LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK “MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR”
KELOMPOK
:
2
PENYUSUN
: Efriza Diningrat
( 1215020007 )
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
: Dian Riyani
( 1215020006 )
Drianto Darmawan
( 1215020032 )
Fadli
( 1215020009 )
Faris Sahrin
( 1215020010 )
Fathur Maulana
( 1215020011 )
Fatkhiya Mukarromah
( 1215020012 )
KELAS
: 4E
TANGGAL PRAKTIKUM
: 9 September 2017
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN
: 16 September 2017
PEMBIMBNG
: Ir.Benhur Nainggolan M.T.
NILAI
:
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
I
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan HinayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.Dengan terselesaikannya laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan saran dan bantuan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir.Benhur Nainggolan M.T. selaku dosen pembimbing 2. Teman – teman 5E yang telah membatu kelompok kami dalam praktikum ini
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Depok, 9 September 2017
Efriza Diningrat
II
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................................. I KATA PENGANTAR .......................................................................................................... II DAFTAR ISI ......................................................................................................................... III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 4 1.2 Tujuan ............................................................................................................................. 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tahanan.......................................………………….........................................................5 2.2 Pengukuran Tahanan ......………….….......……….........................................................5 2.3 Krakteristik Motor Dan Generator Arus Searah ..............................................................9 BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Alat-alat yang digunakan ................................................................................................13 3.2 Rangkaian Percobaan .....................................................................................................13 3.3 Langkah Kerja ................................................................................................................ 14 BAB IV ANALISA DATA 4.1 Data Hasil Pengamatan ................................................................................................... 15 4.2 Pertanyaan ....................................................................................................................... 16 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 19 5.2 Saran ............................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 20
III
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang terjadinya praktikum ini adalah sebagai mahasiswa/i program studi Teknik Konversi Energi kami mempelajari dua sub materi yaitu elektronika dan mekanikal, pada elektronika salah satunya mempelajari mesin listrik. Materi mesin listrik nantinya akan digunakan pada instalasi listrik misalnya pada suatu pembangkit listrik. Bagian dari materi praktikum mesin listrik salah satunya ialah praktikum motor dc penguat terpisah
1.2. Tujuan Mengukur tahanan belitan medan dan rotor dengan metode volt ampere
4
BAB II DASAR TEORI
2.1 Tahanan Dalam suatu rangkaian listrik tentu terdapat hambatan. Hambatan/resistansi merupakan karakteristik umum dari suatu rangkaian. Berikut akan dijelaskan secara lebih detail karakteristik hambatan komponen-komponen dalam rangkaian listrik Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Sifat hambatan listrik tidak berbeda dengan sifat hambatan air yaitu jika hambatan diperbesar maka arus yang mengalir kecil dan bila hambatan di perkecil maka arus yang mengalir adalah besar. Hambatan listrik notasinya dinyatakan dengan huruf R dan satuanya dinyatakan dengan Ohm. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: R =
𝑽 𝑰
Keterangan : V = beda potensial (Volt) I = kuat arus (Ampere) R = hambatan (Ohm)
2.2. Pengukuran Tahanan Pengukuran tahanan dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya tahanan yang akan diukur. Klasifikasi besar tahanan adalah sebagai berikut : 1. Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm 2. Tahanan sedang, yaitu tahanan yang bernilai antara 1 sampai dengan 100.000 ohm 3. Tahanan besar, yaitu tahanan yang bernilai lebih besar dari 100.000 ohm
5
2.2.1 Pengukuran Tahanan Rendah Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm. Pengukuran ini harus dilakukan dengan ketelitian yang cukup tinggi. Hal ini dilaksanakan karena nilai tahanan yang diukur sangat kecil. Beberapa metoda pengukuran tahanan rendah antara lain: 1. Amperemeter-Voltmeter Method 2. Kelvin Double Bridge Method 3. Ohmmeter Method
2.2.2 Pengukuran Tahanan Rendah dengan Metoda Amperemeter – Voltmeter Pengukuran tahanan rendah dilakukan dengan cara mengukur arus yang melewati tahanan tersebut dan mengukur drop tegangan di antara tahanan tersebut dalam suatu rangkaian kemudian dihitung harga tahanannya sesuai dengan rumus V = IR. Pengukuran dengan metode ini mempunyai tingkat ketilitian yang rendah. Hal itu disebabkan oleh : 1. Apabila Voltmeter dipasang paralel sebelum Amperemeter maka sesungguhnya tegangan yang terukur oleh Voltmeter sesungguhnya adalah tegangan dari tahanan dalam amperemeter dan beban, yang terhubung seri. 2. Apabila Amperemeter dipasang seri sebelum Voltmeter maka sesungguhnya arus yang terukur oleh Amperemeter adalah penjumlahan arus yang masuk ke tahanan dalam Voltmeter dan beban, yang terhubung paralel.
6
2.2.3 Pengukuran Tahanan Rendah dengan Metoda Jembatan Dobel Kelvin Jembatan double Kelvin adalah modifikasi dari jembatan Wheatstone, dimana terpasang 2 pasang ratio arm. Ditemukan oleh William Thomson. Jembatan Dobel Kelvin ini biasanya digunakan untuk mengukur tahanan yang
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.