega maupun minyak tumbuhan biasanya oleh ahli nutrisi tetap didefinisikan sebagai produk berkalori tinggi. Karenanya dianjurkan untuk seminimal mungkin dikonsumsi. Baik mentega, margarin dan minyak 100% energinya berasal dari fat (1 sdm
-14
gr
biasanya
mengandung
11
gr
lemak
(1 gr fat menghasilkan ca. 9 kalori)). Beberapa produsen margarin dan butter juga ada yang memodifikasi sedemikian rupa sehingga tercipta p roduk yang agak „rendah kalori‟. Dari informasi di atas memang sekilas membuat margarine lebih memiliki “keuntungan”. Namun sayangnya ketika proses pembuatannya, keuntungan ini bisa jadi “turun”. Mungkin agar lebih jelas kita telusuri proses pembuatan margarin itu sendiri. Margarine dibuat dari minyak tumbuh-tumbuhan yang di hydrogenasi (atom hidrogen ditambahkan ke minyak).
Dalam
proses
tersebut
biasanya
juga
akan
terjadi
perubahan
struktur
beberapa
polyunsaturated fatty acids (asam lemak tak jenuh) menjadi “trans fatty acids”. Menurut para peneliti, “trans fetty acids” ini aksinya mirip sekali dengan lemak jenuh/saturated fats. Karenanya dikatakan mungkin trans fetty acids ini memiliki kemungkinkan terhadap kontribusi di kejadian tekanan darah tinggi dan heart disease. Para peneliti biasanya memberikan tips agar memilik produk margarin yang lebih lembut dan konsistensinya mirip sekali dengan liquid. Dengan memilih produk margarin seperti ini diharapkan kandungan trans fetty acids-nya dapat diminimalisir Seringkali orang keliru membedakan apa itu margarine dan mentega. Atau malahan tidak mengetahui perbedaannya karena menganggap, margarine dan mentega itu sama, padahal jauh berbeda. Apa saja perbedaannya, mari kita bahas ya… Yang pertama adalah bahan bakunya. Pada dasarnya yang membedakan margarine dan mentega adalah bahan baku pembuatannya. Mentega berasal dari lemak hewani, sedangkan Margarin berasal dari lemak nabati. Masyarakat awam seringkali kesulitan membedakan margarine dan mentega karena sama-sama berwarna kekuningan, namun sebenarnya dapat dibedakan dari teksturnya. Mentega umumnya lebih pucat dan akan cepat meleleh di dalam suhu ruang dibandingkan dengan margarine. Perbedaan yang kedua adalah kandungan yang ada di keduanya. Mentega yang berasal hewan, memiliki kandungan vitamin A, D, E, K yang tidak larut dalam air. Efeknya pun lebih baik dibandingkan dengan margarine, yaitu memberikan rasa kenyang yang lebih lama serta aromanya lebih kuat. Sedangkan margarine, karena berasal dari tumbuhan memiliki kandungan lemak yang sedikit tetapi kadar airnya tinggi. Yang ketiga adalah karakteristiknya. Uniknya margarine dan mentega memilki kelemahan dan kelebihan masing-masing yang sebenarnya dapat saling melengkapi. Mentega memiliki aroma yang enak, tetapi terlalu lembut dan daya emulsinya kurang, sehingga jika digunakan dalam kue akan menghasilkan tekstur kue yang kurang kokoh. Margarin lain lagi, aroma margarine tidak seenak mentega, tetapi daya emulsinya bagus, sehingga dapat menghasilkan tekstur kue yang bagus. Melihat hal tersebut, seringkali orang memakai mentega dan margarine secara bersamaan dalam pembuatan kue, dengan perbandingan 1:1 untuk mendapatkan aroma yang enak serta tekstur kue yang memuaskan.
Untuk mempermudah pembedaannya, umumnya merek mentega yang ada di pasaran Orchid, Wysman, Elle & Vire, dsb. Sedangkan Margarine itu umum nya ada pada merek Blue Band, Simas, Palmboom, dsb. Pengertian Mentega
Mentega terbuat dari lemak hewani. Mentega merupakan produk makanan susu yang diolah dari adukan krim yang terdapat pada susu. Didalam mentega terdapat kandungan vitamin A, D, Protein dan juga Karbohidrat. Mentega biasa digunakan untuk olesan roti dan biskuit, dan terkadang juga digunakan sebagai bahan penggorengan. Selain itu mentega juga sebagai perantaraan lemak di berbagai resep roti dan masakan. Tekstur mentega sangat lembut sehingga mudah leleh di suhu yang hangat. Untuk menjaga kualitas mentega agar tetap baik, maka harus disimpan di suhu ruangan yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Merek-merek mentega yang kini tersedia di pasaran antara lain: Orchid Butter, Golden Churn, Wijsman, Elle & Vire dll Pengertian Margarin
Margarin terbuat dari lemak nabati. Margarin dibuat dari minyak tumbuh-tumbuhan (nabati) yang di Hydrogenasi (Atom Hydrogen yang ditambahkan ke minyak). Dalam proses tersebut biasanya akan terjadi perubahan struktur beberapa Polyunsaturated Fatty Acids (asam lemak tak jenuh) menjadi Trans Fatty Acids. Margarin mengandung omega-3 dan omega-6, vitamin A dan juga beberapa merupakan sumber vitamin E. Margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak. Tekstur margarin lebih kaku/ padat daripada mentega, sehingga lebih stabil (tidak mudah meleleh) di suhu ruangan, bersifat plastis dan warnanya sedikit lebih kuning dari mentega. Merek-merek margarin yang kini tersedia di pasaran antara lain: Simas, Blue Band, Palmboom dll. Perbandingan Mentega dan Margarin
Mentega dan margarin mempunyai tampilan yang nyaris sama, warnanya juga sama kuning, mempunyai tekstur yang lembut, tetapi ada pula yang kaku/ padat seperti sabun batangan. Biasanya dikemas dalam kaleng atau mangkuk, tetapi ada pula yang dibungkus dengan kertas aluminium atau plastik.
Perbedaan mentega dan margarin tidak terlalu mencolok jika dilihat dari tampilan luarnya, tetapi masing-masing tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam penggunaanya sebagai bahan dasar pembuatan kue. Kelebihan dan Kekurangan Mentega Mentega mempunyai aroma yang enak, tetapi karena tekstur yang terlalu lembut dan daya emulsi yang kurang baik, maka hal itu dapat menyebabkan tekstur kue yang dihasilkan menjadi kurang kokoh. Mentega yang terbuat dari lemak hewan ini mengandung lebih banyak lemak jenuh/ saturated fats (66%) dibanding lemak tak jenuh/ unsaturated fats (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Sisi baik dari mentega adalah alami dan tidak menggunakan bahan kimia atau manipulasi yang tidak perlu.
Kelebihan dan Kekurangan Margarin Sedangkan untuk margarin, meski aromanya kalah enak dibandingkan dengan mentega, tetapi margarin mempunyai daya emulsi yang bagus, memberikan cita rasa gurih dan mengurangi remah roti, sehingga dapat menghasilkan tekstur kue yang lebih memuaskan. Selain bagus sebagai bahan pembuatan kue, margarin merupakan salah satu sumber energi yang baik, yang diperkaya dengan vitamin A, D, E dan K, serta memiliki jumlah kalori yang lebih sedikit daripada mantega biasa, dan bermanfaat juga sebagai medium penghantar panas. Untuk memilih margarin yang baik pastikan margarin yang dipilih tidak terlalu keras, berwarna kuning cerah, ketika digunakan mudah dioleskan pada roti, dan mudah meleleh pada saat dimasak ataupun dalam pemanggangan. Dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada keduanya itu, maka baik mentega ataupun margarin kiranya masih tetap dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan kue. Tentang bagaimana penggunaannya, hal itu sepenuhnya tergantung oleh bagaimana kepandaian kita untuk meraciknya sehingga kue yang dihasilkan dapat mempunyai bentuk yang bagus dengan tekstur yang mantap, rendah kalori, aroma yang wah, dan r asa yang lezat tentunya.
View more...
Comments